Aulia Nur Rahmi dan Budi Hidayat, (2015). Faktor-faktor Yang Berhubungan
dengan Pemanfaatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS)
di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Jakarta Timur Tahun 2015. FKM UI.
Burns, N., & Grove, S. K. (2011). The practice of nursing research: appraisal,
synthesis, and generation of evidence, (8th ed). Missouri: Saunders
Elseiver.
Buss, J. S., & Labus, D. (2013). Buku saku patofisiologi menjadi sangat mudah
edisi 2. Diterjemahkan oleh Huriawati Hartanto. Jakarta: EGC.
Chapman, Beatrice dan Vanessa Bogle. (2014). Adherence to Medication and Self
Management in Stroke Patients. British Journal of Nursing, Vol. 23, no. 3
Chaplin dkk.(tanpa tahun). Self Management for People With Long Term
Neurological Conditions.British Journal of Community Nursing vol 17 no
6.
Chung, ML, Moser, DK, Lennie, TA, Carter, LW, Bentley, B., Trupp, R., et al.
(2006). Gender differences in adherence to the sodium-restricted diet in
patients with heart failure. Journal of Cardiac Failure, 12, 628-634.
Darmojo, S., M. (2009). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut) Edisi 4.Jakarta:
Balai Penerbit FKUI.
Dickson, VV, Tkacs, N., & Riegel, B. (2007). Cognitive influences on self-care
decision making in persons with heart failure. American Heart Journal,
154, 424- 31.
Ermawati & Sudarji, S., (2013). Kecemasan Menghadapi Kematian pada Lanjut
Usia. Psibernetika Universitas Bunda Mulya, 6(1).
Ghozali, I., (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan program spss. Edisi.
Keempat, Semarang : Universitas Diponegoro.
Indah Galuh Lestari dan Nur Isnaini (2018). Pengaruh Self Management Terhaap
Tekanan Darah Lansia Yang Mengalami Hipertensi. Indonesian Journal
for Health Sciences : Vol.02, No.01, Maret 2018, Hal 7-18
James, P., Oparil, S., Carter, B., Cushman, W., Dennison,C., Handler, J. (2014).
Evidence-Based Guideline for The Management of High Blood Pressure in
Adults: Report from the Panel member Appointed to the Eight Joint
National Committee (JNC 8). The Journal of American Medical
Assosiation (JAMA), 311(5) :507-520
Kim, H., & Kang, D. (2007). Induced hypertensive therapy in an acute ischemic
stroke patients with early neurological deterioration. Journal of Clinical
Neurology, 3, 187-191.
Kowalak, J. P., Weish, W., & Mayer, B. (2011). Buku ajar patofisiologi.
Diterjemahkan oleh Andry Hartono. Jakarta: EGC.
Lin, KW. (2006). Self-management programs help patients with chronic disease.
American Family Physicians, 73, 1260-1263.
Mardiana, Y. & Zelfino. (2014). Hubungan Antara Tingkat Stres Lansia Dan
Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di RW 01 Kunciran Tangerang.
http://ejurnal.esaunggul.ac.id/. diakses tanggal 31 Oktober 2018.
Nur Ahyar (2018), Efek stretching exercise intradialisis terhadap skala restless
leg syndrome pada pasien gagal ginjal kronik di RS.Universitas
Hasanuddin. Program Magister Ilmu Keperawatan Unhas Makassar.
Naik, AD, Kallen, MA, Walder, A., & Street, RL. (2008). Improving hypertension
control in diabetes mellitus: The effects of collaborative and proactive
health communication. Journal of the American Heart Association, 117,
1361-1368.
Orem, D., E. (2001). Nursing : Concept of Practice. 6th Ed. St. Louis : Mosby
Inc.
Polit. D., & Hungler, B.P. (1999). Nursing research, principles & methods.
Philadelphia : Lippincot Williams & Wilkins.
Verry Chandra, (2012). Desain Panti Sosial Tresna Wredha Abiyoso Sleman,
Yogyakarta. http://e-journal.uajy.ac.id/1070/1/0TA12520.pdf. Diakses
tanggal 15 November 2018.
Polijicanin, T., et al. (2010). Diabetes mellitus and hypertension have comparable
adverse effects on health-related quality of life. BioMed Central Public
Health, 10, 1-6.
Riegel, B., & Carlson, B. (2002). Facilitators and barriers to heart failure self-
care. Patient Education and Counselling, 46, 287-295
Schröders, J., Wall, S., Hakimi, M., Dewi, F., Weinehall, L., Nichter, M., Nilsson,
M., Kusnanto, H., Rahajeng, E., Nawi, N. (2017). How is Indonesia coping
with its epidemic of chronic noncommunicable diseases? A systematic
review with meta-analysis. Available from:
http://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0179186.
Septiningsih, D. S. & Na'imah, T., (2012). Kesepian pada Lanjut Usia: Studi
tentang Bentuk, Faktor Pencetus, dan Strategi Koping. Jurnal Psikologi
Universitas Diponegoro, 11(2).
Sinclair, AJ, Girling, AJ, & Bayer, AJ. (2000). Cognitive dysfunction in older
subjects with diabetes mellitus: Impact on diabetes self-management and
use of care services. Diabetes Research and Clinical Practice, 50, 203-212
Smeltzer, S. C., Bare, B. C., Hinkle, J., & Cheever, K. (2012). Brunner &
Suddarth S textbook of medical-surgical nursing twelfth edition. Wolters
Kluwer Health.
Smeltzer, S & Bare, B. (2013). Buku ajar keperawatan medikal bedah brunner &
suddarth's edisi 8. Volume 1. Jakarta: EGC
Yount, KM, Agree, EM, & Rebellon, C. (2004). Gender and use of health care
among older adults in Egypt and Tunisia. Social Science and Medicine,
59, 2479-2497.
Zhenpeng, L ., Einar, M. (2014). Testing the validity and reliability of the levels of
self-concept scale in the hospitality industry. Journal of Tourism &
Recreation, 1 (1) ; 37-50.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. INDENTITAS
Nama : ASRIADI
NPM : 2017980063
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 28 Maret 1989
Agama : Islam
Suku Bangsa : Bugis/Indonesia
Alamat : Asrama Polres Gowa Blok C No 8
Telephon : 0852 4227 8955
Email : andi.asriadi89@gmail.com
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Asriadi
Npm : 2017980063
adalah Program Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta yang mengadakan penelitian tentang : pengaruh Prolanis
terhadap self management lansia dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Somba Opu Kabupaten Gowa.
Dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Prolanis terhadap self
management lansia dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Somba Opu
Kabupaten Gowa, maka dengan rendah hati saya memohon kesediaan Bapak/ibu
untuk berpartisipasi menjadi responden dalam kegiatan tersebut. Kegiatan yang
diharap darii Bapak/Ibu, adalah bersedia menjadi responden. Kerahasiaan dan
identitasnya akan saya jaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian
saja serta bila tidak digunakan lagi akan dimusnahkan.
Apabila Bapak/ibu bersedia, mohon diminta dengan hormat untuk bertanda
tangan pada lembar persetujuan yang terlampir.
Demikian permohonan ini, atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu,
dihaturkan banyak terima kasih.
Asriadi
Lampiran 2
menjadi responden dalam penelitian ini, maka tidak ada tuntutan atau sanksi yang
Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan
Responden
Petunjuk
1. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap item pernyataan dibawah ini.
2. Nomor identitas diisi oleh peneliti.
3. Jawablah pernyataan dibawah ini sesuai dengan pendapat anda.
4. Berikan tanda silang (X) pada jawaban yang saudara pilih.
5. Terima kasih atas perhatian, bantuan dan kerja sama saudara dalam penelitian
ini.
KUESIONER PENELITIAN
No. Responden : ….
Nama Responden :…
Umur : ...
Jenis Kelamin :…
Pekerjaan : ...
Alamat :…
No handpone : ....
Nama Pewawancara : Asriadi
Tangal Wawancara :
Sejak kapan anda menderita penyakit hipertensi :
I. Karakteristik Responden
Pendidikan :
Tidak sekolah
Tamat SD
Tidak tamat SD
Tidak tamat SMP
Tamat SMP
Tidak tamat SMA/ SMU
Tamat SMA/SMU
Akademik/ perguruan Tinggi
II. Self Management
No Pernyataan SL KK JR TP Ket
1 Saya memikirkan porsi dan pilihan makanan kapanpun
saya makan.
2 Saya makan buah, sayur, gandum, dan kacang-kacangan
lebih dari yang saya makan saat saya tidak mengalami
tekanan darah tinggi.
3 Saya mengurangi makanan yang mengandung lemak
jenuh (misalnya keju, minyak kelapa, minyak biji kapas,
lemak kambing, dll) semenjak menderita tekanan darah
tinggi.
4 Saya memikirkan tekanan darah saya saat memilih
makanan.
5 Saya mencoba berhenti minum minuman beralkohol.
6 Saya mengurangi jumlah makanan setiap kali saya makan
untuk menurunkan berat badan.
7 Saya memilih makanan rendah garam.
8 Saya berolahraga untuk menurunkan berat badan
(misalnya jalan, jogging / lari, atau bersepeda sekitar 30-
60 menit setiap sesinya.
9 Saya berpikir bahwa tekanan darah tinggi adalah bagian
dari hidup saya.
10 Saya membuat rutinitas saya sesuai dengan hal-hal yang
harus saya lakukan untuk mengontrol tekanan darah
tinggi saya (misalnya pekerjaan dan periksa ke dokter).
11 Saya berhenti merokok / saya mencoba berhenti merokok.
12 Saya mencoba mengontrol emosi saya dengan
mendengarkan musik, istirahat dan berbicara dengan
keluarga atau teman saya.
13 Saya tidak pernah menggunakan garam tambahan untuk
membumbui makanan semenjak saya terkena hipertensi.
14 Saya mengetahui kenapa tekanan darah saya berubah.
15 Saya mengenali tanda dan gejala tekanan darah tinggi.
16 Saya mengontrol tanda dan gejala tekanan darah tinggi
dengan tepat.
17 Saya mengenali tanda dan gejala tekanan darah rendah.
18 Saya mengontrol tanda dan gejala tekanan darah rendah
dengan tepat.
19 Saya menentukan tujuan saya untuk mengontrol tekanan
darah.
20 Saya membuat rencana tindakan untuk mencapai tujuan
saya mengontrol tekanan darah seperti melakukan senam.
21 Saya membandingkan tekanan darah saya saat ini dengan
tekanan darah yang saya targetkan (inginkan).
22 Saya mengontrol keadaan yang mungkin dapat
meningkatkan tekanan darah saya.
23 Saya mendiskusikan fleksibilitas rencana pengobatan
saya dengan dokter atau perawat.
24 Saya meminta masukan pada dokter atau perawat untuk
mengubah rencana pengobatan jika saya tidak bisa
menyesuaikan diri dengan rencana yang telah saya
rencanakan.
25 Saya bertanya pada dokter atau perawat ketika ada hal-hal
yang tidak saya pahami.
26 Saya mencari tahu pada dokter atau perawat kenapa
tekanan darah saya tidak terkontrol dengan baik.
27 Saya mendiskusikan dengan dokter atau perawat saat
tekanan darah saya terlalu tinggi atau rendah.
28 Saya bertanya pada dokter atau perawat darimana saya
bisa belajar lebih jauh tentang hipertensi.
29 Saya meminta bantuan orang lain (misal teman, tetangga
atau pasien lain) terkait hipertensi yang saya alami.
30 Saya meminta bantuan orang lain (misal teman, tetangga
atau pasien lain) untuk membantu mengontrol tekanan
darah saya.
31 Saya bertanya pada orang lain (misal teman, tetangga atau
pasien lain) bagaimana mereka mengontrol atau teknik
apa yang mereka gunakan untuk mengontrol tekanan
darah tinggi.
32 Saya mengecek atau periksa ke dokter atau perawat untuk
mengetahui tekanan darah saat saya mengalami tanda dan
gejala tekanan darah tinggi.
33 Saya mengecek atau periksa ke dokter untuk mengetahui
tekanan darah saat saya merasa sakit.
34 Saya mengecek atau periksa ke dokter untuk untuk
mengetahui tekanan darah saat saya mengalami tanda dan
gejala tekanan darah rendah.
35 Saya mengecek tekanan darah saya secara teratur untuk
membantu saya membuat keputusan manajemen diri.
36 Saya sangat ketat dalam minum obat anti- tekanan darah
tinggi
37 Saya minum obat anti- tekanan darah tinggi dengan
jumlah yang benar (misalnya dokter meminta saya minum
2 tablet, maka saya juga minum 2 tablet).
38 Saya minum obat anti- tekanan darah tinggi dalam waktu
yang benar (misalnya dokter meminta saya minum obat 2
kali sehari, maka saya juga minum obat 2 kali sehari).
39 Saya periksa ke puskesmas sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.
40 Saya mengikuti saran dokter atau perawat dalam
mengontrol tekanan darah saya.
LEMBAR KEGIATAN PROLANIS
No Aktivitas Prolanis Bentuk Pelaksanaan Evaluasi
1 Konsultasi kesehatan 1. Menjelaskan tentang penyakit hipertensi (pengertian, 1. Responden dapat memahami dan
penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, pengobatan, menyebutkan kembali (pengertian,
dan komplikasi). penyebab, tanda dan gejala,
pencegahan, pengobatan, dan
komplikasi)
2. Responden pro aktif saat diskusi
berlangsung.
2 Reminder melalui SMS Gateway 1. Menghubungi responden dengan memotivasi dan 1. Responden merespon dengan baik
mengingatkan melakukan kunjungan ke puskesmas 2. Responden datang ke puskesmas
sesuai jadwal yang telah disepakati bersama. sesuai jadwal yang telah disepakati
3 Edukasi Kelompok (klub prolanis) 1. Pemberian senam prolanis 1. Responden ikut serta dalam
kegiatan senam prolanis
2. Responden dapat melakukan
gerakan senam yang diberikan
4 Home visit 1. Melakukan kunjungan rumah dengan 1. Responden mengetahui cara
mendemonstrasikan cara perawatan hipertensi dengan perawatan hipertensi dengan tehnik
relaksasi progresif. relaksasi progresif
2. Responden dapat melakukan
sendiri tehnik relaksasi progresif.
3. Respon mengatakan ingin
melakukan cara yang telah
diajarkan jika tanda dan gejala
hipertensi muncul.
5 Pemantauan status kesehatan 1. Pengukuran TTV (TD,N,P,S) 1. TTV Normal
TD (120/80 mmHg)
P (16 – 24 x/menit)
S (36 – 37 0 C)
N (60-100 x/menit)