Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN

PELAYANAN KEROHANIAN PASIEN

PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA


RUMAH SAKIT ELIZABETH
SITUBONDO
2015
1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala rahmat
dan hidayah yang telah diberikan kepada semuanya, sehingga Buku
Panduan

Pelayanan

Kerohanian

Pasien

di

Rumah

Sakit

ini

dapat

diselesaikan dan disusun dengan baik.


Buku panduan pelayanan kerohanian pasien ini sebagai buku panduan
yang dapat dipergunakan sebagai pegangan dalam melaksanakan tugas di
rumah sakit khususnya terhadap kebutuhan pasien tentang pelayanan
kerohanian selama berada di rumah sakit.
Kami berharap, dengan buku panduan ini dapat menjadikan
peningkatan dalam proses pelayanan kesehatan yang secara maksimal
dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah hukum yang telah ada.

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR
ISI..................................................................................................................
................ii
BAB I. DEFINISI.............................................................................................1
BAB II. RUANG LINGKUP...............................................................................2
A.

Ruang lingkup pelayanan.................................................................2

B.

Unit terkait.......................................................................................2

C.

Penanggung jawab...........................................................................2

D.

Fasilitas dan perlengkapan...............................................................2

BAB III. TATA LAKSANA.................................................................................3


A.

Tata laksana permintaan pelayanan kerohanian..............................4

B.

Tata laksana koordinasi internal pemuka agama..............................4

BAB IV. DOKUMENTASI.................................................................................7

ii

BAB I
DEFINISI

Pengertian agama menurut berbagai agama:


1. Agama menurut agama Islam ialah, kata Islam berasal dari kata:
salam yang artinya selamat, aman sentosa, sejahtera: yaitu aturan
hidup yang dapat menyelamatkan manusia di dunia dan di akhirat.
2. Agama menurut agama Kristen ialah segala bentuk hubungan
manusia dengan yang suci. Terhadap yang suci ini manusia
tergantung, takut karena sifatnya yang dahsyat dan manusia tertari
karena sifat-sifatnya yang mempesonakan.
3. Agama menurut agama Hindu ialah satya, arta, diksa, tapa, brahma
dan yajna. Satya berarti kebenaran yang absolute. Arta adalah
dharma atau perundang-undangan yang mengatur hidup manusia.
Diksa adalah penyucian. Tapa adalah semua perbuatan suci. Brahma
adalah doa atau mantra-mantra. Yajna adalah kurban. Pengertian
lain ialah dharma atau kebenaran abadi yang mencakup seluruh
jalan Kehidupan manusia. Jadi agama menurut agama Hindu ialah
kepercayaan hidup pada ajara-ajaran suci dan diwahyukan oleh
Sang Hyang Widi yang kekal abadi.
4. Agama menurut agama Budha ialah suatu kepercayaan atau
persujudan

atau

kepercayaan

manusia

akan

adanya

daya

pengendalian yang istimewa dan terutama dari suatu manusia yang


harus ditaati dan pengaruh pemujaan tadi atas perilaku manusia.
5. Pengertian lain dari agama adalah suatu badan dari ajaran
kesusilaan dan filsafat dan pengakuan berdasarkan keyakinan
terhadap pelajaran yang diakui baik yang ajaran yang budha yang
sangat mulia. Dalam pengertian yang lain bahwa agama adalah cara
tertentu untuk pemujaan kepada para dewa, dewa agung yaitu
adanya kekuatan gaya tak terlihat yang menguasai alam semesta.
1

BAB II
RUANG LINGKUP

A. RUANG LINGKUP PELAYANAN


1.
2.
3.
4.
5.

Pelayanan
Pelayanan
Pelayanan
Pelayanan
Pelayanan

kerohanian
kerohanian
kerohanian
kerohanian
kerohanian

pemeluk
pemeluk
pemeluk
pemeluk
pemeluk

agama
agama
agama
agama
agama

Islam
Kristen Protestan
Kristen Katolik
Hindu
Budha

b. UNIT TERKAIT
1. Unit Rawat Inap
2. Kasubag SDM
3. Tim Kerohaniawan

c. PENANGGUNG JAWAB
1. Kasubag Keperawatan
2. Koordinator Ruangan
3. Tim Kerohanian

d. FASILITAS DAN PERLENGKAPAN


1. Kitab Suci masing-masing agama

BAB III
TATA LAKSANA
A. TATA LAKSANA PELAYANAN KEROHANIAN
1. Rumah Sakit membantu dan menyediakan pelayanan kerohanian,
fasilitas dan kebutuhan yang sesuai saat pelaksanaan kegiatan
kerohanian.
2. Setiap pasien mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan
kerohanian terhadap dirinya sendiri selama dilakukan perawatan di
Rumah Sakit.
3. Kebutuhan akan layanan kerohanian disampaikan oleh pasien atau
keluarga pasien kepada perawat atau bidan yang bertugas pada
saat tersebut.
4. Pelayanan kerohanian dapat di sampaikan staf keperawatan kepada
pasien dan keluarganya, berdasarkan dari hasil asesmen kebutuhan
pasien akan pelayanan kerohanian.
5. Perawat akan memberikan form dan menanyakan ketersediaan
pasien

dan

keluarga

pasien

untuk

mengisi

form

Permintaan

Pelayanan Bimbingan Rohani. Unit rawat inap wajib menerangkan


poin-poin dalam form tersebut.
6. Form Permintaan Pelayanan Bimbingan

Rohani

harus

ditanda

tangani oleh pembuat pernyataan dan adanya saksi dari pihak


keluarga ataupun pasien.
7. Pelayanan kerohanian kepada pasien dilakukan oleh pemuka agama
yang disediakan oleh Rumah Sakit atau pemuka agama yang
ditunjuk oleh pasien atau keluarga sendiri.
8. Pemuka agama yang sesuai dengan agama pasien akan segera
dihubungi oleh petugas yang berwenang melalui telepon oleh tim
kerohanian.
9. Unit rawat inap bertanggung jawab untuk menjamin ketertiban
menjelang pelayanan

rohani dengan memberikan pengertian

kepada pasien dan keluarga pasien yang seruangan dengan pasien


dan keluarga pasien peminta pelayanan bimbingan kerohanian.
10.
Untuk biaya akomodasi pemuka agama menjadi tanggung
jawab pihak keluarga.
4

B. TATA LAKSANA PERMINTAAN PELAYANAN KEROHANIAN


1. Pelayanan kerohanian pasien baik yang dilakukan secara internal
maupun

eksternal

diakomodasi

oleh

Rumah

Sakit,

dalam

memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi pasien.


2. Prosedur pemberian pelayanan kerohanian pasien rawat inap
dikoordinir oleh perawat ruangan yang pada saat itu berjaga/dinas
dan tim Kerohanian terkait.
3. Asesmen kebutuhan pasien akan pelayanan kerohanian harus
dilakukan dan diketahui oleh perawat/staf medis yang dinas dan
tercatat pada formulir asesmen pasien

ke dalam berkas rekam

medis pasien.
4. Ruang lingkup pelayanan kerohanian yang disediakan oleh Rumah
Sakit adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha, selain itu
Rumah

Sakit

belum

dapat

mengakomodir

kebutuhan

terkait

pelayanan kerohaniannya.
5. Pelayanan kerohanian yang belum dapat diakomodir sesuai dengan
agama dan kepercayaan pasien, dapat dilakukan sendiri oleh pasien
dan keluarga dengan cara mendatangkan sendiri pemuka agama
yang dianutnya ke Rumah Sakit.
6. Rumah Sakit siap untuk membantu proses pelaksanaan kerohanian
yang dilakukan, dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang
disediakan.
7. Pelaksanaan pelayanan kerohanian yang dilakukan diharapkan tidak
mengganggu kenyamanan pasien lainnya atau yang berdampingan.
C. TATA LAKSANA KOORDINASI INTERNAL PEMUKA AGAMA
1. Rumah

Sakit

menyediakan

pelayanan

kerohanian,

khususnya

pemuka agama yang ditunjuk dan bekerjasama sebagai pelaksana


bimbingan internal di rumah sakit.
2. Bentuk kerjasama yang dilakukan tertuang dalam kesepakatan
bersama dan saling menghargai diantara keduanya.
3. Sebagai langkah koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya, perawat
ruangan menginformasikan kebutuhan pasien ke tim Kerohanian
Rumah Sakit.
5

4. Tim Kerohanian yang bertugas akan mengatur dan berkoordinasi


dengan pemuka agama yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
5. Seluruh kegiatan yang dilakukan pemuka agama selama proses
memberikan pelayanan kepada pasien menjadi tanggung jawab tim
kerohanian yang ada.
6. Dalam periode 3 bulan sekali tim Kerohanian memberikan laporan
secara tertulis kepada Kepala Bagian Penunjang Pelayanan semua
kegiatan yang telah dilakukan.

BAB IV
DOKUMENTASI

Proses dokumentasi dilakukan dengan melakukan pengisian data dari


formulir

yang

telah

diisi

dan

diitanda

tangani

oleh

pasien

atau

keluarganya. Bukti dokumentasi dapat dilampirkan pada lembar berkas


rekam medis dan lembar/catatan khusus petugas kerohanian dari Rumah
Sakit, meliputi :
A. Lembar permintaan pelayanan kerohanian
B. Lembar pencatatan pelaksanaan pelayanan kerohanian
C. Lembar asesmen pasien/dokumen pengkajian keperawatan yang
mencantumkan pengkajian agama/kepercayaan

Anda mungkin juga menyukai