PERKESMAS
Jl. Raya Pangeran Putting Marga No. 2 Kp. Bumi Agung Kecamatan Bumi Agung
Kabupaten Way Kanan Kode Pos 34782,
Email : puskesmasbumiagung2017@gmail.com
KERANGKA ACUAN PROGRAM PERKESMAS
A. PENDAHULUAN
Tujuan pembanguan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran , kemauan dan
kemampuan hidup sehat setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Untuk
mencapai kesehatan tersebut diperlukan upaya dari seluruh potensi yang ada baik
masyarakatmamupun pemerintah setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak penyelenggaraan UKM ( upaya kesehatan
masyarakat) dan UKP (upaya kesehatan perorangan) di strata pelayanan kesehatan. Upaya
keperawatan kesehatan masyarakat merupakan upaya kesehatan penunjang yang
terintegrasi dalam semua upaya kesehatan puskesmas yang dilaksanakan oleh perawat.
Perawat puskesmas mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan keperawatan dalam
bentuk asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
B. LATAR BELAKANG
Keperawatan kesehatan masyarakat (perkesmas) pada dasarnya adalah pelayanan
keperawatan profesional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan masyarakat
dan konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi. Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
dilakukan melalui peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif).
F. SASARAN
Sasaran keperawatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok, masyarakat
yang mepunyai masalah kesehatan, ketidakmauan maupun ketidakmampuan dalam
menyelesaikan masalah kesehatannya.
Prioritas sasaran adalah yang mempunyai masalah kesehatan proritas terutama:
1. Belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan.
2. Sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan tetapi memerlukan tindak lanjut
perawatan dirumah
a. Sasaran individu
Sasaran prioritas adalah balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut,
penderita penyakit menular ( Tb paru, kusta, malaria, DBD, Diare, ISPA/ Pneumonia)
penderita penyakit degeneratif.
b. Sasaran keluarga
Keluarga yang rentan terhadap masalah kesehatan:
- Keluarga miskin yang belum permah kontak dengan sarana pelayanan
kesehatan
- Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan tetapi
mempunyai masalah kesehatan terkait dengan tumbuh kembang balita, kesehatan
reproduksi dan penyakit menular.
c. Sasaran kelompok
Masyrakat khusus yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan
kelompok masyarakat khusus tidak terkait dalam satu institusi tertentu, antara lain
posyandu, kelompok ibu hamil, kelompok usia lanjut.
kegiatan Waktu
jan feb maret apr mei jun jul agst sept okt nov des
Koordinasi X X X X X X X X X X X X
dengan lintas
program dan
mengumpulkan
Sambungan
data
Kunjungan X X X X X X X X X X X X
kasus
Bersambung
koordinasi
lintas sektor
Kunjungan X X X X X X X X X X X X
kasus resti
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan sesuai dengan Indonesia Sehat 2010, bertujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tinginya' Hal tersebut sejalan dengan
salah satu komitmen global yakni Millenium Development Goals (lu/DGs), dimana sektor
kesehatan mempunyai peran
cukup besar antara lain dalam menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi,
meningkatkan kesehatan ibu maternal, pemberantasan
penyakit menular dan dalam rangka eradikasi kemiskinan.
Dengan berlakunya azas desentralisasi, maka penyelenggaraan pembangunan termasuk
pembangunan kesehatan menjadi tanggungjawab pemerintah daerah, sementara pemerintah
pusat lebih berperan sebagai pengarah. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No'
1457 tahun 2003 bahwa keberhasilan pembangunan kesehatan di Kabupaten/ Kota diukur
dengan indikator yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang
kesehatan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi dan
kebutuhan setempat.
Puskesmas sebagai salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta sebagai ujung tombak
pembangunan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan di Indonesia. Dengan demikian
keberhasilan Kabupaten/Kota untuk mencapai SPM sangat dipengaruhi oleh kinerja
Puskesmas yang didukung oleh tenaga
kesehatan yang profesional, Pada saat ini, perawat merupakan tenaga kesehatan terbanyak
(47,28o/o) dari seluruh tenaga kesehatan di daerah (Depkes, 2001). Dari jumlah tersebut,
46,840/o bekerja di puskesmas (DiSen Kes Mas, 2003) dan merupakan tenaga kesehatan
terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga kinerja
perawat puskesmas turut menentuka n kinerja Puskesmas secara keseluru h a n.
Meskipun jumlahnya cukup besar, tetapi kualitas perawat puskesmas pertu mendapatkan
perhatian karena sebagian besar (86,53%) masih berpendidikan sPK dan kurang mendapat
kesempatan mengikuti pelatihan teknis sesuai peran dan fungsinya (wHo-DEpKES, 2001).
Fakta lain menunjukkan bahwa di daerah terpencil perawat puskesmas melaksanakan
hampir sebagian besar upaya kesehatan yang menjadi tanggung jawab
Puskesmas.
Untuk meningkatkan profesionalisme perawat dengan segala keterbatasannya saat ini perlu
dukungan berbagai pihak agar perawat Puskesmas melaksanakan kegiatan sesuai dengan
tugas, tanggung jawab dan wewenang, yang telah diatur dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1239 Tahun 2002 tentang Registrasi dan praktik perawat. selain itu perlu
pula disesuaikan dengan sistem pembinaan karirnya yang telah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri pendayagunaan Aparatur Negara Nomor No 94 tahun 2001, tentang
Jabatan Fungsionar perawat dan Angka Kreditnya. Secara bertahap kompetensi perawat
puskesmas yang ada saat ini, akan ditingkatkan sehingga mampu memberi kontribusi
optimal terhadap tercapainya pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu serta
berkesinambungan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyediakan pedoman bagi perawat Puskesmas,
yaitu pedoman Keoiatan perawat Kesehatan Masyarakat di Puskesmas yang diharapkan
dapat memandu berbagai pihak ierutama perawat Puskesmas dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan, mendukung upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan
perawat 'cli Puskesmas sehingga dapat melaksanakan tugasnya secara
optimal.
B. DASAR HUKUM
l. Undang Nomor 12'Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Unciang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4844}
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik lndonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3637)
4. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
94/Kep/M.Panl11l2oo1 tenlang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka
Kreditnya Keputusan Menteri Kesehatan Nomol128/Menkes/SlVly2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 279lMenkes/Sl(|Vi2006 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di
Puskesmas
6,Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741lMenkes/Perl/ll/2008 teniang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
7.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374lMenkes/Sl(V/2009 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
C. RUANG LINGKUP
Yang dimaksud Perawat Kesehatan Masyarakat di puskesmas adalah semua Perawat
Puskesmas yang menjabat sebagai pejabat fungsional perawat dan bekerja di puskesmas,
untuk selanjutnya disebut sebagai perawat puskesmas, Tanggungjawab utamanya adalah
melakanakan pelayanan/ asuhan keperawatan kepada pasien/klien baik individu, keluarga,
kelompok khusus, masyarakat secara utuhl holtstik (pelayanan dengan memperhatikan
aspek biologis, psikologis, kondisi sosial dan spiritual) serta komprehensif yang meliputi
pencegahan tingkat pertama (pimary prevention) yaitu pencegahan penyakit pencegahan
tingkat kedua (secondary promotion) yaitu peningkatan kesehatan, pencegahan tingkat
ketiga (tertiary prevention) dan terpadu. Kegiatan Perawat Puskesmas yang diuraikan
dalam pedoman ini, mencakup Upaya Kesehatan Perorangan (UKp) dan Upaya Kesehatan
Masyarakat (uKM) yang dilaksanakan perawat puskesmas sesuai dengan kompetensi,
peran dan fungsinya pada semua tatanan perayanan kesehatan strata pertama baik di dalam
gedung ( poliklinik rawat jalan puskesmas, ruang rawat inap Puskesmas, puskesmas
pembantu ) maupun di luar gedung Puskesmas (Puskesmas Keliling, posyandu, Sekolah,
Tempat Kefa, panti, Rumah tahanan (Rutan)/Lembaga pemasyarakatan (Lapas), Rumah
Keruarga, dll) dengan prioi-itas upaya kesehatan wajib dan upaya pengembangan yang
wajib dilaksanakan di Kabupaten/ Kola tertentu,
D. TUJUAN PEDOMAN
Umum: Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyai'akat melalui
peningkatan kinerja Perawat di Puskesmas Khusus:
1. Dipahaminya peran, fungsi dan kegiatan perawat Puskesmas oleh perawat Puskesmas
sehingga mampu meningkatkan kinerjanya untuk
mencapai pelayanan kesehatan yang berkualitas.
2. Dipahaminya peran, fungsi dan kegiatan perawat Puskesmas oleh tenaga kesehatan
lainnya sehingga dapat dilakukan pelayanan
kesehatan yang komprehensif, terpadu, efisien dan efektif.
3. Dipahaminya peran/ fungsi dan kegiatan perawat Puskesmas oleh pengambil keputusan
di'tingkat Puskesrnas/Kabupaten/Kota, sehingga
dapat dikembangkan peni ngkatan profesionalisme perawat Puskesmas.
4. Dipahaminya peran, fungsi dan kegiatan perawat Puskesmas oleh pengambil keputusan
di tingkat Propinsi dan Pusat, sehingga dapat mendukung peningkatan kinerja perawat di
Puskesmas.
E. SASARAN PEDOMAN
1. Perawat di Puskesmas
2. Tenaga kesehatan lain di Puskesmas
3. Para pengambil keputusan di tingkat Puskesmas / Kabupaten I kota I Propinsi dan Pusat.
BAB II
KONSEP DASAR PUSKESMAS DAN UPAYA KEPERAWATAN KESEHATAN
MASYARAKAT
2.langsung (direct care) kepada pasien/krien naupun ticiak langsung (lndirect care) di
berbagai tatanan peiayanan kesehaian antara lain klinik Puskesmas, ruang rarruat inap
puskesmas, puskesmas pembantu, Puskesmas Keliiing, Sekolah, Rutan/Lapas, panti ,
posyandu, Keluarga (Rumah pasien/klien), cill.
3.Penemu kasus
Peralvat Puskesmas berperan dalam rnendeteksi dan menemukan kasus serta melakukan
penelusuran terjadinya penyakit.Pendidik penyuluhan Kesehatan Pembelajaran merupakan
dasar dari pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan semua tahap kesehatan dan
semua tingkat pencegahan. Sebagai pendidik kesehatan, perawat puskesmas mampu:
mengkaji kebutuhan pasien/klien; mengajarkan agar melakukan pencegahan tingkat
pertama dan peningkatan kesehatan pasien/klien kepada individu, keluarga,
kelompo(masyaraka! pemulihan kesehatan dari suatu penyakit; menyusun program
penyuluhan/pendidikan kesehatan, baik untuk topik sehat maupun sakit, seperti nutrisi,
latihan/olah raga, manajemen stress, penyakit dan pengelolaan penyakit, dll; memberikan
informasi yang tepat untuk kesehatan dan gaya hidup antara lain informasi yang tepat
tentang penyakit, pengobatan dll; serta menolong pasien/klien menyeleksi informasi
kesehatan yang bersumber dari buku-buku, koran, televisi, atau teman.
4.Koordinator dan kolaborator
Perawat Puskesmas melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan kesehatan yang
diterima oleh keluarga dari berbagai program , dan bekerjasama dengan keluai'ga dalam
perencanaan pelayanan keperawatan serta sebagai penghubung dengan imtifusi pelayanan
kesehatan dan sektor terkait lainnya.
5. Pelaksana Konseling Keperawatan Tujuan konseling adalah pemecahan masalah secara
efektif. Konseling yang efeKif dapat dilakukan bila didasari adanya hubungan yang positif
anbra konselor dengan pasien/klien dan kesediaan konselor unfuk membantu.
Dalam fungsinya sebagai peraksana konseling, perawat puskesmas membantu pasien/klien
untuk mencari pemecahan rnasalah kesehatan dalam perubahan perilaku yang terjadi dan
dihadapi pasien/ klien. Pemberian konseling, dapat dilakukan di klinik puskesmas,
puskesmas Pembantu, rumah pasien/klien, posyandu dan tabnan pelayanan kesehatan
lainnya dengan melibatkan individu, keluarga, kelompolC masyarakat. Kegiatan yang
dapat dilakukan perawat fuskesmas antara lain menyediakan informasi, mendengar secara
objekuf, memberi dukungan, memberi asuhan dan meyakinkan pasien/ klien, menolong
pasien/klien mengidentifikasi masalah dan faktor falGor yang terkait; memandu klien
menggali permasalahan dan memilih pemecahan masalah yang dapat dikerjakan.
6. Panutan atau model peran (role model) Perawat Puskesmas sebagai panutan atau "Role
Mod,ef, dimakudkan bahwa perilakunya sehari- hari dicontoh oleh orang lain. panutan ini
digunakan pada semua tingkatan pencegahan terutanra perilaku hidup bersih dan sehat
(pHBS). Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain memberi contoh praktek menjaga tubuh
yang sehat baik fisik maupun mental seperti makan makanan bergizi, menjaga berat badan,
olahraga secara teratur, tidak merokok, menyediakan waktu untuk istirahat (relax) setiap
hari, komunikasi efektif, dll. Disamping itu, perawat puskesmas juga harus menampirkan
profesionarismenya daram beker-ja yaitu dengan menerapkan kode etik keperawatan,
menggunakan pendekatan sistematik dan efektif dalam pengambiran keputusan.
Tabel - 1
Kegiatan Perawat Puskesmas Mendukung Pencapaian Indikator Standar Pelayanan
Minimal Dalam Upaya Kesehatan Puskesmas