Anda di halaman 1dari 2

Nama : Puspa Indah Musdalifah

Stambuk : C 301 15 005


Kelas : AK 1

Tugas Audit Manajemen


Refleksi Materi I:
“Dasar-dasar Audit Manajemen”

Pada tanggal 13 Februari 2018 pukul 13.15-15.45 WITA adalah jadwal mata kuliah
Audit Manajemen untuk angkatan 2015. Kelas AK 1 menempati ruangan BTE 16
dengan dosen pengampu Ibu Dr. Nina Yusnita Yamin, SE.,MSi.,Ak. Sebenarnya
pertemuan tersebut adalah pertemuan kedua namun berhubung minggu lalu kelas
kami kosong disebabkan tak ada dosen yang mengisi maka pertemuan tersebut
adalah pertemuan pertama kami dengan ibu Nina yang katanya juga sempat kaget
begitu ada pergantian kelas yang beliau ajar (sebelumnya beliau mengajar di kelas
AK 2).
Selain kontrak kuliah, beliau juga menjelaskan mengenai kulit-kulit dari audit
manajemen seperti pengertian dan ruang lingkupnya. Dan itu sangat membantu
saya, sebab awalnya saya tidak mengerti mengenai apa sebenarnya audit
manajemen itu.
Dari penjelasan ibu saya dapat tangkap bahwa pengertian dari apa itu audit,
auditing, auditor dan auditii berbeda-beda. Audit adalah ilmunya, auditing yaitu
proses, auditing adalah orang yang melakukan audit dan auditor ialah orang diaudit
atau diperiksa. Audit sendiri terbagi atas tiga yakni audit finansial yang ruang
lingkupnya memeriksa laporan keuangan, audit khusus yang ruang lingkupnya
memeriksa hanya bagian tertentu dari laporan keuangan misalnya laporan
persediaan perusahaan, laporan piutang, dll; audit forensik ruang lingkupnya lebih
menjerumus ke arah investigasi untuk dapat mengungkapkan terjadinya kecurangan
yang biasa terjadi pada kasus korupsi sehingga audit ini langsung berhubungan
dengan hukum. Dari ketiga jenis audit diatas, audit khusus dan forensik tidak
memberikan opini sehingga hanya audit finansial yang auditor berhak untuk
memberikan opininya pada auditi.

Setelah penjelasan singkat mengenai jenis-jenis audit, pembahasan selanjutnya


adalah apa itu manajemen. Manajemen artinya mengatur dan pengaturan tersebut
berdasarkan kelima fungsi manajemen yakni planning (perencanaan), organizing
(mengorganisasi), staffing (penempatan), coordinating (mengkoordinasi) dan
controlling (mengontrol).

Begitu mengetahui pengertian dari audit dan manajemen, dapat disimpulkan bahwa
audit manajemen adalah kegiatan memeriksa dan mengevaluasi seluruh kegiatan
perusahaan apakah telah sesuai dengan kebijakan yang ditentukan, apakah sudah
efektif dan efisien dalam menjalankan operasi perusahaan? Sehingga dapat
dilakukan peningkatan dan perbaikan jika dibutuhkan.

Artinya perusahaan akan diaudit oleh auditor internal bukannya auditor eksternal.
Karena yang melakukan perencanaan, pemeriksaan dan pengevaluasian adalah
auditor internal, maka pertanggung jawaban auditor internal langsung kepada
perusahaan dan direktur utama. Sehingga jika di perusahaan auditor internal
hanyalah seorang staf namun ia akan memiliki kekuasan penuh saat melaksanakan
tugasnya sebagai seorang auditor.

Jika pada dasarnya seorang audior memiliki kewajiban untuk memberikan opini
terhadap hasil pemeriksaannya, maka untuk audit manajemen auditor internal
diminta untuk memberikan rekomendasi atas hasil pengevaluasiannya, tindakan
apa yang harus diambil oleh direktur perusahaan agar dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi perusahaannya. Sehingga laporan hasil pemeriksaan audit
manajemen tidak bersifat baku, karena sesuai dengan kebutuhan perusahaan
berbeda dengan audit keuangan yang terstandar sehingga laporan hasilnya pun
bersikap baku.

Berbicara mengenai efektif dan efisien, banyak dari kalangan mahasiswa yang
masih belum bisa membedakan antara ekonomis, efektif dan efisien. Ekonomis
adalah perbandingan input primer dengan input sekunder. Contohnya kita
dihadapkan pada dua pilihan barang. Barang A seharga Rp 25.000/buah dan barang
B seharga Rp 40.000 namun dapat 2 buah. Sekilas memang barang A kelihatan
lebih murah, namun sebenarnya B jauh lebih murah dan ekonomis karena harga
sebenarnya ialah Rp 20.000/buah (Rp 40.000/2 buah).

Efektif adalah input per output, artinya dengan input yang sama bisa menghasilkan
output/harga jual yang sama atau dengan output yang sama bisa menghasilkan input
yang lebih besar. Efisiensi adalah input terhadap outcome untuk mencapai goal,
artinya tidak peduli seberapa efektif suatu proses, terpenting ialah proses tersebut
dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Contohnya seperti seorang pemburu yang ingin menangkap dan membunuh tikus
yang berlari ke dalam hutan. Akan efektif jika pemburu tersebut langsung
membakar seluruh hutan tersebut karena akan mencapai tujuannya yakni
membunuh tikus buruannya, namun hal tersebut tidak efisien sebab kerusakan yang
dihasilkan dari membakar hutan sangat besar.
Itulah keseluruhan materi yang bisa saya tangkap. Setelah itu Ibu Nina memberi
kami tugas individu yaki membuar refleksi mengenai materi pada hari itu dan tugas
kelompok yang kami sekelas terbagi menjadi 6 kelompok dan akan membuat tugas
mengenai materi minggu depan. Saya berada di kelompok 3 dan minggu depan akan
membahas mengenai tahap-tahap audit.

Anda mungkin juga menyukai