Anda di halaman 1dari 8

Upacara Minum Teh Jepang (CHANOYU)

22.08 kebudayaan jepang (nihon no bunka) ada yang sudah pernah melihat upacara minum teh jepang? kalau tidak pernah melihat secara langsung, paling tidak cobalah melihat videonya lewat youtube maupun media lainnya untuk menambah wawasan pengetahuan kebudayaan jepang:) Arti kata Chanoyu sebenarnya adalah air panas untuk teh. Namun kemudian berkembang lebih luas menjadi upacara minum teh dalam tradisi Jepang, yang sangat dipengaruhi oleh Buddha Zen Itulah sebabnya, dalam chanoyu setiap peserta diharapkan mengalami ketenangan. Karena chanoyu sendiri dianggap sebagai bagian dari meditasi untuk mendapatkan keseimbangan jiwa [ketenangan diri] Dalam upacara ini, teh disiapkan oleh seorang ahli khusus dan disajikan untuk sekelompok kecil orang, dengan tata cara tertentu. Istilah chanoyu sendiri bisa juga disebut chadou atau sadou. Untuk bisa menjadi ahli chanoyu, dibutuhkan pengetahuan mendalam tentang tipe teh, kimono, kaligrafi Jepang, ikebana dan berbagai pengetahuan tradisional lain. Itulah sebabnya tak sembarangan orang bisa menjadi ahli chanoyu, bahkan mungkin dibutuhkan proses belajar puluhan tahun. Dan bagi orang-orang yang ingin ikut ambil bagian dalam chanoyu pun diwajibkan memiliki pengetahuan etika yang berlaku dalam upacara ini. Hal ini tak mengherankan, karena chanoyu telah menjadi salah satu bagian paling penting dari tradisi Jepang. Tradisi minum teh sendiri sudah dikenal bangsa Jepang sejak abad ke-9, dibawa oleh biksu Jepang Eichu yang saat itu baru kembali dari China. Di negri asalnya, China, tradisi minum teh konon telah ada sejak sebelum peradaban Masehi dimulai. Sama seperti di China, kebiasaan minum teh di Jepang awalnya adalah untuk tujuan medis, namun kemudian berkembang menjadi kegemaran dan bahkan lalu menjadi tradisi yang unik. Pada abad 12, jenis teh yang baru, Matcha, diperkenalkan oleh Eisai, seorang biksu Jepang yang juga baru kembali dari China. Teh hijau dalam bentuk bubuk ini awalnya digunakan untuk ritual keagamaan di biara Budha Zen. Matcha berasal dari tanaman yang serupa dengan teh hitam, namun tidak difermentasi, melainkan digiling gingga berbentuk tepung. Pada abad 16 tradisi minum teh telah menyebar ke seluruh golongan masyaraakat di Jepang. Figure yang paling dikenal dalam dunia chanoyu saat itu adalah Sen no Rikyu, yang mengajarkan konsep ichi-go-ichi-e, bahwa setiap pertemuan chanoyu harus dianggap berharga, karena hal itu tak dapat diulangi lagi. Prinsip yang dianutnya: harmoni, penghormatan, kemurnian, dan ketenangan tetap menjadi prinsip dasar chanoyu hingga saat ini. Jika menuruti tradisi Jepang, chanoyu biasanya diadakan pada sebuah ruang tertentu yang disebut chasitsu [artinya ruang teh]. Terdapat 2 jenis chasitsu, yaitu sebuah bangunan tersendiri yang terdiri dari beberapa ruang [di Inggris juga memiliki tradisi minum teh, dikenal sebagai tea houses/rumah teh]; atau ruangan yang berada dalam suatu bangunan namun dikhususkan untuk upacara minum teh [dikenal di Inggris sebagai tea rooms/ruang teh].

http://mengenalbahasa.blogspot.com/2012/08/upacara-minum-teh-jepangchanoyu.html

ANEKA RAGAM BUDAYA JEPANG (BUNKA, MATSURI, ONGAKU, EIGA , IRO-IRO ARU)

Negara Jepang kaya dengan berbagai kebudayaan leluhurnya yang beraneka ragam. Walaupun saat ini perkembangan teknologi di Jepang terus up date dalam hitungan perdetik , namun sisi tradisional masuh terus dilestarikan hingga sekarang ini. Berikut ini adalah salah satu dari berbagai macam kebudayaan Jepang yang masih terus berlangsung hingga saat ini : Matsuri (, Matsuri) adalah kata dalam bahasa Jepang yang menurut pengertian agama Shinto berarti ritual yang dipersembahkan untuk Kami, sedangkan menurut pengertian sekularisme berarti festival, perayaan atau hari libur perayaan. Matsuri diadakan di banyak tempat di Jepang dan pada umumnya diselenggarakan jinja atau kuil, walaupun ada juga matsuri yang diselenggarakan gereja dan matsuri yang tidak berkaitan dengan institusi keagamaan. Di daerah Kyushu, matsuri yang dilangsungkan pada musim gugur disebut Kunchi. Sebagian besar matsuri diselenggarakan dengan maksud untuk mendoakan keberhasilan tangkapan ikan dan keberhasilan panen (beras, gandum, kacang, jawawut, jagung), kesuksesan dalam bisnis, kesembuhan dan kekebalan terhadap penyakit, keselamatan dari bencana, dan sebagai ucapan terima kasih setelah berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas berat. Matsuri juga diadakan untuk merayakan tradisi yang berkaitan dengan pergantian musim atau mendoakan arwah tokoh terkenal. Makna upacara yang dilakukan dan waktu pelaksanaan matsuri beraneka ragam seusai dengan tujuan penyelenggaraan matsuri. Matsuri yang mempunyai tujuan dan maksud yang sama dapat mempunyai makna ritual yang berbeda tergantung pada daerahnya. Pada penyelenggaraan matsuri hampir selalu bisa ditemui prosesi atau arak-arakan Mikoshi, Dashi (Danjiri) dan Yatai yang semuanya merupakan nama-nama kendaraan berisi Kami atau objek pemujaan. Pada matsuri juga bisa dijumpai Chigo (anak kecil dalam prosesi), Miko (anak gadis pelaksana ritual), Tekomai (laki-laki berpakaian wanita), Hayashi (musik khas matsuri), penari, peserta dan penonton yang berdandan dan berpakaian bagus, dan pasar kaget beraneka macam makanan dan permainan. Sejarah Matsuri berasal dari kata matsuru (, matsuru? menyembah, memuja) yang berarti pemujaan terhadap Kami atau ritual yang terkait. Dalam teologi agama Shinto dikenal empat unsur dalam matsuri: penyucian (harai), persembahan, pembacaan doa (norito), dan pesta makan. Matsuri yang paling tua yang dikenal dalam mitologi Jepang adalah ritual yang dilakukan di depan Amano Iwato. Matsuri dalam bentuk pembacaan doa masih tersisa seperti dalam bentuk Kigansai (permohonan secara individu kepada jinja atau kuil untuk didoakan dan Jichinsai (upacara sebelum pendirian bangunan atau konstruksi). Pembacaan doa yang dilakukan pendeta Shinto untuk individu atau kelompok orang di tempat yang tidak terlihat orang lain merupakan bentuk awal dari matsuri. Pada saat ini, Ise Jing merupakan salah satu contoh kuil agama Shinto yang masih menyelenggarakan matsuri dalam bentuk pembacaan doa yang eksklusif bagi kalangan terbatas dan peserta umum tidak dibolehkan ikut serta.

Sesuai dengan perkembangan zaman, tujuan penyelenggaraan matsuri sering melenceng jauh dari maksud matsuri yang sebenarnya. Penyelenggaraan matsuri sering menjadi satu-satunya tujuan dilangsungkannya matsuri, sedangkan matsuri hanya tinggal sebagai wacana dan tanpa makna religius. Tiga matsuri terbesar * Gion Matsuri (Yasaka-jinja, Kyoto, bulan Juli) * Tenjinmatsuri (Osaka Temmangu, Osaka, 24-25 Juli) * Kanda Matsuri (Kanda Myjin, Tokyo, bulan Mei) Matsuri yang terkenal sejak dulu Daerah Tohoku * Nebuta Matsuri (kota Aomori, bulan Agustus) dan Neputa Matsuri (kota Hirosaki, bulan Agustus) * Kant Matsuri (kota Akita, bulan Agustus) * Sendai Tanabata Matsuri (kota Sendai, bulan Agustus) Daerah Kanto * Chichibuyo Matsuri (kota Chichibushi, Prefektur Saitama, 2-3 Desember) * Sanja Matsuri (Asakusa-jinja, Tokyo, bulan Mei) * Sann Matsuri (Hie-jinja, Tokyo, bulan Juni) Daerah Chubu * Owaraf no bon (kota Toyama, Prefektur Toyama, bulan September) * Shikinenzei Onbashira Daisai (kota Suwa, Prefektur Nagano, diadakan setiap 6 tahun sekali, terakhir diadakan bulan April-Mei, 2004). * Takayama Matsuri (kota Takayama, Prefektur Gifu, bulan April dan bulan Oktober) * Furukawa Matsuri (kota Hida, Prefektur Gifu, bulan April) Daerah Kinki * Aoi Matsuri (Kyoto, bulan Mei) * Jidai Matsuri (Heian-jingu, Kyoto, bulan Oktober) * Tdaiji Nigatsud Shuni-e atau dikenal sebagai Omizutori (Nigetsu-d, kuil Tdaiji, Nara, 12 Maret) * Kishiwada Danjiri Matsuri (Kishiwada, Prefektur Osaka, 14-15 September) * Nada no Kenka Matsuri dan Bansh no Aki Matsuri (Prefektur Hyogo, diselenggarakan lebih dari seratus jinja di daerah Bansh dengan pusat keramaian di kota Himeji di bulan Oktober) * Nachi no Hi Matsuri (Nachi Katsuura, Prefektur Wakayama, bulan Juli) * Aizen Matsuri, Tenjinmatsuri dan Sumiyoshi Matsuri yang dikenal sebagai "Tiga Matsuri Musim Panas Terbesar di Osaka" (Prefektur Osaka, bulan Juni-Juli) Daerah Chugoku dan Shikoku * Saidaiji Ey (Okayama, Prefektur Okayama, bulan Februari) * Awa Odori (Tokushima, Prefektur Tokushima, 12-15 Agustus)

Daerah Kyushu * Hakata Gion Yamakasa (Fukuoka, Prefektur Fukuoka, bulan Juli) * Nagasaki Kunchi (Nagasaki, Prefektur Nagasaki, 7-9 Oktober) * Karatsu Kunchi (Karatsu, Prefektur Saga, bulan November) Pengertian lain Dalam bahasa Jepang, kata "matsuri" juga berarti festival dan aksara kanji untuk matsuri (, matsuri?) dapat dibaca sebagai sai, sehingga dikenal istilah seperti Eigasai (festival film), Sangy-sai (festival hasil panen), Ongaku-sai (festival musik) dan Daigaku-sai (festival yang diadakan oleh universitas). Shimin Matsuri adalah sebutan untuk matsuri yang diselenggarakan pemerintah daerah atau kelompok warga kota dengan maksud untuk menghidupkan perekonomian daerah dan umumnya tidak berhubungan dengan institusi keagamaan. Festival dan Matsuri yang lain * Festival Salju Sapporo (Sapporo, Prefektur Hokkaido, bulan Februari) * Festival Salju Iwate (Koiwai Farm, Shizukuishi, Prefektur Iwate, bulan Februari) * YOSAKOI Sran Matsuri (Sapporo, Hokkaido, bulan Juni) * Niigata Odori Matsuri (Niigata, Prefektur Niigata, pertengahan bulan September) * Odawara Hj Godai Matsuri (kota Odawara, Prefektur Kanagawa) * Yosakoi Matsuri (kota Kochi, Prefektur Kochi, 9-12 Agustus) * Hakata dontaku (3-4 April, kota Fukuoka) * Hamamatsu Matsuri (3-5 Mei, kota Hamamatsu, Prefektur Shizuoka) * Wasshoi Hyakuman Natsu Matsuri (kota Kita Kysh, Prefektur Fukuoka, hari Sabtu minggu pertama bulan Agustus) dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Matsuri

KEISTIMEWAAN BUNGA SAKURA BAGI MASYARAKAT JEPANG Sakura adalah bunga yang selalu diidentikkan dengan negara Jepang yang mekar setiap tahun ketika haru (musim semi). Sakura merupakan icon penting bagi negara Jepang yang juga sering diidentikkan keindahan dan kecantikan sehingga kata sakura dijadikan sebagai nama untuk nama perempuan yang melambangkan kecantikan dan keindahan. Selain itu, motif bunga sakura dapat juga kita temukan di berbagai-macam barang seperti pakaian (kimono), alat-alat tulis dan peralatan rumah tangga. Jenis Bunga Sakura Zaman dahulu sakura tumbuh secara alami di gunung dan taman. Jenisnya pun tidak begitu banyak, tapi sekarang karena tingginya ilmu pengetahuan sudah ada 300 jenis bunga sakura. Semua jenis bunga sakura itu merupakan hasil persilangan bunga sakura dari bebagai jenis yang tumbuh dipelbagai daerah di Jepang. Namun, di antara 300 jenis bunga sakura itu ShomeiYoshinolah yang paling terkenal. Shomei Yoshino adalah bunga sakura yang dihasilkan dari persilangan bunga sakura yang dilakukan pada zaman Edo. Warnanya putih bersih berona pink pucat terutama dekat tangkainya. Bunga sakura jenis shomei yoshino ini butuh waktu satu minggu dari mulai kuncup sampai gugur, namun dapat juga lebih cepat kalau keadaan cuaca tidak bagus misalnya hujan lebat dan angin kencang. Sakura yang mekar dan mulai berguguran terlihat putih dari puncak pohon sampai ke bawah. Mekarnya Bunga Sakura Hari mekar bunga sakura berbeda-beda di tiap-tiap daerah karena Jepang negara yang memanjang sehingga ada perbedaan sebesar 20antara sisi utara dan sisi selatan yang menyebabkan iklim Jepang juga berbeda, yakni makin ke utara waktu mekar bunga sakura makin lambat. Bunga sakura pertama kali mekar di Okinawa, yaitu pada pertengahan bulan Januari. Di Kyushu bunga sakura mekar pada akhir bulan Maret, sedangkan di Tokyo bunga sakura mekar di awal bulan April. Di Hokkaido bunga sakura mekar bulan Mei. Mekarnya bunga sakura ini menandakan datangnya haru (musim semi) dan bertepatan dengan tahun ajaran baru serta masa penerimaan karyawan baru. Spoiler for sakura:

Pada saat bunga sakura hampir mekar, di tv ada pemberitaan tentang perkiraan kapan bunga sakura kuncup dan mekar sempurna (mankai). Hari mekarnya bunga sakura sangat ditunggutunggu oleh orang Jepang. Biasanya, pada hari mekarnya bunga sakura orang-orang berkumpul dan berpesta di bawah pohon sakura minum sake atau bir, menyanyi atau berdiskusi sambil menikmati keindahan bunga sakura. Acara ini disebut ohanami. Bunga sakura tidak hanya sedap dipandang, tapi juga nikmat diminum dalam bentuk teh bunga sakura, yang lebih dikenal dengan sebutan sakuracha. Teh bunga Sakura umumnya diminum pada kesempatan-kesempatan istimewa seperti pesta pernikahan. Selain dijadikan teh, bunga sakura juga dapat digunakan untuk melapisi mochi ketika membuat kue sakura mochi. Perlu teknik khusus untuk membuat sakura mochi ini karena kelopak bunga sakura itu kecil. Meski saat ini hampir semua tempat (sekolah,

taman, kuil) ditumbuhi pohon bunga sakura, tapi tidak semua tempat cocok dijadikan tempat untuk melihat bunga sakura. Spoiler for sakura: Mekarnya bunga Sakura memang memiliki makna tersendiri yang mungkin tidak akan pernah bisa terungkapkan dengan untaian kata-kata. Sebuah makna kesejukan, keheningan, kebahagiaan dan ketenangan. Sakura juga bermakna perpisahan saat bunga sakura mulai jatuh berguguran di tiup angin. Kecantikan bunga sakura juga memiliki arti spiritual dan filosofis tentang kehidupan manusia. Bagi orang Jepang, bunga itu menyimbolkan kegembiraan dan kesedihan serta mengingatkan manusia untuk selalu bersyukur dalam menghargai kehidupan dan kesedihan. Sakura juga mengingatkan bahwa segalanya memiliki kebalikan. Ada sedih, ada gembira. Ada hidup, ada saatnya mati. Ada saatnya merekah dengan indahnya dan ada saatnya berguguran. Dan itulah yang bunga sakura lakukan, mekar dengan memberikan keindahan bagi jiwa-jiwa yang berkelana. Itulah mengapa di setiap mekarnya bunga sakura, keluarga jepang merayakannya dengan berkumpul bersama, menyusuri taman sembari melakukan renungan dan menikmati hidangan di bawah pohon sakura. Perayaan ini dinamakan Hanami. Diposkan oleh Anita Anita di 23.25

http://anitaaratnasari.blogspot.com/2011/10/keistimewaan-bunga-sakurabagi.html

Keistimewaan jepang
Salah satu keistimewaan Jepang adalah kemajuan tidak mengubah sedikit pun cara hidup rakyatnya.
SALAH SATU KEISTIMEWAAN JEPANG adalah kemajuan tidak mengubah sedikit pun cara

hidup rakyatnya. Meskipun dikenal sebagai salah satu negara paling maju di dunia, rakyat Jepang masih menerapkan sebagian besar cara hidupnya sesuai tradisi. Nilai-nilai tradisional masih dapat dilihat dari sikap, cara berpikir, bekerja, berpakaian, bahasa, dan makanan mereka. Bangsa Jepang sadar bahwa untuk mencapai kemajuan, mereka harus mampu menyesuaikan nilai tradisi dengan nilai baru dari luar. Setiap bangsa pasti akan mengalami masa transisi ketika dunia mengalami perubahan pesat. Tradisi berubah menjadi modern. Ini fenomena yang bersifat global dan tidak satu negara pun yang dapat menghindarinya. Dalam masa perubahan atau transisi, bangsa yang tidak mampu melakukan penyesuaian pasti akan menghadapi berbagai masalah. Misalnya krisis identitas, konflik antar bangsa dan penjajahan bentuk baru. Kelebihan bangsa Jepang: adalah mereka mampu menyesuaikan diri dengan segala perubahan tanpa kehilangkan identitas dan jati diri yang telah mengakar kuat. Kemajuan dan pembangunan di Jepang dalar kurun 50 tahun ini membawa banyak perubahan pada cara hidup penduduknya. Peningkatan taraf hidup dan biaya hidup menyebabkan harga barang di Jepang sebagai yang termahal di dunia. Banyak protes yang dilakukan masyarakat Jepang menanggapi masalah itu. Golongan yang merasakan akibatnya adalah yang pendapatannya tidak pernah mencukupi keperluan hidupnya. Menurut sebuah penelitian, perbandingan biaya hidup di TOKYO hampir melebihi 1,5 kali lipat biaya hidup di New York, Paris, dan Berlin. Biaya hidup yang terlalu tinggi menjadi kenyataan yang harus dihadapi bangsa Jepang. Namun mereka sudah terbiasa dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut cara yang mereka lakukan adalah bekerja lebih keras daripada bangsa lain. Bangsa Jepang sangat mementingkan pekerjaan mereka karena pekerjaan memberikan jaminan sosial pada mereka. Mereka sanggup menghabis sebagian besar waktunya di tempat kerja dan jarang pulang cepat ke rumah. Pulang cepat menghasilkan banyak makna dari konotasi negatif bahwa orang tersebut diberhentikan atau sudah tidak bekerja. Tidak mudah menyesuaikan diri dengan kehidupan di Jepang. Bagi mereka yang baru pertama kali ke Jepang mungkin akan mengalami goncangan budaya. Cara hidup bangsa Jepang berbeda dengan bangsa Asia yang lain. Mereka senantiasa bergerak

gesit dan berjalan cepat. Mereka selalu mengejar waktu. Kehidupan di Jepang serba cepat dan tidak ada istilah lamban dalam kamus kehidupan mereka. Saat berada dalam bus ataupun kereta api, mereka tidak membuang waktu. Waktu yang ada mereka gunakan untuk membaca, meskipun bahan bacaan mereka adalah komik atau majalah. Sejak dulu, bangsa Jepang terbiasa tidak membuang-buang waktu. Sikap seperti itu masih diterapkan, meski telah hidup dalam dunia modern yang mementingkan kepuasan pribadi. Karena sikap tidak suka membuang waktu itu pula, bangsa Jepang bekerja dan mencari nafkah sepanjang waktu. Bagi yang ingin meniru cara hidup bangsa Jepang, harus bisa berhemat. Menabung merupakan salah satu budaya mereka. Gaji mereka tinggi, tapi tidak setara dengan biaya hidup yang sangat tinggi pula. Keadaan itu tidak hanya memaksa mereka berhemat, tapi mereka juga harus melakukan penyesuaian pada setiap perubahan dalam ke hidupan sehari-hari. Perubahan itu meliputi bidang teknologi dan industri seperti kendaraan dan barang elektronik. Setiap hari terdapat teknologi dan barang baru di pasaran. Perkembangan dan perubahan teknologi di Jepang sangat cepat sehingga sulit dikejar negara-negara lain. Makanya Jepang menjadi pemimpin industri teknologi dan keilmuan. Siapa sangka, dan negara yang kaya dengan tradisi dan bergantung pada pertanian, Jepang mampu menguasai teknologi tingkat tinggi. Pihak Barat dikenal sebagai pencipta dan pelopor teknologi, tapi biasanya perusahaan-perusaha an Jepang yang bertanggung jawab memasarkan teknologi itu. Teknologi itu milik orang Barat, tapi Jepang yang menguasai dan mendominasi penggunaan dan penjualannya. Setiap orang mampu menguasai teknologi jika mereka pandai menggunakannya. Bagi Jepang, persoalan tradisi dan transisi tidak penting. Hal yang lebih utama adalah bagaimana caranya menjual teknologi sebagai suatu produk yang diperlukan setiap orang. Jepang berhasil melakukannya dan mendahului bangsa lain di Asia untuk memanfaatkan segala ciptaan teknologi dari Barat. [ Fakta Menarik ] Cara hidup bangsa Jepang Bergerak cepat Berjalan cepat Selalu mengejar waktu Serba cepat Tidak membuang waktu

http://rizqianna.blogspot.com/2010/12/keistimewaan-jepang.html

Anda mungkin juga menyukai