KARAKTERISTIK KULTUR
Mempelajari: Kultur diperlukan dan diwujudkan dalam belajar, observasi dan
pengalaman.
Saling berbagi: Individu dalam kelompok, keluarga dan masyarakat saling membagi
kultur.
Transgenerasi: Merupakan kumalatif dan melampaui generasi satu ke generasi lain.
Kultur nasional adalah sekumpulan nilai-nilai, keyakinan dan norma-norma yang berbaur
pada penduduk suatu negara.
Inovasi dan keberanian mengambil resiko. Sejauh mana karyawan didorong untuk
bersikap inovasi dan berani mengambil resiko.
Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi,
analisis, dan perhatian pada hal-hal detail.
Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada
teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen memepertimbangkan
efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam organisasi.
Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasi pada tim ketimbang
pada individu-individu.
Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.
Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya
status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.
Fungsi-fungsi kultur
Ada delapan faktor yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan dunia akuntansi:
1. Sumber pendanaan
2. Sistem hukum
3. Perpajakan
4. Ikatan politik dan ekonomi
5. Inflasi
6. Tingkat perkembangan ekonomi
7. Tingkat pendidikan
8. Budaya
1) Sistem pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan Inggris,
akuntansi memiliki focus atau seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan
(profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa
depandan risiko terkait.
2) Sistem Hukum
Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat
memiliki dua orientasi dasar: kodifikasi hukum (sipil) dan hukum umum (kasus).
3) Perpajakan
Di kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi
karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya dalam keperluan pajak
4) Ikatan Politik dan Ekonomi
Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melaui penakhlukan, perdagangan dan kekuatan
sejenis. Sistem pencatatan berpasangan (double-entry) yang berawal di Italia pada tahun
1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-
gagasan pembaruan (rannaissance) lainnya.
5) Inflasi
Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap
nilai-nilai asset dan beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan
berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negara dengan inflasi tinggi seringkali menuntut
perusahaan-perusahaan melakukan berbagai perubahan harga ke dalam perhitungan
keuangan mereka.
6) Tingkat perkembangan ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
7) Tingkat pendidikan
Pendidikan akuntansi yang professional sulit dicapai jika taraf pendidikan di suatu Negara
secara umum juga rendah.
8) Budaya
Di sini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat.
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi (1) standar akuntansi (yang berkaitan dengan
pengukuran dan pengungkapan); (2) pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan
public terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek; dan (3)
standar audit.
1. Harmonisasi
Ø Tetapi mengakomodasi beberapa perjanjian dan telah mengalami kemajuan yang besar
secara internasional dalam tahun-tahun terakhir
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh
organisasi akuntansi professional di Sembilan negara. Tujuan IASB adalah :
1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang
berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang
berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat
Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi
Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kea rah solusi berkualitas tinggi
Konvergensi IFRS
Dunia akuntansi saat ini masih disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu
Standar Akuntansi Keuangan Internasional IFRS.
Tentang tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keungan
interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan
tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari :
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh adanya suatu perubahan sistem IFRS sebagai
standar global yatitu :
Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan berarti. Stadart pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal
Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai
merger dan akuisisi
Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam
mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.
Demikian peran regulator dalam mensosialisasikan betapa besar tujuan dan manfaat yang
diperoleh menuju ke IFRS . "Perusahaan juga akan menikmati biaya modal yang lebih
rendah, konsolidasi yang lebih mudah, dan sistem teknologi informasi yang terpadu," kata
Patrick Finnegan, anggota Dewan Standar Akuntansi International (International
Accounting Standards Board/IASB), dalam Seminar Nasional IFRS di Jakarta.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah laporan yang menyajikan posisi keuangan dan
hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih anak
perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas individual tersebut
merupakan satu entitas atau perusahaan satu perusahaan. Laporan Keuangan Konsolidasi
diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap
perusahaan lain, dan sebaliknyalaporan keuangan konsolidasi tidak diperlukan apabila
satu perusahaan tidak memiliki kontrol terhadap perusahaan lain. Artinya, jika tidak
memiliki hak kendali (control) yang lebih, maka mereka adalah badan usaha (entity)
mandiri, artinya mereka masing-masing akan membuat laporan keuangan yang sendiri-
sendiri dan tidak mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya.
Agar laporan keuangan konsolidasi dapat menyajikan informasi keuangan dari kelompok
perusahaan tersebut sebagai satu kesatuan ekonomi, maka perlu dilakukan langkah-
langkah berikut:
1. Transaksi dan saldo resiprokal antara induk perusahaan dan anak perusahaan harus
dieliminasi.
2. Keuntungan dan kerugian yang belum direalialisasi, yang timbul dari transaksi antara
bank dan anak perusahaan harus dieliminasi.
3. Untuk tujuan konsolidasi, tanggal laporan keuangan anak perusahaan pada dasarnya
harus sama dengan tanggal laporan keuangan bank. Apabila tanggal laporan keuangan
tersebut berbeda maka laporan keuangan konsolidasi per tanggal laporan keuangan
bank masih dapat dilakukan sepanjang:
a. Perbedaan tanggal pelaporan tersebut tidak lebih dari 3 bulan
b. Peristiwa atau transaksi material yang terjadi diantara tanggal pelaporantersebut
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
4. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi
yang sama untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama atau sejenis.
5. Hak minoritas (minority interest) harus disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasi
antara kewajiban dan modal sedangkan hak minoritas dalam laba disajikan dalam
laporan laba rugi konsolidasi.
Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi
Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi, yaitu agar dapat
memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas
dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang
berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh
menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi
atas peristiwa ekonomi juga.
Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi
Diantara manfaat disusunnya Laporan Keuangan Konsolidasi adalah:
Untuk kepentingan jangka panjang, efek anak perusahaan terhadap induk
1. Memberikan informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan tehadap kinerja
grup (anak) perusahaan
2. Kepentingan informasi pihak luar
3. Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi