Anda di halaman 1dari 22

KERANGKA ACUAN PROGRAM

PERKESMAS

UPTD PUSKESMAS BUMI AGUNG


KOTA WAY KANAN,LAMPUNG SELATAN
TAHUN 2019

Jl. Raya Pangeran Putting Marga No. 2 Kp. Bumi Agung Kecamatan Bumi Agung
Kabupaten Way Kanan Kode Pos 34782,
Email : puskesmasbumiagung2017@gmail.com
KERANGKA ACUAN PROGRAM PERKESMAS

A. PENDAHULUAN
Tujuan pembanguan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran , kemauan dan
kemampuan hidup sehat setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Untuk
mencapai kesehatan tersebut diperlukan upaya dari seluruh potensi yang ada baik
masyarakatmamupun pemerintah setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak penyelenggaraan UKM ( upaya kesehatan
masyarakat) dan UKP (upaya kesehatan perorangan) di strata pelayanan kesehatan. Upaya
keperawatan kesehatan masyarakat merupakan upaya kesehatan penunjang yang
terintegrasi dalam semua upaya kesehatan puskesmas yang dilaksanakan oleh perawat.
Perawat puskesmas mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan keperawatan dalam
bentuk asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

B. LATAR BELAKANG
Keperawatan kesehatan masyarakat (perkesmas) pada dasarnya adalah pelayanan
keperawatan profesional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan masyarakat
dan konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi. Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
dilakukan melalui peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif).

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


o Tujuan Umum
Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan
khususnya masalah kesehatan khususnya masalah keperawatan kesehatan untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
o Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku individu, keluarga,
kelompok,dan masyarakat tentang kesehatan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan Sasaran Rincian Cara Hasil


Pokok umum kegiatan melaksakan
kegiatan
Program Pemantauan Melaksanakan Koordinasi Data dan
PERKESMAS kasus resti koordinasi dengan lintas rencana
dengan lintas program dan kegiatan
program untuk mengumpulkan
mendapatkan data baik
data kasus yang melalui raport
resti yang perlu minlok lintas
di followup/ program
dipantau maupun
koordinasi
langsung
dengan program
yang
bersangkutan
Koordinasi Koordinasi Penyusunan
dengan lintas dengan tokoh jadwal waktu
sektor masyarakat dan tempat
kegiatan
Kunjungan Melakukan Laporan asuhan
kasus resti kunjungan keperawatan
rumah resti
untuk
melakukan
kegiatan
promotif dan
preventif

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Secara umum dalam mengidentifikasi masalah/ kasus resti meliputi
1. Identifikasi identitas individu
2. Melakukan kunjungan rumah
3. Melakukan pemantauan kasus resti
4. Melakukan pembinaan kasus resti
5. Membuat asuhan keperawatan

F. SASARAN
Sasaran keperawatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok, masyarakat
yang mepunyai masalah kesehatan, ketidakmauan maupun ketidakmampuan dalam
menyelesaikan masalah kesehatannya.
Prioritas sasaran adalah yang mempunyai masalah kesehatan proritas terutama:
1. Belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan.
2. Sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan tetapi memerlukan tindak lanjut
perawatan dirumah
a. Sasaran individu
Sasaran prioritas adalah balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut,
penderita penyakit menular ( Tb paru, kusta, malaria, DBD, Diare, ISPA/ Pneumonia)
penderita penyakit degeneratif.
b. Sasaran keluarga
Keluarga yang rentan terhadap masalah kesehatan:
- Keluarga miskin yang belum permah kontak dengan sarana pelayanan
kesehatan
- Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan tetapi
mempunyai masalah kesehatan terkait dengan tumbuh kembang balita, kesehatan
reproduksi dan penyakit menular.
c. Sasaran kelompok
Masyrakat khusus yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan
kelompok masyarakat khusus tidak terkait dalam satu institusi tertentu, antara lain
posyandu, kelompok ibu hamil, kelompok usia lanjut.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

kegiatan Waktu
jan feb maret apr mei jun jul agst sept okt nov des
Koordinasi X X X X X X X X X X X X
dengan lintas
program dan
mengumpulkan
Sambungan
data
Kunjungan X X X X X X X X X X X X
kasus
Bersambung
koordinasi
lintas sektor
Kunjungan X X X X X X X X X X X X
kasus resti

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap akhir tahapan kegiatan
disertai dengan pelaporannya.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Dilakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan.
Pelaporan pada akhir kegiatan disampaikan kepada kasetpel UKM dan kepala
puskesmas.
PEDOMAN KEGIATAN
P H RAWAT KESEHATAN MASYARAKAT
Di puskesmas
KATA pengantar
Dengan rnemanjatkan Puji dan Syuhur ke hadirat Tuhan Yang filaha Esa, rancangan
Pedoman Kegiatan Pera.wai Kesehatan Masyarakat di Puskesnras telah dapat diselesaikan.
Pada awal tahun 2000, maka telah terjadi beberapa perubahan dalam kebijakan
pernbangunan kesehatan, antara lain perubahan
dalam Sisiem Kesehatan Nasional, Kebijakan Dasar Puskesmas, ditetapkannya
Kewenangan Wajib Standar Pelayanan Kesehatan di Kabupaten/Kota.
Berdasarkan Kebijahan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, upaya Keperawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas) merupakan upaya kesehatan Puskesmas yang terintegrasi baik ke
dalam upaya kesehatan wajib mar,rpun pengembangan, disamping itu dapat pula
ditetapkan sebagai upaya
pengembangan.
Sebagai pejabat fungsional perawat, perawat kesehatan masyarakat di Puskesmas (untuk
selanjutnya disebut sebagai perawat Puskesmas) bertanggung jawab melaksanakan
pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat , yang intinya adalah melaksanakan asuhan
keperawatan terhadap individu, keluarga, kelompol</ masyarakat khususnya yang
mempunyai masalah
kesehatan akibat ketidaktahuan, ketidakmauan sefta ketidak mampuan.
Mengingat banyaknya jumlah sasaran Perkesmas serta pertimbangan konclisi perawat
Puskesmas yang ada pada saai ini, maka untuk mendukung tercapainya indikator pelayanan
yang ditetapkan dala-m standar pelayanan minimal (SPM), pendekatan yang dilaksanakan
Puskesmas adalah pelayanan yang terintegrasi pada upaya kesehatan r,'vajib Puskesmas
dengan fokus pada
keluarga rawan kesehatan, yaitu keluarga miskin yang mempunyai bayi, balita, ibu hamil,
penyakit menular aiau masalah kesehatan prioritas didaerah.

untuk meningkatkan kinerja perawat puskesmas sehingga optimal memberikan kontribusi


terhadap tercapainya indikator spM dan sekaligus mencapai angka kredit jabatan
fungsionalnya, maka Direktorat Keperawatan dan Keteknisian Medik memandang perlu
untuk menyusun pedoman ini.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada Tim
Penyusun yang terdiri dari wakil dari Direktorat terkait di lingkungan Departemen
Kesehatan, persatuan perawat Nasional lndonesia (PPNI), Fakultas Keperawatan
Universitas lndonesia, serta pihak lain yang berperan dalam penyusunan buku ini
Pedoman ini merupakan acuan minimal bagi perawat serta pihak pihak terkait, sehingga
untuk penerapannya dapat dikembangkan sesuai kebutuhan daerah dan kemampuan daerah.
saran serta masukan untuk penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan, juga dukungan
berbagai pihak untuk dapat mewujudkan kinerja perawat Puskesmas yang optimar sesuai
peran dan fungsinya sehingga perayanan kesehatan yang diberikan bermulu dan akontabel.

Direktur Keperawatan dan Keteknisian Medik

Dra Herawani, MKes, MKep


NIP 140 130 893
BAB i
Pendahuluan

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan sesuai dengan Indonesia Sehat 2010, bertujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tinginya' Hal tersebut sejalan dengan
salah satu komitmen global yakni Millenium Development Goals (lu/DGs), dimana sektor
kesehatan mempunyai peran
cukup besar antara lain dalam menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi,
meningkatkan kesehatan ibu maternal, pemberantasan
penyakit menular dan dalam rangka eradikasi kemiskinan.
Dengan berlakunya azas desentralisasi, maka penyelenggaraan pembangunan termasuk
pembangunan kesehatan menjadi tanggungjawab pemerintah daerah, sementara pemerintah
pusat lebih berperan sebagai pengarah. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No'
1457 tahun 2003 bahwa keberhasilan pembangunan kesehatan di Kabupaten/ Kota diukur
dengan indikator yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang
kesehatan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi dan
kebutuhan setempat.
Puskesmas sebagai salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta sebagai ujung tombak
pembangunan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan di Indonesia. Dengan demikian
keberhasilan Kabupaten/Kota untuk mencapai SPM sangat dipengaruhi oleh kinerja
Puskesmas yang didukung oleh tenaga
kesehatan yang profesional, Pada saat ini, perawat merupakan tenaga kesehatan terbanyak
(47,28o/o) dari seluruh tenaga kesehatan di daerah (Depkes, 2001). Dari jumlah tersebut,
46,840/o bekerja di puskesmas (DiSen Kes Mas, 2003) dan merupakan tenaga kesehatan
terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga kinerja
perawat puskesmas turut menentuka n kinerja Puskesmas secara keseluru h a n.
Meskipun jumlahnya cukup besar, tetapi kualitas perawat puskesmas pertu mendapatkan
perhatian karena sebagian besar (86,53%) masih berpendidikan sPK dan kurang mendapat
kesempatan mengikuti pelatihan teknis sesuai peran dan fungsinya (wHo-DEpKES, 2001).
Fakta lain menunjukkan bahwa di daerah terpencil perawat puskesmas melaksanakan
hampir sebagian besar upaya kesehatan yang menjadi tanggung jawab
Puskesmas.
Untuk meningkatkan profesionalisme perawat dengan segala keterbatasannya saat ini perlu
dukungan berbagai pihak agar perawat Puskesmas melaksanakan kegiatan sesuai dengan
tugas, tanggung jawab dan wewenang, yang telah diatur dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1239 Tahun 2002 tentang Registrasi dan praktik perawat. selain itu perlu
pula disesuaikan dengan sistem pembinaan karirnya yang telah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri pendayagunaan Aparatur Negara Nomor No 94 tahun 2001, tentang
Jabatan Fungsionar perawat dan Angka Kreditnya. Secara bertahap kompetensi perawat
puskesmas yang ada saat ini, akan ditingkatkan sehingga mampu memberi kontribusi
optimal terhadap tercapainya pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu serta
berkesinambungan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyediakan pedoman bagi perawat Puskesmas,
yaitu pedoman Keoiatan perawat Kesehatan Masyarakat di Puskesmas yang diharapkan
dapat memandu berbagai pihak ierutama perawat Puskesmas dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan, mendukung upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan
perawat 'cli Puskesmas sehingga dapat melaksanakan tugasnya secara
optimal.

B. DASAR HUKUM
l. Undang Nomor 12'Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Unciang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4844}
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik lndonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3637)
4. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
94/Kep/M.Panl11l2oo1 tenlang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka
Kreditnya Keputusan Menteri Kesehatan Nomol128/Menkes/SlVly2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 279lMenkes/Sl(|Vi2006 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di
Puskesmas
6,Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741lMenkes/Perl/ll/2008 teniang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
7.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374lMenkes/Sl(V/2009 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
C. RUANG LINGKUP
Yang dimaksud Perawat Kesehatan Masyarakat di puskesmas adalah semua Perawat
Puskesmas yang menjabat sebagai pejabat fungsional perawat dan bekerja di puskesmas,
untuk selanjutnya disebut sebagai perawat puskesmas, Tanggungjawab utamanya adalah
melakanakan pelayanan/ asuhan keperawatan kepada pasien/klien baik individu, keluarga,
kelompok khusus, masyarakat secara utuhl holtstik (pelayanan dengan memperhatikan
aspek biologis, psikologis, kondisi sosial dan spiritual) serta komprehensif yang meliputi
pencegahan tingkat pertama (pimary prevention) yaitu pencegahan penyakit pencegahan
tingkat kedua (secondary promotion) yaitu peningkatan kesehatan, pencegahan tingkat
ketiga (tertiary prevention) dan terpadu. Kegiatan Perawat Puskesmas yang diuraikan
dalam pedoman ini, mencakup Upaya Kesehatan Perorangan (UKp) dan Upaya Kesehatan
Masyarakat (uKM) yang dilaksanakan perawat puskesmas sesuai dengan kompetensi,
peran dan fungsinya pada semua tatanan perayanan kesehatan strata pertama baik di dalam
gedung ( poliklinik rawat jalan puskesmas, ruang rawat inap Puskesmas, puskesmas
pembantu ) maupun di luar gedung Puskesmas (Puskesmas Keliling, posyandu, Sekolah,
Tempat Kefa, panti, Rumah tahanan (Rutan)/Lembaga pemasyarakatan (Lapas), Rumah
Keruarga, dll) dengan prioi-itas upaya kesehatan wajib dan upaya pengembangan yang
wajib dilaksanakan di Kabupaten/ Kola tertentu,

D. TUJUAN PEDOMAN
Umum: Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyai'akat melalui
peningkatan kinerja Perawat di Puskesmas Khusus:

1. Dipahaminya peran, fungsi dan kegiatan perawat Puskesmas oleh perawat Puskesmas
sehingga mampu meningkatkan kinerjanya untuk
mencapai pelayanan kesehatan yang berkualitas.
2. Dipahaminya peran, fungsi dan kegiatan perawat Puskesmas oleh tenaga kesehatan
lainnya sehingga dapat dilakukan pelayanan
kesehatan yang komprehensif, terpadu, efisien dan efektif.
3. Dipahaminya peran/ fungsi dan kegiatan perawat Puskesmas oleh pengambil keputusan
di'tingkat Puskesrnas/Kabupaten/Kota, sehingga
dapat dikembangkan peni ngkatan profesionalisme perawat Puskesmas.
4. Dipahaminya peran, fungsi dan kegiatan perawat Puskesmas oleh pengambil keputusan
di tingkat Propinsi dan Pusat, sehingga dapat mendukung peningkatan kinerja perawat di
Puskesmas.
E. SASARAN PEDOMAN
1. Perawat di Puskesmas
2. Tenaga kesehatan lain di Puskesmas
3. Para pengambil keputusan di tingkat Puskesmas / Kabupaten I kota I Propinsi dan Pusat.
BAB II
KONSEP DASAR PUSKESMAS DAN UPAYA KEPERAWATAN KESEHATAN
MASYARAKAT

A. KONSEP DASAR PUSKESMAS


Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nornor l28/MENKES/
sK/ll 2004 Tentang Kebijakan Dasar pusat Kesehatan Masyarakat (Depkes RI, 2004)
diuraikan sebagai berikut :
1. Pengertian Puskesmas adarah unit peraksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja.
2. Tujuan
Tujuan pembangunan kesehatan yang diserenggarakan oleh puskesmas adalah mendukun g
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasionar, yakni meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah
kerja puskesmas agar terwujud derajad kesehatan yang setinggi_tingginya dalam rangka
mewujudkan Indonesia Sehat 2014
3.fungsi
a. Pusat penggerak pembangunan benarawasan kesehatan
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
c. Pusat peiayanan kesehatan strata pertama, meliputi : pelayanan kesehatan perorangan
dan pelayanan kesehatan nrasyarakat

E. UPAYA DAN AZAS PENYELENGGArAAN PUSKESMAS


1. Upaya Kesehatan Puskesmas
Upaya kesehatan dikelompokkan menjadi dua, yakni :
a. Upaya Kesehatan Wajib Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional,
regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap
puskesmas yang ada di wilayah Indonesia, terdiri dari :
1) Upaya Promosi Kesehatan
2) Upaya Kesehatan Lingkungan
3) Upaya Kesehatan lbu dan Anak serta Keluarga Berencanan
4) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6) Upaya Pengobatan
b. Upaya Kesehatan Pengembangan
Adalah upaya yang ditelapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya Kesehatan
Pengembangan dipilih dari upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada, yaitu :
1) Upaya Kesehatan Sekolah
2) Upaya Kesehatan Olahraga
3) Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat
4) Upaya Kesehatan Kerja
5) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
6) Upaya Kesehatan Jiwa
7) Upaya Kesehatan Mata
8) Upaya Kesehatan Usia Lanjut
9) Upaya Pembinaan pengobatan Tradisional
upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat merupakan bagian inetegral pada upaya
kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Apabila terdapat masalah
kesehatan yang memerlukan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat, maka di
puskesmas dapat dilaksanakan upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat sebagai upaya
pengembangan.

2. Azas Penyelenggaraan puskesmas


Penyelenggaraan Upaya Kesehatan wajib dan upaya Kesehatan Pengembangan harus
menerapkan azas penyelengga-an puskesmas secara terpadu. Azas peyelenggaraan
puskesmas tersebut dikembangkan dari keuga fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya
adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi puskesmas dalam
menyelenggarakan setiap upaya puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun usaha
kesehatan pengembangan. Azas penyelenggaraan puskesmas terdiri dari :
a. Azas Pertanggungjawaban Wilayah Puskesmas berta nggu n g jawab meningkatka n
der{at kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.
b. Azas Pemberdayaan Masyarakat Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga
dan ' masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas,
antara lain terbentuknya Badan penyanfun puskesmas (BPP), Pos Obat Desa. c. Azas
Keterpaduan Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang
optimal, penyelenggaraan setiap upaya puskesmas harus dilakukan secara terpadu baik
lintas program maupun lintas sektor
d. Azas Rujukan Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas masalah
kesehatan secara timbal balik, vertikal maupun horizontal. Rujukan yang diselenggarakan
Puskesmas terdiri dari rujukan upaya kesehatan perorangan dan rujukan upaya kesehatan
masyarakat. Rujukan upaya kesehatan perorangan merupakan rujukan kasus penyakit
meliputi rujukan kasus, rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) dan rujukan ilmu
pengetahuan, sedangkan rujukan upaya kesehatan masyarakat adalah rujukan masalah
kesehatan masyarakat anlara lain kejadian luar biasa, bencana, pencemaran lingkungan,
termasuk bila Puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatah wajib dan
pengembangan yang dibutuhkan masyarakat. Rujukan kesehatan masyarakat meliputi
rujukan sarana dan logistik,rujukan tenaga dan rujukan operasional.

C. UPAYA KEPERAWATAN KESEHATAN MASYAMKAT SEBAGAI UPAYA


KESEHATAN PUSKESMAS

Upaya reperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) merupakan salah satunya kesehatan


yang diselenggarakan oleh Puskesmas sejak Konsep
Puskes:nas diperkenalkan. Dalam Kebijakan Dasar Puskesmas (Depkes,
2004), ditetapkan :
1. Upaya Perkesmas sebagai bagian integral upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan Dimaksudkan upaya Perkesmas dilaksanakan secara terpadu baik upaya
kesehatan perorangan maupun kesehatan masyarakat dalam enam upaya kesehatan wajib
Puskesmas (Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, KIA & KB, P2M, Gizi dan
pengobatan) maupun upaya pengembangan yang wajib dilaksanakan di daerah tertentu.
Keterpaduan tersebut dalam sasaran, kegiatan, tenaga, biaya atau sumber daya lainnya.
Dengan terintegrasinya upaya perkesmas ke dalam upaya kesehatan wajib maupun
pengembangan, diharapkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat lebih bermutu
karena diberikan secara holisti( komprehensif pada semua tingkat pencegahan terpadu, dan
berkesinambungan, Sasaran prioritas perkesmas adalah sasaran yang telah ditetapkan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai kesepakatan daerah, dengan tetap memfokuskan
pada keluarga rawan kesehatan yaitu keluarga rentan (miskin) dan keluarga dengan
kasus/masalah risiko tinggi. pencapaian target sasaran tersebut diharapkan dapat
mendukung tercapainya target pelayanan kesehatan bermutu yang antara lain diukur
berdasarkan indikator standar Pelayanan Minimal (SPM).

2, Upaya Perkesmas sebagai upaya kesehatan pengembangan Bila di wilayah kerja


Puskesmas, terdapat mesarah kesehatan yang spesifik dan memerlukan asuhan
keperarvatan secara terprogram, maka dapat dilaksanakan upaya perkesmas sebagai upaya
kesehatan pengembangan. Upaya perkesmas, dimulai dengan tahap pengkajian
keperawatan masyarakat di suatu daerah dengan masalah spesilik (misalnya tingginya
AKB, penderita Tuberkulose, DBD, Malaria , dll) untuk dapat dirumuskan masalah dan
penyebabnya, sehingga dapat direncanakan intervensi yang akan dilakukan.
Ses,uai kompetensi, peran dan fungsinya, pelaksana utama upaya Perkesmas adalah
seluruh perawat di Puskesmas atau disebut perawat kesehatan masyarakat. Dalam
penyelenggaraan upaya perkesrnas, perawat di Puskesmas bekerjasama dengan petugas
kesehatan lainnya, petugas seklor lain dan dukungan peran serta aktif masyarakat.
BAB III
PERAN, FUNGSI, TANGGUNG JAWAB, KOMPETENSI, KEGIATAN, MEKANISME
KEGIATAN PERAWAT KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS

A. PERAN DAN FUNGSI


Perawat Puskesmas profesional yang ideal adalah perawat komunitas yang memiliki latar
belakang pendidikan serta kompetensidi bidang keperawatan komunitas sehingga dapat
menerapkan 12 peran dan fungsinya (Gbr 1). Pada saat ini, sebagian besar (86,53 o/o)
perawat puskesmas masih berpendidikan sPK dan hanya 13,47 o/o berpendidikan D-ifI
Keperawatan (Ditjen Kesmas 2003). Untuk dapat meningkatkan kinerjanya dalam masa
transisi, perawat Puskesmas diharapkan minimal dapat melaksanakan enam (6) perannya
yaitu sebagai :
(1) penemu kasus ;
(2) pendidik kesehatan;
(3) pemberi pelayanan kesehatan;
(4) koordinator dan kolaborator;
(5) konselor dan 6 panutan atau model peran (role modell.
secara lebih rinci, ke enam
(6) peran dan fungsi tersebut diuraikan sebagai berikut ; Pemberi Pelayanan Kesehatan
Perawat Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga,
kelompok/masyarakat berupa asuhan keperawatan kesehatan masyarakat yang
utuh/holistik, komprehensif meliputi pemberian asuhan pada pencegahan tingkat pertama,
tingkat kedua maupun tingkat ketiga. Asuhan keperarvatan yang diberikan baik asuhan
langsung (direct care) kepada pasien/klien maupun tidak langsung (lndirect care) di
berbagai tatanan peiayanan kesehaian antara lain klinik Puskesmas, ruang rarruat inap
puskesmas, puskesmas pembantu, Puskesmas Keliiing, Sekolah, Rutan/Lapas, panti ,
posyandu, Keluarga (Rumah pasien/klien), dll.

2.langsung (direct care) kepada pasien/krien naupun ticiak langsung (lndirect care) di
berbagai tatanan peiayanan kesehaian antara lain klinik Puskesmas, ruang rarruat inap
puskesmas, puskesmas pembantu, Puskesmas Keliiing, Sekolah, Rutan/Lapas, panti ,
posyandu, Keluarga (Rumah pasien/klien), cill.
3.Penemu kasus
Peralvat Puskesmas berperan dalam rnendeteksi dan menemukan kasus serta melakukan
penelusuran terjadinya penyakit.Pendidik penyuluhan Kesehatan Pembelajaran merupakan
dasar dari pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan semua tahap kesehatan dan
semua tingkat pencegahan. Sebagai pendidik kesehatan, perawat puskesmas mampu:
mengkaji kebutuhan pasien/klien; mengajarkan agar melakukan pencegahan tingkat
pertama dan peningkatan kesehatan pasien/klien kepada individu, keluarga,
kelompo(masyaraka! pemulihan kesehatan dari suatu penyakit; menyusun program
penyuluhan/pendidikan kesehatan, baik untuk topik sehat maupun sakit, seperti nutrisi,
latihan/olah raga, manajemen stress, penyakit dan pengelolaan penyakit, dll; memberikan
informasi yang tepat untuk kesehatan dan gaya hidup antara lain informasi yang tepat
tentang penyakit, pengobatan dll; serta menolong pasien/klien menyeleksi informasi
kesehatan yang bersumber dari buku-buku, koran, televisi, atau teman.
4.Koordinator dan kolaborator
Perawat Puskesmas melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan kesehatan yang
diterima oleh keluarga dari berbagai program , dan bekerjasama dengan keluai'ga dalam
perencanaan pelayanan keperawatan serta sebagai penghubung dengan imtifusi pelayanan
kesehatan dan sektor terkait lainnya.
5. Pelaksana Konseling Keperawatan Tujuan konseling adalah pemecahan masalah secara
efektif. Konseling yang efeKif dapat dilakukan bila didasari adanya hubungan yang positif
anbra konselor dengan pasien/klien dan kesediaan konselor unfuk membantu.
Dalam fungsinya sebagai peraksana konseling, perawat puskesmas membantu pasien/klien
untuk mencari pemecahan rnasalah kesehatan dalam perubahan perilaku yang terjadi dan
dihadapi pasien/ klien. Pemberian konseling, dapat dilakukan di klinik puskesmas,
puskesmas Pembantu, rumah pasien/klien, posyandu dan tabnan pelayanan kesehatan
lainnya dengan melibatkan individu, keluarga, kelompolC masyarakat. Kegiatan yang
dapat dilakukan perawat fuskesmas antara lain menyediakan informasi, mendengar secara
objekuf, memberi dukungan, memberi asuhan dan meyakinkan pasien/ klien, menolong
pasien/klien mengidentifikasi masalah dan faktor falGor yang terkait; memandu klien
menggali permasalahan dan memilih pemecahan masalah yang dapat dikerjakan.
6. Panutan atau model peran (role model) Perawat Puskesmas sebagai panutan atau "Role
Mod,ef, dimakudkan bahwa perilakunya sehari- hari dicontoh oleh orang lain. panutan ini
digunakan pada semua tingkatan pencegahan terutanra perilaku hidup bersih dan sehat
(pHBS). Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain memberi contoh praktek menjaga tubuh
yang sehat baik fisik maupun mental seperti makan makanan bergizi, menjaga berat badan,
olahraga secara teratur, tidak merokok, menyediakan waktu untuk istirahat (relax) setiap
hari, komunikasi efektif, dll. Disamping itu, perawat puskesmas juga harus menampirkan
profesionarismenya daram beker-ja yaitu dengan menerapkan kode etik keperawatan,
menggunakan pendekatan sistematik dan efektif dalam pengambiran keputusan.

Dengan meningkatkan pendidikan dan kompetensi perawat puskesmas, secara bertahap


peran dan fungsi perarruat puskesmas juga dapat ditingkatkan, yaitu sebagai :
7.Pemodifi kasi lingkungan Pei'avrat Puskesmas melakukan kerjasama/konsultasi dengan
berbagai pihak terutama tenaga kesehatan lain untuk menciptakan lingkungan yang bersih,
dan sehat baik di sarana kesehatan maupun di keluarga/ masyarakat
8.Konsultan sebagai konsultan, Perawat puskesmas memberikan nasehat professional,
pelayanan, atau informasi kepada pasien/klien untuk menolong memecahkan masalah
spesifik atau- meningkatkan keterampilan pasien/illien. Konsultasi merupakan proses
interaksi atau kor,-iunikasi sementara antara dua orang atau lebih. Dalam perannya sebagai
konsultan, perawat puskesmas dapat memberikan panduan untr-k pemecahan masalah
keperawatan, peningkatan keterampilan keperawatan, peningkatan kesehatan, dll.
Konsultasi dapat digunakan untuk semua tingkat pencegahan.
9.Advokasi Perawat Puskesmas mampu melakukan advokasi dalam rangka perberdayaan
pasien/klien dan peningkatan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasien/klien. Kegiatan
yang dilakukan oleh perawat Puskesmas antara lain merancang pelayanan kesehatan untuk
pasi'en/klien yanE tidak mampu melakukannya, berperan serta dalam perencanaan.
peningkatan sumber daya masyarakat untuk kesehatan, kerjasama dengan tenaga kesehatan
lain, menolong pasien/klien menggunakan sumberdaya kesehatan seoptimal mungkin.
10. Manajer kasus Sebagai manajer, perawat puskesmas menggunakan kemampuan
spesifik untuk mengkoordinasikan kegiatan kegiatan rain untuk mencapai tujuan asuhan.
Manajemen yang efektif dapat menolong mencapai tujuan dalam setiap tingkat
pencegahan.Kegiatan yang dilakukan antara rain merakukan supervisi terhadap asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien/krien maupun terhadap anggota tim lainnya,
seperti kader kesehatan, anggota keluarga dll;
11. Peneliti Perawat puskesmas seharusnya mengidentifikasi masalah-masarah kesehatan
yang ditemukan dan mencari solusi yang terbaik merarui proses penyelidikan yang irmiah.
peneritian digunakan untuk menyelidiki topik yang terkait dengan pencegahan tingkat
pertama, kedua, ketiga, baik pada individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat.
Kegiatan yang dirakukan antara lain mengajukan peneritian keperawatan, kesehatan
masyaraka! perayanan kesehatan yang terkait dengan praktik keperawatan, menggunakan
kriteria yang ditetapkan untuk mengevaluasi hasir-hasil studi, membaca dan mengkritisi
laporan penelitian secara teratur,berpartisipasi dalam penelitian rain seperti epidemiologi,
perencanaan kesehatan dan perawat lain.
12. Pemimpin dan pembaharu Perawat Puskesmas diharapkan mampu mempengaruhi krien
dan pihak lain untuk mencapai tujuan pelayanan yang telah ditetapkan dan berupaya
menciptakan perubahan. perawat puskesmas menggunakan kepemimpinannira untuk
mencapai tujuan pelayanan dalam semua tingkat pe ncegahan. Kegiatan yang dirakukan
anggota tim me mberi masukan proses pengambiran keputusan untuk pasien/klien dan
anggota tirn lain, menstimulasi minat terhadap promosi kesriratan melalui asuhan
keperawatan pada ketiga tingkat pencegahan; rnembei-ikan informasi yang terkait dengan
promosi kesehatan kepada pasien/kiien dan tenaga kesehatan rain; mendukung program
promosi kesehatan, dll.

B. TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN.


Tanggungjawab dan kewenangan utama perawat termasuk perawat
Puskesmas berdasarkan Keputusan Menteri Kesehalan No. 1239 Tahun 2001 tentang
Registrasi dan Praktik Perawat, adalah melaksanakan asuhan keperawatan baik terhadap
individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat. Tanggung jawab perawat di
puskesmas dalam upaya Kesehatan wajib maupun upaya pengembangan adalah
melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat, sehingga pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok, masyarakat menjadi utuh
(holistik); komprehensif dan terpadu.
Selain sebagai pemberi pelayanan kesehatan pada tatanan pelayanan kesehatan Strata
pertama, Perawat Puskesmas juga turut bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan dua
fungsi Puskesmas lainnya, yaitu sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat Tanggungjawab Perawat Puskesmas dalam
penyelenggaraan
tiga fungsi Puskesmas,.diuraikan sebagai berikut :
1. Fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Perawat turut bertanggungjawab dalam:
a. Mengidentifikasi faktor-faktor risiko kesehatan dan kemungkinan masalah kesehatan
yang timbul di masyarakat (contohnya: akibat limbah pembangunan industr:i di wilayah
kerja Puskesmas yang mencemarkan sumber air; debu di daerah pabrik semen merupakan
faktor risiko infeksi saluran nafas)
b. Melakukan kegiatan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit berdasarkan masalah
kesehatan yang timbul berdasarkan factor risiko yang teridentifikasi
2. Fungsi pemberdayaan masyarakai Perawat turut serta bertanggungjawab dalam
memberdayakan individu, keluarga, kelompok, masyarakat untuk mampu menyelesaikan
masalah kesehatannya khususnya masalah keperawatan melalui asuhan keperawatan
individu, keluarga, kelompok/masyarakat sehingga mampu hidup sehat secara mandlri.
3, Fungsi pelayanan kesehatan strata i Perawat turut serta bertanggungjawab dalam
melaksanakan pemberian asuhan keperawatan individu (dalam konteks keluarga), keluarga,
kelompok, masyarakat rentan (vulnerable group) terutama yang termasuk risiko tinggi
(high risk).
C. KOMPETENSI PERAWAT PUSKESMAS
Saat ini, Perawat Puskesmas diharapkan minimal mempunyai kualifikasi dan kompetensi
sebagai berikut :
1. KUALTFIKASI MINIMAL PERAWAT PUSKESMAS
a. Lulus Sekolah Perawat Kesehatan + pengalaman kerja + sertifikasi Pelatihan Klinik
Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Mengingat perawat professional minimal
berpendidikan D III Keperawatan (professional pemula), maka secara bertahap perawat
puskesmas dengan latar belakang pendidikan spK harus ditingkatkan menjadi D- III
Keperawatan.
b. Lulus D-III Keperawatan + pengalaman kerja + sertifikasi pelatihan Klinik Keperawatan
Kesehatan Masyarakat.
2. KOMPETENSI MINIMAL PERAWAT PUSKESMAS
Kompetensi minimal perawat Puskesmas adalah :
a. Pelayanan /asuhan keperawatan terhadap individu, keluarga, kelompo(masyarakat
dengan masalah kesehatan prioritas terkait dengan komitment global, nasional, maupun
daerah (p2m, gizi, KIA- KB, Kesling, dsb) antara lain : Malaria, Tuberkulose, HIV/AiDS
antara lain :
1) Tindakan keperawatan langsung (drrect care)
2) Pengobatan dasar sesuai kewenangan dan tata lakana standar program
3) Penanggulangan gawat darurat dasar termasuk penanggulangan
bencana alam
4) Pencegahan infeksi
b. Pendidikan/penyuluhan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan untuk pemberdayaan
individu, keluarga, kelompo(masyarakat agar hidup sehat secara mandiri.
c. Pengamatan penyakit menular dan tidak menular (surveillance) khususnya 1)'
Mengidentifikasi faktor risiko terjadinya penyakit/masalah kesehatan
2), Menemukan kasus secara dini 3). Melaporkan adanya Kejadian Luar Biasa (KLB)
d. Motivasi individu, keluarga, kelompok masyarakat dalam pembentukan pelayanan
kesehatan yang bersumberdaya masyarakat (contoh : Posyandu, Posbindu, pos Obat Desa,
dll)
e.Membina pelayanan kesehatan yang bersumberdaya masyarakat
f. Konseling keperawatan/kesehatan
g. Pelatihan kader/masyarakat dalam upaya promosi kesehatan
h. Kerjasama tim dengan tenaga kesehatan lain
i. Monitoring
j. pendokumentasian kegiatan termasuk pencatatan dan pelaporan sesuai ketentuan
D.KEGIATAN PERAWAT PUSKESMAS MENDUKUNG PENC,APAIAN INDIKATOR
SPM BIDAT{G KESEHATAN.
untuk mendukung tercapainya indicator perayanan kesehatan yang terah ditetapkan dalam
spM, dengan kondisi ketenagaan pada saat ini, maka minimal setiap puskesmas
meraksanakan upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat terpadu dalam upaya kesehatan
puskesmas, sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan kepada sasaran prioritas menjadi
rebih utuh, komprehensif, terpadu dan berkesinambungan. Keterpaduan dapat dilakukan
dalam berbagai aspek seperti tenaga, kegiatan, metoda, waktu pelaksanaan maupun
sumberdaya rain sehingga perayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat lebih
efisien dan efektif. Keterpaduan kegiatan perawat puskesmas daram upaya kesehatan wajib
untuk rnencapai indicator 'perayanan kesehatan (spM), secara rinci diuraikan dalam Tabel -
1 berikutnya evaluasi

Tabel - 1
Kegiatan Perawat Puskesmas Mendukung Pencapaian Indikator Standar Pelayanan
Minimal Dalam Upaya Kesehatan Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai