17-1006-Dhinar Patliani P
17-1006-Dhinar Patliani P
1.2 Tujuan
Ada pun tujuan dari praktikum ini sebagai berikut :
2.1 Iklim
Iklim adalah perpaduan dari semua unsur dalam satu
gabungan yang berasal dari proses iklim terkait. Factor yang
menentukan kondisi atmosfer dapatdipakai dalam klasifikasi
iklim. Akan tetapi, kriteria yang dipakai untuk membedakan
jenis iklim sebaiknya mencerminkan iklim itu sendiri
(Tjasyono,2004)
Klasifikasi iklim untuk wilayah Indonesia (Asia
Tenggara umumnya) seluruhnya dikembangkan dengan
menggunakan curah hujan sebagaikriteria utama,
mengungkapkan bahwa dengan adanya hubunga sistematik
antaraunsur iklim dengan pola tanam dunia telah
melahirkan pemahaman baru tentangklasifikasi iklim,
dimana dengan adanya korelasi antara tanaman dengan
unsursuhu atau presipitasi menyebabkan indeks suhu atau
presipitasi dipakai sebagaikriteria dalam pengklasifikasian
iklim (Djaenudin, dkk. 2002)
Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman
yang jelas merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi
iklim. Unsur iklim yang seringdipakai adalah suhu dan
curah hujan (presipitasi). Klasifikasi iklim umumnya sangat
spesifik yang didasarkan atas tujuan penggunaannya,
misalnya untuk pertanian, penerbangan atau kelautan.
Pengklasifikasian iklim yang spesifik tetap menggunakan
data unsur iklim sebagai landasannya, tetapi hanya memilih
data unsur-unsur iklim yang berhubungan dan secara
langsung mempengaruhi aktivitas atau objek dalam bidang-
bidang tersebut (Lakitan, 2002).
2.2 Keragaman Iklim
Indonesia berada di daerah katulistiwa yang dikenal
sebagai benua maritim. Karakteristik dari unsur-unsur
meteorologi khususnya curah hujan di atas wilayah Indonesia
sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim monsun yakni adanya
perbedaan musim basah dan musim kering yang jelas.
Tingginya variabilitas iklim, pergeseran awal musim dan adanya
fenomena iklim ekstrim merupakan indikator terjadinya
perubahan iklim akibat pemanasan global. IPCC, (2007)
mendifinisikan perubahan iklim sebagai perubahan rata-rata
dan atau variabilitas faktor-faktor yang berkaitan dengan iklim
dan berlaku untuk satu periode yang panjang umumnya
puluhan tahun atau lebih.
Perubahan iklim secara statistik didefinisikan sebagai
perubahan kecenderungan baik naik atau turun dari unsur –
unsur iklim yang disertai keragaman harian, musiman maupun
siklus yang tetap berlaku untuk satu periode yang panjang.
Perubahan iklim diukur berdasarkan perubahan komponen
utama iklim, yaitu suhu atau temperatur, musim (hujan dan
kemarau), kelembaban dan angin. Dari variabel-variabel
tersebut variabel yang paling banyak dikemukakan adalah suhu
dan curah hujan (BMKG, 2011).
= 145 mm/bulan
Untuk Padi :
145 = 1,0 (0,82 R 30 R =118 mm/bulan
Untuk Palawija :
50 = 0,75 (0.82 R R
Angka 213 dan 118 dibulatkan menjadi 200 dan 100
mm/bulan yang digunakan sebagai batas penentuan bulan
basah dan kering, sehingga dibentuk kriteria sebagai berikut :
(1) Bulan Basah (BB) : Bulan dengan rata‐rata curah hujan
lebih dari
200 mm
(2) Bulan Lembab (BL) : Bulan dengan rata‐rata curah hujan
100‐200 mm
(3) Bulan Kering (BK) : Bulan dengan rata‐rata curah
hujan kurang
dari 100 mm
A nBB >9
B 7 nBB
D 3 nBB
E nBB
1 nBk
2 2 nBk
4 nBk
Sub
(3)
Tipe
(1) (4)
(2)
Tipe Utama =
Dimana : nBB = Jumlah curah bulan basah yang
berurutan
b. Sub Tipe
Oldeman membagi tipe iklim menjadi 4 katagori yaitu
A, B, C, D, dan E
Sub Tipe =
Dimana : nBK = Jumlah curah bulan kering yang
berurutan
3.6 Interpolasi Klasifikasi Spasial Oldeman
Interpolasi Klasifikasi Spasial Oldeman dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut :
(1) Membentuk Peta Tematik (Thematic Map) dengan metode
Grid, seperti tersaji pada gambar 3.6
Gambar 3.6 Penentuan Klasifikasi Oldeman
Keterangan : (1) Shet Data Hujan Bulan (H2004, H2005, …,
H2018)
(2) Shet Rekap rata-rata selama pengamatan
(3) Jumlah Bulan Basah
Oldeman_BB1(range1;range2)
Range 1 : Data Awal
Range 2 : Data Awal Bulanan (1,2, …, 12)
(4) Jumlah Bulan Kering
Oldeman_BK1(range1;range2)
Range 1 : Data Awal
Range 2 : Data Awal Bulanan (1,2, …, 12)
(5) Oldeman Tipe (Interger1;Interger2)
Interger 1 : jumlah bulan basah
Interger 2 : jumlah bulan kering
(6) Nomor Stasiun
Keterangan
Lokasi kegiatan
4.2 Stasiun Curah Hujan
1. Dam Klatakan
2. Dam Pono
3. Dam Pecoro
4. Sukorejo
5. Paleran
6. Dam Langkap
7. Dam Tugusari
8. Gumelar Timur
9. Darungan
10. Karang Bayat
1 Dam Klatakan 5 3 C 2
2 Dam P o n o 5 3 C 2
3 Dam Pecoro 5 3 C 2
4 Sukorejo 5 3 C 2
5 Paleran 2 5 E 8
6 Dam. Langkap 5 3 C 2
7 Dam. Tugusari 5 3 C 2
8 Gumelar Timur 2 5 E 8
9 Darungan 6 2 C 5
10 Karang Bayat 4 E 8
-
Gambar 4.3 Klasifikasi Oldeman UPT Curah Malang
1. Wilayah
2. Kemiringan
3. Jarak
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran