Tentukan letak titik berat benda homogen satu dimensi seperti gambar di atas
Jawab :
Bangun diatas adalah benda berdimensi satu. Benda itu dibagi atas 4 bagian seperti
pada gambar berikut.
Letak titik berat dari gambar di atas dapat di cari dengan persamaan berikut!
3. Tentukan koordinat titik berat susunan enam buah kawat tipis berikut ini dengan acuan
titik 0!
Jawab :
Dik : l1 = 20, X1 = 20, Y1 = 10
L2 = 20, X2 = 60, Y2 = 10
L3 = 80, X3 = 40, Y3 = 20
L4 = 20, X4 = 0, Y4 = 30
L5 = 40, X5 = 40, Y5 = 40
L6 = 20, X6 = 80, Y6 = 30
Dit : koordinat titik berat gabungan keeneam kawat = …?
𝒍𝟏 𝒙𝟏 +𝒍𝟐 𝒙𝟐 +𝒍𝟑 𝒙𝟑 +𝒍𝟒 𝒙𝟒 +𝒍𝟓 𝒙𝟓 +𝒍𝟔 𝒙𝟔
Peny : 𝒙= 𝒍𝟏 +𝒍𝟐 +𝒍𝟑 +𝒍𝟒 +𝒍𝟓 +𝒍𝟔
(20)(20)+(20)(60)+(80)(40)+(20)(0)+(40)(40)+(20)(80)
𝑥= 20+20+80+40+20
x = 40
𝒍𝟏 𝒚𝟏 +𝒍𝟐 𝒚𝟐 +𝒍𝟑 𝒚𝟑 +𝒍𝟒 𝒚𝟒 +𝒍𝟓 𝒚+𝒍𝟔 𝒚
𝒚= 𝒍𝟏 +𝒍𝟐 +𝒍𝟑 +𝒍𝟒 +𝒍𝟓 +𝒍𝟔
(20)(10)+(20)(10)+(80)(20)+(20)(30)+(40)(20)+(20)(40)
𝑦= 20+20+80+40+20
y = 24
4. Tentukanlah titik berat dari sistem massa yang terlihat pada gambar!
Jawab :
Pada gambar terdapat kurva homogen yang dapat kita anggap menjadi tiga garis yaitu
garis 1, garis 2, dan garis 3. Karena kurvanya berupa garis lurus, maka titik berat
masing- masing garis berada di tengah –tengah garis seperti terlihat pada gambar
berikut.
Dari gambar di atas, kita peroleh:
L1 = 6; x1 = 2; y1 = 3
L2 = 6; x2 = 4; y2 = 3
L3 = 4; x3 = 2; y3 = 3
Langkah selanjutnya kita tentukan nilai x0 dan y0 menggunakan rumus yang telah
kita bahas di atas :
𝑙1 𝑥1 + 𝑙2 𝑥2 + 𝑙3 𝑥3
𝑥0 =
𝑙1 + 𝑙2 + 𝑙3
(6)(2) + (6)(4) + (4)(2)
𝑥0 =
6+6+4
44
𝑥0 =
16
𝑥0 = 2,75
𝑙1 𝑦1 + 𝑙2 𝑦 + 𝑙3 𝑦3
𝑦0 =
𝑙1 + 𝑙2 + 𝑙3
(6)(3) + (6)(3) + (4)(3)
𝑥0 =
6+6+4
48
𝑥0 =
16
𝑥0 = 3
5. Perhatikan gambar berikut!
Tentukan letak titik berat benda homogen satu dimensi seperti gambar di atas!
Jawab :
Sebelumnya, kita tentukan dulu panjang garis AC
AB = 12
BC = 9
AC = √𝐴𝐵 2 + 𝐵𝐶 2
AC = √122 + 92
AC = √144 + 81
AC = √225
AC = 15
garis 1 (AB)
L1 = 12 satuan panjang
Titik berat garis 1 = (6; 0) atau x1 = 6 dan y1 = 0
garis 2 (AC)
L2 = 15 satuan panjang
Titik beart garis 2 = (6; 4,5) atau x2 = 6 dan y2 = 4,5
mencari absis titik berat
𝐿1 𝑋1 + 𝐿2 𝑋2
𝑥0 =
𝐿1 + 𝐿2
(12)(6) + (15)(6)
𝑥0 =
12 + 15
162
𝑥0 =
27
𝑥0 = 6
mencari ordinat titik berat
𝐿1 𝑦1 + 𝐿2 𝑦
𝑦0 =
𝐿1 + 𝐿2
(12)(0) + (15)(4,5)
𝑥0 =
12 + 15
67,5
𝑥0 =
27
𝑥0 = 6
DUA DIMENSI
1. Benda homogen pada gambar berikut mempunyai ukuran AB = BC = √13
Jawab:
𝐴1 𝑋1 + 𝐴2 𝑋2
Penye: x0 = 𝐴1 +𝐴2
𝐴1 𝑌1 + 𝐴2 𝑌2
Y0 = 𝐴1 +𝐴2
Bidang di atas dibagi mnjadi segitiga ABC (bidang 1) dan persegi panjang ACDE
(bidang 2)
ED = AC = 4 cm, jadi x1 = x2 = 2 cm
Y2 = ½ AE = ½ 6 = 3 cm
Tinggi segitiga BD
2
= √√13 − 22
= 3 cm
Tinggi setiga 3 cm. titik beratnya adalah 1 cm.
= 6 + 1/3 . 3 = 7 cm
2. Sebuah karton berbentuk huruf L dengan ukuran seperti pada gambar di bawah.
4. Tentukan koordinat titik beart potongan karton homogen pada gambar berikut!
Jawab :
Gambar diatas dapat kita bagi menjadi 2 bagian, yaitu persegi panjang I (warna kuning)
dan persegi panjang II (warna hijau). Ingat titik berat persegi panjang terletak pada
perpotongan diagonal-diagonalnya!
Persegi panjang I:
X1 = 0,5
Y1 = 2,5
A1 =1×5=5
Persegi panjang II:
X2 =1+2=3
Y2 = 0,5
A2 =1×4=4
Sehingga:
𝐴1 𝑋1 + 𝐴2 𝑋2
x0 = 𝐴1 +𝐴2
(0,5)((5)+(3)(4)
x0 = 5+4
2,5+12
x0 = 9
x0 = 1,6
𝐴1 𝑦1 + 𝐴2 𝑦2
y0 = 𝐴1 +𝐴2
(0,5)((5)+(0,5)(4)
y0 = 5+4
12,5+2
y0 = 9
y0 = 1,6
5. Tentukan letak titik beart benda berbentuk huruf T seperti pada gambar berikut!
jawab :
Bidang I (Persegi panjang bawah)
A1 = 2 × 4 = 8 cm²
X1 = 2 cm
Y1 = 2 cm
Bidang II (Persegi panjang atas)
A1 = 2 × 4 = 8 cm²
X1 = 2 cm
Y1 = 4 + 1 = 5 cm
Sehingga:
𝐴1 𝑋1 + 𝐴2 𝑋2
x0 = 𝐴1 +𝐴2
(2)(8)+(2)(8)
x0 = 8+8
16+16
x0 = 16
x0 =2
𝐴1 𝑦1 + 𝐴2 𝑦2
y0 = 𝐴1 +𝐴2
(2)(8)+(5)(8)
y0 = 8+8
16+40
y0 = 16
y0 = 3,5
TEGANGAN TALI
1. Sebuah batang AB yang beratnya diabaikan memiliki panjang 9 m. pada kedua ujungnya
digantungkan pada tali. Di titik C (3m dari A) digantungkan beban 900 N dan dititik D (4
meter dari B) digantungkan beban 1800 N. tentukan besarnya tegangan tali di A dan di
B!
Jawab:
∑F = 0, ∑τ = 0
∑F𝑥 = 0
∑F𝑦 = 0
TA + TB – WC – WD = 0
TA + TB – 900 – 1800 = 0
TA + TB – 2700 = 0
TA + TB = 2700 …… (1)
∑τ = 0
TA + TC + TD + TB = 0
TA . 0 + WC . 3 + WD . 5 + TB . 9 = 0
0 + 3(900) + 5 (1800) + 9 . TB = 0
2700 + 9000 + 9 . TB = 0
11700 + 9 . TB = 0
TB = 1300 N
TA + 1300 = 2700
TA = 2700 – 1300
= 1400 N
Jawab:
DIk : m = 15 kg
G = 10 m/s2
Θ1 = 370
Θ2 = 530
DIt : T1 dan T2 =…?
𝐓𝟏 𝐓
Peny: = 𝒔𝒊𝒏𝟑 𝒚
𝒔𝒊𝒏 𝒙
T1 150
= 𝑠𝑖𝑛 90
𝑠𝑖𝑛 143
T1
= 150
𝑠𝑖𝑛 0,6
T1 = 150 x 0,6 = 90 N
T2 T3
=
𝑠𝑖𝑛 𝛽 𝑠𝑖𝑛 𝑦
T1 150
= 𝑠𝑖𝑛 90
𝑠𝑖𝑛 127
T1
= 150
𝑠𝑖𝑛 0,8
Perhatikan diagram gaya yang bekerja pada batang. Oleh karena AB = 80 cm dan AC =
60 cm maka
BC = √(80 𝑐𝑚)2 + (60 𝑐𝑚)2 = 100 cm, sinα = 0,6 atauα = 37°.
Berdasarkan syarat kesetimbangan gaya pada titik A, diperoleh:
Στ A = 0
1
T(AD) + FA(0) + (18 N)(2 AB) + (30 N)(AB) = 0
Jawab :
seperti tampak pada gambar. Jika sistem setimbang, hitunglah besar gaya tegang tali BC
Jawab :
ΣτA = 0
W1 . 1⁄2 L . sin 53o + W2 . L . sin 53o = T . L . sin 90o
20 . 1⁄2 . 0,8 + 10 . 0,8 = T
T = 16 N
MOMEN KOPEL
Jawab :
Dik : F = 10 N
Θ = 600
d = 10 m
Dit : M = …?
Peny: M = F. d sin Θ
= F . d sin 600
= 10 . 10 ½ √3
= 50 √3 searah jarum jam
4. Sebuah batang homogen memiliki panjang 4 m. tiap ujung batang dikenakan gaya F =
30 N. maka besar momen kopel gaya pda batang adalah….
Jawaban :
Dik : F = 30 N
r =4m
Dit : M=…. ?
Peny: M = F. r
= 30 . 4
= 120 N.m
5. Dengan gaya kopel 15 N kita memutar tangkai tap ke kanan, bila panjnag tangkai tap 20
cm, hitunglah besarnya momen kopel!
Jawaban :
Dik : F = 15 N
r = 20 cm = 0,2 m
DIt : M =……?
Peny: M = F. r
= 15 . 0,2
= 3 Nm
MOMEN GAYA
Dik : r = 20 cm = 0,2 m
F = 20 N
Dit : 𝜏 = r . F. sin θ
= 4 Nm.
pada titik O bekerja 3 buah momen gaya sebidang dengan besar dan arah seperti
tampak pada gambar. Tentukan momen gaya resultan dari ketiga momen gaya tersebut
terhadap titik O!
jawab :
penyelesaian:
τ0 = τ1 + τ2 + τ3
τ0 = F1 . L1 sin α1 + F2 . L2 sin α2 – F3 . L3 sin α3
τ0 = 10 . 5 sin 900 + 12 . 8 sin 600 – 8 . 4 sin 300
τ0 = 50 + 81,6 – 11 = 115,6 N.cm
3. Gambar di bawah melukiskan sebuah titik partikel dengan massa 10 gram mula-mula
melakukan gerak melingkar beraturan dengan jari-jari lintasan 50 cm dan kecepatan
sudut 4 rad/s. Kemudian pada titik partikel tersebut bekerja gaya konstan dengan arah
tegak lurus jari-jari lintasannya sehingga titik partikel melakukan gerak melingkar
beraturan dengan percepatan sudut 2 rad/s2. Maka tentukan momen gaya yang bekerja
pada titik partikel terhadap titik O!
Jawab :
Dik : m = 10 gram = 10-2 kg
R = 50 cm = 5.10-1 m
ω0 = 4 rad/s
α = 2 rad/s2
Dit : 𝜏 =…..?
Peny : τ=I.α
τ = m . R2 . α
τ = 10-2 . 25 . 10-2 . 2
τ = 5 . 10-3 kg m2rad/s2
Jika titik tangkap gaya berjarak 25 cm dari titik P, berapakah besar momen gaya
terhadap titik P?
Jawab :
Dik : F = 20 N
r = 25 cm
θ = 150°
Dit : 𝜏 = …..?
Peny : τ = r F sinθ
= (0,25 cm)(20 N)(sin 150°)
1
= (0,25 cm)(20 N)(2)
= 2,5 Nm.
5. Batang AC yang panjangnya 30 cm diberi gaya seperti terlihat pada gambar.