Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kelainan katup jantung merupakan keadaan dimana katup jantung mengalami

kelainan yang membuat aliran darah tidak dapat diatur dengan maksimal oleh jantung. Katup

jantung yang mengalami kelainan membuat darah yang seharusnya tidak bisa, kembali masuk

ke bagian atium jantung ketika berada di ventrikel jantung. Hal ini membuat jantung

memiliki tekanan yang cukup kuat untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Akibatnya,

orang tersebut tidak bisa melakukan aktifitas dalam tingkat tertentu.

Kelainan katup jantung yang parah membuat penderita tidak dapat beraktifitas

dan juga dapat menimbulkan kematian karena jantung tidak lagi memiliki kemampuan untuk

dapat mengalirkan darah. Kelainan katup jantung biasanya terjadi karena faktor genetika atau

keturunan dan terjadi sejak masih dalam kandungan. Kelainan pada katup jantung juga bisa

terjadi karena kecelakaan ataupun cedera yang mengenai jantung. Operasi jantung juga dapat

menyebabkan kelainan pada katup jantung jika operasi tersebut gagal atau terjadi kesalahan

teknis maupun prosedur dalam melakukan operasi pada jantung.

Operasi katup jantung merupakan jenis operasi jantung kedua paling umum, sekitar

20% sampai 35% dari seluruh prosedur bedah jantung, dengan mortalitas di rumah sakit

sebesar 4% sampai 8%. Sebagian masyarakat masih menganggap bedah jantung sebagai

prosedur yang menyeramkan karena kurangnya informasi yang didapat masyarakat mengenai

bedah jantung.

Berdasarkan survei yang pernah dilakukan, memang risiko mortalitas pada operasi

bedah jantung khususnya ganti katup jantung lebih tinggi dibandingkan dengan operasi bedah
lainnya. Namun dengan perkembangan ilmu dan kemajuan teknologi saat ini, operasi bedah

jantung telah mencapai angka keberhasilan yang tinggi.

Mitral valve replacement (MVR) adalah prosedur bedah jantung yang dilakukan

untuk mengganti katup mitral pasien yang sudah tidak dapat diperbaiki lagi dengan katup

jantung buatan (baik itu mekanik maupun bioprostetik). MVR dilakukan pada pasien dengan

katup mitral yang terlalu kaku (mitral valve stenosis) sehingga darah tidak bisa mengalir ke

ventrikel kiri, atau katup mitral yang terlalu longgar (mitral valve regurgitation) sehingga

darah kembali ke atrium kiri dan kembali lagi ke paru-paru. Katup Mitral dapat terkena

infeksi, pengapuran, dan kerusakan pada jaringan kolagennya karena berbagai sebab. Operasi

MVR seperti juga operasi bypass (CABG) adalah operasi jantung terbuka, sehingga

memerlukan mesin jantung paru (cardiopulmonary bypass).

Kebanyakan katup mitral dapat diperbaiki daripada diganti, terutama pada katup

mitral yang tidak terlalu rusak. Keuntungan dari repair dibanding replacement adalah selain

angka kematian yang lebih rendah (1% - 2% pada repair dan 6% - 8% pada replacement ),

risiko stroke yang lebih rendah, infeksi endocardial yang lebih rendah, dan angka survival

yang lebih lama. Pasien pasien dengan pasca mitral valve repair tidak memerlukan obat

pengencer darah dan pasien dapat hidup seperti pada populasi normal lainnya, sedangkan

pada pasien dengan replacement /penggantian katup harus minum obat pengencer darah

selama 3 bulan (bioprostetik) atau seumur hidup (mekanik). Operasi repair juga dapat

dikerjakan secara minimal invasif walaupun memerlukan waktu yang lebih lama dari

prosedur konvensional.

Fisioterapi pada penderita pasca operasi katup mitral bertujuan untuk meningkatkan

stroke volume dan ejection fraction, meningkatkan fungsi otot jantung dengan mengurangi

afterload, mengurangi kebutuhan oksigen otot jantung dengan menurunkan tekanan darah

dan denyut jantung pada waktu istirahat dan selama latihan sub maksimal, mengurangi
viskositas darah dan agregasi platelet, meningkatkan kepadatan kapiler pada otot skelet,

menurunkan sirkulasi catecholamine selama latihan sub maksimal.

Menurut Thompson, Ann (1991), dalam menyusun program penatalaksanaan

fisioterapi pada kondisi jantung perlu diperhatikan beberapa hal penting yaitu : faktor usia,

pekerjaan, riwayat penyakit, keadaan mental, keadaan jantung, dan keparahan penyakit.

Tanda–tanda dan gejala yang perlu perhatian khusus dalam memberikan rehabilitasi pasien

gangguan jantung adalah dyspnea, denyut nadi, nyeri dada, kelelahan, pusing, kram dan

elektrokardiogram yang abnormal. Hal – hal yang perlu dinilai selama program latihan

terhadap pasien dengan gangguan jantung adalah : tekanan darah, denyut nadi, pernafasan

dan electrocardiogram monitoring.

Beberapa teknik terapi yang dapat diberikan pada penderita paska operasi penggantian

katup katup jantung adalah chest physical therapy, chest mobility, pumping exercise, postural

drainage, coughing, dan huffing. Latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan mobilitas

dada dan efektifitas batuk, meningkatkan ventilasi paru dan pertukaran gas, memperbaiki

sirkulasi darah di kaki,dan membantu mengeluarkan sekresi dari jalan napas.

B. Rumusan Masalah

Dari pembahasan diatas dapat dirumuskan masalah pada penderita pasca operasi

penggantian katup jantung adalah apakah chest physical therapy, chest mobility, pumping

exercise, postural drainage, coughing, dan huffing dapat membantu meningkatkan mobilitas

dada dan efektifitas batuk, meningkatkan ventilasi paru dan pertukaran gas, memperbaiki

sirkulasi darah di kaki,dan membantu mengeluarkan sekresi dari jalan napas?


C. Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah diatas dapat ditentukan tujuan penulisan dari makalah ini

adalah untuk melihat efektifitas chest physical therapy, chest mobility, pumping exercise,

postural drainage, coughing, dan huffing dapat membantu meningkatkan mobilitas dada dan

efektifitas batuk, meningkatkan ventilasi paru dan pertukaran gas, memperbaiki sirkulasi

darah di kaki,dan membantu mengeluarkan sekresi dari jalan napas.

Anda mungkin juga menyukai

  • SC
    SC
    Dokumen11 halaman
    SC
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Obsgyn
    Jurnal Obsgyn
    Dokumen18 halaman
    Jurnal Obsgyn
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • SC
    SC
    Dokumen11 halaman
    SC
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Post SC
    Post SC
    Dokumen12 halaman
    Post SC
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Review Jurnal
    Review Jurnal
    Dokumen9 halaman
    Review Jurnal
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Post SC
    Post SC
    Dokumen12 halaman
    Post SC
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen18 halaman
    Bab Ii
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Gangguan Fungsional Lengan Dan Tungkai Sisi Sinistra Akibat Hemiparese Post Stroke Hemoragic Stroke
    Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Gangguan Fungsional Lengan Dan Tungkai Sisi Sinistra Akibat Hemiparese Post Stroke Hemoragic Stroke
    Dokumen5 halaman
    Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Gangguan Fungsional Lengan Dan Tungkai Sisi Sinistra Akibat Hemiparese Post Stroke Hemoragic Stroke
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Review Jurnal
    Review Jurnal
    Dokumen9 halaman
    Review Jurnal
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Review Jurnal
    Review Jurnal
    Dokumen9 halaman
    Review Jurnal
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen3 halaman
    Bab Iv
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Ueu Undergraduate 5926 Lampiranwhdi
    Ueu Undergraduate 5926 Lampiranwhdi
    Dokumen7 halaman
    Ueu Undergraduate 5926 Lampiranwhdi
    RinithaAPutri
    Belum ada peringkat
  • Review Jurnal
    Review Jurnal
    Dokumen5 halaman
    Review Jurnal
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen8 halaman
    Bab Ii
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Formulir Pemeriksaan
    Formulir Pemeriksaan
    Dokumen2 halaman
    Formulir Pemeriksaan
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • PP Frozen Shoulder
    PP Frozen Shoulder
    Dokumen15 halaman
    PP Frozen Shoulder
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Lampiran 1
    Lampiran 1
    Dokumen11 halaman
    Lampiran 1
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • LBP Miogenik
    LBP Miogenik
    Dokumen87 halaman
    LBP Miogenik
    vina juliani
    Belum ada peringkat
  • Bab I Sa Lumbal
    Bab I Sa Lumbal
    Dokumen3 halaman
    Bab I Sa Lumbal
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Review Jurnal
    Review Jurnal
    Dokumen14 halaman
    Review Jurnal
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Banda Aceh
    Banda Aceh
    Dokumen1 halaman
    Banda Aceh
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • Kewenangan Klinik
    Kewenangan Klinik
    Dokumen4 halaman
    Kewenangan Klinik
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • MVR
    MVR
    Dokumen40 halaman
    MVR
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat
  • J100050040 PDF
    J100050040 PDF
    Dokumen93 halaman
    J100050040 PDF
    ida ayu astiti
    Belum ada peringkat
  • PPOK
    PPOK
    Dokumen17 halaman
    PPOK
    Setiawati Pinem
    Belum ada peringkat