Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DEWA

KELAS : V
SDN 138 DUAMPANUA
Banjir Bandang di Sigi, Sulawesi Tengah: 1 Tewas, 2 Ribu Mengungsi

30/04/2019

Warga memeriksa kondisi rumah-rumah yang terendam lumpur pasca Banjir Bandang di desa
Bangga, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. (29/4). (Foto: BPBD Kabupaten Sigi)

POSO, SULAWESI TENGAH (VOA) —

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah melaporkan lebih
dari dua ribu warga masyarakat di lima desa yang terdapat di tiga kecamatan di wilayah itu
terpaksa mengungsi sejak Minggu malam (28/4), pasca peristiwa banjir bandang dan lumpur.
Selain merendam sedikitnya 500 unit rumah, seorang warga juga meninggal setelah hanyut
terbawa banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menyebutkan hingga
Senin malam (29/4) sedikitnya 2.400 warga atau 640 keluarga terpaksa meninggalkan rumah dan
mengungsi ke tempat yang lebih aman pasca banjing bandang yang merendam ratusan rumah
warga di lima desa di kecamatan Dolo Selatan dan Gumbasa. Lima desa itu adalah desa
Balongga, Desa Bangga, Desa Walanata, Desa Omu dan desa Tuva. BPBD Sigi juga melaporkan
jalan Poros Palu – Kulawi antara Desa Salua – Desa Sadaunta di Kecamatan Kulawi tertimbun
longsor.

Rumah-rumah warga yang terendam lumpur pasca Banjir Bandang di desa Bangga, Kecamatan
Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. (29/4). (Foto: BPBD Kabupaten Sigi)

Fadlin warga dusun tiga desa Bangga mengatakan kepada VOA banjir bandang yang berasal dari
luapan air Sungai Ore terjadi sejak Minggu malam dan terus meningkat. Ketika ketinggian air
sudah mencapai 1 meter, warga mulai mengungsi meninggalkan rumah-rumah mereka yang
terendam banjir bercampur lumpur. Aliran deras banjir bandang itu diduga akibat tingginya
NAMA : DEWA
KELAS : V
SDN 138 DUAMPANUA
curah hujan di wilayah itu dalam beberapa hari terakhir, yang juga ikut membawa batang-batang
kayu berukuran besar.

“Malam itu kita sempat melakukan evakuasi terhadap warga-warga yang ada di dusun satu desa
Bangga untuk mengungsi ke tempat pengungsian yang lebih aman. Ketinggian air di dusun satu
itu sekitar 1 meter. Air bercampur lumpur. Hari ini warga sudah mengungsi semua di tempat-
tempat yang lebih aman”jelas Fadlin.

Berbicara kepada VOA pada Senin malam Kepala BPBD Kabupaten Sigi, Asrul Repadjori
mengatakan desa Bangga di Kecamatan Dolo Selatan adalah yang terkena dampak paling parah
dalam peristiwa banjir bandang itu. BPBD Sigi mencatat hingga pukul 15.00 Wita lebih dari 500
unit rumah terendam lumpur, sementara 551 keluarga atau 2.259 orang di desa itu mengungsi ke
tempat-tempat yang aman dengan dibantu petugas TNI/POLRI, Tim Basarnas, dan para relawan
kemanusiaan.

Batang-batang kayu yang ikut hanyut ke pemukiman warga akibat banjir bandang di desa
Bangga, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. (29/4). (Foto: BPBD Kabupaten Sigi)

Seorang warga bernama Haji Bado (70) di desa Bangga diketahui meninggal dunia setelah
hanyut terbawa aliran deras banjir Bandang.

“Kalau untuk kecamatan Dolo Selatan, kurang lebih 2.259 jiwa yang mengungsi, kurang lebih
500 KK. Alhamdulillah sudah kita tangani bersama dengan Pemerintah Daerah, aparat TNI dan
POLRI, serta Palang Merah dan Basarnas. Dan Alhamdulillah ketiga desa itu sudah dilakukan
pembuatan dapur umum dan tenda-tenda, serta pos kesehatan, juga adalah Pos pengamanan
Polisi”ungkap Asrul Repadjori saat dihubungi dari Poso.

Menurut Asrul, warga terdampak banjir bandang di Kabupaten Sigi sangat membutuhkan
bantuan berupa makanan siap saji, air bersih, pakaian layak pakai, selimut, obat-obatan serta
kebutuhan balita karena diperkirakan ada 600 bayi dan balita yang juga ikut bersama orang tua
mereka di tenda-tenda darurat.

Asrul menjelaskan sejak Senin pagi, bantuan sudah mulai mengalir dari organisasi-organisasi
kemanusian serta dari instansi-instansi Pemerintah setempat, termasuk dalam bentuk pendirian
dapur-dapur umum

Anda mungkin juga menyukai