METODOLOGI PRAKTIKUM
Pemotongan memanjang
Perhitungan (satuan)
Pertama-tama biji kakao disiapkan sebanyak kurang lebih 300 keping.
Selanjutnya, biji kakao dipotong memanjang agar dapat diamati secara jelas.
Setelah itu, biji yang te;lah dipotong, diamati sesuai dengan jenis biji cacat. Hal
ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara biji kakao yang sehat dengan biji
kakao yang cacat. Lalu, setelah dilakukan pengamatan, biji kakao yang sehat dan
cacat dipisahkan sesuai dengan jenis cacat dan yang terakhir dilakukan
perhitungan jumblah biji kakao cacat yang diperoleh.
Pengamatan secara
organoleptik
Perhitungan
Pertama-tama biji kakao disiapkan sebanyak 100 keping biji. Setelah itu,
biji yang telah disiapkan dipotong melintang dan diamati secara organoleptik agar
dapat ditemukan biji yang berbau asap atau berbau lainnya. Selanjutnya, biji yang
berbau dipisahkan dan dihitung jumlahnya.
Perhitungan
Langakah pertama yang dilakukan pada praktikum ini yaitu sampel biji
kakao disiapkan sebanyak 100 gram. Kemudian dilakukan pemisahan biji
berkotoran. Selanjutnya biji kakao dipisahkan sesuai jenis kotoran agar dapat
diketahui jenis-jenis kotoran yang ada pada biji kakao. Lalu, biji kakao yang telah
dipisah ditimbang agar didapatkan berat biji kakao dengan berbagai macam
kotoran. Langkah terakhir yaitu dilakukan perhitungan.
Biji kakao
Klasifikasi
Langkah pertama yang dilakukan pada praktikum ini yaitu biji kakao disiapkan.
Setelah itu dilakukan penimbangan biji kakao sebanyak 100 gram menggunakan
neraca. Lalu, biji kakao yang ditimbang dilakukan perhitungan jumlahnya,
langkah terakhir yaitu jumlah biji kakao per 100 gram diklasifikasi menururut SNI
01-2323-2008.