Disusun Oleh:
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2015
ABSTRAK
Kata kunci : Akar dan Batang dikotil dan monokotil. Tipe koleteral
LATAR BELAKANG
TUJUAN
Praktikum mengenai jaringan pada akar dan batang monokotil dan dikotil,
dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2015 di laboratorium Pendidikan
Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura
Pontianak dari pukul 13.00 WIB sampai selesai.
Adapun alat dan bahan yang digunakan saat praktikum jaringan pada akar
dan batang monokotil dan dikotil, yaitu Alat yang digunakan berupa mikroskop,
silet, pipet tetes, beaker glass, gelas objek, dan kaca penutup. Sedangkan bahan
yang digunakan berupa preparat akar dan batang monokotil Zea mays, preparat
batang dikotil Erythrina variegeta, preparat akar dikotil Helianthus sp. Preparat
segar akar dikotil Helianthus sp dan preparat segar batang monokotil Erythrina
variegeta dan air.
Metode yang digunakan ialah preparat awetan yaitu preparat akar dan
batang monokotil Zea mays, preparat akar dikotil Helianthus sp dan preparat
batang dikotil Erythrina variegeta yang telah disiapkan kemudian diamati dengan
menggunakan mikroskop dari perbesaran lemah hingga kuat. Setelah jaringan
akar dan batang tampak, digambar dan diberi keterangan dan ditulis bagian-
bagian dari jaringan tersebut serta tipe ikatan pembuluhnya. Untuk preparat
segar, akar dan batang dari masing-masing tanaman yaitu Amaranthus sp dan
Cyperus sp. yang telah disiapkan disayat setipis mungkin dan diletakkan pada
gelas objek dan ditetesi dengan akuades. Lalu diamati di bawah mikroskop dari
perbesaran lemah hingga kuat. Jaringan batang yang telah ditemukan, digambar
dan diberi keterangan serta ditulis bagian-bagian dari jaringan tersebut serta tipe
ikatan pembuluhnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel Hasil Pengamatan Preparat Awetan dan Preparat Segar Pada Akar dan
Batang Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Dalam praktikum mengenai jaringan pada akar dan batang monokotil dan
dikotil, pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop. Preparat yang
telah disediakan yaitu akar dan batang Zea mays merupakan tumbuhan
monokotil sedangkan batang Erythrina variegeta dan akar Helianthus sp.
merupakan tumbuhan dikotil.
Pada akar Zea mays terlihat bagian luarnya tebal yang merupakan
epidermisnya.. Jaringan pembuluh pengakut tepat di bagian tengah sel dalam
sitoplasma. Preparat ini tidak memiliki kambium yang memisahkan antara bagian
xylem dan floemnya. Pada batang Erythrina variegeta terdiri dari beberapa
bagian sel, yaitu epidermis pada bagian terluar kemudian di belakangnya
terdapat jaringan dasar atau korteks. Ikatan pembuluhnya juga terlihat jelas,
dimana antara kambium, xylem dan floem telah terpisah dan dapat diamati
dengan jelas. Pada akar Helianthus sp. memiliki bagian yang seperti batang
monokotil yaitu terdapat penyebaran yang tidak merata dalam penyebaran
sistem pengangkutan. Pada batang Zea mays memiliki sebaran berkas
pembuluh yang tidak jelas dan tidak memiliki kambium.
Pada pengamatan dengan preparat basah Cyperus sp dan Amaranthus
sp. Pada akar dan batang Cyperus sp terlihat epidermis dibagian luar dan
dibalakangnya terdapat korteks dan ikatan pembuluhnya juga terlihat jelas
dimana terdapat xylem dan floem. Pada akar dan batang Amaranthus sp juga
terlihat jelas epidermis dan korteks serta ikatan pembuluhnya juga, endodermis
pada Amaranthus sp juga terlihat jelas.
Tipe berkas pengangkut pada batang dikotil dan monokotil memiliki
perbedaan, yaitu pada batang dikotil tersusun pada suatu berkas berbentuk bulat
dan tertutup. Berhubungan satu sama lainnya dengan ikatan kambium, dengan
demikian sering disebut kolateral tertutup. Sedangkan pada batang monokotil
terdapat sebaran yang tidak beraturan yang saling berhubungan didalam
sitoplasma dan dinamakan tipe kolateral terbuka.
Pada batang dikotil memiliki tipe stele, yaitu eustele, sifonostele ektofloik,
dan sifonostele amfifloik. Stele merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis
terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele
disebut tipe kolateral yang artinya xylem dan floem. Letak saling bersisian, xylem
di sebelah dalam dan floem sebelah luar. Antara xylem dan floem terdapat
kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang
terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang
disebut kambium intervasikuler. Pada tumbuhan Dikotil, kayunya keras dan
hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-
menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, pada musim
kering tidak terjadi pertumbuhan jadi pertumbuhannya menebal. Pada sediaan
segar yang diambil yaitu batang dari Erythrina variegeta dan akar Helianthus sp.
Menurut (Soerodikoesoemo,1993) pada gambar irisan melintang akar
dalam keadaan primer bagian penyusun strukturnya antara lain bulu akar,
epidermis, korteks, endodermis, floem primer, xylem primer. Hal ini juga
disebabkan karena kurang ketelitian pada saat melakukan pengamatan.
Pada jaringan akar monokotil yang tampak yaitu empulur, floem,
xylem,endodermis, korteks, dan epidermis. Sedangkan akar dikotil yang tampak
yaitu epidermis, korteks, floem, xylem, dan empulur. Pengamatan yang
dilakukan, bila di bandingkan dengan referensi, empulur terdapat pada akar
seperti tumbuhan monokotil yang tidak membentuk xilem dipusat akar. Dapat
dilihat data pengamatan tersebut, bahwa akar dikotil memiliki bagian empulur,
hal tersebut kemungkinan kesalahan dalam menentukan bagian-bagiannya.
Menurut ( Campbell, 2003 ) Perbedaan antara akar dikotil dan monokotil
adalah terletak pada susunan berkas pembuluhnya. Pada akar dikotil berkas
pembuluh xilem memencar seperti jari-jari dari pusat roda hal ini dapat diartikan
bahwa letak pembuluh angkut pada akar dikotil ini tersebar, sedangkan pada
akar monokotil letak pembuluh floem dan xilemnya bergantian didalam stele
yang dapat diartikan bahwa letak pembuluh pada akar monokotil adalah teratur.
Pada korteks akar tumbuhan monokotil biasanya terdapat skelerenkim.
Protofloem akar tumbuhan dikotil tidak mempunyai sel pengiring sedangkan
metafloem mempunyai.
Pada jaringan batang monokotil yang tampak yaitu epidermis, korteks,
floem, xylem, dan empulur. Sedangkan batang dikotil yang tampak yaitu
epidermis, korteks, dan endodermis, floem dan xylem tidak terlihat jelas pada
objek. Perbedaan susunan keduanya terletak pada letak jaringan pembuluh yaitu
xylem dan floem.
Pada batang Zea mays, jaringan pembuluh terletak di seluruh jaringan
dasar (tersebar), sehingga tumbuhan monokotil tidak mempunyai kambium. Hal
ini sesuai dengan teori yakni dikemukakan ( Budi. 2008 ) yaitu Pada stele
monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup
yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium.
Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil
tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan
menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan
pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp).
Pada batang Erythrina variegeta, jaringan dewasa primer berasal dari
sistem apikal ( protoderm, ground meristem, dan prokambium ) dan terdiri dari
jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan ikatan pembuluh ( floem, xylem,
dan kambium ).
Menurut ( Salisbury, 1995 ) yaitu irisan melintang batang monokotil yang
khas. bila diperhatikan gambar yang di kajian pustaka mengenai irisan melintang
tersebut, dimana berkas pembuluh yang tersebar pada jaringan dasar empulur.
Masing-masingnya dikelilingi sebuah seludang sel. Sedangkan pada irisan
melintang batang dikotil herba yang khas. Pada gambar yang di kajian pustaka
mengenai irisan melintang dikotil ini, berkas pembuluh membentuk sebuah cincin
dengan empulur dibagian dalam dan korteks ( khususnya dengan sel kolenkima
yang bersudut tebal pada irisan melintang ) dibagian luar di bawah epidermis.
Pada batang monokotil dan dikotil, biasanya ( tapi tidak selalu ) xylem
berada disebelah dalam floem.
KESIMPULAN
Mir Abid. 2007. African Journal of Plant Science. Volume 2. Halaman 1. Available
online at http://www.academicjournals.org/AJPS. ISSN 1996-0824 © 2008
Academic Journals.
Rompas, Yulanda. Dkk. 2011. Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun
Beberapa Tumbuhan Suku Orchidaceae. Jurnal Biologos, Volume 1 nomor
1, halaman 1.online from http://ejournal.unsrat.ac.id. (diakses tanggal 30
Maret 2015).
Zhao. 2005. The Xylem and Phloem Transcriptomes from Secondary Tissues of
the Arabidopsis Root-Hypocotyl1 . http://jxb.oxfordjournals.org /content/51
/351/1721 . full . (diakses tanggal 30 Maret 2015).
LAMPIRAN
1. Apakah perbedaan letak jaringan pada tumbuhan monokotil dan dikotil baik
pada akar maupun batang?
Jawab: Letak perbedaannya adalah pada tumbuhan dikotil letak jaringannya
beraturan sedangkan pada tumbuhan monokotil tidak beraturan dan ada atau
tidaknya kambium dan letak dari berkas pembuluh angkut.