Disusun Oleh :
AAN ANISAH SRI SUTANTI
JUMAENAH IMANUDIN
Puji syukur saya ucapkan kepada ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan
karunianya Penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah
dilaksanakan di Kantor Kementrian Agama Kabupaten Pandeglang. Laporan ini disusun sebagai
salah satu pembelajaran di SMK Negeri 10 Pandeglang Tahun Pelajaran 2018 - 2019.
Kegiatan PKL dimaksudkan sebagai salah satu bekal dalam memasuki jenjang dunia
usaha atau dunia industri dan untuk memupuk sikap mental yang lebih baik dalam melaksanakan
kewajiban sebagai penerus bangsa sehingga mampu dan siap bekerja.
Sehubungan dengan terlaksananya PKL ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan
dari semua pihak secara moril maupun materil, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan motivasi selama praktek kerja lapangan
(PKL)
2. Bapak Ir. H. Rudy Purwantoro, MT selaku kepala SMK Negeri 10 Pandeglang.
3. Bapak KHAERUL FARIKH selaku kajur RPL di SMKN 10 PANDEGLANG
4. IBU RINA SRI LESTARI selaku Pembimbing Pelaksanaan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN).
5. Bapak ANDI MULHIM SELAKU Pembimbing instansi sekolah SMKN 10 PANDEGLANG
6. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi pembaca dan masyarakat umum,
semoga laporan ini bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….I
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….III
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...….IV
BAB l PENDAHULUAN……………………………………………………………….V
1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Industri(Prakerin)
1.2. Tujuan Praktek kerja Industri(Prakerin)
1.3. Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Kerja Industri
1.4. Batasan Masalah
1.5. Tempat dan Waktu
PENDAHULUAN
Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu Sub Sistem Pendidikan Nasional,
memiliki kedudukan sangat penting dalam fungsi menyiapkan tenaga kerja terampil untuk
menunjang system pendidikan nasional. Upaya penyiapan tenaga kerja yang terampil sesuai
dengan kebutuhan dunia usaha dan industri, didekati melalui kebijakan “link and match” adalah
penyelenggaraan kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin).
Pada dasarnya Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan penyelenggaraan yang
mengintegrasikan secara tersistem pendidikan dunia usaha dan industry. Pengintegrasian
kegiatan pendidikan ini akan menghilangkan perbedaan standar nilai sekolah dan dunia kerja
serta sekaligus mendekatkan supply dan demand ketenaga kerjaan.
Landasan pelaksanaan kegiatan Praktek kerja Industri (Prakerin) Sekolah menengah
Kejuruan (SMK) di dasarkan atas arahan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 dan
ketentuan dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasioanl serta
peraturan-peraturan pendukungnya antara lain :
1. GBHN
Meningktakan kualitas tenaga kerja merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan
masyarakat serta Badan Usaha yang memakai tenaga kerja.
2. UU SPN No. 2 tahun 1989 Ban W Pasal (1)
Penyelenggaraan pendidikan pelaksanaan dua jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur
pendidikan luar sekolah.
3. PP No. 39 Bab III Pasal 4 Butir (3)
Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan Pendidikan Nasional dapat berbentuk pemberian
kesempatan magang dan/atau latihan kerja.
4. Kep. Mendikbud No. 4990/U/1992 Pasal 33 Butir (6)
Kerjasama SMK dengan dunia usaha terutama bertujuan untuk meningkatkan kesesuaian
program SMK dengan kebutuhan dunia usaha yang diusahakan dengan azas saling
menguntungkan. Kerjasama SMK dengan dunia usaha antara lain meliputi Praktek Kerja Industri
(Prakerin) dan magang.
Dua tahun setelah lulus Sekolah Tinggi Jitsugyo Waseda Lotte didirikan pada bulan Juni 1948,
di Tokyo oleh pengusaha Korea dan Ketua Lotte, Shin Kyuk-Ho. Shin bernama perusahaan
setelah karakter bernama Charlotte dalam novel The Sorrows of Young Werther (1774)
oleh Johann Wolfgang von Goethe. Setelah Perang Korea, pada tahun 1965 hubungan antara
Korea dan Jepang mulai stabil. Shin Kyuk-Ho meluncurkan Lotte penganan di Korea pada 3
April 1967. Sejak diluncurkan Lotte penganan. Perusahaan telah memperluas bisnis Lotte dan
sekarang berisi unit-unit bisnis yang lebih dari 60 toko, mempekerjakan 60.000 orang.
Lotte Mart adalah sebuah hypermarket di Asia yang menjual berbagai bahan makanan, pakaian,
mainan, elektronik, dan barang lainnya. Lotte Mart adalah sebuah divisi dari Lotte Co, Ltd yang
merupakan salah satu makanan yang paling umum dan layanan belanja di Korea
Selatan dan Jepang. Lotte Mart, bagian dari konglomerat Korea "Lotte", membuka cabang
pertama di Guui-dong, Gang Byeon, Seoul, Korea Selatan pada tanggal 1 April 1998. Pada tahun
2006, Lotte Mart membuka cabang pertama di luar negeri. Pada 8 Agustus 2011, Lotte Mart
telah memiliki 199 cabang. (Di Korea 92 cabang, 82 cabang di Cina, Di Indonesia 23 cabang, 2
cabang Di Vietnam). Lotte menciptakan dan menjual termasuk Herbon, Wiselect, Withone,
Basicicon, Tasse Tasse, dan Gerard Darel.
2.2 VISI
Penerapan visi dan misi perusahaan mutlak diperlukan dalam rangka mengimplementasikan
manajemen strategi yang akan, sedang, dan telah dilakukan oleh sebuah perusahaan. Manajemen
strategi berfokus pada proses penetapan tujuan perusahaan, pengembangan kebijakan, dan
perencanaan untuk mencapai sasaran, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan
kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan perusahaan. Agar manajemen strategi berjalan
dengan baik, tentunya memerlukan dukungan dari berbagai pihak, baik internal maupun
eksternal. Keduanya sangat memengaruhi jalannya suatu perusahaan. Khususnya dengan pihak
eksternal, hubungan kerja sama yang profesional dan bertanggung jawab pun tak lepas dari
perhatian. Komitmen menjadi kunci utama, seperti yang dilakukan oleh LOTTE GROSIR dalam
menyediakan kebutuhan usaha untuk para pelanggan profesionalnya, dan juga LOTTEMart
Hypermarket dalam Memberikan Kenyamanan Dalam Berbelanja.
2.3 MISI
LOTTE GROSIR hadir dalam memenuhi kebutuhan mitra usaha dengan menyediakan produk-
produk berkualitas dengan harga bersaing. Sehingga bisa membantu, melayani, serta
mengembangkan para pemilik usaha kecil dan menengah (small and medium enterprise) di
Indonesia. LOTTE Mart Hypermarket menjadi perusahaan yang berkembang dengan cepat dan
dikagumi melalui penyediaan produk terpercaya yang membawa kebahagiaan dan menciptakan
nilai baru untuk mendapatkan konsumen serta memberikan Kenyamanan Dalam Berbelanja
dalam upaya melakukan bisnis jangka panjang di Indonesia.
2.2 TUGAS
•Customer Focus
, Proaktif dalam melayani dan membangun hubungan
dengan pelanggan, melalui perilaku kunci : Proaktif dan Cepat
Tanggap.
•Integrity
,Mengutamakan perilaku terpuji sesuai dengan nilai, prinsip
dan etika Perusahaan, melalui perilaku kunci : Jujur & Taat, serta
Berani & Bertanggung jawab.
•Professionalism
, Penguasaan terhadap pekerjaan yang mencakup
pengetahuan keterampilan dan sikap melalui perilaku kunci :
Kompeten & Disiplin, serta Berkualitas.
•Teamwork
, Keinginan yang tulus untuk bekerja sama dengan orang
lain, melalui perilaku kunci: Berkolaborasi & Bersinergi, serta Tulus
& Saling Menghargai.
BAB III
LAPORAN PKL
Laporan ini di tulis berdasarkan kegiatan yang telah di laksanakan oleh kami
selama PKL di lotte mart
NO TANGGAL KEGIATAN
6.2. Saran
Dalam proses PKL ini dibutuhkan kedisiplinan dan keseriusan dalam mengerjakannya.
Dan sebelum bekerja alat dan bahan harus disiapkan selengkap-lengkapnya agar tidak
menimbulkan kendala-kendala yang menghambat proses praktek yang dikerjakan.