“ Kerajaan
Sriwijaya ”
Oleh
KOMANG TRIS ASTRA PUTRI A. (26)
KADEK DIAN PRADNYANI DEWI (14)
GEDE ADE ARTHAWAN (01)
KADEK ADITYA (09)
KOMANG PRADNYANA DHARMA N. (23)
KOMANG ALDI SATRIANA (20)
X MIPA 1
SMA N 1 BANJAR
Tahun Pelajaran 2019 / 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nyalah kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Kerajaan Sriwijaya”.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Semoga makalah ini memberikan
informasi bagi siswa-siswi pada khususnya dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya
kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini memberikan manfaat maupun
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. iii
1.3 Tujuan
1. Tujuan umum penulisan ini adalah untuk menyelesaikan tugas Sejarah Indonesia
Mengenai Kerajaan di Nusantara yaitu Kerajaan Sriwijaya.
2. Tujuan Khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang Awal masuk
Islam di Kerajaan Sriwijaya, Proses berkembangnya Kerajaan Sriwijaya di
segala bidang, Raja- raja yang berpengaruh di Kerajaan Sriwijaya, Puncak
kejayaan Kerajaan Sriwijaya, Kemunduran Kerajaan Sriwijaya, Peninggalan dari
Kerajaan Sriwijaya.
1.3 Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini yaitu untuk menambah pengetahuan kita
tentang Kerajaan Sriwijaya
BAB II
PEMBAHASAN
Gapura Sriwijaya
Gapura Sriwijaya merupakan peninggalan kerajaan Sriwijaya dalam bentuk gapura.
Adapun letak gapura ini ada di Dusun Rimba, Kecamatan Dempo Tengah, Kota
Pagar Alam, Sumatera Selatan dan terdiri dari 9 bagian gapura.
Prasasti Leiden
Prasasti Leiden merupakan peninggalan Sriwijaya
yang ditulis menggunakan bahasa Sansakerta dan
Tamil. Isi dari prasasti Leiden ini menceritakan
mengenai hubungan baik antara dinasti Chola dari
Tamil dengan dinasti Sailendra dari Sriwijaya, India Selatan.
Prasasti Amoghapasha
Prasasti Amoghapasha merupakan prasasti peninggalan
Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan di wilayah Jambi.
Diperkirakan prasasti ini sudah ada sejak tahun 1286 Masehi.
Isi Prasasti Amoghapasha ini menyebutkan sebuah penyerahan
hadiah yang diberikan raja Kartanegara kepada raja
Suwarnabhumi.
Prasasti Bukit Siguntang
Prasasti Bukit Siguntang adalah peninggalan kerajaan
Sriwijaya yang ditemukan di kompleks pemakaman para
raja Sriwijaya. Isi Prasasti Bukit Siguntang menceritakan
peperangan yang memakan banyak korban jiwa. Karena
letaknya, banyak benda sejarah lain yang ditemukan bersamaan dengan prasasti ini.
Prasasti Karang Birahi
Prasasti Karang Birahi ini ditemukan di daerah
Karang Berahi, provinsi Jambi. Prasasti ini sendiri
sudah ada sejak tahun 868 Masehi. Isi Prasasti
Karang Birahi berisikan tentang doa-doa kepada
dewa dari rakyat Sriwijaya untuk menghukum
orang-orang yang berbuat jahat.
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Sriwijaya adalah salah satu kemaharajaan bahari yang pernah berdiri di
pulau Sumatera dan banyak memberi pengaruh di Nusantara dengan daerah
kekuasaan berdasarkan peta membentang dari Kamboja, Thailand Selatan,
Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa Barat dan kemungkinan Jawa Tengah.
Dalam bahasa Sanskerta, sri berarti “bercahaya” atau “gemilang”, dan wijaya
berarti “kemenangan” atau “kejayaan”, maka nama Sriwijaya bermakna
“kemenangan yang gilang-gemilang”.
Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7;
seorang pendeta Tiongkok, I Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun
671 dan tinggal selama 6 bulan. Selanjutnya prasasti yang paling tua mengenai
Sriwijaya juga berada pada abad ke-7, yaitu prasasti Kedukan Bukit di Palembang,
bertarikh 682. Kemunduran pengaruh Sriwijaya terhadap daerah bawahannya mulai
menyusut dikarenakan beberapa peperangan di antaranya tahun 1025 serangan
Rajendra Chola I dari Koromandel, selanjutnya tahun 1183 kekuasaan Sriwijaya di
bawah kendali kerajaan Dharmasraya.
3.2. Saran
Kita sebagai masyarakat Indonesia harus mencintai budaya budaya yang ada
saat ini. Peninggalan-peninggalan yang begitu besar di Indonesia membuktikan
bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya akan budaya. Dengan cara merawat,
melestarikan dan tidak merusak budaya yang ada itu juga merupakan bukti cinta
kita terhadapan peninggalan budaya di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya
http://sejarahbudayanusantara.weebly.com/kerajaan-sriwijaya.html
http://kakakpintar.com/sejarah-kerajaan-sriwijaya-peninggalan-pendiri-prasasti-letak-
penyebab-runtuhnya
http://www.portalsejarah.com/sejarah-kerajaan-sriwijaya-kerajaan-maritim-
terbesar.html
http://jagosejarah.blogspot.co.id/2015/06/sejarah-kerajaan-sriwijaya.html