Anda di halaman 1dari 4

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No.

01, Januari Tahun 2016

Singularitas Ruang-Waktu Bermetrik De Sitter dalam


Relativitas Umum

Leni Rumiyanti, & M. Farchani Rosyid


Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung
Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Gadjah Mada
Jl.Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145
E-mail: leni.rumiyanti@gmail.com

Diterima (1 Januari 2016) Direvisi (27 Januari 2016)

Abstract. Spacetime singularity in general theory of relativity has been considered. The
definition of singularity was used based on the Kretchmann scalar criteria. The character of
spacetime geometry in the region around singularity for de Sitter metric has been identified
according to calculation. The dynamics of test particle in the region around singularity has
also been considered (there is no outside force acted on the test particle). The discussion was
concerned with the geodesic equation for that metric.

Keyword: Geodesic equation, Kretchmann scalar, singularity.

Abstrak. Singularitas ruang-waktu dalam Teori Relativitas Umum telah ditinjau. Definisi
daerah singularitas diperjelas dengan menggunakan kriteria berdasarkan skalar Kretchmann.
Watak geometri ruang-waktu di daerah sekitar singularitas pada metrik de Sitter telah diketa-
hui berdasarkan perhitungan. Dinamika partikel uji di daerah sekitar singularitas pun ditinjau
(tidak ada gaya luar yang bekerja pada partikel uji). Pembahasannya terkait dengan persamaan
geodesik untuk metrik tersebut.

Kata kunci: Persamaan geodesik, skalar Kretchmann, singularitas.

PENDAHULUAN Menurut Einstein, ruang dan waktu ber-


sifat relatif. Einstein berpendapat ruang dan
Salah satu model matematis yang cukup waktu tidak mungkin ada tanpa yang lainnya;
mashur di bidang fisika adalah mekanika keduanya membentuk ruang-waktu yang di-
klasik dan teori gravitasi. Mekanika klasik timbulkan oleh segenap peristiwa. Oleh kare-
diusulkan oleh Newton untuk menjelaskan na itu, Einstein menganggap ruang-waktu bu-
gerak. Sementara, gravitasi dimaksudkan kanlah sesuatu yang dapat memiliki eksis-
sebagai gaya tarik-menarik antara dua benda tensi mandiri, melainkan eksistensinya diten-
bermassa yang bergantung pada jarak antara tukan oleh materi dan energi. Gravitasi pun
keduanya. Newton pun berpendapat bahwa dianggap Einstein bukan sebagai gaya, akan
ruang dan waktu bersifat mutlak. Pemutlakan tetapi manifestasi kelengkunganruang-waktu.
ini bertahan dalam waktu yang cukup lama Akhirnya, pada 1915 Einstein
sampai akhirnya dimandulkan oleh Einstein mengajukan Teori Relativitas Umum (TRU).
pada 1905. TRU adalah teori yang menjelaskan gravi-
tasi, pengaruh sebaran massa, dan energi ya-

115
Leni Rumiyanti dkk : Singularitas Ruang-Waktu Bermetrik
De Sitter dalam Teori Relativitas Umum

ng mengakibatkan perubahan ruang-waktu. di daerah sekitar singularitas untuk metrik de


Ketika sebaran massa dan energi terpusat pa- Sitter. Metrik de Sitter adalah solusi eksak b-
da suatu tempat, hingga mencapai batas mak- agi persamaan medan Einstein vakum,
simal dengan kelengkungan yang sudah tidak dimana diasumsikan bahwa penyusun utama
dapat dipertahankan lagi dan akhirnya “ber- alam semesta adalah materi bukan radiasi (de
lubang”, maka terbentuklah singularitas rua- Sitter, 1917).
ng-waktu. Pembahasan watak geometri ruang-
Keberadaan singularitas ruang-waktu waktu di sekitar daerah singularitas dipusat-
sampai saat ini diprakirakan dapat ditemukan kan pada pencarian daerah singularitas deng-
di dua keadaan, yaitu daerah dengan medan an menggunakan kriteria skalar, yaitu skalar
gravitasi yang sangat kuat seperti black hole Kretchmann. Sementara, pembahasan
(Penrose, 1964) dan sesaat setelah dentuman dinamika partikel uji di sekitar daerah singu-
besar seperti big bang (Hawking, 2005). laritas itu mengabaikan gaya luar apapun.
Singularitas ruang-waktu terdiri atas Artinya, hal ini berkaitan dengan persamaan
dua jenis, yaitu singularitas semu dan geodesik yang dituliskan :
singularitas nyata. Singularitas semu adalah
singularitas yang dapat dihindari dengan
alih-ragam koordinat. Sementara, singularitas
nyata adalah singularitas yang tidak dapat
dihindari dengan alih-ragam
koordinat(Hawking dan Ellis, 1973).
Singularitas semu dapat dicari dengan meng- O’Neil (1995). Geodesik pada TRU dapat
gunakan kriteria tensor metrik. Sementara, digunakan untuk menelaah gerakan jatuh
singularitas nyata dapat dicari dengan meng- bebas partikel dalam ruang bermetrik tertentu
gunakan berbagai macam kriteria, salah (Anugraha, 2011).
satunya adalah skalar Kretchmann. Skalar ini
pertama kali diperkenalkan oleh Kretchmann
pada 1915 (Geovanelli, 2012). Skalar METODE PENELITIAN
Kretchmann adalah hasil konstraksi atau
lacak trace dari tensor kelengkungan Penelitian ini merupakan kajian teoritis.
Riemann yang dituliskan : Oleh sebab itu, akan banyak dilakukan per-
hitungan matematis yang bersifat tedesius
Joshi (2007). sehingga digunakanlah alat bantu program
Dipilihnya skalar Kretchmann dikarena- simbolik, yaitu Maple 13.
kan skalar ini tidak bergantung pada sistem
koordinat. Artinya, sekali singularitas pada
HASIL DAN PEMBAHASAN
suatu sistem koordinat, maka akan tetap
singularitas pada sistem koordinat lain.
Watak Geometri Ruang-Waktu
Skalar ini menunjukkan adanya singularitas
jika bernilai tak berhingga. Jika baik tensor Tensor metrik pada metrik de Sitter
metrik maupun skalar Kretchmann pada suatu adalah
ruang-waktu bernilai tak berhingga, maka
singularitas yang terjadi adalah singularitas
nyata. Akan tetapi, jika tensor metriknya
bernilai tak berhingga sementara skalar
Kretchmannnya tidak, maka singularitas
yang terjadi hanyalah singularitas semu saja.
Oleh karena itu, penelitian ini menggu-
nakan TRU untuk mengetahui watak geo-
metri ruang-waktu dan dinamika partikel uji
116
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 01, Januari Tahun 2016

Jika melihat tensor metric tersebut di atas,


maka singularitas diprediksi akan terjadi
ketika . Hal ini dikarenakan ketika .
, tensor metrik bernilai tak
berhingga.
Pada koordinat , yaitu
Prediksi terjadinya singularitas ruang-
waktu harus diuji dengan menggunakan nilai
skalar Kretchmann pada metrik itu. Berdasar-
kan perhitungan skalar Kretchmann pada me-
trik de Sitter, diperoleh

Pada koordinat , yaitu

Ketika skalar Kretchmann dievaluasi di


, diperoleh

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan di atas,
dapat dikatakan bahwa tidak ada singularitas Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat
ruang-waktu pada metrik de Sitter. Hal ini disimpulkan bahwa tidak ada daerah
karena skalar Kretchmann bernilai berhingga. singularitas pada metrik de Sitter, yang ada
Daerah hanyalah singularitas semu hanyalah singularitas semu di daerah .
saja. Artinya, horizon peristiwa pada metrik Persamaan geodesik metrik de Sitter pada
de-Sitter adalah daerah Hal ini sesuai koordinat adalah Persamaan 6, koordinat
dengan rujukan Ripken (2013). adalah Persamaan 7, koordinat adalah
Persamaan 8, dan koordinat adalah
Dinamika Partikel Uji Persamaan 9.

Pemahaman tentang dinamika partikel


uji di sekitar daerah singularitas dimana tidak DAFTAR PUSTAKA
ada gaya luar yang bekerja pada partikel uji
tersebut dapat diperoleh dengan mengetahui Anugraha, R., 2011, Teori Relativitas dan
perilaku geodesiknya.Untuk mengetahui Kosmologi, Fakultas MIPA UGM,
perilaku geodesiknya, maka diperlukan Yogyakarta.
lambang Christoffel yang tidak nol dari
tensor metrik de Sitter. De Sitter, W., 1917, On the Relativity of
Inertia. Remaks Concerning Einstein’s
Pada koordinat , yaitu Latest Hypothesis. Royal Netherlands
Academy of Arts and Sciences.
Proceedings, 19 II, pp. 1217-1 225.
2=0. 6
Giovanelli, M., 2012, Erich Kretschmann
as a Proto-Logical-Empiricist:
Pada koordinat , yaitu
Adventures and Misadventures of
the Point-Coincidence Argument,
University of Tubїngen, Germany.

117
Leni Rumiyanti dkk : Singularitas Ruang-Waktu Bermetrik
De Sitter dalam Teori Relativitas Umum

Hawking, S.W., dan Ellis, G.F.R., 1973, The


Large Structure of Spacetime, O’Neill, B., 1995, The Geometry of Kerr
Cambridge University Press, Black Holes, AK Peters, New York.
Cambridge.
Penrose, R., 1964. Gravitational Collapse and
Hawking, S. W., 2005, The Theory of Spacetime Singularities, Physics
Everything, Phoenix Books, Beverly Review Letter Volume 14, Number 3.
Hill.
Ripken, A. C., 2013, Coordinate System in
Joshi, P.S., 2007, Gravitational Collapse and De Sitter Spacetime, Tesis, Physics and
Spacetime Singularity, Cambridge Uni- Mathematics, Radboud University
versity Press, Cambridge. Nijmigen, Nijmigen.

118

Anda mungkin juga menyukai