Anda di halaman 1dari 4

TEORI DASAR

1.1 Konsep Dasar Metode Geolistrik


Metode resistivitas merupakan salah satu dari beberapa metode geofisika yang efektif untuk
mengetahui struktur bawah permukaan. Tahanan jenis (resistivitas) merupakan suatu besaran
yang menunjukkan tingkat hambatan terhadap arus listrik dari suatu bahan (Adriyani, dkk
2010), dengan mengetahui nilai tahanan jenis (resistivitas) di bawah permukaan maka dapat
ditentukan banyaknya lapisan penyusun dan jenis material penyusunnya. Pada medium bumi
homogen, arus listrik (I) diinjeksikan ke bumi melalui elektroda arus listrik positif (Current
Source). Arus lisrik yang diinjeksikan berarah radial keluar dari elektroda dan membangkitkan
permukaan ekipotensial yang arahnya tegak lurus dengan garis-garis arus listrik dan berbentuk
setengah bola . Dalam situasi yang sama antara elektroda arus positif (Current Source) dan
elektroda arus negatif (Current Sink) menghasilkan garis-garis aliran arus listrik dan permukaan
ekipotensial menjadi lebih kompleks. Garis-garis permukaan ekipotensial inilah yang
menyebabkan terjadinya perbedaan potensial di permukaan bumi yang dapat terukur oleh
voltmeter.

Gambar 1.Injeksi Arus Lisrik pada Bumi


Berdasarkan nilai arus listrik (I) yang diinjeksikan dan beda potensial (ΔV) yang
ditimbulkan, besarnya resistivitas (ρ) dapat dihitung dengan persamaan rumus dibawah ini:
∆𝑣
𝜌=𝑘
𝑖
ρ= resistivitas semu
k= faktor geometri
v= tegangan (potensial) (m)
i= arus listrik (a)

Parameter K disebut faktor geometri. Faktor geometri merupakan besaran koreksi terhadap
perbedaan letak susunan elektroda arus dan potensial. Oleh karena itu, nilai faktor geometri ini
sangat ditentukan oleh jenis konfigurasi pengukuran yang digunakan.
1.2 Potensial Arus di permukaan

Apabila terdapat dua Elektroda arus yang dibuat dengan jarak tertentu seperti gambar

11, potensial pada titik-titik dekat permukaan akan dipengaruhi oleh kedua elektroda arus

tersebut.

Gambar 2. Dua pasang elektroda arus dan potensial pada permukaan medium homogen isotropis
dengan tahanan jenis ρ (Bahri, 2005)

Potensial pada titik P1 akibat elektroda arus C1 adalah (Reynolds, 1997 dalam Bahri,

2005) :

(1)
Karena arus pada kedua elektroda sama dan berlawanan arah, maka potensial pada titik P2

akibat elektroda arus C2 dapat ditulis,

(2)

Sehingga potensial pada titik P1 akibat elektroda arus C1 dan C2 adalah,

(3)

Gambar 3. Pola aliran arus dan bidang ekipotensial antara dua elektroda arus dengan polaritas
berlawanan (Bahri, 2005)

Dengan cara yang sama, potensial pada P2 akibat elektroda arus C1 dan C2 adalah,

(4)

Akhirnya, beda potensial antara P1 dan P2 dapat ditulis sebagai,

(5)

Dari besarnya arus dan beda potensial yang terukur maka nilai resitivitas dapat

dihitung dengan menggunakan persamaan :

(6)
Dengan k adalah faktor geometri yang tergantung penempatan elektroda di permukaan.

Gambar 4. Bentuk susunan elektroda pada survey geolistrik tahanan jenis (Bahri, 2005)

Anda mungkin juga menyukai