DEWASA
No. Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
RSU DAERAH
1 dari 3
TARUTUNG /MDGs/III/2016
No. Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
RSU DAERAH
2 dari 3
TARUTUNG /MDGs/III/2016
No. Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
RSU DAERAH
3 dari 3
TARUTUNG /MDGs/III/2016
Streptomicin 15 mg/kgBB/haridr.selama
Hennydua
Ganda Nainggolan
bulan fase intensif
NIP. 197109152003121001
4. Pengobatan antiretroviral (ARV)
1. Pengobatan untuk TB harus dimulai terlebih dahulu sebelum
memulai pengobatan ARV. Pertimbangkan nilai CD4 sebelum
memulai ARV
2. BIla CD4 < 200 sel/mm2, maka ARV dimulai setelah 2 bulan
fase intensif
3. Bila CD4 < 50 sel/mm2, maka ARV dimulai segera aetelah
penderita dapat mentolerir obat – obat antituberkulosis (OAT)
4. ARV lini pertama untuk penderita yang mendapatkan
pengobatan OAT dan ARV adalah Zidovudin (ZDV) /
Lamivudin (3TC) atau d4T/3TC ditambah dengan salah satu
obat golongan Non_Nucleocide Reverse Transcriptase
Inhibitor (NNRTI/Abacavir (ABC)
5. JIka dipakai rejimen yang mengandung NNRTI, maka
Efavirenz (EFZ) lebih dianjurkan karena toksisitas heparnya
lebih rendah dibandingkan Nevirapine (NVP)
6. Semua Protease Inhibitor tidak boleh digunakan selama
pengobatan OAT yang mengandung Rifampicin, kecuali
Saquinavir (SQV/r)
5. Evaluasi
1. Evaluasi efek samping ARV dan OAT sesuai dengan
kombinasi obat yang dipilih
2. Evaluasi apakah terjadi Immune Reconstitution Inflammatory
Syndrome (IRIS)
3. Evaluasi hitung CD4 tiap 3 bulan
4. Evaluasi viral load tiap 6 – 12 bulan
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi