Bab 2
1. (Bustanm.n. 2006.pengantar epidemiologi.jakarta:pt rinka cipta)
2. Bustan, Nadjib. 2012. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta
3. Noor, Nasry Noor. 2006. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Bab 3
1. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
diabetes.pdf
2. Tjokroprawiro A, 2006. Hidup Sehat Bersama Diabetes Mellitus, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
3. American Diabetes Association (ADA) (2015). Diagnosis and classification of diabetes
mellitus. American Diabetes Care, Vol.38, pp: 8-16.
4. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
5. Hartini, S., 2009, Diabetes Siapa Takut, Panduan Lengkap untuk Diabetes, Keluarganya dan
Profesional Medis, Penerbit Qanita, Jakarta, hal 90-93.
Bab 4
1. Husyaini,Afni.2010. https://www.scribd.com/doc/39532097/Riwayat-alamiah-penyakit-
2.Scrib. Diaksek tanggal 9 februari 2017
2. Masriadi.2016.Epidemilogi Penyakit Tidak Menular.Jakarta:CV.Trans Info Media
3. MHA,Erik Tapan.2005.Kesehatan Keluarga Penyakit Degeneratif.Jakarta:PT Elex Media
Komputindo
4. Pratiwi,DF.2011.eprints.ums.ac.id/14926/2/BAB_1.pdf.
5. Yuet Wai Kan. 2000. Adeno-associated viral vector-mediated vascular endothelial growth
factor gene transfer induces neovascular formation in ischemic
heart.http://www.pnas.org/content/97/25/13801.full.pdf.
Bab 6
Bab 7
1. Arisman. Gizi dalam Daur Kehidupan; Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC. 2004
2. Santoso S. Ranti, L. A. Kesehatan dan Gizi. Jakarta : Rineka Cipta. 2004
3. 7. Soekirman, Susana H., Giarno, M.H., Lestari, Y. Hidup Sehat, Gizi Seimbang dalam
Kehidupan
4. Sherwood, L. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta : EGC. h. 708-710
5. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
Bab 8
Bab 9
Bab 10
1. Kertia N., 2005, Patogenesis dan Penilaian Nyeri Dalam Bidang Reumatologi dalam
Makalah Workshop Manajemen Nyeri, 1-5, Kongres Nasional Ikatan Reumatologi
Indonesia VI, Yogyakarta
2. Hamijoyo, L. 2007. Pengapuran sendi atau osteoarthritis
3. Cash, T.F. (2000). The Multidimensional Body-self Relation Questionnaire: MBSRQ User’s
Manual (3rd revision). Virginia: Old Dominion, University Norfolk
Bab 11
1. Tambayong, J. 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
2. Diyono, Mulyanti, 2013. Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan, Dilengkapi
Contoh Studi Kasus Dengan Aplikasi Nanda Nic Noc
3. Soebachman Agustina. 2011. Awas 7 Kanker Paling Mematikan. Yogyakarta : Syura
Media Utama.
Bab 12
1. Badrul, Hegar. 2015. Gizi dan Reproduksi. Jakarta : Trans Info Media.
2. King, R. J. B., 2000, Cancer Biology, Second Edition, Person Education Limited, London.
3. Rohan,Hasdianah Hasan.,dkk. 2017. Buku Kesehatan Reproduksi. Jatim: Intimedia
4. infodatin-kanker. Kementerian Kesehatan RI
5. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian RI tahun 2013.
Bab 13
1. Luk A J and Simkin PA. 2005. Epidemiologi of Hyperuricemia and Gout, The American
Journal of Managed Care, Vol 11, : 11 : 435 – 442.
2. Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta:
Rineka Cipta.
3. Rabea, et al. 2009. Fakto-Faktor yang Berhubungan dengan Penyakit Sendi, Buletin
Penelitian Kesehatan Supplement 2009: 32-33
4. Setyoningsih, rini. 2009 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Hiperurisemia pada Pasien Rawat Jalan RSUP Dr.Karia di Semarang Available
from:undip.ac.id/25234/
5. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
Bab 14
1. Pernefri. (2003). Konsensus Dialisis, Edisi I. Jakarta: Penerbit Perhimpunan Nefrologi
Indonesia FK UI.
2. Cahyaningsih, Niken.D. 2009. Hemodialisis. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
3. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.