Anda di halaman 1dari 23

1.

Osaka Castle,

Sebagai salah satu istana yang paling menonjol di kota ini, Istana Osaka merupakan salah satu tempat
wisata yang ingin dikunjungi oleh para wisatawan yang berkunjung ke Osaka. Sebagai salah satu
istana yang diakui memiliki benteng pertahanan yang paling kuat di Jepang zaman dulu, sekarang ini
bangunan Istaka Osaka masih berdiri kokoh dengan beberapa bagian Istana yang masih asli tanpa
renovasi. Dan dengan pemandangan indah yang berada di sekitar Istana, membuat Istana Osaka ini
pantas untuk Anda kunjungi. Keindahan Istana ini bisa terlihat dari luar karena pada awalnya area
halaman Istana yang bertanah, di ubah menjadi taman dengan luas mencakup 60.000 hektar. Selain
itu juga arsitektur Istana yang dibangun secara apik, dimana istana terlihat seperti terisolasi dari kota
dengan adanya parit (sungai kecil) yang melingkari istana dan dengan nuansa tanaman hijau yang
keluar dari beberapa dinding Istana, membuat Istana Osaka terlihat seperti sebuah Istana yang ada d
film-film animasi Jepang.
Memasuki Istana Osaka, bisa dilihat semua interior telah dimodernisai dan diubah menjadi museum.
Sebuah lift dalam gedung akan membawa Anda ke puncak Istana yang memiliki dek terbuka yang
membuat Anda bisa melihat daerah sekeliling Istana dari atas, dan juga bisa melihat dengan lebih
dekat beberapa beberapa ornamen Istana yang dilapisi emas asli.

Di lantai atas Istana yang buka dari jam 09:00 – 17:00 waktu setempat ini juga terdapat sebuah toko
souvenir kecil, yang berarti di Istana ini terdapat dua toko souvenir, yaitu di lantai dasar dan di lantai
atas. Semantara di lantai dua sampai tujuh digunakan sebagai museum, yaitu dengan menampilkan
barang-barang kerajaan zaman dulu, dan beberapa informasi lainnya yang berhubungan dengan
sejarah bangunan Istana Osaka. Dalam bangunan ini kita bebas untuk mengambil gambar (foto-foto),
tetapi, ada beberapa bagian / ruangan di lantai tertentu yang tidak bisa dengan sembarangan
memotret objek museum, seperti naskah-naskah yang katanya bisa mengurangi ketahanan barang
tersebut akibat efek dari lampu flash kamera.

Ini Dia 4 Kota Pusat Kebudayaan Jepang Yang Bisa Kalian


Kunjungi!
Nah, detailnya mengenai 4 Kota Pusat Kebudayaan Jepang Yang Bisa Kalian Kunjungi
ini bisa ditemukan disini :

1. Kota Kyoto

Kyoto Imperial Palace


Kyoto didirikan pada tahun 794 masehi, dan kemudian menjadi ibu kota Jepang selama
lebih dari 1000 tahun lamanya. Jaman mungkin sudah berubah, ibu kota Jepang
sekarang ada di Tokyo, namun Kyoto masih dianggap sebagai kota dengan Pusat
Kebudayaan Jepang yang banyak memiliki situs warisan dunia dan cagar budaya
nasional.
Memang Kyoto ini adalah kota yang masih mempertahankan tradisi artistiknya yang
unik hingga sekarang. Apalagi kota ini memiliki empat musim dengan segala
keindahannya yang dikagumi para turis. Siapapun pasti nggak bisa melewatkan kota di
Jepang yang penuh kebudayaan ini, karena sejak lama sudah menjadi tujuan liburan
yang terkenal. Kyoto adalah kota dengan sejarah lebih dari 1200 tahun, dan masih banyak
bangunan tua tersisa. Terkenal dengan jumlah kuil-kuil dan merupakan tempat wisata yang
populer bagi orang domestik dan luar negeri.

Kuil Fushimi Inari

Kuil Kinkakuji

Arashiyama

Musim semi, Sakura

Musim panas, Festival Gion

Ini adalah festival terbesar di Kyoto di mana lampu-lampu lentera menerangi daerah
sekitarnya dan suara lonceng bergema.

Musim gugur, Momiji

Musim gugur, dimana tanaman berubah warna, adalah musim yang paling indah untuk
kuil-kuil.

Musim dingin, salju

Musim dingin di Kyoto sangat dingin dan tidak jarang bersalju.


2.Rumah Wada, Rumah Tradisional Beratap Ilalang di
Shirakawa-go

Shirakawa-go  merupakan situs warisan dunia yang terkenal akan desain rumah bergaya
gassho-zukuri. Pada musim dingin, curah salju yang turun di daerah Shirakawa-go sangat
tinggi. Oleh karena itu, atap rumah yang terbuat dari kayabuki yane( ※1) ini didesain agar
salju yang menumpuk di atap lebih mudah turun ke bawah. Atap rumah pada Rumah Wada
dikenal dengan sebutan gassho-zukuri karena bentuknya yang menyerupai gassho.

Rumah Wada, rumah khas di Shirakawa-go. Rumah ini sangat unik karena atapnya terbuat dari
bubungan ilalang. gasshō-zukuri (合掌造り) yaitu Model rumah Gassho-zukuri, atau "konstruksi tangan
berdoa" dicirikan dengan bentuk atap rumah yang miring dan melambangkan tangan orang yang sedang
berdoa. Desain rumah ini sangat kuat dan memiliki bahan atap yang unik yang menjaga kekokohan
bangunannya karena desa ini akan diliputi salju yang sangat tebal pada musim dingin. Rumah desa
Shirakawa-go sangat besar, dengan 3 sampai 4 tingkat di bawah atap yang sangat rendah, sehingga
menjadi tempat yang cukup untuk satu keluarga besar.

Rumah Wada dibangun pada pertengahan zaman Edo  dan menjadi bagian dari sejarah sejak
300 tahun yang lalu. Rumah Wada adalah rumah dengan konstruksi gassho-zukuri terbesar
di Shirakawa-go! Selain itu, bangunan ini juga ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya di
Jepang, Rumah Wada merupakan hunian pribadi milik keluarga Wada, itulah mengapa rumah
ini dinamakan Rumah Wada (Wada-ke). Keluarga Wada masih tinggal di rumah ini hingga
kini, menempati beberapa ruangan yang tidak dibuka untuk pengunjung umum.

Lantai 1 dan 2 terbuka untuk pengunjung yang ingin melihat isi rumah. Setelah membayar
tiket masuk seharga 300 yen, Anda dapat berkeliling Rumah Wada. Jangan lupa untuk
melepas alas kaki Anda terlebih dahulu, tentunya.
Lantai 1: Ruang Di mana Keluarga Wada Biasa Berkumpul

Begitu menjejakkan kaki ke dalam rumah, Anda akan melihat irori  (perapian khas Jepang) di
sudut ruangan. Pada tempo dulu, irori memegang peranan penting sebagai penghangat
ruangan, sarana untuk memasak, sumber penerangan, serta fungsi vital lainnya.

Di dekat irori, terdapat papan petunjuk berisi tanggal dan tulisan "Rumah Wada". Ini adalah
spot yang menarik jika Anda ingin mengambil foto kenang-kenangan. Sekedar informasi, api
pada irori selalu menyala sepanjang tahun, lho
Total terdapat 8 ruangan di lantai 1, terdiri dari ruang keluarga, kamar tidur, kamar tamu,
butsuma(Ruangan berisi altar untuk berdoa dan bersembahyang kepada Buddha dan para leluhur), dan beberapa
ruangan dengan fungsi lainnya. Berjalan melewati ruangan-ruangan itu akan membuat Anda
merasakan kehidupan di rumah Jepang pada tempo dulu. Pada rumah zaman dahulu, antara
ruangan satu dengan yang lainnya dipisahkan oleh fusuma (pintu geser). Ketika fusuma dibuka,
ruangan satu dan yang lainnya akan terhubung sehingga menimbulkan kesan luas.
Begitu keluar ruangan, Anda akan menjumpai engawa (beranda). Ketika duduk di beranda dan
menatap ke halaman rumah, Anda akan merasakan angin yang bertiup sepoi-sepoi. Di sini Anda
tetap bisa merasakan suasana alami meskipun berada di rumah.

Lantai 2: Tempat Budi Daya Ulat Sutra

Ketika menaiki anak tangga, sebelum sampai ke lantai 2, Anda akan menjumpai loteng tengah
dengan langit-langit rendah. Ruangan ini berfungsi untuk menyimpan perlengkapan yang
digunakan dalam budi daya ulat sutra.
Bagian utama dari proses budi daya ulat sutra ada di lantai 2 ini. Lantai 2 sama luasnya dengan
lantai 1. Akan tetapi, langit-langitnya sedikit lebih rendah dibanding lantai 1, seolah seperti
sebuah loteng. Dindingnya merupakan bagian dalam dari atap kayabuki yane.

Selain itu, di lantai 2 ini Anda dapat melihat alat-alat yang digunakan oleh keluarga Wada. Ada
periuk untuk menyimpan bahan-bahan makanan dan juga belanga yang bisa digunakan untuk
membuat lebih dari 10 porsi makanan.Di dekat perabotan terdapat foto sehingga akan
memudahkan Anda untuk membayangkan situasi pada masa itu.
Istana Matsumoto

Istana air semuram gagak dengan menara penjaga kayu


tertua di Jepang
Matsumoto  adalah lokasi di mana Istana Matsumoto berada, salah satu situs sejarah
Nagano paling menawan dan terkenal. Benteng abad pertengahan ini merupakan
Pusaka Nasional, salah satu istana bersejarah terpenting yang jangan sampai terlewat
jika Anda berkunjung ke Area Nagano .

Bobo.id – Istana Matsumoto adalah istana tertua di Jepang yang masih berdiri sampai sekarang.
Seperti apa keunikannya? Yuk, kita simak!

Dibangun 400 Tahun Lalu

Istana Matsumoto ini berusia lebih dari 400 tahun, lo. Pantas saja disebut istana tertua yang
masih bertahan.

Dibangun sekitar tahun 1592, istana ini merupakan salah satu dari 4 istana yang menjadi cagar
budaya Jepang.

Pada awalnya, istana ini didirikan sebagai benteng pertahanan, tempat para petinggi dan pejabat
negara.
Pada saat itu, sering terjadi perang di Jepang sehingga mereka membutuhkan tempat berlindung.

Baca juga: Istana-Istana yang Ada di Indonesia

Bagian-bagian Istana

Istana ini terdiri dari 5 bangunan dengan menara utamanya yang disebut Tenshu.

Di sekitar Tenshu, ada 4 bangunan tambahan yang lebih kecil.

Ada menara utara (Inui-ko-tenshu), koridor beratap (Watari-yagura), sayap selatan (Tatsumi-
tsuke-yagura), dan sayap berjendela lebar (Tsukimi –yagura).

O iya, di sekitar istana, ada sebuah danau yang menjadi pemisah antara istana dengan area luar.

Danau ini bisa menjadi penghambat bagi musuh yang mau menyerang istana.

Baca juga: Mengenal Istana Topkapi di Istanbul

Bagian Menara Utama

Dari luar, Tenshu terlihat memiliki 5 tingkat, tapi ternyata ada 1 tingkat tambahan, lo.

Tingkat tambahan ini berada di lantai 3 dan merupakan area yang paling aman karena tidak
terlihat dari luar.

Tingkat ketiga ini merupakan ruang rahasia yang terdapat lubang-lubang kecil di sepanjang
dindingnya.

Ada yazama, lubang berbentuk persegi panjang untuk para prajurit yang menggunakan panah.

Ada juga teppo-zama, lubang berbentuk persegi yang berukuran lebih kecil untuk para prajurit
yang menggunakan senapan.

Baca juga: Menengok Istana Panda

Keunikan Lainnya

Istana Matsumoto juga sering disebut sebagai Crow Castle atau Istana Burung Gagak. Kira-kira
kenapa, ya?

Yup, benar. Dinding istana ini sebagian besar berwarna hitam seperti burung gagak. Hi..hi..hi..

Kalau pergi ke Istana Matsumoto saat musim semi, kita bisa melihat pemandangan yang sangat
indah.
Ada lebih dari 300 pohon Sakura yang bunganya mekar secara bersamaan, lo.

Kalau pergi saat musim gugur, kita bisa melihat pemandangan indah, yaitu terbenamnya
matahari dan terbitnya bulan.

Wah, Bobo jadi penasaran dan ingin berkunjung ke Istana Matsumoto ini.

Jangan Lewatkan
 Salah satu dari banyak acara musiman di istana.
 Pantulan indah istana dalam siraman cahaya di parit air pada malam hari
 Menyaksikan ikan koi Jepang yang hidup di parit istana

Menuju Lokasi
Matsumoto cukup mudah dijangkau melalui berbagai jalur JR Line dari Stasiun
Shinjuku Tokyo, Nagoya, dan Kota Nagano.
Dari Shinjuku, naik Kereta Api Super Azusa yang menuju ke Matsumoto. Dari Kota
Nagano dan Nagoya, baik kereta api cepat terbatas JR Shinano. Terdapat juga layanan
bus yang nyaman dari Takayama yang berada dekat Prefektur Gifu.
Istana dapat ditempuh dengan berjalan kaki 15 menit ke sebelah utara Stasiun
Matsumoto. Anda juga bisa sampai dalam waktu lima menit menggunakan Bus Town
Sneaker yang berwarna-warni.

Menyusuri pekarangan istana yang megah


Istana Matsumoto adalah salah satu istana termegah di Jepang. Menara utamanya
yang berlantai lima dibangun pada akhir abad ke-16 dan merupakan menara istana
tertua yang masih bertahan di negara ini.
Dengan fasad yang gelap dan muram, istana ini juga dikenal sebagai “Istana Gagak”
Istana ini terkenal fotogenik, dengan parit lebar, jembatan berwarna merah terang, dan
ukiran batu asli, berlatar belakang Pegunungan Alpen Utara.

Memasuki halaman istana


Halaman bagian luar tidak dipungut biaya. Di sini Anda dapat melihat angsa berenang
di sekitar parit istana dan berdiri di tepi air untuk menyaksikan sekelompok ikan koi
muncul di permukaan. Datanglah kembali di malam hari saat istana diterangi cahaya
dan bergabunglah dengan warga lokal menikmati suasana sambil melihat pantulan
istana di atas air.
Pada siang hari, ninja berkostum dan samurai berkeliaran di taman, menghibur anak-
anak dan berpose untuk berfoto dengan para wisatawan dari seluruh dunia.
Naiki menara untuk merasakan sejarah
Dengan biaya murah Anda dapat memasuki halaman dalam istana. Walaupun menara
istana dahulu berfungsi sebagai benteng, para bangsawan tetap tinggal di balik
tembok-temboknya. Sekarang area ini merupakan taman yang indah di mana Anda
dapat melihat tampilan istana dari dekat sebelum memasukinya.

Mengamati seluruh detail istana


Menaiki tangga curam sambil melewati interior kayu asli Istana Matsumoto adalah
pengalaman yang tak terlupakan. Lubang untuk para pemanah serta tampilan
persenjataan dan baju besi abad pertengahan menghadirkan imajinasi pertempuran
kuno. Pemandangan dari area pengamatan di puncak ke seluruh kota dan Pegunungan
Alpen Utara Jepang sangatlah memukau.
Bersenang-senang di ambang gerbang istana
Periksalah jadwal acara Istana Matsumoto saat Anda berada di kota. Festival musiman
di pekarangan meliputi penabuhan taiko Jepang di musim panas, acara makan mie
soba pada musim gugur, dan festival patung es di musim dingin.
Musim semi di halaman istana
Ratusan pohon sakura di area luar parit Istana bermekaran pada bulan April. Halaman
istana semakin hidup dengan pesta melihat sakura, lebih menakjubkan lagi pada
malam hari saat diterangi cahaya.
Atraksi lain di Matsumoto
Dengan berjalan kaki sejenak di sekeliling istana, Anda akan menemukan pub dan
restoran di tepi sungai Nawate yang unik atau Jalan Frog. Distrik Nakamachi yang
dikelilingi ciri khas arsitektur bersejarah wajib untuk dikunjungi.

Nagoya Castle, Kastil Terbesar di Jepang


Putri Puspita - Jumat, 28 April 2017 | 08:59 WIB




Putri Puspita
Nagoya Castle, destinasi wisata menarik di Jepang. Foto: Putri Puspita | Bobo.ID

Keunikan budaya dan tradisi Jepang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Salah satu
tempat bersejarah yang dibuka sebagai tempat wisata adalah Nagoya Castle. Kastil ini
terletak di kota Nagoya dan memiliki pemandangan yang begitu indah.

Istana kerajaan

Nagoya Castle yang dibangun pada awal zaman Edo atas perintah Tokugawa Ieyasu ini
merupakan salah satu kastil terbesar di Jepang. Sepanjang sejarahnya, Nagoya Castle merupakan
istana yang sering hancur lebur saat perang dunia II.

Bangunan Nagoya Castle dibangun pada tahun 1612 untuk pertahanan dan mengamankan posisi
penting di jalan Tokaido serta menangkal serangan dari Osaka. Fungsi Nagoya Castle sebagai
tempat pertahanan tetap berlanjut pada periode restorasi Meiji. Pada masa ini, Nagoya Castle
menjadi benteng dan tempat tinggal tiga garis keturunan Tokugawa.

Putri Puspita
Nagoya Castle, destinasi wisata menarik di Jepang. Foto: Putri Puspita | Bobo.ID
Nagoya Castle terdiri dari beberapa bagian yang sambung menyambung.
Foto: Putri Puspita | Bobo.ID

Bagian-bagian kastil

Saat ini, Nagoya Castle selalu menjadi tujuan utama saat para wisatawan berkunjung ke Nagoya.
Nagoya Castle telah diubah menjadi museum modern yang sangat nyaman dan
direkomendasikan untuk dikunjungi. Arsitektur Nagoya Castle yang unik dan khas menjadi daya
tarik tersendiri bagi wisatawan.

Kastil ini terdiri dari donjon utama, donjon kecil di sekitarnya, dan Hommaru Palace. Donjon
utama Nagoya Castle terdapat 7 lantai yang dilengkapi dengan lift. Di lantai paling atas,
pengunjung melihat pemandangan kota Nagoya dari atas ketinggian dan bisa belanja souvenir
khas kastil ini. Souvenir yang banyak dijual di sini berbentuk Kinsachi atau Golden Shachihoko
(ikan berkepala harimau emas) yang menjadi simbol Nagoya Castle dan terdapat di kedua ujung
atap kastil ini.

Selain donjon utama, yang menarik dari kastil ini adalah Hommaru Palace yang terdapat di luar
area donjon utama. Bangunan ini dikatakan menjadi tempat tinggal sebenarnya para shogun
dengan susananya seperti zaman dulu. Homaru Palace mulai dibangun kembali pada tahun 2009
dan ditargetkan akan rampung seluruhnya tahun 2018 mendatang, dengan menghabiskan dana
sebesar 150 milyar Yen.

Putri Puspita
Nagoya Castle, destinasi wisata menarik di Jepang. Foto: Putri Puspita | Bobo.ID
Melihat pemandangan kota Nagoya dari puncak kastil.
Foto: Putri Puspita | Bobo.ID

Lumba-lumba emas

Salah satu benda yang paling terkenal dari Nagoya Castle adalah patung lumba-lumba berwarna
emas yang dijuluki Kinshachi. Ikan lumba-lumba emas ini merupakan lambang penting saat
masa sejarah yang dijadikan simbol otoritas para penguasa feodal di masa itu.

Ada juga patung yang disediakan untuk tempat berfoto di dalam kastil itu. Banyak wisatawan
yang memanfaatkan spot ini untuk berfoto. 

Putri Puspita
Nagoya Castle, destinasi wisata menarik di Jepang. Foto: Putri Puspita | Bobo.ID
Berfoto dengan patung ikan berwarna emas di Nagoya Castle.
Foto; Putri Puspita | Bobo.ID

Jika kalian ingin berwisata ke Nagoya Castle, sebelumnya harus membeli tiket masuk seharga
500 yen atau sekitar Rp 50.000. Datanglah sebelum pukul 16.00 karena tempat ini memiliki
kases masuk terakhir pada jam tersebut. Jika datang ke Nagoya Castle pada musim semi, maka
taman-taman di sekitarnya akan terlihat semakin indah karena banyak bunga yang bermekaran.

Istana Nagoya (名古屋城 Nagoya-jō) adalah istana yang terletak di kota Nagoya, Prefektur
Aichi, Jepang. Di sekeliling istana terdapat Taman Meijō. Istana ini merupakan tempat kediaman
Keluarga Tokugawa-Owari selama 17 generasi. Istana Nagoya disebut-sebut sebagai salah satu
dari 3 istana terbaik di Jepang yang pernah dibangun Kato Kiyomasa dan Tōdō Takatora. Dua
istana lainnya adalah Istana Osaka dan Istana Kumamoto.

Di atas atap menara utama terdapat dua ekor shachi (ikan legenda berkepala harimau) dari emas
murni, sehingga Istana Nagoya terkenal sebagai Istana Shachi Emas atau Istana Emas. Ikan
shachi dari emas juga merupakan lambang kota Nagoya.

Oda Nobunaga lahir di kompleks bangunan lama Istana Nagoya (那古野城 Nagoya-jō) yang
lokasinya berada di kompleks Istana Nagoya yang sekarang, tepatnya di kawasan Ninomaru.
Kawasan Istana Nagoya yang lama pernah menjadi tanah milik klan Oda dan klan Imagawa.
Ikan shachi (shachihoko) dari
emas murni

Wisata Sejarah Peninggalan Zaman Edo di


Nagoya, Kastil Jadi Simbol Kejayaan
Travelling
5 November 2016, 18:30:00 WIB
MAIN CASTLE TOWER: Menara utama Nagoya Castle yang hancur saat Perang Dunia II kini
difungsikan sebagai museum. Beragam artefak dan koleksi senjata keluarga Tokugawa tersimpan
rapi. (Naufal Widi Asmoro/Jawa Pos/JawaPos.com)
Berita Menarik Lainnya

Berkunjung ke Jepang kurang lengkap jika tidak mampir ke salah satu kastilnya. Selain sejarah,
kita bisa tahu budaya Negeri Sakura. Salah satu yang terbesar adalah Nagoya Castle. Berikut
laporan wartawan Jawa Pos, NAUFAL WIDI ASMORO, yang barusan mengunjungi kastil itu.

KESAN pertama saat masuk ke Nagoya Castle adalah begitu tingginya penghargaan orang
Jepang terhadap cagar budaya. Tertata rapi. Bersih. Meski beberapa bagian masih dalam tahap
rekonstruksi, hal itu tidak mengurangi kenyamanan pengunjung.

Ya, saat mengunjungi Nagoya Castle dua pekan lalu, proses restorasi seluruh kompleks kastil
belum sepenuhnya rampung. Pada bagian Hommaru Palace, misalnya.

Di antara tiga tahap restorasi, masih ada satu tahap yang masih berlangsung. Yakni, Jorakuden
Hall. Jadwal pengerjaannya pada 2014-2018. Dua tahap yang sudah selesai adalah Omote Shoin
(main hall) dan Jodannoma.

Nagoya Castle terletak di Kota Nagoya, Prefektur Aichi. Kastil dibangun pada awal periode Edo
atas perintah Tokugawa Ieyasu, shogun pertama. Tepatnya pada 1610 dan selesai pada 1612.

Fungsi awal Nagoya Castle adalah menangkal serangan dari Osaka. Setelah Restorasi Meiji
(1868), Nagoya Castle digunakan sementara sebagai istana oleh kaisar.
Penulis bersama rombongan yang hendak menuju Suzuka menghadiri The 17th Safety Japan
Instructors Competition 2016 menyempatkan mampir ke Nagoya Castle.

Dari Shiyakusho Station (City Hall), cukup berjalan kaki tidak lebih dari 400 meter menuju
gerbang Nagoya Castle. Persisnya lewat sisi timur.

Dari east gate menuju area Hommaru dan main castle tower, pengunjung akan melewati area
Ninomaru. Cukup luas. Ada Ninomaru Garden dan Ninomaru Square.

Kami datang ke Jepang saat musim gugur. Jadi, meski saat itu tengah hari, cuaca tidak panas.
Suhu udara sekitar 22-25 derajat Celsius. Suasananya asri dengan beberapa pohon tinggi.
Sesekali tampak burung gagak terbang.

Hinggap dari satu pohon ke pohon lain. Juga, mendarat di pucuk kastil. Lingkungannya tenang.
"Nagoya Castle memang menjadi salah satu tempat istirahat kaisar, tapi bukan tempat tinggal
utama," ujar Edo, warga negara Indonesia yang sudah 13 tahun tinggal di Jepang.

Di area Hommaru, ada Hommaru Palace. Bangunannya tampak khas dengan warna keemasan.
Bagian dalamnya didominasi bangunan kayu. Bangunan yang ada saat ini merupakan hasil
restorasi pada 2009.

Untuk masuk Hommaru Palace, pengunjung harus melepas alas kaki. Menara utama juga ada di
area Hommaru. Bangunan tujuh lantai itu kini difungsikan sebagai museum.

Ada berbagai lukisan, artefak, hingga koleksi senjata keluarga Tokugawa yang tersimpan rapi.
"Semua tertata. Inilah orang Jepang yang merawat dengan baik benda-benda cagar budaya," kata
Edo.

Salah satu spot menarik di dalam tower adalah replika patung sepasang lumba-lumba emas yang
ada di pucuk Nagoya Castle. Namanya Kinshachi. Letaknya di lantai 5. Juga, ada beragam batu
yang diukir.

Sementara itu, di lantai dasar terdapat sisa-sisa puing Nagoya Castle. Ya, menara utama dan
Hommaru Palace sebenarnya porak-poranda selama Perang Dunia II (1945). Bangunan hancur
karena serangan udara.

Namun, sebagai simbol kejayaan Nagoya, kastil dibangun lagi pada 1959. Dengan bangunan
utama yang dikelilingi taman, ada banyak pohon sakura yang pasti indah saat mekar.

Selain Ninomaru di sisi timur, ada Nishinomaru di barat dan Ofukemaru di sisi barat laut.
"Waktunya saat musim semi," ujar salah seorang penjaga gate. Ya, semoga saja Maret-Mei nanti
bisa ke sana lagi, hehe… (*/c7/sep/JPG)

Nyaman Berkeliling Nagoya Castle


Siap-siap capek saat berkeliling Nagoya Castle. Sebagai salah satu kastil terbesar di Jepang,
landmark Kota Nagoya itu memiliki area yang luas. Meski tersedia lift, menaiki tujuh lantai di
the main castle tower dengan tangga membuat pengunjung lebih mengetahui setiap detail kastil.

– Pastikan menggunakan alas kaki yang nyaman untuk berjalan jauh dan naik turun tangga.
– Persiapkan air minum. Namun, jangan meminumnya saat berada di dalam kastil.
– Perhatikan larangan penggunaan flash saat memotret di area tertentu.

Anda mungkin juga menyukai