Anda di halaman 1dari 65

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan
oleh banyak faktor, sehingga penanggulangannya tidak cukup dengan
pendekatan medis maupun pelayanan kesehatan saja (Supariasa dkk, 2012).
Selain itu, Masalah gizi merupakan akibat dari berbagai faktor penyebab yang
rumit dan komplek. Berbagai penelitian di berbagai Negara yang dilakukan
oleh berbagai lembaga telah menghasilkan beragam model determinan
masalah gizi. Ini sangat terkait dengan perbedaan sosio-budaya masyarakat di
suatu wilayah tersebut. Timbulnya masalah gizi dalam sebuah kelompok
masyarakat atau suatu wilayah, tidak dapat disebabkan oleh hanya satu faktor
atau dua faktor penyebab, melainkan akibat banyak faktor. Pada umumnya
berbagai faktor tersebut saling berkaitan dan memiliki alur yang dapat
diurutkan sehingga dapat ditemukan penyebab langsung dan penyebab tidak
langsungnya. Penyebab langsung ini meliputi dari asupan makanan dan
penyakit infeksi sedangkan pada penyebab tidak langsung ini meliputi
pendidikan, pengetahuan ibu, kesehatan lingkungan, dan sarana kesehatan
(Soekirman, 2001).
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan prevalensi balita
gizi kurang berhasil diturunkan dari 18,4% tahun 2007 menjadi 17,9% tahun
2010, namun pada tahun 2013 sedikit meningkat menjadi 19,6% tahun 2015
sedikit menurun menjadi 18,6% dan tahun 2016 sebesar 17,8%. Prevalensi
balita pendek turun dari 36,8% tahun 2007 menjadi 35,6% tahun 2010, namun
pada tahun 2013 sedikit meningkat menjadi 37,2% dan tahun 2015 turun
menjadi 29% juga pada tahun 2016 menurun menjadi 27,5%. Setiap anak
yang mengalami gizi buruk mempunyai resiko kehilangan IQ point 10-13
point. Potensi kehilangan IQ sebesar 50 point juga terdapat pada penduduk
yang tinggal didaerah rawan gangguan akibat kurang iodium (GAKY).
Berdasarkan hasil survey nasional tahun 2003 angka TGR pada anak sekolah
dasar sebesar 11,1 % dan prosentase penggunaan garam beriodium tingkat

1
2

rumah tangga hanya sebesar 72,82%. Masalah kurang vitamin A juga perlu
diwaspadai, meskipun Indonesia dinyatakan bebas masalah xaropthalmia pada
survey vitamin A tahun 1992, namun 50% balita masih menunjukan kadar
vitamin dalam serum < 20 mcgidl. Masalah vitamin A selain berdampak pada
resiko kebutaan juga berdampak pada resiko kematian karena infeksi (Depkes,
2007) .
Untuk menciptakan masyarakat yang sehat Dinas Kesehatan dan
Puskesmas melakukan berbagai upaya seperti, bagian dari system kesehatan
nasional dengan melibatkan kader dan masyarakat untuk menangani masalah
gizi yang pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat namum
penanggulangan tidak dapat dilakukan lewat pendekatan medis dan pelayanan
kesehatan saja. Penyebab timbul masalah gizi adalah multifactor,oleh karena
itu pendekatan penanggulangan harus melibatkan berbagai sector yang terkait
(Supariasa, 2002).
Berbagai intervensi telah dilakukan beberapa dekade yang mencakup
penyuluhan gizi di Posyandu, pemantauan pertumbuhan, pemberian suplemen
gizi (melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi, tablet besi), fortifikasi
garam beriodium, pemberian makanan tambahan (PMT) termasuk pemberian
makanan pendamping ASI (MP-ASI), pemantauan dan penangganan gizi
buruk, namun demikian hasil yang diperoleh belum maksimal.
Balita merupakan kelompok umur yang rentan terkena masalah gizi.
Masalah gizi yang sering terjadi pada usia balita disebabkan karena tindakan
gizi dan kesehatan yang kurang oleh keluarga terutama ibu. Menurut
ketidaktahuan tentang cara pemberian makan pada anak balita baik dari
jumlah, jenis dan frekuensi pemberian serta adanya kebiasaan yang merugikan
kesehatan (pantangan terhadap satu jenis makanan tertentu), secara langsung
dan tidak langsung menjadi penyebab utama terjadinya masalah gizi pada
anak (Husain , dkk, 1999).
Status gizi dapat dipengaruhi oleh factor langsung dan factor tidak
langsung. Factor langsung diantaranya : asupan makanan, dan infeksi,
kemiskinan, ketidaktauhan, dan kebiasaan makan yang salah sedangkan factor
tidak langsung yang mempengaruhi status gizi diantaranya : ketahanan
3

pangan, pola pemberian makan, sanitasi lingkungan dan pemanfaatan


pelayanan kesehatan. Sedangkan pemanfaatan pelayanan kesehatan
dipengaruhi oleh terjadinya infeksi dan infeksi mempunyai hubungan timbale
balik dengan status gizi (Almatsier, 2009).Status gizi menggambarkan
kesehatan tubuh seorang atau sekelompok orang sebagai dampak dari
konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat-zat gizi makanan. Pemilihan gizi
anak sangat menentukan pertumbuhan fisiknya. Selain itu organ jaringan
tubuh baru dapat berfungsi sempurna bila mendapat makanan yang cukup dan
bergizi seimbang (Riyadi, 2001).
Usaha penanggulangan gizi masyarakat harus dilakukan dengan seksama,
cermat penuh perhitungan sehingga benar-benar dapat berhasil guna dan
berdaya guna. Suatu intervensi gizi pada masyarakat tidak dapat berhasil
dengan baik tanpa adanya dukuangan oleh data-data yang berhubungan
dengan masalah gizi yang terdapat di masyarakat tersebut (Djiteng Roedjito,
1989).
Sesuai kurikulum Program Studi D-III Gizi Akademi Gizi Karya Husada
Kediri, mahasiswa tingkat III semester 5 salah satu mata kuliah Perencanaan
Program Gizi (PPG) mewajibkan melakukan kegiatan pengumpulan data dasar
(baselin data) gizi dan kesehatan yang akan digunakan untuk perencanaan
program intervensi gizi masyarakat Skala mikro dalam kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di semester 6.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tersediannya informasi keadaan gizi dan kesehatan masyarakat yang
tepat dan akurat sebagai dasar penentuan tindakan dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan masalah gizi di masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya data gambaran umum desa (wilayah) desa Tertek
b. Diperolehnya data pola konsumsi balita
c. Diperolehnya data status gizi balita
d. Diperolehnya data status gizi ibu hamil
4

e. Diperolehnya data pengetahuan gizi dan kesehatan ibu balita


f. Diperolehnya data pengetahuan, sikap dan keterampilan kader
Posyandu
g. Diperolehnya data kegiatan UKS
h. Diperolehnya data kegiatan Posyandu
i. Diperolehnya data status gizi anak sekolah
j. Diperolehnya data pola konsumsi keluarga balita
k. Diperolehnya data status gizi lansia
l. Diperolehnya data pola konsumsi balita
m. Diperolehnya data pemakaian garam beriodium tingkat masyarakat
n. Diperolehnya data penyakit di masyarakat
o. Diperolehnya data sanitasi lingkungan rumah tangga
p. Terolahnya data gizi dan kesehatan
q. Diketahuinya permasalahan gizi di masyarakat (desa)
r. Diketahuinya penyebab timbulnya masalah gizi balita di masyarakat
s. Diketahuinya,penyebab timbulnya masalah gizi balita di masyarakat
t. Direncanakannya intervensi gizi sebagai rencana tindak lanjut
BAB II
METODOLOGI

2.1 Tempat dan Waktu


a. Tempat
Tempat pelaksanaan basline data berada di wilayah Kabupaten Kediri,
yakni meliputi :
No. Kecamatan/Puskemas Desa
1. Pare / Sidorejo Tertek

b. Waktu
Waktu pelaksanaan baseline dilakukan pada tanggal 5 sampai 17
November 2018

2.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan antara lain :
a. Kuesioner (monografi desa, ibu balita, anak sekolah, kader, SKDN, FFQ,
food recall).
b. Dacin / timbangan injak digital umtuk menimbang berat badan balita 0-59
bulan.
c. Timbang injak (digital) untuk menimbang berat badan anak usia sekolah,
lansia, remaja dan dewasa.
d. Alat ukur panjang badan untuk mengukur panjang badan anak usia 0-24
bulan.
e. Mikrotoice untuk mengukur tinggi badan anak di atas 24 bulan, remaja,
dan dewasa (lansia).
f. Pita LILA untuk mengukur lingkar lengan atas ibu hamil.
g. Metline
h. Food model
i. Yodium test
j. Kamera
k. Kalkulator

5
6

2.3 Desain, Populasi dan Sampel


a. Desain
Desain pada basline data ini yaitu :
1. Pengumpulan data ini dilakukan dengan desain potong lintang ( cross
sectional survey )
2. Pelacakan kasus ( semua balita yang menderita masalah gizi )
b. Populasi
Populasi pengambilan pada data dasar ini antara lain :
1. Ibu Balita dan Balita usia 0-59 bulan
2. Ibu hamil
3. Ibu menyusui
4. Anak sekolah
5. Lansia
6. Kader posyandu
c. Sampel
Sampel pada basline data ini antara lain :
1. Balita usia 0- 59 bulan yang terpilih dari populasi
2. Ibu hamil yang terpilih dari populasi
3. Ibu menyusui yang terpilih dari populasi
4. Lansia yang terpilih dari populasi
5. Kader yang terpilih dari populasi

2.4 Jenis Data yang Dikumpulkan


Jenis data yang dikumpulkan pada pengumpulan data dasar adalah data
yang berkaitan dengan gizi dan kesehatan yang meliputi :
a. Data potensi desa, meliputi :
1. Data umum desa
2. Data kependudukan
3. Data organisasi masyarakat
4. Data sarana ibadah
5. Data sarana pendidikan
6. Data sarana keshatan
7

7. Data tenaga kesehatan dan kader posyandu


8. Data hasil petanian utama
9. Data kegiatan posyandu/SKDN desa 12 bulan terakhir
b. Data kader posyandu, meliputi :
1. Gambaran umum kader
2. Data tingkat pendidikan kader
3. Data pekerjaan kader
4. Data lamanya menjadi kader
5. Data frekuensi pelatihan kader
6. Data pengetahuan kader
7. Data sikap kader
8. Data keterampilan kader
c. Data anak sekolah, meliputi :
1. Data antropometri anak sekolah ( BB,TB ).
2. Data garam beryodium pada anak sekolah
3. Data pengetahuan gizi anak sekolah
4. Data sikap tentang gizi dan kesehatan anak sekolah
5. Data program UKS
d. Data ibu balita, meliputi :
1. Identitas keluarga
2. Data pendapatan keluarga
3. Data riwayat kehamilan ibu dan kelahiran balita
4. Data gambaran kesehatan dan pengasuh balita
5. Data gambaran sanitasi rumah ( pengamatan )
6. Data pengetahuan, sikap, kebiasaan ibu balita
7. Data hygiene sanitasi keluarga balita
8. Data sikap ibu balita
9. Data food frekuensi keluarga
10. Data pola konsumsi keluarga
e. Data balita, meliputi :
1. Data karateristik balita
2. Data antropometri ( BB, TB/PB ) balita
8

3. Data tingkat konsumsi energi dan protein balita


4. Data kesakitan balita 1 minggu terakhir
5. Data riwayat pemberian ASI
6. Data riwayat pemberian MP-ASI dan PASI
7. Data food recall balita
f. Data ibu menyusui, meliputi :
1. Identitas keluarga
2. Data pendapatan keluarga
3. Data riwayat kehamilan ibu dan kelahiran bayi
4. Data gambaran kesehatan dan pengasuh bayi
5. Data gambaran sanitasi rumah ( pengamatan )
6. Data pengetahuan, sikap, kebiasaan ibu menyusui
7. Data hygiene sanitasi keluarga
8. Data sikap khusus ibu menyusui
9. Data food frekuensi keluarga
10. Data food recall
11. Data tingkat konsumsi energy dan protein ibu menyusui
g. Data bayi, meliputi :
1. Data karateristik bayi
2. Data antropometri ( BB, TB/PB ) bayi
3. Data tingkat konsumsi energi dan protein bayi
4. Data kesakitan bayi 1 minggu terakhir
5. Data riwayat pemberian ASI
6. Data riwayat pemberian MP-ASI dan PASI
7. Data food recall bayi
h. Data ibu hamil, meliputi :
1. Identitas keluarga
2. Data pendapatan keluarga
3. Data riwayat kehamilan ibu dan kelahiran bayi
4. Data antropometri ibu hamil ( BB,TB, LILA )
5. Data kebiasaan ibu hamil
6. Data pengetahuan makanan sehat
9

7. Data sosial budaya ibu hamil


8. Data pola konsumsi/food frekuensi ibu hamil
9. Data food recall ibu hamil
i. Data lansia, meliputi :
1. Data identitas lansia
2. Data antropometri lansia (BB,TB)
3. Data penyakit yang diderita
4. Data pola konsumsi
5. Data food recall 1x24 jam

2.5 Cara Pengumpulan Data


a. Data potensi desa
Data potensi desa diperoleh dengan cara metode wawancara dengan
aparat desa atau perangkat desa dan melihat monografi di desa, serta
melihat buku profil desa.
b. Data pengetahuan, sikap dan keterampilan kader posyandu
Data pengetahuan, sikap dan keterampilan kader posyandu diperoleh
dengan cara wawancara tersruktur sesuai dengan questioner yang telah di
siapkan, untuk keterampilan kader posyandu diperoleh dengan cara
obeservasi.
c. Data antropometri anak sekolah
Data ini diproleh dengan cara mengukur secara langsung pada anak
sekolah dasar kelas IV dan V meliputi tinggi badan dengan microtoice dan
berat badan dengan timbangan injak/digital dan usia anak sekolah dengan
cara mengisi formulir tanggal lahir.
d. Data Penggunaan dan Status Garam pada Anak Sekolah
Data penggunaan dan status garam pada anak sekolah diperoleh dari
mensurvei garam yang digunakan oleh keluarga dari anak sekolah
langsung kerumah anak sekolah dan atau garam yang dibawa oleh anak ke
sekolah dengan diperiksa menggunakan Iodium Test.
10

e. Data Program UKS


Data program UKS diperoleh dengan cara wawancara sesuai dengan
kuesioner yang telah disiapkan, untuk keadaan ruang UKS dan kebersihan
sekolah dengan cara observasi.
f. Data Ibu Balita
Data ibu balita yang meliputi identitas keluarga, higiene dan sanitasi,
pengetahuan gizi, sikap, kebiasaan ibu dan pendapatan keluarga didapat
dengan menggunakan metode wawancara sesuai kuesioner dan keadaan
sanitasi rumah responden diperoleh dengan cara observasi.
g. Data Balita
Data balita yang meliputi karakteristik balita, kesakitan balita 1
minggu terakhir, riwayat pemberian ASI, riwayat pemberian MP-ASI dan
PASI didapat dengan menggunakan metode wawancara kepada ibu balita
sesuai dengan kuesioner.
h. Data Antropometri Balita
Data berat badan diperoleh melalui penimbangan berat badan anak
menggunakan timbangan digital atau timbangan dacin sedangkan tinggi
badan diperoleh melalui pengukuran tinggi badan dengan menggunakan
microtoice untuk balita umur 24-59 bulan dan untuk mengukur panjang
badan digunakan papan pengukur panjang badan untuk anak yang berumur
0-24 bulan, sedangkan data umur diperoleh dengan melihat KMS atau
menanyakan kepada orang tua/pengasuh.
i. Data Tingkat Konsumsi Balita
Data ini diperoleh dengan melakukan kunjungan rumah untuk
melakukan recall konsumsi makan selama 24 jam untuk 3 hari tidak
berturut-turut kepada orang tua/pengasuh.
j. Data tentang Ibu Hamil
Data ibu hamil yang meliputi identitas keluarga, pengetahuan gizi,
sikap, kebiasaan ibu dan pendapatan keluarga didapat dengan
menggunakan metode wawancara terstruktur sesuai kuesioner dan keadaan
sanitasi rumah responden diperoleh dengan cara observasi.
11

k. Data Antropometri Ibu Hamil


Data berat badan diperoleh melalui penimbangan berat badan ibu
hamil dengan menggunakan timbangan injak dan pengukuran LILA,
sedangkan data umur diperoleh dengan wawancara langsung.
l. Data tentang Tingkat Konsumsi dan Pola Makan Ibu Hamil
Data ini diperoleh dengan melakukan kunjungan rumah untuk
melakukan recall konsumsi makan selama 24 jam untuk 1 hari kepada ibu
hamil dan food frekuensi.
m. Data Ibu Menyusui
Data ibu menyusui yang meliputi identitas keluarga, hygiene dan
sanitasi, pengetahuan gizi, sikap, kebiasaan ibu, sikap khusus ibu hamil
dan pendapatan keluarga didapat dengan menggunakan metode wawancara
sesuai kuesioner dan keadaan sanitasi rumah responden diperoleh dengan
cara observasi.
n. Data Tingkat Konsumsi dan Pola Makan Ibu Menyusui
Data ini diperoleh dengan melakukan kunjungan rumah untuk
melakukan recall konsumsi makan selama 24 jam untuk 1 hari food
frequency..
o. Data Pola Makan Keluarga
Data ini diperoleh dengan melakukan kunjungan rumah untuk
melakukan wawancara tentang pola makan sesuai dengan form food
frequency dan keluarga ibu hamil, ibu menyusui dan ibu balita.
p. Data Lansia
Data lansia meliputi identitas, penyakit yang pernah dan sedang
diderita, pola makan dan konsumsi makan diperoleh dengan metode
wawancara terstruktur dan form recall dan FFQ.
q. Data Antropometri Lansia
Data ini diperoleh dengan mengukur berat badan menggunakan
timbangan digital/injak, sedangkan untuk tinggi badan menggunakan
microtoice.
12

2.6 Cara Pengolahan dan Analisis Data


a. Data Potensi Desa
Data tentang potensi desa meliputi data umum desa, data
kependudukan, data perekonomian, data perumahan, data organisasi
masyarakat, data frekuensi kegiatan, data sarana ibadah, data sarana
kesehatan, data sarana pendidikan, data sarana transportasi, data sarana
ketersediaan pangan, data kinerja Posyandu (SKDN desa 12 bulan), data
tenaga kesehatan dan kader posyandu, data hasil pertanian utama, data
hasil peternakan utama dianalisis dan disajikan deskriptif dan dalam
bentuk tabel tabulasi.
b. Data Pengetahuan, Sikap dan Ketrampilan Kader Posyandu
1. Data Identitas Kader
Dianalisis dan disajikan secara deskriptif
2. Data Pengetahuan Kader
Data ini diolah dengan cara memberikan skor pada setiap item
pertanyaan.
1 = jawaban benar
0 = jawaban salah
Dari rata-rata skor setiap responden dijumlahkan dan dicari rata-
rata untuk masing-masing responden, kemudian dari skor rata-rata
masing-masing responden dikategorikan dengan ketentuan :
Baik : Jika skor rata-rata responden > 60%
Kurang : Jika skor rata-rata responden < 60%
3. Data Sikap Kader
Data ini diperoleh dengan cara memberikan skor pada setiap item
pertanyaan.
Untuk pertanyaan positif
Skor 2 = setuju
Skor 1 = tidak tahu
Skor 0 = tidak setuju
Untuk pertanyaan negatif
Skor 2 = tidak setuju
13

Skor 1 = tidak tahu


Skor 0 = setuju
Klasifikasi Sikap
Sikap yang mendukung jika total nilai jawaban > 60% (setuju
untuk pertanyaan positif dan tidak setuju untuk pernyataan negatif).
Sikap yang mendukung jika total nilai jawaban < 60%.
4. Data Ketrampilan Kader
Data ini diperoleh dengan cara memberikan skor pada setiap item
pertanyaan.
Untuk pernyataan positif.
Skor 1 = keterampilan yang dilakukan benar
Skor 0 = keterampilan yang dilakukan salah
Klasifikasi
Terampil : jika 100% dapat mempraktekkan dengan benar
sesuai urutan
Tidak terampil : jika salah satu atau lebih tidak dapat melakukan
kegiatan sesuai dengan prosedur.
c. Data Balita
1. Identitas Keluarga
Disajikan secara deskriptif
2. Data pendapatan keluarga
Data pendapatan keluarga yang diperoleh perkapita perbulan
dikategorikan berdasarkan UMR (Upah Minimum Regional)
Kabupaten Kediri.
Klasifikasi pendapatan :
Kurang jika pendapatan < UMR Kab.Kediri
Cukup jika pendapatan > UMR Kab.Kediri
3. Data sanitasi perumahan
Disajikan secara deskriptif
4. Data pengetahuan gizi ibu balita
Data diolah dengan cara memberikan skor pada setiap item
pertanyaan.
14

1 = jawaban benar
0 = jawaban salah
Dari rata-rata skor setiap responden dijumkalikan dan dicari rata-
rata untuk masing-masing reponden, kemudian dari skor rata-rata
masing-masing responden dikategorikan dengan ketentuan :
Baik : jika skor rata-rata responden > 60%
Kurang : jika skor rata-rata responden < 60%
5. Data Sikap Ibu Balita Data ini diperoleh dengan cara memberikan
skor pada setiap item pertanyaan.
Untuk pernyataan positif
Skor 1 = setuju
Skor 0 = tidak setuju
Untuk pernyataan negatif
Skor 1 = tidak setuju
Skor 0 = setuju
Sikap yang mendukung jika total nilai jawaban > 60 % (setuju
untuk pernyataan positif dan tidak setuju untuk pernyataan negatif)
Sikap tidak mendukung jika total nilai jawaban < 60 %
6. Data Status Gizi Balita
Status gizi balita dinilai berdasarkan indeks berat badan
terhadap tinggi badan (BB/TB), tinggi badan terhadap umur (TB/U),
dan berat badan terhadap umur (BB/U) dengan menggunakan software
anthropometri 2005. Status gizi balita berdasarkan indeks BB/TB,
TB/U dan BB/U dikategorikan Surat Keputusan Kementerian
Kesehatan RI No. 1995/MENKES/SK/XI1/2010 Tentang Standar
Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, yaitu:
a. Data tentang status gizi balita berdasarkan indeks antropometri
BB/U diklasifikasikan sebagai berikut:
 Gizi Buruk : < -3SD
 Gizi Kurang : -3 SD s/d < -2 SD
 Gizi Baik : -2 SD s/d 2 SD
 Gizi lebih : > 2 SD
15

b. Data tentang status gizi balita berdasarkan indeks antropometri


TB/U diklasifikasikan sebagai berikut:
 Sangat pendek : < -3 SD
 Pendek : -3 s/d < -2 SD
 Normal : > -2 SD
c. Data tentang status gizi balita berdasarkan indeks antropometri
BB/TB diklasifikasikan sebagai berikut:
 Sangat kurus : < -3 SD
 Kurus : -3 SD s/d < -2 SD
 Normal : -2 SD s/d 2 SD
 Gemuk : > 2 SD
7. Data Tingkat Konsumsi Balita
Data ini diolah dengan mengkonversikan bahan makanan matang
dari hasil rata-rata recall 24 jam selama 3 hari tidak ( berturut-turut
dengan bantuan program food processor zat-zat gizi yaitu energi dan
protein. Kemudian membandingkan konsumsi energi dan protein hasil
recall dibagi dengan energi dan protein yang dibutuhkan. Penentuan
tentang energi dan protein individu yang dibutuhkan dengan:
Berat badan Aktual
Kecukupan Energi/Protein = x Keb. Energi Menurut DAKG
Berat Badan DAKG
Konsumsi Energi Protein/Protein Perhitungan
Konsumsi Energi/Protein = Kecukupan Energl/Protein
x 100%

Kategori tingkat konsumsi berdasarkan Ditjen BinKesMas Depkes RI,


1996 :
- Lebih : >180 % AKG
- Normal : 90-120 % AKG
- Defisit tingkat ringan : 80-89 % AKG
- Defisit tingkat sedang : 70-79 % AKG
- Defisit tingkat berat : < 69 % AKG
16

8. Data Pola Konsumsi Keluarga


Data pola konsumsi keluarga diolah dengan bentuk tabel yang
dianalisis secara deskriptif.
a) Data hygiene sanitasi
Data hygiene sanitasi diperoleh dengan wawancara terstruktur
menggunakan kuesioner dan pengamatan langsung dan disajikan
secara deskriptif.
b) Data pengetahuan Kader
Data pengetahuan kader diolah berdasarkan jenis pengetahuan
antara lain pengetahuan tentang posyandu, ASI, makanan sehat,
Anemia, Gondok dan KVA. Data ini disajikan secara deskriptif.
c) Data tentang Ibu Haniil
1) Identitas keluarga
Disajikan secara deskriptif
2) Data pendapatan keluarga
Data pendapatan keluarga yang diperoleh perkapita perbulan
dikategorikan berdasarkan UMR (Upah Minimum Regional)
Kabupaten Kediri.
Klasifikasi pendapatan :
Kurang jika pendapatan < UMR Kab Kediri
Cukup jika pendapatan > UMR Kab Kediri
3) Data sanitasi perumahan
Disajikan secara deskriptif
4) Data pengetahuan makanan sehat
Data ini diolah dengan cara memberikan skor pada setiap item
pertanyaan.
1 = jawaban benar
0 = jawaban salah
Dan rata-rata skor setiap responden dijumlahkan dan
dicari rata-rata untuk masing-masing reponden, kemudian dari
skor rata-rata masing-masing responden dikategorikan dengan
ketentuan :
17

Baik : jika skor rata-rata responden > 60%


Kurang : jika skor rata-rata responden < 60%
5) Data status gizi ibu hamil
Data tentang status gizi balita diklasifikasikan
berdasarkan LILA ibu hamil. Ambang batas LILA WUS
dengan resiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Sehingga
dapat diklasifikasi sebagai berikut :
Beresiko KEK : < 23,5
Tidak beresiko KEK : ≥ 23,5
6) Data tingkat konsumsi ibu hamil
Data ini diolah dengan mengkonversikan bahan
makanan matang dari hasil rata-rata recall 24 jam selama 1
hari dengan bantuan program food processor ke dalam zat-zat
gizi yaitu energi dan protein. Kemudian membandingkan
konstunsi energi hasil recall dibagi dengan energi yang
dibutuhkan. Penentuan tentang energi individu yang
dibutuhkan dengan:
Berat badan Aktual
Kecukupan Energi/Protein = Berat Badan DAKGq x Kebutuhan Energi DAKG
Konsumsi Energi Protein/Protein Perhitungan
Konsumsi Energi/Protein = x 100%
Kecukupan Energl/Protein

Kategori tingkat konsumsi berdasarkan Ditjen


BinKesMas Depkes RI, 1996 :
 Lebih : > 180 % AKG
 Normal : 90-120 % AKG
 Defisit tingkat ringan : 80-89 % AKG
 Defisit tingkat sedang : 70-79 % AKG
 Defisit tingkat berat : < 69% AKG
7) Data pola konsumsi keluarga
Data pola konsumsi keluarga diolah dengan bentuk tabel
yang dianalisis secara deskriptif.
18

d) Data ibu menyusui


1) Identitas keluarga
Disajikan secara deskriptif
2) Data pendapatan keluarga
Data pendapatan keluarga yang diperoleh perkapita perbulan
dikategorikan berdasarkan UMR (Upah Minimum Regional)
Kabupaten Kediri.
Klasifikasi pendapatan
Kurang jika pendapatan < UMR Kab Kediri
Cukup jika pendapatan > UMR Kab Kediri
3) Data sanitasi perumahan
Disajikan secara deskriptif
4) Data pengetahuan gizi
Data ini diolah dengan cara memberikan skor pada setiap
item pertanyaan.
1 = jawaban benar
0 = jawaban salah
Dari rata-rata skor setiap responden dijumlahkan dan
dicari ratarata untuk masing-masing reponden, kemudian dari
skor rata-rata masing-masing responden dikategorikan dengan
ketentuan :
Baik : jika skor rata-rata responden > 60%
Kurang : jika skor rata-rata responden < 60%
5) Data Sikap Ibu menyusui Data ini diperoleh dengan cara
memberikan skor pada setiap item pertanyaan.
Dengan skor sebagai berikut:
Untuk pernyataan positif
Skor 1 = setuju
Skor 0 = tidak setuju
Untuk pernyataan negatif
Skor 1 = tidak setuju
Skor 0 = setuju
19

Sikap yang mendukung jika total nilai jawaban > 60 % (setuju


untuk pernyataanpositif dan tidak setuju untuk pernyataan
negatif) Sikap tidak mendukung jika total nilai jawaban < 60
%
9. Data Status Gizi Balita
Status gizi balita dinilai berdasarkan indeks berat badan terhadap
tinggi badan (BB/TB), tinggi badan terhadap umur (TB/U), dan berat
badan terhadap umur (BB/U) dengan menggunakan software
anthropometri 2005. Status gizi balita berdasarkan indeks BB/TB,
TB/U dan BB/U dikategorikan Surat Keputusan Kementerian
Kesehatan RI No. 1995/MENKES/SK/XI1/2010 Tentang Standar
Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, yaitu:
a) Data tentang status gizi balita berdasarkan indeks antropometri
BB/U diklasifikasikan sebagai berikut:
 Gizi Buruk : < -3SD
 Gizi Kurang : -3 SD s/d < -2 SD
 Gizi Baik : -2 SD s/d 2 SD
 Gizi lebih : > 2 SD
b) Data tentang status gizi balita berdasarkan indeks antropometri
TB/U diklasifikasikan sebagai berikut:
 Sangat pendek : < -3 SD
 Pendek : -3 s/d < -2 SD
 Normal : > -2 SD
c) Data tentang status gizi balita berdasarkan indeks antropometri
BB/TB diklasifikasikan sebagai berikut:
 Sangat kurus : < -3 SD
 Kurus : -3 SD s/d < -2 SD
 Normal : -2 SD s/d 2 SD
 Gemuk : > 2 SD
10. Data status gizi busui
Status gizi busui dinilai dengan Indeks Massa Tubuh (1MT)
20

11. Data tingkat konsumsi ibu menyusui


Data ini diolah dengan mengkonversikan bahan makanan matang
dan hasil rata-rata recall 24 jam selama 1 hari dengan bantuan
program food processor ke dalam zat-zat gizi yaitu energi dan
protein. Kemudian membandingkan konsumsi energi hasil recall
dibagi dengan energi yang dibutuhkan. Penentuan tentang energi
individu yang dibutuhkan dengan:
Berat badan Aktual
Kecukupan Energi/Protein = x Kebutuhan Energi DAKG
Berat Badan DAKG
Konsumsi Energi Protein/Protein Perhitungan
Konsumsi Energi/Protein = x 100%
Kecukupan Energl/Protein

Kategori tingkat konsumsi berdasarkan WKPG, 2004:


Lebih : >100 %AKG
Normal : 80-100 % AKG
Kurang : < 80 % AKG
12. Data pola konsumsi keluarga
Data pola konsumsi keluarga diolah dengan bentuk tabel yang
dianalisis secara deskriptif.
13. Data Status Gizi Lansia
Status gizi lansia dinilai dengan Indeks Massa Tubuh (IMT).
1) Data Pola Konsumsi.
Data ini diolah dengan mengkonversikan bahan makanan matang
dari hasil rata-rata recall 24 jam selama 1 hari dengan hantuan
program food processor ke dalam zat-zat gizi yaitu energi dan
protein. Kemudian membandingkan konsumsi energi hasil recall
dibagi dengan energi yang dibutuhkan. Penentuan tentang energi
individu yang dibutuhkan dengan:
Berat badan Aktual
Kecukupan Energi/Protein = Berat Badan DAKG
x Kebutuhan Energi DAKG
Konsumsi Energi Protein/Protein Perhitungan
Konsumsi Energi/Protein = Kecukupan Energl/Protein
x 100%

Kategori tingkat konsumsi berdasarkan Ditjen BinKesMas


Depkes RI, 1996:
Lebih : >100 % AKG
Normal : 80-100 % AKG
Kurang : < 80% AKG
BAB III
HASIL dan PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Wilayah


A. Letak Geografis
Desa Tertek digunakan sebagai tempat pengumpulan data dasar
Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa prodi DIII Gizi Akademi Gizi
Karya Husada Kediri, berada dalam wilayah Kecamatan Pare Kabupaten
Kediri Provinsi Jawa Timur.
Desa Tertek sebelah utara berbatasan dengan Desa Canggu,
Kecamatan Badas, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Gadungan,
Kecamatan Puncu, sebelah timur berbatasan dengan Desa Kencong,
Kecamatan Kepung, dan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan
Pare, Kecamatan Pare. Desa Tertek terdiri atas 3 dusun, yaitu Dusun
Tertek, Dusun Semanding, dan Dusun Jombangan (Prodeskel
Binapemdes Kemendagri. 2018)
B. Kependudukan
Penduduk Desa Tertek berjumlah 13.035 jiwa yang terdiri sebagai
berikut :
a. Data Keluarga
No Data Keluarga Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Kepala Keluarga 3.300 692 3.992
2 Anggota 3.268 5.770 9.038
3 Jumlah Penduduk 6.568 6.467 13.035
(sumber: data statistik desa tertek Januari 2018)

C. Data Status Perkawinan


No Status Perkawinan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Belum Kawin 3.204 2.422 5.626
2 Kawin 3.217 3.303 6.520
3 Cerai Hidup 51 123 174
4 Cerai Mati 96 507 603
Jumlah Data 6.568 6.355 12.923
(sumber: data statistik desa tertek Januari 2018)

21
22

D. Data Agama
No Data Agama Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Islam 6.421 2.422 5.626
2 Kristen 108 124 232
3 Katholik 28 30 58
4 Hindu 8 7 15
5 Budha 2 5 7
6 Kong Hu Chu 1 1 2
7 Lainnya 0 0 0
Jumlah Data 6.568 6.355 12.923
(sumber: data statistik desa tertek Januari 2018)

E. Data Pendidikan
No Data Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Tidak/Belum Sekolah 1.146 1.136 2.282
2 Belum Tamat SD/Sederajat 735 759 1.494
3 Tamat SD/Sederajat 1.471 1.605 3.076
4 SLTP/Sederajat 1.286 1.186 2.472
5 SLTA/Sederajat 1.587 1.290 2.877
6 Diploma I/II 36 45 81
7 Akademi/Diploma III/S. Muda 51 64 115
8 Diploma IV/Strata I 232 258 490
9 Strata II 24 12 36
10 Strata III 0 0 0
Jumlah Data 6.568 6.355 12.923
(sumber: data statistik desa tertek Januari 2018)

F. Data Pekerjaan
No Data Pekerjaan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Belum/Tidak Bekerja 1.431 1.349 2.780
2 Mengurus Rumah Tangga 2 2.279 2.281
3 Pelajar/Mahasiswa 1.173 1.096 2.269
4 Pensiunan 59 38 97
5 Pegawai Negeri Sipil 102 73 175
6 Tentara Nasional Indonesia 20 0 20
7 Kepolisian RI 31 1 32
8 Perdagangan 348 264 612
9 Petani/Pekebun 264 43 307
10 Peternak 19 3 22
11 Nelayan/Perikanan 2 0 2
12 Industri 30 20 50
13 Konstruksi 44 0 44
14 Transportasi 121 1 122
15 Karyawan Swasta 654 299 953
16 Karyawan BUMN 12 1 13
17 Karyawan BUMD 9 6 15
18 Karyawan Honorer 23 10 33
19 Buruh Harian Lepas 380 59 439
20 Buruh Tani/Perkebunan 117 42 159
21 Buruh Nelayan/Perikanan 1 1 2
23

No Data Pekerjaan Laki-Laki Perempuan Jumlah


22 Buruh Peternakan 11 1 12
23 Pembantu Rumah Tangga 0 42 42
24 Tukang Cukur 5 0 5
25 Tukang Listrik 5 0 5
26 Tukang Batu 144 0 144
27 Tukang Kayu 47 0 47
28 Tukang Sol Sepatu 2 0 2
29 Tukang Las/Pandai Besi 22 0 22
30 Tukang Jahit 8 14 22
31 Penata Rias 0 5 5
32 Penata Busana 0 1 1
33 Penata Rambut 1 4 5
34 Mekanik 28 0 28
35 Seniman 1 0 1
36 Perajin 2 0 2
37 Perancang Busana 1 1 2
38 Imam Masjid 1 0 1
39 Pendeta 1 1 2
40 Ustadz/Mubaligh 3 0 3
41 Dosen 5 1 6
42 Guru 60 124 184
43 Pengacara 2 1 3
44 Arsitek 3 1 4
45 Konsultan 1 0 1
46 Dokter 1 0 1
47 Bidan 0 11 11
48 Perawat 5 14 19
49 Apoteker 1 0 1
50 Pelaut 8 0 8
51 Sopir 85 0 85
52 Paranormal 1 0 1
53 Pedagang 246 175 421
54 Perangkat Desa 12 0 12
55 Kepala Desa 1 0 1
56 Wiraswasta 691 240 931
57 Pekerjaan Lainnya 322 134 456
Jumlah Data 6.568 6.355 12.923
(sumber: data statistik desa tertek Januari 2018)
24

G. Data Usia
No Data Usia (Tahun) Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 0-4 425 378 803
2 5-9 592 557 1.149
3 10-14 491 481 972
4 15-19 494 460 954
5 20-24 496 474 970
6 25-29 499 436 935
7 30-34 534 476 1010
8 35-39 514 531 1045
9 40-44 509 521 1030
10 45-49 536 525 1061
11 50-54 422 459 881
12 55-59 376 339 715
13 60-64 253 218 471
14 65-69 179 192 371
15 70-74 102 133 235
16 75+ 146 175 321
Jumlah Data 6.568 6.355 12.923
(sumber: data statistik desa tertek Januari 2018)

H. Sarana dan Prasarana


1. Sarana dan Prasarana Transportasi
Prasarana Transportasi Darat
Jenis Sarana dan Prasarana Baik (km / unit) Rusak ( km / unit)
Panjang jalan aspal 17,95 3,40
(Prodeskel Binapemdes Kemendagri. 2018)

2. Prasarana Air Bersih dan Sanitasi


a. Prasarana Air Bersih
Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah (unit)
Mata air 2
Bangunan pengolahan air bersih / air minum 1
(Prodeskel Binapemdes Kemendagri. 2018)

b. Sanitasi
Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah (unit)
Saluran drainase / saluran pembuangan air limbah 1
MCK umum 5
Pemilik jamban keluarga 3500 KK
Kondisi saluran drainase / saluran pembuangan air 3
limbah
(Prodeskel Binapemdes Kemendagri. 2018)
25

3. Prasarana Peribadatan
Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah (unit)
Masjid 18
Langgar / Surau / Mushola 32
Pura 2
(Prodeskel Binapemdes Kemendagri. 2018)

4. Prasarana Olahraga
Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah (unit)
Lapangan sepak bola 1
Lapangan bulu tangkis 1
Meja Pingpong 1
(Prodeskel Binapemdes Kemendagri. 2018)

5. Sarana dan Prasarana Kesehatan


a. Prasarana Kesehatan
Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah (unit)
Posyandu 10
Rumah Bersalin 1
(Prodeskel Binapemdes Kemendagri. 2018)

b. Sarana Kesehatan
Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah
Dokter umum 2
Bidan 6
Perawat 13
Dokter praktek 2
(Prodeskel Binapemdes Kemendagri. 2018)

c. Sarana dan Prasarana Pendidikan


Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah (unit)
Gedung Kampus PTS 1
Gedung SMA / Sederajat 3
Gedung SMP / Sederajat 2
Gedung SD / Sederajat 8
Gedung TK 12
Gedung Tempat Bermain Anak 4
Lembaga Pendidikan Agama 6
(Prodeskel Binapemdes Kemendagri. 2018)

6. Sarana dan Prasarana Kebersihan


Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah
Tempat Pembuangan Sementara (TPS) 12
26

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 3


Satgas Kebersihan 15 kelompok
Anggota Satgas Kebersihan 40 orang
Pemulung 3 orang
Tempat pengelolaan sampah Ada
Pengelolaan sampah lingkungan / RT Swadaya
Pengelola sampah lainnya Ada
(Prodeskel Binapemdes Kemendagri. 2018)

3.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden, Masalah yang ditemukan,


dan Faktor-faktor penyebab terjadinya masalah
A. Balita
a. Identitas Keluarga
1) Umur Balita
Tabel Distribusi Jumlah balita menurut umur dari 96 responden di
Desa Tertek
No Usia n %
1 0-11 16 16.66
2 12-23 40 41.66
3 24-59 40 41.66
Total 96 100
Berdasarkan tabel diatas tentang umur balita dari 96 balita,
dapat disimpulkan bahwa 16.66% atau 16 adalah berumur 0-11
bulan,41.66% atau 40 balita berumur 12-23 bulan dan 41.66%
atau 40 balita berumur 24-59 bulan.

2) Pekerjaan Ibu Balita


Tabel Distribusi pekerjaan ibu balita
Pekerjaan n %
IRT 73 76,04167
Wiraswasta 12 12,5
Karyawan swasta 4 4,166667
Buruh 2 2,083333
Guru 2 2,083333
Pedagang 2 2,083333
Petani 1 1,041667
Jumlah 96 100
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
sebanyak 73 responden atau 76,04 % dari jumlah responden
memiliki pekerjaan sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga).
27

3) Pendidikan Ibu Balita


Tabel Distribusi Pendidikan Ibu Balita dari 96 responden di Desa
Tertek
Tingkat Pendidikan n %
Tidak sekolah 1 1,041667
Tidak tamat SD 1 1,041667
SD 17 17,70833
Tidak tamat SMP 2 2,083333
SMP 21 21,875
SMA 45 46,875
SMK 1 1,041667
D1 1 1,041667
D3 1 1,041667
S1 6 6,25
Jumlah 96 100
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
sebanyak 45 responden atau 46,87 % dari jumlah responden
memiliki pendidikan terakhir yaitu SMA.
b. Data Kesehatan
1) Berat Badan Balita
Tabel 3.7 Distribusi jumlah balita menurut berat badan lahir
dair 96 responden di Desa Tertek Jombangan
No berat badan balita n %
1 ≤ 2500 gr 4 4,166667
2 2500-4000 gr 89 92,70833
3 ≥ 4000 gr 3 3,125
jumlah 96 100
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulakan bahwa rata-
rata berat badan lahir dari 96 responden sebesar 89 responden
atau 92, 7 % berat badan lahir 2500-400 gr.
2) Waktu Kelahiran
Tabel Distribusi Jumlah Balita Menurut Waktu Kelahiran
Balita Dari 96 Responden di Desa Tertek
Jombangan
No berat badan balita N %
1 < bulan 3 3,125
2 Cukup bulan 90 93,75
3 > bulan 3 3,125
Jumlah 96 100
Berdasarkan tabel diatas waktu kelahiran balita dari 96
responden dapat disimpulkan balita dengan waktu kelahiran
cukup umur terdapat 90 balita atau 93, 75 %.
28

3) Imunisasi Balita
Tabel Distribusi Balita Yang Melakukan Imunisasi Dari
Responden di Desa Tertek Jombangan.
No Imunisasi n %
1 Pernah 95 98,95833
2 tidak pernah 1 1,041667
Jumlah 96 100

Beradasarkan tabel diatas dari 96 responden dapat


disimpulkan balita yang pernah diimunisasi sebesar 95 balita dan
98, 9 %.
29

4) KMS Balita
Tabel distribusi jumlah balita yang mempunyai KMS dari
96 responden di Desa Tertek Jombangan.
No Memiliki KMS n %
1 Ya 93 96,875
2 Tidak 3 3,125
Jumlah 96 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 96


responden sebesar 96, 8 % balita yang memiliki KMS.
Tabel distribusi pengetahuan ibu tentang KMS dari 96
responden di Desa Tertek Jombangan.
n n
No KMS % %
tahu tidak tahu
1 Tahu 87 90,625 9 9,375
2 Mengisi 61 63,54167 35 36,45833
3 Membaca 62 64,58333 34 35,41667
4 tindak lanjut 70 72,91667 26 27,08333

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa


pengetahuan ibu tentang KMS rata-rata dengan presentase 90,6 %
ibu tahu tentang KMS, dan 63, 5 % ibu rata-rata bisa mengisi
KMS dan 64, 5 % ibu rata-rata bisa membaca KMS dan 72, 9 %
ibu rata-rata tahu tindak lanjut tentang KMS.
5) Penimbangan Posyandu
Tabel distribusi jumlah balita yang rutin melakukan
penimbangan di posyandu dari 96 responden di Desa
Tertek Jombangan.
No Penimbangan n %
1 Ya 94 97,91667
2 Tidak 2 2,083333
Jumlah 96 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan dari 96 responden


sebesar 94 responden atau 97, 9% melakukan penimbangan di
posyandu dan 2,0 % tidak melakukan penimbangan di posyandu.
30

6) Penyakit yang sering diderita balita


Tabel distribusi jumlah balita menurut penyakit yang
sering diderita balita dari 96 responden di Desa
Tertek Jombangan.
No Penyakit n %
1 batuk pilek 91 94,79167
2 Mencret 3 3,125
3 Cacingan 1 1,041667
4 penyakit kulit 1 1,041667
5 Dll 0 0
Jumlah 96 100

Berdasarkan tabel hasil observasi dari 96 responden penyakit


yang sering diderita balita yaitu 94, 7 % atau 91 balita adalah
batuk pilek.
7) Berdasarkan observasi dari 96 responden bila anak sakit tindakan
ibu sebesar 51, 04 % dibawa ke bidan.
8) Berdasarkan hasil observasi dari 96 responden, pemberian kapsul
vitamin A pada balita dalam satu tahun yaitu 18, 75 %
menyatakan satu kali 78, 12 % menyatakan dua kali, dan 3, 12 %
menyatakan tidak pernah.
9) Data Riwayat Makan Balita
1) Pemberian ASI
Riwayat makanan balita yang masih diberi ASI dengan
tentang usia 0-59 bulan sampai waktu pengambilan data,
tersaji pada tabel dibawah ini.
Tabel distribusi pemberian ASI pada balita dari 96 balita
Pemberian ASI N %
iya 64 66,67
tidak 32 33,33
Jumlah 96 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan dari 96


balita sebesar 66,67% atau 64 masih pemberian ASI.
31

2) Pemberian ASI Pertama Keluar ( Kolostrum )


Tabel distribusi jumlah pemberian ASI yang pertama kali
keluar ( kolostrum ) pada balita dari 96 responden
dari desa Tertek.
no. pemberian ASI (kolostrum ) n %
1 Iya 93 96,88
2 tidak 3 3,13
total 96 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 93


balita atau 96,88% mendapatkan pemberian ASI pertama kali
keluar ( kolostrum).
3) Jajanan yang biasa dibeli balita
Tabel distribusi jajanan yang bisa dibeli balita 96
responden de desa Tertek.
no. jajanan N %
1 makanan ringan 52 54,17
2 permen 7 7,29
3 pentol/ cilok 11 11,46
4 tempura 7 7,29
5 es sirup 0 0,00
6 jajanan tradisional 10 10,42
7 tidak jajan 9 9,38
total 96 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rata –


rata 52 balita 54,17% jajanan yang bisa dibeli yaitu makanan
ringan.
4) Frekuensi jajanan anak dalam sehari
Tabel distribusi frekuensi jajanan anak dalam sehari dari
96 responden di desa Tertek.
no. frekuensi N %
1 1 kali 35 36,46
2 2 kali 32 33,33
3 ˃ 3 kali 29 30,21
total 96 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rata –


rata frekuensi jajanan anak dalam sehari 35 balita atau 36,46%
satu kali dalam sehari.
32

5) Pemberian makanan balita


Tabel Distribusi Pemberian Makanan Balita Dari 96
Responden di Desa Tertek.
n n
no. makanan balita % %
(0-6 bln ) (6-9 bln)
1 ASI 94 97,92 26 27,08
2 susu botol 1 1,04 6 6,25
3 sari buah 0 0,00 1 1,04
4 nasi pisang 0 0,00 1 1,04
5 bubur susu 1 1,04 49 51,04
6 nasi tim 0 0,00 13 13,54
7 Dll 0 0,00 0 0,00
total 96 100 96 100

no. makanan balita n (10-12 bln) %


1 nasi 19 19,79
2 susu botol 3 3,13
3 sari buah 2 2,08
4 nasi pisang 1 1,04
5 bubur susu 13 13,54
6 nasi tim 58 60,42
7 Dll 0 0,00
total 96 100

Berdasarkan tabel diatas pemberian makanan balita dari


96 responden, pemberian makanan pada balita usia 0 - 6 bulan
sebesar 97,92% dengan pemberian makanan ASI dan usia 6 –
9 bulan sebesar 51,04% dengan pemberian makanan bubur
susu sedangkan usia 10 – 12 bulan sebesar 60,42% dengan
pemberian makanan nasi tim.
6) Pemberhentian Pemberian ASI
Tabel distribusi jumlah pemberhentian pemberian ASI
pada balita dari 96 responden dari desa Tertek.
no. pemberhentian pemberian ASI n %
1 sudah disapih ( 2 tahun ) 47 48,96
2 belum disapih 49 51,04
total 96 100,00

Berdasarkan tabel.... diatas dapat disimpulkan bahwa


pemberhentian ASI 51,04% atau 49 responden belum disapih,
sedangkan 48,96% atau 47 responden sudah disapih (2
tahun).
33

10) Data Kebiasaan Makan


1) Distribusi susunan menu yang biasa disajikan
2) Distribusi jumlah berapa kali ibu memasak dalam sehari
11) Data Sanitasi dan Perumahan
1) Sumber air minum
Sumber air minum n %
Sumur 76 79,16667
Sungai 4 4,166667
Mata air 6 6,25
Ledeng / PAM 5 5,208333
Galon Aqua 5 5,208333
Jumlah 96 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa


sebanyak 76 responden atau 79,16 % dari jumlah responden
mendapatkan sumber air minum dari sumur.
2) Pengolahan air minum direbus atau tidak
Air minum direbus / tidak n %
Ya 91 94,79167
Tidak 5 5,208333
Jumlah 96 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa


sebanyak 91 responden atau 94,79 % dari jumlah responden
melakukan perebusan pada air yang diminum.
3) Penanganan bahan makan mentah

Penanganan Bahan Mentah N %


Langsung dimasak 72 75
Di simpan dalam rak / meja terbuka 22 22,92
Di lemari es 2 2,08
Dll 0 0
Jumlah 96 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa


sebanyak 72 responden atau 75 % dari jumlah responden
melakukan penanganan bahan mentah dengan langsung
dimasak.
34

4) Penanganan bahan mentah sebelum masak

Penanganan Bahan Mentah Sebelum Dimasak n %


Di potong lalu dicuci 72 75
Di cuci lalu dipotong 24 25
Tidak dicuci 0 0
Dll 0 0
Jumlah 96 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa


sebanyak 72 responden atau 75 % dari jumlah responden
melakukan penanganan bahan mentah sebelum dimasak
dengan di potong lalu dicuci.
5) Penyimpanan bahan makanan matang

Penyimpanan Makanan n %
Dimasukan almari 13 13,54
Diatas meja terbuka 0 0
Diatas meja tertutup 83 86,46
Di lemari es 0 0
Jumlah 96 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa


sebanyak 83 responden atau 86,46 % dari jumlah responden
melakukan penyimpanan makanan dengan di atas meja yang
tertutup.
12) Data status gizi balita
1) Status gizi menurut BB/U
BB/U
No Kategori n (%)
1. Gizi buruk 0 0
2. Gizi kurang 9 9.37
3.. Gizi baik 87 90.63
4. Gizi kurang 0 0
Jumlah 96 100

Berdasarkan tabel diatas tentang status gizi menurut


BB/U dari 96 responden, tidak terdapat responden yang
mempunyai status gizi buruk, terdapat sebanyak 9,37% atau 9
responden yang mempunyai status gizi kurang, 90,625% atau
87 responden mempunyai status gizi baik, dan tidak terdapat
respondeng yang mempunyai status gizi kurang.
35

2) Status gizi menurut TB/BB


BB/TB
No Kategori N %
1. Gemuk 7 7,29
2. Normal 78 81,25
3. Kurus 6 6,25
4. Sangat Kurus 5 5,21
Jumlah 96 100

Berdasarkan tabel diatas tentang status gizi menurut


BB/TB dari 96 responden, terdapat 7,29% atau 7 responden
yang mempunyai status gizi gemuk, 81,25% atau 78 responden
yang mempunyai status gizi normal, 6,25% atau 6 responden
mempunyai status gizi Kurus, dan 5,21% atau 5 responden
yang mempunyai status gizi sangat kurus.
3) Status gizi menurut TB/U
TB/U
No Kategori N %
1. Normal 66 68,75
2. Pendek 24 25
3. Sangat Pendek 6 6,25
Total 96 100

Berdasarkan tabel diatas tentang status gizi menurut


TB/U dari 96 responden, terdapat 68,75% atau 66 responden
yang mempunyai status gizi normal, 25% atau 24 responden
yang mempunyai status gizi pendek, dan 6,25% atau 6
responden mempunyai status gizi sangat pendek.
13) Data Tingkat Konsumsi Balita
1) Tabel tingkat konsumsi energi dari 96 responden di desa
Tertek.
no Kategori N %
1 Lebih 3 3,10
2 Normal 75 78,12
3 difisit ringan 14 14,58
4 defisit sedang 4 4,16
Jumlah 96 100

Berdasarkan tabel diatas tentang tingkat konsumsi energi


dari 96 responden, terdapat 3,10% atau 3 responden yang
mempunyai tingkat konsumsi energi lebih , 78,12% atau 75
responden yang mempunyai tingkat konsumsi energi normal,
36

14,58% atau 14 responden mempunyai tingkat konsumsi


energi defisit ringan dan 4,16% atau 4 responden mempunyai
tingkat konsumsi energi defisit sedang.
2) Tabel Distribusi tingkat konsumsi protein balita dari 96
responden di Desa Tertek
no kategori n %
1 lebih 2 2,08
2 normal 82 85,42
3 difisit ringan 10 10,42
4 defisit sedang 2 2,08
jumlah 96 100

Berdasarkan tabel diatas tentang tingkat konsumsi


protein dari 96 responden, terdapat 2,08% atau 2 responden
yang mempunyai tingkat konsumsi protein lebih , 825,42%
atau 82 responden yang mempunyai tingkat konsumsi protein
normal, 10,42% atau 10 responden mempunyai tingkat
konsumsi protein defisit ringan dan 2,08% atau 2 responden
mempunyai tingkat konsumsi protein defisit sedang.

B. Ibu Hamil
a. Identitas Keluarga
1) Tabel Distribusi Usia Ibu Hamil dari 16 responden di Desa Tertek
Usia Ibu Hamil n %
≤ 20 th 1 6.25
21-30 th 9 56.25
31-40 th 6 37.5
> 40 th 0 0
Total 16 100

Berdasarkan tabel tentang usia ibu hamil dari 16 responden


dapat disimpulkan bahwa usia ibu hamil 9 responden berusia 21-
30 tahun, atau 56.25%.
37

2) Tabel Distribusi Pendidikan Ibu Hamil dari 16 responden di Desa


Tertek
Pendidikan Istri (Ibu hamil) n %
SD 2 12.5
SMP/Sederajat 5 31.25
SMA/Sederajat 7 43.75
D3 0 0
S1 2 12.5
Total 16 100

Berdasarkan tabel pendidikan responden dari 16 responden


dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pendidikan terakhir ibu
hamil yaitu SMA/sederajat sebanyak 7 responden atau 43.75%.
3) Tabel Distribusi Pendidikan Suami Ibu hamil dari 16 responden di
Desa Tertek
Pendidikan Suami n %
SD 1 6.25
SMP/Sederajat 5 31.25
SMA/Sederajat 8 50
D3 1 6.25
S1 1 6.25
Total 16 100

Berdasarkan tabel pendidikan responden dari 16 responden


dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pendidikan terakhir
suami yaitu SMA/sederajat sebanyak 8 responden atau 50%.
4) Tabel Distribusi Ibu Hamil Menurut Pekerjaan dari 16 responden
di Desa Tertek
Pekerjaan Istri (Ibu hamil) n %
IRT 12 75
Pedagang 1 6.25
Swasta 1 6.25
Wiraswasta 2 12.5
Total 16 100

Berdasarkan tabel pekerjaan responden dari 16 responden


dapat disimpulkan bahwa pekerjaan sebagian besar yaitu Ibu
Rumah Tangga sebanyak 12 responden atau 75%.
38

5) Tabel Distribusi Pekerjaan Suami Ibu Hamil dari 16 responden di


Desa Tertek
Pekerjaan Suami n %
Buruh Dll 1 6.25
Kuli Batu 1 6.25
Pedagang 2 12.5
Swasta 6 37.5
Wiraswasta 5 31.25
Tukang 1 6.25
Total 16 100

Berdasarkan tabel pekerjaan responden dari 16 responden


dapat disimpulkan bahwa pekerjaan sebagian besar yaitu Swasta
sebanyak 6 responden atau 37.5%.
b. Data Pendapatan Keluarga
1) Tabel Distribusi Pendapatan Keluarga dari 16 responden di Desa
Tertek menurut UMR Kabupaten Kediri
Pendapatan Keluarga n %
Kurang (< UMR) 8 50
Cukup (≥ UMR) 8 50
Total 16 100

Berdasarkan tabel pendapatan responden dari 16 responden


dapat disimpulkan bahwa 50% atau 8 responden pendapatan
dibawah UMR dan 50% atau 8 responden pendapatan diatas
UMR.
c. Data Riwayat Ibu Hamil
Tabel Distribusi Riwayat Ibu Hamil dari 16 responden di Desa Tertek
No Pertanyaan Ya % Tidak %
1 Keluhan selama kehamilan 8 50 8 50
2 Mendapat tablet besi dari pelayanan 15 93.75 1 6.25
kesehatan mandiri
3 Mendapat PMT Bumil dari petugas 8 50 8 50
kesehatan
4 Pemeriksaan dilakukan rutin setiap 13 81.25 3 18.75
bulan
5 Riwayat sakit sebelum dan selama 4 25 12 75
kehamilan

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan dari 16 responden :


1) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden terdapat 50% atau 8
responden yang tidak ada keluhan selama kehamilan dan 50% atau
8 responden yang ada keluhan selama kehamilan, dengan rata-rata
39

keluhan ibu hamil di Desa Tertek adalah mual, muntah dan


pusing.
2) Berdasarkaan hasil observasi dari 16 responden terdapat 93.75%
atau 15 responden yang mendapatkan tablet besi dan yang tidak
mendapatkan tablet besi 6.25% atau 1 responden.
3) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden terdapat 50% atau 8
responden yang mendapatkan PMT Bumil dan 50% atau 8
responden yang tidak mendapatkan PMT Bumil.
4) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden terdapat 81.25%
atau 13 responden yang melakukan pemeriksaan secara rutin
setiap bulan dan 18.75% atau 3 responden yang tidak melakukan
pemeriksaan secara rutin, dengan alasan malas.
5) Berdasarkan hasil obeservasi dari 16 responden terdapat 75% atau
12 responden yang tidak memiliki riwayat sakit sebelum dan
selama hamil, dan 25% atau 4 responden yang memiliki riawayat
sakit sebelum dan selama hamil.
d. Data Kebiasaan Ibu Hamil
No Pertanyaan Ya % Tidak %
1 Menghindari makanan 4 25 12 75
tertentu ketika hamil
2 Setiap hari mual muntah 10 62.5 6 37.5
3 Mengalami perubahan nafsu 11 68.75 5 31.25
makan semenjak hamil
4 Minum susu selama 10 62.5 6 37.5
kehamilan
5 Rutin menimbang berat 15 93.75 1 6.25
badan selama kehamilan
6 Rutin melakukan 4 25 12 75
olahraga/senam hamil
7 Makan lebih banyak dari 6 37.5 10 62.5
biasanya
8 Mengkonsumsi makanan 16 100 0 0
selingan
9 Mengkonsumsi tablet zat besi 15 93.75 1 6.25
10 Mengalami sulit BAB 3 18.25 13 81.25
11 Memiliki alergi pada 1 6.25 15 93.75
makanan tertentu
40

1) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden terdapat 25% atau


4 responden yang menghindari makanan tertentu dan 75% atau 12
responden yang tidak menghindari makanan tertentu.
2) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden terdapat 62.5%
atau 10 responden yang mengalami mual muntah setiap hari dan
37.5% atau 6 responden yang tidak mengalami mual muntah
setiap hari.
3) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden terdapat 68.75%
atau 11 responden yang mengalami perubahan nafsu makan
selama kehamilan dan 31.25% atau 5 responden yang tidak
mengalami perubahan nafsu makan selama kehamilan.
4) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden terdapat 62.5%
atau 10 responden yang mengkonsumsi susu kehamilan selama
hamil dan 37.5% atau 6 responden yang tidak mengkonsumsi
susu kehamilan selama hamil.
5) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden tedapat 93.75%
atau 15 responden yang melakukan penimbangan berat badan
secara rutin selama hamil dan 6.25% atau 1 responden yang tidak
melakukan penimbangan berat badan secara rutin selama hamil.
6) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden terdapat 25% atau
4 responden yang rutin melakukan olahraga atau senam hamil
secara rutin dan 75% atau 12 responden yang tidak rutin
melakukan olahraga atau senam hamil secara rutin.
7) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden terdapat 37.5%
atau 6 responden yang mengalami penambahan nafsu makan
selama hamil dan 62.5% atau 10 responden yang tidak
mengalami penambahan nafsu makan selama hamil.
8) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden terdapat 100% atau
16 responden yang mengkonmsusi makanan selingan
9) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden terdapat 93.75%
atau 15 responden yang mengkonsumsi tablet zat besi dan 6.25%
atau 1 responden yang tidak mengkonsumsi tablet zat besi.
41

10) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden terdapat 81.25%


atau 13 responden yang tidak mengalami sulit BAB selama hamil
dan 18.25% atau 3 responden yang mengalami sulit BAB.
11) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden terdapat 93.75%
atau 15 responden yang tidak memiliki alergi makanan tertentu
dan 6.25% atau 1 responden yang memiliki alergi pada makanan
tertentu.
e. Data Pengetahuan Ibu Hamil
Tabel Pengetahuan Ibu Hamil dari 16 responden di Desa Tertek
No Kategori Tingkat n %
Pengetahuan
1 BAIK 16 100
2 KURANG 0 0
Total 16 100

Berdasarkan tabel pengetahuan dari 16 responden dapat


disimpulkan bahwa yang memiliki pengetahuan terbanyak terdapat
dalam kategori baik yaitu sebanyak 100% atau 16 responden.
f. Data Sikap Ibu Hamil
Tabel Sikap Ibu Hamil dari 16 responden di Desa Tertek
No Kategori Sikap n %
1 BAIK 16 100
2 KURANG 0 0
Total 16 100

Berdasarkan tabel sikap ibu hamil dari 16 responden dapat


disimpulkan bahwa yang memiliki sikap terbanyak terdapat dalam
kategori baik yaitu sebanyak 100% atau 16 responden.
g. Data Status Gizi Ibu Hamil
Tabel Data Ibu Hamil berdasarkan status gizi ( lila ) dari 16 responden
di Desa Tertek
Kategori n %
KEK 0 0
Tidak KEK 16 100
Total 16 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil


yang tidak mengalami KEK sebanyak 16 responden atau 100%.
42

h. Data Tingkat Konsumsi Ibu Hamil


1) Tabel Data Tingkat Konsumsi Energi Ibu Hamil dari 16 responden
di Desa Tertek
Tingkat Konsumsi E N %
Ringan 2 12.5
Sedang 3 18.75
Normal 7 43.75
Lebih 4 25
Total 16 100

Berdasarkan tabel menunjukan bahwa tingkat konsumsi


energi ibu hamil dengan kaetgori lebih sebanyak 25% atau 4
responden, kategori normal 43.75% atau 7 responden, kategori
sedang 18.75% atau 3 responden dan kategori ringan 12.5% atau 2
responden.
2) Tabel Data Tingkat Konsumsi Protein Ibu Hamil dari 16
responden di Desa Tertek
Tingkat Konsumsi Protein N %
Ringan 2 12.5
Normal 2 12.5
Lebih 11 68.75
Berat 1 6.25
Total 16 100

Berdasarkan tabel menunjukan bahwa tingkat konsumsi


protein ibu hamil dengan kaetgori lebih sebanyak 68.75% atau 11
responden, kategori normal 12.5% atau 2 responden, kategori
ringan 12.5% atau 2 responden dan kategori berat 6.25% atau 1
responden.
C. Ibu Menyusui
1. Identitas Keluarga
1) Tabel Distribusi usia Ibu Menyusui dari 16 Responden di Desa
Tertek
UMUR N %
20 - 29 TAHUN 9 56,25
30 - 39 TAHUN 7 43,75
TOTAL 16 100

Berdasarkan tabel usia responden dari 16 responden dapat


disimpulkan bahwa yang paling tinggi terdapat usia 20-29 tahun
adalah 56,25% atau 9 responden.
43

2) Tabel Distribusi Pendidikan Ibu menyusui dari 16 responden di


Desa Tertek
PENDIDIKAN N %
SD 2 12,5
SMP 2 12,5
SMA / SMK 10 62,5
S1 2 12,5
TOTAL 16 100

Berdasarkan tabel pendidikan responden dari 16 responden


dapat disimpulkan bahwa yang pendidikan tamat SMA lebih
banyak yaitu 62,5% atau 10 responden.
3) Tabel Distribusi Ibu Menyusui menurut pekerjaan dari 16
responden di Desa Tertek
PEKERJAAN N %
WIRASWASTA 2 12,5
IRT 13 81,25
GURU 1 6,25
TOTAL 16 100

Berdasarkan tabel diatas tentang pekerjaan ibu menyusui


dari 16 responden disimpulkan bahwa yang paling tinggi adalah
ibu rumah tangga sebanyak 81,25% atau 13 responden.
2. Data Pendapatan Keluarga
1) Tabel Distribusi Pendapatan Keluarga dari 16 responden di Desa
Tertek.
Pendapatan Istri F %
< 1.850.000 11 68,75
> 1.851.000 5 31,25
Total 16 100

Berdasarkan tabel dapat disimpulkan pendapatan keluarga


ibu menyusui yang lebih dari UMR sebesar 31,25% dan yang
kurang dari UMR sebesar 68,75 %.
44

3. Data Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


Pertanyaan YA % tidak %
Selama kehamilan ibu pernah
mengalami pendarahan 2 12,5 14 87,5
Selama kehamilan ibu mengonsumsi
kapsul penambah darah 16 100 0 0
Selama kehamilan ibu pernah
mengonsumsi obat-obatan lain 2 12,5 14 87,5
Ada pantangan makanan selama
kehamilan 2 12,5 14 87,5
Selama kehamilan ibu pernah
mengonsumsi jamu 2 12,5 14 87,5
Ada gangguan/keluhan selama masa
kehamilan 8 50 8 50
Selama kehamilan, Ibu pernah
memeriksakan kehamilan 16 100 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :


1) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden terdapat 12,5%
atau 2 responden yang selama kehamilan ibu pernah mengonsumsi
pendarahan dan 87,5% atau 14 yang tidak mengalami pendarahan
selama kehamilan.
2) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden selama kehamilan
terdapat 100% ibu mengonsumsi kapsul tambahn darah.
3) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden terdapat 12,5%
atau 2 responden yang selama kehamilan ibu pernah mengonsumsi
obat-obatan lain dan 87,5% atau 14 responden yang tidak selama
kehamilan ibu pernah mengonsumsi obat-obatan.
4) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden terdapat 12,5%
atau 2 responden yang ada pantangan makanan selama kehamilan
dan 87,5% atau 14 responden dan yang tidak ada pantangan
makanan
5) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden terdapat 50% atau
8 responden yang ada gangguan/keluhan selama masa kehamilan
dan 50% atau 8 responden dan yang tidak ada gangguan/keluhan
selama masa kehamilan.
6) Berdasarkan hasil observasi dari 16 responden terdapat 100% atau
16 responden yang selama kehamilan ibu pernah memeriksakan
kehamilan.
45

4. Data Praktek Ibu Menyusui


1) Tabel Distribusi responden ibu menyusui berdasarkan praktek
menyusui dari 16 responden di Desa Tertek
Berapa lama ibu menyusui setiap kali menyusui N %
< 10 menit 4 25
10-30 menit 10 62,5
> 30 menit 2 12,5
Total 16 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan 25% lama


menyusui < 10 menit, 62,5% 10-30 menit, 12,5% > 30 menit.
2) Tabel Didistribusi respon ibu menyusui berdasarkan pemberian
ASI dalam sehari dari 16 responden di Desa Tertek.
Berapa kali dalam sehari ibu memberi ASI N %
<8 kali 2 12,5
8-12 kali 5 31,25
> 12 kali 4 25
Sesuai permintaan 5 31,25
Total 16 100

5. Data Status Gizi Ibu Menyusui


1) Tabel Ibu Menyusui Berdasarkan Status Gizi (IMT) dari 16
responden di Desa Tertek
Kategori N %
normal 7 43,75
Kurang 2 12,5
Lebih 7 43,75
total 16 100

Berdasarkan tabel menunjukkan IMT ibu dengan kategori


Normal sebanyak 43,75% dan kategori kurang sebanyak 12,5%
sedangkan kategori lebih 43,75%.
46

2) Tabel Data Praktek Dalam menyusui dari 16 responden di Desa


Tertek
Pertanyaan ya % Tidak %
Menyusui dengan 2 payudara 13 81,25 3 18,75
Menyimpan ASI yang sudah di pompa 1 6,25 15 93,75
Penyimpanan ASI dalam tempat khusus
dan hangatkan 0 0 16 100
Perawatan payudara 12 75 4 25
Bantuan menjalani ASI eksklusif 4 25 12 75
Dukungan keluarga terhadap ASI
ekslusif 14 87,5 2 12,5
Menepuk punggung setelah menyusui 10 62,5 6 37,5
Pemberian ASI saat sakit 8 50 8 50
Pemberian ASI setiap saat 15 93,75 1 6,25

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :


1) Berdasarkan tabel diatas terdapat 81,25% atau 13 responden
yang menyusui secara bergantian , dan 18,75% atau 3
responden tidak menyusui secara bergantian
2) Berdasarkan tabel diatas terdapat 6,25% atau 1 responden
yang menyimpan ASI yang sudah di pompa, dan93,75 % atau
15 responden tidak menyimpan ASI yang sudah di pompa
3) Berdasarkan tabel diatas terdapat 0% atau 0 responden yang
menyimpan ASI pada tempat khusus, dan 100% atau 16
responden yang tidak menyimpan ASI pada tempat khusus
4) Berdasarkan tabel diatas terdapat 75% atau 12% responden
yang melakukan perawatan payudara , 25% atau 4 responen
yang tidak melakukan perawatan payudara.
5) Berdasarkan tabel diatas terdapat 25% atau 4 responden
keluarga yang membantu menjalankan ASI eksklusif dan
sedangkan 75% atau 12 responden keluarga yang tidak
membantu menjalankan ASI eksklusif
6) Berdasarkan tabel diatas terdapat 87,5% atau 14 responden
keluarga mendukung ibu untuk melakukan ASI eksklusif dan
sedangkan 12,5% atau 2 responden tidak ibu untuk melakukan
ASI eksklusif
47

7) Berdasarkan tabel diatas 62,5% atau 10 responden menepuk


punggung bayi dan sedangkan37,5 % atau 6 responden tidak
menepuk punggung bayi
8) Berdasarkan tabel diatas 50% atau 8 responden tetap memberi
ASI saat sakit dan sedangkan 50 % atau 8 responden tidak
memberi ASI saat sakit
9) Berdasarkan tabel diatas 93,75% atau 15 responden memberi
ASI setiap saat dan sedangkan 6,25 % atau 1 responden tidak
memberi ASI setiap saat.
3) Tabel Ibu menyusui berdasarkan LILA dari 16 responden di Desa
Tertek
Kategori N %
Beresiko 2 12,5
tidak beresiko 14 87,5
Total 16 100

Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa lila ibudengan


kategori beresiko 12,5% atau 2 responden, sedangkan 87,5% atau
14 responden tidak beresiko
6. Data Tingkat Konsumsi Ibu Menyusui
1) Tabel Distribusi Tingkat Konsumsi Energi Ibu Menyusui dari 16
responden di Desa Tertek
Kategori n %
lebih 2 12,5
Baik 4 25
Kurang 10 62,5
Total 16 100

Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa tingkat konsumsi


energi ibu dengan kategori lebih 12,5% dan kategori baik 25%
dan kurang 62,5%
48

2) Tabel Distribusi Tingkat Konsumsi Proteini Ibu Menyusui dari 16


responden di Desa Tertek
kategori n %
lebih 4 25
Baik 1 6,25
kurang 11 68,75
Total 16 100

Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa tingkat konsumsi


proteini ibu dengan kategori lebih 25% dan kategori baik 6,25%
dan kurang 68,75%
D. Lansia
1) Data Status Gizi
Tabel Distribusi Responden Lansia Bedasarkan Status Gizi dari 40
responden di Desa Tertek
Status Gizi n %
Kurang 6 15
Normal 21 52,5
Overweight 11 27,5
Obesitas 2 5
Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas menunjukan status gizi lansia dengan


kategori kurang sebanyak 15%, kategori normal sebanyak 52,5%,
kategori overweight sebanyak 27,5%, kategori obesitas sebanyak 5%.
2) Tabel Distribusi Kebiasaan Lansia Berdasarkan Kesehatan dari 40
responden di Desa Tertek
No. Pertanyaan YA % TIDAK %
1 Bapak / Ibu menghindari makanan 23 57,5 17 42,5
tertentu
2 Bapak / Ibu rutin minum kopi 18 45 22 55
3 Bapak / Ibu rutin minum teh 13 32,5 27 67,5
4 Bapak / Ibu minum susu 9 22,5 31 77,5
5 Bapak / Ibu rutin minum jamu 5 12,5 35 87,5
6 Bapak / Ibu sering makan obat 25 62,5 15 37,5
7 Bapak / Ibu rutin melakukan 17 42,5 23 57,5
olahraga
8 Bapak / Ibu sering makan sayur 37 92,5 3 7,5
9 Bapak / Ibu sering makan buah 20 50 20 50
10 Bapak / Ibu makan camilan 23 57,5 17 42,5
11 Bapak / Ibu sering makan makanan 5 12,5 35 87,5
asin
49

12 Bapak / Ibu suka makanan / 13 3,25 27 67,5


minuman manis
13 Bapak / Ibu minum air putih dalam 39 97,5 1 2,5
sehari
14 Bapak / Ibu merokok 4 10 36 90
15 Bapak / Ibu rutin ke posyandu 19 47,5 21 52,5
16 Bapak / Ibu pernah memperoleh 16 40 24 60
penyuluhan

Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa :


1. Berdasarkan tabel diatas menghindari makanan tertentu 57,5%,
tidak menghindari makanan tertentu 42,5%
2. Berdasarkan tabel diatas rutin minum kopi 45%, sedangkan 55%
rutin minum kopi
3. Berdasarkan tabel diatas rutin minum teh 32,5%, yang tidak rutin
minum teh 67,5%
4. Berdasarkan tabel diatas rutin minum susu 22,5%, yang tidak
minum susu 77,5%
5. Berdasarkan tabel diatas rutin minum jamu 12,5%, yang tidak
rutin minum susu 77,5%
6. Berdasarkan tabel diatas yang sering makan obat 62,5%, yang
tidak sering makan obat 37,5%
7. Berdasarkan tabel diatas yang rutin melakukan olahraga 42,5%,
yang tidak rutin melakukan olahraga 57,5%
8. Berdasarkan tabel diatas yang sering makan sayur 92,5, yang tidak
sering makan sayur 7,5%
9. Berdasarkan tabel diatas yang sering makan buah 50%, yang tidak
sering makan buah 50%
10. Berdasarkan tabel diatas yang makan camilan 57,5%, yang tidak
makan camilan 42,5%
11. Berdasarkan tabel diatas yang sering makan makanan asin 12,5%,
yang tidak sering mkan makanan asin 87,5%
12. Berdasarkan tabel diatas yang sukan makan/minuman asin 3,25%,
yang tidak suka makan/minuman manis 67,5%
50

13. Berdasarkan tabel diatas yang minum air putih dalam sehari paling
tinggi 97,5%. Rata-rata lansia di Desa Tretek minum air putih
dalam sehari lebih dari 8 gelas
14. Berdasarkan tabel diatas yang merokok 10%, sedangkan yang
tidak merokok 90%
15. Berdasarkan tabel diatas yang rutin ke posyandu 47,5%, yang
tidak rutin ke posyandu 52,5%
16. Berdasarkan tabel diatas yang pernah memperoleh penyuluhan
40%, yang tidak pernah memperoleh penyuluhan 60%
3) Data Tingkat Konsumsi Lansia
Tabel Distribusi Tingkat Konsumsi Energi Lansia dari 40 responden
di Desa Tertek
Energi n %
Lebih 0 0
Normal 8 20
Defisit tingkat ringan 3 7,5
Defisit tingkat sedang 4 10
Defisit tingkat berast 25 62,5
Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa tingkat konsumsi


energi lansia dengan kategori lebih sebanyak 0%, kategori normal
sebanyak 20%, kategori defisit tingkat ringan 7,5%, defisit tingkat
sedang sebanyak 10%, kategori defisit tingkat berat 62,5%
4) Tabel Distribusi Tingkat Konsumsi Protein Lansia dari 40 responden
di Desa Tertek
Protein n %
Lebih 0 0
Normal 3 7,5
Defisit tingkat ringan 3 7,5
Defisit tingkat sedang 2 5
Defisit tingkat berat 32 80
Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa tingkat konsumsi


protein lansia dengan kategori lebih sebanyak 0%, kategori normal
sebanyak 7,5%, kategori defisit tingkat ringan 7,5%, kategori defisit
tingkat sedang 5%, kategori defisit tingkat berat 80%
51

E. Gambaran Umum Kader Posyandu


a. Identitas Kader
1) Jenis Kelamin
Tabel Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin
No Jenis Kelamin Kader Posyandu N %
1 Laki-laki 0 0
2 Perempuan 52 100
Total 52 100

Berdasarkan tabel tentang jenis kelamin dari 52 responden


100% terdiri dari perempuan.
2) Status Perkawinan Kader Posyandu
No Status Perkawinan Kader N %
1 Menikah 52 100
2 Belum Menikah 0 0
Total 52 100

Berdasarkan tabel tentang status perkawinan dari 52


responden 100% berstatus sudah menikah.
3) Tingkat Pendidikan Kader Posyandu
No Pendidikan Terakhir Kader N %
1 SD 8 15.38
2 SMP/sederajat 16 30.76
3 SMA/sederajat 26 50
4 S1 2 3.84
Total 52 100

Berdasarkan tabel tentang pendidikan terakhir dari 52


responden ,8 responden atau 15.38% tamat SD, 16 responden atau
30.76% tamat SMP/sederajat, 26 responden atau 50% tamat
SMA/sederajat, dan 2 responden atau 3.84% tamat S1.
52

4) Pekerjaan Utama Kader Posyandu


Tabel Distribusi responden berdasarkan pekerjaan utama kader
posyandu
No Pekerjaan Utama Kader n %
1 IRT 30 57.69
2 PETANI 1 19.23
3 GURU 1 19.23
4 KARYAWAN SWASTA 6 11.53
5 WIRASWASTA 6 11.53
6 PEDAGANG 8 15.38
Total 52 100

Berdasarkan tabel tentang distribusi 52 responden


pekerjaan utama kader posyandu sebanyak 30 responden atau
57.69% mempunyai pekerjaan sebagai IRT.
5) Lama Menjadi Kader Posyandu
Tabel distribusi responden berdasarkan lama waktu menjadi kader
posyandu
No Frekuensi Lama Menjadi Kader Posyandu n %
1 1-5 tahun 18 34.61
2 6-10 tahun 9 17.30
3 >10 tahun 25 48.07
Total 52 100

Berdasarkan tabel tentang distribusi responden lama


menjadi kader diperoleh hasil 25 responden atau 48.07% > 10
tahun.
6) Pernah atau Tidaknya Pelatihan Kader
Tabel distribusi responden berdasarkan pernah atau tidaknya
mengikuti pelatihan kader
No Pernah atau Tidaknya Mengikuti N %
Pelatihan Kader
1 Pernah 47 90.38
2 Tidak Pernah 5 9.61
Total 52 100

Berdasarkan tabel tentang distribusi responden pernah atau


tidaknya mengikuti pelatihan kader, 52 responden sebanyak 47
responden atau 90.38% pernah mengikuti pelatihan kader.
53

7) Frekuensi Kader Posyandu dalam Mengikuti Pelatihan Kader


Tabel distribusi responden berdasarkan frekuensi kader posyandu
dalam mengikuti pelatihan kader
No Frekuensi kader posyandu dalam N %
mengikuti pelatihan kader
1 1-2X 21 40.38
2 3-4 X 9 17.30
3 5-10 X 22 42.30
Total 52 100

Berdasarkan tabel tentang distribusi frekuensi kader


posyandu dalam mengikuti pelatihan kader, sebanyak 22
responden atau 42.30% pernah mengikuti pelatihan kader
sebanyak 5-10x.
8) Materi yang Diperoleh dalam Pelatihan Kader
Tabel distribusi responden berdasarkan materi yang diperoleh
dalam pelatihan kader
No Materi yang Diperoleh dalam Pelatihan N %
1 Lebih dari 1 materi 47 90.38
2 Tidak tahu 5 9.61
Total 52 100

Berdasarkan tabel tentang distribusi materi yang diperoleh


dalam pelatihan kader sebanyak 47 responden atau 90.38%
mendapatkan lebih dari satu materi.
9) Pengetahuan Kader
Tabel distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan kader
No Kategori Tingkat Pengetahuan Kader N %
1 BAIK 52 100
2 KURANG 0 0
Total 52 100

Berdasarkan tabel tentang distribusi tingkat pengetahuan


kader sebanyak 52 responden atau 100% dalam kaetgori baik.
54

10) Sikap Kader


Tabel data sikap kader diperoleh dengan mengisi kuesioner yang
telah disediakan dan disajikan pada tabel
Distribusi Kader Berdasarkan Sikap
No Sikap Jumlah %
1 Mendukung 52 100
2 Tidak Mendukung 0 0
Total 52 100

Tabel mengenai sikap kader tersebut diperoleh 52


responden atau 100% sikapnya mendukung.
11) Keterampilan Kader
Tabel data sikap kader diperoleh dengan mengisi kuesioner yang
telah disediakan dan disajikan pada tabel
Distribusi Kader Berdasarkan Sikap
Keterampilan Jumlah %
Terampil 52 100
Tidak Terampil 0 0
Total 52 100

Tabel mengenai keterampilan kader diatas diperoleh 52


responden atau 100% terampil.
F. Status Gizi Anak Sekolah
1. Jenis kelamin
DISTRIBUSI ANAK SD BERDASARKAN JENIS KELAMIN
NO JENIS KELAMIN JUMLAH %
1 LAKI-LAKI 33 47.142857
2 PEREMPUAN 37 52.857143
Jumlah 70 100

2. Pengetahuan
DISTRIBUSI ANAK SD BERDASARKAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI
SEIMBANG
NO TINGKAT PENGETAHUAN JUMLAH %
1 BAIK 68 97.14285714
2 KURANG 2 2.857142857

3. Sikap
DISTRIBUSI ANAK SD BERDASARKAN SIKAP
NO SIKAP JUMLAH %
1 BAIK 30 42.857143
2 KURANG 40 57.142857
55

4. TGR (Total Goiter Rate) Anak Sekolah


 Status Garam Rumah Tangga
DISTRIBUSI ANAK SD BERDASARKAN PENGGUNAAN GARAM
BERYODIUM
NO KATEGORI JUMLAH %
0 TIDAK ADA 25 35.71428571
1 KURANG 24 34.28571429
2 CUKUP 21 30

5. Status Gizi
DISTRIBUSI ANAK SD BERDASARKAN STATUS GIZI IMT/U
NO STATUS GIZI JUMLAH %
1 SANGAT KURUS 2 2.857143
2 KURUS 4 5.714286
3 NORMAL 55 78.57143
4 GEMUK 2 2.857143
5 OBESITAS 7 10
JUMLAH 70 100

G. SKDN
Rata – rata SKDN dari sepuluh posyandu di Desa Tertek
56
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil kegiatan baseline data yang telah dilaksanakan di
Desa Tertek pada tanggal 5 – 17 November 2018, dapat disimpulkan bahwa
terdapat masalah sebagai berikut :
1. Pada balita berdasarkan status gizi TB/U memiliki nilai prosentase sebesar
25% untuk kategori pendek dan ,25% untuk kategori sangat pendek
2. Masih terdapat balita sebanyak 14,58% atau 14 responden mempunyai
tingkat konsumsi energi defisit ringan dan 4,16% atau 4 responden
mempunyai tingkat konsumsi energi defisit sedang.
3. Ditemukan kurangnya balita yang mengkonsumsi sayur dan buah
4. Tingkat konsumsi protein pada ibu hamil masih melebihi kebutuhan
sebesar 68,75% dengan 11 responden
5. Tingkat konsumsi protein pada ibu menyusui masih rendah dari kebutuhan
dengan prosentase 68,75% pada 11 responden dengan kategori kurang
6. Sikap anak SD terhadap penerapan PHBS dan pemilihan makanan jajanan
masuk dalam kategori kurang dengan nilai prosentase 57,14% pada 40
responden dengan kategori sikap kurang
7. Dari hasil survey garam yang dibawa oleh anak SD masih terdapat banyak
garam yang tidak mengandung yodium dengan prosentase 35,71% pada 25
responden
8. Tingkat konsumsi energi dan protein pada lansia kurang dari kebutuhan,
dengan kategori defisit tingkat berat sebesar 62,5% pada konsumsi energi
dan kategori defisit tingkat berat sebesar 80% pada konsumsi energi
9. Evaluasi penerapan keterampilan kader posyandu dalam pengukuran dan
penimbangan antopometri
10. Pada data SKDN untuk cakupan N/D masih belum mencapai target
sebesar 80% karena balita yang ditimbang /pada posyandu kebanyakan
berat badannya jika ditimbang tetap dan baru melakukan timbangan

57
58

B. Kendala
Kendala yang dihadapi mahasiswa selama kegiatan baseline data
adalah dalam hal pengukuran antropometri balita secara langsung yang
berakibat pada akurasi data yang diperoleh. Pada saat pengukuran
antropometri terkadang balita sulit untuk diukur dan ditimbang, selain itu
pada saat door to door tidak semua responden bisa ditemui.

C. Saran
1. Secara khusus bagi mahasiswa yang melakukan PKL
a. Mempersiapkan segala sesuatu baik fisik maupun mental dengan baik
bila menemukan kendala di lapangan dapat teratasi dengan baik
b. Menjalin komunikasi yang baik dengan anggota kelompok dan pihak-
pihak lain yang terlibat dalam berlangsungnya PKL
2. Secara umum
Untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi dan kesehatan
masyarakat perlu dilakukan penyuluhan maupun kegiatan lain yang
aplikatif sehingga masyarakat lebih tertarik untuk berpartisipasi dalam
kegiatan yang diadakan dan mudah untuk menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari
BAB V
USULAN PROGRAM UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

A. Latar Belakang.
Berdasarkan hasil pengurnpulan data dasar yang telah dilakukan di desa
tertek kecamatan pare kabupaten kediri pada tanggal 5-17 november 2018
dengan menggunakan metode wawancara, pengisian kuesioner, dan
penggalian data data sekunder yang ada maka , dapat diperoleh gambaran
sebagai berikut:
1. Dari 96 responden balita, data status gizi balita menurut TB/U terdapat
68,75% atau 66 responden yang mempunyai status gizi normal, 25%
atau 24 responden yang mempunyai status gizi pendek, dan 6,25% atau
6 responden mempunyai status gizi sangat pendek.
2. Dari 96 responden balita, terdapat 3,10% atau 3 responden yang
mempunyai tingkat konsumsi energi lebih , 78,12% atau 75 responden
yang mempunyai tingkat konsumsi energi normal, 14,58% atau
14 responden mempunyai tingkat konsumsi energi defisit ringan dan
4,16% atau 4 responden mempunyai tingkat konsumsi energi defisit
sedang.
3. Dari 16 responden ibu hamil, tingkat konsumsi protein ibu hamil
dengan kategori lebih sebanyak 68.75% atau 11 responden, kategori
normal 12.5% atau 2 responden, kategori ringan 12.5% atau 2 responden
dan kategori berat 6.25% atau 1 responden.
4. Dari 16 responden ibu menyusui, tingkat konsumsi protein ibu dengan
kategori lebih 25% dan kategori baik 6,25% dan kurang 68,75%.
5. Dari 70 responden anak sekolah dasar, menunjukan bahwa sikap anak
sekolah dasar terhadap penerapan PHBS dan pemilihan makanan jajanan
42,85% atau 30 responden memiliki sikap baik, dan 57,14% atau 40
responden memiliki sikap kurang.
6. Dari 70 sampel garam dari anak sekolah, yang menunjukkan
kandungan yodium pada garam, 35.71 % atau 25 responden garamnya
tidak mengandung yodium, 34.28% atau 24 responden menunjukkan

59
60

bahwa garamnya kurang mengandung yodium, dan 30% atau 21 orang


responden garamnya cukup mengandung yodium.
7. Dari 16 responden lansia, bahwa tingkat konsumsi energi lansia
dengan kategori lebih sebanyak 0%, kategori normal sebanyak
20%, kategori defisit tingkat ringan 7,5%, defisit tingkat
sedang sebanyak 100/0,kategori defisit tingkat berat 62,5%.
8. Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan di posyandu pada tanggal
5-17 November 2018, kader posyandu di desa tertek banyak yang belum
menerapkan 9 langkah penimbangan dan cara pengukuran yang benar.
Seperti halnya masih banyak kader posyandu yang kurang memperhatikan
kantong penyeimbang.

B. Tujuan Kegiatan Program


a. Tujuan Umum Program
Meningkatkan dan mempertahankan keadaan gizi masyarakat
golongan rawan (balita, bumil, busui) serta meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam meningkatkan usaha yang menunjang perbaikan gizi
dalam mewujudkan kesehatan yang optimal.
b. Tujuan khusus program
1. Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya gizi seimbang serta
kesadaran gizi pada ibu balita
2. Meningkatkan ketrampilan kader dan menunjang upaya perbaikan gizi
3. Menambah wawasan masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan
gizi dalam kehidupan bermasyarakat
4. Menambah wawasan anak sekolah tentang garam beryodium
5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader
61

No. Masalah Kegiatan Materi Tujuan Sasaran metode Media tempat waktu Anggaran Pelaksana
yang di
temukan

1. Status gizi Pendampingan Berupaya untuk Balita yang Pendampingan Rumah 14 hari Rp. 896.000 Mahasiswa
berdasarkan balita, 1 balita di meningkatkan masuk Balita yang Akademi
TB/U dampingi oleh 1 derajat kesehatan dalam masuk Gizi Karya
kategori mahasiswa. balita agar lebih kategori dalam status Husada
pendek dan Pemberian PMT 2 baik. pendek dan gizi kategori Kediri
sangat kali sehari dengan sangat pendek dan
pendek. kegiatan pendek sangat
pemberian PMT pendek
modifikasi.
2. Terdapat 1. Pendampinga Berupaya untuk Balita dan Pendampingan Rumah 14 hari Rp. 672.000 Mahasiswa
balita yang n balita, 1 meningkatkan ibu balita . Balita yang Akademi
mempunyai balita di derajat kesehatan yang masuk masuk Gizi Karya
tingkat dampingi balita agar lebih dalam dalam Husada
konsumsi oleh 2 baik. kategori kategori Kediri
energi defisit mahasiswa tingkat tingkat
sedang dengan konsumsi konsumsi
kegiatan energi defisit energi defisit
pemberian sedang sedang
PMT
modifikasi.

2. Cooking 1. Referensi Meningkatkan Balita dan demo/ cooking Bahan Balai desa 1 hari Rp. 400.000 Mahasiswa
class resep pengetahuan ibu ibu balita class dasar tertek Akademi
modifikasi modifikasi tentang modifikasi yang masuk PMT dan Gizi Karya
PMT PMT PMT dalam alat Husada
kategori memasak Kediri
tingkat
konsumsi
energi defisit
sedang

61
62

3. Tingkat Cooking class Referensi Meningkatkan Ibu hamil. Bahan Balai desa 1 hari Rp. 700.000 Mahasiswa
konsumsi modifikasi PMT resep pengetahuan PMT dan tertek Akademi
protein ibu ibu hamil modifikasi tentang modifikasi alat Gizi Karya
hamil lebih PMT ibu PMT ibu hamil memasak Husada
tinggi dari hamil dan dan balita . Kediri
kebutuhan. balita
4. Tingkat Penyuluhan Pengetahuan Meningkatkan Ibu Ceramah, LCD dan Posyandu. 1 hari Rp. 250.000 Mahasiswa
konsumsi tentang gizi pengetahuan menyusui tanya jawab, leflet Akademi
protein pada seimbang dan tentang dskusi. Gizi Karya
ibu menyusui pola makan pentingnya gizi Husada
kurang dari yang benar seimbang pada ibu Kediri
kebutuhan bagi ibu menyusui.
menyusui.
5. . Kurangnya Penyuluhan Penerapan Meningkatkan Siswa SD Ceramah, LCD. SDI AN- 1 hari Rp. 250.000 Mahasiswa
sikap anak PHBS dan kesadaran pada tanya jawab, NAHADL Akademi
SD terhadap pemilihan anak SD untuk dskusi dan Semanding Gizi Karya
penerapan makanan menerapkan games. Tertek Husada
PHBS dan jajanan yang kebiasaan PHBS Kediri
pemilihan sehat dan dan memilih
makanan bergizi. makanan jajajan
jajanan. yang sehat dan
bergizi.

6. Banyaknya Penyuluhan di - Pentingnya Meningkatkan Walimurid Ceramah, - LCD SDI AN- 1 hari Rp.400.000 Mahasiswa
garam yang lakukan pada hari mengkonsu pengetahuan ibu SDI AN- tanya jawab - Garam NAHADL Akademi
tidak minggu wage msi garam tentang NAHADL dan diskusi. beryodi Semanding Gizi Karya
mengadung bersamaan beryodium pentingnya Semanding um Tertek. Husada
yodium. dengan acara - Bahaya mengkonsumsi tertek. - Toples Kediri
pengajian seluruh jika tidak garam beryodium, Kaca
walimurid mengkonsu cara penyimpnan - Iodin
msi garam garam beryodium test
beryodium serta dampak jika - Singko
- Cara tidak ng
penyimpan mengkonsumsi parut

62
63

an garam garam beryodium.


beryodium

7. Konsumsi E Konseling Pengetahuan Meningkatkan Lansia di Ceramah dan leaflet Posyandu 1 hari - Mahasiswa
dan P pada tentang gizi pengetahuan setiap tanya jawab lansia Akademi
lansia kurang seimbang. tentang gizi posyandu. Gizi Karya
dari seimbang pada Husada
kebutuhan. lansia. Kediri
8. Kurangnya Monitoring dan - Meningkatkan Kader di posyandu 1 hari. - Mahasiswa
ketrampilan evaluasi ketrampilan kader setiap Akademi
kader tentang tentang posyandu. Gizi Karya
penerapan penimbangan dan Husada
penimbangan pengukuran yang Kediri.
dan benar.
pengukuran
yang benar

63
64

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Departemen Kesehatan Republik Indonesi. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar
Indonesia (Rikesdas). 2007
Djiteng Roedjito D. (1989). Kajian Penelitian Gizi. Jakarta : PT. Mediyatama
Sarana Perkasa
Husain. (1999). Pengaruh Status Gizi Terhadap Kecerdasan Serta Perkembangan
Motorik Kasar Anak. Penelitian Puslitbang Gizi Depkes RI 2008. Bogor:
Depkes RI
Riyadi. (2001). Metode Penelitian Status Gizi secara Antropometri. Diktat
Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Bogor:
Falkultas Pertanian Institusi Pertanian Bogor
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Departemen Pendidikan Nasioal.
Jakarta.
http://prodeskel.binapemdes.kemendigri.go.id/laporan_terkini_pot//. Diakses pada
12 November 2018 pukul 11.00.
65

LAMPIRAN

DATA GARAM BERYODIUM ANAK SD

Tidak
No. Merk Beryodium
beryodium
1. Cap macan 10 2
2 Cap Ibu Bijak 11 1
3 Cap Segi tiga 7 0
4 Cap Kapal 8 2
5 Cap Kotak Piala Mas 9 0
6 Tidak Ada Merk 20
Jumlah total 45 25

Anda mungkin juga menyukai