Anda di halaman 1dari 18

Asakusa, NUANSA BUDAYA TRADISIONAL DITENGAH

METROPOLITANNYA TOKYO
Asakusa yang sekarang merupakan permata wisata Tokyo yang sangat
disenangi wisatawan, merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian pada
zaman kejayaan Edo (tahun 1603-1867). Asakusa, kota tua di Distrik Taito ini
merupakan kota paling kecil di antara 23 wilayah di Tokyo. Walaupun begitu
dalam setahun Asakusa didatangi 2 juta wisatawan (berdasarkan penelitian
wisata di wilayah Taito tahun 2012). Kenapa kota tua dengan wilayah yang
kecil ini bisa menjadi sumber perekonomian dan pariwisata? Ada apa dengan
bentuk dataran Asakusa? Untuk mengungkap teka-teki ini pertama-tama mari
kita lihat kembali Kota Asakusa.

Area yang masih mempertahankan posisinya dari beberapa kota yang ada di
Tokyo. Itulah Asakusa. Banyaknya turis asing yang datang ke Asakusa,
membuat suasana di Asakusa ramai setiap hari bagaikan sedang ada festival

Gambar 1 . Observatorium dari Pusat Budaya dan Pariwisata Asakusa


Sumber Foto : https://matcha-jp.com/id/996

Jika Anda ingin melihat kota Asakusa secara keseluruhan, Pusat Budaya dan
Pariwisata Asakusa yang terletak di depan Kaminarimon (gerbang Kuil Sensoji)
merupakan tempat yang Anda cari. Sebagai pusat panduan wisata Asakusa, di
dalam gedung ini terdapat konter panduan wisata dan area pameran yang akan
membantu wisata Anda ke Asakusa menjadi lebih efektif.
Gambar. 2. Lantai 8 , pada observatorium tempat Anda bisa melihat kota
Asakusa secara keseluruhan. Sumber foto : https://matcha-jp.com/id/996
Jika Anda menaiki tangga hingga lantai 8, Anda akan sampai
pada observatorium tempat Anda bisa melihat kota Asakusa secara
keseluruhan. Untuk menikmati pemandangan indah ini Anda tidak perlu
mengeluarkan uang dengan kata lain gratis.

Gambar 3. Posisi ke arah utara pemandangan asaukusa dari observatorium


Sumber foto : https://matcha-jp.com/id/996
Jika Anda melihat ke arah utara, Anda bisa melihat secara keseluruhan Kuil
Sensoji yang didatangi 3 juta pengunjung tiap tahunnya. Kalau biasanya Anda
kesulitan mengambil foto pemandangan yang bagus di tengah keramaian Kuil
Sensoji, dari tempat ini Anda bisa mengambil foto yang bagus tanpa diganggu
oleh siapa pun.

Gambar 4. pemandangan Kuil Sensoji, pagoda 5 tingkat


Sumber foto : https://matcha-jp.com/id/996
Anda akan berdecak kagum melihat pemandangan Kuil Sensoji, pagoda 5
tingkat, dan distrik perbelanjaan Nakamisedori dengan panjang jalan 250
meter yang sangat menarik.
Gambar 5. Tokyo Skytree Sumber foto : https://matcha-jp.com/id/996
Kemudian, jika Anda berpindah ke arah timur Anda akan melihat menara
tertinggi di Jepang yaitu Tokyo Skytree yang dibangun pada tahun 2012 dan
objek api di dekatnya yang disebut Flamme d’or. Sedangkan di samping
gedung-gedung tinggi Anda akan melihat aliran sungai Sumida dengan
panjang 23 km yang memberikan angin segar di tengah gedung-gedung
perkantoran yang terik.

Gambar 6.Menikmati pemandangan asakusa dari ketinggian gedung


observatorium. Sumber foto : https://matcha-jp.com/id/996
Tempat ini sangat cocok untuk Anda yang ingin menghabiskan waktu dengan
tenang sambil menikmati pemandangan Kuil Sensoji yang ramai di tengah
Asakusa yang tenang.

Bentuk Dataran Asakusa, Distrik Taito yang Perlu Anda Tahu!


Gambar 7. Bentuk Dataran Asakusa, Distrik Taito Sumber foto :
https://matcha-jp.com/id/996

Di sini akan dijelaskan mengenai bentuk dataran Asakusa dan Distrik Taito.
Distrik Taito memiliki dataran rendah yang merata sehingga sangat mudah
terkena dampak bencana banjir. Oleh karena itu, orang-orang pada zaman
dahulu selalu meninggikan tanah di wilayah kuil-kuil yang ada di sekitar
Sungai Sumida termasuk salah satunya adalah wilayah kuil-kuil di mana
terdapat Kuil Sensoji. Kemudian, wilayah yang lebih aman ini mulai dihuni
oleh pedagang dan pada waktu yang bersamaan terbentuklah distrik
perbelanjaan Monzenmachi. Ditambah lagi, setelah dibuat transportasi air di
sungai Sumida, perekonomian di tempat ini semakin maju dan menjadikan kota
ini sebagai Ton-yagai, tempat para penjual menjajakan dagangannya.(
https://matcha-jp.com/id/996)

Berkat orang-orang zaman dahulu yang telah memanfaatkan alam dan dataran,
saat ini Asakusa telah menjadi salah satu tempat wisata utama di Tokyo. Untuk
Anda yang akan datang ke Asakusa, nikmatilah pemandangan kota sambil
memperhatikan bentuk datarannya

Ada 4 jalur kereta yang melintasi daerah Asakusa, yaitu Toei Asakusa
Line, Tokyo Metro Ginza Line, Tokyo Skytree Line, dan Tsukuba Express.
Sejarah Kuil Asakusa

Gambar 8. Gerbang Kuil Sensoji .Sumber foto : https://matcha-


jp.com/id/996

Tahukah kamu bahwa Sejarah Kuil Asakusa berdiri tidak lepas dari adanya
legenda dibalik Kuil Sensoji. Begini kisahnya, yuk simak!

Pada suatu waktu adalah dua orang bersaudara yang bermaksud untuk memancing
di sungai dan tiba-tiba mereka memancing patung Kannon, (dewa kemurahan)
yang muncul keluar dari Sungai Sumida. Dan setiap kali mereka bermaksud untuk
mengembalikan patung tersebut ke dalam sungai, patung tersebut kembali ke
permukaan. Itulah sebabnya mengapa Kuil Sensoji, dibangun untuk dewa
Kannon dan ini terjadi pada sekitar tahun 628. Kuil pun selesai dibangun pada
tahun 645 dan menjadikannya menjadi kuil tertua yang ada di Tokyo, Jepang.(
https://matcha-jp.com/id/996)

Kuil Sensoji juga merupakan pusat pengembangan budaya dan masih ada sampai
sekarang. Berbagai acara musiman berlangsung disini termasuk pasar Hozuki
(Lentera tanaman Cina) dan pasar Hagoita (kayu dayung). Lenteraa paling
besar ada di Gerbang Kaminarimon (Guntur) dan sangat terkenal di seluruh
Jepang.

Gerbang Hozomon dari Kuil Sensoji

terdiri lentera yang terbuat dari kertas merah yang besar dan sangat terkenal.
Kemegahan struktur candi memiliki lentera kertas besar yang dicat cair merah-
hitam Kaminari-mon tediri dari dua dewa pelindung yang mana di sebelah kiri
bernama Dewa Raijin yang disebut sebagai Dewa Guntur dan Dewa Fujin di sisi
kanan yang merupakan Dewa Angin. Dalam Bait kuil terdapat berdiri megah lima
pagoda dan ruang utama dikhususkan untuk Kannon Bosatsu.

Gambar 9. Gerbang Hozomon Sumber foto : Koleksi pribadi

Nakamise-dori

Nakamise – dori adalah salah satu area perbelanjaan tertua di jepang dan
merupakan jalan perbelanjaan terkemuka dari Gerbang
Guntur Kuil Sensoji sendiri. Ini searah dengan toko-toko souvenir mulai dari T-
shirt, Kimono, gulungan Buddha, permen tradisional, pernak-pernik ponsel, dll
dan semua toko-toko ini sendiri merupakan bagian dari tradisi dalam kehidupan
dengan menjualnya kepada kepada peziarah yang berjalan ke Sensoji. Daerah
sekitarnya memiliki banyak toko-toko tradisional dan tempat-tempat makan yang
menampilkan hidangan tradisional seperti mie buatan sendiri, sushi, tempura, dan
lain-lain
Gambar 10. Salah satu sudut perbelanjaan pernak-pernik khas Jepang. Sumber
Foto: koleksi pribadi

Gambar 11. Lokasi asakusa nakamise shoping .Sumber foto : (Koleksi Pribadi)

Selain itu disekitar wilayah ini juga banyak budaya – budaya jepang yang
disajikan dan bisa di abadikan. Salah satunya yaitu wanita dengan menggunkan
kimono baju khas jepang
Gambar 12. Budaya kimono jepang yang masih lestari. Sumber foto koleksi
pribadi

Jokoro

Pemandangan orang-orang yang berkerumun di depan aula utama kuil


tersebut adalah hal yang lumrah. Akan tetapi, mari kita lihat lebih dekat.
Asap pekat yang cukup membuat mata berair mengepul dari tengah
kerumunan!

Gambar 13. Pengumpulan asap ke tubuh . Sumber foto : https://matcha-


jp.com/id/1054

Meskipun begitu, para peziarah terlihat mengumpulkan asap dengan tangan untuk
dibasuhkan ke badan mereka. Sebenarnya, dari mana asap ini berasal? Lalu untuk
apa para peziarah membasuhkannya ke badan mereka? Supaya tidak penasaran
lagi, mari simak liputan berikut ini!

Gambar 14. Tempat pembakaran dupa. Sumber foto : https://matcha-


jp.com/id/1054

Asap tersebut ternyata berasal dari dupa yang dibakar di dalam "jokoro".
Jokoro adalah tempat berukuran cukup besar yang digunakan untuk
membakar dupa. Asap yang mengepul di udara menarik perhatian para
peziarah untuk berkerumun di sekitarnya. Dupa tersebut dapat dibeli di
tempat penjualan dupa tidak jauh dari jokoro. Kalau dicermati baik-baik,
ternyata pada dupa terdapat simbol "swastika" yang melambangkan
Buddhisme!

"Koro" atau tempat dupa merupakan salah satu alat peribadatan Buddha
yang berasal dari Tiongkok. Alat yang masuk ke Jepang 400 tahun lalu atau
pada zaman Sengoku ini digunakan untuk menyucikan tubuh para peziarah
kuil. Kepercayaan bahwa bagian tubuh yang sakit akan membaik bila
dibasuh dengan asap dupa dari koro pun menyebar luas. Itulah mengapa
hingga saat ini para peziarah kuil berkerumun di sekitar jokoro untuk
membasuhkan asap ke badan mereka. Tidak hanya tubuh saja yang dipercaya
akan mendapatkan manfaat dari asap jokoro berupa kesembuhan dari
penyakit. Cobalah berhenti sejenak dan amati lebih lanjut apa yang
dilakukan para peziarah! Mereka membasuhkan asap ke kepala mereka. Ya,
ada pula yang percaya bahwa mereka akan jadi lebih pintar bila kepala
dibasuh dengan asap dari jokoro ini.
Omikuji

Mari coba menarik omikuji (kertas ramalan) setelah melewati Hozomon!

Gambar 15. Tempat mengikat kertas keberuntungan Sumber foto : Koleksi


pribadi

Bagaimana jika Anda mencoba keberuntungan Anda di Kuil Senso-ji yang


dirumorkan memiliki tingkat mendapatkan "kyo" (keberuntungan buruk) yang
tinggi?

Osuisha

Gambar 16. Proses menyucikan diri dengan air.Sumber foto : https://matcha-


jp.com/id/1054

Osuisha adalah tempat untuk menyucikan diri sebelum memasuki aula utama
Kuil Senso-ji. Banyak orang berkumpul di sini untuk membasuh tangan dan
berkumur dengan air yang keluar dari mulut patung naga. Patung batu yang
menghiasi bagian tengah tempat air ini adalah ryushinzo (patung naga) yang
mengeluarkan air
Gambar 17. Aula Utama Kuil Senso-ji .Sumber foto : https://matcha-
jp.com/id/1054

Gambar 18. Tempat berdoa di kuil Senso-ji .Sumber foto : https://matcha-


jp.com/id/1054

Ketika tiba di aula utama kuil, masukkan uang ke dalam kotak dan berdoalah
kepada Kannon-sama yang berada di altar di belakang kotak. Pada saat
berdoa di Kuil Senso-ji, satukan kedua tangan di depan dada dan
lafalkanlah Namukanze-onbosatsu.
YOKODO

Gambar 19. Gerbang utama yokodo. Sumber foto : https://matcha-


jp.com/id/1054

Setelah turun dari tangga sebelah barat aula utama kuil,


dapatkanlah goshuin dan mari menuju ke Yokushido.

Yakushido

Gambar 20. Gerbang utama Yakushido .Sumber foto : https://matcha-


jp.com/id/1054

Yakushido berada di belakang Yokodo sudah berdiri sejak 345 tahun yang
lalu dan merupakan salah satu bangunan tertua di dalam area Kuil Senso -ji.
Di sini ada 3 figur yang dipuja, yaitu Yakushi-nyorai, 12 generasi apoteker
Juni-shinsho, dan Ju-o yang mengadili manusia di alam baka.
Awashimado

Gambar 21. Area Awashimado. Sumber foto : https://matcha-


jp.com/id/1054

Jika meneruskan perjalanan ke belakang Yakushido maka akan


terlihat Awashimado. Di Awashimado tersimpan patung Amida-nyorai dan
Awashima-myojin. Setiap tahun pada tanggal 8 Februari diadakan
upacara Harikuyo. Upacara ini dilakukan dengan cara
menusukkan jarum yang bengkok pada tahu atau konnyaku (sejenis agar-
agar).

Goju-no-tou PAGODA LIMA TINGKAT


Gambar 22. Area depan Pagoda Lima tingkat Sumber Foto : koleksi Pribadi

Pagoda Lima tingkat Goju-no-tou ini merupakan salah satu bagunan yang
juga memiliki nilai sejarah, dimana konon katanya menurut cerita disini ada
abu dari buddha

Zenizuka Jizodo

Gambar. 23 . Gerbang Utama Zenizuka Jizodo

Sumber foto : https://matcha-jp.com/id/1054

Zenizuka Jizodo dapat dicapai dengan berjalan kaki beberapa menit ke


sebelah utara Awashimado. Aula ini banyak dikunjungi orang-orang untuk
memohon kelancaran usaha. Aula ini dinamai Zenizuka karena di bawah
menara batu terkubur mata uang pada zaman Edo yang disebut kanei -tsuho.

Gambar 24. Patung Kankan Jizo Sumber foto : https://matcha-


jp.com/id/1054

Foto di atas adalah patung batu yang disebut Kankan Jizo. Patung ini
berada di depan sebelah kanan dari Zenizuka Jizodo. Nama kankan jizo
berasal dari bunyi yang dihasilkan saat pengunjung mengetukkan batu kecil
yang diletakkan di samping patung batu ke patung jizo-zama (patung
Buddha).

Taman Berbukit di Belakang Aula Utama Kuil Senso-ji

Gambar 24. Area taman Berbukit. Sumber foto : https://matcha-


jp.com/id/1054

Jika Anda melangkahkan kaki ke timur Zenizuka Jizodo maka akan


terbentang ruang terbuka seperti taman di sekitarny kita bisa menemukan
berbagai monumen dan patung batu saat berjalan-jalan mengelilingi tempat ini.
Anda juga bisa bersantai di bawah rimbunnya pepohonan di sini.

Nitenmon

Gambar 25 . Gerbang utama Nitenmon. Sumber foto : https://matcha-


jp.com/id/1054
Jika Anda berjalan kaki sekitar 10 menit dari taman ke arah aula utama, maka
di sebelah kiri akan terlihat gerbang yang megah. Gerbang yang
bernama Nitenmon ini merupakan gerbang untuk mengabadikan 2 dari 4 dewa
penjaga Buddha yaitu Jikokuten dan Zochoten. Gerbang ini juga ditetapkan
sebagai properti budaya penting Jepang.

Shinboku

Gambar 26 . Pohon Ginko Sumber foto : https://matcha-jp.com/id/1054

Langkahkan kaki Anda ke arah kanan dari Nintenmon, di depan pos polisi
berdiri sebuah pohon Ginko besar yang berusia 800 tahun. Dikatakan
bahwa pohon ini tumbuh dari dahan yang ditancapkan oleh Minamoto
Yoritomo saat berkunjung ke Kuil Senso-ji. Anda bisa merasakan kekuatan
kehidupan dan alam yang tak terduga dari pohon yang bahkan bisa bertahan
dari perang ini.

Bentendo
Gambar 27. Gerbang utama Bentendo Sumber Foto : koleksi pribadi

Bentendo berdiri di sebelah tenggara Bentenyama dari aula utama kuil ini.
Tempat ini disebut sebagai salah satu dari Kanto Benten dan merupakan aula
untuk menyembah Rojo-Benzaiten. Pada awalnya Benzaiten dipercaya
secara luas sebagai dewi musik, kebijaksaan, dan kemakmuran di India.
Sementara di Jepang dikenal sebagai salah seorang dari 7 dewa
keberuntungan.

Gambar 28 . Menara Lonceng Sumber foto : https://matcha-jp.com/id/1054

Di samping Bentendo terdapat menara lonceng yang megah. Anda bisa


mendengar bunyi lonceng ini hanya pada setiap pukul 06.00 pagi dan malam
pergantian tahun baru. Anda tentu ingin mencoba datang di awal pagi ke
Asakusa dan mendengar bunyi lonceng ini, bukan?
Inilah sebagian kecil dari gambaran Asakusa, nuansa tradisional di tengah
metropolitannya kota Tokyo, semoga di lain waktu ada kesempatan lagi untuk
berkunjung ke negra Jepang dan dapat menikmati sensasi yang ada di Asakusa.

DAFTAR PUSTAKA

https://matcha-jp.com/id/996 2017. Meneropong Sejarah Asakusa di Pusat


Budaya dan Pariwisata Tokyo!

https://matcha-jp.com/id/1054 2017. Panduan Menjelajahi Kuil Senso-Ji, Asakusa

Anda mungkin juga menyukai