PENDAHULUAN
1
2
rumah tangga hanya sebesar 72,82%. Masalah kurang vitamin A juga perlu
diwaspadai, meskipun Indonesia dinyatakan bebas masalah xaropthalmia pada
survey vitamin A tahun 1992, namun 50% balita masih menunjukan kadar
vitamin dalam serum < 20 mcgidl. Masalah vitamin A selain berdampak pada
resiko kebutaan juga berdampak pada resiko kematian karena infeksi (Depkes,
2007) .
Untuk menciptakan masyarakat yang sehat Dinas Kesehatan dan
Puskesmas melakukan berbagai upaya seperti, bagian dari system kesehatan
nasional dengan melibatkan kader dan masyarakat untuk menangani masalah
gizi yang pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat namum
penanggulangan tidak dapat dilakukan lewat pendekatan medis dan pelayanan
kesehatan saja. Penyebab timbul masalah gizi adalah multifactor,oleh karena
itu pendekatan penanggulangan harus melibatkan berbagai sector yang terkait
(Supariasa, 2002).
Berbagai intervensi telah dilakukan beberapa dekade yang mencakup
penyuluhan gizi di Posyandu, pemantauan pertumbuhan, pemberian suplemen
gizi (melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi, tablet besi), fortifikasi
garam beriodium, pemberian makanan tambahan (PMT) termasuk pemberian
makanan pendamping ASI (MP-ASI), pemantauan dan penangganan gizi
buruk, namun demikian hasil yang diperoleh belum maksimal.
Balita merupakan kelompok umur yang rentan terkena masalah gizi.
Masalah gizi yang sering terjadi pada usia balita disebabkan karena tindakan
gizi dan kesehatan yang kurang oleh keluarga terutama ibu. Menurut
ketidaktahuan tentang cara pemberian makan pada anak balita baik dari
jumlah, jenis dan frekuensi pemberian serta adanya kebiasaan yang merugikan
kesehatan (pantangan terhadap satu jenis makanan tertentu), secara langsung
dan tidak langsung menjadi penyebab utama terjadinya masalah gizi pada
anak (Husain , dkk, 1999).
Status gizi dapat dipengaruhi oleh factor langsung dan factor tidak
langsung. Factor langsung diantaranya : asupan makanan, dan infeksi,
kemiskinan, ketidaktauhan, dan kebiasaan makan yang salah sedangkan factor
tidak langsung yang mempengaruhi status gizi diantaranya : ketahanan
3
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tersediannya informasi keadaan gizi dan kesehatan masyarakat yang
tepat dan akurat sebagai dasar penentuan tindakan dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan masalah gizi di masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya data gambaran umum desa (wilayah) desa Tertek
b. Diperolehnya data pola konsumsi balita
c. Diperolehnya data status gizi balita
d. Diperolehnya data status gizi ibu hamil
4
b. Waktu
Waktu pelaksanaan baseline dilakukan pada tanggal 5 sampai 17
November 2018
5
6
1 = jawaban benar
0 = jawaban salah
Dari rata-rata skor setiap responden dijumkalikan dan dicari rata-
rata untuk masing-masing reponden, kemudian dari skor rata-rata
masing-masing responden dikategorikan dengan ketentuan :
Baik : jika skor rata-rata responden > 60%
Kurang : jika skor rata-rata responden < 60%
5. Data Sikap Ibu Balita Data ini diperoleh dengan cara memberikan
skor pada setiap item pertanyaan.
Untuk pernyataan positif
Skor 1 = setuju
Skor 0 = tidak setuju
Untuk pernyataan negatif
Skor 1 = tidak setuju
Skor 0 = setuju
Sikap yang mendukung jika total nilai jawaban > 60 % (setuju
untuk pernyataan positif dan tidak setuju untuk pernyataan negatif)
Sikap tidak mendukung jika total nilai jawaban < 60 %
6. Data Status Gizi Balita
Status gizi balita dinilai berdasarkan indeks berat badan
terhadap tinggi badan (BB/TB), tinggi badan terhadap umur (TB/U),
dan berat badan terhadap umur (BB/U) dengan menggunakan software
anthropometri 2005. Status gizi balita berdasarkan indeks BB/TB,
TB/U dan BB/U dikategorikan Surat Keputusan Kementerian
Kesehatan RI No. 1995/MENKES/SK/XI1/2010 Tentang Standar
Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, yaitu:
a. Data tentang status gizi balita berdasarkan indeks antropometri
BB/U diklasifikasikan sebagai berikut:
Gizi Buruk : < -3SD
Gizi Kurang : -3 SD s/d < -2 SD
Gizi Baik : -2 SD s/d 2 SD
Gizi lebih : > 2 SD
15
21
22
D. Data Agama
No Data Agama Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Islam 6.421 2.422 5.626
2 Kristen 108 124 232
3 Katholik 28 30 58
4 Hindu 8 7 15
5 Budha 2 5 7
6 Kong Hu Chu 1 1 2
7 Lainnya 0 0 0
Jumlah Data 6.568 6.355 12.923
(sumber: data statistik desa tertek Januari 2018)
E. Data Pendidikan
No Data Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Tidak/Belum Sekolah 1.146 1.136 2.282
2 Belum Tamat SD/Sederajat 735 759 1.494
3 Tamat SD/Sederajat 1.471 1.605 3.076
4 SLTP/Sederajat 1.286 1.186 2.472
5 SLTA/Sederajat 1.587 1.290 2.877
6 Diploma I/II 36 45 81
7 Akademi/Diploma III/S. Muda 51 64 115
8 Diploma IV/Strata I 232 258 490
9 Strata II 24 12 36
10 Strata III 0 0 0
Jumlah Data 6.568 6.355 12.923
(sumber: data statistik desa tertek Januari 2018)
F. Data Pekerjaan
No Data Pekerjaan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Belum/Tidak Bekerja 1.431 1.349 2.780
2 Mengurus Rumah Tangga 2 2.279 2.281
3 Pelajar/Mahasiswa 1.173 1.096 2.269
4 Pensiunan 59 38 97
5 Pegawai Negeri Sipil 102 73 175
6 Tentara Nasional Indonesia 20 0 20
7 Kepolisian RI 31 1 32
8 Perdagangan 348 264 612
9 Petani/Pekebun 264 43 307
10 Peternak 19 3 22
11 Nelayan/Perikanan 2 0 2
12 Industri 30 20 50
13 Konstruksi 44 0 44
14 Transportasi 121 1 122
15 Karyawan Swasta 654 299 953
16 Karyawan BUMN 12 1 13
17 Karyawan BUMD 9 6 15
18 Karyawan Honorer 23 10 33
19 Buruh Harian Lepas 380 59 439
20 Buruh Tani/Perkebunan 117 42 159
21 Buruh Nelayan/Perikanan 1 1 2
23
G. Data Usia
No Data Usia (Tahun) Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 0-4 425 378 803
2 5-9 592 557 1.149
3 10-14 491 481 972
4 15-19 494 460 954
5 20-24 496 474 970
6 25-29 499 436 935
7 30-34 534 476 1010
8 35-39 514 531 1045
9 40-44 509 521 1030
10 45-49 536 525 1061
11 50-54 422 459 881
12 55-59 376 339 715
13 60-64 253 218 471
14 65-69 179 192 371
15 70-74 102 133 235
16 75+ 146 175 321
Jumlah Data 6.568 6.355 12.923
(sumber: data statistik desa tertek Januari 2018)
b. Sanitasi
Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah (unit)
Saluran drainase / saluran pembuangan air limbah 1
MCK umum 5
Pemilik jamban keluarga 3500 KK
Kondisi saluran drainase / saluran pembuangan air 3
limbah
(Prodeskel Binapemdes Kemendagri. 2018)
25
3. Prasarana Peribadatan
Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah (unit)
Masjid 18
Langgar / Surau / Mushola 32
Pura 2
(Prodeskel Binapemdes Kemendagri. 2018)
4. Prasarana Olahraga
Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah (unit)
Lapangan sepak bola 1
Lapangan bulu tangkis 1
Meja Pingpong 1
(Prodeskel Binapemdes Kemendagri. 2018)
b. Sarana Kesehatan
Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah
Dokter umum 2
Bidan 6
Perawat 13
Dokter praktek 2
(Prodeskel Binapemdes Kemendagri. 2018)
3) Imunisasi Balita
Tabel Distribusi Balita Yang Melakukan Imunisasi Dari
Responden di Desa Tertek Jombangan.
No Imunisasi n %
1 Pernah 95 98,95833
2 tidak pernah 1 1,041667
Jumlah 96 100
4) KMS Balita
Tabel distribusi jumlah balita yang mempunyai KMS dari
96 responden di Desa Tertek Jombangan.
No Memiliki KMS n %
1 Ya 93 96,875
2 Tidak 3 3,125
Jumlah 96 100
Penyimpanan Makanan n %
Dimasukan almari 13 13,54
Diatas meja terbuka 0 0
Diatas meja tertutup 83 86,46
Di lemari es 0 0
Jumlah 96 100
B. Ibu Hamil
a. Identitas Keluarga
1) Tabel Distribusi Usia Ibu Hamil dari 16 responden di Desa Tertek
Usia Ibu Hamil n %
≤ 20 th 1 6.25
21-30 th 9 56.25
31-40 th 6 37.5
> 40 th 0 0
Total 16 100
13. Berdasarkan tabel diatas yang minum air putih dalam sehari paling
tinggi 97,5%. Rata-rata lansia di Desa Tretek minum air putih
dalam sehari lebih dari 8 gelas
14. Berdasarkan tabel diatas yang merokok 10%, sedangkan yang
tidak merokok 90%
15. Berdasarkan tabel diatas yang rutin ke posyandu 47,5%, yang
tidak rutin ke posyandu 52,5%
16. Berdasarkan tabel diatas yang pernah memperoleh penyuluhan
40%, yang tidak pernah memperoleh penyuluhan 60%
3) Data Tingkat Konsumsi Lansia
Tabel Distribusi Tingkat Konsumsi Energi Lansia dari 40 responden
di Desa Tertek
Energi n %
Lebih 0 0
Normal 8 20
Defisit tingkat ringan 3 7,5
Defisit tingkat sedang 4 10
Defisit tingkat berast 25 62,5
Jumlah 40 100
2. Pengetahuan
DISTRIBUSI ANAK SD BERDASARKAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI
SEIMBANG
NO TINGKAT PENGETAHUAN JUMLAH %
1 BAIK 68 97.14285714
2 KURANG 2 2.857142857
3. Sikap
DISTRIBUSI ANAK SD BERDASARKAN SIKAP
NO SIKAP JUMLAH %
1 BAIK 30 42.857143
2 KURANG 40 57.142857
55
5. Status Gizi
DISTRIBUSI ANAK SD BERDASARKAN STATUS GIZI IMT/U
NO STATUS GIZI JUMLAH %
1 SANGAT KURUS 2 2.857143
2 KURUS 4 5.714286
3 NORMAL 55 78.57143
4 GEMUK 2 2.857143
5 OBESITAS 7 10
JUMLAH 70 100
G. SKDN
Rata – rata SKDN dari sepuluh posyandu di Desa Tertek
56
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil kegiatan baseline data yang telah dilaksanakan di
Desa Tertek pada tanggal 5 – 17 November 2018, dapat disimpulkan bahwa
terdapat masalah sebagai berikut :
1. Pada balita berdasarkan status gizi TB/U memiliki nilai prosentase sebesar
25% untuk kategori pendek dan ,25% untuk kategori sangat pendek
2. Masih terdapat balita sebanyak 14,58% atau 14 responden mempunyai
tingkat konsumsi energi defisit ringan dan 4,16% atau 4 responden
mempunyai tingkat konsumsi energi defisit sedang.
3. Ditemukan kurangnya balita yang mengkonsumsi sayur dan buah
4. Tingkat konsumsi protein pada ibu hamil masih melebihi kebutuhan
sebesar 68,75% dengan 11 responden
5. Tingkat konsumsi protein pada ibu menyusui masih rendah dari kebutuhan
dengan prosentase 68,75% pada 11 responden dengan kategori kurang
6. Sikap anak SD terhadap penerapan PHBS dan pemilihan makanan jajanan
masuk dalam kategori kurang dengan nilai prosentase 57,14% pada 40
responden dengan kategori sikap kurang
7. Dari hasil survey garam yang dibawa oleh anak SD masih terdapat banyak
garam yang tidak mengandung yodium dengan prosentase 35,71% pada 25
responden
8. Tingkat konsumsi energi dan protein pada lansia kurang dari kebutuhan,
dengan kategori defisit tingkat berat sebesar 62,5% pada konsumsi energi
dan kategori defisit tingkat berat sebesar 80% pada konsumsi energi
9. Evaluasi penerapan keterampilan kader posyandu dalam pengukuran dan
penimbangan antopometri
10. Pada data SKDN untuk cakupan N/D masih belum mencapai target
sebesar 80% karena balita yang ditimbang /pada posyandu kebanyakan
berat badannya jika ditimbang tetap dan baru melakukan timbangan
57
58
B. Kendala
Kendala yang dihadapi mahasiswa selama kegiatan baseline data
adalah dalam hal pengukuran antropometri balita secara langsung yang
berakibat pada akurasi data yang diperoleh. Pada saat pengukuran
antropometri terkadang balita sulit untuk diukur dan ditimbang, selain itu
pada saat door to door tidak semua responden bisa ditemui.
C. Saran
1. Secara khusus bagi mahasiswa yang melakukan PKL
a. Mempersiapkan segala sesuatu baik fisik maupun mental dengan baik
bila menemukan kendala di lapangan dapat teratasi dengan baik
b. Menjalin komunikasi yang baik dengan anggota kelompok dan pihak-
pihak lain yang terlibat dalam berlangsungnya PKL
2. Secara umum
Untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi dan kesehatan
masyarakat perlu dilakukan penyuluhan maupun kegiatan lain yang
aplikatif sehingga masyarakat lebih tertarik untuk berpartisipasi dalam
kegiatan yang diadakan dan mudah untuk menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari
BAB V
USULAN PROGRAM UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
A. Latar Belakang.
Berdasarkan hasil pengurnpulan data dasar yang telah dilakukan di desa
tertek kecamatan pare kabupaten kediri pada tanggal 5-17 november 2018
dengan menggunakan metode wawancara, pengisian kuesioner, dan
penggalian data data sekunder yang ada maka , dapat diperoleh gambaran
sebagai berikut:
1. Dari 96 responden balita, data status gizi balita menurut TB/U terdapat
68,75% atau 66 responden yang mempunyai status gizi normal, 25%
atau 24 responden yang mempunyai status gizi pendek, dan 6,25% atau
6 responden mempunyai status gizi sangat pendek.
2. Dari 96 responden balita, terdapat 3,10% atau 3 responden yang
mempunyai tingkat konsumsi energi lebih , 78,12% atau 75 responden
yang mempunyai tingkat konsumsi energi normal, 14,58% atau
14 responden mempunyai tingkat konsumsi energi defisit ringan dan
4,16% atau 4 responden mempunyai tingkat konsumsi energi defisit
sedang.
3. Dari 16 responden ibu hamil, tingkat konsumsi protein ibu hamil
dengan kategori lebih sebanyak 68.75% atau 11 responden, kategori
normal 12.5% atau 2 responden, kategori ringan 12.5% atau 2 responden
dan kategori berat 6.25% atau 1 responden.
4. Dari 16 responden ibu menyusui, tingkat konsumsi protein ibu dengan
kategori lebih 25% dan kategori baik 6,25% dan kurang 68,75%.
5. Dari 70 responden anak sekolah dasar, menunjukan bahwa sikap anak
sekolah dasar terhadap penerapan PHBS dan pemilihan makanan jajanan
42,85% atau 30 responden memiliki sikap baik, dan 57,14% atau 40
responden memiliki sikap kurang.
6. Dari 70 sampel garam dari anak sekolah, yang menunjukkan
kandungan yodium pada garam, 35.71 % atau 25 responden garamnya
tidak mengandung yodium, 34.28% atau 24 responden menunjukkan
59
60
No. Masalah Kegiatan Materi Tujuan Sasaran metode Media tempat waktu Anggaran Pelaksana
yang di
temukan
1. Status gizi Pendampingan Berupaya untuk Balita yang Pendampingan Rumah 14 hari Rp. 896.000 Mahasiswa
berdasarkan balita, 1 balita di meningkatkan masuk Balita yang Akademi
TB/U dampingi oleh 1 derajat kesehatan dalam masuk Gizi Karya
kategori mahasiswa. balita agar lebih kategori dalam status Husada
pendek dan Pemberian PMT 2 baik. pendek dan gizi kategori Kediri
sangat kali sehari dengan sangat pendek dan
pendek. kegiatan pendek sangat
pemberian PMT pendek
modifikasi.
2. Terdapat 1. Pendampinga Berupaya untuk Balita dan Pendampingan Rumah 14 hari Rp. 672.000 Mahasiswa
balita yang n balita, 1 meningkatkan ibu balita . Balita yang Akademi
mempunyai balita di derajat kesehatan yang masuk masuk Gizi Karya
tingkat dampingi balita agar lebih dalam dalam Husada
konsumsi oleh 2 baik. kategori kategori Kediri
energi defisit mahasiswa tingkat tingkat
sedang dengan konsumsi konsumsi
kegiatan energi defisit energi defisit
pemberian sedang sedang
PMT
modifikasi.
2. Cooking 1. Referensi Meningkatkan Balita dan demo/ cooking Bahan Balai desa 1 hari Rp. 400.000 Mahasiswa
class resep pengetahuan ibu ibu balita class dasar tertek Akademi
modifikasi modifikasi tentang modifikasi yang masuk PMT dan Gizi Karya
PMT PMT PMT dalam alat Husada
kategori memasak Kediri
tingkat
konsumsi
energi defisit
sedang
61
62
3. Tingkat Cooking class Referensi Meningkatkan Ibu hamil. Bahan Balai desa 1 hari Rp. 700.000 Mahasiswa
konsumsi modifikasi PMT resep pengetahuan PMT dan tertek Akademi
protein ibu ibu hamil modifikasi tentang modifikasi alat Gizi Karya
hamil lebih PMT ibu PMT ibu hamil memasak Husada
tinggi dari hamil dan dan balita . Kediri
kebutuhan. balita
4. Tingkat Penyuluhan Pengetahuan Meningkatkan Ibu Ceramah, LCD dan Posyandu. 1 hari Rp. 250.000 Mahasiswa
konsumsi tentang gizi pengetahuan menyusui tanya jawab, leflet Akademi
protein pada seimbang dan tentang dskusi. Gizi Karya
ibu menyusui pola makan pentingnya gizi Husada
kurang dari yang benar seimbang pada ibu Kediri
kebutuhan bagi ibu menyusui.
menyusui.
5. . Kurangnya Penyuluhan Penerapan Meningkatkan Siswa SD Ceramah, LCD. SDI AN- 1 hari Rp. 250.000 Mahasiswa
sikap anak PHBS dan kesadaran pada tanya jawab, NAHADL Akademi
SD terhadap pemilihan anak SD untuk dskusi dan Semanding Gizi Karya
penerapan makanan menerapkan games. Tertek Husada
PHBS dan jajanan yang kebiasaan PHBS Kediri
pemilihan sehat dan dan memilih
makanan bergizi. makanan jajajan
jajanan. yang sehat dan
bergizi.
6. Banyaknya Penyuluhan di - Pentingnya Meningkatkan Walimurid Ceramah, - LCD SDI AN- 1 hari Rp.400.000 Mahasiswa
garam yang lakukan pada hari mengkonsu pengetahuan ibu SDI AN- tanya jawab - Garam NAHADL Akademi
tidak minggu wage msi garam tentang NAHADL dan diskusi. beryodi Semanding Gizi Karya
mengadung bersamaan beryodium pentingnya Semanding um Tertek. Husada
yodium. dengan acara - Bahaya mengkonsumsi tertek. - Toples Kediri
pengajian seluruh jika tidak garam beryodium, Kaca
walimurid mengkonsu cara penyimpnan - Iodin
msi garam garam beryodium test
beryodium serta dampak jika - Singko
- Cara tidak ng
penyimpan mengkonsumsi parut
62
63
7. Konsumsi E Konseling Pengetahuan Meningkatkan Lansia di Ceramah dan leaflet Posyandu 1 hari - Mahasiswa
dan P pada tentang gizi pengetahuan setiap tanya jawab lansia Akademi
lansia kurang seimbang. tentang gizi posyandu. Gizi Karya
dari seimbang pada Husada
kebutuhan. lansia. Kediri
8. Kurangnya Monitoring dan - Meningkatkan Kader di posyandu 1 hari. - Mahasiswa
ketrampilan evaluasi ketrampilan kader setiap Akademi
kader tentang tentang posyandu. Gizi Karya
penerapan penimbangan dan Husada
penimbangan pengukuran yang Kediri.
dan benar.
pengukuran
yang benar
63
64
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Departemen Kesehatan Republik Indonesi. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar
Indonesia (Rikesdas). 2007
Djiteng Roedjito D. (1989). Kajian Penelitian Gizi. Jakarta : PT. Mediyatama
Sarana Perkasa
Husain. (1999). Pengaruh Status Gizi Terhadap Kecerdasan Serta Perkembangan
Motorik Kasar Anak. Penelitian Puslitbang Gizi Depkes RI 2008. Bogor:
Depkes RI
Riyadi. (2001). Metode Penelitian Status Gizi secara Antropometri. Diktat
Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Bogor:
Falkultas Pertanian Institusi Pertanian Bogor
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Departemen Pendidikan Nasioal.
Jakarta.
http://prodeskel.binapemdes.kemendigri.go.id/laporan_terkini_pot//. Diakses pada
12 November 2018 pukul 11.00.
65
LAMPIRAN
Tidak
No. Merk Beryodium
beryodium
1. Cap macan 10 2
2 Cap Ibu Bijak 11 1
3 Cap Segi tiga 7 0
4 Cap Kapal 8 2
5 Cap Kotak Piala Mas 9 0
6 Tidak Ada Merk 20
Jumlah total 45 25