Anda di halaman 1dari 90

INDERA PENCIUMAN

dr. Ida Lestari Harahap, M.Si


Departemen Anatomi
Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
INDERA PENCIUMAN
INDERA PENCIUMAN
INDERA PENCIUMAN
Lapisan mukosa di rongga hidung selain
terdapat epitel respiratory/ untuk pernapasan,
terdapat juga epitel olfactory/ epitel untuk
pembauan
Di epitel olfactory terdapat 10 juta neuron
olfactory atau saraf pembauan
olfactory hair  olfactory neurons  olfactory
bulbs  Olfactory tracts (N I)  lobus frontal
otak
INDERA PENCIUMAN
PROSES PENCIUMAN
Molekul yg terbawa di udara masuk cavum nasi/
rongga hidung terlarut dalam cairan di sekitar
olfactory epithelium, terikat oleh kemoreseptor di
olfactory hair membranes, hal ini akan
menyebabkan timbulnya potensial aksi olfactory
neurons
Pembauan adalah satu2nya indera yang langsung
diterima otak tanpa melalui thalamus
INDERA
PENGECAPAN
INDERA PENGECAPAN
• Fungsi pengecapan diperankan oleh suatu
struktur yang disebut tunas pengecap (taste
buds)
• Fungsi pengecapan terutama ditemukan pada
lidah, namun demikian tunas pengecap (taste
buds) juga ditemukan pada:
– Palatum
– Dinding faring dan bibir (tertama pada anak-anak)
– Epiglottis
– Bagian proksimal esofagus

• Pada lidah taste buds berada pada suatu


struktur yg disebut papilla lidah
INDERA PENGECAPAN
Terdapat 4 macam papilla di lidah
– Papilla vallata
• Bentuk paling besar, jumlah paling sedikit
• Berjumlah 8-12 yg berjajar seperti huruf V di batas bagian
anterior dan posterior lidah
– Papilla fungiform
• Tersebar tak merata hampir di seluruh permukaan lidah
diantara papilla filliform
– Papilla foliata
• Tersebar di lipat bagian tepi lidah
• Mengandung taste buds paling sensitif
• Terdapat paling banyak pada anak-anak dan jumlahnya
menurun sesuai usia
– Papilla filiform
• Jumlah paling banyak)
• Permukaannya tidak terdapat taste buds
P
A
P
I
L
L
A
L
I
D
A
H
INDERA PENGECAPAN :
taste buds
• Berbentuk oval, tertanam di epitel permukaan
lidah
• Manusia mempunyai kira-kira 10,000 taste buds
• Terdapat 2 tipe sel :
– Taste cells/ gustatory cells
– Supporting cells/ sel penyokong
• Tiap taste buds mempunyai sekitar 50 taste
cells/ gustatory cells
• Tiap taste cells/ gustatory cells mempunyai
rambut yg disebut gustatory hairs yang
terhubung keluar melalui taste pore/ gustatory
pore.
INDERA PENGECAPAN :
taste buds

TASTE BUDS
INDERA PENGECAPAN
FUNGSI PENGECAP
• Zat terlarut dalam saliva  masuk ke taste
pore  taste cells
• Manusia dapat mengecap 5 rasa utama
– Asam/ kecut : cuka
– Manis : karbohidrat, beberapa protein
– Asin : ion logam (Natrium  terdapat di
garam)
– Pahit : alkali
– Umami : rasa “lezat”, terdapat pada protein
dan asam amino (glutamat)
INDERA PENGECAPAN
• Selain rasa utama tersebut, terdapat
sejumlah besar rasa yg mampu dikecap yg
merupakan kombinasi rasa.
• Ambang kecap tiap rasa berbeda, paling
tinggi adalah ambang rasa pahit, terendah
adalah asin
• Manusia mempunyai kecenderungan
menyukai rasa manis, asin, dan umami. Hal
ini mungkin disebabkan karena respon
terhadap kebutuhan tubuh akan gula,
karbohidrat, proteins, dan minerals
INDERA PENGECAPAN
• Tekstur makanan juga berpengaruh terhadap
pengecapan
• Saat makanan dingin masuk ke rongga mulut,
makanan kemudian dihangatkan oleh tubuh, dan
sensasi rasa ditingkatkan dengan cepat, melalui
taste buds kemudian dihantarkan ke Sistem
Saraf Pusat
• Sensasi pengecapan sangat dipengaruhi oleh
indera pembauan  coba rasakan mengecap
kentang dan apel dengan hidung tertutup 
ternyata rasanya akan mirip
INDERA PENGECAPAN
• Persarafan lidah untuk pengecapan :
– 2/3 anterior lidah dan palatum oleh N. Facialis
(N. VII)
– 1/3 posterior lidah oleh N. Glossofaringeus
(N. IX)
– Dinding faring dan epiglottis oleh N. Vagus
(N. X)
JALUR SARAF PENGECAPAN
N. VII, IX, X  nucleus tractus solitarius 
thalamus  girus postcentralis lobus parietalis
JALUR SARAF PENGECAPAN
INDERA
PENGLIHATAN
STRUKTUR AKSESORIUS MATA

1. ALIS MATA/ eyebrows


 Melindungi mata dari cahaya, debu dan tetesan
keringat
2. KELOPAK MATA/ eyelids
 disebut juga palpebra
 Terdiri dari kulit, otot dan kelenjar; melindungi dari
debu, cahaya, benda asing
 saat berkedip membasahi mata (normal 25 kali/
menit)
 terdapat kelenjar meibom (modifikasi kelenjar
sebacea, jika mengalami infeksi  kalazion)
3. BULU MATA
 melindungi mata
STRUKTUR AKSESORIUS MATA,
lanj…
4. KONJUNGTIVA/ conjunctiva
 Membran mukosa yang melapisi bagian
dalam kelopak mata (konjungtiva palpebra)
dan permukaan bola mata (konjungtiva
bulbi)
 pertemuan kedua konjungtiva disebut fornix
konjungtiva
5. KELENJAR LAKRIMAL/ Lacrimal glands
 memproduksi air mata yang membasahi dan
melindungi mata (1 ml/hari)
6. OTOT EXTRAOKULER
STRUKTUR AKSESORIUS MATA
ALIS MATA

PALPEBRA/
KELOPAK MATA

BULU MATA

CONJUNCTIVA
STRUKTUR AKSESORIUS MATA
STRUKTUR AKSESORIUS MATA
STRUKTUR AKSESORIUS MATA :
KELENJAR LAKRIMAL

PERJALANAN AIRMATA
LACRIMAL GLAND/ KELENJAR LAKRIMAL  DUCTUS
LACRIMALIS  membasahi bola mata  melalui puncta masuk ke
CANALICULI LACRIMAL  SACCUS LACRIMAL  DUCTUS
NASOLACRIMAL masuk ke rongga hidung
STRUKTUR AKSESORIUS MATA:
OTOT EXTRAOKULER

Ada 6 otot extraokuler


-4 rectus  lateral, medial,
inferior, dan superior
-2 oblique  superior dan
inferior
-Fungsi untuk
menggerakkan mata ke
segala arah  di test dg
TEST H
BOLA MATA
ANATOMI BOLA MATA
• Lapisannya terdiri atas 3 lapis
– TUNICA FIBROSA  terdiri atas sclera
dan kornea
– TUNICA VASCULAR  terdiri atas
choroid, ciliar body/ badan siliar, iris
– TUNICA NERVOSA  terdiri atas retina
BOLA MATA
BOLA MATA : TUNICA FIBROSA

• Tersusun atas sclera dan cornea


• Sclera terletak di dua perlima bagian
posterior bola mata, terlihat sebagai
bagian putih mata
• Cornea ada di seperlima bagian
anterior, avaskuler (tidak ada
pembuluh darah), transparan, dan
berguna untuk meneruskan sinar yang
masuk ke mata
BOLA MATA : TUNICA VASCULAR

TERDIRI ATAS
• IRIS
– Melingkar, berlubang di tengah yg disebut
PUPIL
– Terdapat otot polos yang berfungsi mengatur
besar kecilnya cahaya yang masuk
– Musculus sphincter pupillae dan dilator
pupillae
BOLA MATA : TUNICA VASCULAR

LANJUTAN IRIS…

– Musculus sphincter pupillae berkontraksi


(melalui saraf parasimpatis N III)  pupil
diameter mengecil (MIOSIS)

– Musculus dilator pupillae berkontraksi


(melalui saraf simpatis N III)  pupil
diameter melebar (MIDRIASIS)
BOLA MATA : TUNICA VASCULAR

• CILIARY BODY
– Terdapat ciliary process yang berfungsi untuk
memproduksi humor aqueous
– Terdapat otot polos musculus ciliaris yang
berfungsi untuk mengatur bentuk lensa
(melalui ligamentum suspensory berhubungan
dengan lensa)

• CHOROID
– Lapisan diantara sclera dan retina
BOLA MATA :
TUNICA VASCULAR
TUNICA NERVOSA : RETINA
TERDIRI ATAS
RETINA
• Adalah lapisan paling dalam bola mata
• Selembar tipis jaringan saraf semitransparan
• Multilapis yang melapisi 2/3 posterior dinding bola mata.
• Lapisan retina:
• Membrana limitans interna
• Lapisan serat saraf
• Lapisan sel ganglion
• Lapisan pleksiformis dalam
• Lapisan inti dalam badan sel bipolar
• Lapisan pleksiformis luar
• Lapisan inti luar sel fotoreseptor
• Membrana limitans eksterna
• Lapisan fotoreseptor segmen dalam dan luar, terdapat sel
batang dan kerucut
• Epitel pigmen retina
TUNICA NERVOSA : RETINA

• Struktur pada retina


• Makula lutea/ bintik kuning di tengahnya terdapat Fovea centralis  tempat
cahaya difokuskan, mengandung paling banyak sel fotoreseptor
• Optic disc/ discus opticus yaitu penonjolan N II (N. Opticus), disekitarnya
terdapat blind spot/ bintik buta yg tidak mengandung sel fotoreseptor
TUNICA NERVOSA : RETINA,
sel fotoreseptor
SEL BATANG
• Untuk penglihatan tak berwarna
• mempunyai pigmen rhodopsin yang berguna
untuk adaptasi gelap
• Terdapat hampir di seluruh retina, kecuali
fovea centralis

SEL KERUCUT
• Untuk penglihatan warna
• Mengandung pigmen iodopsin
• Terdapat paling banyak di macula dan fovea
centralis
KOMPARTEMEN/ RUANGAN BOLA MATA

TERDAPAT 2 KOMPARTEMEN
1. KOMPARTEMEN ANTERIOR
• Terbagi lagi menjadi :
– Anterior chamber/ kamera okuli anterior :
antara kornea dan iris
– Posterior chamber/ kamera okuli posterior :
antara iris dan lensa
• berisi humor aqueous
• humor aqueous diproduksi oleh processus
siliaris(cilliary process)/ bagian dari badan
siliar/ cilliiary body
KOMPARTEMEN/ RUANGAN BOLA MATA :
HUMOR AQUEOUS

• humor aqueous berfungsi untuk


– Menjaga tekanan bola mata
– Memberi bentuk bola mata
– Memberi nutrisi kornea
– Media refrakta/ meneruskan cahaya
• Setelah diproduksi humor aqueous akan
dikembalikan ke aliran vena melalui
canalis Schlemm/ canal of Schlemm,
dan jika terjadi gangguan aliran maka …
KOMPARTEMEN/ RUANGAN BOLA MATA
KOMPARTEMEN/ RUANGAN BOLA MATA

2. KOMPARTEMEN POSTERIOR :
– Ruangan di belakang lensa
– Berisi humor vitreous
– Sering disebut corpus vitreus/ badan kaca
KOMPARTEMEN/ RUANGAN BOLA MATA

CORPUS
VITREUS/
BADAN KACA

KAMERA
OKULI
ANTERIOR

KAMERA
OKULI
POSTERIOR
LENSA
LENSA
• Transparan, bentuk bikonveks
• Dibungkus oleh suatu kapsul, berisi suatu protein
crystalline
• Dihubungkan dengan badan siliar oleh ligamentum
suspensory
• Di badan siliar terdapat musculus ciliaris, sehingga
kontraksi musculus ciliaris akan mengendurkan
ligamentum suspensory yg kemudian menjadikan lensa
mencembung, hal ini disebut AKOMODASI
• Semakin bertambah umur, kemampuan lensa untuk
mencembung/ memipih berkurang  pandangan kabur
pada orang lanjut usia yg disebut PRESBIOPI
• lensa dapt mengalami degenerasi  KATARAK
• Saat melihat dekat
musculus ciliaris akan
berkontraksi, ligament
suspensory mengendur
sehingga lensa akan
menebal/ mencembung ><
Saat melihat jauh musculus
ciliaris relaksasi maka
lensa akan memipih

• Lensa menerima bayangan


terbalik dan diperkecil, baru
kemudian akan dipersepsi
oleh otak sehingga menjadi
“seperti aslinya”
KELAINAN AKOMODASI LENSA

-
KELAINAN AKOMODASI LENSA

MYOPIA/ RABUN JAUH


• KABUR JIKA MELIHAT BENDA JAUH KARENA LENSA
TERLALU MENCEMBUNG ATAU AXIS BOLA MATA
TERLALU PANJANG  SEHINGGA BAYANGAN JATUH
DI DEPAN RETINA
• DIKOREKSI DG LENSA CEKUNG/ NEGATIF

HYPEROPI/ HIPERMETROPI/ RABUN DEKAT


• KABUR JIKA MELIHAT BENDA DEKAT KARENA
LENSA KURANG DAPAT MENCEMBUNG ATAU AXIS
BOLA MATA TERLALU PENDEK  SEHINGGA
BAYANGAN JATUH DI BELAKANG RETINA
• DIKOREKSI DG LENSA CEMBUNG/ POSITIF
JALUR SARAF PENGLIHATAN
• Lapang pandang tiap mata ada 2  temporal dan
nasal
• Lapang pandang sebelah temporal akan diterima
retina bagian nasal >< Lapang pandang sebelah
nasal akan diterima retina bagian temporal
• Di pusat penglihatan, pada akhirnya otak bagian
kiri akan menerima lapang pandang mata kiri
sebelah nasal dan mata kanan sebelah temporal
>< otak kanan
• Akhirnya kedua lapang pandang akan tumpang
tindih sebagai suatu lapang pandang yang
BINOCULAR
KELAINAN2 YANG BERKAITAN DENGAN INDERA PENGLIHATAN
• Konjungtivitis
• Ptosis
• Trikiasis
• Keratitis
• Hordeolum
• Miopi
• Hipermetropi
• Presbiopi
• Exophthalmus
• Endophtalmitis
• Strabismus
• Buta warna
INDERA
PENDENGARAN
STRUKTUR TELINGA
• Telinga luar
– Auricula/ Daun telinga
– External auditory meatus/ Liang telinga
• Telinga tengah
– Membran timpani/ gendang telinga
– Tuba eustachius
– Tulang-tulang pendengaran (MALEUS, INCUS,
STAPES)
– Tingkap oval dan tingkap bundar
• Telinga dalam
– Koklea
– Kanalis semisirkularis
STRUKTUR TELINGA
STRUKTUR TELINGA :
Telinga Luar
• Fungsi : menangkap dan mengumpulkan
gelombang bunyi serta menyalurkannya ke
telinga tengah
• Daun telinga
– Terdiri atas tulang rawan elastin dan kulit
• Liang telinga
– Berbentuk huruf S, panjangnya 2.5 – 3cm
– Sepertiga luar liang telinga rangkanya terdiri dari tulang
rawan, lapisan kulitnya terdapat rambut halus dan
kelenjar ceruminous penghasil serumen/ earwax
– Dua pertiga dalam rangkanya terdiri dari tulang, kulit
lebih sedikit mengandung kelenjar ceruminous
STRUKTUR TELINGA :
Telinga Tengah
• Membran timpani
– Bentuk bundar dan cekung bila dilihat dari
arah liang telinga. Terdiri atas 2 bagian; pars
flaksida (atas) dan pars tensa (bawah)

• Tuba Eustachius
– Saluran yang menghubungkan telinga tengah
dengan daerah nasofaring, berfungsi
mengatur tekanan udara di dalam telinga agar
sama dengan di luar
STRUKTUR TELINGA :
Telinga Tengah
• Tulang-tulang pendengaran
– 3 buah tulang; Incus (martil) , maleus,
stapes (sanggurdi), yang terhubung oleh
persendian
– Fungsi : amplifikasi getaran yang
dihasilkan oleh membran timpani sebelum
disalurkan melalui tingkap oval ke koklea
• Tingkap oval dan tingkap bundar
STRUKTUR TELINGA :
Telinga Tengah (tulang2 pendengaran)
STRUKTUR TELINGA :
Telinga Dalam
 LABIRIN TULANG
VESTIBULUS
CANALIS SEMI SIRKULARIS
COCHLEA
 LABIRIN MEMBRAN
UTRICULUS
SACULUS
KANALIS SEMICIRCULARIS
DUKTUS COCHLEARIS
DUKTUS & SACUS ENDOLIMPATICUS
STRUKTUR TELINGA :
Telinga Dalam
• KOKLEA (RUMAH SIPUT)
– Terdiri dari dua setengah lingkaran
– Terdiri dari 3 ruangan; skala vestibuli (yang
berhubungan dengan tingkap oval), skala media
dan skala timpani (berhubungan dengan tingkap
bundar)
– Skala vestibuli dan timpani berisi cairan perilimfe
dan skala media berisi endolimfe
– Dasar skala vestibuli adalah membran vestibuli
sedang dasar skala media adalah membran
basalis, pada permukaan membran basalis
terdapat organ pendengaran (organ corti)
STRUKTUR TELINGA :
Telinga Dalam
• APARATUS VESTIBULARIS : ORGAN
KESEIMBANGAN
– Kanalis Semisirkularis
• Terdiri dari 3 saluran setengah lingkaran yang
tersusun saling tegak lurus satu sama lainnya, berisi
cairan endolimfe
• Mendeteksi akselerasi atau deselerasi angular dan
rotasional kepala;
• Sel rambut reseptif-nya terletak pada bagian ampulla
– Organ otolit; Sakulus dan Utrikulus
• Memberikan informasi mengenai posisi kepala relatif
terhadap gravitasi, dan mendeteksi perubahan
kecepatan linier
PROSES MENDENGAR
Suara masuk ke liang telinga menggetarkan
membran tymphani yang kemudian menggetarkan
tulang2 pendengaran (maleus, inkus, stapes).
Suara kemudian dikuatkan atau diamplifikasi.
Gerakan stapes yang menempel di oval window,
menggetarkan perilimfe yg ada di skala vestibuli
(vestibular membrane)  endolymph dan
kemudian menghasilkan pergerakan membran
basalis (basilar membrane) yang pada akhirnya
menyebabkan perubahan sel rambut 
menimbulkan potensial aksi yang kemudian
dibawa oleh N. VIII bagian pendengaran (N.
Cochlearis) ke pusat pendengaran (lobus
temporalis otak)
Indera Peraba
Pengantar
• Kulit merupakan organ tubuh yang
terletak paling luar dan membatasinya
dari lingkungan hidup manusia.
• Kulit merupakan organ yang esensial
dan vital serta merupakan cermin
kesehatan dan kehidupan
Anatomi Kulit
• Kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu :
– Lapisan epidermis/ kutikel
• Stratum korneum / lapisan tanduk
• Stratum lusidum
• Stratum granulosum / lapisan keratohialin
• Stratum spinosum / stratum malphigi / pickle cell layer
• Stratum basale
– Lapisan dermis/ korium, kutis vera, true
skin
• Pars papilare
• Pars retikulare
– Lapisan subkutis/ hipodermis
*Lapisan epidermis/ kutikel
– STRATUM KORNEUM/LAP TANDUK
• Lapisan kulit yang paling luar
• Terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati
• Tidak berinti
• Protoplasmanya telah berubah menjadi keratin/zat
tanduk
• Terdiri dari 15-30 lapisan sel keratin
– STRATUM LUSIDUM
• Terdapat langsung di bawah lapisan korneum
• Lapisan sel terang
• Lapisan sel gepeng tanpa inti
• Protoplasma yang berubah menjadi protein (elerdin)
• Hanya ada pada kulit yang tebal, tampak lebih jelas di
telapak tangan dan kaki
– STRATUM GRANULOSUM/ LAPISAN KERATOHIALIN
• Terdiri dari 2-3 lapisan sel gepeng
• Grainy (lapisan bulir padi)
• Sitoplasma berbutir kasar (keratohialin), terdapat inti
diantaranya.
• Juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki.
– STRATUM SPINOSUM/ STRATUM MALPHIGI/ PICKLE CELL
LAYER
• Terdiri dari 5-8 lapisan
• Lapisan yang paling tebal (0,2 mm)
• Sel berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena
adanya proses mitosis.
• Terdapat sel langerhans
• Lapisan ini memproduksi keratin
• Keratin merupakan protein yang tidak larut air – menjaga
kelembaban kulit
– STRATUM BASALE
• Lapisan epidermis yang paling dalam,
berkontak dengan dermis
• Terdiri atas sel-sel berbentuk
kubus/kolumnar
• Terdiri dari sel pembentuk melanin yang
mengandung pigmen.
• Sel-sel basal mengadakan mitosis dan
berfungsi reproduktif
• Lapisan dermis/ korium, kutis vera, true skin
– Berisi 3 jenis jaringan : Kolagen dan serat elastis,
Otot, Saraf
– Mendapat suplai darah dan saraf
– Lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal
daripada epidermis.
– Sensori aparatus: sentuhan, tekanan, temperatur,
nyeri.
– Terdiri dari 2 bagian :
• Pars Papilare : bagian yang menonjol ke epidermis,
berisi ujung serabut saraf dan pemb darah
• Pars Retikulare : banyak mengandung jaringan ikat,
folikel rambut, pemb darah, saraf, kolagen.
– Lap subkutis/ hipodermis
• Merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas
jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di
dalamnya. Lapisan sel-sel lemak disebut
panikulus adiposa yang berfungsi sebagai
cadangan makanan. Dalam lapisan ini
terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh
darah dan getah bening
• Tebal tipisnya jaringan lemak tidak
sama tergantung pada lokalisasinya, di
abdomen dapat mencapai ketebalan 3
cm, kelopak mata dan penis sangat
sedikit dan fungsinya sebagai Isolator
panas bagi tubuh
MELANOCYTES
• Mampu memproduksi pigmen coklat,
melanin
• Melanin dapat menyerap sinar ultraviolet
(UV)
• Sinar UV light berisi energi tinggi foton
yang dapat merusak DNA – mutasi
• Melanin dapat mencegah kerusakan
DNA, membantu mencegah kanker kulit
STRUKTUR ASESORIS KULIT
– Kelenjar pada Kulit
• Terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar
sebaseus/ kelenjar minyak
• Kelenjar keringat terbagi atas :
• Kelenjar Ekrin
• Kelenjar apokrin
Kelenjar Ekrin
• Kelenjar kecil-kecil, letaknya dangkal, di
lapisan dermis, bermuara di permukaan
kulit.
• Sekret encer ± 1,5 lt/24 jam
• Udara panas dan kering, ± 6 lt/24 jam
• Sekresi kelenjar ekrin dipengaruhi oleh
stres emosional, faktor panas dan saraf
simpatis
• Fungsinya untuk pengeluaran keringat,
pengaturan suhu tubuh
Kelenjar apokrin

• Terletak lebih dalam, sekresi lebih kental


• Banyak terdapat pada axila, areola
mamae, pubis, dan saluran telinga luar
• Fungsi belum jelas
KELENJAR SEBASEA
(KELENJAR MINYAK)
• Terdapat di seluruh permukaan kulit
kecuali di telapak tangan dan kaki
• Terletak di samping akar rambut,
bermuara pada folikel rambut
• Fungsi : memberi lapisan lemak,
bakteriostatik, menahan evaporasi
• Masa remaja kelenjar sabasea lebih
produktif
RAMBUT

• Terdiri dari akar rambut dan batang


• Menutupi hampir seluruh permukaan tubuh
• Diproduksi oleh folikel rambut
• Siklus pertumbuhan rambut:
– Fase Anagen/pertumbuhan : 2-6 tahun dengan
kecepataan tumbuh 0,35mm/hari
– Fase Telogen/istirahat : beberapa bulan
– Fase Katogen :fase di antara kedua fase
• Pada saat 85% mengalami fase anagen, 15
% mengalami fase telogen
KUKU
• Bagian terminal lapisan tanduk yang
menebal
• Akar kuku : bagian yang terbenam kulit
jari
• Badan kuku : bagian di atas jaringan
lunak ujung jari
• Tumbuh : 1 mm/minggu
• Fungsi : melindungi jari tangan
FUNGSI KULIT
• Fungsi proteksi
• Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau
mekanis, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi
terutama yang bersifat iritan; lisol, karbol, asam dan alkali kuat,
gangguan yang bersifat panas; radiasi, sengatan UV, gangguan
infeksi luar; kuman/bakteri, jamur
• Hal di atas terjadi karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan
kulit dan serabut jaringan penunjang yang berperan sebagai
pelindung terhadap gangguan fisis.

• Fungsi absorbsi
• Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda
padat, tapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap.
Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan
kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.
• Fungsi ekskresi
• Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau
sisa metabolisme dalam tubuh; NaCl, urea, as urat dan ammonia.
Sebum yang diproduksi melindungi kulit juga menahan evaporasi air
yang berlbhan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar
lemak dan keringat di kulit menyebabkan keasaman kulit pd pH 5-
6,5

• Fungsi persepsi
• Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan
subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan ruffini
di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan
krause yang terletak di dermis. Badan taktil meissnerr terletak di
papila dermis berperan terhadap rabaan. Terhadap tekanan
diperankan oleh badan vater paccini di epidermis
• Fungsi pengaturan suhu tubuh
• Kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan
keringat dan mengerutkan otot / kontraksi pembuluh darah
kulit. Kulit kaya akan pembuluh darah sehingga
memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang cukup baik.

• Fungsi pembtkan pigmen


• Sel pembtk pigmen/melanosit terletak di lapisan basal dan sel
ini berasal dari rigi saraf. Jumlah melanosit menentukan
warna kulit ras maupun individu. Warna kulit tidak
sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga
oleh tebal tipisnya kulit, reduksi Hb, oksi Hb dan karoten.
• Fungsi keratinisasi
• Proses berlangsung 14-21 hari sebagai
perlindungan terhadap infeksi secara
mekanis fisiologik

• Fungsi pembtkan vit D


• Dengan mengubah 7-dihidroksi kolesterol
dengan bantuan sinar matahari.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai