Anda di halaman 1dari 20

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA MINIMARKET DEWI SRI

DI SLEMAN

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh
Adhi Hilman Maulana
09.12.4210

kepada
JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014

i
ii
SALES INFORMATION SYSTEM IN DEWI SRI MINIMARKET

AT SLEMAN

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA MINIMARKET DEWI SRI

DI SLEMAN

Adhi Hilman Maulana

Bambang Sudaryatno

Jurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The development of science and technology especially in the field of information


technology is very rapidly. The computer is located is one of the most important supporting
factor for the smooth running of the activities of an institution or business .

Dewi Sri Minimarket not use sales information system because the minimarket is not
longer open , so not using adequate sales information systems that impact on service
delivery in the mini Dewi Sri , this thesis is also made based on literature Methods in the
making of this paper uses the method of observation and library research methods . Object of
this study is minimarket Dewi Sri is located at No. 1 Sambisari street, Purwomartani ,
Kalasan , Sleman , Yogyakarta .

Sales Information System On Minimarket Dewi Sri is made with the goals and
expectations for improved performance, increased service quality also , and facilitate the
work of employees in the recording of purchases, sales , and other reports on a daily, month
end and year end . Therefore, the authors are encouraged to make a thesis entitled On the
Sales Information System Mini Dewi Sri .

Keywords : Information Systems , Sales

iii
1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Di masa sekarang ini menuntut adanya perkembangan di segala macam bidang
tanpa terkecuali, sehingga kita harus dapat mengikuti apa yang ada pada zaman
sekarang bahkan untuk akan datang sekalipun. Kini segalanya sudah
dikomputerisasikan tanpa terkecuali bidang penjualan, karena penjualan berkaitan
dengan adanya pencacatan barang serta harga yang diperjual belikan dan juga kualitas
pelayanan yang harus ditingkatkan juga sehingga pembeli maupun pelanggan merasa
puas dengan pelayanan yang diberikan dan akan datang kembali.
Di dalam skripsi ini akan dijelaskan tentang sistem infomasi penjualan pada
minimarket Dewi Sri yang masih belum sepenuhnya menggunakan teknologi
komputerisasi sehingga penulis memutuskan bahwa minimarket Dewi Sri yang akan
dijadikan objek dalam penelitian ini.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat diuaraikan masalah yang ada pada
minimarket Dewi Sri adalah :
Bagaimana membuat sistem informasi penjualan yang akurat, efisien, cepat dan
mudah dalam penggunaanya di minimarket Dewi Sri ?
1.3 Batasan Masalah
Supaya pembahasan tidak menyimpang dari perumusan masalah yang ada, maka
batasan masalahnya antara lain :
1. Dalam mendapatkan kode barang, nama barang, jumlah barang yg dibeli, harga
satuan, harga total, sisa stok, laporan bulanan dan laporan tahunan.
2. Pembuatan sistem informasi penjualan ini mengguanakan bahasa pemrograman
Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000.
3. Tidak memberikan laporan penjualan secara hutang.
4. Sistem informasi penjualan ini digunakan pada bagian kasir dan pemilik.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain:
1. Merancang sistem informasi penjualan yang dapat membantu mempermudah
kerja pelayan serta pembuatan laporan hasil penjualan.

1
2. Sebagai salah satu syarat untuk meraih jenjang STRATA-1 pada SEKOLAH
TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK ”AMIKOM”
YOGYAKARTA.
1.5 Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis
1. Untuk menambah pengetahuan penulis tentang melakukan penelitian serta
mengimplementasikan ilmu yang didapat selama kuliah ke dalam aplikasi yang
menggunakan bahasa pemrograman visual basic 6.0 dan SQL server 2000.
2. Untuk mengetahui sejauh mana ilmu yang didapat penulis.
3. Untuk menjadi bekal di dunia kerja.
b. Bagi minimarket Dewi Sri
1. Mempermudah pencacatan penjualan, laporan bulanan dan laporan tahunan.
2. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
3. Untuk menambah pengetahuan tentang penggunaan sistem informasi penjualan.
1.6 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam pengerjaan skripsi ini dengan cara antara
lain:
1. Metode observasi
2. Metode kepustakaan
3. Metode kearsipan
1.7 Sistematika Penulisan
1. BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan , manfaat, metodologi penelitian.
2. BAB II LANDASAN TEORI
Di dalam bab ini ,menjelaskan teori sistem informasi, jual beli barang dan
perangkat lunak yang digunakan.
3. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab yang membahas tentang sistem yang ada, analisis kelemahan sistem,
kebutuhan sistem, kelayakan sistem dan perancangan sistem.
4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
Pengimplementasian sistem dan pengujian sistem yang telah dibuat.
5. BAB V PENUTUP
Membahas tentang kesimpulan dan saran tentang perancangan sistem.

2
2. Landasan Teori
2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Definisi Sistem


Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
1
mencapai suatu tujuan tertentu.

2.2 Konsep Dasar Informasi

2.2.1 Definisi Informasi


Robert N. Anthony dan John Dearden menyebut keadaan dari
sistem hubungannya dengan berakhirannya dengan istilah entropy.
Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang
2
disebut dengan negative entropy atau negentropy.

2.2.2 Siklus Informasi


Data ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model
dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch dengan
3
siklus informasi (information cycle).

2.2.3 Kualitas Informasi


Suatu informasi dikatakan berkualitas apabila ditunjang oleh tiga
hal, antara lain :
a) Akurat (accurate)
Informasi yang akurat harus bebas dari kesalahan dan tidak
menyesatkan. Informasi harus jelas mencerminkan maksud dan
tujuannya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi
sampai penerima informasi kemungkinan banyak gangguan yang
dapat merubah informasi tersebut.
b) Tepat Waktu (time lines)
Tepat waktu yaitu saat informasi datang pada penerima
tidak boleh terlambat.

1
Jogiyanto, HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik
Aplikasi Bisnis,(Yogyakarta:Andi Offset, 2005) hal. 1
2
Robert N. Anthony, John Dearden, Management Contorl Systems. (Edisi keempat; Illinois: Richard
D. Irwin, 1980), hal. 125-126.
3
John Burch, Gary Grudnitski, Information Systems Theory and Practice, (Edisi keempat; New York;
John Wiley & Sons, 1986), hal. 3.

3
c) Relevan (relevance)
Informasi yang relevan tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1 Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatum organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian ,mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
4
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan diperlukan.

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Penjualan


2.4.1 Definisi Penjualan
Penjualan adalah proses seseorang pembeli untuk membeli barang atau
jasa dengan secara langsung atau tidak langsung melalui media yang ada
2.4.2 Definisi Sistem Informasi Penjualan
Sistem informasi penjualan adalah suatu kumpulan informasi yang
mendukung proses pemenuhan kebutuhan suatu organisasi yang bertanggung jawab
untuk menyediakan informasi penjualan dan transaksi data dalam suatu kesatuan
proses yang saling terkait antar pembeli dan bersama – sama bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan.
2.5 Teori Analisis PIECES

Dalam mengidentifikasi masalah, harus dilakukan analisis terhadap kinerja,


informasi, ekonomi, keamanan aplikasi,dan pelayanan pelanggan. Panduan ini
dikenal dengan analisis PIECES (performance, information, economy, control,
efeciency, dan services). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah
utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul di permukaan bukanlah
masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja.
2.5.1 Teori Analisis Kinerja (Performance)
Untuk menganalisis kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu
tanggap. Jumlah produksi adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama
jangka waktu tertentu. Waktu tanggap adalah keterlambatan rata rata antara suatu
transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut.

4
Robert A. Leicth/K. Roscoe Davis, Accounting Information Systems, (New Jersey: Prentice-Hall,
1983), hal. 6.

4
2.5.2 Teori Analisis Informasi (Information)
Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan
informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan
menangnani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi
tidak dengan menambah jumlah informasi karena terlalu banyak informasi dapat
meningmbulkan masalah baru.
2.5.3 Teori Analisis Ekonomi (Economy)
Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu
proyek. Pijakan dasar bagi keanyakan manajer adalah biaya atau keuntungan.
Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya dan keutnungan.
2.5.4 Teori Analisis Keamanan (Control)
Tugas tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja
yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem,
mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, informasi,
dan persyaratan.
2.5.5 Teori Analisis Efesiensi (Efeciency)
Efesiensi menyangkut bagaimana mengasilkan output sebanyak –
banyaknya dengan input yang sekecil mungkin.
2.5.6 Teori Analisis Layanan (Services)
Pelayanan merupakan peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem,
peningkatan jumlah pelanggan dan pendapatan tidak terlepas dari kualitas pelayanan yang
diberikan oleh perusahaan.
2.6 Perancangan Sistem
2.6.1 Sistem Flowchart
Flowchart (Bagan Alir) merupakan representasi secara grafik dari satu
algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah. Dengan menggunakan
flowchart akan memudahkan melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan
dalam analisis masalah. Flowchart juga berfungsi sebagai fasilitas untuk
berkomunikasi antara pemrograman yang bekeja dalam tim suatu proyek . Flowchart
sistem yaitu diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yanf
digunakan dalam proses pengolahan data dan perhubungan antar peralatan tersebut.
Flowchart sistem digunakan untuk menggambarkan urutan langkah dalam
memecahkan masalah, tetapi hanya berisi prosedur dalam sistem yang dibentuk.
2.6.2 DFD

5
Data flow diagram adalah gambaran sistem secara logikal.
2.6.3 Normalisasi
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokkan data elemen
menjadi tabel – tabel yang menunjukkan entitas dan relasi, (Kristanto,1993).
Pada proses normalisasi terdapat bentul-bentul normalisasi diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Merupakan ini merupakan kumpulan data yang akan direkam,tidak ada keharusan
mengikuti suatu tertentu,dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.data di
kumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)
Bentuk Normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file
datar/rata),data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai field-field
berupa "atomic value",
3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi keteria
bentuk normal kesatu.Atribute bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada
kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. kunci field harus unik dan dapat
mewakili atribute lain menjadi anggotanya.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)
Untuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua
atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. dengan kata lain ,setiap
tribute bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan pada primary
key secara menyeluruh.
5. Beyce-Codd Normal Form(BCNF)
Beyce-Cold NOrmal form menpunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal
ketiga .untuk menjadi BCNF. Relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap
atribut harus bergantung fungsi pada atribut superkey.

6
2.7 Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0
2.7.1 Pengenalan Visual Basic 6.0
Visual basic menyediakan tool untuk membuat aplikasi yang sederhana
sampai aplikasi kompleks atau rumit baik untuk keperluan pribadi maupun untuk
5
keperluan perusahaan/instansi dengan sistem yang lebih besar .

2.8 SQL Server 2000


2.8.1 Pengenalan SQL Server 2000
Microsoft SQL server 2000 adalah salah satu produk andalah Microsoft untuk
database server.

5
Sunyoto, Andi, Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL, (Yogyakarta; Andi
Offset, 2007), hal. 1.

7
3. Analisis dan Perancangan Sistem

3.1 Tinjauan Umum


Pada tanggal 16 Agustus 2009 merupakan tanggal awal berdirinya usaha minimarket
Dewi Sri, namun pada awalnya minimarket Dewi Sri merupakan warung kelontong biasa,
seiring berjalannya waktu maka dibutuhkan pengembangan untuk menambah keuntungan.

3.2 Analisis Sistem

3.2.1 Definisi Analisis Sistem


Dilakukan analisis kelemahan sistem agar kelemahan sistem lama dapat
dikembangkan.

3.2.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, pada Sistem
Penjualan yang terdapat pada Minimarket Dewi Sri di Sleman dapat dilihat
masalah yang dihadapi yaitu pada pencacatan barang dan penulisan laporan.

3.2.3 Analisis Kelemahan Sistem

3.2.3.1 Analisis PIECES


1. Analisis Kinerja (Performance)

Pada sistem yang ada memerlukan waktu kurang lebih 5


menit untuk melayani pembeli. Misalnya dalam melakukan pencarian
barang. Dalam pembuatan laporan harian dikerjakan pada malam
hari sebelum toko tutup dan pegawai sudah lelah sehingga membuat
laporan menghabiskan waktu sekitar 20 menit.

2. Analisis Informasi (Information)

Informasi merupakan hal yang tidak kalah pentingnya.


Dalam hal ini informasi harus akurat, relevan dan tepat waktu

3. Analisis Ekonomi (Economic)

Sistem informasi penjualan yang manual dapat


diminimalisasi dalam hal biaya perlengkapan atau peralatan.

8
4. Analisis Kontrol (Control)

Analisis ini digunakan untuk membandingkan sistem yang di


analisa berdasarkan pada segi kemudahan akses dan ketelitian data
yang diproses.

5. Analisis Efisiensi (Efficiency)

Efisiensi pada sistem lama masih kurang dimana bagian


kasir melakukan perhitungan pembuatan laporan yang lama karena
harus mencatat stok barang yang ada dan jumlah yang ada dari
buku laporan.

6. Analisis Pelayanan (Services)

Pelayanan jual beli pembayaran masih kurang memuaskan


karena karyawan masih memerlukan waktu lama dan ketelitian yang
lebih untuk membuat laporan.

3.2.4 Analisis Kebutuhan Sistem


3.2.4.1 Kebutuhan Fungsional (Functional Requirements)
Rancangan sistem baru yang diharapkan mampu memberikan
kemudahan dalam pencatatan data transaksi, pencarian stok yang
sudah terjual dan yang masih ada, serta bisa meningkatkan pelayanan
produktifitas kerja minimarket Dewi Sri di Sleman

3.2.4.2 Kebutuhan Non-Fungsional (Nonfuntcional Requirements)


Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang berisi properti
perilaku yang dimiliki oleh sistem.

3.2.5 Analisis Kelemahan Sistem


Analisis kelayakan meliputi kelayakan teknologi, kelayakan hukum,
kelayakan operasional dan kelayakan manfaat.

3.2.6 Analisis Manfaat


1. Keuntungan Berwujud (tangible benefits)
2. Keuntungan Tidak Berwujud(intangible benefits)

9
Keuntungan tidak berwujud adalah keuntungan yang sulit atau tidak mungkin
diukur dalam bentuk satuan nili uang, misalnya peningkatan pelayanan yang lebih
baik kepada pembeli dan peningkatan kinerja karyawan.
Beberapa metode untuk menentukan analisis biaya dan manfaat,
diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Metode Periode Pengembalian (Payback Period)
Jika Payback Period lebih pendek maka proyek tersebut tidak layak.
b) Metode Pengembalian Investasi (Return of Invesment)
Metode pengembalian investasi digunakan untuk mengukur prosentase
manfaat yang dihasilkan oleh sistem dibanding biaya yang dikeluarkan.
c) Metode Nilai Bersih Sekarang (Net Present Value)
Metode ini menggunakan suku bunga diskonto yang akan
mempengaruhi proceed atau arus dari uangnya.. Hasil perhitungan dengan
ketiga metode tersebut diatas tercantum dalam tabel berikut :
Metode Nilai Syarat Keputusan
Payback Period (PBP) 7 bulan 2 hari 2 tahun Layak
Return On Investment (ROI) 24,41 % <0 Layak
Net Present Value (NPV) Rp 955.802,96 <0 Layak

3.3 Perancangan Sistem


3.3.1 Flowchart
Adapun flowchart yang diusulkan penulis adalah sebagai berikut :

10
Data User Data Kategori Data Barang Data Pemasok Data Penjualan Data Pembelian

Input Data Input Data


Input Data User Input Data Kategori Input Data Barang Input Data Pemasok
Penjualan Pembelian

Olah Data
Olah Data User Olah Data Kategori Olah Data Barang Olah Data Pemasok Olah Data Penjualan
Pembelian

User Kategori Barang

Pemasok
Penjualan Pembelian

Detail
Detail Penjualan
Pembelian Nota Penjualan Nota Pembelian

Pembuatan Laporan Pembuatan Laporan


Penjualan Pembelian

Laporan Penjualan Laporan Pembelian


11
Admin Karyawan

3.3.2 DFD (Data Flow Diagram)


Data barang
Data pembelian
Data Penjualan Data Barang Data jenis barang Data pemasok
Data User

Data Penjualan

1 2 3 4 5
Pengolahan Pengolahan data Pengolahan data Pengolahan data Pengolahan data
data Penjualan
D8 User
Barang Jenis Barang Pemasok Pembelian
Dt.penjualan

Dt.penjualan
Dt.barang Dt.jenis barang Dt.pemasok Dt.pembelian

D1 Penjualan Detail Jenis D7 Detail


D2 D3 Barang D4 D5 Pemasok D6 Pembelian
Penjualan Barang Pembelian

6 7 8 9
Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan
Laporan Penjualan Laporan Barang Laporan Pemasok Laporan
Pembelian

Lap.Penjualan Lap.Barang Lap.pemasok


Lap.pembelian

Pemilik Toko

12
3.4. Perancangan Database
3.4.1. Normalisasi
st
1. Bentuk Normal Pertama (1 Normal Form)
Bentuk normalisasi pertama memiliki syarat semua field dan
atribut mempunyai 1 nilai yang sama dan tidak berulang-ulang.
nd
2. Bentuk Normal Kedua (2 Normal Form)
Sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk dalam
primary key memiliki ketergantungan fungsional pada primary key
secara utuh.
rd
3. Bentuk Normal Ketiga (3 Normal Form)
Data-data yang mungkin diisi berulang-ulang dapat dibuat
sebuah tabel baru.
3.4.2. Relasi Antar Tabel
Hubungan antar tabel berfungsi untuk menunjukkan relasi antar
tabel sehingga membentuk suatu jaringan data.

Tabel Barang Tabel Pemasok

kd_barang *
nama_barang kd_pemasok *
harga_Barang nama_pemasok
Harga_beli no_tlp
kd_kategori ** Tabel Detail Penjualan
stok kd_barang **
no_nota_penj **
Tabel Pembelian harga_barang
Tabel Kategori
Sub_total
kd_kategori * no_nota_pemb *
nama_kategori kd_pemasok **
keterangan kd_user **
tanggal
jumlah Tabel Penjualan
total_harga
Tabel User no_nota_penj *
kd_user **
kd_user * Tabel Detail Pembelian tanggal
username jumlah
Password kd_barang ** total_harga
no_nota_pemb **
harga_beli
Sub_total

13
4. Implementasi dan Pemmbahasan

4.1 Implementasi
Implementasi merupakan tahapan dimana sistem siap untuk dioperasikan, pada
tahap ini sistem sudah harus dianalisa dan didesain secara rinci serta penggunaan
teknologi telah dilakukan seleksi.

4.2 Pelaksanaan Proses Implementasi

4.2.1 Implementasi Basis Data

4.2.1.1 Pembuatan Basis Data


Pembuatan database ini dilakukan dengan menggunakan SQL Server
2000 pada menu Query.

4.2.1.2 Pembuatan Tabel


Setelah pembuatan database sukses,aktifkan database yang telah
dibuat sebelumnya lalu dilanjutkan dengan mengetikkan query umtuk pembuatan
tabel.

4.3 Pengetesan Program


Kesalahan dari program yang mungkin terjadi dapat diklasifikasikan dalam tiga
bentuk kesalahan yaitu kesalahan bahasa, sewaktu proses dan logika.

4.4 Instalasi Software


Langkah selanjutnya adalah penginstalan software yang diperlukan dalam
mengimplementasikan sistem.

4.5 Pengetesan Sistem


Pengetesan sistem dilakukan untuk memeriksa hubungan antara komponen
sistem yang diimplimentasikan. Tujuan utama dari pengetesan sistem ini adalah untuk
memastikan bahwa komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan
yang diharapkan, antara lain :
1. Black Box Testing
Pengujian black box merupakan tahap yang berfokus pada pernyataan
fungsional perangkat lunak apakah pemasukan data telah berjalan sebagaimana
mestinya dan apakah informasi yang tersimpan dapat dijaga keamanannya.

No Form Komponen Hasil


1. Login Login, Keluar Sesuai

14
2. Data Kategori Tambah, Simpan,Batal,Edit,Hapus,Keluar Sesuai
3. Data Barang Tambah, Simpan, Batal,Edit,Hapus,Keluar Sesuai
4. Data Pemasok Tambah, Simpan, Batal,Edit,Hapus,Keluar Sesuai
5. Data Pembelian Tambah, Baru, Simpan, Batal,Hapus,Keluar Sesuai
6. Data Penjualan Tambah, Baru, Simpan, Batal,Hapus,Keluar Sesuai
7. Laporan Barang Tampilkan Sesuai
8. Laporan Pemasok Tampilkan Sesuai
9. Laporan Pembelian Tampilkan Sesuai
10 Laporan Penjualan Tampilkan Sesuai

2. White Box Testing


White box adalah metode pengujian desain test case yang menggunkan
struktur kontrol desain secara prosedural untuk memperoleh test case.

4.6 Konversi Sistem


Konversi sistem merupakan suatu proses dimana palaksanaan sistem baru siap
dan layak digunakan.

4.7 Manual Program

Manual program merupakan petunjuk bagi pemakai tentang bagaimana cara


mengoperasikan sistem sehingga nantinya dapat dicapai apa yang diinginkan.

15
5.Penutup
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan mengenai ”Sistem
Informasi Penjualan pada Minimarket Dewi Sri di Sleman”, Adapun kesimpulan yang
dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. Sistem baru ini sudah
dapat mengatasi masalah-masalah yang ada pada dengan rincian sebagai berikut :

1. Dengan adanya sistem informasi penjualan ini maka seluruh masalah yang ada
pada sistem lama telah diatasi. Seluruh data yang ada pada minimarket sudah
dapat memenuhi kebutuhan minimarket dengan fitur menu sebagai berikut :
 Data, terdiri dari sub-sub menu : barang, kategori dan pemasok.
 Transaksi, terdiri dari sub-sub menu : pembelian dan penjualan.
 Cetak Laporan, terdiri dari sub-sub menu : laporan penjualan, laporan
pembelian, laporan barang dan laporan pemasok.
Menu-menu yang disediakan tersebut nantinya akan memberikan
kemudahan kepada pegawai minimarket dalam melakukan transaksi jual beli
dan juga menghasilkan laporan.
2. Dengan adanya sistem penjualan ini pengolahan data akan menjadi lebih efektif
dan efisisen karena proses transaksi jual beli dan pembuatan laporan menjadi
cepat. Pegawai hanya harus menginputkan data barang dan pemasok yang akan
masuk proses transaksi dan perhitungan dan laporan jual beli dilakukan oleh
sistem. Pencarian data barang yang diinginkan juga akan lebih cepat ditemukan
sehingga keterlambatan informasi yang diperoleh dapat dicegah.
3. Proses penyimpanan data barang dilakukan secara terkomputerisasi melalui
sistem database yang tersimpan jauh lebih aman. Dengan adanya sistem ini
kerusakan data jauh lebih kecil tingkat kerusakannya dan efektif karena tidak
memerlukan waktu, kertas dan tempat lebih banyak dibandingkan dengan arsip.
Sehingga Informasi yang dihasilkan akan lebih akurat, tepat waktu, dan relevan .
4. Output yang nantinya akan dihasilkan dari pengolahan data yang dilakukan oleh
sistem diharapkan dapat dijadikan acuan oleh pihak yang bertindak sebagai
pengelola dalam menentukan dan pengambilan keputusan dalam waktu yang
tepat.

16
DAFTAR PUSTAKA
Arief, M. Rudyanto. (2005). Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL
dengan Microsoft SWL Server 2000. Yogyakarta: Penerbit Andi

Jogiyanto,HM. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur,


Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi

John Burch, Gary Grudnitski. (1986). Information Systems Theory and Practice : Edisi
keempat. New York; John Wiley & Sons.

Robert,N.Anthony, John Dearden. (1980). Management Control Systems: Edisi keempat.


Illionis: Richard D.Irwin.

Sunyoto, Andi. (2007). Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL.
Yogyakarta: Penerbit Andi

17

Anda mungkin juga menyukai