Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

UPT DINAS KESEHATAN


PUSKESMAS BANYUANYAR
Jl. Syamsul Arifin Kelurahan Polagan Sampang 69216 Telp. (0323)-322615
Email : puskesmasbanyuanyar@rocketmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SURVEI MAWAS DIRI

I. PENDAHULUAN
Puskesmas memiliki peranan penting sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan di Indonesia. Dalam Perpres 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) diuraikan, dua komponen SKN adalah upaya kesehatan dan
sumber daya kesehatan. Juga diuraikan 23 upaya kesehatan yang setiap upaya
dibagi atas dua komponen lagi, yakni upaya kesehatan perorangan (UKP), dan
upaya kesehatan masyarakat (UKM).
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dengan memberdayakan dan
mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan. Masih
tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi dan prevalensi gizi kurang
pada balita menjadi masalah di Kecamatan ABCD, yang tidak dapat ditangani
sendiri oleh sektor kesehatan, melainkan perlu ditangani bersama dengan sektor di
luar kesehatan dan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan sangat penting
sebagaimana dijelaskan dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan juga
sebagai berikut 1) Dari hasil kajian ternyata 70% sumber daya pembangunan
nasional berasal kontribusi/partisipasi masyarakat; 2) Pemberdayaan
masyarakat/partisipasi masyarakat berazaskan gotong royong, merupakan budaya
masyarakat Indonesia yang perlu dilestarikan; 3) Perilaku masyarakat merupakan
faktor penyebab utama, terjadinya permasalahan kesehatan, oleh sebab itu
masyarakat sendirilah yang dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan
pendampingan/bimbingan pemerintah; 4) Pemerintah mempunyai keterbatasan
sumber daya dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang semakin kompleks di
masyarakat, sedangkan masyarakat mempunyai potensi yang cukup besar untuk
dapat dimobilisasi dalam upaya pencegahan di wilayahnya; 5) Potensi yang
dimiliki masyarakat diantaranya meliputi community leadership, community
organization, community financing, community material, community knowledge,
community technology, community decision making process, dalam upaya
peningkatan kesehatan, potensi tersebut perlu dioptimalkan; 6) Upaya pencegahan
lebih efektif dan efisien dibanding upaya pengobatan, dan masyarakat juga
mempunyai kemampuan untuk melakukan upaya pencegahan apabila dilakukan
upaya pemberdayaan masyarakat terutama untuk ber-perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS).

II. LATAR BELAKANG


Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan
aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya,
serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial
budaya masyarakat setempat.
Wilayah kecamatan Sampang terutama di wilayah kerja puskesmas
Banyuanyar terdapat 8 desa, diperlukan upaya membuat terobosan yang benar-
benar memiliki daya ungkit bagi meningkatnya derajat kesehatan bagi seluruh
masyarakat didasari dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. Puskesmas
merupakan pusat penggerak pemberdayaan kesehatan masyarakat, untuk itu kami
mencoba langkah pendekatan edukatif sebagai fasilitator untuk mengembangkan
desa di wilayah kerja Puskesmas Banyuanyar.
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan dilakukan atas dasar untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan, serta menjadi pengerak
dalam pembangunan kesehatan. Kemandirian bermakna sebagai upaya kesehatan
dari, oleh, dan untuk masyarakat sehingga mampu untuk mengoptimalkan dan
menggerakkan segala sumber daya setempat serta tidak bergantung kepada pihak
lain.
Untuk itulah dilakukan Survei Mawas Diri, yaitu kegiatan pengenalan,
pengumpulan dan pengkajian masyarakat kesehatan yang dilakukan oleh kader
dan tokoh masyarakat setempat dibawah bimbingan kepala Desa/Kelurahan dan
petugas kesehatan (petugas Puskesmas, Bidan di Desa). Survei Mawas Diri adalah
pengenalan, pengumpulan, pengkajian masalah kesehatan pekerja untuk
menumbuhkan kesadaran masyarakat pekerja mengenai kesehatan kerja.
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan tata nilai UPTD Puskesmas
Banyuanyar, yaitu PRIMA : Profesional (memiliki kompetensi dan
kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik), Ramah
(memiliki sikap yang sopan dan santun kepada seluruh masyarakat dan rekan
kerja, Inisatif dan Inovatif (memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri
dengan ide-ide kreatif serta memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan
kesehatan), Malu (memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya) dan Akuntabel (memberikan pelayanan kesehatan
sesuai pedoman dan standar pelayanan yang ditetapkan, dapat diukur dan
dipertanggung jawabkan)

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Membentuk masyarakat yang memiliki kesadaran dan kemampuan untuk
mengetahui dan mengatasi masalah kesehatan secara mandiri sehingga
meningkatkan derajat kesehatannya
b. Tujuan Khusus
1. Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah kesehatan, lingkungan
dan perilaku.
2. Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan
perilaku yang paling menonjol di masyarakat.
3. Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung
upaya mengatasi masalah kesehatan.
4. Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka
masyarakat dalam pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan
masyarakat di Desa Siaga.

III. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN SURVEI MAWAS DIRI

NO Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 Persiapan o Perencanaan
o Pembuatan kuesioner
o Penggandaan kuesioner
o Penentuan sasaran sampel baik KK
maupun jumlah lokasinya

2 Pelaksanaan 1. PelaksanaanPengkajian PHBS


kegiatan o Pelaksana berkeliling ke rumah-rumah
yang sudah ditentukan sebagai sampel
o Pelaksana menemui salah satu anggota
rumah tangga
o Pelaksana menyampaikan tujuan
kedatangan
o Mengisi kuesioner Survei Mawas Diri
2. Pengumpulan Kuesioner
o Kader menyerahkan kuesioner SMD
untuk direkapitulasi
3. Pengolahan data
o Petugas mengolah data kemudian
menyajikan dalam bentuk tabulasi,
grafik dan teks sesuai dengan komponen
pertanyaan.

IV. SASARAN
a. Dilaksanakannya 100% survey mawas diri di masyarakat dengan
sampel di tiap RW adalah 20 KK yang sudah ditentukan oleh
petugas dan kader.
b. Terlaksananya Survei Mawas Diri dengan total KK yang disurvei
adalah 200 KK di wilayah Puskesmas Banyuanyar
c. Terlaksananya Survei Mawas Diri di masing-masing kelurahan /
Desa

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

No Tahapan Kegiatan
Persiapan - Menyusun daftar pertanyaan :
1. Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di
Puskesmas & Desa (data sekunder)
2. Dipergunakan untuk memandu pengumpulan data
3. Pertanyaan harus jelas, singkat, padat & tidak
bersifat mempengaruhi responden
4. Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup dan
menjaring
5. Menampung juga harapan masyarakat
- Menyusun lembar observasi (pengamatan)
Untuk mengobservasi rumah, halaman rumah,
lingkungan sekitarnya.
- Menentukan Kriteria responden, termasuk cakupan
wilayah & jumlah KK
Pelaksanaan 4. Koordinasi dengan kader
o Penyampaian maksud dan tujuan
o Pengenalan instrument beserta definisi
o operasionalnya
o Penyampaian petunjuk teknis dalam
o pelaksaan Survei Mawas Diri
5. PelaksanaanPengkajian PHBS
o Pelaksana berkeliling ke rumah-rumah yang sudah
ditentukan sebagai sampel
o Pelaksana menemui salah satu anggota rumah tangga
o Pelaksana menyampaikan tujuan kedatangan
o Mengisi kuesioner Survei Mawas Diri
6. Pengumpulan Kuesioner
o Kader menyerahkan kuesioner SMD untuk
direkapitulasi
7. Pengolahan data
o Petugas mengolah data kemudian menyajikan dalam
bentuk tabulasi, grafik dan teks sesuai dengan
komponen pertanyaan.

Pelaporan - Meninjau kembali pelaksanaan SMD,


/Evaluasi
- Merangkum, mengolah & menganalisis data yang telah
dikumpulkan
1. Masalah yang dirasakan oleh masyarakat
2. Prioritas masalah
3. Kesediaan masyarakat untuk ikut berperan serta
aktif dalam pemecahan masalah
- Menyusun laporan SMD, sebagai bahan untuk MMD

VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


N 2018
KEGIATAN
O Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag Sept Okt Nov Des

1 kegiatan SMD x x x x x
VIII MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN
PELAPORAN
Seluruh kegiatan survey mawas diri dalam pelaksanaanya
dilakukan pencatatan-pecatatan untuk mendukung kegiatan monitoring
dan evaluasi, kemudian hasil monitoring dan evaluasi serta catatan-
catatan tersebut dirangkum dalam simpulan sebagai dasar rekomendasi
dalam penyusunan pelaporan.

IX PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan hasil SMD menggunakan format laporan yang dapat
Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku
yang paling menonjol di masyarakat dan dilaporkan dalam bentuk
urutan permasalahan kesehatan yang di paparkan pada acara MMD.

Sampang, Januari 2018

Kepala UPTD Puskesmas Banyuanyar

dr. Indah Nur Susanti


NIP. 19720302 200212 2 005

Anda mungkin juga menyukai