Anda di halaman 1dari 5

PAMULASARAAN JENAZAH HIV - AIDS

No. Dokumen :
Halaman :
RSU DAERAH No. Revisi :
1 dari 5
TARUTUNG /MDGs/II/2016

Ditetapkan oleh :
Direktur
STANDAR Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Henny Ganda Nainggolan
NIP. 197109152003121001

Pengertian Prosedur Tetap Pamulasaraan Jenazah HIV-AIDS merupakan


Prosedur atau tata cara pemulasaraan jenazah yang semasa
hidupnya mengidap HIV-AIDS di lingkungan Instalasi
Pamulasaraan jenazah RSUD Tarutung

Tujuan 1. Untuk menstandarisasi tata cara perawatan /


Pemulasaraan Jenazah dengan HIV-AIDS sesuai dengan
budaya maupun ketentuan yang berlaku.
2. Keselamatan kerja bagi petugas yang menangani jenazah
HIV-AIDS
Kebijakan Kebijakan Direktur RSUD Tarutung No...............................
tentang pemberlakuan pedoman pelayanan penatalaksaan
HIV- AIDS RSUD Tarutung KabupatenTapanuli Utara
PAMULASARAAN JENAZAH HIV - AIDS

No. Dokumen :
Halaman :
RSU DAERAH No. Revisi :
2 dari 5
TARUTUNG /MDGs/II/2016

STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL

Prosedur PENANGANAN JENAZAH HIV – AIDS


UNIT KERJA LANGKAH-LANGKAH
Di Ruang Perawatan
1.Dokter / perawat 1. Semua petugas yang menangani
ruangan jenazah sebaiknya sudah pernah
mendapatkan vaksinasi hepatitis B
2. Dokter / perawat di ruangan yang
merawat pasien menggolongkan
kategori jenazah, termasuk jenazah
HIV-AIDS dengan Label Kuning
karena termasuk Jenazah kategori
dua ( 2 )
2. Perawat ruangan 3. Perawat ruangan yang akan
merawat jenazah mencuci tangan
terlebih dulu dengan cairan
desinfektan
4. Memakai sarung tangan ( bila ada
sarung tangan yang sampai siku ),
gaun / celemek dari plastik dan
masker
5. Lepas selang infus dll, buang di
tempat infeksius
6. Bekas luka di tutup plester kedap
air
7. Lepaskan pakaian dan tampung di
tempat khusus
8. Kasa pembalut pada perineum
diletakkan dengan pester kedap air
9. Letakkan jenazah dengan posisi
terlentang
10. Letakkan handuk kecil di belakang
kepala
11. Tutup kelopak mata, lubang telinga
dan mulut dengan kapas lembab,
bila perlu di plester dengan plester
kedap air
12. Bersihkan jenazah (sebaiknya
menggunakan larutan desinfektan).
13. Tutup jenazah dengan kain bersih
disaksikan keluarga
14. Pasang label sesuai kategori di
pergelangan kaki / ibu jari kaki
15. Petugas/perawat ruangan memberi
PAMULASARAAN JENAZAH HIV - AIDS

No. Dokumen :
Halaman :
RSU DAERAH No. Revisi :
3 dari 5
TARUTUNG /MDGs/II/2016

STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL

kan informasi ke kamar jenazah


bahwa ada penderita penyakit
menular yang meninggal di ruangan
16. Bila petugas Kamar Jenazah sudah
datang, maka jenazah diserahkan
kepada petugas kamar jenazah dan
dicatat di buku penyerahan
17. Sebelum petugas kamar jenazah
menerima jenazah, maka harus
cuci tangan sampai siku, memakai
sarung tangan (sebaiknya sampai
siku)
18. Jenazah ditempatkan pada
”Brankart” tertutup
19. Cuci tangan dan lepas gaun untuk
direndam pada tempatnya, buang
bahan, buang bahan habis pakai di
tempat khusus
20. Jenazah dibawa ke kamar jenazah
oleh petugas kamar jenazah
didampingi keluarganya
PAMULASARAAN JENAZAH HIV - AIDS

No. Dokumen :
Halaman :
RSU DAERAH No. Revisi :
4 dari 5
TARUTUNG /MDGs/II/2016

STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL

Di Kamar Jenazah

1. Petugas Kamar 1. Mempersiapkan sarana, sebagai


Jenazah berikut :

a. Alat Pelindung Diri


i. Jas Pelindung
ii. Sarung tangan karet sampai
siku
iii. Sepatu Boot
iv. Gaun / celemek plastic
v. Masker

b. Sarana lainnya :
i. ”Waslap”,handuk,”Waskom’ berisi
air, desinfektan dan sabun
ii. Plester kedap air, kapas
pembalut, sisir, pewangi
iii. Wadah barang berharga
iv. Kantong jenazah
v. Lem silikon
vi. ”Brankart” jenazah (infeksius)

2. Cuci tangan sebelum memakai


sarung tangan
3. Memakai alat pelindung diri (gaun,
celemek, plastik, sepatu boot,
masker, dan sarung tangan karet
sampai siku
4. Memandikan jenazah dengan air
yang mengalir
5. Sampah dan bahan terkontaminasi
ditempatkan di tempat khusus
(tertutup)
6. Setiap percikan darah atau cairan
tubuh diberikan desinfektan dengan
natrium hipoklorit 0,5 % atu cairan
desinfektan lainnya
7. Sebaiknya jenazah tidak diawetkan,
namun bila memang karena alasan
– alasan khusus jenazah akan
diawetkan, maka harus dilakukan
oleh Dokter ahli Forensik yang
sudah berpengalaman dalam
pengawetan jenazah
8. Keringkan dengan handuk
terlentang di tempat pamulasaraan,
letakkan handuk kecil dibelakang
kepala
10.Bungkus jenazah dengan kain kafan
PAMULASARAANatau pembungkus lain sesuai
JENAZAH HIV - AIDS
dengan agama / kepercayaannya
11. Lakukan ritual keagamaan sesuai
No. Dokumen : dengan agama dan kepercayaan
masing-masing
Halaman :
RSU DAERAH No.Masukkan
12. Revisi : jenazah ke5 dalam
dari 5 peti
TARUTUNG /MDGs/II/2016 jenazah yang sudah dilapisi plastik,
disaksikan pihak keluarga
13.Jenazah diangkut ke dalam peti
jenazah, diantarkan ke rumah duka.
STANDAR 14.Petugas melepas alat pelindung diri
Tanggal Terbit :
PROSEDUR (gaun untuk disenfektan,
OPERASIONAL dibersihkan dan sterilisasi).
15.Petugas membersihkan badan
dengan sabun yang mengandung
antiseptic.
Unit Terkait Ruang Rawat Inap, IGD, Ambulan dan Kamar Jenazah

Anda mungkin juga menyukai