Anda di halaman 1dari 14

DAFTR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang 1

Pokok Permasalahan 1

BAB II PEMBAHASAN

A. MORAL DAN ETIKA PEGAWAI NEGERI SIPIL 2

B. SUMPAH DAN JANJI PEGAWAI NEGERI SIPIL 4

1. Arti dan tujuan sumpah atau janji pegawai negeri sipil (PNS) 5

2. Sumpah dan janji PNS (pasal 26 UU No.8 Tahun 1974) 5

3. Ketentuan tambahan mengenai sumpah/janji pegawai 5

4. Pengambilan sumpah atau janji pegawai 6

C. SUMPAH DAN JANJI JABATAN 6

D. PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL 7

E. SANKSI-SANKSI UNTUK PEGAWAI NEGERI SIPIL 8

F. SANKSI YANG TEPAT UNTUK PEGAWAI NEGERI SIPIL 10

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN 11

DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Sumpah jabatan adalah salah satu persyaratan dalam jabatan sebagai abdi negara
untuk mengurus dan melayani rakyat karena memang digaji dari uang rakyat atau negara
dan banyak jabatan diluar PNS tidak disumpah. Kalau disimak dan dipahami kata demi kata
dalam teks sumpah jabatan, maka sumpah jabatan merupakan komitmen dan janji
seseorang manusia kepada Tuhan untuk menyatakan dan melakukan apa yang terdapat
dalam sumpah yang disebutkan ataupun dinyatakan. Dimana dalam sumpahnya, seorang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di antaranya akan menyatakan akan setia dan taat sepenuhnya
kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah, serta akan
mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas
kedinasan yang dipercayakan dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggungjawab.
Selain itu, seorang PNS dalam sumpahnya juga akan senantiasa menjunjung tinggi
kehormatan Negara, Pemerintah dan martabat PNS, serta akan senantiasa mengutamakan
kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang atau golongan dan akan
memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus
dirahasiakan. Seorang PNS juga harus bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan
bersemangat untuk kepentingan Negara. Oleh karena itu penting sekali dilaksanakannya
suatu pengambilan janji atau sumpah terhadap Pegawai. Sumpah/Janji merupakan suatu
kesanggupan untuk mentaati keharusan atau untuk tidak melakukan larangan yang
ditentukan yang diikrarkandihadapanatasan yang berwenangmenurut agama
dankepercayaanterhadaptuhan Yang MahaEsa.

Pokok Permasalahan

Untuk Memahami Sumpah Dan Janji Pegawai


BAB II

PEMBAHASAN

Kata etika sering disebut pula dengan istilah etik yang mengandung banyak
pengertian dari segi etimologi istilah etika berasal dari kata latin ‘’ethicus’’ dan dalam
bahasa yunani disebut dengan ‘’ethicos’’ yang berarti kebiasaan dengan demikian menurut
pengertian yang asli , yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat .
namun lambat laun pengertian etika ini berubah, bahwa etika adalah suatu ilmu yang
membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik
dan mana yang dapat dinilai burukatau tidak baik.

Etika juga disebut sebagai nilai normative karena berisi tentang ketentuan-
ketentuan dan norma-norma yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang
merupakan cabang filsafat yang mempelajari pandangan dan persoalan yang berhubungan
dengan masalah kesusilaan dengan demikian dapat dikatakan bahwa etika ialah
penyelidikan folosofis mengenai kewajiban-kewajiban manusia, dalam hal yang baik dan
buruk. Etika tidak membahas keadaan manusia, tetapi membahas bagaimana manusia itu
seharusnya bertingkah laku.

Kode etik merupakan aturan-aturan susila atau sikap akhlak yang ditetapkan
bersama dan ditaati bersama oleh para anggota, yang tergabung dalam suatu organisasi ,
oleh karena itu kode etik merupakan suatu bentuk persetujuan bersama yang timbul secra
murni dan diri pribadi dari para anggota guna mengatur tingkah laku para anggota
organisasi sehingga mampu memberikan sumbangan yang berguna dalam pengabdiannya
di masyarakat.

Adapun yang dimaksud dengan etika jabatan adalah norma-norma. Nilai-nilai,


norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah , ukuran-ukuran yang diterima dan ditaati oleh
para pegawai atau peraturan yang sudah merupakan kebiasaan yang baik, dan semua
pegawai dianggap sudah mengetahui dan melaksanakannya.
A. MORAL DAN ETIKA PEGAWAI NEGERI SIPIL

Sebagai unsur aparatur Negara dan abdi masyarakat pegawai negeri sipil memiliki akhlak
dan budi pekerti yang tidak tercela , yang berkemampuan melaksanakan tugas secara
professional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan
pembangunan, serta bersih dari korupsi , kolusi dan nepotisme .

Setiap pegawai negeri sipil wajib bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa , wajib
memberikan pelayan secara adil dan merata kepada masyarakat dengan dilandasi
kesetiaan dan ketaatan kepada pancasila, undnag-undnag dasar 1945 , Negara dan
pemerintah , untuk menjamin agar setiap pegawai negeri sipil berupaya terus
meningkatkan kestiaan ketaatan dan pengabdiannya tersebut . ditetapkan ketentuan
perundang-undangan yang mengatur sikap, tingkah laku dan perbuatan pegawai negeri
sipil , baik didalam maupun diluar dinas.

Nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil , yaitu :

a. Ketakwaan kepada tuhan yang Esa


b. Kestiaan dan ketaatan kepada pancasila dan undang-undnag dasar
c. Semangat nasionalisme
d. Mengutamakn kepentingan Negara diatas kepentingan pribadi atau golongan
e. Penghormatan kepada hak asasi manusia
f. Tidak diskriminatif
g. Profesionalisme, netralitas dan bermoral tinggi
h. Semangat jiwa korps

Kode etik pegawai negeri sipil dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan keidupan sehari-
hari setiap pegawai negeri siil wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam
bernegara, etika bernegara meliputi :

a. Melaksanakan sepenuhnya pancasila dan UUD 1945


b. Mengangkat harka dan martabat bangsa dan Negara
c. Menjadi perekat dan pemersatu bangsa
d. Menaati semua peraturan UUD
e. Akuntabel dalam melaksanakan tugas
f. Tanggap, terbuka, jujur , akurat serta tepat waktu dalam melaksanakan tugas
g. Memanfaatkan sumber daya Negara dengan efisien dan efektif
h. Tidak memberikan kesaksian palsu

Etika dalam berorganisasi , yaitu :

a. Melaksanakan tugas dan wewenang sesuai dnegan ketentuan yang berlaku


b. Menjaga informs yang bersifat rahasia
c. Melaksanakan setiap kebijakan
d. Membangun etos kerja
e. Menjalin kerjasama secara kooperatif
f. Memiliki kompetensi
g. Patut dan taat terhadap tata kerja
h. Membangun pemikiran kreatif
i. Meningkatkan kualitas kerja

Etika dalam bermasyarakat , yaitu :

a. Mewujudkan pola hidup sedehana


b. Memeberikan pelayanan dengan empati, hormat dan santun
c. Memeberikan pelayan dengan cepat, tepat dan tebuka
d. Tidak deskriminatif
e. Tanggap terhadap lingkungan masyarakat
f. Meningkatkan kesejahteraan dalam bermasyarakat

Etika terhadap sesame pegawai negeri sipil :

a. Saling menghormati sesama warga Negara dan sesama pegawai


b. Memelihara rasa oersatuan dan kesatuan sesama pegawai
c. Menghargai perbedaan pendapat
d. Menjunjung tinggi harkat dan martabat sesama pegawai
e. Menjaga dan memelihara kerjasama yang saling menguntungkan
f. Berhimpun salam satu wilayah korps untuk menjaga solidaritas.
B. SUMPAH DAN JANJI PEGAWAI NEGERI SIPIL

Sumpah dan janji pegawai negeri sipil adalah pernyataan kesanggupan untuk melakukan
suatu keharusan atau tidak melakukan suatu larangan.

Seorang pegawai negeri sipil yang mengangkat sumpah dan janji sebagai pegawai negeri
sipil berdasarkan keyakinan agama atau keprcayaan terhadap Tuhannya (tuhan yang maha
Esa) dan diucapkan dihadapan atasan yang berwenang yang akan ditaati oleh pegawai
tersebut.

Seorang pegawai negeri sipil , ketika mulai diangkat untuk bertugas dalam jabataannya
perlu mengucapkan suatu sumoah atau janji yangb harus diucapkan dan dilakukan sesuai
prosedur tertentu dan dengan tata cara yang ada.

1. Arti dan tujuan sumpah atau janji pegawai negeri sipil (PNS)

Pengambilan sumpah tersebut merupakan salah satu upaya pembinaan sebagai aparatur
Negara dan abdi masyarakat agar, aparatur ngara ini mempunyai kestiaan dan ketaatan
terhadap pancasila, UUD 1945, Negara dan pemerintah serta bermental nbaik, bersih, jujur,
berdaya guna dan penuh tanggung jawab terhadap tugasnya

2. Sumpah dan janji PNS (pasal 26 UU No.8 Tahun 1974)

Isi dari sumpah dan janji PNS sesuai dengan undnag-undang , yaitu :

Demi Allah , saya bersumpah / berjanji ‘’ bahwa saya, untuk diangkat menjadi pegawai
negeri sipil, akan setia dan taat sepenuhnya kepada pancasila, undang-undang dasar 1945
negara dan pemerintah’’

‘’bahwa saya, akan menaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian,
kesdaran dan tanggung jawab’’

‘’bahwa saya akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara, pemerintah dan
martabat pegawai negeri’’
3. Ketentuan tambahan mengenai sumpah/janji pegawai

a. Apabila seorang PNS keberatan dengan sumpah yang diambil karena alasan
keagamaan atau tidak memiliki agama, berarti ia akan mengucapkan JANJI
b. Kalimat Demi Allah dapat diganti dengan kalimat Tuhan yang maha Esa
c. Bagi mereka yang beragama Kristen maka akan ditambahkan dengan kalimat yang
berbunyi ‘’kiranya tuhan menolong saya’’
d. Bagi mereka yang beragama hindu maka demi Allah akan diganti dengan OM Atah
Paramawisesa
e. Bagi mereka yang beragama Buddha maka kata demi Allah diganti dengan Dei sang
Hyang Adi Budha
f. Selain dari agama-agama tersebut maka kalimat demi allah akan diganti dengan
kata yang sesuai dengan kepercayaannya.

4. Pengambilan sumpah atau janji pegawai

Sumpah dan janji pegawai tersebut sesuai dengan ketentuan yang diambil oleh menteri,
jaksa agung, pimpinan lembaga pemerintah non department, pimpinan kesekretariatan
lembaga tertinggi/tinggi Negara, dan pejabat lain yang ditentukan oleh presiden dalam
lingkungan kekuasaannya masing-masing.

C. SUMPAH DAN JANJI JABATAN

Pengangkatan seorang pegawai negeri sipil untuk memangku jabatan terutama jabatan
yang penting dan mempunyai ruang lingkup yang luas dan merupakan kepercayaan yang
besar dari suatu Negara. Dalam pelaksanaan jabatan tersebut diperlukan pengabdian,
kejujuran , keikhlasan, dan tanggung jawab yang besar berdasarkan sumpah jabatan
negara menurut peraturan presiden republik Indonesia nomor 11 tahun 1959 tentang
sumpah jabatan pegawai negeri sipil.
SUMPAH JABATAN :

Demi Allah ! sya bersumpah …

‘’bahwa saya , untuk diangkat dalam jabatan ini, baik langsung maupun tidak langsung
dengan rupa atau dalih apapun juga, tidak memberi atau menyanggupi akan memberi
kepada siapapun juga’’

‘’bahwa saya, akan setia dan taat kepada Negara republic indonesia’’

‘’bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus saya rahasiakan’’

‘’ bahwa saya, tidak akan menerima hadiah atau suatu pemberian berupa apa saja dan dari
siapapun juga , yang saya tahu atau patut dapat mengira, bahwa iya mempunyai hal yang
bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan saya’’

‘’bahwa saya, dalam menjalankan jabatan atau pekerjaan saya, dan saya senantiasa akan
lebih mementingkan kepentingan Negara daripada kepentingan saya sendiri atau
golongan’’

‘’ bahwa saya senantiasa akan menjunjung tinggi kehormatan Negara, pemerintah, dan
pegawai negeri’’

‘’bahwa saya akan bekerja dengan jujur , tertib, cermatdan bersemangat untuk kepentingan
negara’’

Itulah kata-kata sumpah yang wajib diucapkan seorang PNS ketika menduduki suatu
jabatan atau sumpah tersebut diucapkan di depan atasan yang berwenang untuk
mengambil sumpahnya dilakukan dengan cara di damping oleh seorang rohaniawan dan
sisaksikan dengan sekurang-kurangnya 2 orang saksi.

D. PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

Untuk memperoleh pegawai negeri sipil yang kuat, kompak dan bersatu padu , memiliki
kepekaan, tanggap dan memiliki kesetiakawanan yang tinggi , berdsiplin , serta sadar akan
tanggung jawabnya sebagai unsure aparatur Negara dan abdi masyarakat diperlukan
pembinaan jiwa korps dan kode etik untuk semua pegawai negeri sipil tanpa
terkecuali dengan maksud untuk meningkatkan semangat juang , pengabdian, kesetiaan
yang tinggi, dan ketaatan kepada Negara esatuan republik Indonesia yang berdasarkan
pancasila dan undang-undang dasar 1945.

Tujuan pembinaan jiwa KORPS dan KODE ETIK :

1. Membina karakter atau watak, memelihara rasa persatuan dan kesatuan secara
kekeluargaan guna mewujudkan kerjasama dan semangat pengabdian kepada
masyarakat serta meningktkan kemampuan, dan teladan pegawai negeri sipil.
2. Mendorong etos kerjasama antara pegawai negeri sipil untuk mewujudkan PNS
yang bermutu tinggi dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsure aparatur
Negara dan abdi masyarakat.
3. Menumbuhkan dan meningkatkan semangat , kesadaran dan wawasan kebangsaan
pegawai negeri sipil sehingga dapat menjaga kesatuan dan kesatuan bangsa dalam
Negara kesatuan republic Indonesia.

Ruang lingkup pembinaan jiwa korps PNS mencakup :

1. Peningkatan etos kerja dalam rangka mendukung produktivitas kerja dan


profesionalitas PNS
2. Partisipasi dalam penyusunan kebijakan pemerinth terkit dengan PNS
3. Peningkatan kerjasama antara PNS untuk memlihara dan memupuk
kesetiakawanan dalam rangka meningkatkan jiwa korps PNS
4. Perlindungan terhadap hak-hak sipil atau kepentingan PNS sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku

E. SANKSI-SANKSI UNTUK PEGAWAI NEGERI SIPIL

Pejabat yang berwenang menghukum memiliki kewajiban memeriksa tersangka yang telah
melanggar ketentuan, tujuannya adalah untuk mengetahui apakah yang bersangkutan
benar telah melakukan pelanggaran serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong
dilakukannya pelanggaran tersebut.
Hukuman yang dapat dijatuhkan sebagai sanksi terhadap pelanggaran disiplin Pegawai
Negeri Sipil adalah :

a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Pernyataan tidak puas
d. Penundaan kenaikan gaji berkala
e. Penundaan kenaikan pangkat
f. Pemindahan sebagai hukuman
g. Pembebasan tugas dan
h. Pemberhentian.

Selain daripada keharusan , larangan, sanksi dalam peraturan disiplin pegawai negeri sipil
juga diatur tentang pejabat yang berwenang menjatuhkan hukuman disiplin dan tata cara
mengajukan keberatan atau pembelaan, apabila seorang pegawai negeri sipil tidak
menerima disiplin yang dijatuhkan kepadanya.

Pemberhentian pegawai negeri sipil karena beberapa hal, yaitu :

1. Pegawai negeri sipil diberhentikan karena meninggal dunia

2. Pegawai negeri sipil diberhentikan dengan hormat karena beberapa hal , yaitu :

a. Atas permintaan sendiri


b. Mencapai batas usia pensiun
c. Perampingan organisasi pemerintah atau
d. Tidak cakap jasmani dan rohani sehingga tidak dapat menjalankan
kewajiban sebagai pegawai negeri sipil

Seorang pegawai negeri sipil bukan saja harus memenuhi tugas dan kewajibannya akan
tetapi bilamana hal tersebut dilanggar , pegawai negeri sipil tersebut dapat diberhentikan
dengan hormat karena beberapa hal , yaitu :

1. Melanggar sumpah atau janji pegawai negeri sipil dan sumpah atau janji jabatan
selain pelanggaran sumpah atau janji pegawai negeri sipil dan sumpah atas
jabatannya karena tidsk setia dengan pancasila , undang-undang dasar 1945,
Negara dan pemerintahan
2. Karena pelanggaran etika dan moral oleh pegawai negeri sipil maka pegawai
tersebut akan dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hokum yang tetap karena melakukan tindak
pidana kejahatan yang ancaman hukumannya kurang dari 4 tahun.

Pegawai negeri sipil dapat diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
atau tidak dengan hormat karena :

1. Dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai


kekuatan hokum yang telah melakukan tindak pidana kejahatan dengan ancaman
hukumannya selama 4 tahun atau lebih
2. Melakukan pelanggaran disiplin pegawai negeri sipil tingkat berat

Pemerintah sebagai organisasi adalah salah satu alat yang saling berhubungan dengan
satuan-satuan kerja yang ada serta memberikan suatu jabata atau amanat kepada orang-
orang yang ditempatkan dalam struktur organisasi tersebut untuk melaksanakan dan
menjalankan kewenangan masing-masing menurut tugas dan pekerjaan berdasarkan
peraturan perundang-undangan .

F. SANKSI YANG TEPAT UNTUK PEGAWAI NEGERI SIPIL

Dari penjelasan-penjelasan tersebut berdasarkan janji atau sumpah pegawai negeri sipil,
janji atau sumpah jabatan dan sanksi-sanksi bagi pegawai negeri sipil yang melakukan
pelanggaran , maka sanksi yang paling tepat untuk diberikan kepada pegawai negeri sipil
tersebut adalah ‘’melakukan penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala paling
lama 1 (satu) tahun. Ada beberapa alasan mengapa dari kelompok kami memilih sanksi
tersebut yaitu :

a. pertama, tidak lain adalah untuk memberikan efek jera kepada pegawai negeri sipil
yang telah melakukan pelanggaran atas etika dan moral , bukankah selain kecerdasan
dan kemampuan yang dimiliki oleh seorang pegawai negeri sipil mereka juga sebagai
pegawai harus memiliki kode etik atau etika dan moral yang baik untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari-harinya untuk menjadi panutan bagi keluarganya terutama
panutan bagi kaum-kaum awam dan masyarakat sekitar karena etika dan moral yang
dimiliki oleh pegawai tersebut akan sangat mudah terlihat dan menjadi sorotan bagi
orang lain dengan logika bagaimana etika dan moral masyarakat akan baik apabila
seorang pegawai atau atau seseorang pejabat Negara itu sendiri tidak memiliki etika
dan moral yang baik dan tidak bias menjadi panutan .
b. alasan kedua, sanksi tersebut tidak terlalu memberatkan bagi pegawai negeri sipil ,
berlandaskan asas kemanusiaan dengan kata lain pegawai tersebut tidak langsung
diberhentikan sebagai pegawai negeri dan kehilangan jabatannya dan dapat
dikatakan apabila pegawai tersebut diberhentikan maka sama halnya bahwa ia telah
kehilangan pekerjaannya. Sanksi tersebut hanya sebagai sanksi kesadaran dengan
tidak mengulangi kesalahan dan pelanggaran yang dilakukannya , tetapi apabila
pelanggaran tersebut dilakukan berulang kali maka sanksi yang tepat adalah
memberhentikan pegawai negeri sipil tersebut bagaimanapun caranya baik secara
terhormat maupun tidak terhormat

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN


Setiap pegawai negeri sipil sebagai unsure aparatur Negara dan sebagai abdi
masyarakat harusnya lebih semangat dan menunjukkan kemampuannya dalam
menjalankan tugasnya secara professional dan selalu bertanggung jawab dalam setiap
tugas dan amanah yang diembannya, selalu mengingat setiap janji dan sumpah yang
diucapkannya pada saat terangkat menjadi seorang pegawai negeri sipil . selalu beritikad
baik , mempunyai kode etik dan perilaku moral yang baik untuk menjadi panutan bagi
masyarakat-masyarakatnya, selalu memelihara rasa persatuan dan rasa kekeluargaan
disetiap masalah yang dihadapinya dalam menjalankan tugasnya

DAFTAR PUSTAKA

peraturan presiden nomor 11 tahun 1959 tentang sumpah jabatan pegawai negeri sipil dan
anggota angkatan perang

peraturan pemerintah nomor 21 tahun 1975 tentang sumpah/janji pegawai negeri sipil
peraturan pemerintah nomor 42 tahun 2004 tentang pembinaan jiwa korps dan kode etik
pegawai negeri sipil

surat edaran kepala badan kepegawaian Negara nomor 14/se/1975, tentang petunjuk
pengambilan sumpah/janji pegawai negeri sipil

Anda mungkin juga menyukai