Anda di halaman 1dari 184

IBADAH KELUARGA

MINGGUAN
(III)

Lembaga Biblika Indonesia


Jakarta - 2015
IBADAH KELUARGA MINGGUAN (III)

(c) Lembaga Biblika Indonesia 2015


Daftar Isi

Minggu Ke-1 9
KELUARGA MENYAMBUT KEHADIRAN TUHAN

Minggu Ke-2 13
BERKAT TUHAN MEMBAWA KEBERHASILAN

Minggu Ke-3 16
ANAK YANG BERBAKTI

Minggu Ke-4 19
JANGAN BERBUAT JAHAT

Minggu Ke-5 22
DIURAPI MENJADI IMAM

Minggu Ke-6 25
BERMURAH HATI KEPADA ORANG
MISKIN DAN ASING

Minggu Ke-7 28
HORMAT PADA ORANG YANG TUA

Minggu Ke-8 31
HORMAT DAN PERHATIAN
TERHADAP ORANG ASING

Minggu Ke-9 34
KEADAANMU MENJADI BAIK

Minggu Ke-10 37
MENGEMBALIKAN YANG HILANG
Minggu Ke-11 40
KELUARGA YANG KUDUS

Minggu Ke-12 43
PERKAWINAN YANG BERKENAN KEPADA TUHAN

Minggu Ke-13 46
KELUARGA YANG BERHIKMAT

Minggu Ke-14 49
TANGGUNG JAWAB TERHADAP
ANAK/KELUARGA

Minggu Ke-15 52
PENTINGNYA HIKMAT UNTUK ANAK

Minggu Ke-16 55
MENJADI KELUARGA YANG TAKUT AKAN ALLAH

Minggu Ke-17 58
MENJADI KELUARGA YANG HARMONIS

Minggu Ke-18 61
MENJADI KELUARGA YANG TAAT PADA TUHAN

Minggu Ke-19 64
MEMILIKI HIKMAT ALLAH DI DALAM KELUARGA

Minggu Ke-20 67
IBU KELUARGA YANG BERHATI MULIA

Minggu Ke-21 70
KELUARGA YANG TABAH DALAM DERITA
Minggu Ke-22 73
SIKAP SEBAGAI ANGGOTA KELUARGA

Minggu Ke-23 76
TANGGUNG JAWAB DALAM KELUARGA

Minggu Ke-24 80
KELUARGA IBARAT KEBUN ANGGUR YANG
MENGHASILKAN KEBENARAN DAN KEADILAN

Minggu Ke-25 84
KELAHIRAN RAJA DAMAI YANG MEMERINTAH
BERDASARKAN KEADILAN DAN KEBENARAN

Minggu Ke-26 88
KEDAMAIAN ADALAH BUAH
KEADILAN DAN PEMBERIAN ROH

Minggu Ke-27 92
FIRMAN TUHAN AKAN MELAKSANAKAN
APA YANG IA KEHENDAKI

Minggu Ke- 28 96


MENUJU LANGIT DAN BUMI BARU

Minggu Ke-29 99
SEPERTI ANAK-ANAK KEMBALI KEPADA ALLAH

Minggu Ke-30 102


TANPA MEMPERBAIKI TINGKAHLAKU, RUMAH
KITA BUKAN RUMAH TUHAN YANG NYAMAN

Minggu Ke-31 105


SEPERTI ANAK MENERIMA APA
YANG DILAKUKAN
Minggu Ke-32 108
SEPERTI ANAK MENERIMA APA
YANG DILAKUKAN

Minggu Ke-33 111


MENCINTAI KEBAIKAN

Minggu Ke-34 114


PERBUATAN BAIK DIKENANG TUHAN

Minggu Ke-35 117


TUHAN GEMBALA YANG BAIK

Minggu Ke-36 120


SUNGAI KASIH MENGALIRKAN HIDUP

Minggu Ke-37 122


HIDUP ORANG BENAR

Minggu Ke-38 125


UJIAN IMAN

Minggu Ke- 39 128


TUHAN MEMBENCI PERCERAIAN

Minggu Ke-40 131


RELASI AYAH DAN ANAK

Minggu Ke-41 134


SABDA HIDUP DAN KEKAL

Minggu Ke-42 137


KUCINTA KELUARGA TUHAN
Minggu Ke-43 140
TUHAN SANGGUP MEMULIHKAN

Minggu Ke-44 143


HIDUP DALAM KASIH PERSAUDARAAN

Minggu Ke-45 146


SABDA HIDUP DAN KEKAL

Minggu Ke-46 149


MEMILIH YANG TERBAIK

Minggu Ke-47 153


MENJADI KELUARGA YANG
DISUKAI SEMUA ORANG

Minggu Ke-48 156


SETIA HINGGA AKHIR

Minggu Ke-49 159


KELUARGA DAN PEMERINTAH

Minggu Ke-50 162


PERSAUDARAAN DALAM IMAN

Minggu Ke-51 165


SALING MENGUDUSKAN DALAM KELUARGA

Minggu Ke-52 168


KELUARGA SEBAGAI RUMAH KASIH

Minggu ke- 53 171


MEMBANTU SESAMA DENGAN TULUS
MENDATANGKAN SUKACITA
Minggu ke- 54 174
SALING MENASIHATI

Minggu ke- 55 178


KERENDAHAN HATI MENGHASILKAN
PERSEKUTUAN

Minggu ke- 56 181


GUNAKANLAH PERLENGKAPANSENJATA ALLAH
Minggu Ke-1
KELUARGA MENYAMBUT KEHADIRAN TUHAN

DOA PEMBUKA
Allah Bapa terkasih, kami bersyukur karena Engkau
menciptakan kami sebagai satu keluarga. Terima kasih
untuk kebaikan-Mu yang kami alami melalui cinta
yang terus bertumbuh dalam keluarga kami. Engkau
menghendaki agar kami mengalami kehadiran-Mu lewat
anggota keluarga kami yang saling mengasihi. Berkatilah
keluarga kami agar kami tetap setia dan saling mengasihi,
juga mengasihi siapa pun yang kami jumpai supaya semakin
nyatalah kehadiran-Mu yang memberkati keluarga kami.
Bersabdalah ya Tuhan, kami siap mendengarkan Firman-
Mu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

BACAAN: KEJ. 18:1-8

RENUNGAN
Ada seorang anak kecil bernama Antonio tinggal di Ohio
Amerika Serikat. Setiap pagi dia bekerja sebagai seorang
loper yang menghantar koran ke setiap pelanggan.
Setiap hari Antonio melakukan pekerjaannya dengan
setia sebelum dia ke sekolah pada jam satu siang. Melihat
kesetiaan Antonio, Nyonya Fransiska yang menjadi

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


9
pelanggan tetap Koran selalu menyiapkan segelas susu
panas pada jam tujuh pagi untuk Antonio. Setiap pagi saat
Antonio datang membawa koran, Nyonya Fransiska yang
kaya raya itu menyuguhkan segelas susu panas. Dua puluh
tahun setelah peristiwa ini, Nyonya Fransiska yang sudah
jatuh miskin menderita sakit berat karena serangan kanker
ganas. Setelah berobat selama tiga bulan di sebuah rumah
sakit swasta, Nyonya Fransiska sembuh dari sakit kanker.
Walaupun Nyonya Fransiska telah bebas dari kanker ganas,
ia tetap tersiksa batin karena tidak mempunyai uang
untuk mambayar biaya rumah sakit. Dalam kegelisahan
mencekam, tiba-tiba petugas rumah sakit membawa nota
kepada Nyonya Fransiska. Saat membaca nota biaya rumah
sakit itu, Nyonya Fransiska meneteskan air mata bahagia
karena ternyata dalam nota itu tertulis sebuah catatan
yang berbunyi: “Seluruh biaya rumah sakitmu telah lunas
dibayar dengan segelas susu panas”. Tertanda dr Antonio.
Kisah Nyonya Fansiska yang baik hati kiranya juga
ditampilkan oleh Abraham yang murah hati kepada tamu
tamunya. Ketika Nyonya Fransiska menaburkan kebaikan
untuk Antonio, dia mengalami kebaikan besar setelah dua
puluh tahun lewat Antonio yang sudah menjadi seorang
dokter spesialis kanker. Ketika Abraham memberikan
kasih dan kebaikan kepada tamu tamu yang datang, Sara,
istrinya yang sudah tua dan mati haid bisa mengandung
dan kemudian melahirkan seorang anak.
Dua kisah ini memberikan pesan bahwa setiap kebaikan
yang kita lakukan untuk sesama manusia adalah perbuatan
yang menyenangkan Tuhan karena Tuhan hadir dalam diri
sesama kita (Mat. 25:40). Lebih dari itu, kisah-kisah diatas
mengajarkan bahwa apa punkebaikan yang kita tabur,
pada saatnya kita akan menuai berkat (Gal. 6:7-9). Maka

10 Lembaga Biblika Indonesia


janganlah jemu jemu untuk berbuat baik, karena setiap
perbuatan baik yang kita lakukan tidak akan sia-sia, sebab
taburan itu akan tetap jatuh di tangan Tuhan sendiri.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah engkau pernah mengalami kehadiran Tuhan
lewat sesama yang menolongmu?
b. Siapakah sesama manusia menurut Firman Tuhan hari
ini?
c. Apakah engkau pernah menolak sesama yang meminta
pertolonganmu?

DOA UMAT
P. Allah Bapa tercinta, Engkau Bapa yang sangat
memperhatikan kebutuhan kami. Dengarkanlah doa-doa
kami ya Bapa…..
a. Untuk bangsa dan negara kami: Berkatilah para
pemimpin bangsa kami dengan hikmat-Mu agar mereka
bekerja secara baik dan benar untuk memajukan
masyarakat kami kepada kehidupan yang lebih baik.
Kami mohon…
b. Untuk Gereja kami: Berkatilah para pemimpin gereja
kami, agar mereka setia dalam pelayanan kepada
umat-Mu. Kami mohon….
c. Untuk keluarga-keluarga katolik: Berkatilah kaluarga
kaluarga Katolik di seluruh dunia agar mereka terus
memelihara kesetiaan dalam kasih satu sama lain. Kami
mohon.
d. Untuk para penderita: Berkatilah mereka semua yang
sedang penderita pelbagai macam beban, supaya
mereka bisa dipulihkan. Kami mohon.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


11
P. Allah Bapa Maha Kasih, inilah doa doa kami. Dengarkanlah
dan kabulkanlah semuanya sesuai kehendak-Mu, demi
Kristus Tuhan kami. Amin

AKSI NYATA
a. S etiap anggota keluarga saling mendoakan. Pertama:
Bapa dan Mama mendoakan anak-anak. Kedua: Anak-
anak mendoakan Bapa dan Mama.
b. Selama pekan ini, seisi keluarga membawa bantuan
kepada Panti Asuhan atau kepada komunitas dan
keluarga yang membutuhkan.

DOA PENUTUP
Allah, Bapa kami tercinta, kami bersyukur kepada-Mu
untuk pemeliharaan-Mu bagi kami sebagai satu keluarga.
Penuhilah kami semua dengan anegerah kasih Roh Kudus,
agar kami semua setia dalam kasih satu sama lain. Semoga
melalui kasih yang kami saling curahkan, kehadiran-Mu
sungguh kami rasakan dalam kehidupan keluarga kami.
Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

12 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-2
BERKAT TUHAN MEMBAWA KEBERHASILAN

DOA PEMBUKA
Allah Bapa terkasih, kami bersyukur kepada-Mu untuk
semua berkat dan keherhasilan yang Bapa berikan
kepada kami. Terimakasih untuk kasih karunia-Mu yang
selalu baru, dan untuk pertolongan-Mu yang tak pernah
terlambat bagi kami. Turunkan berkat-Mu untuk keluarga
kami agar setiap perjuangan kami dalam segala aspek
kehidupan mendatangkan keberhasilan. Kini kami rindu
untuk mendapatkan kekuatan melalui Firman-Mu, maka
bersabdalah kepada kami, kami siap untuk mendengarkan.
Demi Kristus Tuhan kami. Amin

BACAAN: KEJ. 39:1-6

RENUNGAN
Yusuf adalah salah satu anak dari Yakub yang dijual oleh
saudara-saudaranya kepada seorang pedagang budak
karena iri hati dan kebencian mereka. Di Tanah Mesir Yusuf
justru mandapat kedudukan tinggi dalam istana kerajaan
firaun.Yusuf selalu berhasil dalam setiap pekerjaan yang
dipercayakan kepadanya. Bahkan, ketika Yusuf tinggal
di kerajaan itu, kerajaan itu semakin diberkati. Menjadi

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


13
pertanyaan, mengapa Yusuf diberkati dengan banyak
keberhasilan?Jawabannya adalah karena Yusuf berjalan
selalu di jalan Tuhan. Walaupun dibuang oleh saudara-
saudaranya, Yusuf tetap mengasihi mereka dan tidak
menyimpan kebencian terhadap mereka.Tuhan juga
merancang kebaikan dan masa depan yang cerah untuk
kita (Yer. 29:11). Suskses dan keberhasilan yang dialami
oleh Yusuf juga bisa kita alami, maka bagian yang harus
kita jalani adalah selalu berjalan di jalan Tuhan, dan tidak
menyimpan kebencian dan dendam untuk siapa pun.
Janji Tuhan ini pernah disampaikan kepada Yosua yang
berhasil masuk tanah terjanji. Firman Tuhan kepada Yosua:
“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini,
tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau
bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di
dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan
berhasil dan engkau akan beruntung (Yos. 1:8).

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A
pakah Anda pernah mengalami banyak keberhasilan
dalam hidupmu?
b. Menurut Anda mengapa Anda selalu berhasil?
c.
Apakah Anda pernah mengalami kegagalan dalam
usaha dan perjuangan Anda?
d.
Menurut Anda faktor apa yang membuat Anda
mengalami kegagalan?
e.
Apakah Anda pernah terluka karena disakiti,
dikecewakan atau dikhianati oleh orang lain? Apakah
engkau masih menyimpan kebencian dan demdam
terhadap sesama sampai hari ini?

14 Lembaga Biblika Indonesia


DOA UMAT
a. ntuk bangsa dan Negara
U
b. Untuk Gereja, pemimpin gereja kita
c. Untuk para penderita
d. Untuk para keluarga katolik

AKSI NYATA
a. O
rangtua membuat doa khusus untuk anak-anaknya
b.
Anak-anak membuat doa khusus untuk orangtua
mereka

DOA PENUTUP
Allah Bapa kami tercinta, kami bersyukur karena Engkau
telah menciptakan kami sebagai satu keluarga. Terima
kasih untuk berkat berkat yang Engkau berikan kepada
kami dalam keluarga. Berkatilah keluarga kami dengan
keberhasilan dalam segala aspek kehidupan, anak-anak
berhasil dalam studi, karier dan membangun keluarga,
orangtua berhasil dalam usaha, karier, dan mendidik anak-
anak. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


15
Minggu Ke-3
ANAK YANG BERBAKTI

DOA PEMBUKA
Allah, Bapa terkasih, kami bersyukur kepada-Mu
karena Engkau terus memelihara keluarga kami dengan
penyertaan-Mu yang sempurna. Berikanlah hikmat-Mu
kepada segenap anggota keluarga kami supaya hidup
saling mengasihi, orangtua terhadap anak-anak, anak-
anak terhadap orangtua, supaya damai sejahtara terus
melimpah di tengah kami. Bersabdalah kepada kami, kami
siap mendengarkan Firman-Mu, demi Kristus Tuhan, kami.
Amin.

BACAAN: KEJ. 45:21-28

RENUNGAN
Yusuf pernah dilukai oleh saudara-saudaranya. Ia dibuang
dalam sumur kering, dan akhirnya dijual kepada orang
Ismael. Walaupun pernah terluka karena perbuatan
saudara-saudaranya, Yusuf tidak menyimpan kepahitan
terhadap saudara-saudaranya. Ia yang telah diberkati
dengan banyak keberhasilan di Mesir tidak ingin
menikmati berkat -berkat itu sendiri; Yusuf ingin berkat
itu juga diberikan kepada keluarganya, orangtua dan

16 Lembaga Biblika Indonesia


saudara-saudaranya. Segala kebaikan yang dilakukan
Yusuf terhadap saudara saudaranya dan ayah mereka
Yakub sangat menolong mereka dan memulihkan kembali
semangat ayah mereka Yakub.
Banyak orang di sekitar kita terkadang sulit berbuat
baik kepada orang yang pernah melukai atau menyakiti.
Bahkan, banyak orang sangat sulit untuk menyayangi
saudara sekandung hanya karena pernah disakiti dan
dikecewakan.Anda sendiri bagaimana?
Mari kita belajar dari Yusuf yang semakin hari semakin
diberkati oleh Allah karena ia terus berbuat baik kepada
semua orang termasuk mereka yang pernah menyakiti dan
melukainya.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. S
elama hidupmu kebaikan apa yang sudah engkau
berikan kepada orangtua, kakak dan adik?
b.
Apakah pernah engkau mengecewakan hati kedua
orangtua juga kakak adik?
c.
Apakah janjimu sekarang untuk membahagiakan
orangtua dan sudara saudaramu?

DOA UMAT
a. ntuk Bangsa dan Negara kita
U
b. Untuk Pemimpin Gereja kita
c. Untuk kaum muda kita
d. Untuk para suami istri

AKSI NYATA
a. S
etiap anak mendekati orangtua dan memohon maaf
atas kesalahan yang pernah dilakukan.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


17
b. S
etiap orangtua mendekati anak-anak dan memohon
maaf jika pernah melukai dan mengecewakan hati
anak-anak

DOA PENUTUP
Allah Bapa kami tercinta, kami bersyukur kepada Mu
untuk penyertaan-Mu dalam ibadah keluarga ini.Buatlah
hati kami seperti hati-Mu yang setia, hormat dan berbakti
kepada orangtua kami. Jadikan kami para orangtua sebagai
bapa dan mama yang baik, selalu mengasihi dan melayani
anak-anak kami. Semoga karena penyertaan-Mu keluarga
kami semakin harmonis dan diberkati. Demi Kristus, Tuhan
kami. Amin.

18 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-4
JANGAN BERBUAT JAHAT

DOA PEMBUKA
Allah Bapa kami terkasih, Bapa yang tak henti hentinya
mengasihi kami. Kami bersyukur kepada-Mu karena
Engkau tetap setia mengasihi kami walau sering kami tidak
setia kepada-Mu. Ajarilah kami melalui Firman-Mu untuk
setia melakukan kasih dan menjauhkan perbuatan jahat
dalam diri dan lingkungan hidup kami. Bersabdalah ya
Bapa, kami siap mendengarkan Firman-Mu. Demi Kristus
Tuhan, dan pengantara kami. Amin.

BACAAN: KEJ. 3:1-24

RENUNGAN
Tuhan Allah menciptakan Adam dan Hawa sebagai satu
keluarga yang bahagia dan menempatkan mereka di
Taman Eden (Kej. 2:8-25). Namun, pada satu saat Adam
dan Hawa terbuai dengan pengaruh godaan si jahat, maka
mereka berdua jatuh dalam dosa. Yang melakukan dosa
tidak hanya Hawa yang terbujuk oleh ular, tetapi juga

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


19
Adam karena dia seolah menyetujui perbuatan Hawa dan
tidak melarang Hawa untuk berbuat dosa. Akibat dari
perbuatan Adam dan Hawa, mereka berdua dikutuk oleh
Allah bahkan alam yang dihuni oleh Adam dan Hawa juga
ikut terkutuk. Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat
di Roma juga menegaskan kebenaran ini: karena dosa
Adam dan Hawa juga dosa kita, anak dan cucu Adam dan
Hawa termasuk kita yang ikut berdosa mengalami maut
(Rm. 5:12). Seperti Adam dan Hawa yang melakukan
dosa secara bersama sama, kadang banyak istri yang
menyetujui perbuatan dosa suami (korupsi dan selingkuh),
banyak suami yang mengijinkan istrinya melakukan
kejahatan (misalnya menggugurkan kandungan), banyak
orangtua yang mengijinkan anak-anaknya berbuat dosa
(menjalin hubungan yang tidak sehat, dan meninggalkan
iman karena perkawinan). Kalau kita mau mengalami
kehidupan yang lebih baik, mari kita mulai membangun
sebuah komitmen baru untuk meninggalkan kebiasaan
kebiasaan buruk dalam diri kita. Karena setiap perbuatan
dosa menjadi penghalang berkat dari Tuhan (Yes. 59:1-2).

PERTANYAAN REFLEKSI
a. K ebiasaan buruk apakah yang sering dibuat oleh para
sumi istri, dan para orangtua?
b. Kebiasaan buruk apa yang sering dilakukan oleh para
anak dalam keluarga?

DOA UMAT
a. ntuk pemimpin negara kita
U
b. Untuk Pemimpin Gereja kita
c. Untuk para penderita
d. Untuk keluarga keluarga katolik

20 Lembaga Biblika Indonesia


AKSI NYATA
a. S uami datang minta maaf kepada Istri
b. Istri datang minta maaf kepada suami
c. Anak-anak saling memaafkan antara kakak dan adik

DOA PENUTUP
Allah Bapa kami tercinta, kami bersyukur kepada-Mu
karena Yesus Putra-Mu yang rela datang untuk menebus
kami. Semoga karya penebusan Yesus Putra-Mu
memulihkan kami dari dosa dan akibat dari dosa kami.
Mampukanlah kami untuk sungguh bertobat dari dosa dan
kejahatan kami. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


21
Minggu Ke-5
DIURAPI MENJADI IMAM

DOA PEMBUKA
Allah Bapa terkasih, kami bersyukur kepada-Mu karena
Engkau memanggil dan mengurapi kami untuk menjadi
imam dalam keluarga. Kuduskanlah keluarga kami
sebagai rumah doa-Mu tempat di mana kami semua dapat
mengalami kehadiran-Mu yang memberkati kami. Kini kami
rindu mengalami hadirat-Mu melalui Firman-Mu, maka
bersabdalah ya Tuhan, kami siap untuk mendengarkan
Firman-Mu, Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

BACAAN: KEL. 40:12-16

RENUNGAN
Banyak keluarga yang setiap saat sibuk dengan pelbagai
aktivitas.Orangtua sibuk dalam bekerja dan berorganisasi,
anak-anak sibuk dengan kuliah, kerja dan bermain.
Kesibukan setiap anggota keluarga mengabaikan iklim
religius yang seharusnya ada dalam keluarga. Rumah
hanya menjadi losmen atau hotel di mana setiap anggota
keluarga hanya menjadikan rumah sebagai tempat tinggal
di malam hari setelah pulang dari aktivitas dan kesibukan.
Rumah yang seharusnya menjadi rumah doa tempat

22 Lembaga Biblika Indonesia


keluarga bertemu dengan Allah melalui doa, Firman Tuhan
dan pelayanan kasih satu sama lain, semakin kehilangan
maknanya.
Tuhan mengingatkan kita bahwa seorang bapa dalam
keluarga seperti Harun diurapi oleh Tuhan untuk menjadi
imam yang bertugas membangun rumah doa dalam
keluarga dan membawa seisi rumah tangga selalu dekat
dengan Allah dalam doa, Firman Tuhan dan pelayanan
kasih. Seorang bapa dipanggil menjadi imam yang selalu
menjaga kekudusan dalam keluarga, dan terus bekerja
untuk menguduskan keluarga bagi Allah. Panggilan dan
urapan sebagai imam ini tidak hanya berlaku untuk para
bapa dalam keluarga tetapi juga berlaku untuk seisi rumah
tangga termasuk anak-anak dalam keluarga. Dengan
demikian sesisi rumah tangga mendapat urapan dan
panggilan dari Tuhan sebagai imam untuk membangun
rumah doa dalam keluarga untuk menghadirkan Tuhan
dalam doa keluarga, pembacaan Firman Tuhan dan
pelayanan kasih dalam keluarga.
Bagaimana dengan kelaurga kita? Apakah Ayah dalam
keluarga sudah memainkan peran sebagai imam yang baik
dalam keluarga? Apakah anak-anak juga sudah memainkan
peran sebagai imam dalam keluarga?

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah selalu ada doa bersama dalam keluarga?
b. Apakah selalu ada pembacaan Firman Tuhan bersama
dalam keluarga?
c. Apakah selalu ada pelayanan kasih dalam keluarga,
Bapa melayani ibu, ibu melayani bapa, orangtua
melayani anak-anak, anak-anak melayani orangtua?

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


23
DOA UMAT
a. ntuk Para pemimpin Gereja
U
b. Untuk Para pemimpin bangsa
c. Untuk keluarga keluarga Kristiani
d. Untuk orang yang menderita

AKSI NYATA
a. K
eluarga membuat kesepakatan untuk membuat doa
bersama setiap hari dalam keluarga
b.
Keluarga membuat kesepakatan untuk secara rutin
membaca dan merenungkan Firman Tuhan dalam
keluarga.

DOA PENUTUP
Allah, Bapa tercinta, kami bersyukur karena Engkau
telah menguduskan keluarga kami dan mengurapi setiap
anggota kelurga kami sebagai imam. Semoga Daya Roh-Mu
membantu kami agar kami benar-benar menghayati peran
kami sebagai imam dalam keluarga supaya keluarga kami
kudus dan berkenan di hadirat-Mu. Demi Kristus Tuhan
kami. Amin.

24 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-6
BERMURAH HATI KEPADA ORANG MISKIN DAN ASING

DOA PEMBUKA
Allah Bapa kami terkasih, kami bersyukur kepada-Mu
karena Engkau sungguh memperhatikan kami orang-orang
miskin dan susah. Pandanglah keadaan keluarga kami yang
dihimpit kesulitan hidup. Bukalah mata iman kami untuk
tanggap akan kepudulian-Mu bagi kami. Bersabdalah
kepada kami saat ini, kami siap untuk mendengarkan
Firman-Mu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

BACAAN: IM. 19:9-16

RENUNGAN
Tuhan mengasihi semua orang termasuk orang-orang
miskin, dan orang-orang asing, karena Tuhan menciptakan
semua orang sebagai citra-Nya (Kej. 1:26-27). Bagi Tuhan,
semua orang itu berharga dan mulia di mata Tuhan (Yes.
43:4a). Namun, lebih dari itu orang-orang miskin dan
susah termasuk orang asing sangat diperhatikan oleh
Tuhan. Ia bahkan menegaskan berbahagialah orang yang
miskin di hadapan Allah (Mat. 5:3). Tuhan tidak akan
melupakan orang miskin (Mzm. 9:19), Ia menjadi tempat
pengungsian bagi orang miskin (Yes. 25:4). Tuhan datang

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


25
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang
miskin (Luk. 4:18).Tuhan menunjukkan keberpihakan-Nya
kepada orang-orang miskin karena orang-orang miskin
sering diabaikan dalam masyarakat bahkan sering ditindas.
Tuhan bahkan mengedentifikasi diri sebagai orang hina
dan miskin. Tuhan berfirman, “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk
salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu
telah melakukannya untuk Aku” (Mat. 25:40). Apa pun
keadaan ekonomi dan status sosial kita, Tuhan memanggil
kita untuk bermurah hati kepada orang miskin dan orang
asing. Ketika bermurah hati kepada mereka, kita telah
berjalan di jalan Tuhan, dan telah melakukan satu hal yang
berkenan pada Tuhan yang hadir dalam diri orang-orang
miskin dan menderita.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. Apakah engkau pernah mengalami ditolong orang-
orang di sekitarmu saat engkau jatuh miskin atau
sebagai orang asing?
b. Apakah engkau pernah menolak orang asing atau orang
miskin yang datang meminta pertolonganmu?
c. Apakah komitmenmu terhadap orang-orang miskin
dan orang-orang asing?

DOA UMAT
a. Untuk Pemimpin Gereja
b. Untuk Pemimpin Bangsa kita
c. Untuk keluarga keluarga Kristiani
d. Untuk orang-orang yang menderita

26 Lembaga Biblika Indonesia


AKSI NYATA
a. S eisi rumah tangga membuat persembahan khusus
untuk anak-anak di panti asuhan
b. Mendoakan Rosario khusus untuk orang-orang yang
menderita

DOA PENUTUP
Allah Bapa tercinta, kami bersyukur kepada-Mu karena
Engkau sangat mengasihi kami semua, termasuk kami
umat yang sedang menderita kemiskinan. Pulihkan
kehidupan ekonomi kami khususnya mereka yang sedang
mengalami kemiskinan dan kemelaratan agar kami semua
boleh merasakan hidup yang penuh sukacita dan damai
sejahtera. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


27
Minggu Ke-7
HORMAT PADA ORANG YANG TUA

DOA PEMBUKA
Allah Bapa terkasih, kami bersyukur karena sebelum kami
lahir Engkau telah melahirkan orang-orang yang lebih tua
dari kami, entah orangtua, opa oma, dan kakak-kakak
kami. Engkau menaruh hikmat-Mu kepada mereka supaya
mereka mengajarkannya kepada orang yang lebih muda.
Bukalah mata iman kami untuk memahami kehendak-Mu
dalam Firman-Mu hari ini. Bersabdalah kepada kami, kami
siap mendengarkan Firman-Mu. Demi Kristus Tuhan kami.
Amin.

BACAAN: IM, 19:32

RENUNGAN
Kita lahir di sebuah waktu di mana ada orang lain yang lebih
dulu lahir dari pada kita, entah dia itu kakak, orangtua kita,
atau opa dan oma kita, atau orang lain yang lebih tua dari
kita. Apa pun keadaan dan status sosial mereka, mereka
tetap orang yang tua dari kita yang diperkenankan oleh
Allah untuk lebih dahulu mendapat hikmat dan pengertian
dari Allah. Tuhan berfirman, “ Hikmat ada pada orang yang

28 Lembaga Biblika Indonesia


tua, dan pengertian pada orang yang lanjut umurnya” (Ayb.
12:12). Karena itu, Tuhan menghendaki agar kita menaruh
hormat kepada orang yang tua. Realita hidup di sekitar kita
mengatakan bahwa banyak orang tidak lagi menghormati
orang yang tua, dalam keluarga, adik berkelahi dengan
kakak, anak-anak tidak lagi menghargai orang tua
termasuk opa dan oma mereka. Banyak anak tidak lagi
mendengarkan nasihat Bapa dan Mama. Bagaimana
dengan keluarga kita? Firman Tuhan hari ini mengingatkan
kita bahwa Tuhan memberikan hikmat kepada orang yang
tua. Ketika kita menghormati dan mendengarkan nasihat
baik dari orang yang lebih tua, kita telah mendengarkan dan
menghormati Tuhan. Dengan demikian menjadi tanggung
jawab dari para orang yang lebih tua untuk memberikan
contoh dan pola hidup yang baik dan benar kepada mereka
yang lebih muda.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A
pakah anak-anak masih menaruh hormat kepada
orangtua, atau opa dan oma?
b.
Apakah adik adik dalam keluarga masih menaruh
hormat kepada kakak kakak, di rumah, sekolah, kampus
dan tempat kerja?

DOA UMAT
a. Untuk pemimpin Gereja
b. Untuk pemimpin bangsa kita
c. Untuk keluarga keluarga Kristiani
d. Untuk orang-orang yang menderita

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


29
AKSI NYATA
a. A dik adik dalam keluarga datang kepada kakak kakak
untuk meminta maaf atas kesalahan tidak menghormati
mereka
b. Anak-anak dalam keluarga datang kepada orangtua
untuk meminta maaf atas kesalahan tidak menghormati
mereka.

DOA PENUTUP
Allah Bapa kami tercinta, terimakasih untuk hikmat-Mu
kepada kami yang Kau berikan melalui orang yang lebih
tua dari kami.Semoga kekuatan yang kami terima hari ini
lewat Firman-Mu mendorong kami yang masih muda dan
kecil untuk menaruh hormat kepada orang-orang yang
lebih tua dari kami, dan menggerakkan kami yang lebih
tua untuk memberikan nasihat dan teladan yang baik dan
benar kepada mereka yang lebih muda dari kami. Demi
Kristus, Tuhan kami. Amin.

30 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-8
HORMAT DAN PERHATIAN TERHADAP ORANG ASING

DOA PEMBUKA
Allah bapa kami terkasih, kami bersyukur kepada-Mu
karena Engkau terus memperhatikan kami semua, bahkan
ketika kami menjadi orang asing di tempat lain. Ulurkan
tangan kasih-Mu untuk menolong saudara-saudara kami
yang terpaksa menjadi orang asing di suatu tempat karena
terusir dari daerahnya, karena bencana alam atau karena
perang sudara dan krisis ekonomi. Kuatkanlah kami
dengan Firman-mu untuk mau terlibat dalam pelayanan
kasih-Mu.Bersbdalah ya Tuhan, kami siap mendengarkan.
Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

BACAAN: IM. 19:33-34

RENUNGAN
Beberapa waktu lalu Paus Fransiskus menyerukan dari
Vatikan agar para pemimpin biara di Italia membuka
biara-biara mereka untuk menampung para imigran
yang terusir dari negara-negara mereka di Timur Tengah
karena krisis politik yang terjadi di sana. Himbauan Sri
Paus menggerakkan banyak biara untuk menampung para
imigran tersebut.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


31
Firman Tuhan hari ini mengingatkan orang Israel bahwa
mereka dulu adalah orang asing di Tanah Mesir. Walaupun
banyak perlakuan yang kurang bagus dibuat oleh orang
Mesir terhadap orang Israel, ada banyak hal baik yang
telah dibuat orang Mesir terhadap orang Israel. Tuhan
menghendaki agar siapa pun orang asing yang datang
harus diterima dan dilayani dengan penuh kasih.
Di sekitar kita ada banyak orang yang hadir sebagai orang
asing yang tidak punya keluarga, tidak punya rumah dan
tumpangan. Tuhan mengingatkan kita supaya mengasihi
orang asing seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Kalau
ada orang asing yang tidak memiliki tumpangan atau
tempat tinggal sementara ataupun kesulitan hidup yang
lain, kita diminta oleh Tuhan untuk membantu mereka.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah engkau pernah menolak orang asing yang
datang meminta bantuanmu? Apakah perasaanmu
ketika engkau tidak membantu?
b. Apakah engkau pernah membantu orang asing yang
datang memohon bantuanmu? Apakah perasaanmu
ketika engkau sudah membantu?

DOA UMAT
a. ntuk Pemimpin bangsa yang sedang bertikai
U
b. Untuk Gereja kita
c. Untuk keluarga keluarga Kristiani
d. Untuk Para pengungsi akibat perang dan bencana alam

32 Lembaga Biblika Indonesia


AKSI NYATA
a. K eluarga membuat persembahan khusus untuk para
pengungsi di mana pun.
b. Keluarga berdoa Rosario khusus untuk para imigran,
para pengungsi, para donatur yang mau berbuat baik
untuk para pengungsi.

DOA PENUTUP
Allah, Bapa kami tercinta, kami bersyukur kepada-Mu
karena Engkau peduli dengan nasib kami, terutama mereka
yang menjadi orang asing di tempat tertentu. Jadikan kami
tangan-Mu yang mau terlibat memperhatikan orang-orang
asing yang kurang mendapat perhatian dan pelayanan dari
sesama. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


33
Minggu Ke-9
KEADAANMU MENJADI BAIK

DOA PEMBUKA
Allah Bapa kami terkasih, Engkau menghendaki agar hidup
kami baik adanya dan dipenuhi dengan kebaikan kebaikan.
Kami bersyukur untuk segala berkat yang kami alami
dalam keluarga. Berkatilah hidup keluarga kami dengan
damai dan sejahtera dari surga. Datangkanlah berkat-Mu
itu melalui Firman-Mu saat ini. Maka bersabdalah kepada
kami, kami siap mendengarkan Firman-Mu. Demi Kristus
Tuhan kami. Amin.

BACAAN: UL. 10:12-22

RENUNGAN
Tuhan tidak merancang kecelakaan untuk manusia, tetapi
Tuhan merancang damai sejahtera dan masa depan yang
cerah untuk umat-Nya (Yer. 29:11). Itu berarti Tuhan yang
maha baik menghendaki agar keadaan umat-Nya selalu
baik. Dalam Firman Tuhan yang kita dengarkan saat ini,
Tuhan juga menghendaki agar keadaan umat-Nya menjadi
baik (Ul. 10:13). Supaya keadaan umat-Nya menjadi baik,
Tuhan memberikan syarat, yakni umat harus hidup dalam

34 Lembaga Biblika Indonesia


takut akan Tuhan, mengikuti semua perintah Tuhan,
mengasihi Tuhan, mengasihi sesama termasuk orang-
orang asing, anak yatim dan janda, dan bertobat dari
segala dosa.
Pada saat ini banyak orang berjuang agar hidupnya semakin
baik, masa depannya baik, ekonomi dan keuangannya
baik, keluarganya menyenangkan. Namun, banyak orang
masih belum menggapai keadaan seperti yang mereka
harapkan. Kalau kita termasuk orang-orang yang sedang
bermimpi dan berjuang untuk menggapai keadaan hidup
yang lebih baik, Tuhan memberi kita jaminan itu asalkan
kita mulai membangun hidup yang takut akan Tuhan, setia
pada setiap Firman Tuhan, mengasihi Tuhan dan sesama,
dan bertobat dari segala dosa.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah keadaan hidupmu sedang dalam keadaan baik
atau tidak?
b. Apakah yang menjadi pergumulan hidupmu saat ini?
c. Menurutmu apakah faktor yang membuat hidupmu
sungguh diberkati?
d. Menurutmu apakah faktor yang membuat hidup
dihimpit banyak beban?

DOA UMAT
a. ntuk pemerintah kita
U
b. Untuk Gereja kita
c. Untuk keluarga keluarga Kristiani
d. Untuk orang yang sedang menderita

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


35
AKSI NYATA
a. M emberikan pelayanan kasih kepada orang-orang yang
mengalami kesusahan
b. Keluarga berdoa Rosario untuk mereka yang sedang
menderita

DOA PENUTUP
Allah Bapa tercinta, kami bersyukur kerena Engkau tidak
pernah meninggalkan kami dan tidak pernah membiarkan
kami bergumul sendiri menghadapi persoalan hidup.
Dampingilah kami dalam menghadapi aneka kesulitan
hidup agar kami mampu bertahan dan pada akhirnya
keadaan hidup kami semakin pulih dan semakin baik. Demi
Kristus, Tuhan kami. Amin.

36 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-10
MENGEMBALIKAN YANG HILANG

DOA PEMBUKA
Allah Bapa terkasih, kami bersyukur kepada-Mu karena
Engkau terus memberkati kami dengan banyak berkat
surgawi dan duniawi. Berikanlah kami rejeki supaya kami
terus berkecukupan. Berikan kami kasih Bapa agar kami
tidak mengambil dan merampas milik orang lain untuk
memperkaya diri kami. Buatlah kami taat pada Firman-Mu
saja. Bersabdalah kepada kami, kami siap mendengarkan
Firman-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

BACAAN: UL. 22:1-4

RENUNGAN
Indonesia sedang dilanda berita berita paling heboh
seputar korupsi. Banyak pejabat terlibat dalam korupsi,
entah gubernur, bupati, polisi, tentara, dan pegawai
pegawai di kantor. Lalu banyak orang yang melakukan
korupsi dimasukkan ke dalam penjara. Mengapa banyak
koruptor masuk dalam penjara? Jawabannya adalah karena
mereka mengambil uang dan barang yang bukan milik dah
hak mereka. Hak dan harta milik rakyat diambil oleh para
koruptor.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


37
Firman Tuhan hari ini menegaskan bahwa Tuhan
memberikan berkat untuk setiap orang. Berkat itu bisa
diperoleh entah melalui usaha yang dijalankan, melalui
pekerjaan yang kita bangun, atau melalui jalan jalan lain
yang halal. Tuhan memberikan berkat itu untuk kebaikan
kita, tetapi Tuhan juga punya maksud agar agar setiap
berkat yang kita peroleh juga dipakai untuk membantu
sesama kita yang mengalami kesulitan.
Lebih dari itu Tuhan juga menghendaki agar kita tidak
mengambil barang sesama yang bukan milik kita. Jika kita
mengambil barang yang bukan milik kita menjadi milik kita
berarti kita mencuri atau melakukan korupsi. Kalau kita
melakukan korupsi atau mencuri berarti kita menyusahkan
orang lain. Itulah dosa.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah engkau pernah mengalami kehilangan barang?
Apakah engkau engkau mengalami barangmu yang
hilang telah dikembalikan?
b. Apakah engkau pernah mengambil barang yang bukan
milikmu? Bagaimana perasaan batinmu saat itu?

DOA UMAT
a. ntuk Bangsa dan Negara
U
b. Untuk gereja kita
c. Untuk keluarga keluarga Kristiani
d. Untuk orang yang menderita

AKSI NYATA
a. B erdoa Rosario khusus untuk para koruptor yang
sedang dipenjara
b. Mengakui dosa dosa pribadi di hadapan Pastor.

38 Lembaga Biblika Indonesia


DOA PENUTUP
Allah Bapa kami tercinta, Engkau selalu mencukupi
kebutuhan hidup kami setiap hari. Kami bersyukur untuk
kasih setia-Mu bagi kami. Bantulah kami setiap hari dalam
mambangun usaha, karier dan studi. Semoga selalu
berkelimpahan berkat, supaya selanjutnya kami menjadi
saluran berkat bagi sesama kami yang berkekurangan.
Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


39
Minggu Ke-11
KELUARGA YANG KUDUS

DOA PEMBUKA
Allah Bapa kami terkasih, melalui Sakramen Perkawinan
Engkau telah menguduskan keluarga kami. Terima kasih
untuk pemeliharaan-Mu bagi keluarga kami. Tinggallah
selalu di tengah keluarga kami melalui Firman-Mu yang
berkuasa dan jagalah kami semua agar kami tinggal setia
dalam kekudusan. Bersabdalah kepada kami, kami siap
mendengarkan Firman-Mu, demi Kristus, Tuhan kami.
Amin.

BACAAN: EZR. 9:1-2

RENUNGAN
Beberapa bulan lalu ada berita yang menghebohkan di
sebuah kota di Indonesia, yakni berita pembunuhan yang
dilakukan oleh seorang suami kepada istrinya karena
didapati berselingkuh dengan wanita lain. Bahkan, ada
seorang istri meracuni suaminya karena suami sudah
punya anak lain dengan wanita lain yang bukan istrinya.
Informasi informasi heboh ini memberi gambaran bahwa
dewasa ini banyak rumah tangga mengalami keretakan
karena terjadi banyak perselingkuhan, suami berselingkuh

40 Lembaga Biblika Indonesia


dengan wanita lain, istri juga berselingkuh dengan pria
lain. Perselingkuhan menjadi penyebab banyak keluarga
mengalami kehancuran. Perselingkuhan menyebabkan
kekudusan dalam keluarga menjadi ternoda. Padahal,
Tuhan memberkati dan membangun keluarga sebagai
keluarga yang kudus (Ef. 5:24-33). Firman Tuhan hari
ini mengajak kita untuk membangun kekudusan dalam
keluarga. Suami harus menjadi suami yang baik bagi istri
dengan terus mengasihi istri dengan tidak mengkhianati istri
dan menolak perselingkuhan atau persinahan. Istri harus
menjadi istri yang baik bagi suami dengan terus mengasihi
suami dan menjauhkan perselingkuhan dan perzinahan.
Bagaimana dengan keluarga kita? Apakah setiap pasangan
suami istri masih setia kepada pasangannya?

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah sang suami masih setia dengan pasangannya
atau sudah mengkhianati istrinya?
b. Apakah sang istri masih setia kepada suaminya atau
sudah mengkhianati suami?

DOA UMAT
a. ntuk bangsa dan Negara kita
U
b. Untuk pemimpin Gereja kita
c. Untuk keluarga keluarga Kristiani
d. Untuk orang yang menderita

AKSI NYATA
a. Suami dan istri saling memaafkan dan saling mendoakan
b. Anak-anak berdoa khusus untuk bapa dan mama

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


41
DOA PENUTUP
Allah Bapa tercinta, kami bersyukur karena Engkau
memberikan kepada kami Keluarga Kudus di Nasaret
sebagai teladan keluarga kami. Semoga karena doa dan
pertolongan Keluarga Kudus di Nasaret, keluarga kami
ditolong untuk hidup seturut kehendak-Mu yakni manjaga
dan memelihara kekudusan hidup dalam keluarga. Demi
Kristus, Tuhan kami. Amin.

42 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-12
PERKAWINAN YANG BERKENAN KEPADA TUHAN

DOA PEMBUKA
Allah Bapa terkasih, kami bersyukur karena Engkau
menciptakan kami sebagai satu keluarga melalui Sakramen
Perkawinan. Jagalah ikatan perkawinan dalam keluarga
kami supaya keluarga kami tetap berkenan di hadirat-
Mu. Kuatkanlah kami dengan Firman-Mu supaya kami
mampu menjaga keutuhan perkawinan dalam keluarga
kami. Bersabdalah kepada kami, kami siap mendengarkan
Firman-Mu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

BACAAN: EZR. 10:1-6

RENUNGAN
Banyak keluarga zaman ini sedang mengalami pergolakan.
Karena, para suami dan istri mendapat pasangan hidup
yang tidak seiman yang justru mengancam keutuhan
hidup dalam keluarga. Ada suami dan istri yang ketika
mulai menjalani kehidupan perkawinan imannya semakin
mundur dan bahkan pudar karena terpangaruh istri
atau suami yang tidak seiman yang justru menghambat
kehidupan imannya. Firman Tuhan hari ini menagaskan
bahwa Tuhan menghendaki agar para suami dan istri

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


43
membangun kehidupan perkawinan yang berkenan
kepada Tuhan. Perkawinan yang berkenan adalah suami
dan istri memiliki pasangan hidup yang kehidupan pribadi
dan imannya baik dan benar kepada Tuhan. Hal itu berarti
para pria dan wanita harus mencari pasangan hidup yang
seiman, yang hidupnya baik dan benar di hadapan Tuhan
dan sesama, dan selanjutnya membangun kehidupan
perkawinan yang baik dan benar di hadapan Tuhan dan
sesama. Bagaimana dengan hidup perkawinanmu saat
ini? Apakah ada persoalan iman dan moral yang sedang
dihadapi pasangan hidupmu?

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah engkau sebagai suami atau istri sudah
membawa pasangan hidupmu untuk hidup dalam iman
dan takut akan Tuhan?
b. Apakah orangtua sudah mengarahkan anak-anak untuk
mencari teman hidup yang seiman?
c. Apakah anak-anak dalam keluarga memiliki sedang
memiliki pacar atau tunangan yang seiman?

DOA UMAT
a. ntuk Negara Kita
U
b. Untuk Gereja kita
c. Untuk keluarga keluarga Kristiani
d. Untuk orang yang menderita

AKSI NYATA
a. O rangtua berdoa novena untuk anak-anaknya supaya
mendapat pasangan hidup yang seiman
b. Keluarga berdoa Rosario untuk keluarga keluarga yang
sedang mengalami pergumulan

44 Lembaga Biblika Indonesia


DOA PENUTUP
Allah Bapa kami tercinta, kami bersyukur kepada-Mu
karena Engkau terus memelihara keluarga kami dengan
kasih yang sempurna. Pimpinlah perjalanan keluarga
kami agar rahmat Sakramen Perkawinan yang Kauberikan
kepada keluarga kami terus mengutuhkan keluarga kami.
Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


45
Minggu Ke-13
KELUARGA YANG BERHIKMAT

DOA PEMBUKA
Allah Bapa kami terkasih, kami bersyukur kepada-Mu
karena Engkau terus menemani keluarga kami dengan
kuasa-Mu. Penuhilah keluarga kami dengan Hikmat-Mu
supaya keluarga kami terus berjalan di jalan yang benar
sesuai dengan Firman-Mu.Bersabdalah kepada kami, kami
siap mendengarkan Firman-Mu. Demi Kristus Tuhan kami.
Amin.

BACAAN: 1 RAJ. 3:16-28

RENUNGAN
Banyak keluarga mengalami pergumulan dalam
membesarkan anak-anak mereka karena ternyata anak
mereka tumbuh sebagai anak yang hidup iman dan
moralnya sangat tidak baik. Ada anak-anak dalam keluarga
yang karena terpengaruh dengan gaya hidup modern
hidup secara glamour dan brandalan. Ada anak-anak
yang terlibat dalam pemakaian dan perdagangan obat
obat terlarang. Ada anak-anak yang terjerumus dalam sex
bebas dan tawuran antar mahasiswa atau pelajar. Banyak
orangtua yang kewalahan mengarahkan anak-anak mereka

46 Lembaga Biblika Indonesia


karena anak-anak mereka tidak lagi mendengarkan nasihat
orangtua mereka.
Firman Tuhan hari ini menegaskan bahwa Tuhan
menghendaki agar keluarga kita memiliki hikmat Tuhan
dalam membangun keluarga seperti yang diteladankan
oleh Raja Salomo. Keluarga yang berhikmat adalah
keluarga yang mampu membedakan hal yang baik yang
sesuai Firman Tuhan dan hal yang tidak baik yang tidak
sesuai dengan Firman Tuhan. Keluarga yang berhikmat
adalah keluarga yang mendasarkan hidupnya pada Firman
Tuhan, yang mengarahkan seisi rumah tangga untuk
berpikir dan bertindak sesuai dengan Firman Tuhan. Jika
keluarga kita hidup dengan kepenuhan hikmat seperti ini,
setiap pertimbangan dan keputusan akan selaras dengan
kehendak Tuhan. Setiap pertimbangan dan keputusan
keluarga yang selaras dengan kehendak Tuhan akan
membawa kebaikan bagi keluarga.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah keluarga kita masih rajin membaca Firman
Tuhan setiap hari?
b. Apakah setiap anggota keluarga memiliki Alkitab?

DOA UMAT
a. ntuk Pemimpin Bangsa kita
U
b. Untuk Pemimpin Gereja kita
c. Untuk keluarga keluarga Kristiani
d. Untuk orang yang menderita

AKSI NYATA
a. K
alau anggota keluarga belum memiliki Alkitab, maka
diupayakan pengadaan Alkitab

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


47
b. M
enentukan satu waktu dalam seminggu untuk
membaca Alkitab bersama, merenungkan dan
mendalami bersama.

DOA PENUTUP
Allah, Bapa kami tercinta, kami bersyukur kepada-Mu
karena Firman-Mu yang telah menerangi kami. Tuntunlah
selalu langkah keluarga kami agar tetap mengikuti
kehendak dan perintah perintah-Mu. Demi Kristus Tuhan
kami. Amin.

48 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-14
TANGGUNG JAWAB TERHADAP ANAK/KELUARGA

DOA PEMBUKA
Allah, Bapa kami terkasih, kami bersyukur kepada-Mu
karena Engkau membangun kami sebagai satu keluarga dan
memberikan kepada setiap anggota dalam keluarga peran
dan tanggung jawab.Curahkanlah Roh kudus-Mu kepada
kami agar kami sungguh berperan secara baik dan benar
dalam membangun dan membahagiakan keluarga kami.
Bersabdalah kepada kami karena kami siap mendengarkan
Firman-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

BACAAN: 2RAJ. 4:1-7

RENUNGAN
Banyak anak di beberapa tempat yang terpaksa menjadi
gelandangan dan pengemis di jalanan karena kesulitan
ekonomi yang dihadapi oleh banyak keluarga. Persoalan
ekonomi membuat banyak keluarga harus berhutang,
anak-anak tidak bisa sekolah, anak-anak tidak bisa makan
dan berobat, dan lain lain.
Firman Tuhan hari ini mengisahkan kesulitan ekonomi
yang dihadapi oleh sebuah keluarga yang sangat miskin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


49
Dalam kesulitan ekonomi yang sangat berat Firman
Tuhan menampilkan sosok seorang Ibu yang sungguh
menunjukan kepeduliaan dan tanggung jawabnya kepada
anak-anaknya. Ketika sang ibu sungguh peduli dan
bertanggung jawab terhadap keselamatan keluarga dan
anak-anak, Tuhan memberi jalan keluar kepada Ibu dan
seisi rumah tangganya.Ketika kesulitan hidup menerpa,
su ibu yang sudah janda datang kepada Tuhan melalui abdi
Tuhan.
Bagaimana dengan keluarga kita? Apakah kita sedang
mengalami kesulitan dan persoalan dalam hidup keluarga?
Dewasa ini banyak orangtua tidak peduli dan tidak mau
bertanggung jawab terhadap kesulitan keluarga. Banyak
suami sekaligus bapak keluarga membiarkan istri dan anak-
anaknya menderita. Banyak istri sekaligus ibu keluarga
yang tidak memperhatikan kesulitan keluarga dan anak-
anak.
Jika kita juga sedang mengalami kesulitan dalam hidup
keluarga, kisah dalam Alkitab hari ini memberi kita harapan
bahwa tidak ada persoalan yang tidak ada solusi atau jalan
keluar.Masih ada Tuhan yang siap menolong dan memberi
kita jalan keluar untuk setiap masalah keluarga kita.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah yang sekarang menjadi persoalan utama dalam
keluargamu?
b. Apa yang engkau lakukan selama ini ketika engkau
menghadapi persoalan?
c. Apakah engkau pernah mencari Tuhan ketika persoalan
datang dalam hidupmu? Apakah engkau pernah
mendapat jawaban dari Tuhan?

50 Lembaga Biblika Indonesia


DOA UMAT
a. ntuk pemimpin bangsa kita
U
b. Untuk pemimpin Gereja kita
c. Untuk keluarga keluarga Kristiani
d. Untuk orang yang menderita

AKSI NYATA
a. M
engumpulkan bantuan, entah uang, makanan atau
pakaian untuk tetangga kita yang miskin dan menderita.
b. Berdoa Rosario khusus untuk mereka yang miskin dan
menderita.

DOA PENUTUP
Allah Bapa kami tercinta, Engkau sungguh bertanggung
jawab terhadap hidup kami sehingga Engkau selalu peduli
dengan keadaan kami. Angkatlah beban beban beban
masalah yang menimpa keluarga kami. Jadikan kami
tangan-Mu yang mau peduli dan terlibat dengan kesulitan
sesama kami. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


51
Minggu Ke-15
PENTINGNYA HIKMAT UNTUK ANAK

DOA PEMBUKA
Allah Bapa kami terkasih, kami bersyukur kepada-Mu
karena Engkau selalu menuntun kami dengan hikmat-Mu.
Penuhilah kami dengan hikmat-Mu agar kami memahami
rahasia rencana-Mu bagi keluarga kami dan tetap hidup
dan berjalan sesuai kehandak-Mu. Bersabdalah kepada
kami saat ini, kami siap mendengarkan Firman-Mu. Demi
Kristus, Tuhan kami. Amin.

BACAAN: AMS. 2:1-17

RENUNGAN
Banyak orangtua yang sedang bingung menghadapi
anak-anak mereka yang tidak lagi mendengarkan nasihat
orangtua. Bahkan, banyak anak remaja yang sedang
terlibat dalam praktek perjudian, sex bebas, tawuran antar
pelajar, aksi balap liar, pencurian dan lain lain. Realita tragis
ini memberikan kita gambaran bahwa banyak anak jaman
ini yang tidak lagi mendengar nasihat orang bahkan nasihat
dari Tuhan sendiri.

52 Lembaga Biblika Indonesia


Firman Tuhan hari ini mengajarkan kepada kita bahwa
anak-anak akan memperoleh masa depan yang cerah dan
bisa menggapai sukses sebagai anak-anak yang pandai
jika anak-anak hidup dalam hikmat Tuhan atau takut akan
Tuhan (Ams. 2:5). Anak-anak yang hidup dalam hikmat
Tuhan adalah anak-anak yang hidup dalam takut akan
Tuhan. Takut akan Tuhan berarti hormat dan taat kepada
Tuhan dan setia mengikuti kehendak-Nya. Bagaimana
caranya supaya anak-anak hidup dalam hikmat Tuhan?
Firman Tuhan menegaskan bahwa anak-anak harus belajar
hikmat Tuhan dengan mengenal dan mencintai Firman
Tuhan. Bila keluarga dari sejak awal telah mendidik anak-
anak untuk mengenal dan mencintai Firman Tuhan setiap
hari, anak-anak akan dipenuhi hikmat Tuhan dan akan bisa
melakukan hal hal yang baik sesuai dengan Firman Tuhan.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah anak-anak dalam keluarga sudah hidup sesuai
dengan nasihat orangtua dan Firman Tuhan?
b. Apakah orangtua sudah membiasakan anak-anak untuk
membaca Firman Tuhan setiap hari?

DOA UMAT
a. ntuk Pemerintah kita
U
b. Untuk gereja kita
c. Untuk keluarga keluarga Kristiani
d. Untuk orang yang menderita

AKSI NYATA
a. K
alau belum ada Alkitab, orangtua membelikan Alkitab
untuk anak-anak

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


53
b. S
eminggu sekali orangtua membacakan Firman Tuhan
dari Alkitab untuk anak-anak.

DOA PENUTUP
Allah Bapa kami tercinta, Engkau menghendaki agar anak-
anak dalam keluarga hidup sesuai dengan Firman-Mu.
Berkatilah para orangtua dalam keluarga supaya mereka
tidak putus asa mendampingi anak-anak mereka dengan
hikmat yang berasal dari pada-Mu. Dengan demikian,
anak-anak hidup dalam takut akan Tuhan dan mampu
menggapai masa depan yang cerah dalam Tuhan. Demi
Kristus Tuhan kami. Amin.

54 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-16
MENJADI KELUARGA YANG TAKUT AKAN ALLAH

DOA PEMBUKA
Allah Bapa di Surga, kami sekeluarga datang menyapa
Engkau sebagai satu-satunya Bapa kami. Semoga Engkau
mau membuka dan menuntun kami masing-masing, agar
mampu mengerti dan meresapi Sabda-Mu yang akan kami
dengar pada saat ini. Kami mohon ini, ya Bapa, dengan
pengantaraan Kristus Putra-Mu yang bersama Engkau dan
Roh Kudus hidup dan meraja, kini dan sepanjang segala
masa. Amin.

BACAAN: AMS. 2:1-17

RENUNGAN
Dewasa ini ada banyak orang yang berlomba-lomba untuk
berinvestasi dan menabung demi masa depan yang lebih
baik. Tidak jarang orang harus mengorbankan waktu dan
tenaga untuk untuk bekerja dan bekerja. Dengan semakin
banyak upah yang diperoleh, semakin banyak pula
penghasilan yang dapat disisihkan. Hidup kita memang
tidak hanya untuk hari ini saja. Di hadapan kita masih
banyak terbentang hari-hari yang akan kita lewati. Jika kita
tidak pandai-pandai mengatur hidup kita, atau lebih tepat

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


55
bila kita hidup berfoya-foya, maka masa depan hidup kita
akan suram.
Namun, berinvestasi atau menabung bukan hanya soal
harta benda, tetapi juga soal kebenaran, keadilan dan
kejujuran. Bahkan, nasihat orang bijak sebagaimana
tertulis dalam Kitab Amsal menjelaskan kepada kita
bahwa orang harus mencari dan memperhatikan hikmat.
Hikmat itu berasal dari Tuhan dan dari mulut-Nya datang
pengetahuan dan kepandaian.
Setiap orangtua tidak hanya terpanggil untuk menyiapkan
masa depan anak-anak secara ekonomis. Setiap
orangtua harus menuntun anak-anak mereka untuk
mencari dan menemukan hikmat, sehingga mereka
memperoleh pengertian tentang takut akan Allah,
tentang kebenaran, dan tentang keadilan dan kejujuran,
sehingga mereka dilepaskan dari jalan yang jahat, dari
orang yang mengucapkan tipu muslihat, dari mereka yang
meninggalkan jalan lurus dan dari mereka yang berbahagia
melakukan kejahatan.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah dalam melakukan pekerjaan kita selama ini
mencerminkan bahwa kita takut akan Allah?
b. Apakah dalam kesibukan, kita masih memiliki waktu
untuk mencari hikmat Allah?
c. Usaha apa yang harus kita lakukan agar hikmat Allah
dapat kita alami dalam hidup?

UJUD DOA
a. B
agi ayah ibu, agar mampu memberi teladan hidup
dalam hal takut akan Allah.

56 Lembaga Biblika Indonesia


b. B agi semua anggota keluarga, supaya terbuka terhadap
hikmat Allah.
c. Bagi usaha keluarga, agar mendapat bimbingan dan
kemudahan dari Allah.

USULAN AKSI/NIAT
a. S aling membantu dalam menumbuhkan niat untuk
mencari dan melaksanakan yang benar sesuai kehendak
Allah.
b. Setiap anggota keluarga terbuka untuk dikritik dan
diingatkan.

DOA PENUTUP
Allah Bapa kami, Putra-Mu telah menunaikan tugas-Nya
di dunia ini dengan baik. Bantulah kami agar kami mampu
menjalankan semua tugas dan pekerjaan kami seturut
teladan Putra-Mu. Curahkanlah Roh Kudus-Mu agar
menerangi setiap anggota keluarga kami. Semoga melalui
tuntunan Roh-Mu, kami semakin belajar untuk menjadi
anak-anak yang takut akan Allah. Kami mohon ini dengan
perantaraan Kristus Tuhan kami yang hidup bersama Dikau
dalam persekutuan dengan Roh Kudus, kini dan sepanjang
segala masa. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


57
Minggu Ke-17
MENJADI KELUARGA YANG HARMONIS

DOA PEMBUKA
Allah Bapa yang maha kuasa, Engkau begitu baik, sehingga
mempersatukan kami sebagai satu keluarga. Bantulah
kami masing-masing, agar mampu meresapi Sabda-Mu
yang akan kami dengar. Semoga melalui Sabda-Mu ini,
keluarga kami diterangi dan dapat melangkah ke depan.
Dengan perantaraan Kristus Putra-Mu yang hidup bersama
Dikau dan Roh Kudus meraja sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN: AMSAL 6:1-5

RENUNGAN
Bagaimana kalau kita hidup sebatang kara? Tak ada siapa
pun di sekitar kita. Di saat seperti itu hidup kita akan
kehilangan arti. Semua yang kita lakukan tak bernilai.
Alasannya sederhana, kita hidup bagi orang lain. Apa arti
gaji yang kita terima, kalau kita tidak memiliki orang-
orang terdekat, seperti suami, istri dan anak? Sebagai satu
keluarga kita perlu bersyukur karena kita memiliki orang-
orang tercinta, yang telah membuat sehingga jerih payah,
perjuangan, senyum dan kata-kata kita menjadi berarti.

58 Lembaga Biblika Indonesia


Melalui keluarga kita dapat belajar satu sama lain, kita
dapat saling meneguhkan dan kita dapat saling menjadi
panutan.
Kita tentu saja prihatin, karena ada banyak keluarga, yang
meskipun hidup bersama dengan anggota keluarganya,
tetapi hidup mereka tidak rukun dan damai. Tidak ada lagi
kerendahan hati untuk mengakui kesalahan dan meminta
maaf atas kekurangan. Sebaliknya, yang ada adalah
percekcokan dan keinginan untuk menang sendiri. Setiap
anggota keluarga berjalan sendiri-sendiri.
Dalam bacaan dari Kitab Amsal tadi, kita dinasihati bahwa
jika kita salah dalam berkata-kata, hendaklah kita berani
untuk mengakui kesalahan kita dan meminta maaf.
Dengan cara ini kita menghindari diri kita dari keegoisan
dan keinginan untuk menang sendiri. Dengan demikian
keluarga kita dapat menjadi keluarga yang harmonis,
sehati dan sepenanggungan.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah kita memiliki keberanian untuk mengakui
kesalahan?
b. Apakah kita mau meminta maaf kepada orang lain?
c. Usaha apa yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan
keberanian dalam mengakui kesalahan dan meminta
maaf?

UJUD DOA
a. B
agi semua anggota keluarga, semoga dapat saling
menerima seorang terhadap yang lain.
b.
Bagi semua anggota, semoga berani mengakui
kekuragan dan meminta maaf.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


59
c. B
agi ayah dan ibu, semoga dapat menjadi teladan
dalam kerendahan hati.

USULAN AKSI/NIAT
a. M enyediakan waktu untuk mengadakan correctio
fraterna.
b. Saling mengingatkan untuk tidak egois dan merasa
benar sendiri
c. Belajar untuk menghargai dan mengakui kebaikan dari
anggota keluarga yang lain.

DOA PENUTUP
Allah Bapa di Surga, berkatilah niat kami untuk
mewujudkan keluarga yang harmonis. Semoga semangat
keluarga Kudus dari Nasaret mengilhami keluarga kami,
agar semua orang yang berada di sekitar kami mengalami
rahmat-Mu lewat keluarga kami. Kami mohon ini dengan
perantaraan Kristus Putra-Mu yang hidup bersama Dikau
dalam persekutuan Roh Kudus, meraja kini dan selama-
lamanya. Amin.

60 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-18
MENJADI KELUARGA YANG TAAT PADA TUHAN

DOA PEMBUKA
Allah Bapa kami, pada kesempatan ini kami sekeluarga
datang ke hadirat-Mu. Kami mohon bantulah kami agar
mampu mengerti dan meresapi Sabda-Mu yang akan
kami dengar pada kesempatan ini. Semoga melalui Sabda-
Mu ini, hidup keluarga kami dari hari ke hari semakin
memancarkan citra keluarga yang taat kepada-Mu. Kami
mohon ini dengan perantaraan Kristus Putra-Mu yang
hidup bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus, kini
dan sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN: AMS. 6:12-19

RENUNGAN
Sejenak cobalah kita menengok rumah-rumah yang ada
di sekitar rumah kita. Entah di kota atau di desa, hampir
semua rumah kini dikelilingi dengan pagar. Ada pagar yang
setengah meter, ada yang satu meter dan ada yang bahkan
lebih dari 2 meter. Pagar adalah pembatas yang melindungi
hak milik kita dari klaim orang lain. Pagar adalah pelindung
harta benda kita dari orang-orang yang tidak bertanggung
jawab. Namun, kadang kala pagar juga berfungsi untuk

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


61
melindungi kita dari tetangga yang cerewet dan suka
marah-marah dengan alasan yang tidak jelas.
Kini, cobalah kita menengok satu per satu anggota keluarga
kita. Mungkin bukan pagar beton, tetapi jangan-jangan
ada pagar kesombongan, pagar dusta, pagar kejahatan
dan pagar pertengkaran, yang merintangi hubungan antar
anggota keluarga. Dalam Sabda Tuhan hari ini kita diajak
untuk meruntuhkan pagar-pagar yang melingkupi hidup
kita dan untuk menjauhi perkara-perkara yang dibenci oleh
Tuhan. Sabda Tuhan mengajak kita untuk meningkatkan
kerendahan hati, berbicara yang benar, kebaikan dan
hidup penuh kedamaian. Atas cara ini kita dapat membuat
keluarga kita menjadi keluarga Kristiani, yang penuh cinta
kasih, di mana Allah sendiri hadir dan meraja.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. B agaimana relasi setiap anggota keluarga satu sama
lain selama ini?
b. Apakah ada dendam antara anggota keluarga satu
dengan yang lain?
c. Apakah kita memiliki usaha untuk meruntuhkan pagar
kesombongan, pagar dusta dan kejahatan serta pagar
pertengkaran?

UJUD DOA
a. B agi setiap anggota keluarga agar memiliki hati yang
besar untuk saling memaafkan.
b. Bagi setiap anggota keluarga agar saling mengingatkan
untuk menjauhi perkara-perkara yang dibenci oleh
Allah.

62 Lembaga Biblika Indonesia


c. B
agi setiap anggota keluarga untuk mampu terbuka
satu dengan yang lain.

USULAN AKSI/NIAT
a. S
haring bersama tentang tantangan hidup sehari-hari
baik itu di rumah, tempat kerja dan di mana saja.
b.
Saling mengingatkan antar anggota keluarga untuk
menjauhi perkara-perkara yang dibenci oleh Allah.

DOA PENUTUP
Allah Bapa yang maha bijaksana, kami hanyalah manusia
biasa yang tidak luput dari salah dan dosa. Bantulah kami
masing-masing agar mampu merobohkan pagar keegoisan
kami masing-masing. Semoga pada akhirnya kami saling
bahu-membahu untuk meningkatkan dan mempererat
hubungan kekeluargaan kami dari hari ke hari. Kami mohon
ini dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


63
Minggu Ke-19
MEMILIKI HIKMAT ALLAH DI DALAM KELUARGA

DOA PEMBUKA
Allah, Tuhan kami. Kepada-Mu kami menaikkan pujian dan
syukur sebab Engkaulah yang menyelenggarakan hidup
keluarga kami. Engkau merahmati keluarga kami dengan
cinta kasih yang tiada tara. Kami mohon, tinggallah
bersama kami saat ini dan terangilah akal budi dan hati
kami agar kami dimampukan untuk memaknai Sabda-Mu
yang akan kami dengarkan ini. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN: AMS. 24:13-22

RENUNGAN
Yeremia menyaksikan praktek keagamaan yang dangkal
di tengah-tengah bangsa Yahudi. Yeremia mengkritik
perasaan nyaman beribadah Bangsa Israel.Benda-benda
dari Bait Allah dipercaya berkuasa mengikat Allah. Mereka
juga percaya ritus-ritus peribadatan sejak masuk dari pintu
gerbang Bait Allah sampai ke ruang kudus sebagai ibadah
yang sempurna.

64 Lembaga Biblika Indonesia


Yeremia, sang abdi Allah itu, melihat ritual keagamaan
telah menjebak umat Yahudi pada hukum formal tanpa
menyentuh/ dan memahami hakikat dari ajaran agama
tersebut. Peribadatan menjadi simbol pengakuan pada
Yahweh saja. Mereka beribadah tanpa kehadiran Tuhan
di sana. Kehadiran Allah hanya diajarkan pada tataran
permukaan. Bangsa itu tidak lagi menerima pengajaran
tentang kebenaran. Tidak diajarkan bagaimana mengasihi,
menjaga dan merawat hubungan dengan alam, manusia
dan dengan Tuhan.
Berhadapan dengan kenyataan ini Yeremia dengan sekuat
tenaga mengajarkan praktek ibadah yang sejati. Ibadah
yang benar harus mempunyai korelasi dengan perilaku adil
dalam interaksi sosial. Yeremia menyuarakan: “Jika kamu
sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkahmu dan
perbuatanmu… melaksanakan keadilan…. tidak menindas
orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah
orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti
allah lain,…. Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat
ini, ... dari dahulu kala sampai selama-lamanya” (ay. 5-7).
Kehidupan keluarga Kristiani juga sering terjebak dalam
rutinitas yang membosankan. Bahkan, orang tidak lagi
merasakan kehadiran Tuhan di dalam keluarga-keluarga
Kristiani. Untuk itu kita perlu berjuang seperti Nabi Yeremia
dengan menghadirkan hikmat Allah di dalam keluarga,
tidak berbuat jahat terhdap orang benar, tidak bersukacita
atas kemalangan orang lain dan takut akan Allah.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah hikmat Allah hadir dalam keluarga kita?
b. Apakah para anggota keluarga telah mengalami damai?

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


65
c. B
agaimana tiap-tiap orang dalam keluarga membangun
sikap hidup damai dengan sesama atau orang-orang di
sekitarnya?

UJUD DOA
a. B agi bapak keluarga supaya dianugerahi rahmat
kebijaksanaan dalam usaha untuk menghidupi segenap
anggota keluarga.
b. Bagi ibu supaya senantiasa mendidik, membina, dan
membimbing anak-anak untuk hidup di jalan yang
benar.
c. Bagi anak-anak supaya senantiasa takut akan Tuhan
dan taat kepada orangtua.

USULAN AKSI/NIAT
a. O rangtua menyediakan waktu 30 menit untuk
mendampingi anak-anak belajar.
b. Setiap bangun tidur di pagi hari, setiap anggota keluarga
saling memberikan salam damai sambil berjabatan
tangan.
c. Menolong tetangga yang sakit.

DOA PENUTUP
Allah Bapa kami, Engkaulah sumber kebijaksanaan yang
tiada duanya. Kami bersyukur karena kehadiran-Mu di
tengah-tengah saat ini. Semoga benih Sabda yang telah
ditaburkan dalam hati dan budi kami sungguh-sungguh
dapat berbuah nyata dalam hidup kami sehari-hari,
teristimewa melalui keluarga-keluarga kami, damai dan
sikap saling menghargai satu sama lain itu tercapai. Demi
Kristus, Tuhan kami. Amin.

66 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-20
IBU KELUARGA YANG BERHATI MULIA

DOA PEMBUKA
Allah, sumber segala berkat, kebaikan-Mu telah dicurahkan
dalam keluarga kami, sehingga sampai saat ini kami selalu
merasa dilindungi dan diberkati oleh-Mu. Semoga segala
kebaikan yang telah kami terima dari tangan kemurahan-
Mu senantiasa mengingatkan kami akan kebaikan surgawi
sebagaimana yang diwartakan oleh Putra-Mu terkasih,
Tuhan kami Yesus Kristus. Amin.

BACAAN: AMS. 31:10-31

RENUNGAN
Dalam adat kebiasaan kita, suami adalah kepala rumah.
Suami menjadi orang yang bertanggung-jawab atas
kelangsungan sebuah keluarga. Namun, kita tahu
bersama bahwa istri juga memegang peranan penting
dalam kelangsungan sebuah keluarga. Bahkan, Sabda
Tuhan mengatakan bahwa istri yang cakap lebih berharga
dibandingkan dengan permata. Permata merupakan benda
yang sangat berharga, jauh lebih berharga dibandingkan
dengan emas. Banyak sekali orang di dunia ini yang bangga
jika mengenakan permata sebagai perhiasannya. Seorang

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


67
istri yang cakap di dalam Tuhan jauh melebihi permata
yang ada di dunia ini.Tentunya semua istri ingin menjadi
istri yang seperti itu.
Istri yang cakap amat disayangi oleh suaminya. Hati suami
percaya kepadanya. Kualitas istri yang berhati mulia itu
tampak dalam sikap hidup yang berorientasi pada hal-hal
yang benar, jujur, dan setia. Sementara kualitas istri yang
bertindak bijaksana dan benar itu tampak dalam sikap
berbuat baik tiada henti-hentinya, bekerja secara tulus
ikhlas, siap-sedia, melindungi keluarganya dari setiap
bahaya yang mengancam, dan menolong orang yang
susah dan miskin.
Istri yang cakap itu berbuat baik kepada suaminya. Rasul
Paulus menulis, “Hai istri, tunduklah kepada suamimu
seperti kepada Tuhan. Karena itu, sebagaimana Jemaat
tunduk kepada Kristus, demikian jugalah istri kepada suami
dalam segala sesuatu” (Ef. 5:22,24). Rasul Petrus menulis:
“Demikian juga kamu, hai istri-istri, tunduklah kepada
suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat
kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan
oleh kelakuan istrinya, jika mereka melihat, bagaimana
murni dan salehnya hidup istri mereka itu.” (1Ptr. 3:1-2)
Akhirnya, Sabda Tuhan menyatakan: “Kemolekan adalah
bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi istri yang
takut akan TUHAN dipuji-puji” (Ams. 31:30).

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah suami dan anak-anak telah menghormati istri
dan ibu di dalam keluarga?
b. Apa yang dapat dilakukan aga keluarga mewujudkan
nilai kejujuran, cinta kasih, dan saling percaya?

68 Lembaga Biblika Indonesia


c. U
saha apa yang dapat dilakukan untuk membantu istri
dan ibu yang baik bagi suami dan anak-anak?

UJUD DOA
a. B agi suami-istri, semoga semakin setia dan saling
percaya satu sama lain.
b. Bagi ibu rumah tangga, semoga selalu setia dalam
pekerjaan sehari-hari dan semoga selalu sehat dan
bahagia.
c. Bagi anak-anak, semoga tindakan-tindakan mereka
dilandasi semangat cinta kasih akan Tuhan dan sesama.

USULAN AKSI/NIAT
a. S uami-istri menyediakan waktu bersama 10 menit
saling membagi pengalaman.
b. Mengajak anggota keluarga untuk seminggu sekali
mengerjakan pekerjaan rumah yang selalu dikerjakan
oleh ibu.
c. Belajar untuk mendengarkan nasihat ibu.

DOA PENUTUP
Ya Bapa, kami bersyukur atas karunia Sabda yang telah
diwartakan kepada kami saat ini. Semoga Sabda itu
menerangi kami, teristimewa keluarga kami, agar kami
dikuatkan dalam usaha untuk menghidupi kesetiaan
dan cinta kasih di antara kami. Berkatilah para suami-
istri agar janji kesetiaan dan sikap saling percaya benar-
benar menjadi fondasi yang kokoh dalam membangun
keseluruhan hidup rumah tangga. Demi Kristus, Tuhan dan
pengantara kami. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


69
Minggu Ke-21
KELUARGA YANG TABAH DALAM DERITA

DOA PEMBUKA
Allah yang penuh belas kasih, kasih-Mu tiada batasnya bagi
keluarga kami. Kami percaya bahwa Engkau senantiasa
melimpahkan rahmat yang kami perlukan dalam hidup ini.
Semoga karena kasih-Mu itu, kami senantiasa terdorong
untuk berbagi kasih dengan keluarga-keluarga lain agar
mereka semakin mengimani Engkau sebagai Allah yang
hidup dan berkuasa, bersama Putra dan Roh Kudus, kini
dan sepanjang masa. Amin.

BACAAN: AYB. 1:13-22

RENUNGAN
Epikuros, seorang pemikir Yunani, yang hidup sekitar
300 tahun sebelum Kristus, merumuskan problem
pertentangan antara kejahatan dan kebaikan, penderitaan
dan kebahagiaan: “Atau Allah ingin menghapus penderitaan
tetapi tidak sanggup, atau Ia sanggup tetapi tidak mau, atau
Ia tidak mau dan tidak sanggup, atau Ia mau dan sanggup.
Kalau Ia mau tetapi tidak sanggup, Ia lemah; ini tidak
sesuai dengan hakikat Allah. Kalau Ia sanggup tetapi tidak
mau, Ia bersifat jahat dan hal ini juga tidak cocok dengan

70 Lembaga Biblika Indonesia


hakikat Allah. Kalau Ia tidak mau dan tidak sanggup, Ia
bersifat jahat dan lemah, karena itu Ia bukan Allah. Kalau
Ia mau dan sanggup juga, satu-satunya yang sesuai dengan
Allah, maka dari manakah penderitaan? Mengapa Allah
membiarkan umat-Nya menderita? “
Dalam kisah Ayub kita menemukan pertanyaan mendasar
tentang penderitaan dan manusia. Ayub adalah orang baik
dan terberkati. Ia kaya secara material. Ia dianugerahi
tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan. Namun, apa
yang terjadi? Pada suatu kesempatan, harta kekayaannya
dirampas habis oleh orang-orang asing. Bahkan,
kesepuluh anaknya mati tertimbun puing-puing rumah
ketika angin ribut melanda rumah yang ditempati oleh
mereka. Terhadap pengalaman duka lara itu Ayub masih
juga memuliakan Tuhan: “Dengan telanjang aku keluar
dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan
kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang
mengambil, terpujilah nama Tuhan!”
Memuliakan nama Tuhan adalah aktivitas rohani yang
menggembirakan. Memuliakan nama Tuhan tidak hanya
dilakukan pada saat hidup kita diliputi oleh sukacita,
kegembiraan, kesuksesan dalam pekerjaan, keberhasilan
dalam belajar! Tetapi, memuliakan nama Tuhan juga
dilakukan di saat kita mengalami duka lara, kemiskinan,
kesengsaraan, penderitaan, keputusasaan, karena bila
kita dapat tersenyum dan tabah, kita bukanlah budak
dari penderitaan-penderitaan kita. Bila kita dengan tulus
hati memuliakan nama Tuhan di saat kita dalam keadaan
malang, percayalah Tuhan tidak akan pernah meninggalkan
umat-Nya yang menderita. Dalam hal ini, iman adalah
modal utama bagi kita untuk senantiasa memuliakan
Tuhan dalam segala situasi hidup yang kita alami.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


71
PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah keluarga lebih banyak mengeluh atau bersyukur
atas segala rezeki yang diterima dalam hidup ini?
b. Bagaimana keluarga memaknai penderitaan,
kemiskinan, atau kemalangan yang dialami?
c. Dalam hal apa saja keluarga bersyukur kepada Tuhan?

UJUD DOA
a. B agi keluarga-keluarga yang miskin dan sengsara
supaya senantiasa bersyukur atas rahmat kehidupan
yang diterima.
b. Bagi keluarga-keluarga yang berkecukupan dan
kaya raya supaya rela hati membantu sesama yang
menderita dan yang membutuhkan pertolongan.
c. Bagi keluarga kita supaya selalu terbuka hati untuk
bersyukur kepada Tuhan.

USULAN AKSI/NIAT
a. M emberi sumbangan kepada para janda dan duda serta
para lanjut usia.
b. Mengunjungi panti-panti asuhan dan memberi
sumbangan.
c. Rajin mengikuti Perayaan Ekaristi dan ibadat-ibadat
sakramental lainnya.

DOA PENUTUP
Ya Allah, semoga berkat Sabda yang telah kami terima ini,
kami Engkau kuatkan untuk menghadapi setiap tantangan
dan cobaan yang menimpa keluarga kami. Semoga iman
kami akan Dikau mendorong kami untuk senantiasa
bersyukur dalam segala situasi hidup kami. Sebab
Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

72 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-22
SIKAP SEBAGAI ANGGOTA KELUARGA

DOA PEMBUKA
Allah yang Maha Pengasih, kami bersyukur kepada-Mu
karena Engkau telah mengumpulkan kami sebagai satu
keluarga. Kami mohon bukalah hati kami agar mampu
mendengarkan Sabda-Mu, agar menjadi pegangan hidup
kami dalam meperjuangankan kesejahteraan keluarga
kami. Demi Kristus Pengantara kami. Amin.

BACAAN: PKH. 9:7-10

RENUNGAN
Kelurga adalah anugerah dari Allah. Ia menganugerahkan
keluarga kepada dunia dengan pribadi-pribadi yang
memiiki fungsi dan tugasnya masing-masing, yakni sebagai
seorang ayah, ibu, serta anak-anak. Bagaikan benih, Allah
mengharapkan keluarga bertumbuh subur, agar buahnya
bisa dinikmati banyak orang, itulah akibat dari bersikap
positif terhadap hasil jeri payah.
Sebelum buah yang baik dinikmati banyak orang, keluarga
sendiri menikmati apa yang menjadi hasil jerih payah
mereka. Bukan menikmati secara sepihak, dalam arti

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


73
ayah hanya menikmati hasil jerih payahnya, demikian juga
seorang istri dan anak-anak, tetapi apa yang merupakan
hasil jerih payah ayah atau ibu dinikmati oleh semua
anggota keluarga.
Hal ini mengandaikan semua anggota keluarga berusaha
dalam hidup. Prinsip yang melandasi perjuangan setiap
anggota keluarga adalah kesejahteraan bersama. Tanpa
prinsip ini, masing-masing anggota keluarga jatuh pada
sikap egoisme. Prinsip tersebut harus ditopang dengan
sikap positif, yakni saling menopang dan membantu, baik
dalam suka maupun dalam duka, berbelarasa dan saling
menaruh kepercayaan.
Dengan demikian, hasil jerih payah setiap anggota keluarga
adalah juga hasil jerih payah keluarga itu sendiri. Sebagai
keluarga Kristiani, setiap hasil jerih payah senantiasa
disyukuri, karena apa pun hasilnya segalanya datang dari
Tuhan. Ungkapan syukur itu senantiasa dalam bentuk
doa dan kehidupan nyata. Doa membuat kita tidak jemu-
jemu berjerih-payah, karena kita mengandalkan Tuhan,
demikian juga dalam kehidupan nyata, kita dikenal dengan
keluarga yang murah hati kepada semua orang.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A
pakah dalam kelurga, kami sudah berusaha
semaksimal mungkin mensejahterakan satu sama lain?
b.
Apakah dalam keluarga, kami senantiasa bersyukur
dalam doa berapa pun hasil yang kami dapat?
c.
Bagaimana mendidik anak-anak kami agar kelak
menjadi pribadi yang memiliki jiwa juang yang tinggi
tetapi juga mudah bersyukur?

74 Lembaga Biblika Indonesia


UJUD DOA
a. B
agi para orangtua, semoga Allah mencurahkan
Roh-Nya agar dengan tabah dan ulet bekerja untuk
kesejahteraan keluarga mereka
b.
Bagi anak-anak, semoga mereka menghargai hasil
jeripayah orangtua, serta bertumbuh berkembang
menjadi pribadi yang ulet, mudah bersyukur dan
senantiasa menghandalkan Tuhan.
c.
Bagi para pelaku usaha, semoga semua pihak
bekerja dengan tekun dan penuh rasa kekeluargaan
mensejahterkan orang banyak.

USULAN AKSI/ NIAT


a. S etiap hari seluruh anggota keluarga makan malam
bersama. Doa pembuka dipimpin oleh Bapa keluarga
dan doa penutup oleh salah satu anak.
b. Dalam suasana makan, bapak atau ibu bisa menceritakan
perjuangannya hari tersebut agar memotivasi anak-
anak.

DOA PENUTUP
Allah yang kekal dan kuasa, kami telah disegarkan dengan
Sabda-Mu. Kami mohon tanamkanlah dalam keluarga kami,
sikap perjuangan tiada lelah demi kesejahteraan keluarga
kami secara bersama-sama serta memiliki keberanian yang
tulus mensyukurinya dalam doa dan tindakan kami setiap
hari. Engkau yang hidup yang berkuasa, kini dan sepanjang
segala masa. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


75
Minggu Ke-23
TANGGUNG JAWAB DALAM KELUARGA

DOA PEMBUKA
Bapa yang mahakasih, kami bersyukur karena kami telah
Kauhimpun sebagai satu keluarga. Curahkanlah rahmat-
Mu ke dalam hati kami, agar kami mampu melihat anggota
keluarga kami sebagai anugerah terindah dari-Mu, dan
semoga kami mampu bertanggung jawab sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab yang kami emban setiap hari.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

BACAAN: SIR. 7:19.23-28

RENUNGAN
Setiap keluarga menginginkan kebahagiaan. Kebahagiaan
itu ada dalam kebersamaan sebagai satu anggota keluarga.
Kebahagiaan bukan hanya berarti bahagia secara ekonomis
tetapi lebih daripada itu, kebahagiaan batin. Kebahagiaan
batin itu bisa dilihat dalam macam-macam bentuk, bahagia
karena dihargai, bahagia karena dihormati, bahagia karena
dilindungi dan bahagia karena disayangi. Kebahagiaan
batin juga berhubungan dengan tanggung-jawab setiap
anggota keluarga untuk saling menghargai, melindungi
dan menghormati.

76 Lembaga Biblika Indonesia


Yesus bin Sirakh memberikan penilaian terhadap tanggung-
jawab setiap anggota keluarga dalam kebersamaan
sebuah keluarga. Baginya, harga keramahan seorang istri
melampaui emas (Sir. 7:19); anak-anak harus menjadi
orang pintar dan baik (Sir. 7:23) dan budi orangtua tidak
dapat dibalas (Sir. 7:28). Di sini kita menemukan distribusi
tanggung jawab: suami bertanggung jawab terhadap istri
dan anak-anak, istri terhadap suami dan anak-anak, dan
anak-anak terhadap kedua orangtuanya. Tanggung jawab
yang dimaksud bukan sekedar tanggung jawab yang
didasarkan pada motivasi dangkal, melainkan lahir dari
kesadaran dan kasih.
Suami yang baik tidak mengabaikan istrinnya (Sir. 7:9),
tidak menceraikan istrinya (Sir. 7:26), tetapi ia mendidik
anak-anak sejak masa muda (Sir. 7:23). Anak-anak
hendaknya menghormati orangtuanya dengan segenap
hati (Sir. 7:27). Tentulah apa yang dituliskan ini hanya
mencakup tanggung jawab secara umum. Lebih dari
itu sangat terbuka kemungkinan untuk setiap anggota
keluarga menunjukkan bagaimana mewujudkan tanggung
jawabnya dalam kegiatan setiap hari. Tanggung jawab
selalu didasari pada kesadaran mendahulukan kepentingan
orang lain di atas kepentingan pribadi. Dengan demikian,
tanggung jawab meninggalkan kesan mendalam dan
mengikat dalam hidup berkeluarga.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A
pakah selama ini dalam keluarga, hanya muncul
penilaian-peniaian yang negatif satu sama lain?
b.
Apakah dalam keluarga selalu terjaga sikap saling
menghargai?

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


77
c. A
pakah orangtua dan anak-anak kami memiliki
rasa bertanggung jawab dalam setiap tugas yang
diembankan?

UJUD DOA
a. B agi keluarga-keluarga Kristiani, semoga Allah
mencurahkan Roh Kudus ke dalam hati setiap anggota
keluarga agar mampu melihat setiap pribadi dalam
keluarga sebagai anugerah Tuhan yang harus dihargai
dan dihormati.
b. Bagi para orangtua, semoga Allah memberikan
rahmat-Nya ke dalam hati setiap orangtua agar mampu
mendidik dan membesar anak-anaknya dengan penuh
rasa tanggung jawab.
c. Bagi anak-anak yang terlantar, semoga mereka tidak
merasa sendirian karena Allah senantiasa menyertai
dan membimbing mereka. Semoga mereka tetap
merasakan bahwa Allah adalah Bapa yang baik.

USULAN AKSI/ NIAT


a. M
enyediakan waktu untuk bekerja bersama di rumah
dan pekarangan.
b.
Masing-masing anggota keluarga bekerja dengan
sungguh-sungguh sesuai dengan pembagian tugas
yang telah disepakati bersama.
c. Setiap anggota keluarga bersedia membantu anggota
keluarga lain yang belum menyelesaikan pekerjaannya.

DOA PENUTUP
Bapa yang Kudus, Yesus Kristus Putra-Mu menunjukkan
tanggung jawab-Nya kepada kami yang berdosa ini sampai
mati di kayu salib. Kami mohon, semangat pengorbanan-

78 Lembaga Biblika Indonesia


Nya kiranya meresap dalam keluarga kami dalam bentuk
tindakan kasih yang nyata bagi Dikau dan bagi sesama
kami sebagai satu keluarga dalam Dikau. Engkau yang
kami puji, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


79
Minggu Ke-24
KELUARGA IBARAT KEBUN ANGGUR YANG
MENGHASILKAN KEBENARAN DAN KEADILAN

DOA PEMBUKA
Allah Bapa, sumber hidup kami, Engkau sangat
mendambakan kebun anggur-Mu menghasilkan buah
yang manis. Bukalah hati kami terhadap Sabda-Mu agar
keluarga kami senantiasa bertumbuh dan membuahkan
hasil kebenaran dan keadilan di mana pun berada. Demi
Kristus, Pengantara kami. Amin.

BACAAN: YES. 5:1-7

RENUNGAN
Setiap orang memiliki dambaan dalam hidup. Untuk
mencapainya, dambaan ini harus diperjuangkan agar bisa
diperoleh dan dinikmati. Masalah muncul ketika apa yang
didambakan tidak sesuai dengan kenyataan, sehingga
banyak orang memiliki keputusasaan dalam hidup,
frustrasi dan stres, sehingga mencari kepuasan-kepuasan
lain sebagai pelampiasan.
Yesaya mengumpamakan Allah sebagai seorang yang
memiliki kebun anggur di lereng bukit yang subur (ay. 1).

80 Lembaga Biblika Indonesia


Ia mengolah lahan kebun anggur itu, mencangkul dan
membuang batu-batu. Ia menanaminya dengan bibit
anggur terbaik. Tidak berhenti di situ, ia juga mendirikan
menara jaga untuk mengawasi kebunnya dari pencuri dan
dari hama, serta sudah menyiapkan tempat pemerasan
anggur (ay. 2a). Tentunya setelah melakukan begitu
banyak usaha, ia berharap bahwa kebun anggurnya akan
menghasilkan anggur yang baik dan berkualitas tinggi.
Tetapi ketika ternyata anggur yang dihasilkan adalah
anggur yang asam dan bukannya anggur yang manis,
apakah yang harus dilakukan oleh pemilik kebun anggur
itu (ay. 2b)? Melihat bahwa tanah tempat kebun anggur
itu berada adalah tanah yang subur, serta segala macam
usaha untuk meningkatkan mutu anggur sudah dilakukan,
nyatanya buah yang dihasilkan adalah buah yang masam,
tentunya cukup adil rasanya jika pemilik kebun anggur
tersebut akhirnya menebang kebun anggurnya. Ia akan
menebang pagar yang menjaga kebun anggur tersebut,
sehingga tanaman anggur tersebut akan terinjak-injak
dan ditumbuhi semak-semak (ay. 6-7). Kebun anggur yang
semula sangat indah pun kini menjadi hancur berantakan,
bukan karena kebun anggur tersebut tidak berbuah, tetapi
karena buah yang dihasilkan tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh pemilik kebun anggur tersebut.
Demikian pula keluarga kita. Apakah kita pernah
melihat buah-buah yang muncul dalam kehidupan kita?
Jangan-jangan kita berbuah saja tanpa memperhatikan
kualitasnya? Tuhan Yesus berkata bahwa kita mengenal
pohon dari buahnya. Jika buahnya baik, pohonya juga baik;
tetapi jika buahnya tidak baik, pohonya juga tidak baik
(Mat 7: 17-20). Semoga keluarga kita menjadi ibarat kebun
anggur yang menghasilkan kebenaran dan keadilan.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


81
Demikian juga dengan kita, pernahkah kita melihat diri
kita sendiri: apakah kita sudah berbuah dalam kehidupan
kita, dan tidak hanya sekedar berbuah, tetapi juga berbuah
yang baik? Marilah kita intropeksi kehidupan kita masing-
masing: apakah kehidupan kita sudah menghasilkan buah
yang baik? Atau jangan-jangan kita hanya berbuah saja
tanpa memperhatikan kualitas buah itu sendiri. Jika belum,
mari kita bertobat dan berkomitmen untuk menghasilkan
buah yang baik mulai hari ini juga. Jika sudah, mari kita juga
meminta Tuhan membantu kita agar kita pun terus dapat
menghasilkan buah yang baik melalui kehidupan kita, agar
dalam setiap aspek kehidupan kita, nama Tuhan saja yang
kita muliakan.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah keluarga kita telah menjadi lahan subur?
b. Apakah kehidupan kita kita sudah menghasilkan buah
yang baik?
c. Apakah keluarga kita senantiasa setia menerapkan
perilaku benar, jujur dan adil kepada sesama yang
dijumpai?

UJUD DOA
a. B
agi para orangtua, semoga Allah, sumber keadilan
dan kebenaran, menerangi hati dan pikiran mereka
agar senantiasa mendidik anak-anak mereka dalam
kebenaran dan keadilan.
b.
Bagi mereka yang bekerja di bidang kemanusiaan,
semoga Allah, sumber keadilan dan kebenaran,
sentiasa menguatkan hati mereka agar dapat terus
menghasilkan buah yang baik melalui karya-karya
mereka.

82 Lembaga Biblika Indonesia


c. B
agi para korban ketidakadilan, semoga Allah Bapa
keluarga semua umat manusia, menghibur dan
menguatkan hati mereka.

USULAN AKSI/ NIAT


a. S etiap anggota keluarga mengusahakan kedamaian
dan kebaikan.
b. Setiap anggota keluarga diajak untuk berani
mengatakan buah-buah yang baik yang telah dihasilkan.
c. Setiap anggota keluarga terbuka terhadap koreksi.

DOA PENUTUP
Bapa yang kudus, kami bersyukur karena dengan rahmat
pembaptisan kami telah Kauangkat menjadi putra dan
putri-Mu sendiri. Kami mohon dengan rendah hati,
peliharalah kami sebagai anggota keluarga-Mu dari cacat
cela dan dosa, sadarkanlah kami selalu bahwa tanpa hidup
setia kepada-Mu kami menjadi anak-anak yang hidup
dalam kesengsaraan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara
kami. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


83
Minggu Ke-25
KELAHIRAN RAJA DAMAI YANG MEMERINTAH
BERDASARKAN KEADILAN DAN KEBENARAN

DOA PEMBUKA
Allah, Sang Terang sejati, dengan kasih Engkau telah
mungutus Putra-Mu untuk datang ke dunia untuk
menerangi jalan seluruh manusia yang masih berjalan
dalam kegelapan. Engkau juga rela menjadi manusia
sama seperti kami untuk mengasihi, melayani, bahkan
memberi diri-Mu demi menyelamatkan kami. Ajarilah
keluarga-keluarga Kristiani supaya mereka menjadikan
cinta, pelayanan, dan pemberian diri mereka di dalam
keluarga dan di mana saja mereka berada sebagai wujud
ungkapan kasih mereka kepada-Mu dan kepada sesama.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan dengan Roh
Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.

BACAAN: YES. 9:1-6

RENUNGAN
Kitab Nabi Yesaya menggambarkan adanya Terang yang
bersinar bagi bangsa yang berjalan di dalam kegelapan.
Terang itu adalah seorang Anak yang lahir dan kelak

84 Lembaga Biblika Indonesia


akan menjadi penyelamat bangsa Israel. Hal itu semakin
ditegaskan oleh nabi Yesaya dengan menggambarkan
Sang Penyelamat itu sebagai Penasihat yang Ajaib, Allah
yang Perkasa, Bapa yang Kekal dan Raja Damai. Seturut
Iman kepercayaan kita, Sang Penyelamat itu adalah Yesus
Kristus, Tuhan kita.
Allah seolah-olah tidak puas hanya dengan menciptakan
manusia menurut citra-Nya, tetapi Ia mau sekaligus
menjadi manusia itu sendiri dalam diri Yesus. Kalau Allah
sendiri begitu mengasihi manusia, sampai-sampai Ia sendiri
menjadi manusia, setiap anggota keluarga seharusnya lebih
bisa saling mengasihi dan lebih bisa mengasihi sesama.
Kelahiran-Nya merupakan penghormatan dan pengakuan
paling tinggi terhadap martabat manusia.
Peristiwa kelahiran Yesus Tuhan tidak dapat kita bayangkan
tanpa kasih seorang kepada yang lain di dalam keluarga dan
antar sesama manusia. Kasih itu berarti memberi: memberi
diri, memberi perhatian, memberi jasa, memberi apa yang
kita miliki, sehingga dia yang diberi merasa dicintai. Tiap-
tiap keluarga dapat memilih cara yang paling baik untuk
saling memberi diri, yakni dengan mengasihi dengan
sepenuh hati, melayani dengan tulus kepada pasangannya
maupun kepada anak-anaknya. Dengan mengasihi
pasangan hidup dan anak-anak, secara tidak langsung
keluarga melayani Sabda yang menjadi manusia. Dengan
demikian, kedamaian dan kesehateraan akan tetap hidup
dalam keluarganya.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. B
agaimana keluarga memaknai kelahiran Sang Terang
sebagai Sabda yang menjadi manusia?

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


85
b. B agaimana keluarga menciptakan kedamaian dan
kesejahteraan dalam keluarganya?
c. Apakah keluarga sudah mengasihi, memberi diri, dan
melayani keluarganya dengan sepenuh hati?

UJUD DOA
a. B agi keluarga-keluarga yang belum mampu untuk
menciptakan kedamaian dan kesejahteraan di dala
keluarganya, semoga mereka diberi kesadaran untuk
lebih mengusahakan kedamaian dan kesejahteraan di
dalam keluarga.
b. Bagi anggota-anggota keluarga yang belum sepenuh
hati mengungkapkan cinta, membari diri, dan melayani
keluarganya, semoga mereka diberi kesadaran untuk
mau dengan tulus mengungkapkan kasih, pemberian
diri, dan melayani antar sesama anggota keluarga
sebagai bentuk pelayanan kepada Sabda Allah.
c. Bagi keluarga-keluarga yang dengan sepenuh hati telah
mengungkapkan cinta, membari diri, dan melayani
keluarganya, semoga apa yang telah mereka lakukan
menjadi bentuk pelayanan dan menjadi saksi kehadiran
Sang Terang di tengah-tengah dunia.

USULAN AKSI/ NIAT


a. S
etiap hari keluarga berusaha untuk menciptakan
kedamaian dan kesejahteraan di dalam keluarga.
b. Setiap anggota keluarga berusaha mengungkapkan
kasih, memberi diri, dan melayani sesama di dalam
keluarga dengan caranya sendiri-sendiri.
c.
Masing-masing anggota keluarga berusaha untuk
mengungkapkan cinta, dan melayani sesama di
lingkungan di mana ia berada.

86 Lembaga Biblika Indonesia


DOA PENUTUP
Allah, sumber segala kasih, kami bersyukur karena Engkau
telah mengajarkan kami untuk menciptakan kedamaian
dan kesejateraan lewat kasih, pelayanan dan pemberian diri
kepada sesama kami. Bantulah dan teguhkanlah kami agar
lebih mengasihi, melayani, memberi diri sebagai wujud
persatuan kami dengan-Mu dan dengan sesama entah di
tengah keluarga maupun di mana saja kami berada. Demi
Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


87
Minggu Ke-26
KEDAMAIAN ADALAH BUAH KEADILAN
DAN PEMBERIAN ROH

DOA PEMBUKA
Allah pedoman hidup kami, Engkaulah akar dan tumpuan
hidup keluarga kami. Ajarlah keluarga-keluarga Kristiani
agar menjadikan doa sebagai dasar kekukuhan keluarga
mereka. Bantulah mereka agar dalam hidup keluarga:
cinta, kasih, pengorbanan, hikmat dan pengertian, nasihat
dan keperkasaan, pengenalan dan takut akan Tuhan,
memiliki kebenaran dan kesetiaan, memberikan damai
dan keamanan bagi keluarga yang mereka bangun tetap
terjaga dengan baik. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam
persekutuan dengan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa.
Amin.

BACAAN: YES. 11:1-10

RENUNGAN
Setiap keluarga merindukan hidup dengan damai, aman
dan tenteram tanpa ada penindasan. Mustahil bila ada
keluarga yang mencita-citakan keluarganya hidup dalam
perpecahan, pertengkaran dan ketidakpedulian satu

88 Lembaga Biblika Indonesia


dengan yang lainnya. Semua kerinduan keluarga itu dapat
terjawab di dalam Tuhan. Ada Yesus yang sungguh-sungguh
peduli kepada kita, yang mau berkunjung untuk berjuang
bersama dengan keluarga. Keluarga yang dimaksudkan
adalah keluarga yang mau dengan tulus hati berjuang demi
kebaikan dan keharmonisan keluarganya.
Tuhan yang digambarkan oleh Yesaya sebagai “Tunas”
yang keluar dari Tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh
dari pangkalnya akan berbuah. Inilah kiasan yang kiranya
dimengerti sebagai: tunas atau taruk yang tumbuh ke atas,
bersemi menjadi dahan yang kuat dan akan menjadi pohon
rindang dengan banyak buah. Inilah kiasan bagi keluarga-
Kristiani yang diharapkan oleh Allah. Keluarga yang tetap
kukuh dan kuat berakar di tanah dan menjadi tempat
bernaung anggota-anggota keluarganya. Dalam khazanah
Perjanjian Lama pohon yang rindang dan yang berakar kuat
menjadi gambaran akan berkat ilahi. Sekaligus diharapkan
bagi keluarga sadar akan asal serta tanggung jawab yang
menyertai anugerah itu. Keluarga yang menjadi tunas
dari tunggul Isai yaitu Yesus hendaknya diresapi dengan
Roh sehingga memiliki hikmat dan pengertian, nasihat
dan keperkasaan, pengenalan dan takut akan Tuhan,
memiliki kebenaran dan kesetiaan, memberikan damai dan
keamanan bagi keluarganya sendiri.
Keluarga Kristiani akan menjadi pohon yang selalu berdiri
kokoh di tengah-tengah goncangan duniawi jika mau
berakar di dalam Yesus. Keluarga yang berakar pada Yesus
tentunya haruslah berupaya dengan sungguh-sungguh
dan tekun untuk menyirami keluarganya dengan: cinta,
kasih, pengorbanan, hikmat dan pengertian, nasihat dan
keperkasaan, pengenalan dan takut akan Tuhan, memiliki
kebenaran dan kesetiaan, memberikan damai dan

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


89
keamanan setiap hari bagi keluarganya sendiri. Dengan
cara demikian, keluarga kita akan berdiri kokoh kuat

PERTANYAAN REFLEKSI
a. C ara apa yang dilakukan oleh keluarga-keluarga untuk
lebih mengokohkan lagi rumah tangganya?
b. Bagaimana keluarga mewujudkan cinta, kasih,
pengorbanan, hikmat dan pengertian, nasihat dan
keperkasaan, pengenalan dan takut akan Tuhan,
memiliki kebenaran dan kesetiaan, memberikan damai
dan keamanan bagi keluarganya agar dapat berdiri
kokoh kuat?
c. Apakah keluarga sadar bahwa keluarga yang berdiri
kokoh kuat itu berakar pada Allah?

UJUD DOA
a. B
agi keluarga yang sementara terombang-ambing
dalam kehidupan rumah tangga, semoga mereka lebih
mengandalkan Allah sebagai akar hidup dan cinta kasih
mereka.
b.
Bagi keluarga yang telah berdiri kokoh dan selalu
melandasi hidupnya dengan bantuan Allah. semoga
mereka lebih mengokohkan lagi keluarga mereka agar
cinta, kasih, pengorbanan, hikmat dan pengertian,
nasihat dan keperkasaan, pengenalan dan takut akan
Tuhan, memiliki kebenaran dan kesetiaan, memberikan
damai dan keamanan semakin tetap hidup dan berbuah
banyak.

USULAN AKSI/NIAT
a. S
etiap hari keluarga haruslah berdoa kepada Allah
sebagai landasan hidup keluarga.

90 Lembaga Biblika Indonesia


b. S etiap hari keluarga haruslah menyirami hidup mereka
dengan kasih, pengorbanan, hikmat dan pengertian,
nasihat dan keperkasaan, pengenalan dan takut akan
Tuhan, memiliki kebenaran dan kesetiaan, memberikan
damai dan keamanan.
c. Menetapkan hari-hari tertentu di mana seluruh anggota
keluarga wajib berkumpul untuk berdoa bersama,
saling menasihati, dan sharing.

DOA PENUTUP
Allah yang Kudus, kami bersyukur karena Engkau telah
mengokohkan keluarga kami dengan cinta dan kasih-
Mu. Bantulah agar kami selalu mendekatkan diri kepada-
Mu dan selalu menyirami hidup kami dengan kasih dan
pengorbanan agar keluarga kami tetap berdiri kokoh kuat
walaupun diterjang badai cobaan dunia ini. Demi Kristus,
Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


91
Minggu Ke-27
FIRMAN TUHAN AKAN MELAKSANAKAN
APA YANG IA KEHENDAKI

DOA PEMBUKA
Allah Maha Pengasih, dengan cinta-Mu Engkau selalu
mengajarkan kami untuk selalu kembali kepada-Mu dan
mengajak kami untuk meninggalkan kedosaan kami.
Ajarlah keluarga-keluarga Kristiani untuk bertobat,
saling mengasihi dan mengampuni seperti yang Engkau
tunjukkan kepada kami. Bantulah dan ajarlah kami untuk
selalu mengandalkan Engkau dalam kehidupan keluarga
kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan
dengan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.

BACAAN: YES. 55:6-11

RENUNGAN
Pertanyaan yang sering kali muncul dalam kehidupan
keluarga adalah: jika satu anggota keluarga yang melakukan
satu kesalahan besar, merugikan bahkan menghancurkan
kelurganya sendiri, apakah dia masih bisa dimaafkan oleh
anggota keluarga yang lain? Apakah permintaan maaf
dengan tulus bisa diterima?

92 Lembaga Biblika Indonesia


Bangsa Israel yang telah meninggalkanAllah dan kebenaran-
Nya sehingga hidupnya sengsara, kini diundang Allah untuk
menikmati keselamatan dan hidup dalam berkat-Nya.
Syaratnya adalah orang harus bertobat dari dosa-dosa dan
mengandalkan Allah dalam iman. Orang beriman selalu
mencari kebenaran-Nya dan melaksanakannya dalam
perjuangan hidup sehari-hari. Sabda Allah dalam Kitab Nabi
Yesaya menggambarkan bahwa Allah itu Maha Pengasih.
Dengan kasih-Nya semua orang berdosa diundang untuk
menikmati keselamatan. Yang harus dilakukan hanya satu,
yakni bertobat. Pertobatan berarti berpaling dari jalan
yang salah dan kembali pada jalan yang benar. Tindakan
berpaling ini menyangkut seluruh diri seseorang, baik
pikiran maupun perbuatannya.
Membangun keluarga Kristiani di zaman ini tidaklah
mudah. Ada banyak sekali godaan dan tantangan. Kerelaan
untuk memaafkan juga menjadi barang langka. Sikap mau
menang sendiri, egois, telah menggerogoti sendi-sendi
dari banyak keluarga. Sabda Allah hari ini menegaskan
bahwa Allah bisa mengampuni Bangsa Israel yang telah
meninggalkan Allah dan kebenaran-Nya. Jika Allah mau
mengampuni manusia, apakah kita tidak bisa mengampuni
orang lain? Mengampuni pasangan yang melakukan
kesalahan kepada kita?
Sikap saling mengampuni ini harus ditunjukan oleh
keluarga Kristiani, yakni jika kita berbuat kesalahan, kita
belajar mengakui, belajar memohon maaf, dan belajar tidak
mengulanginya. Hal yang semestinya dibuat oleh keluarga
adalah meninggalkan sikap egois, mau hidup solider
dengan pasangan dan anak-anak serta saling mengampuni
dengan tulus hati. Dengan sikap yang demikian, kita bisa
menerima undangan Tuhan dan hidup dalam berkat-Nya.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


93
PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah dalam keluarga sikap saling mengampuni
sesama anggota keluarga secara terus-menerus sudah
dilakukan dengan tulus dan ikhlas?
b. Bagaimana sikap dan cara keluarga mengampuni
anggota keluarga yang telah berbuat kesalahan besar?
c. Apakah para anggota keluarga masih hidup dalam
keegoisan diri sendiri?
d. Sudahkah keluarga menyerahkan semua pergumulan
hidup, rencana-rencana dan cita-cita keluarganya
kepada Tuhan?

UJUD DOA
a. B agi anggota-anggota keluarga yang masih hidup
dalam kedosaan, supaya mereka sadar dan mau
bertobat.
b. Bagi keluarga-keluarga yang berpikir untuk bercerai
karena sikap egois dan karena kesalahan dari
pasangannya, semoga mereka disadarkan untuk
menghayati kembali hukum cinta kasih yang Engkau
ajarkan dan tunjukkan kepada kami.
c. Bagi anggota keluarga yang telah mengakui dan
memohon ampun kepada pasangannya, semoga ia
dimaafkan secara tulus oleh pasangannya.

USULAN AKSI/NIAT
a. S etiap kali pasangan melakukan kesalahan baik kecil
atau besar harus dimaafkan secara tulus.
b. Setiap kali pasangan atau anggota keluarga melakukan
kesalahan maka dia harus ditegur secara baik dan
sopan.

94 Lembaga Biblika Indonesia


c. M
enetapkan hari-hari tertentu di mana seluruh anggota
keluarga berkumpul dan berdoa bersama menyerahkan
semua persoalan dan pergumulan keluarganya.

DOA PENUTUP
Allah Yang Maha Kudus, kami bersyukur bahwa Engkau
telah menanamkan kasih sebagai dasar hidup kami.
Bantulah kami untuk selalu saling mengampuni dan
mengasihi orang yang bersalah kepada kami. Jauhkanlah
sikap egois dan kesombongan dalam diri kami dan
teguhkanlah kami agar hukum cinta kasih yang telah
Engkau berikan kepada kami sungguh-sungguh menjadi
dasar persatuan keluarga-keluarga Kristiani. Demi Kristus,
Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


95
Minggu Ke- 28
MENUJU LANGIT DAN BUMI BARU

DOA PEMBUKA
Allah Bapa yang Mahakasih, kami bersyukur atas rahmat-
Mu yang selalu membuka lembaran baru dalam kehidupan
keluarga kami. Terangilah akal budi dan tuntunlah kami
dengan terang Roh Kudus-Mu, agar sanggup mendengarkan
dan mengamalkan Sabda-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau
dalam persekutuan dengan Roh Kudus, kini dan sepanjang
masa. Amin.

BACAAN: YES. 65:17-21

RENUNGAN
Melalui keluarga lahirlah kehidupan baru bagi seorang
manusia. Dari keluarga pula manusia tumbuh dan
berkembang. Saat kelahiran manusia, segalanya telah
dipersiapkan oleh Tuhan bagi kita dengan salah satu
maksud untuk mendukung pertumbuhan kita hingga
saat ini. Sepatutnya kita beryukur kepada Tuhan, karena
Ia begitu baik memperhatikan anak-anaknya melalui
keluarga dengan segalanya yang telah diciptakan bagi
kita. “Bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-

96 Lembaga Biblika Indonesia


lamanya atas apa yang Kuciptakan, sebab sesungguhnya,
Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorak dan
penduduknya penuh kegirangan” (Yes. 65:18).
Sabda Allah hari ini hendak mengingatkan kita tentang
janji Allah yang telah terpenuhi sebagai suatu bentuk
cinta-Nya, kepedulian-Nya, akan kehidupan kita. “Sebab
sesungguhnya Aku menciptakan langit yang baru dan
bumi yag baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat
lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati” (ay. 17). Tuhan
telah melalukan segalanya bagi kita. Tetapi, bagaimana
tanggapan kita terhadap kebaikan Tuhan terhadap kita?
Keluarga yang baik adalah keluarga yang bertanggung
jawab dan selalu ingat akan kebaikan Tuhan kepada
kita. Sebagai tanggung jawab kita, marilah kita kembali
melestarikan alam semesta ini. Pelestarian alam sebagai
bentuk tanggapan kita akan hidup kita menuju langit dan
bumi yang baru.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. S ejauh manakah kita bersyukur atas kebaikan Allah
terhadap keluarga kita?
b. Apakah sudah dengan sepenuhnya kita melayani
anggota keluarga kita? Dengan cara apa?
c. Sejauh manakah tindakan pelestarian alam yang dibuat
dalam sebagai bentuk tanggung jawab kita kepada
Tuhan?

UJUD DOA
a. B
agi seluruh keluarga, agar dengan penuh kesadaran
serta bertanggung jawab atas kesejahteraan anggota
keluarganya dengan melestarikan alam.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


97
b. B
agi keluarga-keluarga yang kurang bersyukur atas
kebaikan Tuhan.

USULAN AKSI/NIAT
Membudidayakan tanaman (bunga dan tanaman
sejenisnya) setiap hari dalam lingkungan keluarga.

DOA PENUTUP
Allah yang Mahakasih, keluarga sebagai persekutuan kecil
yang senantiasa menerima berkat dan rahmat-Mu dalam
kehidupan seharian kami. Berkatilah dan bimbinglah
kami, agar kesejahteraan keluarga kami tetap menjadi
tujuan utama seperti yang Kau inginkan. Kami pun tetap
bersyukur atas kebaikan-Mu kepada kami yang tak
terhingga dan keluarga kami pun mampu bertanggung
jawab atas pelestarian alam ini. Demi Kristus, Tuhan dan
pengantara kami. Amin.

98 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-29
SEPERTI ANAK-ANAK KEMBALI KEPADA ALLAH

DOA PEMBUKA
Allah Bapa yang Maha Pengasih, tak henti-hentinya kami
memuji dan memuliakan nama-Mu, karena begitu besar
rahmat belas kasih-Mu yang Kauberikan kepada kami,
khususnya dalam keluarga kami. Terangilah kami, agar
dalam ibadat syukur ini, kami dapat mengerti Sabda-Mu
sebagai patokan dan ajaran hidup bagi kami. Demi Yesus
Kristus Tuhan dan pengantara kami, yang hidup dalam
persekutuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
Amin.

BACAAN: YER. 3:19-22

RENUNGAN
Sabda Allah dalam Kitab Nabi Yeremia menggambarkan
ketidaksetiaan hubungan antara Allah dengan umat.
Secara rohani, ketidaksetiaan istri terhadap suami,
atau sebaliknya suami terhadap istri, sama seperti
ketidaksetiaan kepada Allah. Yang hendak dimaklumkan
oleh Yeremia adalah: walaupun kita tidak setia kepada
Allah, Allah selalu mengasihi kita. Kasih-Nya tak pernah
kesudahan, dan pengampunan selalu ada pada-Nya. Inilah

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


99
kasih sejati yang seharusnya ada pada tindakan kasih
secara timbal balik antara suami dan istri. “Kembalilah, hai
anak-anak yang murtad! Aku akan menyembuhkan engkau
dari murtadmu” (ay. 22a).
Hubungan antara Allah dan umat-Nya menjadi cermin bagi
kehidupan keluarga, antara suami dan istri, yang terikat
persatuan cinta. Kasih yang terjalin antara suami kepada
istri, istri kepada suami adalah bentuk nyata dari cinta
kasih antara Allah dan manusia. Kurangnya kesadaran akan
hal ini akan berdampak pada keretakan hubungan suami
dan istri, di mana terjadi percekcokan, perkelahian, dan
bahkan perceraian. Jika terjadi percekcokan antara suami-
istri, hendaknya diingat bahwa Allah memberikan selalu
pengampunan, dan membuka hati untuk sebuah dialog
kasih.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pa tindakan yang dibuat sebagai jalan pengampunan
bagi mereka yang berbuat salah kepada kita?
b. Sejauh mana kita sadar bahwa kasih yang terjalin
diantara kita sebagai wujud nyata kasih kita terhadap
Allah?
c. Jika kita berbuat salah terhadap yang lain, apa jalan
keluar yang diambil sebagai bentuk penyesalan, dan
bersatu kembali dengannya?

UJUD DOA
a. B
erdoa bagi keluarga-keluarga yang mengalami
percekcokan berkepanjangan, semoga mereka dapat
bersatu kembali dan saling mengampuni satu dengan
yang lain.

100 Lembaga Biblika Indonesia


b. Berdoa bagi semua keluarga agar tetap
mempertahankan ikatan perkawinan sehingga terjalin
kasih dan kesetian antara suami dan istri.
c. Bagi keluarga-keluarga yang mengalami masalah, agar
mereka diberikan jalan keluar yang bijaksana.

USULAN AKSI/NIAT
a. M enyediakan waktu untuk makan bersama.
b. Terjadinya komunikasi setiap hari dengan anggota
keluarga.
c. Belajar untuk memahami orang lain

DOA PENUTUP
Allah, Bapa yang Mahakasih, kami bersyukur untuk hari ini.
Berkatilah kami dalam segala rencana, cita-cita keluarga
kami, agar dalam kehidupan sehari-hari, kami dapat
mengamalkan cinta kasih diantara kami sebagai wujud
nyata kasih-Mu di dunia ini. Juga kuatkanlah kami agar
hari demi hari kami semakin mengampuni yang bersalah
kepada kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


101
Minggu Ke-30
TANPA MEMPERBAIKI TINGKAHLAKU, RUMAH
KITA BUKAN RUMAH TUHAN YANG NYAMAN

DOA PEMBUKA
Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur atas kebaikan
dan rahmat-Mu yang selalu mengalir dalam kehidupan
kami, lebih pada keluarga kami ini. Tuntunlah kami dalam
mengamalkan kasih-Mu melalui perkataan dan tingkah
laku kami kepada sesama sehingga semua orang juga
dapat mengalami kasih dan bersuka cita, karena Kristus
Tuhan juru selamat kami, yang bersatu dengan Roh Kudus,
kini dan sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN: YER. 7:1-11

RENUNGAN
Kotbah Yeremia mengenai Bait Suci menjadi suatu seruan
kepada kita, agar senantiasa menjaga Bait Suci sebagai
kediaman Tuhan. Yang dimaksudkan dengan Bait Suci oleh
Yeremia adalah diri kita sendiri, di dalam hati kita. Hati
merupakan sumber kehidupan, kekuatan rohaniah yang
selalu mengarahkan kita pada kehidupan yang benar.
Kehidupan yang benar dapat terlihat melalui tindakan-
tindakan kita sehari-hari. Di sini hati dan tindakan

102 Lembaga Biblika Indonesia


memiliki hubungan yang erat. Suasana hati yang baik,
memungkinkan kehidupan kita damai, saling menyayangi,
mengasihi satu sama lain, seperti diri kita sendiri.
Sebaliknya, suasana hati yang tidak baik memungkinkan
kehidupan kita tidak damai, kacau dan lain sebagainya.
Tingkah laku kita yang tidak benar, itulah yang diserukan
oleh Nabi Yeremia, agar dengan kesadaran penuh
diperbaiki melalui pertobatan. Karena tanpa memperbaiki
tingkah laku, kita tidak menjadikan diri kita sebagai
rumah yang nyaman bagi Tuhan. Hal serupa perlu kita
lakukan juga di dalam keluarga kita. Kita harus berusaha
menjadikan keluarga kita sebagai rumah Tuhan, di mana
ada kedamaian, cinta kasih dan kerukunan.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pa tindakan-tindakan anda yang selalu menyakiti
sesama (Orangtua, suami, istri, anak-anaka) dan
keluarga?
b. Apa tindakan konkrit yang pernah anda sebagai suatu
penyesalan atas tindakan-tindakan yang dibuat kepada
sesama?
c. Apakah dalam setiap bulan atau secara rutin mengaku
dosa kepada seorang imam?

UJUD DOA
a. B
erdoa bagi semua orang yang selalu memeras orang
lain dengan tindakan-tindakan yang merugikan orang
lain, agar mereka dapat bertobat dan diampuni dari
segala dosa-dosanya.
b.
Berdoa bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan
untuk dididik dalam keluarga-keluarga, semoga Tuhan

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


103
memberikan jalan yang benar kepada setiap orangtua,
agar mampu mendidik anak-anak mereka, agar kelak
sikap dan tindakan mereka tetap berkenan kepada
Tuhan.
c. Berdoa bagi keluarga-keluarga yang tidak membuka
hati terhadap sesama keluarga yang disakiti, agar
mereka dapat mampu membuka hati, dan mengampuni
segala dosanya, agar Tuhan juga diberi kesempatan
untuk tinggal dalam hati mereka.

USULAN AKSI/NIAT
a. M enegur secara langsung anggota keluarga, suami
terhadap istri dan sebaliknya jika berbuat salah.
b. Doa pagi sebelum beraktivitas setiap hari. Malam hari,
adanya evalusi, saling mendoakan sebelum tidur.

DOA PENUTUP
Allah Bapa yang Mahabaik, kami sungguh menyadari
segala kekurangan dan keterbatasan kami. Tiliklah kami,
dan ampunilah kami dari segala tindakan yang tidak
menyenangkan hati-Mu. Kuatkanlah kami agar mampu
mengamalkan kasih-Mu dalam perkataan dan perbuatan
kami agar Engkau dapat tinggal dan merajai hati kami.
Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan pengantara
kami, yang bersatu dengan persekutuan Roh Kudus, Allah
sepanjang segala masa. Amin.

104 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-31
SEPERTI ANAK MENERIMA APA YANG DILAKUKAN

DOA PEMBUKA
Allah, Bapa kami yang Maha Pengasih, Engkau
menganugerahkan kepada kami orangtua yang mengasihi
kami. Mereka telah menunjukkan cinta kasih Bapa
kepada kami. Kami mohon semoga berkat-Mu senantiasa
melimpah dalam kehidupan mereka setiap hari. Bagi
mereka yang telah berpulang kepada-Mu, perkenankanlah
mereka menikmati kebahagiaan rumah-Mu yang abadi.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin.

BACAAN: YES. 45:9-12

RENUNGAN
Setiap orang dilahirkan dari seorang ibu dan seorang
ayah. Seorang anak yang ditemukan oleh orang lain di
pinggir jalan, di dalam tempat sampah, atau di depan pintu
rumah orang sekalipun, tetap memiliki orangtua. Melalui
orangtua, Allah Bapa kita menunjukkan cinta kasihnya
yang tak berkesudahan, kepada anak-anak-Nya.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


105
Karena itu, sudah sepantasnyalah kita menghormati,
menghargai, mengasihi, dan melayani orangtua kita dengan
tulus hati. Dengan cara demikian, kita menghormati,
mengasihi, dan melayani Allah dalam hidup kita.
Berdasarkan pengalaman perjumpaan dengan orang lain,
ada begitu banyak anak yang mengalami kekecewaan
dengan orangtua mereka. Mereka kecewa karena
orangtuanya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan,
orangtuanya berpisah, atau karena orangtua mereka hidup
dalam permusuhan dan kebencian. Banyak anak yang
akhirnya meninggalkan rumah ayah dan ibunya, karena
keinginan mereka tidak terpenuhi oleh orangtuanya. Anak-
anak juga berani mempertanyakan peran dan fungsi serta
tanggung jawab orangtua.
Firman Tuhan mengingatkan setiap anak untuk
menghormati dan mengasihi orangtua seperti menghormati
dan mengasihi Allah sendiri. Anak-anak yang diberkati
adalah anak-anak yang tahu menghormati dan mengasihi
orangtua. Ingatlah perkataan nabi “Celakalah orang yang
berkata kepada ayahnya: Apa yang kauperanakan? Dan
kepada ibunya: Apakah yang kaulahirkan”?

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah dalam kehidupan keluarga anak-anak kita
sudah mengasihi kita dengan sungguh-sungguh?
b. Apakah kita sudah memberikan yang terbaik kepada
anak-anak kita?
c. Apakah terjadi komunikasi yang baik dalam keluarga
kita?

106 Lembaga Biblika Indonesia


UJUD DOA
a. B agi orangtua yang terluka karena anak-anaknya
b. Bagi anak-anak yang tidak mengenal orangtuanya,
karena kelahiran mereka tidak dikehendaki
c. Bagi orangtua dan anak-anak di lingkungan kita

AKSI NYATA
Melatih anak-anak untuk membangun komunikasi yang
baik dengan orangtuanya.

DOA PENUTUP
Ya Allah, kami bersyukur kami bisa menjadi orangtua bagi
anak-anak yang Tuhan berikan kepada kami. Bantulah
kami agar dapat mendidik anak-anak kami menjadi anak
yang berbakti kepada-Mu saja, sebagai Bapa kami. Demi
Kristus Tuhan kami. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


107
Minggu Ke-32
SEPERTI ANAK MENERIMA APA YANG DILAKUKAN

DOA PEMBUKA
Allah, Bapa yang Maha Pengasih, kami bersyukur Engkau
menjaga, merawat dan memelihara kami dalam perjuangan
hidup di dunia ini. Kami mohon sertailah kami senantiasa,
agar tetap setia kepada-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu,
Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

BACAAN: YER. 29:4-7

RENUNGAN
Tuhan memerintahkan Nabi Yeremia untuk mengirim surat
kepada tua-tua, para nabi dan umat Allah yang dibawa
oleh Nebukadnezar ke Babel. Tuhan menghendaki agar
orang yang ada dalam pembuangan tetap berada dalam
damai sejahtera dan sukacita. Sebab Tuhan merancang
damai sejahtera, bukan kecelakaan, dan memberikan
kepada mereka hari depan yang penuh harapan (bdk. Ayat
11-12). Karena itu, Tuhan memerintahkan kepada mereka
supaya mendirikan rumah untuk mereka diami, membuat
kebun untuk kelangsungan hidup mereka, dan mempunyai
keturunan baik dari anak-anak laki-laki maupun anak-anak
perempuan mereka.

108 Lembaga Biblika Indonesia


Barangkali kita pernah ada dalam situasi “pembuangan”.
Kita mengalami seolah-olah Tuhan meninggalkan kita
seperti yatim piatu yang tidak memiliki apa pun. Tuhan
mengingatkan kita, supaya kita tetap percaya akan kasih
dan kebaikan-Nya. Sesungguhnya Dia merancangkan
damai sejahtera dan masa depan yang penuh harapan.
Sukses besar memanti setiap orang yang hati tertuju
kepada Tuhan. Dan sebaliknya orang yang tidak setia
kepada Tuhan, Tuhan akan memperhitungkan segala
sesuatu yang dibuatnya.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A
pakah dalam kehidupan keluarga kita sering
mengalami situasi sulit, seolah-olah kita sendirian?
b.
Bagaimana sikap kita terhadap sesama ketika kita
dalam kesulitan?
c.
Bagaimana sikap kita terhadap Tuhan ketika kita
mengalami kesulitan?

UJUD DOA
a. B agi anak-anak yatim piatu
b. Bagi mereka yang tidak memiliki tempat tinggal
c. Bagi para perantau

AKSI NYATA
Mendoakan doa penyerahan bersama seluruh anggota
keluarga setiap hari sebelum memulai aktivitas harian

DOA PENUTUP
Ya Allah, kami bersyukur Engkau merancang hidup kami
yang penuh dengan sukacita dan damai sejahtera. Bantulah

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


109
kami agar kami pun berjuang dengan penuh iman untuk
menggapai kehidupan yang lebih baik. Demi Kristus Tuhan
kami. Amin.

110 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-33
MENCINTAI KEBAIKAN

DOA PEMBUKA
Ya Tuhan, kami bersyukur karena Engkau senantiasa
menjaga dan memelihara kami. Engkau senantiasa
menjauhkan kam, dari perbuatan-perbuatan yang dapat
memisahkan kami dari kasih-Mu. Ajarilah kami untuk
mencintai kebaikan, kebenaran, keadilan dan cintakasih,
antar sesama umat-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu,
Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

BACAAN: AMS. 5:14-17

RENUNGAN
Firman Tuhan mengingatkan agar umat beriman
senantiasa berpegang pada perintah dan ajaran-Nya.
Tuhan mengingatkan supaya setiap orang senantiasa
berpegang pada kebijaksanaan dan senantiasa memelihara
pengetahuan. Tuhan mengingatkan suami-istri dan
keluarga-keluarga Kristiani agar dengan cermat menyikapi
hidup yang tampak manis dan menyenangkan tetapi
sebenarnya membawa pada kebinasaan. Keluarga Kristiani
harus menempuh jalan yang lurus, jalan yang benar yang
menghantar pada Allah, bukan kepada kebinasaan.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


111
Keluarga Kristiani zaman ini ditantang oleh arus modern
dengan segala kemudahan yang menjanjikan. Banyak
pasangan suami istri sibuk dengan usaha untuk mengejar
dan mengumpulkan kebutuhan material. Seringkali
mereka tidak punya waktu untuk sekedar makan bersama,
nonton bersama, jalan-jalan bersama, atau berdoa
bersama. Masing-masing bekerja dengan tumpukan
pekerjaan, proyek, rencana dan lain-lain. Situasi seperti
ini bisa mengakibatkan seseorang menyangkal kemurnian
perkawinan dan hidup berkeluarga sebagai anugera Tuhan
bagi umat beriman. Karena itu, baiklah setiap orang
Kristiani, keluarga Kristiani, senantiasa berusaha untuk
bersukacita dengan panggilan dan pilihan hidupnya.
Jadilah suami dan istri, ayah dan ibu, anak-anak yang taat,
dan setia kepada Allah. Ingatlah bahwa Allah senantiasa
mengawasi langkah laku orang.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A
pakah yang saudara-saudari lakukan agar hubungan
pribadi saudara dengan Allah tetap terpelihara?
b.
Dalam peristiwa apa saudara-saudari mengalami
bahwa Allah begitu mengasihi keluarga saudara?

UJUD DOA
a. Bagi keluarga-keluarga muda
b. Bagi mereka yang sedang mengalami persoalan dalam
membangun hubungan dengan Tuhan
c. Bagi mereka yang sedang berjuang untuk memperbaiki
keadaan ekonomi keluarga

AKSI NYATA
“Sharing pengalaman keluarga muda dan senior”

112 Lembaga Biblika Indonesia


DOA PENUTUP
Ya Allah, terima kasih Engkau senantiasa menjaga
dan memelihara kami semua. Kami mohon semoga
keluarga-keluarga Kristiani, senantiasa Engkau beri hati
yang penuh cinta kepada-Mu, agar tidak mudah jatuh
dalam kemewahan dunia yang dapat membuat mereka
melupakan kasih karunia dan kebenaran yang berasal dari
pada-Mu. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


113
Minggu Ke-34
PERBUATAN BAIK DIKENANG TUHAN

DOA PEMBUKA
Ya Tuhan, Allah, Bapa di surga, kami bersyukur, Engkau
berkenan memandang kami dan memperhitungkan
segala kebaikan yang kami kerjakan di dalam hidup kami.
Kami mohon ajarilah kami untuk senantiasa melakukan
kebaikan, bukan untuk mencari pujian bagi diri kami sendiri,
melainkan untuk kemuliaan-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-
Mu, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala
masa. Amin.

BACAAN: YEH. 18:1-20

RENUNGAN
Untuk mengenang seorang yang dianggap berjasa bagi
sekelompok orang atau bangsa, biasanya orang mendirikan
monumen, membuatkan patung yang menyerupai wajah
orang itu dan ditempatkan di jalan utama supaya bisa
dilihat dan dikenang orang. Situs-situs tertentu kadang
menjadi warisan yang dianggap begitu berharga bagi
kelompok orang tertentu.

114 Lembaga Biblika Indonesia


Bagi orangtua atau suami-istri Kristiani apa yang dapat
dijadikan sebagai kenangan abadi bagi keluarga dan
keturunannya. Firman Tuhan mengingatkan kita, bukan
museum, bukan patung, bukan monumen, melainkan
perbuatan-perbuatan baiknya. Harta kekayaan yang
berharga yang dapat diwariskan oleh orangtua Kristiani
kepada keturunannya ialah kebenaran.
Karena itu, Tuhan mengingatkan supaya kita senantiasa
melakukan keadilan dan kebenaran. Suami-Istri dan
keluarga Kristiani tidak dapat melakukan hal-hal yang
melanggar kebaikan, keadilan, dan kebenaran. Firman
Tuhan sangat keras mengajar dan menegur orangtua
Kristiani, sebab ketidakadilan yang dia ciptakan tidak hanya
mendatangkan hukuman bagi orang itu, tetapi juga bagi
keturunannya. Ingatlah bahwa anak-anak bisa mengikuti
apa yang diajarkan dan dikerjakan oleh orangtuanya. Jika
anak hanya menyaksikan hal-hal yang tidak baik dan ia
pun melakukannya, anak itu akan menerima hukuman
walaupun dikatakan bahwa anak tidak menanggung
hukuman karena perbuatan ayahnya.
Baiklah keluarga Kristiani, senantiasa berbuat baik, benar
dan adil dan dengan demikian menjadi keluarga yang
berkenan kepada Allah, keluarga yang senantiasa diberkati,
dan keluarga yang dikenang selamanya oleh Tuhan dan
sesama karena berbuat baik.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah saudara pernah berlaku tidak adil kepada istri,
suami, anak-anak dan kepada orang lain?
b. Jika pernah berlaku tidak adil, dalam hal apa saudara
berlaku tidak adil?

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


115
c. A
pakah saudara pernah mengalami perlakuan tidak adil
dari orang lain?

UJUD DOA
a. B agi para korban kekerasan dalam keluarga
b. Bagi anak-anak yang ditinggalkan oleh orangtuanya
c. Bagi mereka yang dirugikan karena perbuatan orang
lain

AKSI NYATA
“Melatih anak-anak untuk berlaku adil: Misalnya
memberikan uang kepada mereka sesuai kebutuhan
mereka masing-masing.”

DOA PENUTUP
Ya Bapa, ajarilah kami untuk senantiasa berlaku adil
kepada sesama kami. Bantulah kami agar dapat mendidik
anak-anak kami sehingga mereka senantiasa berpegang
pada kebaikan dan keadilan, dan rela menjadi penolong
bagi sesama yang memerlukan. Demi Kristus Tuhan dan
Pengantara kami. Amin.

116 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-35
TUHAN GEMBALA YANG BAIK

DOA PEMBUKA
Ya Tuhan terimakasih Engkau telah menghimpun kami
semua dalam satu keluarga dengan Engkau sendiri sebagai
kepala. Ajarilah kami untuk saling membimbing dan
menuntun seperti Engkau sendiri telah menjadi Gembala
yang baik yang senantiasa membimbing dan menuntun
kami semua. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan
Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa
dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin

BACAAN: YEH. 34:7-16

RENUNGAN
Pada suatu masa tertentu, Israel dipimpin oleh gembala-
gembala yang tidak baik. Gembala-gembala ini adalah
gembala yang memangsa domba-dombanya. Mereka
tidak mengembalakan domba-domba melainkan sibuk
dengan dirinya sendiri. Mereka tidak menggembalakan
domba dengan semestinya, sehingga Allah sendiri yang
mengambil alih tugas penggembalaan tersebut. Gembala
yang baik adalah yang selalu memperhatikan domba-

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


117
dombanya. Ia selalu membimbing kawanannya dengan
cermat dan penuh perhatian. Ia senantiasa memberi
mereka makan dan minum pada waktunya. Ia senantiasa
menyediakan tempat yang layak bagi mereka.
Dalam arti tertentu orangtua adalah gembala dalam rumah
tangga. Orangtua yang baik senantiasa memberi perhatian
kepada anak-anaknya, dengan memberi mereka makan dan
minum pada waktunya, menyediakan tempat bagi mereka
untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik.
Lebih dari itu, orangtua yang baik selalu memperhatikan
anak-anaknya dari aspek pertumbuhan Imannya,
pendidikannya serta pertumbuhan dan perkembangannya
secara fisik, tidak boleh luput dari perhatian orangtua.
Tidak sedikit anak yang tidak dapat bertumbuh dibawa
penggembalaan yang baik dari orangtuanya. Entah karena
kasibukan pekerjaan, entah karena anak ini tidak diinginkan
kehadiran dan dibiarkan begitu saja. Tidak sedikit anak yang
salah bertumbuh, karena kurang perhatian dari orangtua.
Anak adalah anugerah Tuhan. Didiklah dan rwatlah mereka
menurut kehendak Tuhan.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. B agaimana pengalaman anda dalam mendidik anak-
anak anda?
b. Apasaja tantangan dan kesulitan yang saudara alami
dalam mendidik anak-anak

UJUD DOA
a. B agi orangtua yang meninggalkan anak-anaknya
b. Bagi anak-anak yang ditinggalkan oleh orangtuanya
c. Bagi seluruh umat beriman di paroki kita

118 Lembaga Biblika Indonesia


AKSI NYATA
Menyediakan waktu untuk berbagi cerita dengan anak-
anak

DOA PENUTUP
Ya Tuhan, Engkau telah menunjukkan kepada kami,
bagaimana menjadi gembala yang baik. Semoga kami
bisa menjadi gembala yang baik bagi anak-anak yang
Tuhan percayakan kepada kami. Demi Kristus Tuhan dan
Pengantara kami. Amin

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


119
Minggu Ke-36
SUNGAI KASIH MENGALIRKAN HIDUP

DOA PEMBUKA
Ya Tuhan, kami bersyukur kepada-Mu, kasih-Mu senantiasa
mengalir dalam kehidupan kami, memberikan kepada
kami, kelegaan di saat kami merasa dahaga. Semoga kami
dapat menjadi saluran berkat-Mu bagi sesama kami. Demi
Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

BACAAN: YEH. 47:1-12

RENUNGAN
Firman Tuhan melukiskan sebuah sungai yang mengalir
keluar dari bait suci. Ke mana saja air sungai itu mengalir,
segala sesuatu yang dilewatinya menjadi hidup. Pohon-
pohon menjadi hijau, semua mahluk menjadi hidup,
bahkan air laut menjadi tawar.
Air adalah lambang kasih Allah yang menghidupkan dan
menyelamatkan. Dalam liturgi Gereja air merupakan
lambang pembasuhan, pembersihan dari dosa. Dalam
pembaptisan kita menggunakan air atau dalam ritus
tobat kita mereciki dengan air, bahkan untuk memberkati
sesuatu kita juga mereciki dengan air.

120 Lembaga Biblika Indonesia


Dalam arti tertentu, keluarga Kristiani adalah saluran
berkat bagi sesamanya. Kehadiran keluarga Kristiani dalam
kehidupan bersama, hendaknya membawa manfaat bagi
keluarga-keluarga lain, terutama keluarga bukan Kristiani.
Kadang-kadang keluarga Kristiani, belum dapat menjadi
saluran berkat bagi yang lain. Hal itu terjadi mungkin karena
kita belum menjadikan Allah sebagai pusat sumber kasih
yang mengalirkan hidup bagi sesama. Mari kita berusaha
agar kita senantiasa menimba air yang memancarkan dari
sumber keselamatan yaitu Allah sendiri dan mau menjadi
saluran rahmat bagi sesama.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. Bagaimana saudara berusaha

UJUD DOA
a. B agi keluarga Kristiani yang menderita
b. Bagi karya-karya kasih dari keluarga Kristiani
c. Bagi umat paroki yang berkekurangan

AKSI NYATA
“Membuat aksi untuk menolong keluarga yang
berkekurangan”

DOA PENUTUP
Ya Bapa, jadikanlah kami peka akan keperluan sesama kami
yang berkekurangan. Jadikanlah kami saluran rahmat-Mu
bagi sesama saudara kami di mana saja kami berada. Demi
Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


121
Minggu Ke-37
HIDUP ORANG BENAR

DOA PEMBUKA
Allah Bapa kami, kami bersyukur kepada-Mu, Engkau
menganugerahi kami iman yang membuat kami hidup
benar di hadapan-Mu dan sesama kami. Bantulah
kami, agar iman kami tidak pudar oleh keinginan dan
kemewahan dunia yang menggelapkan mata iman kami,
yang memisahkan kami dari cinta kasih-Mu. Sebaliknya
berilah kami iman yang hidup, iman yang menggerakkan
kami untuk tetap setia kepada-Mu. Demi Yesus Kristus
Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

BACAAN: HAB. 2:1-15

RENUNGAN
Nabi mengecam orang-orang yang melakukan
ketidakadilan dalam masyarakat. Mereka mengingikan
sesuatu yang bukan miliknya, mengambil laba yang tidak
halal, mendirikan kota di atas darah, memberikan minum
kepada sesamanya dengan amarah, dan sebagainya.
Mereka akan menerima pembalasan yang setimpal dari
Tuhan Allah.

122 Lembaga Biblika Indonesia


Keluarga Kristiani hidup di tengah dunia yang penuh
dengan tipu daya, amarah, keserakahan, ketidakadilan,
hawa nafsu yang ingin berkuasa atas orang lain. Keluarga
Kristiani, hendaknya menjadi keluarga yang beriman,
yang senantiasa hidup dalam kebenaran imannya. Seperti
kepada orang yang hidup dalam kebenaran, Tuhan Allah
akan menggajar setiap orang beriman, setiap keluarga
Kristiani yang beriman, dengan berkat-berkat istimewa
yang sudah disediakan-Nya, sejak dunia dijadikan. Tuhan
maha adil kepada orang jahat dan orang benar. Selalu
ada berkat, sukacita, kegembiraan dan keselamatan bagi
orang-orang benar yang hidup oleh imannya.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. Apakah sebagai seorang suami saya sudah berlaku adil
kepada istri dan anak-anak saya?
b. Apakah sebagai seorang istri saya sudah berlaku adil
kepada suami dan anak-anak saya?
c. Apakah sebagai warga gereja dan warga masyarakat
kita sudah berlaku adil kepada sesama kita?

UJUD DOA
a. B agi para suami dan istri yang dikecewakan oleh
pasangannya
b. Bagi anak-anak yang dikecewakan oleh orangtuanya
c. Bagi pertumbuhan iman keluarga-keluarga Kristiani

AKSI NYATA
“Mengunjungi dan memberikan bantuan kepada anak yang
kurang beruntung di Panti asuhan”

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


123
DOA PENUTUP
Allah Bapa kami, kami bersyukur, Engkau menganugerahi
kami iman yang membuat kami mengenal Engkau sebagai
Allah dan Bapa kami. Semoga kami selalu hidup dalam
bimbingan-Mu, agar seluruh perkataan dan perbuatan
kami, membawa sukacita dan kegembiraan bagi seluruh
anggota keluarga, umat dan masyarakat. Demi Kristus
Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

124 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-38
UJIAN IMAN

DOA PEMBUKA
Tuhan Allah kami, terima kasih, Engkau menganugerahkan
kami iman. Dengan iman kami memuji dan menyembah
Engkau, dengan iman kami menyebut Engkau Bapa,
dengan iman kami dapat hidup benar di hadapan-Mu.
Ajarlah kami ya Tuhan, bila kami tidak tahan uji, lindungilah
kami agar kami tetap setia kepada-Mu, dan bimbinglah
kami untuk senantiasa melakukan kebenaran. Demi Yesus
Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah
sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN: ZA. 13:7-9

RENUNGAN
Nabi Zakharia menubuatkan tindakan Tuhan terhadap
orang yang tidak setia kepada-Nya. Tuhan akan
menghukum orang yang tidak setia kepada-Nya. Bahkan,
orang yang diakatakan “Paling karib dengan-Ku”, para abdi
Allah yang tidak setia, kawanan-Nya yang tidak setia akan
mendapatkan hukuman dari Allah.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


125
Orang-orang yang setia kepada Allah akan diselamatkan,
mereka yang diselamatkan juga dimurnikan oleh Allah,
seperti orang memurnikan perak dan menguji mereka
seperti menguji emas dalam api. Mereka yang lulus ujian
inilah umat Allah, dan Tuhan menjadi Allah mereka.
Keluarga Kristiani, adalah keluarga beriman yang
senantiasa diuji dalam aneka bentuk. Ujian atas iman itu
bisa berupa tawaran untuk hidup enak, tawaran untuk
memperoleh sesuatu dengan jalan pintas, tawaran untuk
mementingkan diri sendiri dan kesenangannya, dan
sebagainya. Orang yang tidak tahan uji akan melakukan
sesuatu yang tidak pantas bagi Tuhan dan bagi Keluarganya.
Kepala keluarga adalah sekaligus gembala dalam
rumahtangganya. Ia dituntut untuk menjadi gembala yang
baik domba-dombanya. Seorang gembala yang tahan uji
akan membawa seluruh domba gembalaannya kepada
kebahagiaan yang sejati, yaitu pengenalan dan pengakuan
akan Allah yang benar dan menyelamatkan.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. S udahkah saya menjadi gembala yang baik untuk
keluarga saya?
b. Adakah pengalaman di mana Tuhan menguji iman
pribadi dan keluarga saya?
c. Sejauhmana keluarga kita menanggapi ujian atas iman?

UJUD DOA
a. B agi para gembala umat
b. Bagi keluarga Kristiani yang sedang dalam persoalan
hidup
c. Bagi Gereja yang dianiaya

126 Lembaga Biblika Indonesia


AKSI NYATA
“Melatih anak-anak untuk tau berbagi dengan orang lain”

DOA PENUTUP
Ya Allah, Engkaulah Gembala kami dan kami domba-
domba-Mu. Kami mohon pimpinlah kami agar tidak
menjauhkan diri pada-Mu. Singkirkanlah dari hidup kami
keinginan-keinginan untuk mencintai diri sendiri, keinginan
untuk hidup dalam keserakahan dan kemewahan yang
membuat kami terpisah daripada-Mu. Jadikanlah kami
kaum pilihan yang taat dan setia kepada-Mu. Demi Kritus
Tuhan kami.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


127
Minggu Ke- 39
TUHAN MEMBENCI PERCERAIAN

DOA PEMBUKA
Tuhan Allah kami, kami berterima kasih bahwa sejak awal
mula, Engkau menciptakan manusia pria dan wanita;
Engkau persatukan mereka menjadi satu daging dalam
ikatan pernikahan yang suci. Kami mohon, jadikanlah
suami-istri Kristiani teladan dalam kesucian perkawinan.
Jadikanlah suami-istri Kristiani sebagai teladan kesalehan
bagi anak-anak mereka dan masyarakat di mana mereka
berada. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan
Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa
dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN: MAL. 2:10-16

RENUNGAN
Pernikahan adalah sebuah perjanjian atau komitmen
untuk hidup bersama sebagai suami istri. Komitmen
itu diungkapkan di hadapan Tuhan, imam dan seluruh
umat Allah. Komitmen yang diucapkan suami dan istri di
hadapan Tuhan, bersifat kekal, tak terceraikan, hanya maut
yang dapat memisahkan.

128 Lembaga Biblika Indonesia


Hubungan antara Tuhan dan umat Israel dilukiskan seperti
hubungan antara suami dan istri. Kesetiaan antara suami
istri merupakan ungkapan kesetiaan umat kepada Allah.
Umat yang tidak setia kepada Allah, dianggap melanggar
perjanjian antara Allah dan manusia. Firman Tuhan
mengingatkan kepada Israel untuk tetap menjadi umat
Allah yang setia dan menjauhkan diri dari pengkhianatan
dan perceraian dari Tuhan.
Tidak jarang perkawinan Kristiani gagal karena suami istri
tidak setia satu sama lain. Banyak pasangan suami istri
Kristiani menganggap perpisahan adalah yang terbaik bagi
mereka berdua, dengan alasan tidak ada lagi kecocokan
antara mereka berdua. Kesetiaan sebagai suami dan
istri diuji. Keluarga Kristiani hendaknya memelihara janji
kesetiaan mereka. Selain setia kepada janji perkawinan
yang diucapkan, seluruh anggota keluarga juga harus
setia kepada iman Kekatolikannya. Jangan sampai hanya
kebahagiaan sesaat, seorang mengorbankan keluarga dan
imannya.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. B agaimana cara saudara menghidupkan janji
perkawinan saudara?
b. Bagaimana saudara menyikapi ujian atas kesetiaan
saudara?
c. Bagaimana saudara membangun hubungan yang baik
dengan Tuhan?

UJUD DOA
a. B
agi suami-istri Kristiani yang baru mengucapkan janji
pernikahan mereka

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


129
b. Bagi keluarga Kristiani yang sedang menghadapi
persoalan rumagtangga
c. Bagi umat beriman yang mulai tidak setia kepada Allah

AKSI NYATA
“Doa bersama dalam keluarga”

DOA PENUTUP
Allah Bapa kami, bantulah kami untuk tetap menjaga iman
yang Engkau anugerahkan kepada kami. Kuatkanlah kami,
bila kami harus menghadapi cobaan, bimbinglah kami bila
kami kurang setia kepada-Mu. Demi Kristus Tuhan dan
pengantara kami. Amin.

130 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-40
RELASI AYAH DAN ANAK

DOA PEMBUKA
Kami bersyukur kepada-Mu ya Bapa, Tuhan langit dan
bumi, atas karya-karya agung yang Engkau nyatakan
dalam kehidupan kami setiap hari. Terlebih ya Tuhan, kami
bersyukur atas Yesus Kristus yang Engkau utus ke tengah-
tengah kami. Melalui Dialah kami dapat mengenal dan
menyapa Engkau sebagai Bapa. Pandanglah kami yang
letih lesu dan berbeban berat ini ya Tuhan, dan ringankanlah
beban hidup kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan
Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa
dan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN: MAT. 11:25-27

RENUNGAN
Setelah Yesus mengajar orang banyak dan mengecam
beberapa kota yang tidak bertobat seperti Korazim dan
Betsaida, Ia mengajak orang banyak untuk bersyukur
kepada Tuhan. Yesus yang penuh dengan Roh Kudus,
mengajak orang banyak untuk bersyukur kepada Allah,
Bapa, karena karya-karya agung yang dikerjakan bagi
orang-orang miskin dan sederhana.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


131
Dalam ucapan syukur-Nya, Yesus menyapa Allah dengan
ungkapan Bapa. Hal ini mau menunjukkan relasi, hubungan
kedekatan antara Yesus dan Allah. Bahkan, Dia sendiri
menegaskan bahwa “…..tidak seorang pun mengenal
Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa
selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan
menyatakannya.” Berkat Yesus Kristus kita dapat mengenal
Allah sebagai Bapa, karena Yesus menyatakannya kepada
kita.
Dalam hidup berkeluarga, keluarga Kristiani perlu
membangun hubungan yang baik satu sama lain. Awal
pernikahan, biasanya menjadi saat-saat yang paling
membahagiakan bagi suami istri. Ketika usia pernikahan
mulai bertambah beberapa pengalaman menunjukkan
bahwa relasi suami-istri mulai renggang. Karena kesibukan
pekerjaan dan mengurus rumah tangga serta anak-anak,
beberapa pasangan mulai kurang memperhatikan relasi
personal satu sama lain. Dalam beberapa kasus, pernikahan
akhirnya berakhir dengan perpisahan.
Tentu saja, Anda tidak menginginkan hal itu terjadi
dalam kehidupan rumah tangga Anda, bukan? Karena itu,
belajarlah dari relasi antara Allah Bapa, Allah Putra dan Allah
Roh Kudus. Dalam kesempatan lain Yesus berkata “Aku dan
Bapa adalah satu”. Ungkapan ini mau menegaskan kepada
kita, antaraYesus dan Bapa, ada relasi yang tak terpisahkan.
Sebagai Putra, Yesus sungguh-sungguh menyadari
bagaimana hubungan itu, mempengaruhi perutusan-Nya,
sebab Ia datang untuk melakukan kehendak Bapa-Nya.
Suami-istri Kristiani, juga perlu membangun hubungan
yang akrab dengan Tuhan. Dalam doa permohonan dan
ucapan syukur, hendaklah setiap suami-istri Kristiani,
menyerahkan seluruh kehidupan rumah tangga dan

132 Lembaga Biblika Indonesia


keluarga, pekerjaan dan pelayanan kepada Tuhan. Biarkan
Tuhan yang akan membentuk dan menyelenggarakan
kehidupan anda. Dengan demikian berkat-Nya akan
melimpah dalam kehidupan kita.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. B agaimana relasi pribadi anda dengan Tuhan?
b. Bagaimana relasi anda dalam kehidupan rumah tangga
(suami-istri)?
c. Bagaimana relasi anda sebagai Ayah dan Ibu, dengan
anak-anak?
d. Bagaimana relasi anda dengan umat beriman dan
masyarakat di mana anda berada?

UJUD DOA
a. B agi suami-istri yang sedang bertikai
b. Bagi anak-anak yang tidak mengalami kasih sayang
orangtua
c. Bagi keluarga yang terpisah satu sama lain

AKSI NYATA
“Menyediakan waktu setiap hari untuk berjumpa dan
berkomunikasi dengan anak-anak.”

DOA PENUTUP
Ya Allah, kami bersyukur, Engkau telah memperkenalkan
diri sebagai Bapa yang baik kepada kami. Semoga kami
senantiasa berusaha membangun relasi yang akrab antara
kami dengan Dikau dan kami dengan sesama. Demi Kristus
Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


133
Minggu Ke-41
SABDA HIDUP DAN KEKAL

DOA PEMBUKA
Ya Tuhan, kami bersyukur kepada-Mu, kami Engkau
perkenankan berkumpul di sini untuk menikmati kebaikan-
Mu yang Engkau sampaikan melalui Sabda bahagia.
Terangilah kami dengan Roh Kudus, bukalah mata hati
dan iman kami akan Sabda-Mu. Ajarilah kami untuk
menempatkan cinta kasih sebagai landasan dalam hidup
beriman kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan
Pengantara Kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa
dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN: MAT. 12:1-8

RENUNGAN
Hari sabat adalah hari yang kudus, hari di mana semua orang
datang memuji dan menyembah Tuhan semesta alam, dan
mengungkapkan syukur atas anugerah kehidupan yang
telah diterima serta memohonkan rahmat dan penyertaan
Tuhan untuk kehidupan selanjutnya. Menurut hukum,
hari Sabat hanya untuk Tuhan. Umat beriman tidak dapat
melakukan aktivitas lain, selain beribadat.

134 Lembaga Biblika Indonesia


Dalam injil diceritakan, ketika Yesus dan murid-murid-
Nya berjalan di ladang gandum, murid-murid memetik
gandum dan memakannya. Orang-orang Farisi melihat
hal itu dan menegur Yesus. Yesus adalah seorang yang taat
hukum, sebagai umat beriman Yesus pun taat beribadah
dan melakukan Taurat dengan baik. Bahkan, Ia sendiri
mengatakan bahwa Dia tidak menghilangkan hukum
Taurat, melainkan menggenapinya.
Para murid memetik gandum pada hari Sabat dan
memakannya, bukan karena mereka adalah orang-orang
yang tidak taat hukum. Atau orang-orang yang tidak
menghormati taurat dan adat istiadat Yahudi. Mereka
melakukannya karena mereka lapar. Hal yang sama juga
dilakukan oleh Daud yang mengambil roti dari rumah Allah
dan memberikan kepada orang yang mengikutinya untuk
dimakan, padahal roti tersebut hanya boleh dimakan oleh
para imam.
Yesus menunjukan kepada kita bahwa penerapan hukum
tidak boleh menghilankan prinsip cinta kasih. Hukum
penting tetapi cinta kasih juga penting, bahkan Dia katakan
hukum yang utama dan terutama adalah cinta kasih. Yesus
juga mengingatkan bahwa pemahaman akan Sabda Allah
yang dangkal dapat menyesatkan dan menghilangkan
makna terdalam dari Firman itu.

PERTANYAAN REFLEKSI
Sejauh pengalaman saudara, bagaimana kebijakan
Gereja dalam pelayanan pastoral! Apakah masih terikat
dengan peraturan-peraturan baku ataukah sesuai dengan
kebutuhan umat setempat?

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


135
UJUD DOA
a. agi korban ketidakadilan
B
b. Bagi mereka yang kelaparan
c. Bagi para pemimpin bangsa
d. Bagi para pemimpin Gereja

AKSI NYATA
Mengambil bagian dalam karya pelayanan kepada mereka
yang menderita

DOA PENUTUP
Ya Tuhan, Engkau menganugerakan kepada kami Yesus
Kritsus, Sabda yang menjadi manusia. Ajarilah kami untuk
setia kepada Sabda-Mu, dan tekun melakukan kewajiban
kami sebagai umat beriman dengan cinta yang tulus
kepada-Mu dan kepada sesama kami. Demi Yesus Kristus
Tuhan dan pengantara kami. Amin

136 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-42
KUCINTA KELUARGA TUHAN

DOA PEMBUKA
Ya Tuhan, kami bersyukur, Engkau menghimpun kami
menjadi satu keluarga. Semoga kami tekun mendengarkan
Sabda-Mu, dan setia melaksanakannya dalam kehidupan
kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh
Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN: MAT. 12:46-50

RENUNGAN
Dalam injil yang kita dengarkan hari ini, Yesus menunjukkan
kepada kita bahwa keluarga sejati pertama-tama dibentuk
bukan berdasarkan darah, melainkan kesetiaan para
anggotanya mendengarkan dan melaksanakan Firman
Tuhan. Sepintas kalau kita membaca teks ini, barang
kali kita akan merasa seolah-olah Yesus tidak menerima
keluarganya sendiri. Barang kali Dia malu dengan keadaan
mereka, atau sesuatu yang lain, yang membuat Dia merasa
tidak perlu untuk mengakui orang-orang yang dikatakan
sebagai ibu dan saudara-Nya datang mengunjunginya.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


137
Namun, tindakan Yesus ini sebenarnya adalah bentuk
pengakuan yang lain, yang tidak biasa, untuk mengatakan
kepada orang lain bagaimana keadaan keluarganya yang
sesungguhnya. Yesus tidak pernah menyangkal Maria
adalah ibu-Nya. Bahkan, dengan ungkapan “siapa pun yang
melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku
laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku”,
Yesus memuji dan menghormati Maria sebagai ibu-Nya.
Maria adalah wanita beriman, ia tidak hanya mendengarkan
Sabda Allah, tetapi ia mengandung, melahiran dan
membesarkan Sabda Allah. Dengan demikian pantaslah
Maria dihormati karena dia adalah ibu Tuhan.
Keluarga Kristiani adalah gambaran keluarga kerajaan
Allah. Keluarga kerajaan Allah adalah keluarga yang
tekun mendengarkan Allah sebagai Bapa kaum beriman.
Keluarga kerajaan Allah tidak hanya tekun mendengarkan
namun sekaligus melaksanakannya dalam kehidupan
mereka setiap hari.

PERTANYAAN REFLEKSI
Sejauhmana keluarga anda menghidupi Sabda Tuhan
dalam hidup berkeluarga dan bermasyarakat.

UJUD DOA
a. B agi keluarga Kristiani yang selalu tekun mendengarkan
Sabda Allah
b. Mohon kekuatan Tuhan bagi keluarga Kristiani dalam
mewartakan Injil
c. Mohon anugerah keturunan bagi keluarga yang belum
memiliki keturunan

138 Lembaga Biblika Indonesia


AKSI NYATA
“Membaca dan merenungkan Firman Tuhan dalam
keluarga dan mensharingkan bersama keluarga lain”

DOA PENUTUP
Ya Allah, Bapa kami, terima kasih Engkau mengizinkan
kami menyapa Engkau sebagai Bapa. Kami adalah anak-
anak-Mu, anggota keluarga-Mu, kami mohon pimpinlah
kami, agar kami senantiasa setia mendengarkan Sabda-Mu
dan melakukannya dalam hidup kami. Demi Kristus Tuhan
dan pengantara kami. Amin

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


139
Minggu Ke-43
TUHAN SANGGUP MEMULIHKAN

DOA PEMBUKA
Ya Tuhan, kami bersyukur kepada-Mu Engkau senantiasa
hadir dalam pergumulan hidup kami, dalam pergumulan
hidup keluarga kami. Kami berkumpul hendak membaca
dan merenungkan Firman Tuhan, hadirlah di tengah kami,
curahkanlah Roh Kudus-Mu, agar hati kami senantiasa
dikobarkan dengan kegembiraan yang berasal dari pada-
Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara
Kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh
Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN : MRK 5:35-43

RENUNGAN
Injil mengisahkan bagaimana Yesus membangkitkan anak
Yairus. Bagi manusia, seorang yang sudah meninggal
mustahil untuk dapat hidup kembali. Namun, Yesus tidak
menghiraukan mereka, Ia berkata, “Jangan takut percaya
saja.” Di hadapan kedua orangtua anak itu, Yesus berkata,
“Talita Kum-Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah”,
dan mukjizat pun terjadi, anak itu dibangkitkan, dan
kemudian berjalan.

140 Lembaga Biblika Indonesia


Kita mungkin pernah mengalami kesedihan yang amat
mendalam dalam keluarga kita. Barangkali saat ini kita
sedang bersedih, karena kehilangan anggota keluarga,
kesulitan dalam hal pekerjaan, kesulitan dalam mendidik
anak-anak, kesulitan dalam mempertahankan iman, atau
kita sedang dalam keadaan sakit. Firman Tuhan hari ini
berkata kepada kita “jangan takut, percaya saja”. Kata-
kata Yesus ini sungguh menghibur dan meneguhkan kita.
Ia menunjukkan kepada kita bahwa Dia sungguh-sungguh
hadir dalam keluarga. Yesus punya “concern” bagi keluarga-
keluarga yang menderita. Kalau saat ini, kita sedang dalam
pergumulan percayalah Tuhan sanggup memulihkan kita.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. Kesulitan apakah yang sekarang ini sedang saudara
alami
b. Dalam peristiwa apakah, saudara mengalami campur
tangan Tuhan dalam kelurga saudara

UJUD DOA
a. B agi Anggota keluarga kita yang sedang sakit
b. Bagi mereka yang sedang bergumul dengan persoalan
hidup
c. Bagi keluarga dan sahabat yang telah meninggal

AKSI NYATA
Mengunjungi orang sakit dan mendoakan mereka.

DOA PENUTUP
Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu, Engkau selalu hadir
dan memberikan harapan dan kegembiraan kepada kami

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


141
dalam setiap situasi hidup kami. Bantulah kami ya Tuhan,
agar kami senantiasa percaya kepada-Mu, seperti yang
Engkau katakana kepada kami “……….percaya saja”. Demi
Kristus Tuhan dan Pengantara Kami.

142 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-44
HIDUP DALAM KASIH PERSAUDARAAN

DOA PEMBUKA
Ya Allah, kami bersyukur Engkau memanggil untuk
membentuk persekutuan dalam ikatan pernikahan yang
kudus. Engkau menghendaki agar mereka yang telah
dipersatukan dalam ikatan perkawinan tetap setia pada
perjanjian yang mereka ucapkan di hadapan-Mu. Kami
mohon, hadirlah dalam diri mereka, agar cinta kasih
mereka diperkaya dengan pengertian dan kesabaran satu
akan yang lain. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan
Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa
dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin

BACAAN: MRK. 10:1-10

RENUNGAN
Pernikahan adalah ikatan suci seumur hidup antara seorang
pria dan seorang wanita yang tidak memiliki halangan
untuk membentuk keluarga. Gereja mengajak umat
beriman untuk menghormati martabat luhur perkawinan
sebagai tanda dan sarana keselamatan Allah di tengah
dunia ini.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


143
Orang Farisi sebenarnya tahu bahwa orang tidak boleh
menceraikan istrinya, walaupun Musa memberikan
izin untuk menceraikan istri dengan memberinya surat
cerai. Perkawinan bersifat kekal, tidak terceraikan.
Menurut hukum Gereja, tujuan pernikahan adalah untuk
kesejahteraan suami istri, kelahiran anak, dan pendidikan
anak. Keluarga Kristiani hidup di tengah dunia di mana
perceraian menjadi sesuatu yang biasa, terutama di
kalangan public figure. Di antara mereka yang bercerai,
tidak sedikit yang beragama Katolik atau Kristiani lainnya.
Bayangkanlah! Apa yang terjadi dengan anak-anak yang
orangtuanya berpisah hidup sendiri-sendiri di tempat yang
berbeda. Siapa yang memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangannya, pendidikannya, bahkaan imannya.
Tidak jarang anak-anak dari kalangan ini bertumbuh sesuai
dengan apa yang didapatkannya secara pribadi.
Tentu saja, kita tidak ingin hal semacam ini terjadi dalam
keluarga kita. Bapak dan ibu tentu tidak menginginkan
perpisahan. Bapak dan Ibu, tentu tidak ingin melihat anak-
anak mengalami gangguan dalam masa pertumbuhannya.
Akar dari perceraian menurut Firman Tuhan adalah karena
orang hidup dalam ketegaran hatinya. Karena saudara-
saudari, sebagai suami dan istri, ayah dan ibu Kristiani,
hiduplah bukan dalam ketegaran hati melainkan dalam
cinta kasih dan kasih mesra satu sama lain. Kunci dari
segala sesuatu adalah saling mendengarkan, terutama
mendengarkan Firman Tuhan.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A
pa saja tantangan yang saudara-saudari alami selama
hidup bersama sebagai suami istri?

144 Lembaga Biblika Indonesia


b. B
agaimana saudara mengatasi masalah-masalah
tersebut?

UJUD DOA
a. B agi para janda dan duda
b. Bagi para yatim piatu
c. Bagi mereka yang akan melangsungkan pernikahan

AKSI NYATA
Sharing pengalaman hidup suami istri Senior dan Junior di
paroki atau lingkungan

DOA PENUTUP
Ya Allah, tanamkanlah semangat saling pengertian dan
mau mendengarkan dalam diri setiap suami dan istri
Kristiani. Bantulah mereka agar dapat menghayati arti
perkawinan dan hidup berkeluarga dengan lebih baik,
sehingga keluarga-keluarga Kristiani dapat menjadi
teladan bagi keluarga lainnya. Demi Kristus Tuhan dan
Pengantara kami. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


145
Minggu Ke-45
SABDA HIDUP DAN KEKAL

DOA PEMBUKA
Ya Tuhan, kami bersyukur Engkau menganugerahkan
kepada kami Maria dan Elisabet, wanita-wanita saleh yang
dipuji dan dihormati oleh bangsa-bangsa dari abad ke abad
karena iman mereka. Bantulah kami agar kami memiliki
iman yang sama, seperti yang Engkau anugerahkan kepada
Maria dan Elisabet. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

BACAAN: LUK. 1:39-45

RENUNGAN
Injil menceritakan perjumpaan antara Maria dan
Elisabet. Kedua wanita ini memiliki kesamaan, yaitu
mereka menerima kasih karunia dari Allah. Maria
menerima rahmat untuk mengandung, melahirkan dan
membesarkan Sabda Allah. Elisabet menerima rahmat
Allah dengan mengandung dan melahirkan nabi besar yang
mempersiapkan kedatangan Sabda Allah. Perjumpaan
antara kedua wanita saleh yang sedang mengandung ini
merupakan perjumpaan yang menggembirakan. Bukan
mereka saja yang bergembira, anak yang di dalam rahim

146 Lembaga Biblika Indonesia


pun melonjak kegirangan. Ini perjumpaan antara pribadi-
pribadi yang dipenuhi dengan Roh Kudus.
Terbentuknya keluarga berawal dari sebuah perjumpaan.
Entah direncanakan atau sebuah kebetulan, semua
berawal dari perjumpaan. Perjumpaan yang intens
akhirnya melahirkan sesuatu yang disebut komitmen untuk
membangun sebuah keluarga.
Di antara saudara ada yang sudah hidup sebagai suami
dan istri ada yang barang kali masih balita, ada yang
sudah 10 atau 20 tahun. Keberhasilan sebuah pernikahan
dan hidup berkeluarga tidak tergantung dari lamanya usia
hidup bersama sebagai keluarga, melainkan bagaimana
anda mengalami hari-hari dalam kehidupan saudara
sebagai perjumpaan yang menggembirakan, perjumpaan
yang membawa rahmat, perjumpaan yang meneguhkan,
perjumpaan yang membuat istri, suami, ayah dan ibu serta
anak-anak melonjak-lonjak kegirangan. Mari kita berdoa
semoga kegembiraan senantiasa menjadi bagian dari
kehidupan kita.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. H al apa yang membuat saudara senantiasa bergembira
dalam kehidupan berkeluarga
b. Bagaimana saudara menghadirkan sebuah perjumpaan
yang menggembirakan dalam keluarga

UJUD DOA
a. B agi suami istri yang sedang bertikai
b. Bagi keluarga-keluarga yang sedang dilanda kesedihan
dan putus asa
c. Bagi semua umat beriman

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


147
AKSI NYATA
“Mengadakan kunjungan keluarga, terutama ketika
mereka merayakan HUT pernikahan.”

DOA PENUTUP
Ya Tuhan, ajarilah suami istri Kristiani agar dapat membawa
kegembiraan bagi pasangan mereka masing-masing, dan
semoga kegembiraaan itu dapat dialami juga oleh seluruh
umat-Mu. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

148 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-46
MEMILIH YANG TERBAIK

DOA PEMBUKA
Allah, Bapa kami, mengawali tugas dan pekerjaan kami
pekan ini, kami sekeluarga datang pada-Mu, untuk
mendengarkan dan merenungkan Sabda-Mu. Terangilah
budi dan hati kami, agar dapat memahami serta
mengamalkan Sabda-Mu. Semoga pekerjaan-pekerjaan
kami sekeluarga selalu sesuai kehendak-Mu. Sebab
keselamatan bukan terletak pada pekerjaan kami, namun
terletak pada Sabda dan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah
Tuhan kami, yang hidup dan berdaulat bersama Putra dan
Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin

BACAAN: LUK. 10:38-42

RENUNGAN
Hidup ini penuh dengan pilihan dan setiap pilihan memiliki
dampaknya. Misalnya saat bangun pagi. Bila bangun
lebih awal, kita tidak terlambat masuk kantor atau tidak
terlambat kerja. Bila kerja lebih awal, banyak hal bisa
dikerjakan, dan bisa mendatangkan hasil yang banyak.
Sebaliknya, bila bangun lebih talat, kita bisa terlambat
kerja. Bila terlambat kerja, kita tidak bisa banyak hal yang

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


149
dikerjakan dan hasilnya pun tidak banyak. Supaya pilihan
mendatang dampak yang baik, yang menyenangkan,
membahagiakan serta menyelamatkan diharapkan setiap
orang dapat menentukan pilihan yang tepat.
Dalam bacaan Injil hari ini, dikisahkan bahwa Yesus memuji
Maria karena telah memilih yang tepat. “….Maria telah
memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil
dari padanya.” (Luk. 10:42). Pilihan apakah itu? Maria
memilih duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan
perkataan-Nya. Inilah pilihan yang terbaik. Lalu apakah
sikap pelayanan yang dipilih oleh Marta bukanlah pilihan
yang terbaik. Ya, itu bukan yang terbaik. Dalam hal ini,
bukan berarti bahwa yang tidak terbaik tidak penting. Sikap
bekerja melayani juga penting. Namun, bila dibandingkan
keduanya maka sikap dekat Tuhan dan mendengarkan
Firman Tuhan lebih penting daripada sikap bekerja.
Mengapa? Bila kita bekerja namun tidak mendengar
Firman Tuhan, bisa jadi kita akan salah bekerja. Bahkan,
bisa melakukan pekerjaan yang bertentangan dengan
kehendak Tuhan. Sebab, hanya pekerjaan yang sesuai
dengan kehendak Tuhan sajalah yang mendatangkan
kebahagiaan dan keselamatan.
Suatu ketika seorang kepala sekolah menyuruh dua orang
cleaning servicenya (petugas kebersihan). Yang pertama
disuruh membersihkan toilet dan yang kedua disuruh
membersihkan kantor kepala sekolah, sebab akan ada
tamu penting. Yang pertama langsung pergi membersihkan
toilet, sedangkan yang kedua pergi membersihkan
halaman belakang lebih dulu baru membersihkan kantor
kepala sekolah. Ketika tamu datang ternyata ruang kepala
sekolah belum selesai dibersihkan. Akhirnya clening service

150 Lembaga Biblika Indonesia


yang kedua dimarahi sedangkan yang pertama dipuji.
Orang yang kedua bekerja banyak namun karena tidak
sesuai kehendak kepala sekolah, ia dimarahi.
Walaupun sedikit bekerja, namun sesuai kehendak Tuhan,
masih jauh lebih menyelamatkan daripada banyak bekerja
tetapi tidak sesuai kehendak Tuhan. Untuk itu marilah kita
memilih pola hidup dikehendaki oleh Tuhan ini: Pertama-
tama, mendekatkan diri pada Tuhan lewat doa, setelah
itu mendengarkan Firman Tuhan, setelah melakukan
keduanya baru bekerja sesuai Firman Tuhan.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah kehendak Tuhan sudah selalu menjadi pilihan
hidup keluarga kita?
b. Apakah keluarga kita suda selalu mendahului pekerjaan
kita dengan berdoa dan mendengarkan Firman Tuhan?

UJUD DOA
a. B agi mereka yang belum percaya pada Allah, semoga
mereka diperbaharuhi supaya boleh mengenal dan
percaya pada Allah serta diselamatkan.
b. Bagi anggota keluarga yang terlalu sibuk bekerja sampai
lupa berdoa dan mendengarkan Firman Tuhan, semoga
dengan bantuan Tuhan mereka bisa menyempatkan
waktu untuk berdoa dan mendengarkan Firman Tuhan
sebagai pedoman dalam bekerja.

USULAN AKSI AKSI/NIAT


a. S elalu berdoa sebelum bekerja
b. Setiap pagi membacakan Sabda Tuhan dan menemukan
pesan Tuhan dalam menjalani pekerjaan harian.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


151
DOA PENUTUP
Ya Tuhan Allah Bapa kami, terima kasih atas kekuatan
Sabda yang kami dengarkan dan renungkan hari ini.
Semoga dengan pertolongan rahmat-Mu, kami sekeluarga
selalu memilih yang terbaik, seperti yang telah ditunjukkan
oleh Maria, saudari Marta, yakni mendekatkan diri pada-Mu
dan mendengarkan Sabda-Mu serta melaksanakan karya
sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab kami yakin, dengan
berpegang dan berpedoman pada Sabda-Mu, setiap
pekerjaan kami akan mendatangkan kebahagiaan dan
keselamatan bagi segenap anggota keluarga kami. Demi
Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

152 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-47
MENJADI KELUARGA YANG DISUKAI SEMUA ORANG

DOA PEMBUKA
Allah Bapa sumber kebaikan hidup kami, dalam ibadat
kudus ini kami panjatkan puji dan syukur kepada-Mu,
atas segala kebaikan yang senantiasa Kauanugerahkan
bagi keluarga kami. Semoga dengan bantuan kekuatan
Sabda-Mu yang akan kami dengarkan dan renungkan,
kami semakin terdorong untuk mendekatkan diri pada
Dikau dalam doa, dan pada sesama dalam perbuatan kasih.
Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berdaulat
bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa.
Amin.

BACAAN: KIS. 1:41-47

RENUNGAN
Mau jadi terkenal? Mau jadi keluarga yang disukai banyak
orang? Hari ini lewat Kisah Para Rasul kita diberikan
petunjuk untuk menjadi pribadi,dan bahkan keluarga
beriman yang disukai banyak orang.
Pada bagian akhir dari bacaan Kitab Suci hari ini dikatakan
bahwa Jemaat Kristiani pertama bukan hanya disukai

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


153
banyak orang, melainkan lebih dari itu, mereka disukai
semua orang. “…Dan mereka disukai semua orang” (Kis.
2:47b). Apa yang menyebabkan sehingga mereka disukai
semua orang? Mereka disukai karena cara atau sikap hidup
mereka.
Ada tiga cara atau sikap hidup yang membuat mereka
disukai semua orang. Pertama, bertekun dalam
mengamalkan ajaran para rasul (bdk. Kis. 2:42a). Kedua,
mereka selalu berkumpul memecahkan roti (Ekaristi) dan
berdoa (bdk. Kis. 2:42b). Ketiga, mereka membagikan
harta kekayaan mereka bagi yang membutuhkan (bdk. Kis.
2:45). Dengan melakukan ketiga cara hidup ini, mereka
disukai semua orang. Dan pasti juga disukai oleh Tuhan.
Saya yakin bila kita juga dengan setia melakukan ketiga
cara / sikap hidup yang dilaksankan oleh Jemaat pertama,
maka kita pun akan menjadi keluarga yang disukai semua
orang, dan bahkan disukai oleh Tuhan.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah selama ini keluarga Anda, termasuk keluarga
yang disukai banyak orang?
b. Apakah selama ini keluarga Anda telah melakukan tiga
sikap / cara hidup yang dilakukan oleh Jemaat pertama?

UJUD DOA
a. B agi para anggota keluarga yang dipenjarakan karena
melakuan kejahatan, semoga mereka mendapatkan
pengampunan dan pertobatan dari Allah.
b. Bagi keluarga-keluarga Kristiani, semoga mereka selalu
menghidupi cara hidup Jemaat pertama.

154 Lembaga Biblika Indonesia


USULAN AKSI AKSI/NIAT
a. S elalu mengikuti ibadat atau misa lingkungan/ wilayah
rohani/ rukun sebagai ungkapan persekutuan dengan
umat di sekitarnya.
b. Selalu menyisihakan gaji / pendapatan untuk membatu
mereka miskin atau sakit.

DOA PENUTUP
Ya Bapa, berkatilah selalu keluarga kami. Berikanlah rahmat
persekutuan bagi kami, agar kami selalu mau bersekutu
dengan sesama dalam doa dan pelayanan kasih. Semoga
keluarga kami menjadi keluarga yang selalu bermurah hati
bagi sesama yang membutuhkan. Demi Kristus, Tuhan dan
pengantara kami. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


155
Minggu Ke-48
SETIA HINGGA AKHIR

DOA PEMBUKA
Ya Allah Bapa kami, puji dan syukur kami panjatkan kepada-
Mu karena Engaku selalu melindungi keluarga kami,
sehingga pada kesempatan ini kami dapat berkumpul.
Semoga kekuatan Sabda-Mu yang akan kami baca dan
renungkan semakin memperkuat kami untuk berpegang
teguh pada janji perkawinan kami. Demi Kristus Tuhan dan
pengantara kami, yang hidup dan berdaulat bersama Dikau
dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.

BACAAN: ROM. 7:1-12

RENUNGAN
Dalam bacaan yang hari ini kita renungkan, St. Paulus
berbicara tentang keterikatan terhadap hukum. Dalam
kaitan dengan perkawinan, ia mengatakan bahwa selama
masih hidup pasangan suami istri masih saling terikat
secara hukum. Bila sang suami masih hidup, istrinya
masih terikat secara hukum dengan suaminya. Bila sang
istri masih hidup, sang suami masih terikat secara hukum
dengan istrinya. Bila seorang istri masih hidup, namun
suaminya kawin dengan perempuan lain, suaminya itu

156 Lembaga Biblika Indonesia


berbuat zinah. Kalau pasangannya meninggal, baru
bebaslah sang suami atau istri yang masih hidup dai sang
istri atau suaminya yang telah meninggal. Inilah salah satu
dasar Kitab Suci yang dipakai oleh Gereja Katolik untuk
menyatakan perkawinan itu tak terceraikan, sampai salah
satu pasangan hidupnya meninggal.
Lewat kata-kata Santo Paulus ini, kita seua diingatkan
untuk menjaga keutuhan janji perkawinan pasangan suami
istri sampai akhir hayat. Para suami dan istri diingatkan lagi
apakah selama ini masih tetap setia akan janji perkawinan
kita? Syukurlah bila masih setia. Namun, bila ada yang
pernah tidak setia, atau tidak setia sampai sekarang, inilah
kesempatan yang baik untuk membarui diri dan kembali
pada janji setia perkawinan kita. Semoga Tuhan tetap
menguatkan kita untuk tetap setia sampai akhir hidup.
Bagi kita yang lain, entah sahabat, kenalan, orangtua dari
pasangan suami istri, kita juga diajak untuk berpartisipasi
menjaga keberlanjutan janji setia para suami istri. Kita
jangnganlah menjadi orang yang mengganggu istri atau
suami orang. Atau kita janganlah menjadi orangtua yang
suka mencampuri urusan keluarga anak-anak kita yang
bisa mengakibatkan perkelahian atau perceraian. Namun,
sebaliknya hendaknya kita menjadi orangtua yang selalu
mau mendukung persatuan dan keberlangsungan hidup
keluarga anak-anak kita.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A
pakah kita sebagai pasangan suami istri masih setia
pada janji perkawinan kita?
b.
Apakah kita termasuk orang yang turut menjaga
keberlangsungan hidup perkawian pasangan suami

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


157
istri? Ataukah kita justru yang menjadi perusak
hubungan suami istri?

UJUD DOA
a. B agi para suami istri, semoga mereka tetap setia
memegang janji setia perkawinan sampai akhir hidup.
b. Bagi para keluarga yang mulai retak, semoga Tuhan
memberikan jalan keluar dalam menghadapi persoalan
keluarga mereka sehingga bisa rukun kembali.
c. Bagi para kaum muda, semoga mereka kelak mendapat
pasangan hidup yang selalu setia sampai akhir hidup.

USULAN AKSI AKSI/NIAT


a. D alam pekan ini setiap pasangan suami istri melihat
dan membaca kembali dokumen pernikahan masing-
masing.
b. Mengunjungi dan sharing dengan keluarga yang sedang
mendapat masalah.

DOA PENUTUP
Ya Tuhan Allah, Bapa kami, Engkaulah yang telah
menyatukan kami sebagai suami istri. Semoga Engkau
tetap menguatkan kami untuk menjaga keutuhan
perkawinan kami. Bila kami lengah, tegurlah kami, bila
kami lemah kuatkan kami, agar sampai akhir hidup kami,
kami tetap setia. Berkat-Mu kami mohon bagi semua
pihak yang telah turut mendukung dan menjaga keutuhan
keluarga-keluarga kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantar
kami. Amin.

158 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-49
KELUARGA DAN PEMERINTAH

DOA PEMBUKA
Ya Allah, Bapa kami, terima kasih atas perlindungan-
Mu bagi kami, terutama yang Engkau nyatakan lewat
pemerintah kami. Engkau telah memilih dan mengangkat
mereka untuk menata kehidupan kami. Semoga kami
bersikap sebagai warga masyarakat yang patuh kepada
pemerintah, karena yakin ketaatan kami pada mereka
merupakan bagian ketaatan kami kepada-Mu. Sebab
Engkaulah Tuhan kami yang hidup dan berdaulat bersama
Putra dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.

BACAAN: RM. 13:1-6

RENUNGAN
Hari ini Santo Paulus mengingatkan kita tentang
sisi rohani dari pemerintah. Bagi Paulus pemerintah
bukanlah lembaga sosial semata, namun lebih dari itu,
pemerintah juga adalah lembaga rohani. Pemerintah
merupakah lembaga yang berasal dari Allah. Bahkan,
pemerintah ditetapkan oleh Allah untuk mengatur
kebaikan masyarakat. Kita diingatkan untuk taat kepada
pemerintah. Sebab apa yang disampaikan dan diatur

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


159
oleh pemerintah itu berasal dari Allah. Bila kita melawan
pemerintah, kita melawan Allah. Bahkan, lebih jauh Santo
Paulus mengatakan bahwa pemerintah adalah hamba
Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang
berbuat jahat. Bila kita bersalah, pemerintah mendapat
kewenangan dari Allah untuk menghukum kita. Untuk itu,
kita, bahkan setiap keluarga, pantas menjadi orang-orang
yang taat pada pemerintah, sebagai bagian dari ketaatan
kita kepada Allah.
Selain itu, bila kita adalah orang-orang yang bekerja di
dunia pemerintahan, ingatlah akan kedudukan rohani
dari pemerintah. Setiap orang yang bekerja di pemerintah
adalah orang-orang pilihan Allah untuk mengatur kebaikan
masyarakat. Untuk itu baiklah setiap anggota keluarga
yang bekerja di lembaga pemerintahan melaksanakan
tugas sebaik mungkin. Anda diangkat untuk mengusahakan
kebaikan masyarakat. Bila Anda berlaku tidak baik, Anda
mempermalukan Allah yang telah mempercayakan Anda
untuk memerintah masyarakat-Nya, dan Anda akan
diminta pertanggunganjawab dari Allah atas tugas Anda.
Marilah kita sebagai warga masyarakat menunjukkan
ketaatan kita pada pemerintah sebagai wujud ketaantan
kita kepada Allah. Dan marilah kita juga orang-orang yang
bekerja di lembaga-lembaga pemerintahan, senantiasa
mengusahakan kebaikan dari masyarakat sebagaimana
yang ditugaskan Allah bagi setiap anggota pemerintah.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. S
ebagai anggota masyarakat, apakah selama ini kita
telah taat kepada pemerintah, sebagai perwakilan Allah
dalam mengatur kehidupan sosial kita?

160 Lembaga Biblika Indonesia


b. S
ebagai orang-orang yang bekerja di bidang
pemerintahan, apakah kita sudah mengusahakan
kebaikan masyarakat, seperti yang dutugaskan Allah
kepada pemerintah?

UJUD DOA
a. S
emoga pemerintah kita senantiasa mengusahakan
kebaikan dan kesejahteraan masyarakat seperti yang
ditugaskan Allah kepada mereka.
b.
Semoga setiap warga masyarakat patuh kepada
pemerintah sebagai bagian ketaatan kepada Allah.
c.
Semoga oknumpemerintah yang telah korupsi dan
menindas rakyatnya mendajadi bertobat.

USULAN AKSI AKSI/NIAT


a. Melunasi setiap pajak atau retribusi yang dimita oleh
pemerintah
b. Mendokan para pemimpin pemerintahan, agar dapat
memimpin masyarakatnya dengan penuh bijaksana

DOA PENUTUP
Ya Bapa, berikanlah kekuatan jasmani dan rohani, serta
Roh kebijaksanaan kepada orang-orang yang bekerja di
lembaga pemerintahan, agar mereka selalu dengan kuat
dan penuh bijaksana dapat melayani dan mengarahakan
kami masyarakatnya menuju kebaikan dan kesejahteraan
sesuai dengan kehendak-Mu. Semoga kami juga dapat
menjadi warga masyarakat yang proaktif mendukung dan
menaati segala aturan dan kebijakan yang diberikan oleh
pemerintah bagi kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara
kami. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


161
Minggu Ke-50
PERSAUDARAAN DALAM IMAN

DOA PEMBUKA
Ya Allah Tritunggal Mahakudus, sumber iman dan
pemersatu hidup kami. Karena iman akan Dikau, kami
yang berasal dari keluarga, suku, ras dan daerah yang
berbeda-beda hidup dalam suasana persaudaraan. Semoga
suasana persaudaraan yang indah ini selalu Engkau
pelihara dan berkati, agar kami tetap hidup dalam suasana
persaudaraan dan tetap mengutamakan Dikau sebagai
sumber persaudaraan dan keselamatan kami. Dikau kami
puji, kini dan sepanjang masa. Amin.

BACAAN: 1KOR. 1:10-17

RENUNGAN
Pada lingkungan dan daerah tertentu terjadi perpecahan
karena perbedaan pilihan politik. Karena pilihan partai atau
figur yang berbeda, terjadi perpecahan. Hal ini bukan terjadi
dalam lingkungan hidup bermasyarakat. Namun, juga
masuk sampai pada kehidupan menggereja. Ada umat atau
keluarga tertentu tak mau terlibat dalam kegitan gerejawi

162 Lembaga Biblika Indonesia


karena beda pilihan politik dengan ketua wilayah rohani
/ rukun, pengurus stasi, atau Dewan Pastoral Paroki dan
bahkan dengan pastor paroki sendiri. Kejadian-kejadian
seperti ini menunjukkan antara lain bahwa orang masih
lebih mengutamakan pengaruh dari partai atau figur-
figur tertentu dari pada pengaruh dari Kristus yang adalah
sumber iman dan pemersatu seluruh anggota Gereja.
Hari ini Santo Paulus mengingatkan kita agar Kristuslah
yang lebih diutamakan dari pada pribadi-pribadi yang lain.
Yang kita imani adalah Kristus dan bukan pribadi-pribadi
yang lain. Dialah pribadi yang harus kita utamakan karena
Kristuslah yang menjadi jaminan keselamatan kita dan
bukan yang lain. Memang ada orang-orang yang berjasa
dalam diri kita yang pantas kita dukung atau abdi. Namun,
jangan sampai karena pribadi tersebut, kita melupakan
Kristus dan menciptakan perpecahan dalam hidup
menggereja.
Hendaknya keluarga kita tidak terjerumus dalam tindakan
perpecahan dalam Gereja. Supaya tetap ada persatuan,
utamakanlah Kristus dalam kehidupan kita, sehingga
dalam persoalan hidup kita tetap hidup dalam persatuan
dan persaudaraan karena iman kita pada Kristus.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah selama ini Yesus Kristus masih lebih diutamakan
dari segala sesuatu dalam kehidupan keluarga kita?
b. Apakah Yesus Kristus masih menjadi sumber pemersatu
dalam kehidupan menggerja kita?
c. Apakah keluarga kita menjadi sumber pemersatu dalam
kehidupan bersama?

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


163
UJUD DOA
a. S
emoga pribadi dan keluarga-keluarga yang telibat
konflik karena berbeda pilihan politik bersatu kembali.
b.
Semoga keluarga Kristiani selalu mengutamakan
persekutuan Kristiani daripada kepentingan apa pun.
c.
Semoga setiap keluarga Kristiani menjadi sumber
pemersatu berkat imannya akan Kristus

USULAN AKSI AKSI/NIAT


a. M engunjungi pribadi dan kelurga yang tidak terlibat
dalam kegiatan gereja karena berbeda pendapat atau
pilihan politik dengan pimpinan atau anggota gereja
lainnya.
b. Berdoa bagi perdamaian dunia.

DOA PENUTUP
Ya Allah, jadikanlah kami sebagai pribadi dan keluarga-
keluarga yang membawa perdamaian dan persatuan
dalam kehidupan kami. Semoga, dalam iman akan Dikau
kami senantiasa, tak jemu-jemu menciptakan perdamaian
dan persatuan dalam kehidupan kami. Demi Kristus, Tuhan
dan pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

164 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu Ke-51
SALING MENGUDUSKAN DALAM KELUARGA

DOA PEMBUKA
Ya Allah Bapa kami, terima kasih atas rahmat Sakramen
Perkawinan yang telah Engkau anugerahkan bagi
keluarga kami. Semoga kami tetap setia memelihara dan
mengembangkannya. Terutama agar kami dapat saling
menguduskan satu sama lain berkat iman kami akan Dikau.
Sebab Engkaulah Tuhan kami yang hidup dan berdaulat
kini dan sepanjang masa. Amin

BACAAN: 1KOR. 7:12-16

RENUNGAN
Bacaan yang kita dengarkan hari ini menjadi salah satu dasar
bagi Gereja Katolik untuk menerima adanya perkawinan
campur. Perkawinan antara seorang pria atau wanita
Katolik dengan wanita atau pria non-Katolik. Entahkah
yang non-Katolik itu percaya pada Kristus atau tidak
(Gereja Kristen Protestan), maupun yang beragama atau
yang tidak beragama (ateis), Gereja Katolik mengizinkan
untuk anggota Gerejanya menikah dengan pasangannya
yang non-Katolik tersebut bila ada alasan yang memadai.
Sebab seturut pandangan Santo Paulus, dalam perkawinan

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


165
tersebut setiap anggota Gereja yang menikah akan
menguduskan pasangannya, berkat imannya akan Kristus.
Selain itu, perikop ini juga menjadi dasar bagi Gereja
untuk membatalkan perkawinan campur. Memang Gereja
mengizin kawin campur, namun bila kelak pasangan yang
non-Katolik tidak menginginkan perkawinan itu dan
memilih meninggalkan pasangannya, maka pasangannya
yang Katolik itu bebas dari ikatan perkawinan tersebut.
Dalam perkawinan campur anggota Gereja menguduskan
pasangannya berkat imannya akan Kristus. Pengudusan ini
tidak hanya berlaku bagi pasangan kawin campur, namun
berlaku juga bagi pasangan yang keduanya anggota Gereja.
Setiap pasangan suami istri menguduskan pasangannya
berkat imannya akan Kristus. Hal ini memberikan kekuatan
bagi pasangan suami istri, bahwa perkawinan bukan
saja persoalan persekutuan semata antara suami istri,
namun lebih jauh dari itu, pengudsan keduanya. Mereka
menguduskan pasangannya antara lain lewat doa dan
keteladanan hidup yang baik. Setiap pasangan suami
istri saling medoakan supaya pasangannya diberkati dan
dikuduskan oleh Allah. Lewat teladan hidup yang baik,
pasangannya bisa terajak untuk hidup secara baik di
hadapan sesama dan Tuhan sehingga ia pun diberkati dan
dikuduskan oleh Tuhan.
Untuk itu baiklah kita tidak hanya melihat keluarga hanya
sebagai lembaga sosial semata, namun lebih daripada itu,
kita pantas melihat keluarga sebagai satu lembaga rohani,
yang di dalamnya ada tindakan saling menguduskan. Mari
kita memanfaatkan lembaga perkawinan kita untuk saling
menguduskan

166 Lembaga Biblika Indonesia


PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah kita telah memberdayakan keluarga kita untuk
saling menguduskan?
b. Apakah yang harus kita lakukan, baik sebagai suami
maupun sebagai istri, untuk menguduskan pasangan
kita?

UJUD DOA
a. S emoga pasangan calon suami istri yang beda agama,
dapat melihat kawin campur sebagai salah satu jalan
untuk menguduskan.
b. Semoga keluarga-keluarga kawin campur tetap dengan
setia menjaga keutuhan perkawinan mereka.
c. Semoga setiap pasangan suami istri Katolik senantiasa
memberdayakan keluarga untuk saling menguduskan
pasangan dan anggota keluarganya.

USULAN AKSI AKSI/NIAT


a. M endoakan keutuhan keluarga kawin campur
b. Mengunjungi salah satu keluarga yang sedang berada
di ambang perpecahan

DOA PENUTUP
Ya Allah Bapa kami, sungguh mulia rencana-Mu. Engkau
mempersatukan kami dalam ikatan perkawinan demi
kekudusan kami. Kami mohon kepada-Mu, hadirlah dalam
keluarga kami dan bantulah kami agar kami sekeluarga
saling menguduskan lewat doa dan sikap hidup kami,
berdasarkan iman kami akan Dikau. Dengan demikian,
kami dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Dikau kami
puji, kini dan sepanjang masa. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


167
Minggu Ke-52
KELUARGA SEBAGAI RUMAH KASIH

DOA PEMBUKA
Ya Allah Bapa kami, dalam kasih-Mu Engkau telah
menyatukan dan membentukan keluarga kami. Semoga
berkat kekuatan sabda-Mu yang akan kami dengarkan dan
renungkan memampukan kami untuk menghidupi kasih-
Mu dalam kehidupan berkeluarga kami. Demi Kristus Tuhan
dan pengantara kami, yang hidup dan berdaulat bersama
Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.

BACAAN: 1KOR. 13:1-13

RENUNGAN
Apakah yang penting dalam hidup berkeluarga? Apakah
rumah penting? Apakah uang penting? Apakah anak
penting? Apakah jabatan dan pekerjaan penting? Dan
masih banyak lagi yang bisa kita sebutkan, dan itu semua
pasti penting. Namun, hari ini Tuhan mengatakan lewat
Santo Paulus hal yang terpenting dalam hidup, khususnya
dalam hidup berkeluarga, yakni kasih. Boleh memiliki
banyak uang dan kekayaan. Boleh memiliki jabatan yang
tinggi. Boleh memiliki istri atau suami yang cantik atau
ganteng. Namun, bila tak ada kasih, semuanya sia-sia.

168 Lembaga Biblika Indonesia


Bahkan, Santo Paulus mengatakan, walaupun memiliki
semangat doa yang tinggi disertai kemampuan setingkat
memindahkan gunung, bila tak ada kasih, semuanya sia-
sia.
Untuk itu marilah kita senantiasa mengisi hidup keluarga
kita dengan kasih. Sebab kasih akan mendatangkan
kehangatan dan kebahagiaan bagi setiap orang yang
melaksanakan dan mengalaminya. Walaupun dalam
suasana keluarga yang berkekurangan dan sederhana,
bila di dalamnya ada kasih, seluruh anggota keluarga
akan merasa berbahagia. Bahkan, akan lebih bahagia lagi
bila keluarga memiliki harta kekayaan dan jabatan yang
mapan dan di dalamnya hidup saling mengasihi, maka ada
kehangatan dan kebahagiaan yang luar biasa.
Inilah tanda-tanda adanya kasih dalam hidup kita: sabar,
murah hati, tidak cemburu. Kasih tidak memagahkan diri
dan sombong, tidak melakukan yang tidak sopan dan
tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah
dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak
bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita
karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, sabar
menanggung segala sesuatu.
Apakah nilai-nilai kasih ini telah hidup dalam keluarga kita?
Marilah kita berdoa dan berusaha agar nilai-nilai kasih ini
hidup dalam keluarga kita. Amin.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A
pakah yang selama ini menjadi hal yang dipentingkan
dalam keluarga kita: kekayaan, jabatan, atau kasih?
b.
Apakah nilai-nilai kasih tela hidup dalam diri kita
masing-masing?

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


169
UJUD DOA
a. B agi para keluarga yang terlalu mendewakan harta
kekakayaan dan jabatan dalam hidup, semoga Tuhan
menyadarkan mereka agar kasihlah yang akan menjadi
yang terpenting dalam hidup keluarga mereka
b. Bagi anak-anak yang kurang mendapat kasih sayang
dalam kelurga, semoga Tuhan mengutus oarng-orang
yang dapat memberikan kasih sayang kepada mereka.
c. Bagi para orangtua yang terlalu sibuk sampai
kurang memberikan kehangatan kasih bagi anggota
keluarganya, semoga Tuhan menyadarkan mereka,
agar dalam berbagai kesibukannya, mereka selalu
menyisihkan waktu yang cukup untuk memberikan
kehangatan kasih bagi anggota keluarganya yang lain.

USULAN AKSI AKSI/NIAT


a. S elalu menyisihkan waktu khusus setiap hari untuk
makan dan berkomunikasi langsung dengan seluruh
anggota keluarga.
b. Mendokan keutuhan keluarga-keluarga.

DOA PENUTUP
Ya Allah Bapa sumber kasih, mampukanlah kami untuk
selalu menghidupi nilai-nilai kasih-Mu. Semoga keluarga
kami selalu diwarnai dengan kehangatan dan kebahagiaan
karena menghidupi kasih-Mu. Demi Kristus Tuhan kami.
Amin

170 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu ke- 53
MEMBANTU SESAMA DENGAN TULUS
MENDATANGKAN SUKACITA

DOA PEMBUKA
Ya Tuhan Allah, sumber kebaikan kami. Engkau selalu
berbaik hati bagi kami, dan tak membiarkan kami
berkekurangan. Semoga Sabda-Mu yang akan kami
dengarkan dan renungkan saat ini memampukan
kami untuk juga berbuat baik bagi sesama kami yang
berkekurangan. Semoga kasih-Mu sajalah yang hidup
dalam kehidupan kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara
kami, kini dan sepanjang masa. Amin

BACAAN: 1KOR. 16:1-4

RENUNGAN
Untuk membantu kekurangan Jemaat di Yerusalem, Santo
Paulus antara lain menghimbau Jemaat di Korintus untuk
mengumpulkan uang. Ia mau mengajak Jemaat di Korintus
untuk melakukan solidaritas di antara umat beriman. Yang
berkelebihan membantu yang berkekurangan. Lewat
pengalaman solidaritas dari Jemaat di Korintus ini kita juga
diajak untuk solider dengan sesama yang berkekurangan.
Kita pun pantas saling memberi satu sama lain.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


171
Orang yang memberi dengan tulus akan dianugerahi
sukacita yang besar karena merasa boleh berkorban demi
orang lain. Seperti seorang pemain sepak bola, setelah
berlatih dan berjuang dengan susah payah di lapangan,
ia akan merasa bangga karena telah mengorbankan
segenap tenaganya untuk membela klub, atau daerah
dan negaranya. Atau seorang pejuang akan merasa
bangga atas pengorbanannya di medan perang, bahkan
sampai mengalami cacat fisik, karena boleh berkorban
demi membela negaranya. Itulah sukacita dari orang-
orang yang berkorban. Setiap orang yang memberi telah
mengorbankan harta kekayaannya. Ia akan merasa
sukacita atas pengorbanannya. Apalagi pemberian itu
mendatangkan keberhasilan bagi orang yang dibantunya.
Jangan takut kehilangan karena memberi, karena secara
materi kita mengalami kehilangan, namun secara rohani
kita akan mendapat hadiah sukacita.
Mari kita menyisihkan harta kekayaan kita untuk memberi
bantuan kepada sesama yang berkekurangan. Ada sukacita
yang besar menanti kita para pemberi. Bukan saja sukacita
tetapi juga keselamatan kekal. Selamat berbagi.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah selama ini Anda telah membantu sesama yang
berkekurangan? Mengapa Anda membantu mereka?
b. Apakah yang Anda rasakan setelah membantu mereka
yang berkekurangan?

UJUD DOA
a. S
emoga mereka yang berkekurangan selalu mengalami
kecukupan karena perhatian dan pemberian dari orang-
orang yang berkelebihan

172 Lembaga Biblika Indonesia


b. S
emoga keluarga-keluarga saling membantu dan
solider dengan sesama yang berkekurangan
c.
Semoga para donator senantiasa dianugerahi
kegembiraan iman dan keberhasilan dalam hidup

USULAN AKSI AKSI/NIAT


a. M embuat tabungan khusus untuk membantu sesama
anggota wilayah rohani / rukun yang berkekurangan.
b. Mendoakan para relawan dan donator yang senantiasa
membantu orang-orang yang berkekurangan dan
mendapat bencana alam.

DOA PENUTUP
Ya Allah Bapa kami, terima kasih atas teladan hidup
solider yang ditunjukkan oleh Jemaat di Korintus yang
kami renungkan saat ini. Semoga atas bantuan rahmat-
Mu, kami juga menjadi orang-orang yang mau membantu
dan solider dengan sesama yang membutuhkan bantuan
kami. Semoga sukacita dan kehidupan senantiasa Engkau
anugerahkan bagi setiap orang yang suka membantu
sesamanya. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, kini
dan sepanjang masa. Amin.

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


173
Minggu ke- 54
SALING MENASIHATI

DOA PEMBUKA
Ya Allah, Bapa kami, Engkau tak membiarkan kami yang
berdosa binasa. Namun, lewat berbagai cara Engkau
datang untuk menyelamatkan kami dari kebinasaan karena
dosa. Semoga Sabda-Mu yang akan kami dengarkan dan
renungkan, memampukan kami untuk saling menasihati
dan menuntun ke jalan yang benar dan diselamatkan. Demi
Kristus Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin

BACAAN: GAL. 6:1-10

RENUNGAN
Pada minggu lalu, lewat 1Kor. 16:1-4, Santo Paulus mengajak
kita untuk saling berbagi harta kekayaan kita dengan
orang yang membutuhkan, seperti yang dilakukan oleh
Jemaat Korintus, mengumpulkan uang untuk membantu
Jemaat di Yerusalem. Pada minggu ini lewat bacaan yang
baru kita dengarkan, Santo Paulus mengajak kita untuk
saling membantu, bukan dalam hal harta kekayaan,
tetapi dalam hal saling menasihati. Ia berkata, “Saudara-
saudara, kalaupun seseorang kedapatan melakukan suatu

174 Lembaga Biblika Indonesia


pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin
orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut ….”
(Gal. 6:1a). Lewat kata-kata ini, Santo Paulus mengajak
kita yang rohani, yang masih hidup mengikuti tuntunan
Roh Kudus, untuk menasihati dan mengarahkan saudara-
saudara kita yang telah melakukan pelanggaran dan dosa
ke jalan yang benar.
Tindakan menasihati sesama merupakan bantuan yang
sangat berharga jauh melebihi dari bantuan harta kekayaan
apa pun. Bisa saha kita memberi sejumlah uang pada orang,
namun uang itu salah digunakan. Atau ia menggunakan
sesuai tujuan pemberian kita, namun hidupnya tidak
benar. Jika demikian, percumalah bantuan materi kita itu.
Orang itu akan binasa dalam kesalahannya. Namun, bila
kita membantu dia dengan nasihat dan dia mendengar
serta hidupnya menjadi baik, dengan sendirinya dia
dapat berusaha untuk mencukupi kebutuhan hidupnya,
dan bahkan setiap bantuan kekayaan akan lebih berdaya
guna karena sikap hidupnya yang lebih baik. Dan berkat
hidupnya yang baik, kelak dia akan memperoleh kehidupan
kekal, walaupun dia miskin.
Mari kita saling menasihati satu sama lain. Kita saling
menuntun ke arah yang benar, dan semoga dalam
kehidupan yang benar kita semua kelak memperoleh
kehidupan yang kekal.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A
pakah kita selama ini peduli terhadap mereka yang
hidup dalam kesalahan dan dosa? Apa yang telah kita
perbuat untuk membantu mereka untuk keluar dari
kesalahan dan dosa?

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


175
b. S
ebagai orang yang sering jatuh dalam kesalahan
dan dosa, apakah kita selalu terbuka untuk menerima
nasihat dari sesama untuk kembali hidup dalam
kebenaran?

UJUD DOA
a. S emoga mereka yang telah lama hidup dalam kesalahan
dan dosa memperoleh rahmat pengampunan dan
pertobatan.
b. Semoga kita menjadi orang yang peduli bagi sesama
yang tersesat dalam salah dan dosa, lewat menasihati
mereka supaya kembali ke jalan hidup yang benar.
c. Semoga setiap anggota Gereja Katolik selalu
memanfaatkan Sakramen Tobat sebagai kesempatan
untuk mendapatkan pengampunan dan rahmat
pertobatan dari Allah.

USULAN AKSI AKSI/NIAT


a. M eminta bimbingan dan nasihat dari keluarga yang
dipandang saleh, atas kesalahan dan dosa yang telah
diperbuat.
b. Mengunjungi satu orang di wilayah rohani / rukun yang
telah lama hidup dalam dosa, untuk menasihati dan
mengarahkan dia ke jalan yang benar.

DOA PENUTUP
Ya Allah, Bapa kami, sikap saling menasihati merupakan
bantuan yang sangat berharga demi keselamatan kami
umat-Mu. Bantulah kami dengan daya kerahiman dan
Roh kebijaksanaan-Mu agar kami semakin dengan penuh
bijaksana dalam saling menasihati, sehingga kami semua
kemabali kepada kerahiman-Mu dan diselamatkan. Sebab

176 Lembaga Biblika Indonesia


Engkaulah Tuhan dan sumber keselamatan kami, kini dan
sepanjang masa. Amin

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


177
Minggu ke- 55
KERENDAHAN HATI MENGHASILKAN PERSEKUTUAN

DOA PEMBUKA
Ya Tuhan, Allah Bapa di surga, Engkau tak membiarkan kami
terpisah dari-Mu. Yesus, Putra-Mu, telah merendahkan diri
dan mengujungi kami sebagai manusia. Ia telah rela mati
sebagai manusia yang hina di kayu salib, demi menebus
kami dari kuasa dosa, dan menghantar kami bersatu
dengan Dikau. Semoga dengan bantuan rahmat-Mu, kami
dapat bersikap sepertiYesus, yakni selalu rela merendahkan
diri demi kepentingan sesama dan banyak orang. Sebab
Engkaulah Tuhan kami yang hidup dan berdaulat bersama
Putra dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin

BACAAN: FLP. 2:1-11

RENUNGAN
Salah satu sumber masalah dalam kehidupan bersama
adalah cinta diri. Suka mencari dan mengutamakan
kepentingan diri daripada kepentingan orang lain akan
menimbulkan pertentangan kepentingan antara setiap
anggota keluarga, yang berujung pada pertengkaran. Bila
bapa keluarga lebih mengutamakan kepentingan diri dari
pada kepentingan istri dan anak-anak, ia akan bertentangan

178 Lembaga Biblika Indonesia


dengan kepentingan istri dan anak-anak. Atau sebaliknya
sang ibu lebih mengutamkan kepentingannya daripada
kepentingan suami dan anak-anak, ia akan menimbulkan
pertentangan dengan kepentingan suami dan anak-anak.
Bila hal ini tidak cepat dibatasi maka akan menimbulkan
pertengkaran dan bahkan kehancuran keluarga.
Tuhan, lewat Santo Paulus, mengingatkan kita untuk
meninggalkan sikap mencari kepentingan diri. Kita diajak
untuk hidup sehati sepikir dalam satu kasih, dan satu
tujuan. Orang akan bisa hidup sehati sepikir dengan sesama
anggota keluarga, atau anggota kelompoka bila ada sikap
rendah hati, dan rela merendahkan diri demi kepentingan
sesama. Hendaknya kita bersikap rendah hati seperti Yesus.
Walaupun Yesus itu Allah, Dia telah merendahkan diri
menjadi manusia, dan bahkan manusia yang hina sampai
mati di salib. Hal ini dibuat oleh Yesus sebagai upaya untuk
menyelamatakan umat manusia.
Dengan demikian, hendaknya dalam kehidupan bersama,
entah di dalam keluarga maupun dalam kelompok lainnya,
kita senantiasa bersikap rendah hati. Dalam kerendahan
hati, kita mengutamakan kepentingan orang lain, bahkan
kepentingan banyak orang. Dengan cara demikian kita
akan terhidar dari pertengkaran, dan terjadilah suasana
persekutuan yang baik dalam kehidupan bersama kita.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A pakah selama ini lebih mengutamakan kepentingan
diri atau kepentingan banyak orang?
b. Sikap-sikap kerendahan hati apakah yang dapat Anda
lakukan demi mendukung kebaikan keluarga dan
kelompok Anda?

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


179
UJUD DOA
a. S emoga keluarga dan kelompok-kelompok yang
bertikai mendapatkan jalan keluar dan bisa rukun
kembali.
b. Semoga setiap anggota keluarga kita boleh bersikap
rendah hati, dan lebih mengutamakan kepentingan
anggota keluarga lain daripada kepentingannya.
c. Semoga setiap orang yang suka mengutamakan
kepentingan diri menjadi sadar dan bertobat, sebab
sikapnya dapat menjadi sumber pertengkaran dalam
kelompoknya.

USULAN AKSI AKSI/NIAT


a. M eminta maaf kepada anggota keluarga lain, atau
anggota kelompok atas sikap saya yang selama ini
suka mementingkan diri sediri, sehingga menimbulkan
pertengkaran
b. Rela memaafkan anggota kelauraga atau anggota
kelompok yang telah melakukan kesalaha.

DOA PENUTUP
Ya Allah Bapa kami, berkatilah setiap keluarga kami.
Berikanlah rahmat persekutuan dalam keluarga kami. Dan
ambillah dalam diri setiap anggota keluarga kami segala
sikap mementingkan diri sendiri, dan taruhlah dalam diri
kami, sikap rendah hati seperti yang telah ditunjukkan
oleh Yesus Putra-Mu, yang hidup dann berdaulat dalam
persekutuan dengan Dikau dan Roh Kudus, kini dan
sepanjang masa. Amin.

180 Lembaga Biblika Indonesia


Minggu ke- 56
GUNAKANLAH PERLENGKAPANSENJATA ALLAH

DOA PEMBUKA
Ya Allah, Bapa kami, setiap saat, setiap menit, bahkan detik,
iblis selalu mengincar untuk menyerang dan memusnahkan
kami, umat-Mu. Syukurlah bahwa Engkau senantiasa
datang membantu dan membela kami, terutama lewat
berbagai perlengkapan senjata yang Engkau berikan
kepada kami. Semoga atas bantuan rahmat-Mu, kami
semakin setia menggunakannya dalam menghadapi setiap
serangan iblis. Sebab Engkaulah Allah, pelindung dan
penyelamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin

BACAAN: EF. 6:10-20

RENUNGAN
Suatu kali seorang pastor dipanggil untuk menyembuhkan
seseorang yang kerasukan setan. Beberapa upaya
dilakukan, termasuk berdoa, namun orang tersebut tetap
saja tidak sembuh. Kemudian datang seorang pastor lain
yang sudah biasa menyembuhkan orang yang kerasukan.
Pastor itu dengan bantuan doa Bapa Kami dan Salam
Maria, serta penumpangan tangan akhirnya roh jahat

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


181
itu berhasil diusir, dan orang itu sadar lagi. Setelah dicek,
ternyata pastor yang pertama, dia baru pertama kali
melakukan proses menyembuhan orang yang kerasukan
setan. Menurut kesaksiannya, dia sedikit bingung dan
bimbang apa yang harus dilakukan saat itu. Sedangkan
pastor yang kedua sudah beberapa kali melakukannya.
Hari ini kita diingatkan oleh Rasul Paulus bahwa, dalam
melawan iblis dan roh-roh jahat, kita harus menggunakan
perlengkapan-perlengkapan senjata Allah. Perlengkapan
senjata Allah tersebut adalah ikat pinggang kebenaran dan
baju zirah keadilan, kasut kerelaan mewartakan Injil damai
sejahtera, perisai iman, pedang Firman Allah, dan doa.
Dalam kisah pengusiran roh jahat di atas, kedua pastor itu
sama-sama menggunakan perlengkapan iman dan doa.
Namun, pastor kedualah yang berhasil menggunakannya
untuk mengusir roh jahat dan pastor yang pertama
tidak. Mengapa? Masing-masing diberi karunia yang
berbeda. Pastor yang kedua diberi karunia untuk mengusir
roh jahat, sedangkan yang kedua tidak. Perlu diingat
bahwa bukan saja soal karunia, tetapi juga tergantung
bagaimana seseorang membiasakan diri supaya trampil
menggunakan setiap perlengkapan senjata Allah dalam
melawan musuh kita, yakni iblis. Kedua pastor mendapat
karunia tahbisan yang sama dan mendapat karunia untuk
mengusir roh jahat. Pastor yang pertama belum terbiasa
serta masih bingung dan ragu menggunakan perlengkapan
senjata Allah. Sedangkan pastor kedua, karena sudah
terbiasa dan trampil menggunakannya, dengan mudah
menggunakannya untuk mengalahkan roh jahat.
Dengan demikian hari ini kita tidak saja diberitahukan
setiap perlengkapan senjata Allah, namun lebih dari itu kita

182 Lembaga Biblika Indonesia


juga diajak untuk senantiasa melatih dan membiasakan diri
untuk menggunakan setiap perlengkapan senjata Allah.
Kita membiasakan diri untuk hidup dalam kebenaran dan
keadilan. Setiap tindakan selalu diwarnai dengan semangat
pewartaan Injil. Setiap saat membaca, merenungkan dan
menghidupi Firman Tuhan. Setiap saat, pikiran, perkataan,
dan perbuatan senantiasa diwarnai oleh iman dan diawali
dengan doa. Bila kita telah terbiasa melakukannya, kita
akan terampil menggunakannya untuk mengalahkan iblis
dan roh jahat.
Iblis tidak hanya hadir dalam orang-orang yang kerasukan
roh jahat. Namun, juga hadir dalam bentuk yang lain,
dalam kehendak yang jahat baik dalam diri orang lain
maupun dalam diri kita. Kalau ada iblis yang telah merasuki
kehendak orang sehingga hidup dalam sikap saling dendam
dan bermusuhan, hanya orang-orang yang telah trampil
dalam kebenaran dan keadilanlah yang bisa mampu
mendamaikan orang-orang tersebut.
Marilah kita berlatih dan membiasakan diri untuk
menggunkan setiap perlengkapan senjata Allah. Bila
kita telah menjadi terampil, kita akan dengan mudah
mengalahkan setiap serangan iblis, sehingga kelak kita
tetap didapati sebagai pemenang dan memperoleh hidup
kekal.

PERTANYAAN REFLEKSI
a. A
pakah selama ini kita sudah tahu tentang setiap jenis
perlengkapan senjata Allah?
b.
Sudah sejauh manakah kita membiasakan diri
menggunakan perlengkapan senjata Allah dalam hidup
kita?

Ibadah Keluarga Mingguan (III)


183
UJUD DOA
a. S emoga setiap orang dan keluarga yang mulai menjauh
dari Allah dapat bertobat dan kembali kepada Allah
untuk diselamatkan.
b. Semoga setiap orang yang senantiasa mengusahakan
perdamaian selalu menggunakan perlengkapan senjata
Allah dalam menjalankan tugasnya.
a. Semoga setiap umat beriman semakin setia menghidupi
dan memakai setiap perlengkapan senjata Allah

USULAN AKSI AKSI/NIAT


a. M embiasakan diri dan anggota keluarga lain untuk
selalu berdoa sebelum keluar dari rumah untuk
melaksanakan tugas.
b. Setiap pagi membaca Kitab Suci sebelum melaksanakan
segala aktivitas.

DOA PENUTUP
Ya Tuhan, sebagai orang beriman kami sungguh menyadari
bahwa kami menghadapi musuh yang selalu mengancam
keselamatan kami. Namun, kami sadari bahwa Engkau
akan membantu kami untuk mengalahkan berbagai
gangguan iblis. Semoga dengan bantuan Roh-Mu,
kami setia memakai segala perlangkapan senjata-Mu
dalam mengalahkan iblis dan segala godaannya. Sebab
Engkaulah, Allah dan jaminan keselamatan kami. Amin

184 Lembaga Biblika Indonesia

Anda mungkin juga menyukai