Anda di halaman 1dari 5

KHUTBAH

TERNYATA ALLAH SANGAT MENCINTAI HAMBANYA

َّ‫ست َ ْغ ِف ُر َّْه إِن‬


ْ ‫َّو َن‬ ْ َ‫َّون‬
َ ُ‫ست َ ِع ْينُه‬ ِ ‫ن ا ْل َح ْمد‬
َ ُ‫ََّّلِلَِّنَحْ َم ُده‬ َ َ‫سن‬
َّْ ‫اَّو ِم‬ ِ ُ‫َّم ْنَّش ُُر ْو ِرَّأ َ ْنف‬
ِ ِ‫َّونَعُوذَُّ ِباهلل‬ ْ َ‫َّ َم ْنَّ َون‬،‫س ِيئ َاتَِّأَ ْع َما ِلنَا‬
َ ‫ست َ ْه ِد ْي ِه‬ َ
َّ‫ش َهدَُّأ َ ْنَّالََّإِلَهََّإِالَّهللا يَ ْه ِدهَِّهللاَُّ َفالََّ ُم ِضلَّلَهَُّ َو َم ْن‬
ْ َ ‫َّأ‬.ُ‫ِيَّلَه‬
َ ‫ض ِللَّْفَالََّ َهاد‬
ْ ُ‫َّ ي‬.ُ‫س ْولُه‬
ُ ‫َّو َر‬ َ َّ‫ش َهدَُّأَنَّ ُمحَمدًا‬
َ ُ‫ع ْب ُده‬ ْ َ ‫َوأ‬
َّ‫ن اَلل ُهمَّص َِل‬ َِّ ‫َّو َم‬
َ ‫َّوصَحْ ِب ِه‬َ ‫علَىَّآ ِل ِه‬ َ ‫علَىَّ ُمحَمد‬
َ ‫ٍَّو‬ َ َّ ْ‫َّو َب ِارك‬ َ ‫ا ْهتَدَىَّ ِب ُهدَاهَُّإِلَىَّيَ ْو ِمَّا ْل ِق َيا َم َِّة َو‬.
َ ‫س ِل ْم‬
ََّ ‫َّوالََّت َ ُم ْوت ُنَّإِالَّ يَاَّأَيُّهاََّال ِذي‬
‫ْن‬ َ ‫َّيَاَّأَيُّهَاَّال ِذ ْينَ َّ َءا َمنُواَّاتقُوا َءا َمنُواَّاتقُواَّهللاََّحَقَّتُقَاتِ ِه‬. َ‫س ِل ُم ْون‬ ْ ‫هللاََّ َوأَنت ُ ْمَّ ُّم‬
َّ‫ص ِلحَّْ َل ُك ْمَّأَ ْع َمالَ ُك ْم‬ َ ًَّ‫س ْولَهَُّفَ َق َّْد َوقُ ْولُ ْواَّ َق ْوال‬
ْ ُ‫َّي‬.‫س ِد ْيدًا‬ َ َ‫َّ َويَ ْغ ِف ْرَّلَ ُك ْمَّذُنُ ْوبَ ُك ْمَّ َو َم ْنَّيُ ِط ِعَّهللا‬.‫ازَّفَ ْو ًزاَّع َِظ ْي ًما‬
ُ ‫َّو َر‬ َ َ‫ف‬
‫أَمابَ ْعدُ؛‬

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah SWT


Tidak bosan bagi saya untuk selalu berwasiat, baik bagi diri saya maupun
bagi hadirin sekalian, agar kita selalu meningkatkan kwalitas iman dan taqwa kita,
karena iman dan taqwa adalah sebaik-baik bekal di dalam meraih kebahagian
hidup di dunia maupun akhirat.
Pada kesempatan kali ini, insya Allah saya akan menyampaikan sebuah materi
tentang cinta. Sebagaimana kita tahu, sangat banyak buku-buku agama
bertebaran, entah itu di perpustakaan, toko-toko, atau rak-rak buku, mengajarkan
kita bagaimana kiat dan cara kita mencintai Allah. Semuanya berbicara tentang
bagaimana cara kita mencintai Allah, atau bagaimana seorang hamba berusaha
untuk mencintai tuhannya Yang Maha Tinggi? Jika ada seorang rakyat jelata yang
menghormati rajanya yang besar dan agung, itu merupakan hal yang biasa dan
tidak aneh! Tapi coba kita lihat, kalau ada orang yang derajatnya lebih tinggi
mencintai orang yang martabatnya lebih rendah, itu adalah hal yang langka.
Karenanya pada kesempatan kali ini, saya ingin menyampaikan hal yang
agak berbeda barangkali, yaitu bagaimana Allah mencintai hambanya? Mungkin
seseorang bertanya atau merasa aneh, mungkinkah Allah SWT sebagai tuhan yang
maha agung dan tinggi mau mencintai kita yang hanya sebagai seorang makhluk?
Hadirin sekalian... ternyata Allah sangat mencintai manusia.
Lalu apa sih istimewanya, kalau Allah mencintai kita? Dalam sebuah hadis yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah r.a:

َّ‫َّإِنََّّللاََّإِذَا قَا َل‬:‫سل َم‬ َ ‫علَ ْي ِه‬


َ ‫َّو‬ َ َُّ‫سولََُّّللاَِّصَلىََّّللا‬ ُّ ‫َاَّجب ِْريلََّفَ َقالََّإِنِيَّأ ُ ِح‬
ُ ‫بَّفُ َالنًا َر‬ َ َّ‫فَأ َ ِحبهَُّ َفيُ ِحبُّهَُّ أَحَب‬
ِ ‫ع ْبدًاَّ َدع‬
ِ ‫بَّفُ َال ًناَّ َفأ َ ِحبُّوهَُّفَيُ ِح ُّبهَُّأَ ْه َُّل ِجب ِْريلَُّثُمَّيُنَادِيَّفِيَّالس َم‬
َّ‫اء‬ َُّّ ‫ض ُعَّلَهَُّا ْلقَبُولَُّفِيَّ فَيَقُولَُّإِنََّّللاََّيُ ِح‬
َ ‫اءَّثُمَّيُو‬
ِ ‫الس َم‬
ِ ‫)اْلَ ْر‬
‫َّ(رواهَّالبخاري‬.‫ض‬ ْ

Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah SWT jika mencintai seorang hamba,
maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai
orang ini maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril
mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “Wahai
penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia
oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian
orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini.” (HR. Bukhari)
Masya Allah! Lihatlah cinta Allah... bagaiamana Allah mengumumkan cintanya
kepada sekalian makhluknya?
Hadirin... marilah kita selami makna hadis ini... bagaimana Allah mencintai
seseorang? Pernahkah terbetik dalam hati kita, jika ada salah seorang yang hadir
di majelis mulia ini termasuk kepada orang-orang yang dicintai Allah?
Ketika Allah SWT mencintai hambanya, Allah yang maha tinggi tidak hanya cukup
mengatakan aku cinta kepada orang ini! Tapi Allah umumkan kepada seluruh
penjuru makhluk-Nya! Apa kata Allah dalam hadis tadi?
"‫اء‬ َّ ‫" ِإ ِني أ ُ ِحبُّ فُ اَلنًا فاأ ا ِح َّبهُ فاي ُِح ُّبهُ ِجب ِْري ُل ث ُ َّم يُناادِي ِفي ال‬
ِ ‫س ام‬
“Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia, lalu jibril pun
mengumumkannya kepada seluruh makhluk di langit!”

‫َّللاا ي ُِحبُّ فُ اَلنًا فاأ ا ِحبُّوهُ فاي ُِح ُّبهُ أ ا ْه ُل( فا ايقُو ُل‬ ِ ‫ض ُع لاهُ ْالقابُو ُل ِفي ْاْل ا ْر‬
َّ ‫ ِإ َّن‬:)‫ض جبريل‬ ‫اء ث ُ َّم يُو ا‬
ِ ‫س ام‬
َّ ‫ال‬.
Maka Jibril pun mengumumkan kepada seluruh penduduk langit, para malaikat,
para nabi, para wali Allah dari kalangan jin dan manusia, “Sesungguhnya Allah
telah mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia oleh kalian semua! Kemudian
orang itu pun menjadi dicintai segenap makhluk Allah di muka bumi ini.”
Jika seseorang telah dicintai oleh Allah, maka hidup ini terasa tenang, damai, dan
tentram penuh kasih sayang, perlindungan dan rahmat-Nya Ta’ala. Apa yang
diminta akan diberi, apa yang diinginkan akan terkabul. Segala kebutuhannya akan
dipenuhi, dan diakhirat mendapatkan ridho dan perlindungan-Nya dari siksa api
neraka. Enak ngga jadi orang kaya gini? Pasti dong...

Dalam sebuah Hadis Qudsi Allah SWT berfirman:


“‫”من عاد لي وليا فقد آذنته بالحرب‬
“Orang yang telah menjadi kekasih-Ku, maka aku akan selalu siap membantunya”
Siapakah Wali atau kekasih Allah itu?

َّ ‫"ااالا‬
"‫إن أولياء هللا ال خوف عليهم وال هم يحزنون الذين آمنوا وكانوا يتقون‬
“Ketahuilah sesungguhnya para waliyullah tidak merasa takut dan sedih, mereka
adalah orang-orang yang beriman dan selalu bertaqwa”.

Lalu Allah melanjutkan firman-Nya dalam Hadis Qudsi tadi:

َّ ‫ي عبدي بشيئ أ ا احبَّ إل‬


"‫ي مما افترضتُهُ عليه وال يزال وما‬ ‫ي بالنواف ال احتَّي أحبَّه فإذا تاقا َّر ا‬
َّ ‫ب إل‬ َّ ‫يتقربُ ال‬
َّ ‫عبدي‬
‫بطش بها ورجلاه التي أحببتُهُ كنتُ سمعاه‬
ِ ‫ْص ُر به وياداهُ التي يا‬
ِ ‫يامشِي بها وإلن الذي يسمع به وبصره الذي يُب‬
‫وإلن استعاذا ب ْي ْلُعيذنَّه‬
ِ ‫سألن ْي ْلُعطينَّه‬."

Allah SWT berfirman, “Tidak seorangpun hamba mendekatkan diri kepada-Ku


dengan sesuatu yang paling aku cintai, melainkan dengan apa yang telah aku
wajibkan kepadanya. Hambaku adalah orang yang selalu mengerjakan ibadah-
ibadah nawafil (amalan-amalan sunnah) sehingga aku mencintainya. Ketika aku
telah mencintainya, maka akulah yang akan menjadi telinga yang dia gunakan
untuk mendengar, mata yang dia gunakan untuk melihat, tangan yang dia gunakan
untuk memukul, kaki yang dia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepada-
Ku, pasti aku berikan, dan jika dia butuh perlindungan-Ku, pasti aku lindungi.”
Melalui Hadis Qudsi ini, kita bisa memahami bahwa seorang hamba yang
sangat istimewa di hadapan Allah SWT adalah seorang hamba yang mampu
memadukan antara suatu kewajiban (fara`idh) dengan amalan sunnah (nawafil) .
Tidak ada artinya amalan sunnah, atau ibadah-ibadah yang sifatnya sekunder di
saat hal-hal yang lebih wajib ditinggalkan. Kita mengerjakan sholat sunnah Dhuha
atau shalat Qobliyah dan Ba’diyah misalkan, tetapi harus juga dengan tidak
meninggalkan kewajiban sholat yang lima waktu yang fardhu. Kita menunaikan
haji ke Baitullah untuk yang ke sekian kalinya, tetapi juga harus dengan melihat
apakah orang-orang miskin disekeliling kita sudah tercukupi semua. Jangan sampai
kita selalu melaksanakan ibadah sunnah yang dianjurkan oleh baginda Rasulullah
Saw, tetapi kita tidak menjaga tali silaturrahmi yang wajib.
Di saat kita bisa memadukan atau mengerjakan antara amalan-amalan
yang wajib dan sunnah, maka di saat itulah seorang manusia menjadi lebih
istimewa di hadapan Allah SWT. Namun yang perlu untuk selalu kita ingat adalah,
bahwa ibadah itu bukan hanya sebatas kepada Allah, terlebih kepada makhluk-
Nya di dlam berbuat baik. Dan mesti pula harus dilandasi dengan keimanan dan
keikhlasan dalam mengerjakannya. Tanpa keimanan dan keikhlasan, maka semua
itu akan hampa, tiada artinya.
Berkaitan dengan betapa Allah SWT sangat mencintai kita manusia sebagai
hambanya, ada sebuah hadis yang sering kita dengar yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dari Abu Hurairah r.a :

"‫ث اللَّ ْي ِل أا ْو‬


ُ ُ‫ضى ثُل‬
‫ع َّز فاإِذاا ام ا‬
‫اء الدُّ ْن ايا اج َّل او ا‬ َّ ‫ف اللَّ ْي ِل نازا ال ِإلاى ال‬
ِ ‫س ام‬ ِ ‫سا ِئ ٍل فاأُع‬
ْ ‫ْط ايهُ ه ْال ِم ْن ِن‬
ُ ‫ص‬ ‫فاقاا ال ه ْال ِم ْن ا‬
‫ ُم ْست ا ْغ ِف ٍر فاأ ا ْغ ِف ار‬،‫وب اعلا ْي ِه ه ْال ِم ْن دااعٍ فاأ ُ ِجيباه‬ ٍ ِ‫" (رواه لاهُ ه ْال ِم ْن ت اائ‬.‫طلُ اع ْالفاجْ ُر‬
‫ب فاأاتُ ا‬ ْ ‫وذلك في ُك ِل لا ْيلا ٍة احتَّى يا‬

‫)البخاري‬
“Jika telah lewat tengah malam atau sepertiga malam yang akhir, Allah Yang Maha
Mulia dan Agung turun kelangit yang paling rendah (langit dunia), lalu berkata:
Adakah orang yang meminta kepada-Ku saat ini, pasti akan aku beri, adakah orang
yang memohon ampun, pasti aku ampuni, adakah orang yang bertaubat, pasti aku
berikan taubat-Ku, adakah orang yang memerlukan-Ku, pasti akan aku penuhi.”
Dan itu terjadi setiap malam hingga terbit fajar”. (HR. Bukhari).

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah SWT…


Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita menyembah, tunduk dan patuh
kepada Allah SWT hanya atas dasar cinta kita kepada-Nya, bukan dilandasi oleh
rasa takut atas murka dan siksanya, walaupun hal itu juga tidak buruk. Karena
Allah juga sangat mencintai kita, bahkan dalam banyak ayat Alquran selalu diawali
dengan kasih sayany-Nya terlebih dahulu, seperti firmannya:

“‫بقوم يحبهم ويحبونه‬


ٍ ُ‫”فسوف يأتي هللا‬
“Maka Allah SWT akan mendatangkan suatu kaum yang Allah cintai dan
merekapun mencintai Allah”

Terakhir, Rasulullah SAW bersabda:


‫َّللاُ فِي ِظ ِل ِه يا ْو ام اال ِظ َّل ِإ َّال ِظلُّهُ ا‬
"‫س ْبعاة‬ َّ ‫شأ ا فِي ِعبااداةِ اربِ ِه او ار ُجل ي ُِظلُّ ُه ْم‬ ‫اإل اما ُم ْالعاا ِد ُل اوشاابٌّ نا ا‬
ِ ْ ‫قا ْلبُهُ ُمعالَّق فِي‬
َّ ‫اج ِد او ار ُج اَل ِن تا احابَّا فِي‬
ِ‫َّللا‬ ِ ‫س‬ ‫طلاباتْهُ ْام ارأاة ْال ام ا‬‫ب او اج اما ٍل فاقاا ال إِنِي اجْ تا امعاا اعلا ْي ِه اوتافا َّرقاا اعلا ْي ِه او ار ُجل ا‬ ِ ‫ذااتُ ام ْن‬
ٍ ‫ص‬
ُ ‫صدَّقا أ ا ْخفاى احتَّى اال ت ا ْعلا ام ِش امالُهُ اما ت ُ ْن ِف ُق اي ِمينُهُ أاخ‬
َّ ‫ااف‬
‫َّللاا او ار ُجل‬ ْ ‫ض‬
‫ت اع ْينااهُ" (متفق ت ا ا‬ َّ ‫او ار ُجل ذاك اار‬
‫َّللاا خاا ِليًا فافاا ا‬
‫)عليه‬.
“Ada tujuh golongan yang akan dilindungi Allah dalam lindungan-Nya pada hari
tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya: Imam yang adil, pemuda yang
rajin beribadah, seorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang
yang saling mencintai, bertemu dan berpisah hanya karena Allah, seorang laki-laki
yang diajak oleh seorang perempuan terhormat dan cantik, lalu ia berkata aku
takut kepada Allah, seorang yang menyembunyikan sedekahnya tidak ingin dilihat
orang, dan seorang yang mengingat Allah dalam keheningan hingga menitikkan
airmata.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

َّ‫ار َك‬
َ ‫ي َب‬ َ ‫آنَّا ْل َع ِظي ِْم‬
َّْ ‫َّونَفَ َع ِن‬، ِ ‫َّولَ ُك ْمَّ ِفيَّا ْلقُ ْر‬
َ ‫الذك ِْرَّا ْل َح ِكي َِّْم هللاَُّ ِل ْي‬ َ ‫َّمنَ َّاْآل َيات‬
ِ ‫َِّو‬ َ َّ‫أَقُ ْولَُّقَ ْو ِل ْيَّ َهذَا‬
ِ ‫و ِإيا ُك ْمَّ ِب َماَّ ِف ْي ِه‬.
َّ‫َّولَ ُك ْم‬ ْ َ ‫ست َ ْغ ِف ُر ْوهَُّإِنهَُّه َُوَّا ْلغَفُ ْو َُّر َوأ‬
َ ‫ست َ ْغ ِف ُرَّهللاََّا ْلعَ ِظ ْي َمَّ ِل ْي‬ ْ ‫َّفَا‬، َ‫س ِل ِم ْين‬
ْ ‫سائِ ِرَّا ْل ُم‬
َ ‫الر ِح ْي َُّم َو ِل‬.

Anda mungkin juga menyukai