Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Umum
Daerah Tarutung, dari semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, maka perlu diselenggarakan suatu
wadah dalam menerima keluhan pelanggan
MEMUTUSKAN
KESATU : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara
tentang Pedoman Penyelesaian Penanganan Keluhan Pasien Rumah Sakit Umum
Daerah Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.
KEDUA : Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung Kabupaten Tapanuli
Utara Pedoman Penyelesaian Penanganan Keluhan/Konflik Pasien Rumah Sakit
Umum Daerah Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara sebagiamana tercantum dalam
Lampiran Surat Keputusan ini.
KETIGA : Keputusan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Tarutung
Pada tanggal :
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG
dr.JANRI AOYAGIE,MM
Pembina TK I
NIP 196601151996031003
PEDOMAN PENYELESAI AN PENANGANAN PASIEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA
1. Pendahuluan
Rumah Sakit merupakan intitusi pelayanan kesehatan masyarakat yang rawan terhadap
timbulnya keluhan/komplain maupun konflik/perselisihan dengan pemakai jasa pelayanan
yany diberikan oleh rumah sakit. Saat ini telah terjadi perubahan pola hubungan antara
Manajemen, dokter — pasien di rumah sakiit. Pendapat lama tentang “doctor know the
best” mengalami pergeseran ke arah kesetaraan dan autonomi. Peningkatan taraf
pendidikan, sosial ekonomi. pengaruh media massa dan alat-alat komunikasi tampaknya
ikut berperan dalam perubahan tersebut. Pasien menjadi lebih kritis dan mulai menyadari
hak-haknya dan menuntut dokter dan manajemen rumah sakit untuk melaksanakan
keiwajibannya.
Ketidak sesuai an hubungan antara Manajemen, dokter dan pasien dapat menimbulkan
suatu sengketa medik di rumah sakit, yang merupakan pertentangan antara dokter dan atau
rumah sakit di satu pihak dan pasien di pihak yang lain. Sengketa medis di rumah sakit
dapat disebabkan pelanggaran kode etik kedokteran, pelanggaran hak orang lain (perdata)
maupun pelanggaran kepentingan masyarakat (pidana).
Perkembangan dan perubahan masyarakat serta perubahan pola hubungan dokter —
pasien mendorong manajemen rumah sakit untuk lebih aktif berperan serta dalam
nieningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan melakukan pemantauan, pembinaan,
terhadap tenaga medis, kepcrawatan dan penunjang medis serta tenaga administrasi yang
berkaitan dengan layanan yang diberikan.
2. Tujuan
Pedoman Penyelesaian Penanganan Keluhan/Konflik Pasien Rumah Sakit Umum Daerah
Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara bertujuan untuk:
1. Sebagai pedoiran pelaksanaan penanganan baik keluhan/penpaduan maupun
konflik yang terjadi secara komprehensif, terintegrasi dan sistematis guna hasil
yang diharapkan.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah Tarutung.
3. Memberikan jaminan kepastian dan perlindungan hukum terhadap pelayanan
baik kepada tenaga medis, keperawatan dan penunjang medis serta tenaga
administrasi maupun kepada stakeholder terkait
3. Apabila upaya penyelesaian secara musyawarah dan mufakat serta upaya mediasi tidak
tercapai,kedua belah pihak dapat menyelesaikan konflik/perselisihan/perbedaan
pendapat melalui jalur hukum dengan mekanisme sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dalam perkara perdata/pidana.
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG
dr.JANRI AOYAGIE,MM
Pembina TK I
NIP 196601151996031003