Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEL TUMBUHAN

Disusun Oleh :

1. Moch Fachry Setio


2. Daeng Rizki
3. Wirdahyani Laway
4. Dwi Putri Paulus

KELAS: X – IPA 1
SMA NEGERI 2 KAIMANA
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan bagi kami
sebagai penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Makalah ini
merupakan tugas dari mata kuliah STRUKTUR TUMBUHAN, yang mana dengan tugas ini
kami dapat mengetahui lebih jauh dari materi yang diberikan oleh ……
Makalah yang berjudul tentang “SEL”. Mengenai penjelasan lebih lanjut kami memaparkannya
dalam bagian pembahasan makalah ini.
Dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat, maka kami sebagai penulis mengucapakan terima
kasih kepada semua pihak yan telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyelesaian makalah ini. Saran dan kritik yang membangun dengan terbuka kami terima untuk
meningkatkan kualitas makalah ini.

Kaimana, Agustus 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Tujuan Masalah
1.3. Manfaat Penulisan
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Penemuan Sel
2.2. Sitologi Tumbuhan
2.3. Komponen Protoplasmik
2.4. Komponen Non-Protoplasmik
2.5. Dinding Sel
2.6. Membran Plasma
2.7. Pembelahan Inti dan Pembelahan sel
BAB III. PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fisiologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari tentang proses, fungsi, dan aktivitas
suatu organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya. Seperti halnya cabang ilmu
biologi lain, fisiologi tumbuhan juga mempelajari proses kehidupan yang sering mirip atau
identik pada banyak organisme. Fisiologi tumbuhan sebenarnya merupakan terapan dari
fisika dan kimia modern untuk memahami tumbuhan. Karena itu, kemajuan fisiologi
tumbuhan hampir seluruhnya bergantung pada kemajuan dibidang fisika dan kimia. Kini
teknologi ilmu fisika terapan menyumbangkan peralatan untuk membantu penelitian
dibidang fisiologi tumbuhan serta pengetahuan dasar yang dipakai untuk menafsirkan
berbagai hasilnya.

Dalam mempelajari fisiologi tumbuhan, yang paling mendasar perlu di pelajari adalah ilmu
tentang sel . Tumbuhan termasuk organisme multiseluler yang terdiri dari berbagai jenis sel
terspesialisasi yang bekerja sama melakukan fungsinya. Sel tumbuhan meliputi berbagai
organel seperti dinding sel, sitoplasma, membran plasma, retikulum endoplasma, badan
golgi, vakuola, badan mikro, sferosom, rangka sel, ribosom, mitokondria, plastida dan
nukleus. Masing-masing organel memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Fotosintesis,
metabolisme, pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan merupakan aktivitas sel-sel
tumbuhan. Misalnya organel plastida yang berperan dalam fotosintesis tumbuhan.

1.2. Tujuan Masalah

Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Struktur Tumbuhan
Dan tujuan masalahnya yaitu agar kita megetahui tentang Sel.
BAB II
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN ORGAN-ORGAN VEGETATIF
PADA TUMBUHAN SECARA MIKROSKOP SEL

A. Sejarah Penemuan Sel


Berikut ini catatan mengenai sejarah penemuan sel :
1. Tahun 1665, Robert Hooke menemukan sel mati dari gabus kulit batang quercus suber yang
tinggal dinding selnya saja, tersusun seperti rumah lebah. Ruang-ruang kecil tanpa isi sel itu
disebut kemudian disebut sel.
2. Tahun 1770, Anthony Van Leeuwenhoek menemukan kloroplast pada daun segar.
3. Tahun 1772, Bonaventuri Corti menemukan aliran plasma pada ganging chara sp.
4. Tahun 1850 , kollicher menemukan mitokondria.
Teori tentang sel mempunyai konsep bahwa ;
1. Sel merupakan satuan struktur organism hidup
2. Sel merupakan satuan fungsi dalam organisme hidup

B. Sitologi Tumbuhan
Merupakan ilmu yang mempelajari bentuk, susunan, sifat-sifat fisik dan kimia darisel tumbuhan
serta perkembangan dinding selnya. Sel dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Prokariotik : sel tidak mempunyai membrane inti atau membrane yang mengikat organela-
organela, DNA terkonsentrasi pada daerah yag disebut nukleoid.
2. Eukariotik : sel mempunyai struktur yang kompleks. Inti dan organela-organela yang lain
terbungkus oleh membran inti dan terdapat pada suatu larutan semi cair yang disebut litosol.
Sel tumbuhan didefinisikan sebagai unit dasar yang universal dari suatu struktur organic.
Struktur yang membedakan sel tumbuhan dengan sel lainnya adalah keberadaan dinding sel yang
merupakan lapisan terluar dari sel yang berbatasan dengan membran sel. Dinding sel akan
memberikan bentuk sel tumbuhan. Isi sel yang satu dengan yang lain dipisahkan oleh keberadaan
dinding sel.
Dalam hubungannya dengan fungsi, sel tumbuhan dapat berbentuk oval, elips, silinder, seperti
serat atau bercabang. Ukuran sel juga sangat berhubungan dengan fungsinya. Sel dengan ukuran
sangat kecil tidak bias dijumpai pada tumbuhan. Sel-sel parenkim mempunyai ukuran antara
0,01-0,1 mm, serat kayu dan floem mempunyai ukuran lebih panjang dibanding parenkim, yaitu
1-3 mm pada angiospermae dan 2-8 mm pada gymnospermae. Pada tumbuhan monokotil tertntu
dan anggota suku urtaceae, sel serat dapat mencapai panjang 550 mm.
C. Komponen Protoplasmik
Yang termasuk pada komponen ini adalah sitoplasma, inti sel (nucleus), plastida, mitokondria,
ribosom, reticulum endoplasma, diktiosom (badan golgi), mikrobadan, sferosom, dan lisosom.
1. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan substansi hialin yang jernih dengan bahan dasar hialoplasma. sitoplasma
dibedakan menjadi tiga bagian.
a. Plasmolema ; dinding plasma luar yang bersifat semipermeable.
b. Pilioplasma ; bagian yang tampak keruh karena adanya butir-butirmikrosoma. Pada bagian
ini dapat dilihat adanya aliran sitoplasma [rotasi dan sikrolasi].
c. Tonoplas ; membran dalam yang berbatasan dengan vakuola, bersifat semipermeable.
2. Inti sel ( nukleus )
Inti sel merupakan pusat pengendali segala macam proses yang terjadi didalam sel, dibungkus
oleh pembran ganda yang tersusun dari senyawa lipoprotein dengan pori yang mempunyai
ukuran bervariasi dari 400 sampai 600 A0 . Dengan adanya pori ini memungkinkan terjadinya
komunikasi antara nukleoplasma dan sitoplasma.

3. Plastida
Plastida berupa benda kecil-kecil dengan bentuk yang bervariasi yang tersusun atas zat putih
telur yang mempunyai struktur dan fungsi spesifik. Berdasarkan warnanya, plastida
dikelompokkan menjadi Leukoplas yang Biasanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan dan Kromatofora yang merupakan plastisida yang mengandung pigmen.
4. Mitokondria
Merupakan organela membran ganda yang mempunyai ukuran diameter 1-2 am dan jumlahnya
didalam sel bervariasi tergantung pada masing-masing spesies. Mitokondria mempunyai fungsi
yang berhubungan erat dengan respirasi sel (mengandung enzim-enzim respirasi).

5. Ribosom
Berupa partikel kecil bergaris tengah 17-20 am, terdapat pada sitoplasma dan kadang dijumpai
menempel pda membran sebelah luar reticulum endoplasma yang tersusun sangat teratur .
ribosom mengandung ARN, nucleoprotein dan enzim-enzim yang diperlukan dalam sintesis
protein.

6. Reticulum endoplasma
Berbentuk seperti tabung kempis, bercabang atau seperti buluh sempit yang kadang berawal dari
membran inti dan berakhir pada membrane plasma. Reticulum endoplasma berfungsi sebagai
tempat sintesis berbagai bagian sel yang penting antara lain asam lemak dan protein.

7. Diktiosom (badan golgi)


Terdiri dari tumpukan sisterna pipih yang bulat, setiap sisterna dibatasi oleh membran yang
halus. Dibawah mikroskop electron diktiosom tampak tersusun oleh 3 macam struktur yaitu
struktur seperti kantong pipih, vakuola besar, dan kantong yang membulat. Diktiosom terutama
terlibat dalam sekresi gula, polisakarida dan kompleks protein polisakarida.

8. Mikrobadan
Merupakan badan renik berdiameter antara 0,5-1,5 nm, terdapat dalam sitoplasmasel dari
berbagai jaringan. Mikrobadan dibatasi oleh membrane tunggal dan matriknya Nampak seperti
granul atau fibril, berisi berbagai macam enzim, sesuai dengan macam sel atau jaringannya.

9. Sferosom
Merupakan tubuh lipid yang dikelilingi membrane, berbentuk bulat denga diameter 0,5-1 am
berfungsi dalam sintesis lemak dan di dalamnya juga dijumpai adanya timbunan lemak. Selain
itu sferofom juga sebagai intermedia dalam sintesis lilin, kutin dan berbagai senyawa penghasil
kutin dan suberin penyusun dinding sel.

10. Lisosom
Berbentuk seperti mitokondria, tetapi hanya mempunyai membran tunggal dan tidak mempunyai
kristae, mempunyai diameter 04-0,8 am, dan lazimnya di jumpai pada sel-sel hewan. Pada sel
tumbuhan kadang terdapat pada sel-sel meristem, tetapi tidak selalu dijumpai adanya lisosom.
Lisosom mengandung enzim-enzim yang berperan dalam proses hidrodilis.

D. Komponen Non-Protoplasmik
1. Komponen non-protoplasmik cair
Adalah asam-asam organic , karbohidrat, protein, alkaloid, zat penyamak, dan zat warna
antosianin. Lemak dan minyak lemak terdapat sebagai cadangan makanan pada biji-bijian.
Contohnya adalah pada kacang tanah dan kelapa.

2. Komponen non-protoplasmik padat, antara lain :


a. Kristal kalsium oksalat, merupakan endapan dari garam oksalat yang jika terakumulasi
terlalu banyak akan bersifat racun pada tumbuhan. Bentuknya berupa Kristal tunggal pada daun
jeruk, krital pasir pada tangkai daun bayam dan tembakau, Kristal rafida pada daun bunga pukul
empat, Kristal roset pada batang jarak.
b. Aleuron, merupakan cadangan makanan berupa protein, disimpan didalam vakuola sel.
Letaknya pada tanaman bervariasi, misalnya pada biji jarak tersebar didalam keping biji dan
pada biji jagung merupakan lapisan dan terdapat dibagian terluar dari endosperm.
c. Amilum, merupakan cadangan makanan yang tersimpan didalam umbi, rizoma, batang,
buah dan biji.

E. Dinding Sel
Merupakan bagian paling luar dari sel tumbuhan dan merupakan bagian yang membedakan
antara sel tumbuhan dan sel hewan. Setelah terjadi pertumbuhan sekunder, dinding sel tumbuhan
dibagi menjadi 3 lapisan, yaitu :
1. Lamela tengah, merupakan perekat sel satu dengan sel yang lain apabila beberapa sel
membentuk jaringan. Lapisan ini tersusun dari zat pekatin.
2. Dinding primer, merupakan dinding yang pertama kali tebentuk dan selam sel dalam fase
perkembangan. Lapisan ini tersusun dari zat sefulosa, hemiselulosa, dan pectin, kadang juga
mengandung lignin.
3. Dinding sekunder, merupakan lapisan yang terbentuk disebelah dalam dari dinding primer
sebelah sel selesai mengadakan pertumbuhan. Lapisan ini tersusun dari zat selulosa,
hemiselulosa dan lignin (tidak dijumpai adanya pectin).
Pada dinding sel terdapat noktah dan plasmodesmata.
1. Noktah
Adalah bagian dinding sel yang tidak mengalami penebalan sehingga memungkinkan adanya
hubungan antara suatu sel dengan sel-sel yang ada disekitarnya.
Berdasarkan bentuknya, ada 2 tipe noktah yaitu noktah sederhana (biasa) dan noktah terlindung
(berhalaman). Jika dua noktah sederhana berpasangan disebut noktah sederhana, apabila kedua
noktah terlindung berpasangan disebut pasangan noktah terlindung (berhalaman).

2. Plasmodemata
Kenyataan dialam dijumpai adanya hubungan antarprotoplas sel yang satu dengan protoplas sel-
sel sekitarnya. Hubungan ini terjadi melalui untaian protoplasma yang disebut plasmodesma.
Kehadiran plasmodemata ini merupakan karateristik bagi sel-sel hidup dan dijumpai pada
seluruh dinding sel hidup untuk menjamin kontinuitas protoplasma. Plasmodemata mempunyai
peranan penting pada proses tranportasi material dan meneruskan rangsang dari sel satu ke sel
yang lain.

F. Membran Plasma
Adalah selaput tipis yang terdiri dari lapisan ganda fosfolipid, dengan gumpalan-gumpalan
protein, sebagian gumpalan protein yang menempel dipermukaan lapisan fosfolipid (protein
perifer) , sedang yang lainnya menembus lapisan fosfolipid (protein integral).
Protein perifer tidak melekat erat pada permukaan membrane sehingga mudah terlepas,
mengandung asam amino dengan rantai hidrofilik, yang menyebabkan adanya interaksi dengan
air disekelilingnya dan permukaan lemak yang dihidrofibik.
Protein integral mengandung bagian protein yang hidrofililik dan hidrofobik. Protein yang
berada didalam lapisan lemak bersifat hidrofobik, sedangkan yang menyembul ke permukaan
lemak bersifat hidrofilik. Diduga bahwa protein yang hidrofibik bergabung dengan bagian ekor
molekul lemak yang hidrofobik.

G. Pembelahan Inti dan Pembelahan Sel


Dikenal ada 2 macam, yaitu :
1. Mitosis (pembelahan yang terjadi pada sel-sel somatis)
Mitosis pada tumbuhan mudah dilihat, yaitu pada titik tumbuh (ujung akar atau ujung batang)
dengan menggunakan mikroskop cahaya. Waktu yang dibutuhkan untuk mitosis (pembelahan
inti) bervariasi antara beberapa menit sampai 3 jam. Mitosis dibagi 4 tahap, yaitu :
a. Profase (awal, tengah, dan akhir)
Ditandai dengan adanya kondensasi dari bahan-bahan yang menyerap zat warna sampai
terbentuknya kromosom. Selama kondensasi, daerah sekeliling inti bebas dar organela-organela
lain (seperti mitokondria dan plastida). Kromosom berjalan ketengah ke tempat yang sebelumnya
dilingkupi oleh membran inti.
b. Metaphase
Pada fase ini kromosom telah membelah menjadi dua buah kromatid. Dijumpai adanya benang-
benang yang menghubungkan kromosom dengan kutub (disebut benang spindle kromosom) dan
benang-benang yang menghubungkan antarkutub (disebut benang spindle continue).

c. Anaphase
Pada daerah sentromer (tempat melekatnya benang spindle pada kromosom), dua buah kromatid
memisahkan diri satu dengan yang lain bergerak ke arah kutub-kutub yang berlawanan
memberikan gambaran seperti dua deret bntang sehingga sering disebut fase 2 bintang.
d. Anaphase
Kromosom telah sampai dikutub dan membentuk kumpulan yang kompak kemudian terbentuk
membran inti. Kromosom menjadi samar-samar dan anak inti timbul kembali kemudian terjalin
kembali hubungan antara membran luar inti dengan reticulum endoplasma. Benang-benang
spindle dan tetes-tetes kecil (dihasilkan oleh diktosom) akan terkumpul didaerah bidang
ekuatorial dan membentuk sekat. Terbentuklah dua sel anakan.

2. Meiosis (pembelahan yang terjadi pada sel-sel kelamin)


Terjadi pada sel-sel reproduksi. Meiosis atas 2 fase ;
a. Meiosis I
Ada 6 tahap :
 Leptoten : kromosom banyak seperti benang halus, diploid, tunggal
 Zigoten : kromosom hormolog saling mendekat dan berpasangan (membentuk sinapsis)
 Pakhiten : kromosom menebal dan memendek (tahap berpasangan) dan membelah membujur
menghasilkan 4 kromatida
 Diploten : terjadi pelekatan antara kromatida pada suatu tempat (titik). Titik pelekatan disebut
khiasma. Dengan perlekatan tersebut kromatida sulit untuk memisahkan diri.
 Diakinesis : pasangan kromatida menjadi sangat pendek dan menyusun diri dibagian tepi inti.
Pada fase akhir fase ini selaput inti pecah, anak inti menghilang, terbentuk benang spindle seperti
mitosis.
b. Meiosis II
Setelah istirahat sejenak (yaitu pada fase interkinesis), pembelahan selanjutnya memasuki
propase II. Menjelang akhir profase II kromosom memendek dan menebal. Pada metaphase
kromosom mengkonsentrasikan diri pada bidang ekuator. Pada stadium anaphase sentrometer
membelah menjadi 2 dan masing-masing sentrometer anakan menarik kromatid ke kutub
gelondong. Pada stadium berikutnya yaitu telofase setiap perangkat kromatid (kromosom)
membentuk satu inti, dan keempat inti tersebut masing-masing diselubungi oleh dinding
pemisah.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari makalah “ Fisiologi Tumbuhan dan Sel Tumbuhan” ini, maka
dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Fisiologi tumbuhan adalah suatu bidang ilmu yang mengkaji fenomena-
fenomena penting di dalam tumbuhan
2. Fisiologi tumbuhan mempelajari aktivitas hidup tumbuhan, meng-interpretasikan
proses-proses kehidupannya, dan mempelajari tanggapan tumbuhan terhadap perubahan
lingkungan serta pertumbuhan dan perkembangannya
3. Fisiologi tumbuhan berkaitan erat dengan cabang-cabang ilmu biologi lain seperti
ekologi dan ekofisiologi atau fisiologi lingkungan
4. Tumbuhan terdiri atas sel yang memiliki nucleus yang terbungkus oleh membrane atau
struktur serupa tapi tanpa membran
5. Sel tumbuhan memiliki beberapa jenis organel yang terbungkus membrane, misalnya
kloroplas, mitokondria, nucleus, dan vakuola
6. Sebagian besar sel tumbuhan eukariotik diselimuti oleh dinding sel.

3.2. Saran

Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui bahwa sel penting
bagi kehidupan kita.

Selain dari pada itu, penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan karena kami masih
dalam proses pembelajaran. Dan yang kami harapkan dengan adanya makalah ini,dapat
menjadi wacana yang membuka pola pikir pembaca dan memberi saran yang sifatnya
tersirat maupun tersurat.
DAFTAR PUSTAKA

1. Agustriana, Rochmah dan Tunjung Tripeni. 2006. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan I
2. Universitas Lampung : Bandar Lampung
3. Campbell, Reece – Mitchell. 2002. Biologi. Erlangga : Jakarta
4. Hasnunidah, Neni. 2010. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Lampung: Bandar
Lampung
5. Lakitan, Benyamin. 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada:
Jakarta
6. Salisbury, F.B dan C.W. Ross. Fisiologi Tumbuhan. ITB Bandung : Bandung
7. Sutrian, Yayan. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Tentang Sel & Jaringan.
Rineka Cipta : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai