Anda di halaman 1dari 5

metode-metode dalam menentukan gagasan usaha adalah sebagai berikut:

1. Metode ATM (Amati, Tiru & Modifikasi)


Dalam mencari ide khususnya ide untuk mendirikan atau memulai suatu usaha ada
salah satu metode yang cukup tepat dan dapat diterapkan. Metode ini bernama ATM yang
merupakan singkatan dari amati, tiru dan modifikasi. Jika dijelaskan secara ringkas metode ini
berisi perintah untuk mengamati usaha yang sudah ada sebelumnya, meniru usaha tersebut dan
memodifikasinya.
Metode ini tidak sama dengan meniru atau sering disebut dengan plagiat karena di
dalamnya terdapat kegiatan modifikasi yang dengan jelas mencari kelemahan atau kekurangan
yang ada di usaha sebelumnya dan kemudian mengganti atau menambahkan sesuatu sehingga
terbentuklah suatu usaha yang baru. Tahapan- tahapan dalam metode ini yaitu sebagai berikut:
1. Mempelajari usaha yang sudah ada
2. Mengkaji input dan output suatu usaha
3. Menganalisa trenpopulasi dan data demografi
4. Mengkaji trend ekonomi
5. Meniru dan memodifikasi 4P (place, price, product & promotion)
Metode ATM ini telah banyak dilakukan oleh para pengusaha yang tidak perlu terlalu
memaksakan untuk menggagas ide baru yang belum tentu sukses dijalankan nantinya. Sebagai
seorang pengusaha dia tidak perlu repot harus melakukan riset pasar atau menciptakan sebuah
bisnis baru. Cukup tinggal melihat bisnis apa yang paling laris di pasar lalu membuat bisnis
serupa, atau lebih konkret lagi, mereka hanya melihat produk apa yang sukses di pasar lalu
tinggal diamati dan ditiru dengan sedikit modifikasi.
Sebagai pengusaha atau misalkan pemilik produk yang market leader, tentunya tidak
membiarkan hal ini terjadi. Anda akan berpikir keras untuk tetap eksis dan tetap sebagai
pemimpin pasar. Anda harus memiliki strategi atau jurus tertentu untuk menghadapinya
Contohnya adalah seperti yang dilakukan Herman Kosasih pemilik bengkel motor Laris Jaya
Motor (LJM), mempunyai jurus yang bisa dibilang aneh dalam menghadapi persaingan. Dia
memilih berdamai dengan kompetitor. Bila banyak pengusaha justru bersikap berseberangan
atau bertarung dengan kompetitor, namun LJM justru berdamai. Konsep sinergi yang
dikembangkan Herman Kosasih ini ternyata malah mendongkrak bisnisnya.
Metode ini tidak hanya dilakukan oleh perorangan atau kelompok dan dalam bidang
usaha saja. Jepang yang kita kenal sekarang sebagai negara maju juga menerapkan metode
ATM ini. Negara tersebut maju ukan karena menemukan segala sesuatu yang menjadi produk
unggulannya sekarang, namun karena meniru ide, produk dan jasa dari negara lain dan
menjadikannya lebih bagus, ringan, menarik hemat, modis dan lain-lain.
Itulah beberapa contoh pengusaha dan juga negara yang secara nyata berhasil
menerapkan metode ATM ke dalam usahanya. Tidak ada salahnya untuk mencoba metode
yang satu ini.
2. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal
(dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats.
Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang
akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai
pemecah masalah.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
• Strengths (kekuatan)
merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
• Weakness (kelemahan)
merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
• Opportunities (peluang)
merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang
terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri, misalnya
kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
• Threats (ancaman)
merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Grid di atas merangkum beberapa bidang
subjek yang perlu mempertimbangkan baik faktor internal maupun faktor eksternal. Grid ini
dapat digunakan sebagai judul topik bila kita bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
(gagasan yang baik bila kelompokmu lebih besar dari delapan orang).

Tingkatan Produk.
Produk yang ada dipasaran banyak variasinya walaupun mungkin fungsinya sama,
namun demi memenuhi kemudahan dan kebutuhan konsumen yang berbeda-beda,
produk tersebut menjadi berbeda dari yang satu dengan yang lain. Melihat produk
dari segi perencanaannya ada tiga tingkatan yang menjadi perhatian konsumen
yaitu :

 Produk dari segi inti pemanfaatan bagi konsumen. Produk ini lebih mengutamakan
manfaatnya.
 Produk dari sisi aktualnya yang umumnya mempunyai karakteristik tingkat mutu,
sifat, design, nama merk, serta kemasan. Produk ini tidak hanya sekedar berwujud
dari produk intinya saja. Banyak nilai tambahnya
 Produk dari seberapa besar nilai tambahannya baik berupa servis dan manfaatnya
bagi konsumen dari produk inti dan produk aktualnya.
Dengan memperhatikan ketiga tingkatan tersebut, bagi konsumen semua itu menjadi
bagian penting dari suatu produk secara total. Sebagai ilustrasi adalah jika kita
membeli sebuah produk Handycam merk sony, maka sebetulnya kita membeli suatu
camcorder yang bukan hanya bisa merekam saja tapi juga memiliki garansi suku
cadang, jasa reparasi, pelajaran penggunaan, pelayanan perbaikan yang cepat,
telpon bebas pulsa untuk menghubungi jika ada masalah.

Bagi konsumen itu semua menjadi bagian penting dari produk total. Namun produk
yang seperti itu pasti akan lebih mahal. Untuk produk yang Anda jual pastikan juga
ada pilihan produk inti untuk konsumen yang butuh hanya manfaatnya saja yang
tentunya harganya bisa lebih murah.

Klasifikasi Produk.
Dalam pengembangan strategi pemasaran untuk produk dan jasa, produk dibagi
menjadi dua kelas besar berdasarkan pada jenis konsumen yang menggunakannya
yaitu produk konsumen dan produk industri. Sebetulnya Anda ingin bergerak
dibidang usaha kelas mana ?.
A. Produk Konsumen.
Adalah produk yang dibeli oleh konsumen akhir dan biasanya untuk konsumsi
pribadi. Cara konsumen membeli produk ini bisa dibagi menjadi :

Produk sehari-hari, konsumen dalam membeli produk ini hanya sedikit ( minimal ),
namun sering sehingga sedikit membanding-bandingkan, atau seketika ( sulit
ditunda). Biasanya harga produk ini rendah dan keuntungannya kecil, dan
penjualannya tersebar luas dan bersaing ketat. Produk sehari-hari inipun bisa
digolongkan menjadi :
 Produk kebutuhan pokok, produk ini dibeli secara teratur misalnya Kecap, gula,
sembako.
 Produk impuls, produk yang dibeli konsumen dengan perencanaan atau usaha untuk
mencari. Seperti permen, majalah. Makanya seringkali produk ini ditaruh dekat
kasir.
 Produk dalam keadaan darurat, konsomen membeli produk ini jika segera
membutuhkannya. Seperti lilin pada saat mati lampu, payung pada saat musim
hujan.
Produk Shoping, produk Konsumen yang lebih jarang dibeli. Konsumen
membandingkannya dengan cermat, mutu, harga, dan gayanya, sehingga
konsumen membutuhkan waktu untuk membelinya. Produk in dibagi menjadi :
 Produk homogen, konsumen suka membanding-bandingkan harga, jadi arus terjadi
tawar menawar.
 Produk heterogen, konsumen lebih memilih sifat produk ketimbang harga, sehingga
penjual harus menyediakan banyak pilihan dan harus ada wiraniaga yang trampil
untuk memberikan saran dan informasi.
Produk Khusus, produk yang mempunyai karakteristik khusus, unik, merk tertentu.
Konsumen rela melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkannya. Sehingga lokasi
usaha Anda tidak memerlukan tempat yang nyaman, namun Anda harus memberi
petunjuk lokasi. Misal peralatan fotografi yang mahal, pakaian yang dibuat khusus,
atau kendaraan Roll-Royce atau mobil yang unik.
Produk yang tidak dicari, suatu produk yang keberadaannya tidak diketahui
konsumen, atau kalaupun diketahui tidak terpikir untuk membelinya. Untuk itu
penjual harus gencar membuat iklan, penjualan door to door, dan dengan usaha
pemasaran lainnya. Misalnya produk asuransi. Obat dan vitamin.
B. Produk Industri.
Pemakai produk ini adalah bukan konsumen langsung, tapi kantor, pabrik, bengkel,
perusahaan…
Produk industri adalah produk yang dibeli konsumen untuk diproses lebih lanjut atau
untuk dipergunakan dalam menjalankan bisnis.
Pemakai produk ini adalah home industri, kantor, pabrik, bengkel, perusahaan.
Kelompok produk industri
Produk berupa Barang modal, produk bahan dan suku cadang,
Produk Perlengkapan dan jasa.
Produk Bahan baku misalnya bahan tepung, minyak. Bahan mentah jadi semen,
besi. Suku cadang ban, bagian mesin.
Produk modal … membangun pabrik, truk, mesin, peralatan kantor.
Produk Perlengkapan dan jasa .. Pelumas, kertas komputer, pensil, ATK dll Jasa…
Cleaning service, perbaikan komputer, hukum, konsultan management, iklan dll…
C. Produk dilihat dari Merk dan Label.
1. Seleksi Nama Merk.
Pengalaman, banyak konsumen dalam memilih produk tergantung pada suatu merk.
Anda harus cari informasi untuk suatu produk mengenai merek apa yang dicari
konsumen. Merek terkenal (besar) belum tentu jaminan. Ada satu merek (dari sekian
merek terkenal) untuk satu produk yang diminati konsumen, untuk produk jenis lain
tentu merknya bisa lain lagi.
Baca artikel terkait Pentingnya Produk dan Merek
2. Produk standar SNI
Lembaga konsumen Indonesia sedang giat memberikan penyuluhan kepada
masyarakat agar dalam memilih produk utamakan produk yang berlabel SNI. Produk
yang berlabel SNI adalah barang yang resmi boleh beredar. Tentunya pelanggan
kitapun yang sudah tahu penyuluhan itu pasti akan mencari produk yang berlabel
SNI.

3. Produk Berlabel Halal.


Jika usaha Anda adalah berjenis makanan atau sebagian produk berjenis makanan.
Perhatikan, Jika konsumen Anda mayoritas orang muslim, produk berlabel Halal
akan lebih dicari oleh konsumen Anda.

D. Variasi dari Produk sejenis.


Jika Anda membuka usaha disuatu pemukiman, tentu Anda harus bisa memenuhi
hampir semua keinginan dan kebutuhan konsumen setempat. Untuk itu variasi
produk untuk yang sejenis perlu dipertimbangkan. Untuk produk yang sejenis harus
ada beberapa pilihan, harga yang murah atau yang mahal, merek yang terkenal dan
tanpa merk, yang sederhana dan yang canggih, yang lokal atau import dll. Hal ini
tentu memerlukan penempatan produk yang lebih besar. Contoh menjual onderdil
kendaraan bermotor, ada toko hanya menjual suku cadang asli saja, tapi ada juga
yang menjual suku cadang buatan lokal dan import, ada suku cadang yang asli dan
imitasi.

E. Pelayanan Pendukung Produk.


Konsumen minta petunjuk bagaimana cara menggunakan produk yang Anda jual.
Dari pengalaman tidak sedikit produk butuh pentunjuk untuk memakainya, jika
petunjuk tidak ada dalam kemasan atau kurang lengkap petunjuknya, akan banyak
pertanyaan dari konsumen. Dengan banyak variasi produk yang Anda jual, siapkah
Anda membantu pelanggan ?.
Wiraniaga harus tahu sedikit merakit produk yang belum siap pakai, dari
pengalaman menjual alat-alat listrik, waktu untuk melayani konsumen, waktunya
hampir habis untuk melayani keingin tahuan konsumen dan membantu merakit alat
agar siap dipakai, ini hanya tambahan pelayanan dan tanpa ada biaya tambahan.
Bagaimana kalau wiraniaga tidak tahu merakit alat tersebut ?

After sales. Termasuk hal yang harus diperhatikan, konsumen selalu minta jaminan
garansi bila produk yang dibeli mengalami kerusakan, jadi usahakan produk yang
Anda jual mendapat jaminan garansi dari pabrik.

Produk atau Jasa adalah pilihan konsumen, bukan


Anda.
Akhir kata dengan adanya panduan diatas, mengenai pengertian produk, tingkatan
produk, klasifikasi produk, seleksi nama merk produk, produk berlabel serta
pelayanan pendukung yang dibutuhkan pelanggan, setidak-tidaknya Anda bisa
memastikan lebih baik dan lebih tepat produk mana yang layak untuk harus dijual
sehingga usaha Anda lebih dekat dengan keinginan dan kebutuhan konsumen yang
akan menjadi target pasar Anda.

Namun untuk bisa mencapai sasaran yang lebih tepat, hasil survey pasar Anda yang
real tetap menjadi pedoman Anda dalam memilih produk yang laku untuk dijual.
Sedangkan tulisan diatas menjadi pedoman Anda untuk lebih kenal dengan baik
produk mana yang jadi pilihan usaha. Dan tentunya bertambahnya pengetahuan
Anda tentang sifat produk dan klasifikasinya akan lebih mudah mengenal akan
kebutuhan dan keinginan konsumen atas suatu produk. Pahamnya Anda mengenai
seluk beluk produk tentunya membuat konsumen akan datang kembali dan senang
berdiskusi dengan Anda, itu pengalaman saya.

Anda mungkin juga menyukai