PENDAHULUAN
HA LA HA LA
Kandungan padatan total (TSC) min % 61,5 61,5 61,5 61,5
Kandungan karet kering (DRC) min % 60,0 60,0 60,0 60,0
Sampel 50 ml
Pengadukan
Penggilingan
Kering anginkan
Penimbangan (a)
Penimbangan (b)
Perhitungan KKK
Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan terlebih dahulu. Sampel
kemudian disiapkan sebanyak 50 ml. Sampel diberi dua perlakuan berbeda, yaitu
ditambah 10 ml asam format dan 10 ml asam asetat. Penambahan kedua senyawa
tersebut berfungsi untuk menggumpalkan lateks. Selanjutnya, dilakukan
pengadukan hingga menggumpal untuk memisahkan serum dengan bagian karet
serta mencegah timbulnya gelembung udara pada karet yang dihasilkan. Setelah
menggumpal, dilakukan penggilingan dan dikering anginkan. Karet yang
terbentuk kemudian ditimbang sehingga diketahui berat (a). Karet dioven dengan
suhu 100°C selama 30 menit untuk mengurangi kadar airnya dan ditimbang
kembali sehingga diketahui berat (b). Setelah itu, dilakukan perhitungan KKK
(Kadar Karet Kering).
3.2.2 Pengenceran Lateks
Sampel 250 ml
Penyaringan
+ Air Pengenceran
Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan terlebih dahulu. Sampel
kemudian disiapkan sebanyak 250 ml. Selanjutnya, sampel disaring agar bersih
dari kotoran. Setelah itu, dilakukan penentuan KKK (Kadar Karet Kering) yang
kemuadian dilanjutkan dengan dilakukannya pengenceran terhadap sampel
menggunakan air.
3.2.3 Pengaruh Penambahan Bahan Dadih dan Lama Pemisahan terhadap Sifat-
Sifat Lateks Pekat
Sampel 250 ml
Penyaringan
+ Amoniak 1,5 ml
+ CMC
12,5 ml 15 ml 17,5 ml
Pengadukan
Penyimpanan
Pengamatan
(warna dan bau)
Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan terlebih dahulu. Sampel
kemudian disiapkan sebanyak 250 ml. Sampel lalu ditambahkan amoniak
sebanyak 1,5 ml untuk mencegah terjadinya koagulasi pada lateks. Selanjutnya,
sampel ditambah dengan CMC dengan 3 perlakuan konsentrasi yakni 12,5 ml, 15
ml, dan 17,5 ml. Senyawa tersebut berfungsi sebagai pendadih sampel. Setelah
itu, dilakukan pengadukan agar sampel dapat tercampur rata kemudian dilakukan
penyimpanan dengan 3 perlakuan yakni 1 hari, 3 hari, dan 4 hari. Setelah
disimpan, dilakukan pengamatan terhadap warna dan bau sampel.
BAB 4. HASIL PENGAMATAN DAN HASIL PERHITUNGAN
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimupalan dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Proses pengolahan lateks yang dilakukan selama praktikum meliputi
penerimaan lateks dari kebun, pengangkutan lateks, penyaringan,
pengenceran, penggumpalan, sentrifugasi, pengovenan, dan penyimpanan.
Lateks segar yang diperoleh harus segera diolah untuk mendapatkan karet
yang maksimal.
2. Kualitas lateks mempengaruhi hasil akhir karet. Semakin lama lateks maka
hasil karet yang dihasilkan mutunya rendah, sedangkan lateks yang
diperoleh dan segera diolah menghasilkan karet dengan mutu tinggi dan
kadar karet yang tinggi.
3. Pada proses penggumpalan lateks dilakukan penambahan asam format dan
asam asetat untuk menurunkan pH dari lateks sehingga mendekati titik
isoelektrik 4,2-4,7. Asam format lebih efisien digunakan dalam
penggumpalan lateks karena nilai KKK yang diperoleh lebih tinggi
dibandingkan dengan lateks yang digumpalkan dengan asam asetat.
4. Semakin banyak volume CMC yang ditambahkan dan semakin lama
proses penyimpanan yang dilakukan, berdampak pada menurunnya sifat
atau mutu lateks yakni aroma menyengat dan warna kuning pekat.
6. 2 Saran
Adapun saran untuk praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Sebaiknya memakai masker saat proses praktikum berlangsung karena
aroma lateks yang sangat menyengat.
2. Sebaiknya lebih memahami prosedur kerja agar tidak mengalamikesulitan
saat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Abi, M. 2008. Penentuan Kadar Amonia (NH3) pada Lateks dalam Pengolahan
Crumb Rubber. Volume 4 ISSN 1858-2419.
Alfa, A.A., I. Sailah., dan Y. Syamsu. 2003. Pengaruh Perlakuan Lateks Alam
dengan H2O2–NaOCl Terhadap Karakter Lateks dan Kelarutan Karet
Siklo dari Lateks. Simposium Nasional Polimer IV. Jakarta.
Budiman, H. 2012. Budidaya Karet Unggul Prospek Jitu Investasi Masa Depan.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Zuhra, C.F. 2006. Karet. Medan: Departemen Kimia Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.