Anda di halaman 1dari 32

Uji

antipiretik
KELOMPOK 6
ANGGOTA KELOMPOK

Melati Sekar Rahma Cintya


01 M3519035 03 M3519051

Nastiti Laksmi Salsabila Nanda


02 M3519042
04 M3519055
ANGGOTA KELOMPOK

Siti Nurhaliza Tyas Rahmadian


05 M3519056 07 M3519058

Sukma Widya SS
06 M3519057
JURNAL ACUAN

Uji Efektivitas Infusa Daun Tempuyung


(Sonchus arvensi L.) sebagai Antipiretik
pada Tikus Putih Jantan (Rattus
norvegius)
TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas Infusa
Daun tempuyung sebagai
antipiretik pada tikus putih
jantan
Pireksia atau demam merupakan gejala umum yang dapat
timbul dari berbagai penyakit. Menurut Guyton dan Ha ,
demam berarti suhu tubuh diatas normal, dapat disebabkan
oleh kelainan di dalam otak sendiri atau oleh bahan-bahan
toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu.
Daun tempuyung (Sonchus arvensis Linn)

Merupakan tanaman obat potensial yang secara empiris digunakan untuk mengobati asam urat,
kencing batu, obat bengkak, demam, peradangan dan nyeri. Tumbuhan tempuyung mengandung
ion-ion mineral antara lain kalium, silika, magnesium, natrium, dan senyawa organik misalnya
flavonoid (kaempferol, luteolin-7-O-glukosida dan apigenin-7-O-glukosida), kumarin (skepoletin),
taraksasterol, inositol, serta asam fenolat (sinamat, kumarat dan vanilat).
Kandungan flavonoid total di dalam daun tempuyung 0,1044%, pada akar kira-kira
0,5 % dan flavonoid yang terbesar adalah apigenin-7-O-glukosida. Senyawa
flavonoid telah dikenal memiliki efek antipiretik yang bekerja sebagai inhibitor
cyclooxycgenase (COX) yang berfungsi memicu pembentukan prostaglandin.
Prostaglandin berperan dalam peningkatan suhu tubuh, jika prostalglandin tidak
dihambat maka terjadi peningkatan suhu tubuh yang akan mengakibatkan demam
Metode
penelitian
Alat dan bahan
Alat Bahan
- Termometer digital - Sonde oral
- Daun tempuyung
- Timbangan digital - Toples kaca
- Tikus putih
- Jarum suntik (1 dan 3 - Alumunium
- Parasetamol 500
ml) foil
gram
- Gelas ukur - Batang
- Aquadest
- Alat tulis pengaduk
- Vaksin DPT-HB
- Handskun - Mortar
- Alkohol 70%
- Masker - Stemper
- CMC Na 1%
- Kurungan tikus - Corong
- Kertas saring - Kamere
- Waterbath - Beker glass
- Kain flanel
Prosedur penelitian
1. Pengambilan Sampel 2. Pembuatan Larutan CMC Na 1%

Sampel 1 gram CMC Na

Dicuci Dilarutkan

Sampel Bersih 10 ml aquadest panas

Ditiriskan dan dirajang Diaduk

Sampel Rajangan Larutan

Dikeringkan Di add kan

Sampel Kering 100 ml Aquadest


Prosedur penelitian
3. Pembuatan suspensi pct 4. Larutan stock

Serbuk pct 500 mg Serbuk daun tempuyung bersih

Dibuat Ditimbang

Suspensi, sesuai doziz lazim 100mL aquades pada beaker glass

Dikonversi BB manusia ke tikus Dipanaskan ad 90oC, di ad

Diperoleh 12,6 mg/200 Simplisia selama 15 menit


gr suspensi Pct
Disaring dengan kain flan

Infusa daun tempuyung


Prosedur penelitian
5. Perlakuan Hewan Uji

Diukur Disuntik
suhu awal pada Vaksin DPT- 0,2 ml secara
rektal tikus intramuscular pada paha

5 Tikus putih Setelah 2 jam


diukur
kembali

Jika terjadi peningkatan suhu tikus lebih Suhu tubuh tikus


dari atau sama dengan 0,60c dari suhu
awal maka tikus dikatakan demam
Prosedur penelitian

Dosis 2,5 mg/KgBB

Dosis 5 mg/KgBB
Diberi infus daun Diukur Suhu
tempuyung Dosis 10 mg/KgBB tubuh
secara oral tikus
Kontrol positif
5 Tikus putih Kontrol negatif

*Pengukuran suhu
selama 3 jam
dengan interval 30
menit
Analis
data
Data yang diperoleh diuji dengan Anova
(Analisys of Varian) dengan tingkat kepercayaan
95% dan apabila nilai F significant maka
dilanjutkan dengan uji Tukey HSD untuk melihat
perbedaan antar perlakuan.
PENGUKURAN SUHU

Suhu awal rata-rata Suhu awal rata-rata


sebelum perlakuan. setelah perlakuan.

Suhu rata-rata setelah


Pemberian Vaksin DPT-Hb.
IDT 2,5 mg/kg BB

Sebelum: Setelah:
37℃ 38℃

Setelah Pemberian Vaksin DPT-Hb:


38,20℃
IDT 5 mg/kg BB

Sebelum: Setelah:
36,87℃ 37,57℃

Setelah Pemberian Vaksin DPT-Hb:


37,75℃
IDT 10 mg/kg BB

Sebelum: Setelah:
36,47℃ 37,36℃

Setelah Pemberian Vaksin DPT-Hb:


37,63℃
Kontrol Positif

Sebelum: Setelah:
37,00℃ 37,24℃

Setelah Pemberian Vaksin DPT-Hb:


37,90℃
Kontrol Negatif

Sebelum: Setelah:
36,63℃ 38,45℃

Setelah Pemberian Vaksin DPT-Hb:


37,83℃
Uji Anova
Sumber Jumlah df Jumlah F sig
keragaman Kuadrat Kuadrat
Tengah
Between
Group
1,795 4 .449 .985
.458
Within Groups 4,553 10 .445
Total 6,348 14
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian sampel yang digunakan
adalah daun tempuyung yang diperoleh dari Kota
Tomohon, Provinsi Sulawesi utara. Penelitian ini dilakukan
pada laboratorium FMIPA UKIT.
Sampel daun tempuyung diambil → dicuci → di potong
potong halus → ditimbang 5 gram → dimasukkan ke
dalam beker gelas yang sudah terisi aquades dan suhu
telah mencapai 90oC → diaduk secara perlahan selama
15 menit → disaring dengan menggukan kain flannel
secara perlahan
Kemudian dilakukan 2 uji, yaitu :

Uji Antipiretik Uji Anova


Uji antipiretik
Terdapat perbedaan penuranan suhu tikus

➔ pada kelompok IDT 2,5 mg/kgBB tetap terjadi


kenaikan suhu tikus setelah diberikan perlakuan
➔ pada IDT 5 mg/kgBB tetap terjadi kenaikan suhu
tikus
➔ IDT 10 mg/kgBB setelah diberikan perlakuan telah
terjadi penurunan suhu tikus
➔ Pada kontrol positif yaitu suspensi obat
paracetamol telah terjadi penurunan suhu
dibandingkan kontrol negatif terjadi kenaikan
suhu tikus
➔ Sehingga pada IDT 10 mg/kgBB berefek
menurunkan suhu demam tikus, dikarenakan IDT
10 mg/kgBB bekerja sama baiknya dengan kontrol
positif
Uji antipiretik
uji Antipiretik menggunakan 5 perlakuan, setelah
dilakukan pengujian maka didapatkan data: hasil
rataan sebelum perlakuan, setelah diberikan Vaskin
DPT-Hb dan setelah diberikan perlakuan seperti pada
tabel 1. Dari data ini kemudian dibuat grafik yang
menunjukkan:

➔ Pada kelompok 2,5 mg/kgBB terjadi kenaikan suhu


yang signifikan setelah diberikan perlakuan,
➔ pada kelompok 5 mg/kgBB terjadi kenaikan
setelah diberikan perlakuan
➔ pada kelompok 10 mg/kgBB terjadi penurunan
suhu setelah diberikan perlakuan
➔ Hal yang sama terjadi pada kontrol positif
(penurunan suhu) dibandingkan pada kontrol
negatif (kenaikan suhu)
Uji ANOVA
Berdasarkan hasil uji varians dapat dilihat Hasil uji Anova dengan menggunakan
F hitung : 0.985 < F tabel (4,10) = 3,48 atau program SPSS dapat dilihat pada tabel
nilai sig. 0.458 > α 0.05. Hal ini menyatakan dibawah ini.
bahwa adanya perbedaan signifikan
antara perlakuan infus daun tempuyung,
kontrol positif dan kontrol negatif.
Peneliti menggunakan tikus putih jantan
sebagai sampel disebabkan
a. tikus putih jantan mempunyai
kecepatan metabolisme obat yang
cepat dan kondisi biologis tubuh yang
lebih stabil dibandingkan tikus putih
betina.
b. tikus putih jantan juga tidak
mengalami siklus menstruasi sehingga
tidak terjadi ovulasi yang dapat
meningkatkan suhu tubuh ± 100C
Farmakologi
Daun tempuyung

a. Dalam farmakologi cina disebutkan bahwa daun


tempuyung ini mempunyai sifat menurunkan panas.
a. Berdasarkan penelitian, senyawa dalam daun
tempuyung antara lain mineral seperti Si, K, Mg, Na
dan senyawa organik flavonoid.
b. Senyawa flavonoid kompleks dalam daun tempuyung
adalah apigen 7- glukosida dan luteolin 7- glukosida.
c. Senyawa lain daun tempuyung yaitu luteolin yang
dapat menghambat COX2 sehingga prostaglandin
tidak terbentuk dimana prostaglandin merupakan
mediator pembentukan demam.
pada penelitian ini infus daun tempuyung pada
dosis 10 mg/kgBB mempunyai efek menurunkan
suhu demam pada tikus putih jantan, hal ini
diduga adanya senyawa zat aktif yang berperan
sebagai penurun suhu demam. Senyawa zat aktif
yang diduga sebagai penurun deman yaitu
senyawa flavonoid golongan flavon.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Uji Efektivitas infusa daun


tempuyung (Sonchus arvensis L) sebagai antipiretik pada tikus putih jantan
dapat disimpulkan bahwa daun tempuyung mempunyai efek sebagai
antipiretik (demam). Dapat dilihat dari hasil perlakuan pada IDT 10
mg/kgBB lebih efektif menurunkan derajat suhu demam 370c
dibandingkan dengan IDT 2,5 mg/kgBB, dan IDT 5 mg/kgBB. Sedangkan
pada uji statistik menyatakan bahwa perlakuan dosis IDT, perlakuan
kontrol positif, dan kontrol negatif memiliki perbedaan yang signifikan.
Thank you
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai