Anda di halaman 1dari 8

Negara Jepang terkenal dengan adat dan

budayanya yang menakjubkan. Budaya tersebut


dipercaya menjadi penyebab
negara Jepang sangat maju dalam hal teknologi
dan sumber daya manusia
Berikut beberapa budaya masyarakat Jepang
yang unik dan istimewa.

1.    Sado
Orang Jepang punya kebiasaan minum teh. Jika
anda suka menonton film maupun anime Jepang,
pasti akan sering menemui adegan minum teh di
sebuah kedai ataupun di rumah. Kebiasaan
minum teh ini disebut Sado.

Minum teh menjadi tradisi turun-temurun di


Jepang, bahkan menjadi sebuah upacara.
Masyarakat Jepang melakukan upacara ini
dengan penuh penghayatan. Minum teh dilakukan
di ruangan tradisional khusus yang
berlantai Tantami.

Sejarah Sado
Tradisi minum teh punya sejarah yang panjang.
Sado sudah dilakukan sejak abad ke-9. Dalam
teks kuno, Nihon Koki, dikisahkan ada seorang
biksu buddha bernama Eichu yang kembali dari
China.

Biksu tersebut menemui kaisar dan menyajikan


teh. Serangkaian prosesi tersebut kemudian
disebut dengan
Sado.

Makna Sado
Minum teh bukanlah kebiasaan biasa untuk
bersantai-santai. Sado memiliki filosofi yang
sangat mendalam bagi orang Jepang.

Mereka meyakini dalam sebuah prosesi minum


teh terdapat filosofi Wabi Sabi, yaitu estetika yang
mengandung nilai spiritual. Biasanya, dalam
upacara sado terdapat instrukturnya. Ia akan
mendapingi dan mengarahkan langkah-langkah
sado yang benar.

2. Sumo
Jepang mempunyai olah raga beladiri yang sangat
populer, yakni Sumo. Meski tergolong sebagai
gulat tradisional, namun beberapa masyarakat
masih mempraktikannya sampai sekarang.

Biasanya, sumo dilakukan oleh dua pegulat yang


memiliki badan gempal. Namun sebenarnya olah
raga ini tidak menetapkan aturan berat badan.
Faktanya, para pegulat menaikan berat badan
mereka agar tidak mudah dirobohkan.

Peraturan pertandingan sumo cukup menarik.


Pegulat akan saling menjatuhkan atau saling
dorong hingga keluar dari lingkaran arena
pertarungan. Jika salah satu pegulat keluar
dari ring, maka dia dinyatakan kalah.

Sejarah Sumo
Sumo muncul pertama kali pada era Jepang kuno.
Kemudian sumo modern mengalami
perkembangan pada Zaman Edo. Menurut
sejarah, masyarakat Jepang melakukan olahraga
ini untuk menghibur dewa dalam ajaran Shinto.

Makna Sumo
Sumo tak sekadar olahraga, namun di dalamnya
terdapat nilai-nilai spiritual. Ritual tersebut
dilakukan dalam bentuk purifikasi ring memakai
garam, meminum air suci, menggantung miniatur
kuil Shinto.

Sebelum memulai pertandingan, para pegulat


biasanya akan menepuk tangan. Mereka
melakukan gerakan tersebut untuk memanggil
dewa. Sementara wasit sumo berdandan seperti
pendeta Shinto.

3. Matsuri
Masyarakat Jepang suka sekali
menyelenggarakan festival. Dalam bahasa
Jepang, ‘festival’ disebut dengan ‘Matsuri’.
Berbagai macam festival diselenggarakan di
Jepang, tiap tahunnya, mulai dari festival musim
gugur, tahun baru, keagamaan, musim panas, dan
sebagainya.
Matsuri dilakukan bukan hanya untuk bersenang-
senang atau berpesta, namun di dalamnya
memuat unsur-unsur spiritual. Masyarakat Jepang
menggelar festival untuk menghormati dan
menyampaikan syukur atas berkah yang diberikan
para dewa.

Setiap penyelenggaraan matsuri selalu disertai


dengan mikoshi. Mikoshi adalah miniatur kuil. Para
peserta festival akan mengarak keliling miniatur
tersebut.  Mereka meyakini, mikoshi menjadi
kendaraan yang ditumpangi para dewa.

Mikoshi dipanggul oleh orang-orang yang


mengenakan kostum Hanten atau Happi. Para
pemanggul mengangkat mikoshi di atas pundak
mereka sambil berjalan mengelilingi kawasan
festival.

Dalam perayaan matsuri juga terdapat sebuah


tarian yang bernama Bon Odori. Tarian
penghormatan leluhur ini diselenggarakan pada
periode Bon (Juli dan Agustus). Akar tarian ini
berasal dari kepercayaan Buddha.
Selain sebagai bentuk syukur, matsuri juga
dipercaya dapat menyerap bala atau hal buruk,
menyucikan diri maupun lingkungan dari
malabahaya, dan memohon panen yang
berlimpah.

Anda mungkin juga menyukai