Anda di halaman 1dari 18

KASUS PERAWATAN Tn.

H DENGAN
PASIEN TIFOID

DOSEN PEMBIMBING : AI ROKHAYATI,Skep,Ners,MKep

NAMA : WAWAN
NPM : P17320119337

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI BANDUNG


PROGRAM STUDI D.III KEPERAWATAN RPL
2019
KASUS PERAWATAN TIFOID FEVER

Nama :Tn.H Jenis Kelamin :L


Umur :38 tahun Status Perkawinan : Kawin
Identitas

Agama :Islam Penanggung Biaya :KIS


Pendidikan :SMP No. Regis : 011021
Pekerjaan : Wiraswasta Tanggal Pengkajian :20 Juli 2019
Suku/Bangsa : Indonesia
Alamat : Dusun. Sumurjaya Rt 001/002 Desa. Sumurlaban

Pengkajian

Pada pengkajian dengan tifoid dapat ditemukan timbulnya demam yang khas

yang berlangsung selama kurang lebih tiga minggu dan menurun pada pagi hari serta

meningkat pada sore dan malam hari, nafsu makan menurun, bibir kering dan pecah-

pecah, lidah kotor dan ujung dan tepinya kemerahan, adanya meteorismus, terjadi

pembesaran hati dan limfa, adanya konstipasi dan bahkan tidak terjadi komplikasi

seperti apatis sampai samnolen, adanya bradikardia, kemungkinan terjadi komplikasi

seperti perdarahan pada usus halus, adanya perforasi usus, peritonitis, peradangan

pada meningen, bronchopneumonia, dan lain-lain.

Pada pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan leucopenia dengan

limfositosis relative, pada kultur empedu ditemukan kuman pada darah, urine, feces,

dan uji serologis widal menunjukan kenaikan pada titer antibody O lebih besar atau

sama dengan 1/200 dan H: 1/200


Diagnosa /Masalah Keperawatan

Diagnosa atau masalah keperawatan yang terjadi pada anak dengan tifoid

adalah sebagai berikut:

a. Kurang nutrisi.
15
b. Hipertermia.

c. Risiko terjadi komplikasi (cedera)

d. Gangguan eliminasi BAB

e. Gangguan rasa nyaman

Rencana Tindakan Keperawatan

Kurang Nutrisi (Kurang dari kebutuhan)

Kekurangan nutrisi ini dapat disebabkan adanya asupan yang tidak

adekuat oleh karena menurunnya nafsu makan akibat proses patologis, maka

tujuan keperawatannya diarahkan pada terpenuhinya kebutuhan nutrisi anak.

INTERVENSI RASIONAL
Tingkatkan intake makanan melalui: Cara khusus untuk meningkatkan
 Mengurangi gangguan dari nafsu makan.
lingkungan seperti berisik dan lain-
lain.
 Jaga kebersihan ruangan (barang-
barang seperti sputumpot, urinal
tidak berada dekat tempat tidur.
 Berikan obat sebelum makan jika ada
indikasi
Jaga kebersihan mulut pasien. Mulut yang bersih meningkatkan
nafsu makan.

Bantu pasien jika tidak mampu. Membantu pasien makan.

Sajikan makanan yang mudah dicerna, Meningkatkan selera makan dan


dalam keadaan hangat, tertutup, dan berikan intake makan.
sedikit-sedikit tapi sering.

Selingi makan dengan minum. Memudahkan makanan masuk.

Hindari makanan yang banyak mengandung Mengurangi rasa nyaman.


gas.

Hipertermia

Terjadinya Hipertermia ini dapat disebabkan oleh adanya reaksi

kuman salmonella typhosa yang masuk kedalam tubuh. Untuk mengatasinya

adalah dengan tujuan mempertahankan kondisi suhu tubuh dalam batas

normal dengan cara menurunkannya.


INTERVENSI RASIONAL

Monitor perubahan suhu tubuh, denyut Monitot tanda-tanda vital dan


nadi. observasi kemajuan penurunan suhu
tubuh.

Lakukan tindakan yang dapat menurunkan Kompres hangat dapat terjadi


suhu tubuh seperti lakukan kompres vasodilatasi pembuluh darah sehingga
hangat, berikan pakaian tipis dan mudah memudahkan suhu tubuh keluar.
menyerap keringat. Pakaian yang tipis dan menyerap
keringat memudahkan proses
penguapan.

Libatkan keluarga dalam perawatan serta Meningkatkan pengetahuan agar


ajari cara menurunkan suhu dan keluarga lebih kooperatif.
mengevaluasi perubahan suhu tubuh.

Berikan ventilasi yang adekuat. Membatu memberikan rasa nyaman

Anjurkan untuk banyak/ sering minum. Membantu dalam menurunkan suhu


tubuh.

Risiko terjadi komplikasi (cedera)

Risiko terjadi cedera dalam hal ini adalah adanya komplikasi lebih

lanjut dari tifoid ini seperti adanya perdarahan, perforasi, tukak daerah

mukosa yang dapat mengganggu system dalam tubuh oleh karena kemampuan

kuman dalam merusak system serta adanya penurunan daya tahan tubuh.
Tujuan dari rencana keperawatan adalah mencegah terjadinya komplikasi

lebih lanjut.

INTERVENSI RASIONAL
Berikan istirahat yang cukup selama Merupakan salah satu tindakan untuk
demam, dan lakukan mobilisasi setelah mencegah terjadinya komplikasi lanjut
dua minggu bebas panas mulai dari pada penyakit tifoid.
duduk.

Monitor adanya tanda komplikasi Dapat menentukan tindakan selanjutnya

Cek vital sign setiap empat jam. Monitor faktor resiko.

Libatkan keluarga dalam perawatan dan Meningkatkan pengetahuan agar


ajari cara melakukan perawatan secara keluarga kebih kooperatif.
aseptic

Jelaskan faktor risiko yang dapat Agar pasien dan keluarga dapat
menyebabkan komplikasi lanjut. menghindari faktor risiko.
.

Gangguan eliminasi BAB

Gangguan eliminasi BAB ini disebabkan oleh intake dan output

yang tidak seimbang, kurangnya makan makanan yang berserat yang

dapat menyebabkan perubahan struktur feases menjadi keras.


Intervensi Rasional
Anjurkan pasien untuk makan Agar tidak terjadi kesulitan dalam

makanan yang banyak mengandung BAB

serat yang dapat mempermudah

feases untuk dikeluarkan

Monitor adanya perubahan status Dengan memonitor perubahan

nutrisi status nutrisi, kebutuhan nutrisi

pasien terpenuhi

Kolaborasi dengan keluarga dalam Agar keluarga dapat memantau apa

monitor aktivitas pasien yang menyebabkan kesulitan BAB

Jelaskan kepada pasien dan Agar kesehatan pasien tetap terjaga

keluarga tentang pentingnya

menjaga kesehatan fekal


Gangguan rasa nyaman

Gangguan rasa nyaman pada pasien thypoid ini dapat disebabkan oleh adanya

imflamasi jaringan, infeksi virus salmonella thyposa yang mengakibatkan nyeri pada

abdomen pasien.

Intervensi Rasional
Ciptakan posisi yang nyaman bagi Agar nyeri yang dialami dapat

pasien diatasi

Identifikasi penyebab terjadinya Gangguan rasa nyaman yang

gangguan rasa nyaman dialami dapat ditanggulangi

Kolaborasi dengan keluarga dalam Memonitor dan membatasi kegiatan

aktivitas pasien pasien

Membatasi pengunjung Agar pasien dapat mengontrol

emosi dalam suasana yang sepi


ANALISA MASALAH

Nama : Tn. H
Umur : 38 th

DATA ETIOLOGI MASALAH


Ds. Pasien mangatakan Infeksi bakteri Peningkatan suhu tubuh
badannya panas (Hipertermi)
Do. Pasien tampak gelisah Kesaluran cerna
- KU lemah
- Bibir kering
Proses inflamasi
- Akral hangat
TTV
Produksi panas meningkat
- TD : 140/80
- RR: 20x/menit
- N= 87x/menit
Hipertermi
- Suhu 39,5

Ds. Keluarga pasien


mengatakan Pasien
tidak nafsu makan, Infeksi bakteri Perubahan nutrisi kurang
mual & muntah dari kebutuhan tubuh
Do. KU lemah Tekanan intrasastritik
- Porsi makan
setengah porsi , 3 Intake in adekuat
sdm
- Mual, muntah 3 x
hr Nutrisi kurang dari
- Lidah kotor
kebutuhan tubuh
- Mulut pahit

Ds. Pasien mengatakan


susah buang air besar
Do. Keadaan umum Intake dan output Perubahan pola BAB
tampak gelisah berkurang
- Susag BAB
- Abdomen
Kurang makan makanan
kembung
banyak mengandung serat

Terjadi pengerasan pada


feses

Defekasi (susah BAB)


Ds. Pasien mengatakan
suhu tubuh tidak
turun
Peningkatan suhu tubuh Resiko kekurangan
Do. Suhu tubuh 39,5
volume cairan
- Mual & muntah 3 x
Intake cairan in adekuat
hr
- Pasien tampak
Resiko kekurangan cairan
gelisah

Ds. Keluarga klien


mengatakan pasien
sering berdiam diri
Defekasi Resiko tinggi trauma fisik
Do. Keadaan umum pasien
lemah
Penurunan fungsi anus

Trauma fisik

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi (peningkatan suhu tubuh di ambang batas normal) berhubungan

dengan infeksi virus salmonella thyposa


2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Perubahan pola BAB berhubungan dengan proses peradangan pada dinding

usus halus
4. Resiko kehilangan cairan berhubungan dengan mual dan muntah
5. Resiko tinggi trauma fisik berhubungan dengan imflamasi
PERENCANAAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA PERENCANAAN
NO
KEPERAWATAN Tujuuan INTERVENSI (NIC) RASIONAL
1 Hipertermi Dalam rentang waktu 3x24 jam suhu tubuh - Fever treatment - Suhu tubuh dapat
- Vital sign monitoring
berhubungan dengan menurun dikontrol dengan
infeksi virus NOC : baik
- Tanda-tanda vital
salmonella thyposa - Thermoregulation
dapat kembali
Dengan criteria hasil:
normal
- Suhu tubuh dalam rentang normal
- Nadi dan RR dalam rentang normal
- Tidak ada perubahan warna kulit dan
tidak ada rasa pusing
- Dapat
- Nutrition meningkatkan
Setelah dilakukan tindakan selama 3x24jam
management
2. Ketidak seimbangan kebutuhan nutrisi
mual, muntah dapat diatasi - Nutrition
nutrisi kurang dari pasien terpenuhi
monitoring
kebutuhan tubuh
NOC :
- Fluence
- Hydration
- Nutrition status: food and fluid intake
Dengan kriteria hasil:
- Mempertahankan urine output sesuai
dengan usia dan berat badan
- TD, suhu tubuh dalam batas batas normal
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi,
elastisitas turgor kulit baik
- Membrane mukosa lembab tidak ada rasa
Mencegah
haus yang berlebihan terjadinya
dehidrasi,
Dalam waktu 2x24 jamkebutuhan nutrisi - Fluid mempertahankan
terpenuhi mual & muntah berkurang management intake dan output
3. Perubahan pola BAB NOC: cairan
berhubungan dengan - Nutrition Status : Food and Fluid
proses peradangan management
pada usus halus Dengan Kriteria hasil
- Adanya peningkatan berat badan sesuai
dengan tujuan
- Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
- Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi - Mencegah terjadi
- Tidak terjadi penurunan berat badan yang
konstipasi
berarti
Setelah dilakukan tindakan selama 1x 24 jam
- Impaction
pola BAB dapat kembali normal
management
4. Resiko kehilangan
cairan berhubungan NOC :
dengan mual, muntah - Knowledge : personal safety
- Safety behavior : physical injury
- mencegah
Dengan kriteria hasil: distensi
- Mempertahankan pola BAB abdomen

Selama 2x24 jam trauma fisik dapat


ditanggulangi
- Environmental
management
NOC :
5. Risiko tinggi trauma safety
- Bowel elimination
fisik berhubungan
- Hydration
dengan inflamasi
Dengan kriteria hasil
- Mempertahankan bentuk feses
- Bebas dari ketidak nyamanan konstipasi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn.”A”


Umur : 38 thn
Jenis kelamin : laki-laki

Diagnosa Tanggal & Tindakan Evaluasi


Paraf
Keperawatan Waktu Keperawatan (Respon)
Ketidakseimbangan 12 januari 2011 Nutrition S : klien mengatakan Fredi,
nutrisi kurang dari management nafsu makan
kebutuhan tubuh masih menurun
Mandiri O: keadaan umum
- Selingi pasien pasien lemah
makan dengan A: masalah teratasi
minum Sebagian
- Anjurkan pasien P : intervensi
makan makanan Dilanjutkan
yang banyak
mengandung
protein dan
vitamin C
- Monitor jumlah
nutrisi dan
kandungan kalori
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan
jumlah kalori dan
nutrisi yang
dibutuhkan pasien

Nutrition S : klien mengatakan


monitoring nafsu makannya
normal
Mandiri O: keadaan umum
- BB pasien dalam baik
batas normal A: masalah teratasi
- Kaji keluhan mual, sebagian
muntah P : intervensi
- Monitor adanya Dilanjutkan
berat badan
- Monitor kalori dan
intake nutrisi
Kolaborasi
- Memonitor pusat
kemerahan dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva

Hipertermi 14 januari 2011 Fever treatment S : klien mengatakan Fredi


berhubungan badannya panas
dengan infeksi virus Mandiri O: Keadaan umum
salmonella thyposa - Memonitor suhu lemah
sesering mungkin A: masalah teratasi
- Memonitor IWL sebagian
- Selimuti pasien P : intervesi
- Kompres pasien Diteruskan
pada lipat paha
dan aksila

Kolaborasi
- Berikan
pengobatan untuk
mengatasi
penyebab demam
- Berikan cairan
intravena
- Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat
untuk mengatasi
demam

Temperature S : klien mengatakan


regulation badannya tidak
Mandiri panas lagi
- Memonitor suhu O: keadaan umum
minimal tiap 2 jam Baik
sekali A: masalah teratasi
- Memonitor adanya P : intervensi
tanda-tanda Dihentikan
hipertermi
- Selimuti pasien
untuk mencegah
hilangnya
kehangatan tubuh
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat
antipiretik

Vital sign S: klien mengatakan


monitoring kepalanya terasa
pusing
Mandiri O:keadaan umum
- Memonitor TD, lemah
Nadi, dan RR A:masalah teratasi
- Mencatat adanya sebagian
fluktuasi tekanan P :intervensi
darah Diteruskan
- Memonitor
kualitas dari nadi
- Memonitor
frekuensi dan
irama nafas

Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
tim medis tentang
adanya penyebab
perubahan vital
sign

Resiko kekurangan 14 januari 2011 Fluid management S : klien mengatakan Fredi


cairan berhubungan keadaanya
dengan maul dan Mandiri membaik
muntah - Pertahankan O: keadaan umum
catatan intake dan membaik
output yang akurat A: masalah teratasi
- Anjurkan pasien P : intervensi
banyak minum Dihentikan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
dengan keluarga
tentang aktivitas klien

Mandiri
Perubahan pola - Menciptakan S : klien Fredi
BAB berhubungan lingkungan yang mengatakan
dengan proses senyaman mungkin BAB sudah
peradangan pada bagi pasien teratur kembali
dinding usus halus - Mengontrol O: keadaan umum
lingkungan dari baik
kebisingan A: masalah teratasi
- Beri penjelasan pada P : intervensi
psien dan keluarga Dihentikan
bahwa terjadi
perubahan status
kesehatan pada pasien

Kolaborasi
- Berkolaborasi dengan
tim dokter dalam
pemberian obat
therapy

Risiko tinggi Mandiri


trauma fisik - Memonitor tanda dan S : klien mengatakan Fredi
berhubungan gejala konstipasi badannya terasa
dengan imflamasi - Memonitor bising usus sehat
- Dorong pemasukan O: keadaan umu
intake cairan baik
- Konsultasi dengan A: masalah teratasi
dokter tentang P : intervensi
penurunan dan dihentikan
peningkatan bising
usus
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian laktasi

Anda mungkin juga menyukai