Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR PUSTAKA

Alligood MR. (2014). Pakar Teori Keperawatan. Editor Edisi Indonesia.


Elsevier.

Ardiansyah, M. (2012). Medikal bedah untuk mahasiswa. Yogyakarta: Diva Press.

Anderson, E. T., & McFarlane, J. (2007). Buku Ajar Keperawatan Komunitas


Teori dan Praktik (community as partner:Theory and Practice in Nursing)
Edisi 3. Jakarta: EGC

Andersen, R. & Newman, J. F., (2005). Societal and Individual Determinants of


Medical Care Utilization in the United States. The Milbank Quarterly,
Volume 4, p. 83.

Anggraini (2012). Jenis Kelamin Penderita Hipertensi. Bandung: PT Remaja


Rosida Karya.

Akhter, N. (2010). Self management among patients with hypertension in


bangladesh. Prince of Songkla University.
(http://kb.psu.ac.th/psukb/bitstream/2010/8492/1/340992.pdf). Diakses
pada tanggal 22 Desember 2018.

Arif, D . (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi


Pada Lansia Di Pusling Desa Klumpit Upt Puskesmas Gribig Kabupaten
Kudus. http://e-journal.stikesmuhkudus.ac.id/ diakses tanggal 31 Oktober
2018 diakses tanggal 31 Oktober 2018.

Aulia Nur Rahmi dan Budi Hidayat, (2015). Faktor-faktor Yang Berhubungan
dengan Pemanfaatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS)
di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Jakarta Timur Tahun 2015. FKM UI.

Auliya Firdha (2018). Pengaruh Informasi Pelayanan Prolanis Dan Kesesuaian


Waktu Terhadap Pemanfaatan Prolanis Di Pusat Layanan Kesehatan
UNAIR. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 6 No 2:
Universitas Airlangga

Apriyandi Fajar (2010). Hubungan antara peningkatan usia dengan Kejadian


hipertensi pada pasien yang Berobat jalan di rumah sakit bhineka bakti
Husada. Fakutas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Syarif Hidayatullah
Jakarta.

Andra, S. W., & Yessie, M. P. (2013). KMB 1 Keperawatan Medikal Bedah


Keperawatan Dewasa Teori dan Contoh Askep. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Bianti Nuraini. (2015). Risk factors of hypertension. J majority. Artikel Review:
Faculty Of Medicine, University Of Lampung.

Boger, Emma Joanne. (2014). Self-Management Following Stroke: Concept and


Measurement. Disertasi Program Doktor Filosofi Universitas
Southampton.

BPJS Kesehatan, (2014). Panduan Praktis PROLANIS.


http://www.bkkbn.go.id/Documents/JKN /06-PROLANIS.pdf. Diakses
Tanggal 12 November 2018.

BPJS Kesehatan, (2016). Pelaksanaan Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan.


Jakarta.

Burns, N., & Grove, S. K. (2011). The practice of nursing research: appraisal,
synthesis, and generation of evidence, (8th ed). Missouri: Saunders
Elseiver.

Buss, J. S., & Labus, D. (2013). Buku saku patofisiologi menjadi sangat mudah
edisi 2. Diterjemahkan oleh Huriawati Hartanto. Jakarta: EGC.

Brillianti. (2016). Hubungan self-management dengan kualitas hidup pasien


pascastroke di wilayah puskesmas pisangan ciputat. Skripsi Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30628/1/pretty
% 20angelina%20brillianti-fkik.pdf). Diakses pada tanggal 22 Desember
2018.

Chapman, Beatrice dan Vanessa Bogle. (2014). Adherence to Medication and Self
Management in Stroke Patients. British Journal of Nursing, Vol. 23, no. 3

Chaplin dkk.(tanpa tahun). Self Management for People With Long Term
Neurological Conditions.British Journal of Community Nursing vol 17 no
6.

Corwin, E. J. (2009). Buku saku patofisiologi. Jakarta: EGC.

Chung, ML, Moser, DK, Lennie, TA, Carter, LW, Bentley, B., Trupp, R., et al.
(2006). Gender differences in adherence to the sodium-restricted diet in
patients with heart failure. Journal of Cardiac Failure, 12, 628-634.

Dahlan, S. (2014) . Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba


Medika.

Dalimartha. (2008). Care your self Hipertension. Jakarta: Penebar Plus.


Dewi, Sofia Rosma (2014) Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta:
deepublish.

Darmojo, S., M. (2009). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut) Edisi 4.Jakarta:
Balai Penerbit FKUI.

Deaton, C. (2000). Outcome measurement: self-management in heart failure.


Journal of Cardiac Nursing, 14, 116-118

Dickson, VV, Tkacs, N., & Riegel, B. (2007). Cognitive influences on self-care
decision making in persons with heart failure. American Heart Journal,
154, 424- 31.

Ermawati & Sudarji, S., (2013). Kecemasan Menghadapi Kematian pada Lanjut
Usia. Psibernetika Universitas Bunda Mulya, 6(1).

Gallagher, R., Donoghue, J., Chenoweth, L., & Stein-Parbury, J. (2008).


Selfmanagement in older patients with chronic disease. International
Journal of Nursing, 14, 373-382

Green, L. W., (1980). Health Education Planning: A Diagnostic Approach. The


Johns Hopkins University: Mayfield Publishing Co.

G. Kisokanth, S. Prathapan, J, Indrakumar, J, J. (2013). Review Article : Factors


influencing self-management of Diabetes Mellitus ; a review article.
Journal of Diabetology, 1–7.

Ghozali, I., (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan program spss. Edisi.
Keempat, Semarang : Universitas Diponegoro.

Hastono, S. (2007). Analisa Data Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Ika Purwanti Ningsih, dkk. (2017). Pengaruh Program Pengelolaan Penyakit


Kronis (Prolanis) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien
Hipertensi Berbasis Teori Caring. Jurnal Insan Cendikia. Volume 6 No 1
September 2017.

Indra I Ketut Wiguna Cakera. (2017). Hubungan keaktifan Mengikuti Program


Pengelolaan Penyakit Kronis Dengan Kepatuhan Minum Obat dan
Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Anggota Prolanis
Puskesmas di Kabupaten Tabanan. Tesis Program Magister Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayan.

Indah Galuh Lestari dan Nur Isnaini (2018). Pengaruh Self Management Terhaap
Tekanan Darah Lansia Yang Mengalami Hipertensi. Indonesian Journal
for Health Sciences : Vol.02, No.01, Maret 2018, Hal 7-18
James, P., Oparil, S., Carter, B., Cushman, W., Dennison,C., Handler, J. (2014).
Evidence-Based Guideline for The Management of High Blood Pressure in
Adults: Report from the Panel member Appointed to the Eight Joint
National Committee (JNC 8). The Journal of American Medical
Assosiation (JAMA), 311(5) :507-520

Jayanti, Sedyowinarso & Madyaningrum, (2008). Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Tingkat Depresi Lansia di Panti Werdha Wiloso Wredho
Purworejo. Jurnal Ilmu Keperawatan, 3(2), pp. 133-138.

Jajauk Kusumawati, dkk (2016), Hubungan Jenis Kelamin Dengan Intensitas


Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Lakbok Kabupaten
Ciamis. Artikel Penelitian. Mutiara Medika : Vol 16 No.2.46-51, Juli
2016.

Kanfer, FH & Gaelick-Buys L. (1991). Self-management methods. In FH & AP


Goldstein (Eds.), Helping people change: A textbook of methods (4 th ed.,
pp.305-360). New York: Pergamon press.

Kim, H., & Kang, D. (2007). Induced hypertensive therapy in an acute ischemic
stroke patients with early neurological deterioration. Journal of Clinical
Neurology, 3, 187-191.

Kolbe, J. (2002). The influence of socioeconomic and psychological factors on


patient adherence to self-management strategies. Disease Management
Health Outcomes, 10, 551-570.

Kowalak, J. P., Weish, W., & Mayer, B. (2011). Buku ajar patofisiologi.
Diterjemahkan oleh Andry Hartono. Jakarta: EGC.

Lin, KW. (2006). Self-management programs help patients with chronic disease.
American Family Physicians, 73, 1260-1263.

Lin, et al. (2008). Development and testing of the diabetes self-management


instrument: A confirmatory analysis. Research in Nursing & Health, 31,
370-380.

Lee, et al. (2010). Correlates of self-care behaviors for managing hypertension


among Korean Americans: A questionnaire survey. International Journal
of Nursing Studies, 47, 411-417.
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0020748909003186?vi
a%3Dihub Diakses tanggal 15 November 2018.

Lennon, Sheila et al.(2013). Self Management Programmes For People Post


Stroke: A Systematic Review. Article of Clinical Rehabilitation
Mangoenprasodjo, A. Setiono, (2005). Mengisi Hari Tua dengan Bahagia.
Pradipta Publishing: Jakarta.

Maryam, R. S., (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta:


Salemba Medika.

Mardiana, Y. & Zelfino. (2014). Hubungan Antara Tingkat Stres Lansia Dan
Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di RW 01 Kunciran Tangerang.
http://ejurnal.esaunggul.ac.id/. diakses tanggal 31 Oktober 2018.

McCulloch, D.K. (2010). Hypertension. Diagnosis and Treatmen Guideline.


Group Healt. dari http://www.ghc.org/. Diakses 25 Juni 2019.

Muhith, Abdul dan Sandu Siyoto. 2016. Pendidikan Keperawatan Gerontik.


Yogyakarta: Penerbit Andi.

Nugroho, W. (2008). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Edisi 3. Jakarta. EGC.

Nur Ahyar (2018), Efek stretching exercise intradialisis terhadap skala restless
leg syndrome pada pasien gagal ginjal kronik di RS.Universitas
Hasanuddin. Program Magister Ilmu Keperawatan Unhas Makassar.

Nurfrimadini, F., (2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan


Program Pelayanan Rujuk Balik di PT Askes (Persero) Kantor Cabang
Utama Jakarta Selatan tahun 2012. Depok: Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia.

Naik, AD, Kallen, MA, Walder, A., & Street, RL. (2008). Improving hypertension
control in diabetes mellitus: The effects of collaborative and proactive
health communication. Journal of the American Heart Association, 117,
1361-1368.

Novitaningtyas Tri (2014). Hubungan Karakteristik (Umur, Jenis Kelamin,


Tingkat Pendidikan) Dan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darahpada
Lansia Di Kelurahan Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten
Sukoharjo. Fakultas Ilmu Kesehatan: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Orem, D., E. (2001). Nursing : Concept of Practice. 6th Ed. St. Louis : Mosby
Inc.

Perry, P. & Potter (2009). Fundamental Keperawatan, Buku 1, 7th Edition.


Jakarta: Salemba Medika

Profil Dinkes Prov.Sulsel. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan


2014. Makassar.
Profil Dinkes Kab.Gowa, (2017). Profil Kesehatan Kabupaten Gowa 2016.
Sungguminasa.

Permenkes No 43 Tahun (2016). Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.


Jakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan RI no 25 tahun (2016). Rencana Aksi Nasional


Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019.

Primanda, Y., & Kritpracha, C. (2011). Review: Self-management support


program on dietary behaviors in patients with type 2 Diabetes Mellitus.
Journal of Nursing, 1, 61–73.

Polit. D., & Hungler, B.P. (1999). Nursing research, principles & methods.
Philadelphia : Lippincot Williams & Wilkins.

Pudiastuti, R. D. (2013). Penyakit-Penyakit Mematikan. Yogyakarta: Nuha


Medika.

Verry Chandra, (2012). Desain Panti Sosial Tresna Wredha Abiyoso Sleman,
Yogyakarta. http://e-journal.uajy.ac.id/1070/1/0TA12520.pdf. Diakses
tanggal 15 November 2018.

Polijicanin, T., et al. (2010). Diabetes mellitus and hypertension have comparable
adverse effects on health-related quality of life. BioMed Central Public
Health, 10, 1-6.

Putri Marlinda. (2014). Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian


Hipertensi Pada Petani. Jurnal Kesehatatan Masyarakat Indonesia 10(1):
2015. 30-37

Riskesdas. (2013). Hasil Utama Riskesdas 2018. Kementrian Kesehatan Badan


Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Riegel, B., & Carlson, B. (2002). Facilitators and barriers to heart failure self-
care. Patient Education and Counselling, 46, 287-295

Rilantono, L. I. (2013). Penyakit kardiovaskuler (pkv). Jakarta: Badan Penerbit


PKUI.

Riyan Mulfianda (2019). Pengaruh Senam Prolanis Terhadap Tekanan Darah


dan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Lansia di Puskesmas Wilayah Kota
Banda Aceh. Tesis : Program Magister Keperawatan Universitas Syiah
Kuala Darussalam Banda Aceh.
Richard, A. A., & She, K., (2011). Delineation of Self-Care and Associated
Concepts. J Nurs Scholarsh. 43(3). 255-264.
Rahajeng, E., Tuminah, S. (2009). Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di
Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia 59(12):580-587

Sastroasmoro, S. (2011). Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta: CV.


Sagung Seto.

Saferi, A., & Mariza, Y. (2013). KMB 1 keperawatan medikal bedah


(keperawatan dewasa). Yogyakarta: Nu Med.

Schröders, J., Wall, S., Hakimi, M., Dewi, F., Weinehall, L., Nichter, M., Nilsson,
M., Kusnanto, H., Rahajeng, E., Nawi, N. (2017). How is Indonesia coping
with its epidemic of chronic noncommunicable diseases? A systematic
review with meta-analysis. Available from:
http://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0179186.

Septiningsih, D. S. & Na'imah, T., (2012). Kesepian pada Lanjut Usia: Studi
tentang Bentuk, Faktor Pencetus, dan Strategi Koping. Jurnal Psikologi
Universitas Diponegoro, 11(2).

Sirkesnas. (2016). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Badan Penelitian


dan Pengembangan Kesehatan. http://labdata.litbang.depkes.go.id/riset-
badan-litbangkes/menu-riskesnas/menu-rikus/422-sirk-2016. diakses
tanggal 12 November 2018.

Sinclair, AJ, Girling, AJ, & Bayer, AJ. (2000). Cognitive dysfunction in older
subjects with diabetes mellitus: Impact on diabetes self-management and
use of care services. Diabetes Research and Clinical Practice, 50, 203-212

Sita, Florentina (2017). Pengaruh Prolanis Terhadap Penurunan Tekanan Darah


Pasien Hipertensi Di Puskesmas Pandak II Kabupaten Bantul Tahun
2017. Program Pasca Sarjana UGM Yogyakarta.

Smeltzer, S. C., Bare, B. C., Hinkle, J., & Cheever, K. (2012). Brunner &
Suddarth S textbook of medical-surgical nursing twelfth edition. Wolters
Kluwer Health.

Smeltzer, S & Bare, B. (2013). Buku ajar keperawatan medikal bedah brunner &
suddarth's edisi 8. Volume 1. Jakarta: EGC

Sudarta, I. W. (2013). Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem


cardiovaskuler. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta


Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Susilo, Y. & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta:
Andi.

Tamher, S. & Noorkasiani. (2009). Kesehatan usia lanjut dengan pendekatan


asuhan keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Thabrany, H., 2005. Dasar-dasar Asuransi Kesehatan Bagian A. Jakarta:


PAMJAKI.

Triyanto, E. (2014). Pelayanan keperawatan bagi penderita Hipertensi secara


terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.

The Health Foundation Inspiring Improvement, 2011. (www.health.org.uk)


diakses pada tanggal 22 Desember 2018.

World Health organization (WHO). (2013). A global brief on Hypertension. Silent


killer, Global Public Health Crisis. World Health Organization. World
Health Day 2013. (http://apps.who.int/iris/bitstream
/10665/79059/1/WHO_DCO_WHD_2013.2_eng.pdf). Diakses pada
tanggal 12 Desember 2018.

Yount, KM, Agree, EM, & Rebellon, C. (2004). Gender and use of health care
among older adults in Egypt and Tunisia. Social Science and Medicine,
59, 2479-2497.

Zhenpeng, L ., Einar, M. (2014). Testing the validity and reliability of the levels of
self-concept scale in the hospitality industry. Journal of Tourism &
Recreation, 1 (1) ; 37-50.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. INDENTITAS

Nama : ASRIADI
NPM : 2017980063
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 28 Maret 1989
Agama : Islam
Suku Bangsa : Bugis/Indonesia
Alamat : Asrama Polres Gowa Blok C No 8
Telephon : 0852 4227 8955
Email : andi.asriadi89@gmail.com

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. 1993-1994 : TK Aisyah Sungguminasa Kabupaten Gowa


2. 1994 – 2000 : SD Negeri Bontokamase Kabupaten Gowa
3. 2000 – 2003 : SMP Negeri 1 Sungguminasa Kabupaten Gowa
4. 2003 – 2006 : SMA Negeri 1 Sungguminasa Kabupaten Gowa
5. 2007 – 2011 : S1 Keperawatan Universitas Indonesia Timur Makassar
6. 2011 – 2013 : Profesi Ners STIK Yapma Makassar
7. 2017 – 2019 : Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Lampiran 1

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


Kepada
Yth. Bapak / Ibu
Di Tempat.

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Asriadi
Npm : 2017980063
adalah Program Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta yang mengadakan penelitian tentang : pengaruh Prolanis
terhadap self management lansia dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Somba Opu Kabupaten Gowa.
Dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Prolanis terhadap self
management lansia dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Somba Opu
Kabupaten Gowa, maka dengan rendah hati saya memohon kesediaan Bapak/ibu
untuk berpartisipasi menjadi responden dalam kegiatan tersebut. Kegiatan yang
diharap darii Bapak/Ibu, adalah bersedia menjadi responden. Kerahasiaan dan
identitasnya akan saya jaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian
saja serta bila tidak digunakan lagi akan dimusnahkan.
Apabila Bapak/ibu bersedia, mohon diminta dengan hormat untuk bertanda
tangan pada lembar persetujuan yang terlampir.
Demikian permohonan ini, atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu,
dihaturkan banyak terima kasih.

Gowa, Februari 2019

Asriadi
Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian ini,

maka saya yang bertanda tangan dibawah ini, Menyatakan Bersedia/Tidak

Bersedia *) menjadi responden dari saudara Asriadi dalam penelitian yang

berjudul “Pengaruh Prolanis terhadap self management lansia dengan

hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa.”

Apabila sewaktu-waktu saya tidak bersedia atau mengundurkan diri

menjadi responden dalam penelitian ini, maka tidak ada tuntutan atau sanksi yang

dikenakan kepada saya di kemudian hari.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan

dari pihak manapun.

Gowa, Februari 2019

Responden

Nama & tanda tangan

*) Coret Yang tidak perlu


ANGKET KUESIONER
PENGARUH PROGRAM PROLANIS TERHADAP SELF MANAGEMENT
LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SOMBA OPU KABUPATEN GOWA

Petunjuk
1. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap item pernyataan dibawah ini.
2. Nomor identitas diisi oleh peneliti.
3. Jawablah pernyataan dibawah ini sesuai dengan pendapat anda.
4. Berikan tanda silang (X) pada jawaban yang saudara pilih.
5. Terima kasih atas perhatian, bantuan dan kerja sama saudara dalam penelitian
ini.
KUESIONER PENELITIAN

No. Responden : ….
Nama Responden :…
Umur : ...
Jenis Kelamin :…
Pekerjaan : ...
Alamat :…
No handpone : ....
Nama Pewawancara : Asriadi
Tangal Wawancara :
Sejak kapan anda menderita penyakit hipertensi :
I. Karakteristik Responden
Pendidikan :
Tidak sekolah
Tamat SD
Tidak tamat SD
Tidak tamat SMP
Tamat SMP
Tidak tamat SMA/ SMU
Tamat SMA/SMU
Akademik/ perguruan Tinggi
II. Self Management

Gunakan 4 pilihan jawaban sbb:

TP = Tidak pernah (Saya tidak pernah melakukan perilaku ini)

JR = Jarang (Saya jarang melakukan perilaku ini)

KK = Kadang-kadang (Saya kadang-kadang melakukan perilaku ini)

SL = Selalu (Saya selalu melakukan perilaku ini)

berikan jawaban pada tiap pernyataan berikut sesuai dengan


kondisi yang nyata dalam hidup Anda.

No Pernyataan SL KK JR TP Ket
1 Saya memikirkan porsi dan pilihan makanan kapanpun
saya makan.
2 Saya makan buah, sayur, gandum, dan kacang-kacangan
lebih dari yang saya makan saat saya tidak mengalami
tekanan darah tinggi.
3 Saya mengurangi makanan yang mengandung lemak
jenuh (misalnya keju, minyak kelapa, minyak biji kapas,
lemak kambing, dll) semenjak menderita tekanan darah
tinggi.
4 Saya memikirkan tekanan darah saya saat memilih
makanan.
5 Saya mencoba berhenti minum minuman beralkohol.
6 Saya mengurangi jumlah makanan setiap kali saya makan
untuk menurunkan berat badan.
7 Saya memilih makanan rendah garam.
8 Saya berolahraga untuk menurunkan berat badan
(misalnya jalan, jogging / lari, atau bersepeda sekitar 30-
60 menit setiap sesinya.
9 Saya berpikir bahwa tekanan darah tinggi adalah bagian
dari hidup saya.
10 Saya membuat rutinitas saya sesuai dengan hal-hal yang
harus saya lakukan untuk mengontrol tekanan darah
tinggi saya (misalnya pekerjaan dan periksa ke dokter).
11 Saya berhenti merokok / saya mencoba berhenti merokok.
12 Saya mencoba mengontrol emosi saya dengan
mendengarkan musik, istirahat dan berbicara dengan
keluarga atau teman saya.
13 Saya tidak pernah menggunakan garam tambahan untuk
membumbui makanan semenjak saya terkena hipertensi.
14 Saya mengetahui kenapa tekanan darah saya berubah.
15 Saya mengenali tanda dan gejala tekanan darah tinggi.
16 Saya mengontrol tanda dan gejala tekanan darah tinggi
dengan tepat.
17 Saya mengenali tanda dan gejala tekanan darah rendah.
18 Saya mengontrol tanda dan gejala tekanan darah rendah
dengan tepat.
19 Saya menentukan tujuan saya untuk mengontrol tekanan
darah.
20 Saya membuat rencana tindakan untuk mencapai tujuan
saya mengontrol tekanan darah seperti melakukan senam.
21 Saya membandingkan tekanan darah saya saat ini dengan
tekanan darah yang saya targetkan (inginkan).
22 Saya mengontrol keadaan yang mungkin dapat
meningkatkan tekanan darah saya.
23 Saya mendiskusikan fleksibilitas rencana pengobatan
saya dengan dokter atau perawat.
24 Saya meminta masukan pada dokter atau perawat untuk
mengubah rencana pengobatan jika saya tidak bisa
menyesuaikan diri dengan rencana yang telah saya
rencanakan.
25 Saya bertanya pada dokter atau perawat ketika ada hal-hal
yang tidak saya pahami.
26 Saya mencari tahu pada dokter atau perawat kenapa
tekanan darah saya tidak terkontrol dengan baik.
27 Saya mendiskusikan dengan dokter atau perawat saat
tekanan darah saya terlalu tinggi atau rendah.
28 Saya bertanya pada dokter atau perawat darimana saya
bisa belajar lebih jauh tentang hipertensi.
29 Saya meminta bantuan orang lain (misal teman, tetangga
atau pasien lain) terkait hipertensi yang saya alami.
30 Saya meminta bantuan orang lain (misal teman, tetangga
atau pasien lain) untuk membantu mengontrol tekanan
darah saya.
31 Saya bertanya pada orang lain (misal teman, tetangga atau
pasien lain) bagaimana mereka mengontrol atau teknik
apa yang mereka gunakan untuk mengontrol tekanan
darah tinggi.
32 Saya mengecek atau periksa ke dokter atau perawat untuk
mengetahui tekanan darah saat saya mengalami tanda dan
gejala tekanan darah tinggi.
33 Saya mengecek atau periksa ke dokter untuk mengetahui
tekanan darah saat saya merasa sakit.
34 Saya mengecek atau periksa ke dokter untuk untuk
mengetahui tekanan darah saat saya mengalami tanda dan
gejala tekanan darah rendah.
35 Saya mengecek tekanan darah saya secara teratur untuk
membantu saya membuat keputusan manajemen diri.
36 Saya sangat ketat dalam minum obat anti- tekanan darah
tinggi
37 Saya minum obat anti- tekanan darah tinggi dengan
jumlah yang benar (misalnya dokter meminta saya minum
2 tablet, maka saya juga minum 2 tablet).
38 Saya minum obat anti- tekanan darah tinggi dalam waktu
yang benar (misalnya dokter meminta saya minum obat 2
kali sehari, maka saya juga minum obat 2 kali sehari).
39 Saya periksa ke puskesmas sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.
40 Saya mengikuti saran dokter atau perawat dalam
mengontrol tekanan darah saya.
LEMBAR KEGIATAN PROLANIS
No Aktivitas Prolanis Bentuk Pelaksanaan Evaluasi
1 Konsultasi kesehatan 1. Menjelaskan tentang penyakit hipertensi (pengertian, 1. Responden dapat memahami dan
penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, pengobatan, menyebutkan kembali (pengertian,
dan komplikasi). penyebab, tanda dan gejala,
pencegahan, pengobatan, dan
komplikasi)
2. Responden pro aktif saat diskusi
berlangsung.
2 Reminder melalui SMS Gateway 1. Menghubungi responden dengan memotivasi dan 1. Responden merespon dengan baik
mengingatkan melakukan kunjungan ke puskesmas 2. Responden datang ke puskesmas
sesuai jadwal yang telah disepakati bersama. sesuai jadwal yang telah disepakati
3 Edukasi Kelompok (klub prolanis) 1. Pemberian senam prolanis 1. Responden ikut serta dalam
kegiatan senam prolanis
2. Responden dapat melakukan
gerakan senam yang diberikan
4 Home visit 1. Melakukan kunjungan rumah dengan 1. Responden mengetahui cara
mendemonstrasikan cara perawatan hipertensi dengan perawatan hipertensi dengan tehnik
relaksasi progresif. relaksasi progresif
2. Responden dapat melakukan
sendiri tehnik relaksasi progresif.
3. Respon mengatakan ingin
melakukan cara yang telah
diajarkan jika tanda dan gejala
hipertensi muncul.
5 Pemantauan status kesehatan 1. Pengukuran TTV (TD,N,P,S) 1. TTV Normal
TD (120/80 mmHg)
P (16 – 24 x/menit)
S (36 – 37 0 C)
N (60-100 x/menit)

Anda mungkin juga menyukai