PENDAHULUAN
1
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
Gambar 1. Lokasi Prefectur Ibaraki (sumber: google.com)
2
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
BAB 2
MENGENAL ABALONE
3
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
Abalone sebagai "bia. Selain itu, abalone memiliki ciri-ciri permukaan
kulit sebelah dalam yang berwarna-warni yang terbuat dari nakre.
daging moluska ini dianggap sebagai salah satu makanan istimewa di
sebagian Amerika Latin (khususnya Chili), Asia Tenggara, dan Asia
Timur (khususnya di Republik Rakyat Tiongkok, Jepang dan Korea).
Abalone (Haliotis squamata) atau siput laut disebut juga awabi,
mutton fish, dan sea ear. Dalam bahasa daerah disebut dengan medau
atau kerang mata tujuh atau kerang telinga laut (Effendy, 2000).
Budidaya Abalone (Haliotis sp.) mempunyai prospek yang cukup baik,
mengingat permintaan pasar Asia seperti Jepang, Cina dan Singapura
semakin banyak. Permintaan dunia akan Abalone semakin meningkat
sejalan dengan meningkatnya kebutuhan keanekaragaman sumber
protein (Litaay, 2005). Abalone tergolong hewan yang memiliki nilai
eksotik, dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
4
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
(Laminaria, Macrocysis, Sargasum), alga hijau Ulva (Tahang dkk.,
2006). Abalone menyukai daerah bebatuan di pesisir pantai , terutama
pada daerah yang banyak ditemukan alga.
Perairan dengan salinitas yang tinggi dan suhu yang rendah juga
merupakan syarat hidup abalone. Abalone dewasa lebih memilih
hidup di tempat-tempat dimana banyak ditemukan makroalga. Di
daerah utara (Alaska sampai British Columbia). Abalone umumnya
berada pada kedalaman 0-5 m, tetapi di California Abalone berada
pada kedalaman 10 m (Setyono, 2009).
5
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
( halaman ini sengaja dikosongkan )
6
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
BAB 3
ABALONE DI IBARAKI PREFECTURAL SEA FARMING
ASSOCIATION
A. KLASIFIKASI ABALONE
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Filum: Mollusca
Kelas: Gastropoda
Subkelas: Orthogastropoda
Superordo: Vetigastropoda
Ordo: Archeogastropoda
Superfamili: Haliotoidea
7
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
Gambar 2. Abalone (sumber: google.com)
8
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
Gambar 3. Halaman depan Ibaraki Sea Farming
(sumber: koleksi pribadi penulis)
Pada saat terjadi Tsunami tahun 2011 balai ini juga terdampak
sehingga banyak bagunan yang hancur dan bebrapa ikan dan abalone
yang di budidayakan juga mengalami kematian. Sarana dan prasarana
merupaka hal yang penting dipersiapkan dalam usaha pembenihan
abalone. Beberapa sarana dan prasarana pembenihna yang ada di
Ibaraki sea Farming Yaitu :
1. Bak Induk
2. Bak Pemijahan
3. Bak Kultur Pakan Alami
4. Bak Pendederan
5. Bak Pakan Alami
6. Bak Pemeliharaan
7. Bak Treatmen Air Laut
9
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
Gambar 4. Bak indor yang digunakan untuk memelihara larva Abalone
ukuran 1,5 x 20 M
(sumber: koleksi pribadi penulis)
10
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
C. Pemijahan Induk
Haliotis squamata termasuk salah satu jenis abalone yang
berukuran relatif besar. Jenis ini dapat mencapai ukuran 8 – 10 cm
dengan bobot 30-40 gr/ekor. Dalam waktu pemeliharaan 12-14 bulan.
Abalone tergolong hewan berumah dua atau diocis (betina dan jantan
terpisah). Pembuahan telur dan sperma terjadi di luar tubuh, dimulai
dengan keluarnya sperma ke dalam air yang segera diikuti keluarnya
telur dari induk betina. Kematangan gonad induk jantan maupun
betina berlangsung sepanjang tahun.
Perbedaan betina dan jantannya bisa diketahui melalui warna
gonadnya (alat kelamin). Bila berwana hijau berarti betina dan bila
menyerupai putih susu bisa dipastikan itu adalah jantan. Induk betina
dan jantan yang telah di seleksi selanjutnya di masukkan kedalam bak
induk yang juga sekaligus berfungsi sebagai bak pemijahan. Jumlah
induk yang dimasukkan berkisar antara 10-15 induk jantan dan betina
dengan rasio antara induk jantan dan betina adalah 1: 3. Umur induk
yang digunakan di lokasi berkisar antara 10-11 tahun dengan panjang
sekitar 15 cm.
11
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
Selama proses perkawinan ini air di bak pemijahan tersebut
diturunkan pelan-pelan, hingga sang jantan mengeluarkan
spermanya,selain itu air dalam bak induk harus terus diaerasi wajib
menggunakan air laut dengan kondisi yang mengalir. Air ini terlebih
dahulu ditreatment agar terbebas dari hama dan penyakit (Tahang
dkk, 2006) dan didalam bak dilokasi di beri shelter berupa pipa/plat
dari plastik. Selain itu induk juga di beri pakan alami berupa rumput
laut jenis “Kombu, wakame dan Alame.
Gambar 7. Induk yang dipijahkan diberi pakan rumput laut jenis Kombu
(sumber: koleksi pribadi penulis)
12
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
Gambar 8. Induk Abalone yang sudah matang gonad
(Induk Jantan kiri) (Induk Betina Kanan)
(sumber: Fahrur Razi 2018)
13
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
Gambar 9. Bak (indor) yang digunakan untuk memelihara larva abalone
berukuran 1,5 x 20 M
(sumber: koleksi pribadi penulis)
14
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
Larva abalone yang terlambat mendapat suplai pakan da usia
tersebut akan rontok dari plate pemeliharaan dan mengalami
kematian. Setyono. (2004b) menyatakan bahwa kematian abalone
Haliotis discus discus pada stadia larva umur dua bulan mencapai
lebih dari 90% karena ketersediaan diatom sebagai pakan yang tidak
cukup dan kontinu selama pemeliharaan. Penyebab kematian lain
pada Abalone yaitu pertumbuhan diatom tidak dapat diprediksi dan
ada kemungkinan bahwa Abalone tidak menerima cukup nutrisi
selama pemeliharaannya Hal ini disebabkan pertumbuhan diatom
sangat tergantung dengan musim, kondisi perairan selama kultur dan
umumnya diatom berasal dari kultur pakan alami secara Selain itu,
nilai nutrisi dan ukuran diatom sangat bervariasi tergantung
spesiesnya sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan larva
abalone pada umur lebih dari 30 hari seiring dengan meningkatnya
pertumbuhan larva abalone.
15
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
F. Pendederan benih Abalone
Kegiatan pendederan benih abalone di lakukan di ruang terbuka
. dimana kepadatan setiap abalone menyesuaikan dengan ukuran dan
umur abalone tersebut, semakin besar dan tua abalonee maka
kepadatan abalone juga semakin berkurang . Setelah pemeliharaan
selama 2 tahun, padat penebaran dikurangi hinggga 1.500 ekor /bak.
Pada ukuran kurang lebih 35 mm, benih abalone dilepas ke laut.
Untuk mencapai ukuran 15 cm, biasanya membutuhkan waktu selama
10 tahun. Ukuran ini cocok untuk induk. Kalau dirata-ratakan Ibaraki
Prefectural Sea Farming Center telah berhasil melakukan restocking
abalone sebanyak 350.000 benih/tahun. Hal ini merupakan prestasi
tersendiri bagi Negara Jepang. Kesadaran terhhadap pemulihhan
sumber daya kelautan dan perikanan bagi penerus bangsa merupakan
prioritas utama bagi mereka. Indonesia dapat banyak belajar dari hal
ini.
Pendederan abalone di lakukan pada bak yang berukuran 1,5 x
1,5, dimana didalam bak sudah di lengkapi dengan aerasi dan sirkulasi
air terus menerus. Selain itu, di dalam bak juga diberi potongan plastik
yang menjadi shelter sekaligus tempat melekatnya abalone dan diberi
jaring di sekeliling bak. Selama pendederan dilakukan , abalone di beri
pakan buatan dengan dosis dan frekwensi yang sudah ditentukan oleh
pihak balai.
16
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
Gambar 11. Jenis pakan buatan yang digunakan di Ibaraki Sea Farming
(Sumber : koleksi pribadi penulis)
17
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
Gambar 13. Padat tabar berbeda yang sesuai umur dan ukuran abalone
(Sumber : koleksi pribadi penulis)
G. Restocking
Restocking atau pelepasan organisme kembali ke alam
khususnya yang di lakukan di Ibaraki sea Farming terhadapa abalone
ini bertujuan untuk melestarikan kembali abalone yang hampir punah
akibat over fishing dan juga dengan adanya Tsunami yang terjadi di
negara jepang. Balai ini memiliki tupoksi selain membenihkan ikan
dan abalone mereka juga menyiapkan benih untuk di restocking ke
alam. Proses restocking ini dilakukan setelah abalone di pelihara
selama kurang lebih 2 tahun dan biasanya abalone telah mencapai
Pada ukuran kurang lebih 35 mm, ukuran ini lah yang nantinya akan
dilepas ke laut.
Untuk mencapai ukuran 15 cm, biasanya membutuhkan waktu
selama 10 tahun. Ukuran ini cocok untuk induk. Kalau dirata-ratakan
Ibaraki Prefectural Sea Farming Center telah berhasil melakukan
restocking abalone sebanyak 350.000 benih/tahun. Hal ini merupakan
prestasi tersendiri bagi Negara Jepang. Selain itu adanya Regulasi
yang ketat terhadap ukuran abalone yang boleh diambil oleh nelayan
menjadikan abalone tetap terjaga kelestariannya. Kesadaran terhadap
pemulihhan sumber daya kelautan dan perikanan bagi generasi
18
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
penerus bangsa merupakan prioritas utama bagi negara jepang.
Harapan kita bangsa kita dapat juga melakukan hal ini shingga kita
tidak hanya sebagai saah satu negara maritim terbesar tetapi juga
dengan sumberdaya lautnya yang lestari dan dapat diandalkan untuk
peningkatan ekonomi bangsa.
19
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
(halaman ini sengaja dikosongkan)
20
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
DAFTAR PUSTAKA
21
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
(halaman ini sengaja dikosongkan)
22
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
23
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang
(halaman ini sengaja dikosongkan)
24
Pembenihan Abalone
Di Ibaraki Sea Farming Association Jepang