Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua

TentangDampak Kekerasan Verbal Pada Anak Usia 3-12 Tahun

Di Desa Kolongan Tetempangan Kecamatan Kalawat

Yubu. J1, Rumampuk. V2, Langelo. W3

Universitas Katolik De La Salle Manado

Email : Chjesisca@gmail.com

Abstrak
Latar belakang: Kekerasan verbal yang diberikan kepada anak memberi dampak terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak. Pengetahuan orang tua tentang kekerasan verbal
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya pola pikir yang menghasilkan
sebuah sikap yang tepat.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap peningkatan
pengetahuan dan sikap tentang dampak kekerasan verbal pada anak usia 3-12 tahun di Desa
Kolongan Tetempangan Kecamatan Kalawat.
Metode: Desain yang digunakan adalah Pra -Experiment Design dengan pendekatan one
group pretest-post test design. Populasi pada penelitian ini adalah 255 orang tua, dengan
sampel sebanyak 32 orang tua. Pada penelitian ini kelompok sampel diberikan perlakuan dan
peneliti menilai hasil pre-test dan post-test dengan pemberian penyuluhan kesehatan tentang
dampak kekerasan verbal. Uji t berpasangan digunakan dalam penelitian ini untuk menguji
pengaruh dari penyuluhan kesehatan.
Hasil: Hasil uji Paired Samples test diperoleh terdapat perbedaan yang signifikan tentang
pengetahuan dan sikap orang tua sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan
tentang dampak kekerasan verbal dengan nilai Sig.(2-tailed) pengetahuan = 0.000; p<0.05;
nilai Sig.(2-tailed) sikap = 0.000; p<0.05.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap orang tua tentang dampak
kekerasan verbal pada anak usia 3-12 tahun sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan
kesehatan.

Kata Kunci: Verbal abuse, dampak verbal abuse, penyuluhan kesehatan.


Kepustakaan: 34 buku (2008-2019), 7 Jurnal (2015-2019), dan 5 artikel resmi
PENDAHULUAN berpendapatan menegah ke atas
23.67% pada anak laki-laki dan
Kekerasan verbal adalah jenis 41.60% pada anak perempuan.
kekerasan yang tidak begitu mudah Berdasarkan Survei Kekerasan
dikenali, wujud konkret dari kekerasan Terhadap Anak Indonesia 2013 dari
atau pelanggaran ini adalah, Kementrian Sosial menunjukkan
penggunaan kata-kata kasar, bahwa kekerasan yang dialami oleh
penyalahgunaan kepercayaan, anak laki-laki lebih besar dibandingkan
mempermalukan orang di depan dengan anak perempuan. Prevalensinya
umum, melontarkan ancaman dengan mencapai hampir seluruh populasi
kata-kata dan sebagainya. Dampak dari anak laki-laki, tepatnya 47.74% atau
kekerasan ini akan berpengaruh pada 7.061.946 anak. Sedangkan pada anak
situasi perasaan tidak aman dan perempuan, prevalensinya mencapai
nyaman, menurunnya harga diri serta 17.98% atau 2.603.770 anak. Selain
martabat korban, minder, merasa tidak itu, dilihat berdasarkan jenisnya, anak-
berharga, dan lemah dalam membuat anak Indonesia lebih banyak
keputusan (Suyanto, 2013). mengalami kekerasan emosional
Berdasarkan Pusat Data dan dibandingkan kekerasan fisik.
Informasi Kementrian Kesehatan RI Sebanyak 88.24% dan 70.98% anak
tahun 2018 bahwa data dari Official laki-laki pernah mengalami kekerasan
Journal of The American Academy of fisik. Pada kategori kekerasan
Pediatrics dengan judul Global emosional, sebanyak 96.22% anak
Prevalence of Past-year Violence perempuan dan 86.65% anak laki-laki
Againts Children : A Systematic menyatakan pernah mengalami
Review and Minimun Estimates, 2016 : kekerasan emosional. Berdasarkan
rata-rata 50% atau diperkirakan lebih hasil pemantauan Komisi Perlindungan
dari 1 milyar anak-anak di Dunia Anak Indonesia (KPAI) tahun 2015,
berusia 12-17 tahun, mengalami bahwa tingkat kekerasan anak di
kekerasan fisik, seksual, emosional, Indonesia tergolong sangat tinggi,
dan penelantaran di kawasan Afrika, jumlahnya mengalami peningkatan
Asia, dan Amerika Utara mengalami setiap tahunnya. Dari tahun 2011-2014
kekerasan dalam satu tahun terakhir. terjadi peningkatan yang signifikan
Berdasarkan Pusat Data dan pada kasus kekerasan pada anak, pada
Informasi Kementrian Kesehatan RI tahun 2011 terjadi 2178 kasus, tahun
tahun 2018 bahwa data dari Evidence 2012 terjadi 3512 kasus, tahun 2013
Strengthening Child Protection terjadi 4311 kasus, tahun 2014 terjadi
Systems Violence againts Children in 5066 kasus. Pelaku kekerasan pada
East Asia and the Pacific A Regional anak sekitar 70% adalah orang tua
Review and Synthesis of Findings, mereka sendiri.
unite for Strengthening Child Sumber data Buku Profil
Protection Systems Series, No. 4 Gender dan Anak Provinsi Sulawesi
UNICEF 2014, prevalensi kekerasan Utara, didapatkan data kasus kekerasan
emosional di kawasan Asia-Pasifik terhadap perempuan dan anak di
berdasarkan klasifikasi bank dunia Provinsi Sulawesi Utara yang di
yaitu pada Negara berpendapatan tangani oleh P2TP2A Provinsi
rendah 37,44% pada anak laki dan Sulawesi Utara tahun 2013-2017,
35.89% pada anak perempuan. Negara bahwa pada tahun 2014 terdapat 2
berpendapatan menengah ke bawah kasus kekerasan verbal dari 19 kasus
20.41% pada anak laki-laki dan kekerasan pada anak, pada tahun 2015
18.08% pada anak perempuan. Negara terdapat 8 kasus kekerasan verbal dari
79 kasus kekerasan pada anak, pada merujuk pada tindakan orang tua,
tahun 2016 terdapat 2 kasus kekerasan karena jika pengetahuan orang tua
verbal dari 92 kasus kekerasan pada yang benar tentang kekerasan anak
anak, pada tahun 2017 terdapat 19 dapat mempengaruhi bagaimana orang
kasus kekerasan verbal dari 126 kasus tua akan bersikap dengan benar.
kekerasan pada anak, dan pada tahun Sehingga dalam meningkatkan
2018 terdapat 6 kasus kekerasan verbal pengetahuan dan sikap dapat dilakukan
dari 125 kasus kekerasan pada anak dengan cara pemberian penyuluhan
(Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan kesehatan (Notoatmodjo, 2012).
Perlindungan Anak, 2018).
Upaya yang dilakukan dalam METODE PENELITIAN
menaggulangi kasus kekerasan pada Penelitian ini menggunakan desain
anak secara mendunia yaitu adanya Pra -Experiment, dengan metode one
pembentukan organisasi UNICEF group pretest-post test design. Populasi
(United Nations Children’s Emergency pada penelitian ini adalah seluruh orang
Fund). Dalam artikel Child Protection tua yang mempunyai anak usia 3-12 tahun,
From Violence, Exploitation And dengan total sampel sebanyak 32
Abuse dengan judul Child Protection responden. Peneliti menggunakan tehnik
Issues yang diterbitkan oleh UNICEF Simple Random Sampling dalam
pada 22 Maret 2011, dijelaskan bahwa pengambilan sampel.
upaya yang dilakukan oleh UNICEF
yaitu dengan adanya perubahan Alat pengumpulan data yang
undang-undang, kebijakan, layanan, digunakan adalah kuesioner, yang terdiri
dan norma sosial yang dapat dari 15 soal pengetahuan orang tua tentang
meningkatkan perlindungan anak. dampak kekerasan verbal dan 15 soal sikap
UNICEF juga bekerjasama dengan orang tua tentang dampak kekerasan
lembaga lain untuk memperkuat sistem verbal. Uji validitas dan reliabilitas
perlindungan anak dan dilakukan di Perumahan Banua Asri, Blok
mempromosikan norma-norma sosial O, Lingkungan IV, Kelurahan Buha,
yang positif untuk mencegah terjadinya Kecamatan Mapanget. Hasil uji validitas
kekerasan, eksploitasi, dan pelecehan dan reliabilitas bahwa 3 butir soal
yang dilakukan pada anak-anak. pengetahuan dan sikap yang tidak valid
Sebagian orang tua dan 12 butir soal yang valid pada tiap-tiap
menganggap kekerasan dalam kuesioner, sehingga soal yang tidak valid
mengasuh dan mendidik anak adalah digugurkan.
sebuah kewajaran dengan alasan hal itu
telah dilakukan turun-temurun, selain Uji normalitas data yang digunakan
itu tujuan lainnya yaitu untuk yaitu Shapiro-Wilk, dengan hasil data
mendisiplinkan anak agar menuruti apa terdistribusi normal, yaitu nilai
kata orang tua, serta anaknya jera. Para signifikannya >0.05. kemudian peneliti
orang tua melakukan hal tersebut tanpa menganalisis hasil penelitian
memikirkan bahwa perilaku tersebut menggunakan uji paired t test.
akan terekam dalam otak anak, juga
HASIL PENELITIAN
apakah manfaat yang didapatkan orang
tua setelah melakukan kekerasan pada Gambaran Umum Lokasi Penelitian
anak (Brenda Agency, 2015).
Pengetahuan merupakan Penelitian ini dilakukan di Desa
domain yang sangat penting untuk Kolongan Tetempangan, Kecamatan
terbentuknya pola pikir yang Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara,
menghasilkan sebuah sikap yang Sulawesi Utara. Pada Desa ini terdiri dari
11 jaga, dengan jumlah penduduk 3.828 Hasil Analisa Bivariat
jiwa tahun 2018, dan untuk jumlah orang
tua yang mempunyai anak berusia 3-12
tahun yaitu 255 orang tua (ibu/ayah). Berdasarkan hasil uji statistik,
penelitian yang dilakukan pada 32
Karaktersitik Demografi Responden responden orang tua bahwa hasil analisa
tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah
Berdasarkan hasil analisa frekuensi dilakukan penyuluhan kesehatan, yang di
pada karakteristik gender, didapatkan dalam penelitian ini peneliti menggunakan
jumlah terbanyak pada jenis kelamin uji t berpasangan, dan hasil yang diperoleh
perempuan dengan jumlah 100.0% (32 nilai p (p value) = 0,000 yang artinya p
responden orang tua). Pada karakteristik value lebih kecil dari ɑ (0.000 < 0.05)
pendidikan terakhir hasil analisa frekuensi maka Ha1 diterima dan H01 ditolak,
terbanyak pada tingkat SMA yaitu dengan dengan pernyataan bahwa ada perbedaan
jumlah 53.1% (17 responden orang tua). pengetahuan orang tua tentang dampak
Pada karaktersitik pekerjaan hasil analisa kekerasan verbal pada anak usia 3-12
frekuensi terbanyak pada IRT (Ibu Rumah tahun sebelum dan sesudah diberikan
Tangga) dengan jumlah 40.6% (13 penyuluhan kesehatan.
responden orang tua).
Berdasarkan hasil uji statistik,
Hasil Analisa Univariat penelitian yang dilakukan pada 32
Berdasarkan data distribusi responden orang tua bahwa hasil analisa
frekuensi pengetahuan dan sikap sikap sebelum dan sesudah dilakukan
responden sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan yang di dalam
penyuluhan kesehatan diperoleh hasil penelitian ini peneliti menggunakan uji t
responden yang masuk pada kategori berpasangan, dan hasil yang diperoleh nilai
pengetahuan kurang sebelum diberikan p (p value) = 0,000 yang artinya p value
penyuluhan kesehatan sebanyak 56.3% (18 lebih kecil dari ɑ (0.000 < 0.05) maka Ha2
responden orang tua), dan yang berada diterima dan H02 ditolak, dengan
pada kategori pengetahuan baik sebanyak pernyataan bahwa ada perbedaan sikap
43.8% (14 responden orang tua), dan pada orang tua tentang dampak kekerasan
responden yang masuk pada kategori verbal pada anak usia 3-12 tahun sebelum
pengetahuan baik sesudah diberikan dan sesudah diberikan penyuluhan
penyuluhan kesehatan sebanyak 100.0% kesehatan.
(32 responden orang tua). PEMBAHASAN
Pada hasil distribusi frekuensi Variabel Pengetahuan
sikap responden sebelum diberikan
penyuluhan kesehatan diperoleh hasil Berdasarkan hasil penelitian yang
responden yang masuk pada kategori sikap didapat di Desa Kolongan Tetempangan
kurang sebanyak 3.1% (1 responden orang Kecamatan kalawat, yang dilakukan pada
tua), dan yang berada pada kategori sikap 32 responden orang tua, bahwa terdapat
baik sebanyak 96.9% (31 responden orang perbedaan pengetahuan orang tua tentang
tua), dan pada responden yang masuk pada dampak kekerasan verbal pada anak usia
kategori sikap baik sesudah diberikan 3-12 tahun sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan kesehatan diperoleh hasil penyuluhan kesehatan, dibuktikan dengan
sebanyak 100.0% (32 responden orang hasil uji statistik dengan uji t berpasangan
tua). yaitu nilai p (p value) = 0,000 yang artinya
p value lebih kecil dari ɑ (0.000 < 0.05)
maka Ha1 diterima dan H01 ditolak.
Berdasarkan analisis peneliti mereka tidak tahu bahwa hal yang mereka
bahwa meningkatnya pengetahuan lakukan tersebut adalah bentuk dari
responden dipengaruhi oleh proses belajar kekerasan verbal.
melalui penyuluhan kesehatan yang
diberikan, dimana dengan pembelajaran Penelitian ini sama hasilnya
yang diberikan membantu menambah dengan penelitian yang dilakukan oleh
pengetahuan responden, hal ini ditunjang Irmawaty, dkk pada tahun 2016, dengan
dengan hasil post test bahwa 32 responden tujuan untuk mengetahui pengaruh
masuk pada kategori sikap baik, selain itu penyuluhan kesehatan tentang child abuse
data yang menunjang bahwa terjadinya terhadap pengetahuan dan sikap orang tua
peningkatan pengetahuan yaitu. Hal lain dengan anak usia 0-13 tahun di Dusun
yang berpengaruh juga karena mereka Sanggrahan Tirtoadi Mlati Sleman, dengan
adalah orang tua, khususnya seorang ibu hasil ada perbedaan yang signifikan
yang selalu berusaha mendidik sang anak tentang pengetahuan dan sikap orang tua
dengan baik dan mereka juga yang paling sebelum dan sesudah diberikannya
banyak menghabiskan waktu dengan sang penyuluhan kesehatan tentang child abuse
anak, dengan demikian dengan infomasi (Irmawaty dkk, 2016).
yang didapati digunakan sebagai langkah
Hasil penelitian ini sejalan dengan
pencegahan agar tidak terjadi kekerasan
toeri konsep perubahan perilaku oleh
verbal yang mempunyai dampak yang
Lawrence Green dimana dalam penjelasan
buruk. kerangka Precede And Proceed Theory,
Berdasarkan hasil analisis peneliti pada fase pertama yaitu fase diganosa
hal yang membuat para responden sosial, merupakan proses penentuan
mengalami peningkatan pengetahuan yang persepsi seseorang terhadap kebutuhan dan
pesat, dikarenakan metode penyuluhan kualitas hidupnya dan aspirasi untuk lebih
kesehatan yang digunakan oleh peneliti, baik lagi, dengan penerapan berbagai
dimana dalam penyuluhan yang diberikan informasi yang didesain sebelumnya.
selain memberikan materi dengan metode hubungan sehat dengan kualitas hidup
ceramah oleh peneliti sendiri, peneliti juga merupakan hubungan sebab akibat. Input
dibantu oleh orang yang ahli dalam hal pendidikan kesehatan, kebijakan, regulasi
tersebut sehingga ketika ada pertanyaan dan organisasi menyebabkan perubahan
orang tersebut membantu uuntuk outcome, yaitu kualitas hidup. Fase ini
memperjelas apa yang peneliti berikan. membantu masyarakat menilai kualitas
Selain itu peneliti juga memaparkan materi hidupnya tidak hanya pada kesehatan
dalam bentuk audiovisual (video) sehingga (Priyoto, 2014).
membantu pemahaman yang lebih
Green juga menyatakan bahwa
terhadap orang tua dengan dampak yang
pendidikan kesehatan memiliki peranan
terjadi pada kekerasan verbal, dikarenakan
yang sangat penting dalam mengubah serta
materi yag diberikan dalam bentuk video
menguatkan ketiga faktor tersebut (faktor
lebih mudah dipahami. Selain itu sesi
predisposisi, faktor pendukung, faktor
sharing juga membantu dalam
pendorong) agar searah dengan tujuan
meningkatkan pengetahuan, karena
kegiatan sehingga menimbulkan perilaku
didalam sesi sharing tersebut para
yang positif dari masyarakat dengan
responden mengungkapkan bahwa kadang
program tersebut juga terhadap kesehatan
kala mereka telah melakukan kekerasan
pada umumnya (Noorkasiani, 2009).
verbal terhadap anak mereka tanpa mereka
sadari. Kata-kata yang sering mereka Dalam perubahan perilaku yang
katakan sebutan “bodoh, payah, gila, anak positif sangat ditentukan dengan
nakal ”, hal tersebut diungkapkan karena mengubah faktor predisposisi, faktor
pendukung, serta faktor pendorong yang dari setiap responden dalam mendidik
dialami oleh setiap individu. Untuk anak, yang mengharuskan orang tua harus
mengubah ketiga faktor tersebut belajar dari setiap tindakannya, agar pola
dibutuhkan sebuah dasar yang baik, seperti didikan kepada anak menjadi pola didik
yang dijelaskan oleh Green bahwa dengan yang tepat, selain itu juga dari faktor
pendidikan kesehatan yang diberikan pengetahuan orang itu sendiri, ketika
mampu untuk mempengaruhi ketiga faktor seseorang memiliki pengetahuan yang
tersebut kearah yang lebih baik sehingga cukup sangat membantu dalam
menghasilkan hasil yang baik juga. Teori terbentukya sebuah sikap. Oleh karena
konsep perubahan perilaku oleh Lawrence respoden yang telah memiliki pengetahuan
Green jika dihubungkan dengan penelitian yang baik dari proses belajar maka sikap
ini maka dalam menginginkan sebuah hasil akan mengalami perubahan.
yang baik diperlukan perubahan pada
ketiga faktor, dimana dalam penelitian ini Berdasarkan hasil analisa peneliti
difokuskan kepada faktor predisposisi bahwa, terjadinya perubahan sikap oleh
yang didalamnya terdiri dari pengetahuan, setiap orang tua ditunjang dengan
oleh karena itu pengetahuan luas akan pengetahuan yang telah dimiliki oleh
membantu setiap orang tua dalam bersikap orang tua, dimana pengetahuan dari setiap
sehingga memunculkan tindakan yang responden tersebut meningkat dikarenakan
positif, sehingga perlunya sebuah proses metode penyuluhan kesehatan yang
pembelajaran yang membantu menambah diberikan oleh peneliti yang terdiri dari
pengetahuan tersebut. Proses belajara yang ceramah, dengan menggunakan
dilakukan dalam penilitan ini yaitu dengan audiovisual, juga dengan adanya sesi
memberikan penyuluhan kesehatan kepada sharing. Selain itu ditunjang dengan
setiap orang tua tentang dampak dari adanya perbedaan hasil sebelum dan
kekerasan verbal terhadap anak, yang sesudah penyuluhan kesehatan, yang
mampu untuk meningkatkan pengetahuan dibuktikan perbedaan nilai mean, dimana
setiap orang tua. nilai mean dari post test lebih tinggi
daripada nilai pada pre test, selain itu yang
membuktikan bahwa terjadinnya
peningkatan sikap dengan nilai t bahwa
adanya nilai minus yang berarti hasil pada
pre test lebih rendah dibandingkan dengan
Variabel Sikap
hasil pada post test.
Berdasarkan hasil penelitian yang
Penelitian ini sama hasilnya
didapat di Desa Kolongan Tetempangan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kecamatan kalawat, yang dilakukan pada
Irmawaty, dkk pada tahun 2016, dengan
32 responden orang tua, bahwa terdapat
tujuan untuk mengetahui pengaruh
perbedaan sikap orang tua tentang dampak
penyuluhan kesehatan tentang child abuse
kekerasan verbal pada anak usia 3-12
terhadap pengetahuan dan sikap orang tua
tahun sebelum dan sesudah diberikan
dengan anak usia 0-13 tahun di Dusun
penyuluhan kesehatan, dibuktikan dengan
Sanggrahan Tirtoadi Mlati Sleman, dengan
hasil uji statistik dengan uji t berpasangan
hasil ada perbedaan yang signifikan
yaitu nilai p (p value) = 0,000 yang artinya
tentang pengetahuan dan sikap orang tua
p value lebih kecil dari ɑ (0.000 < 0.05)
sebelum dan sesudah diberikannya
maka Ha2 diterima dan H02 ditolak.
penyuluhan kesehatan tentang child abuse
Berdasarkan analisis peneliti (Irmawaty dkk, 2016).
bahwa hal yang mempengaruhi terjadinya
Dari hasil penelitian dapat
peningkatan sikap yaitu dari pengalaman
diketahui bahwa faktor yang
mempengaruhi peningkatan sikap yaitu yang kurang, dimana sebanyak 56.3%
dengan penyuluhan kesehatan. Dimana (18 responden) yang masuk dalam
untuk meningkatkan pengetahuan dan kategori pengetahuan kurang dan yang
sikap dapat dilakukan dengan memberikan berada pada kategori pengetahun baik
penyuluhan kesehatan (Notoatmodjo, sebanyak 43.8% (14 responden).
2012). Dimana pengetahuan terbukti 2. Sikap orang tua sebelum diberikan
berhubungan erat dengan perilaku orang penyuluhan kesehatan sebagian besar
tua. Pengetahuan yang rendah memiliki memiliki sikap yang baik, dimana
sebuah potensi yang besar dalam sebanyak 96.9% (31 reponden) masuk
melakukan kekerasan (Hastuti, 2014 dalam dalam kategori sikap baik dan
Irmawaty dkk, 2016). Oleh karena itu responden dengan sikap kurang
dengan memberikan penyuluhan kesehatan sebanyak 3.1% (1 responden).
kepada setiap orang tua dapat memberi 3. Pengetahuan orang tua setelah
pengetahuan yang baru sehingga diberikan penyuluhan kesehatan
membantu dalam proses perubahan sikap secara keseluruhan memiliki
dari setiap orag tua. Sikap belum pengetahuan baik yaitu sebanyak
merupakan suatu tindakan atau aktivitas, 100.0% (32 responden).
akan tetapi merupakan predisposisi 4. Sikap orang tua setelah diberikan
tindakan suatu perilaku (Efendi, 2009). penyuluhan kesehatan secara
keseluruhan memiliki sikap baik yaitu
Seperti yang sudah dijelaskan sebanyak 100.0% (32 responden).
sebelumnya bahwa Green juga 5. Terdapat perbedaan pengetahuan
menyatakan bahwa pendidikan kesehatan orang tua sebelum dan sesudah
memiliki peranan yang sangat penting pemberian penyuluhan kesehatan
dalam mengubah serta menguatkan ketiga tentang pengetahuan kekerasan verbal
faktor tersebut (faktor predisposisi, faktor pada anak usia 3-12 tahun dengan
pendukung, faktor pendorong) agar searah nilai hasil uji statistik p value =0.000
dengan tujuan kegiatan sehingga <0.05.
menimbulkan perilaku yang positif dari 6. Terdapat perbedaan sikap orang tua
masyarakat dengan program tersebut juga sebelum dan sesudah pemberian
terhadap kesehatan pada umumnya penyuluhan kesehatan tentang
(Noorkasiani, 2009). Dimana pendidikan pengetahuan kekerasan verbal pada
kesehatan merupakan hal yang penting anak usia 3-12 tahun dengan nilai
untuk merubah ketiga faktor tersebut. jika hasil uji statistik p value =0.000
teori perubahan perilaku dihubungan <0.05.
dengan penelitian yang dilakukan, maka
dapat diketahui bahwa penyuluhan DAFTAR PUSTAKA
kesehatan tentang dampak kekerasan
verbal yang diberikan kepada orang tua Agustini, A. (2019). Promosi Kesehatan.
mampu untuk merubah salah satu faktor Yogyakarta : Deepublish.
yang diambil dalam penelitian ini yaitu
Anantasari. (2009). Menyikapi Perilaku
pada faktor sikap. Sehingga dengan
Agresif Anak. Yogyakarta :
pengetahuan yang cukup membantu setiap
Kanisius.
orang tua untuk bersikap lebih baik lagi
sebelum mengambil sebuah tindakan. Arfiani, dkk. (2013). 5 Yang Dilarang.
Jakarta : Elex Media.
SIMPULAN
Armiyanti, I., Aini, K., & Apriana, R.
1. Pengetahuan orang tua sebelum
(2018). Pengalaman Vebal Abuse
diberikan penyuluhan kesehatan
Oleh Keluarga Pada Anak Usia
sebagian besar memiliki pengetahuan
Sekolah Di Kota Semarang. Jurnal Bambanglipuro Bantul Yogyakarta
Keperawatan Soedirman, 12(1), (Doctoral dissertation,
12-20. Universitas’Aisyiyah Yogyakarta).
Beranda Agency. (2015). Mengasuh dan Irmawati, I., & Khusnal, E. (2016).
Mendidik Buah Hati Tanpa Pengaruh Penyuluhan Kesehatan
Kekerasan. Jakarta : Elex Media Tentang Child Abuse Terhadap
Komputindo. Pengetahuan dan Sikap Orang Tua
Dengan Anak Usia 0-13
Budiman, S. R. (2013). Kapita Selekta Tahun Di Dusun Sanggrahan
Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Tirtoadi Mlati Sleman Yogyakarta
Dalam Penelitian Kesehatan. (Doctoral dissertation,
Jakarta : Salemba Medika. Universitas’Aisyiyah Yogyakarta).
Dahlan, M. (2008). Statistik Untuk Jahja, Y. (2011). Psikologi
Kedokteran dan Kesehatan Perkembangan. Jakarta : Kencana.
Deskriptif, Bivariat, dan
Multivariat Dilengkapi Aplikasi Kurniawan, L. (2015). Refleksi Diri Pada
Dengan Menggunakan SPSS. Korban dan Pelaku Kekerasan
Jakarta : Salemba Medika. Dalam Rumah Tangga Apakah
Jiwaku Sehat?. Yogyakarta :
Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan ANDI.
Perlindungan Anak. (2018). Profil
Gender dan Anak Provinsi Sulut. KPAI. (2015). Komisi Perlindungan Anak
DPP-PAD Provinsi Sulawesi Indonesia. Retrieved from :
Utara. http://www.kpai.go.id/.
Efendi. F. & Makhfudli. (2009). Livana, P.H.,& Anggraeni, R. (2018).
Keperawatan Kesehatan Pendidikan Kesehatan Tentang
Komunitas Teori dan Praktik Perkembangan Psikososial
Dalam Keperawatan. Jakarta : Sebagai Upaya Pencegahan
Salemba Medika. Kekerasan Fisik dan Verbal Pada
Anak Usia Sekolah Di Kota
Fidi, dkk. (2012). Pengantar Ilmu Kendal. Jurnal Ners dan kebidanan
Kesehatan Anak. Yogyakarta : D- (Journal of Ners and
MEDIKA. Midwifery), 5(2), 097-104.
Fitriana, Y., Pratiwi, K., & Sutanto, A. V. Mamesah, A., Rompas, S., & Katuuk, M.
(2015). Faktor-Faktor Yang (2018). Hubungan verbal Abuse
Berhubungan Dengan Perilaku Orang Tua Dengan
Orang Tua Dalam Melakukan Perkembangan Kognitif Anak Usia
Kekerasan Verbal Terhadap Anak Sekolah DI SD Inpres Tempok
Usia Pra-sekolah. Jurnal Psikologi, Kecamatan Tompaso. Jurnal
14(1), 81-93. Keperawatan, 6(2).
Fitriani, S. (2011). Promosi Kesehatan. Maryam, S. (2014). Promosi Kesehatan
Yogyakarta : Graha Ilmu. Dalam Pelayanan Kebidanan.
Jakarta : Penerbit buku
Herlina, A., & Purwati, Y. (2016).
kedokteran EGC.
Hubungan Tingkat Pengetahuan
Dengan Perilaku Verbal
Abuse Oang Tua Pada Anak di
Dusun Kuwon Sidomulyo
Mubarak, W. I. (2011). Promosi Ratnaningsih, dkk. (2017). Buku Ajar
Kesehatan Untuk Kebidanan. (Teori dan Konsep) Tumbuh Kembang dan
Jakarta : Salemba Medika. Stimulus. Sidoarjo : Indomedia
Pustaka.
Nasir, dkk. (2011). Buku Ajar :
Metodologi Penelitian Kesehatan. Redaksi Best Publisher. (2009). Undang-
Yogyakarta : Nuha Medika. Undang Kesehatan Dan Praktik
Kedokteran. Yogyakarta : Best
Noorkasiani, dkk. (2009). Sosiologi Publisher.
Keperawatan. Jakarta : Penertbit
Buku Kedokteran EGC. Riksani, R. (2013). Dari Rahim Hingga
Besar. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Notoadmodjo, S. (2010). Promosi
Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Sadock, dkk. (2017). Kaplan & Sadock
Jakarta : Rineka Cipta. Buku Ajar Psikiatri Klinis, Ed.2. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Notoadmodjo, S. (2012). Promosi
Kesehatan Dan Perilaku Sani, F. (2018). Metodologi Penelitian
Kesehatan .Jakarta : Rineka Farmasi Komunitas dan Eksperimental
Cipta. Dilengkapi Dengan Analisis Data
Program SPSS. Yogyakarta : Deepublish.
Nursalam. (2015). Manajemen
Keperawatan. Jakarta : Salemba Soetjiningsih, dkk. (2015). Tumbuh
Medika. Kembang Anak, Ed. 2. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Prihanti, G. (2018). Pengantar Biostatistik.
Malang : Universitas Sumantri, A. (2015). Metodologi
Muhammadiyah Malang. Penelitian Kesehatan. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Priyoto. (2014). Teori Sikap dan Perilaku
Dalam Kesehatan. Yogyakarta : Sunaryo. (2014). Psikologi Untuk
Nuha medika. Keperawatan, Ed. 2. Jakarta : Penerbit
buku kedokteran EGC.
Pusat Data Dan Informasi Kementrian
Kesehatan RI. (2018). Kekerasan Sunyoto, dkk. (2013). Buku Ajar : Statistik
Terhadap Anak Dan Remaja. Kesehatan Paramatik, Non Paramatik,
Retrieved from : Validitas, Dan Reliabilitas.
http://www.depkes.go.id/download Yogyakarta : Nuha Medika.
.php?file=download/pusdatin/infod
atin/ke kerasan-terhadap-anak.pdf Suriardi, dkk. (2010). Asuhan
Keperawatan Pada Anak. Jakarta : CV
Rapina, R., Novianti, R., & Sagung Seto.
Febrialismanto, F. (2018).
Pengaruh Kekerasan Verbal Sutikno, R. (2010). The Power Of 4Q For
Orang Tua Terhadap Perilaku HR And Company Development. Jakarta :
Agresif Anak Di Desa Labuhan Gramedia Pustaka Utama.
Tangga Kecil Kecamatan Bangko
Suyanto, B. (2013). Masalah Sosial Anak.
Kabupaten Rokan Hilir. Jurnal
Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Online Mahasiswa (JOM)
Bidang Keguruan dan Ilmu Swarjana, K. (2016). Statistik Kesehatan.
Pendidikan, 5(2), 411-423. Yogyakarta : ANDI.
Unicef. (2015). Violence Againts Children.
Retrieved from :
https://data.unicef.org/topic/child-
protection/violence/.

Unicef. (2011). Child Protection From


Violence, Exploitation And Abuse.
Retrieved from :
https://www.unicef.org/protection/57929_
57977.html.

Unicef. (2015). Child Protection.


Retrieved from :
https://www.unicef.org/protection/s
tatistics.html.
Wasis. (2008). Pedoman Riset Praktis
Untuk Profesi Perawat. Jakarta : penerbit
buku kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai