Tingkatan Produk.
Produk yang ada dipasaran banyak variasinya walaupun mungkin fungsinya sama,
namun demi memenuhi kemudahan dan kebutuhan konsumen yang berbeda-beda,
produk tersebut menjadi berbeda dari yang satu dengan yang lain. Melihat produk
dari segi perencanaannya ada tiga tingkatan yang menjadi perhatian konsumen
yaitu :
Produk dari segi inti pemanfaatan bagi konsumen. Produk ini lebih mengutamakan
manfaatnya.
Produk dari sisi aktualnya yang umumnya mempunyai karakteristik tingkat mutu,
sifat, design, nama merk, serta kemasan. Produk ini tidak hanya sekedar berwujud
dari produk intinya saja. Banyak nilai tambahnya
Produk dari seberapa besar nilai tambahannya baik berupa servis dan manfaatnya
bagi konsumen dari produk inti dan produk aktualnya.
Dengan memperhatikan ketiga tingkatan tersebut, bagi konsumen semua itu menjadi
bagian penting dari suatu produk secara total. Sebagai ilustrasi adalah jika kita
membeli sebuah produk Handycam merk sony, maka sebetulnya kita membeli suatu
camcorder yang bukan hanya bisa merekam saja tapi juga memiliki garansi suku
cadang, jasa reparasi, pelajaran penggunaan, pelayanan perbaikan yang cepat,
telpon bebas pulsa untuk menghubungi jika ada masalah.
Bagi konsumen itu semua menjadi bagian penting dari produk total. Namun produk
yang seperti itu pasti akan lebih mahal. Untuk produk yang Anda jual pastikan juga
ada pilihan produk inti untuk konsumen yang butuh hanya manfaatnya saja yang
tentunya harganya bisa lebih murah.
Klasifikasi Produk.
Dalam pengembangan strategi pemasaran untuk produk dan jasa, produk dibagi
menjadi dua kelas besar berdasarkan pada jenis konsumen yang menggunakannya
yaitu produk konsumen dan produk industri. Sebetulnya Anda ingin bergerak
dibidang usaha kelas mana ?.
A. Produk Konsumen.
Adalah produk yang dibeli oleh konsumen akhir dan biasanya untuk konsumsi
pribadi. Cara konsumen membeli produk ini bisa dibagi menjadi :
Produk sehari-hari, konsumen dalam membeli produk ini hanya sedikit ( minimal ),
namun sering sehingga sedikit membanding-bandingkan, atau seketika ( sulit
ditunda). Biasanya harga produk ini rendah dan keuntungannya kecil, dan
penjualannya tersebar luas dan bersaing ketat. Produk sehari-hari inipun bisa
digolongkan menjadi :
Produk kebutuhan pokok, produk ini dibeli secara teratur misalnya Kecap, gula,
sembako.
Produk impuls, produk yang dibeli konsumen dengan perencanaan atau usaha untuk
mencari. Seperti permen, majalah. Makanya seringkali produk ini ditaruh dekat
kasir.
Produk dalam keadaan darurat, konsomen membeli produk ini jika segera
membutuhkannya. Seperti lilin pada saat mati lampu, payung pada saat musim
hujan.
Produk Shoping, produk Konsumen yang lebih jarang dibeli. Konsumen
membandingkannya dengan cermat, mutu, harga, dan gayanya, sehingga
konsumen membutuhkan waktu untuk membelinya. Produk in dibagi menjadi :
Produk homogen, konsumen suka membanding-bandingkan harga, jadi arus terjadi
tawar menawar.
Produk heterogen, konsumen lebih memilih sifat produk ketimbang harga, sehingga
penjual harus menyediakan banyak pilihan dan harus ada wiraniaga yang trampil
untuk memberikan saran dan informasi.
Produk Khusus, produk yang mempunyai karakteristik khusus, unik, merk tertentu.
Konsumen rela melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkannya. Sehingga lokasi
usaha Anda tidak memerlukan tempat yang nyaman, namun Anda harus memberi
petunjuk lokasi. Misal peralatan fotografi yang mahal, pakaian yang dibuat khusus,
atau kendaraan Roll-Royce atau mobil yang unik.
Produk yang tidak dicari, suatu produk yang keberadaannya tidak diketahui
konsumen, atau kalaupun diketahui tidak terpikir untuk membelinya. Untuk itu
penjual harus gencar membuat iklan, penjualan door to door, dan dengan usaha
pemasaran lainnya. Misalnya produk asuransi. Obat dan vitamin.
B. Produk Industri.
Pemakai produk ini adalah bukan konsumen langsung, tapi kantor, pabrik, bengkel,
perusahaan…
Produk industri adalah produk yang dibeli konsumen untuk diproses lebih lanjut atau
untuk dipergunakan dalam menjalankan bisnis.
Pemakai produk ini adalah home industri, kantor, pabrik, bengkel, perusahaan.
Kelompok produk industri
Produk berupa Barang modal, produk bahan dan suku cadang,
Produk Perlengkapan dan jasa.
Produk Bahan baku misalnya bahan tepung, minyak. Bahan mentah jadi semen,
besi. Suku cadang ban, bagian mesin.
Produk modal … membangun pabrik, truk, mesin, peralatan kantor.
Produk Perlengkapan dan jasa .. Pelumas, kertas komputer, pensil, ATK dll Jasa…
Cleaning service, perbaikan komputer, hukum, konsultan management, iklan dll…
C. Produk dilihat dari Merk dan Label.
1. Seleksi Nama Merk.
Pengalaman, banyak konsumen dalam memilih produk tergantung pada suatu merk.
Anda harus cari informasi untuk suatu produk mengenai merek apa yang dicari
konsumen. Merek terkenal (besar) belum tentu jaminan. Ada satu merek (dari sekian
merek terkenal) untuk satu produk yang diminati konsumen, untuk produk jenis lain
tentu merknya bisa lain lagi.
Baca artikel terkait Pentingnya Produk dan Merek
2. Produk standar SNI
Lembaga konsumen Indonesia sedang giat memberikan penyuluhan kepada
masyarakat agar dalam memilih produk utamakan produk yang berlabel SNI. Produk
yang berlabel SNI adalah barang yang resmi boleh beredar. Tentunya pelanggan
kitapun yang sudah tahu penyuluhan itu pasti akan mencari produk yang berlabel
SNI.
After sales. Termasuk hal yang harus diperhatikan, konsumen selalu minta jaminan
garansi bila produk yang dibeli mengalami kerusakan, jadi usahakan produk yang
Anda jual mendapat jaminan garansi dari pabrik.
Namun untuk bisa mencapai sasaran yang lebih tepat, hasil survey pasar Anda yang
real tetap menjadi pedoman Anda dalam memilih produk yang laku untuk dijual.
Sedangkan tulisan diatas menjadi pedoman Anda untuk lebih kenal dengan baik
produk mana yang jadi pilihan usaha. Dan tentunya bertambahnya pengetahuan
Anda tentang sifat produk dan klasifikasinya akan lebih mudah mengenal akan
kebutuhan dan keinginan konsumen atas suatu produk. Pahamnya Anda mengenai
seluk beluk produk tentunya membuat konsumen akan datang kembali dan senang
berdiskusi dengan Anda, itu pengalaman saya.
Agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, perencanaan bisnis harus dapat
menyajikan informasi yang efektif dan efisien sesuai dengan tujuan utamanya,
dimana berisikan semua aspek internal maupun eksternal bisnis. Adapun materi
atau isinya busines plan minimal harus dapat menjelaskan atau memuat informasi
mengenai tiga aspek manajemen perusahaan, yaitu pemasaran, prouksi atau
operasional dan aspek keuangan.
Berikut ini contoh sistematika penyusunan dan penjelasan business plan.
A. COVER
Cover minimal berisi judul yang mempunyai nilai jual, misalnya “lezatnya toping
rupiah martabak mini”, dan memuat gambar-gambar yang menarik dan
menggambarkan kelebihan usaha yang sedang dirintis.
B. EXECUTIVE SUMARRY
Ringkasan eksekutif (executive summary) adalah bagian dari rencana bisnis yang
biasanya ditempatkan di depan yang secara ringkas menjelaskan komponen utama
yang akan dirinci pada bagian selanjutnya. Pada dasarnya ringkasan eksekutif harus
menjelaskan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana rencana bisnis,
latar belakang bisnis, visi dan misi.
Pada bagian ini juga bisa ditampilan analisa SWOT (kekuatan, kelemahan,
kesempatan dan ancaman).
C. MARKETING PLAN
Pada aspek manajemen pemasaran ini, ada dua hal penting yang harus dibahas,
yaitu mengenai; Gambaran umum pasar yang bisa dianalisa dengan pendekatan
STP, yaitu Segmen pasar merupakan gambaran umum dari konsumen usaha anda,
Target pasarmerupakan sasaran khusus bagi konsumen potensial dari usaha anda
dan Positioningadalah bagaimana kita menempatkan usaha kita diantara pesaing
usaha yang sejenis.
Strategi pemasaran yang bisa digunakan dengan pendekatan marketing mix atau
bauran pemasaran, sekurang-kurangnya 4P atau lengkap dengan analisa 7P, yaitu;
Product, strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati
konsumen untuk membelinya. Produk usaha kita dapat dibedakan berdasarkan mutu
/ kualitas, ukuran, desain, kemasan, dan kegunaan lebih dibandingkan pesaing.
Price, strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi
harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk
dengan harga yang lebih murah. Selainnya itu dari segi harga, kita dapat
membedakan produk kita berdasarkan harga satuan dan harga grosir, syarat
pembayaran, diskon/potongan harga.
Promotion, strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen
melalui cara advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Public Relation dan lain-
lain.
Placement, Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke
tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan dapat secara langsung ke
konsumen atau melalui pedagang perantara seperti wholesaler (pedagang besar)
atau retailer (pedagang kecil).
People, Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat
meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak
langsung.
Process, Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk
membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun
proses pelayanan terhadap konsumen.
Physical Evidence, Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam
menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Seperti tempat yang
menarik dan bersih untuk restoran.
PRODUCTION PLAN
Untuk business plan sederhana pembahasan aspek production plan di satukan
dengan pembahasan operation plan dan organization and management plan, yang
membuat sekurang-kurang ;
Proses produksi (produk) atau prosedur pelayanan (jasa) dari awal proses sampai
produk diterima atau pelayan akhir diperoleh oleh kosumen dan dilengkapi dengan
proses purna jual jika ada.
Faktor produksi, adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses
produksi barang dan jasa. Ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu
tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources),
kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information
resources). Untuk business plan sederhana diperlukan pembahasan minimal
mengenai
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak
langsung menjalankan kegiatan produksi, dimana dibahas mengenai berapa banyak
diperlukan tenaga kerja biasa (pelaksana) dan jika ada tenaga kerja ahli (supervisor,
manager).
Modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan
proses produksi, dimana pada bagian ini dirinci berdasarkan “barang-barang
investasi” (barang-barang yang tidak habis pada proses produksi), seperti misalnya
gedung, kendaraan, mesin, peralatan dan lain-lain, dan barang-barang modal kerja
(yang habis terpakai pada saat proses produksi), seperti misalnya bahan baku dan
bahan penolong.
FINANCIAL PROJECTION
Pada bagian proyeksi keuangan ini dijelaskan kebutuhan permodalan/keuangan,
jumlah modal yang dibutuhkan dan penjelasan secara singkat penggunaan modal
anda. Sebenarnya bagian ini merupakan rekapitulasi dari marketing plan dan
production plan yang dituangkan dalam bentuk biaya (jumlah uang yang
dikeluarkan).
Selain hal tersebut diatas, untuk business plan yang kompleks, diperlukan analisa
”Rencana Penjualan & Aliran Kas” serta Analisa Risiko Bisnis Analisa Kelayakan
Usaha (analisa, Paybak Period, Net Present Value, Profitability Index Internal Rate
of Return, dan analisa keuntungan, misalnya Break even Point analysis).
Namun untuk business plan yang sederhana analisa kelayakan usaha yang
diperlukan sekurang-kurangnya Payback Period atau periode pengembalian modal.
BUSINESS PLAN CONCLUSION
Pada bagian ini, anda membuat konklusi dengan acuan pada pertanyaan mengapa
bisnis anda harus tetap dijalankan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Konklusi kuantitatif merupakan penjabaran dari hasil analisa kelayakan pada bagian
financial projection, sedangkan kualitatifnya adalah lebih banyak dari keyakinan
anda terdahap strategi pemasaran yang anda akan terapkan.
3. Franchising (Waralaba)
Waralaba adalah sabagai pelimpahan dari pabrik atau distributor suatu produk atau
jasa yang diberikan kepada agen-agen lokal atau pengecer dengan membayar sejumlah
royalti[12]. Adapun defenisi lain adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan
perusahaan cabang/ penyalur[13].
Keuntungan
- produk yang ditawarkan telah memasuki pasaran yang luas dan diterima oleh umum
- tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk memperkenalkan kredibilitas perusahaan
induknya.
- Keahlian manajemen karena pengalaman sudah lama.
- Kelengkapan modal ini mencakup fasilitas perlengkapan, tata letak, kontrol persediaan dan
sebagainya.
- Pengetahuan tentang pasar.
Pangsa pasar atau market share adalah bagian dari pasar yang dikuasai oleh suatu
perusahaan dan seluruh potensi jual, umumnya dinyatakan dalam persentase. Market
share atau pangsa pasar adalah persentase total penjualan suatu perusahaan dari seluruh
sumber dengan total penjualan produk (barang dan jasa) dalam suatu industri tertentu.
Sebagai contoh, suatu perusahaan pada tahun 2008 memiliki target market share
sebanyak 10% dari keseluruhan pasar. Untuk mencapai target pasar tersebut,
dibutuhkan biaya promosi sebesar Rp40 juta.
Jika ternyata pangsa pasar yang didapatkan lebih dari 10% (misalnya 12%), itu artinya
kinerja perusahaan berjalan baik. Sebaliknya, jika di tahun tersebut pangsa pasar yang
didapatkan hanya 9% maka itu menunjukkan kinerja pemasaran kurang baik dan
perusahaan akan menghadapi masalah efisiensi & efektifitas.
Adapun beberapa faktor yang perlu ditelusuri dalam mengkaji masalah perusahaan yang
tidak mampu mencapai pangsa pasar adalah:
Selanjutnya, setelah mengetahui ukuran pasar dan mengetahui segmen pasar yang
dibidik, maka langkah berikutnya adalah mempelajari siapa pesaing di pasar tersebut
dan berapa banyak pasar yang telah dikuasai oleh mereka.
Sebagai contoh, suatu perusahaan yang berada di industri minuman. Tidak cukup hanya
menjelaskan bisnisnya adalah minuman, tapi harus lebih fokus. Misalnya minuman kopi,
teh, rasa buah, dan lain sebagainya.
Lalu bagaimana cara meningkatkan pangsa pasar saat suatu perusahaan memulai bisnis
perdagangan. Berikut ini tips singkatnya:
1. Memilih bisnis yang masih tergolong baru dan belum banyak dijalankan perusahaan
lain.
2. Memiliki keyakinan bahwa perusahaan tersebut akan berhasil di bisnis yang
dijalankan.
3. Menentukan visi dan misi perusahaan mengenai target bisnis di masa depan.
4. Memperhitungkan kekuatan para kompetitor di industri yang sama.
5. Memperhatikan pergerakan harga di industri yang dibidik dan menentukan harga
yang paling sesuai.
6. Menciptakan dan membangun jaringan pasar sehingga bisnis menjadi lebih besar.
STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran adalah himpunan asas yang secara tepat, konsisten dan layak
dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai sasaran pasar yang dituju (target market) dalam
jangka panjang dan tujuan perusahan jangka panjang (objectives), dalam situasi persaingan
tertentu.
Dalam strategi pemasaran ini terdapat strategi acuan/bauran pemasaran (marketing
mix), yang menetapkan komposisi terbaik dari keempat variable pemasaran, untuk dapat
mencapai sasaran pasar yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
A. Strategi Produk
Setiap perusahaan di dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan dan share
pasarnya, perlu mengadakan usaha penyempurnaan dan perubahan produk yang dihasilkan ke
arah yang lebih baik, sehingga dapat memberikan daya guna dan daya pemuas serta daya tarik
yang lebih besar. Strateginya adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang tepat bagi
pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat
meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang, melalui peningkatan penjualan
dan peningkatan share pasar. Dalam strategi marketing mix, strategi produk merupakan unsure
yang paling penting karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lain. Strategi produk yang
dapat dilakukan mencakup keputusan tentang acuan/bauran produk (Product Mix), merk
dagang (Brand), cara pembungkusan atau kemasan produk (Product Packaging), tigkat
mutu/kualitas dari produk dan pelayanan (services) yang diberikan. Tujuan utama strategi
produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan
kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.
Pada hakikatnya, seseorang membeli produk bukan karena fisik produk itu semata-mata tapi
karena manfaat yang ditimbulkan dari produk yang dibelinya. Pada dasarnya, produk yang
dibeli konsumen itu dapat dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu:
1. Produk inti (Core Product), merupakan inti yang sesungguhnya dari produk yang ingin
diperoleh oleh seorang pembeli (konsumen) dari produk tersebut.
2. Produk formal (Formal Product), merupakan bentuk, model, kualitas/mutu, merek dan
kemasan yang menyertai produk tersebut.
3. Produk tambahan (ougemented product), merupakan tambahan produk formal dengan
berbagai jasa yang menyertainya, seperti pemasangan (instalasi), pelayanan, pemeliharaan
dan pengangkutan secara cuma-cuma.
B. Strategi Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan
penjualan. Dalam penentuan baik untuk harga jual atau harga beli pihak bank harus berhati-
hati. Sebab, kesalahan dalam penentuan harga akan menyebabkan kerugian bagi bank. Dalam
menentukan harga harus dipertimbangkan berbagai hal, misalnya tujuan penentuan harga
tersebut, hal ini disebabkan dengan diketahuinya tujuan penentuan harga tersebut menjadi
mudah. Sedangkan tujuan penentuan harga secara umum adalah sebagai berikut:
D. Strategi Promosi
Promosi merupakan salah satu konsep dari Marketing Mix, promosi lebih kepada
menawarkan access/channel kepada pembeli. Bagaimana pembeli/nasabah bisa mendapatkan
informasi yang lebih baik, bagaimana bank mengedukasi calon nasabah, maka promosi adalah
salah satu medium yang tepat! Kegiatan promosi yang dilakukan suatu perusahaan
menggunakan konsep MIX PROMOTION, yang terdiri dari:
1. Advertensi, yaitu suatu bentuk penyajian dan promosi dan gagasan, barang,
atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifatmassif dan
nonpersonal.
2. Personal Selling, yaitu penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan
dengan seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat terealisasinya
penjualan.
3. Promosi Penjualan, yaitu segala kegiatan pemasaran selain personal selling,
advertising and publicity. Yang merajuk konsumen untuk membeli seperti exhibition,
roadshow, and all things about selling yang tidak dilakukan secara teratur atau
continue.
4. Publicity, yaitu usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara
massif seperti layanan masyarakat, berderma dan kegiatan sosial lainnya yang
menyangkut nama baik perusahaan dan diliput oleh pers!
Karena sifatnya yang accessible, maka Promosi memerlukan Channel untuk mempromosikan
produk suatu bank. Saat ini misalnya, dengan adanya internet,
channel begitu mudah diciptakan. Seperti bank muamalat yang menerbitkan kartu shar-e,
yang bisa diakses lewat www.share.com. Secara konservatif, bank bisa menyalurkan
promosinya melalui agent individu (personal channel) maupun saluran nonpersonal
(nonpersonal channel).
ANALISIS PESAING
A. Pengertian Pesaing
Analisis pesaing merupakan suatu perbuatan menganalisa atau mengidentifikasi apa-
apa saja yang dilakukan oleh pihak pesaing atau perusahaan yang menghasilkan barang atau
jasa yang mirip dengan produk kita.
Adapun hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
a) Identifikasi pesaing
b) Menentukan sasaran pesaing
c) Identifikasi strategi pesaing
d) Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
e) Identifikasi reaksi pesaing
f) Strategi menghadapi pesaing.
B. Identifikasi pesaing
Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan yang mereka
miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yan lengkap. Pambuatan peta persaingan
yang dugunakan untuk melakukan analisis pesaing memerlukan langkah-langkah yang tepat.
Langkah-langkah ini perlu dilakukan agar analisisi pesaing tepat sasaran dan tidak salalh arah.
Langkah pertama yang perlu dilakukan perusahaan adalah dengan identifikasi seluruh pesaing
yang ada. Langkah ini perlu dilakukan agar kita mengetahui secara utuh kondisi pesaing kita.
Dengan demikian, memudahkan kita untuk menetapkan langkah selanjutnya.
Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Jenis produk yang ditawarkan
Kadang-kadang sebuah perusahaan tertentu memiliki produk yang beragam. Tugas perusahaan
adalah mengidentifikasikan secara lengkap dan benar produk apa saja yang dimilki oleh
pesaing-pesaingnya. Identifikasikan siapa pesaing utama yang terdekat serta pesaing lainya
yang juga berpotensi mengancam perusahaan kita sekarang dan di masa yang akan datang.
C. Sasaran Pesaing
Sebagaimana dijelaskan diawal bahwa pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing dekat dan
pesaing jauh. Pesaing dekat adalah perusahaan yang memproduksi barang yang hampir sejenis,
seperti bank umum, BPR, bank syariah, atau bank asing. Pesaing jauh adalah perusahaan yang
memiliki produk yang mirip. Contohnya pesaing untuk bank adalahlembaga keuangan yang
kegiatanya memilki kesamaan daengan bank seperti asuransi, pos giro, pegadaian, koperasi
simpan pinjam, leasing, money changer, atau dana pensiun.
Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang dikuasai, kita perlu mengetahui
sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran pesaing antara
lain memaksimalkan laba, memperbesar market share, meningkatkan mutu produk, atau
mungkin juga mematikan atau menghambat pesaing lainnya.
Jika sasaran mereka memaksimalkan laba, perusahaan perlu mengetahui laba jangka
pendek atau laba jangka panjang dan apa tindakan yang akan mereka ambil. Sasaran untuk
memaksimalkan laba ini dapat dilakukan melalui peningkatan kepuasan konsumen dengan
berbagai cara, misalnya melalui pelayan atau harga yang relatif murah.
Jika sasarannya untuk memperbesar, maka perusahaaan perlu mengetahui apakah
pertumbuhan market share yang dimiliki cukup besar. Biasanya, meningkatkan market share
dapat dilakukan dengan promosi yang cukup gencar dengan diimbangi pembukaan cabang baru
yang gencar pula. Sebagai contoh perusahaan 3 atau axis yang begitu gencar dalam
mempromosikan produknya dengan diimbangi keunggulan dari masing-masing produk itu
sehingga cepat menarik konsumen. Peningkatan merker share juga dapat dilakukan dengan
cara penurunan harga mengingat mereka memiliki biaya operasional yang relatif lebih rendah.
Hal yang juga perlu diselidiki adalah bahwa peningkatan market share dapat pula dilakukan
dengan cara mengambil market share pesaing lainya.
Peningkatan mutu produk bertujuan untuk menggaet pelanggan milik pesaing.
Peningkatan mutu produk ini dapat dilakukan dengan memberikan berbagai kelebihan, baik
pelayanan atau kelebihan lainnya. Misalnya, produk plus, bunga yang kompetitif, frekuensi
penarikan, jumlah jaringan, atau teknologi yang dimiliki.
Menurut perusahaan konsultan Arthur D.Little, sebuah perusahaan akan menempati satu
di antara enam posisi kompetitif di dalam pasar sasaran berikut ini:
1. Dominan.
Perusahaan ini mengendalikan perilaku pesaing yang lain dan memiliki pilihan strategis yang
luas.
2. Kuat
Perusahaan ini bisa mengambil tindakan mandiri tanpamembahayakan posisi jangka
panjangnya dan dapat mempertahankan posisi jangka panjangnya apa pun tindakan yang
dilakukan oleh pesaing.
3. Cukup baik
Perusahaan ini memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan dan peluang yang ada diatas rata-
rata untuk meningkatkan posisinya.
4. Cukup
Perusahaan ini memiliki kinerja pada tingkat yang cukupuntuk mencapai hasil memuaskan ya
ng bisa terus mempertahankan dalam bisnis. Namun, perusahaan ini ada karena dibiarkan
oleh perusahaan yang dominan dan memiliki peluang dibawah rata-rata untuk meningkatkan
posisinya.
5. Lemah
Perusahaan ini memiliki kenerja yang tidak memuaskan, tetapi ada peluang untuk
memperbaiki. Perusahaan ini harus berubah atau kalau tidak keluar dari pasar.
6. Tidak berpeluang.
Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan dan tak ada peluang untuk
memperbaiki.
Salah satu langkah yang penting sebelum memulai bisnis adalah melakukan analisa
persaingan usaha / analisa kompetitor. Kita sebaiknya mereview literatur dari kompetitor ,
untuk melihat bagaimana mereka merepresentasikan usaha mereka dan seperti apa public
image yang dibangun. Sering kali literatur bisnis memuat mission statement dan juga
mengidentifikasi produk dan jasa spesifik mereka. James W. Hart, seorang pakar marketing,
memberikan tips analisa persaingan usaha yang meliputi langkah- langkah seperti berikut :
1. Berperanlah sebagai pelanggan kaya uang.
Telponlah pesaing di dekat daerah kita dan berbicaralah dengan representative dari
perusahaan tersebut seperti layaknya kita adalah prospek potensial yang sedang mencari
informasi. Kita dapat menanyakan dengan rumus 5WH (Who, What, When, Where, Why and
How) untuk memberi pertanyaan yang cerdas dan mendapat jawaban tentang kekuatan dan
kelemahan pesaing. Salah satu hal terpenting yang harus berhasil dilakukan adalah membuat
mereka mengirimkan sales dan information package mereka pada kita, dimana dalam
package tersebut akan dijelaskan mengenai produk dan jasa mereka. Literatur bisnis
kompetitor kita akan menceritakan secara detil mengenai public image mereka , dan
disamping itu kita dapat mempelajari kekuatan dan kelemahan produk dan jasa yang mereka
tawarkan secara detil. Pastikan juga mempelajari bagaimana mereka menghandle telepon dari
pelanggan, memproses permintaan informasi, dan berapa lama permintaan informasi tersebut
akhirnya sampai ke tangan kita.Dapatkah kita menawarkan sistim komunikasi yang lebih
baik ? Bagaimana tampilan dari business card mereka ? Hal-hal yang kecil seperti ini dapat
memberikan gambaran mengenai kekuatan dan kelemahan kita sendiri, sehingga dapat
ditentukan apakah kita dapat bersaing dengan mereka atau tidak. Apakah kita akan bersaing
dalam hal harga atau service yang lebih baik ?
2. Telponlah kompetitor di luar daerah.
Selanjutnya kita dapat menelpon perusahaan yang sejenis (atau yg sedang direncanakan) di
luar daerah, dimana kita tidak dianggap sebagai saingan mereka. Dengan demikian, mereka
tidak merasa terancam saat kita memberikan pertanyaan. Sangatlah berguna bila kita dapat
berbicara dengan personel kunci dari perusahaan sejenis, misalkan di lain propinsi. Saat kita
berbicara dengan kompetitor yang jauh jaraknya seperti ini, pendekatannya haruslah
lebih“straight-forward”. Kita dapat katakan pada pemilik ataupun managernya, bahwa kita
sedang berpikir untuk membuka usaha sejenis dan berharap mendapat masukkan/input dari
mereka. Sering kali mereka dengan senang hati akan memberikan input tentang industri
mereka, bisnis secara keseluruhan dan banyak lagi informasi gratis. Meskipun demikian, kita
perlu berhati-hati agar tidak menghabiskan waktu terlalu banyak dalam bertanya, batasi
percakapan telpon anda 10 sampai 15 menit maksimum. Cara terbaik adalah memikirkan
pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu, dan menuliskannya di atas kertas, sehingga dapat
menanyakannya dengan lancar. Dengan demikian akan tampak seperti seorang professional,
dan jika suatu saat perlu menelpon lagi, mereka akan menerimanya. Jika kita terdengar
seperti seorang bodoh saat berbicara di telpon, mereka mungkin tidak akan menerima telpon
anda lagi. Kuncinya adalah tidak menghamburkan waktu.
3. Terakhir lakukan “in-field competition analysis” dengan melakukan telemarketing pada
prospek dan menanyakan apakah mereka mengenal kompetitor kita, pernah menjalin
hubungan bisnis dengan mereka, dan lain-lain. Dengan melakukan ini, kita juga melakukan
prekualifikasi terhadap prospek potensial yang belum pernah menjalin bisnis dengan
kompetitor kita, dan membuka peluang terjadinya penjualan. Sebagai tambahan, di saat kita
berada di luar melakukan sales call, kita dapat melakukan cara yang sama saat berbicara
dengan prospek dan dapat mengetahui apa yang mereka suka dan apa yang tidak mereka suka
dari kompetitor kita. Kita dapat membuka peluang terjadinya penjualan dengan
mengidentifikasi poin-poin differensiasi kita terhadap kompetitor.
Dewasa ini kata KOMPETISI banyak ditafsirkan sebagai sebuah drama yang selalu melahirkan "Pemenang"
sekaligus mencetak sekumpulan "Orang Kalah". Sebagai konsekuensinya, "Pemenang" akan ditafsirkan sebagai
sosok yang menjulang di puncak kejayaan, yang akan dipandang dengan wajah menengadah oleh kaum
"terkalahkan".
Sekejam itukah makna KOMPETISI? Apalagi bila panggung kompetisi ini sudah menapak, sudah
mengejawantah di kehidupan riil sehari-hari. Sungguh kejam bila alam semesta ini pada akhirnya dikotak-
kotakkan sebagai winner-looser, sebagai leader-follower, sebagai champion-mediocre, sebagai developing-
under developed, atau sebagai central-marginal. Sedangkal itukah Hukum Alam yang harus dijalani oleh
manusia?
Tentu tidak! Tuhan Sang Pemangku semesta alam ini sudah menyerukan untuk "Berlomba-lomba di dalam
kebaikan". Ini artinya, hakikat sejati dari KOMPETISI akan jauh lebih dalam dari sekedar menang-kalah. Ada
energi positif yang sangat besar, yang mengandung berjuta manfaat, yang dikandung oleh drama bernama
KOMPETISI ini.
Sebagai contoh, kesuksesan Tim Olimpiade Fisika Indonesia sebagai the rising star, telah memacu ratusan
SMA unggulan di seantero negeri untuk menempatkan wakil-wakilnya. Walaupun akhirnya tim terpilih hanya
terdiri dari "hitungan jari", tidak berarti ribuan siswa yang telah ikut berkompetisi lantas menjadi sia-sia.
Tengoklah, berapa banyak SMA yang saat ini dengan bangga memasang papan nama "Mitra Olimpiade Fisika"
dihalaman muka sekolahnya? Berapa banyak siswa SMA yang mendadak "jatuh cinta" pada mata pelajaran
yang dulunya biasa dianggap monster? Semua pencapaian itu adalah hasil SINERGI dari ribuan siswa yang
(menjadi) antusias, hasil SINERGI dari ratusan guru yang (menjadi) kompeten. Dan semua aktifitas ini
berpusaran dengan KOMPETISI (Olimpiade Fisika) sebagai pusat orbitnya.
Jadi apa hakikat sejati dari KOMPETISI itu? Untuk menjawabnya, kita mengacu pada sebuah Hukum Alam,
yaitu bahwa segala sesuatunya di alam semesta ini selalu bergerak memutar. Semua mahluk Tuhan tanpa
kecuali, selalu bergerak memutar.
Tengoklah, sekumpulan tatasurya akan mengorbit membentuk galaksi. Sekumpulan galaksi mengorbit
membentuk super cluster. Sekumpulan elektron akan mengorbit membentuk molekul. Metabolisme manusia
juga merupakan pusaran, sirkulasi dari energi kimia (makanan) menjadi energi tubuh (bio energi) dengan
perantaraan sirkulasi darah dimana jantung merupakan pusat orbitnya. Contoh-contoh di atas menegaskan
bahwa segala sesuatu di alam semesta ini selalu berpusaran pada "sesuatu" yang lebih besar dari dirinya.
KOMPETISI adalah sebuah bentuk pusaran. Sang "pemenang" adalah pusat orbitnya, sementara "peserta
lainnya" akan berputar mengelilinginya. Tidak ada istilah "kalah-menang" di sini, karena kewajiban sang
"pemenang" adalah membagi ilmunya, membagi pengalamannya, menebar energi positifnya, kepada siapa saja
yang mengorbit di sekelilingnya. Sedangkan kewajiban "peserta lainnya" adalah membuka diri untuk menyerap
energi, menyerap ilmu, menyerap pengalaman dari sang pusat orbit, sang "pemenang". Inilah sebuah bentuk
SINERGI..
Meskipun sama-sama mengorbit, tapi ada perbedaan mendasar antara manusia dengan mahluk Tuhan lainnya
dalam melakukan SINERGI nya. Seperti "bumi-matahari", sampai kapan pun bumi selalu mengitari matahari
dan tak mungkin terjadi hal sebaliknya. Tapi manusia sama sekali berbeda.
Manusia, mahluk Tuhan yang telah di "inisiasi" sebagai penguasa bumi dan isinya, telah dianugerahi
kemampuan yang tak terbatas. Setiap orang memang akan selalu "mengorbit" pada seseorang yang lebih sukses
dari dirinya. Seorang karyawan mengorbit pada perusahaan tempat ia bekerja. Seorang pengusaha akan
mengorbit pada segmen konsumen tertentu dan juga mengorbit pada pengusaha senior lainnya
(baca: networking). Seorang trainer akan mengorbit pada seorang guru yang lebih diakui kesahihannya. Tapi
pada satu titik, setelah ia sukses menyerap energinya, menyerap pengalamannya, ia akan lepas, dan menjelma
sebagai pusat orbit yang baru.
Kini ia akan beralih tugas, dari "menyerap" berubah menjadi "membagi". Dan di sekelilingnya PASTI akan
mengorbit rekannya, muridnya, koleganya, bawahannya atau pengagumnya yang dengan hati terbuka bersedia
menyerap ilmu dan pengalamannya. Terjadilah sebuah SINERGI yang menjadi mata rantai tak terputuskan.
Saling memberi dan menerima. Inilah hakikat yang terdalam dari sebuah KOMPETISI, yang jauh lebih
bermakna dari sekedar kalah-menang.
Tahun 2008 sudah kita masuki, marilah kita jalani peran kita masing-masing dengan sebaik-baiknya, agar terjadi
SINERGI, yang memang merupakan kehendak Tuhan bagi setiap manusia. Anda yang sedang jadi "pemenang"
, sedang menjadi atasan, sedang menjadi idola, bagilah pengalaman dan energi Anda. Sedangkan Anda yang
sedang mengorbit, bukalah hati Anda agar dapat maksimal dalam "menyerap".
Suatu saat, atasan-bawahan, idola-pengagum, junior-senior, market leader-follower, pasti akan bertukar
peran. Dan itu PASTI terjadi karena memang sudah menjadi ketentuan alam.
Aspek Keungan
Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis (usaha)n sudah barang tentu memerlukan sejumlah modal (uang),di
samping keahlian lainnya. Modal yang digunakan untuk membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya prainvestasi, biaya
investasi dalam aktiva tetap, hingga modal kerja.
Untuk memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada. Sumber dana yang dicari
dapat dipilih, apakah dengan cara menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman (modal asing). Penggunaan masing-
masing modal tergantung dengan tujuan penggunaan modal, jangka waktu serta jumlah yang diinginkan perusahaan.
Masing-masing modal memiliki keuntungan dan kerugian. Hal ini dapat dilihat dari segi biaya, waktu, persyaratan untuk
memperolehnya, dan jumlah yang dapat dipenuhi.
Masalah yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan perolehan modal adalah masa pengembalian modal dalam
jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini tergantung dari perjanjian dan estimasinkeuntungan yang diperoleh dari
masa-masa mendatang. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu.
Besar kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu, perlu dibuatkan estimasi
pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan. Semua itu tentunya menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnyaa
akan dituangkan dalam aliran kas (cash flow) perusahaan selama periode usaha.
Dengan dibuatnya aliran khas perusahaan, kemudian dinilai kelayakan investasi tersebut melalui kriteria kelayakan investasi.
Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi ini layak atau tidak dijalankan dilihat dari aspek keuangan. Alat ukur untuk
menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan payback Periode (PP),
Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV), Iternal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), dan Break
Event Point.
Khusus bagi perusahaan yang sudah ada sebelumnya dan hendak melakukan ekspansi atau perluasan usaha, penilaian dapat
pula dilakukan dari laporan keuangan yang dimilikinya. Laporan keungan yang dinilai biasanya adalah neraca dan laporan
laba/rugi untuk beberapa periode. Metode penilaian yang digunakan adalah dengan meggunakan rasio-rasio keuangan
tertentu seperti rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio rentabilitas, serta rasio keuangan lainnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya, bahkan ada beberapa pengusaha
menganggap justru aspek inilah yang paling utama untuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang
berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti
kelayakannya.
B. Sumber-Sumber Dana
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi, maka biasanya diperlukan dan ayang relatif cukup besar. Perolehan dana dapat
dicarin dari berbagai sumber dana yang ada seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. Pilihan
apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau modal gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal
yang dibutuhkan dan kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika menggunakan salah
saatu modal atau dengan modal gabungan.
Untuk memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada. Sumber dana yang dicari
dapat dipilih, apakah dengan cara menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman (modal asing). Penggunaan masing-
masing modal tergantung dengan tujuan penggunaan modal, jangka waktu serta jumlah yang diinginkan perusahaan.
Masing-masing modal memiliki keuntungan dan kerugian. Hal ini dapat dilihat dari segi biaya, waktu, persyaratan untuk
memperolehnya, dan jumlah yang dapat dipenuhi.
Masalah yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan perolehan modal adalah masa pengembalian modal dalam
jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini tergantung dari perjanjian dan estimasinkeuntungan yang diperoleh dari
masa-masa mendatang. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu.
Besar kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu, perlu dibuatkan estimasi
pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan. Semua itu tentunya menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnyaa
akan dituangkan dalam aliran kas (cash flow) perusahaan selama periode usaha.
Dengan dibuatnya aliran khas perusahaan, kemudian dinilai kelayakan investasi tersebut melalui kriteria kelayakan investasi.
Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi ini layak atau tidak dijalankan dilihat dari aspek keuangan. Alat ukur untuk
menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan payback Periode (PP),
Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV), Iternal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), dan Break
Event Point.
Khusus bagi perusahaan yang sudah ada sebelumnya dan hendak melakukan ekspansi atau perluasan usaha, penilaian dapat
pula dilakukan dari laporan keuangan yang dimilikinya. Laporan keungan yang dinilai biasanya adalah neraca dan laporan
laba/rugi untuk beberapa periode. Metode penilaian yang digunakan adalah dengan meggunakan rasio-rasio keuangan
tertentu seperti rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio rentabilitas, serta rasio keuangan lainnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya, bahkan ada beberapa pengusaha
menganggap justru aspek inilah yang paling utama untuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang
berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti
kelayakannya.
Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, selanjutnya yang perlu ditentukan adalah
dalam bentuk apa dana tersebut didapat, yang jelas, yang akan dipilih adalah sumber dana yang mempunyai biaya paling
rendah dan tidak menimbulkan masalah bagi perusahaan.
Penggunaan kedua jenis modal baik untuk modal investasi maupun untuk modal kerja jelas berbeda. Dilihat dari segi sumber
asalnya, modal dibagi dua macam, yaitu :
1. Modal Asing (Modal Pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh
secara pinjaman. Menggunakan pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan terkena beban biaya, yaitu biaya administrasi,
provisi, dan komisi, serta bunga yang besarnya relatif. Kemudian adanya kewajiban untuk mengembalikan pinjaman setelah
jangka waktu tertentu sesuai perjanjian sebelumnya. Perolehan modal asing juga relatif sulit karena diperlukan syarat- syarat
tertentu sesuai dengan kebijakan pemilik dana.
Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relatif tidak terbatas, artinya tersedia dalam jumlah banyak. Disamping
itu dengan mengguynakan modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk sungguh-sungguh
mengejakan usaha yang dijalankan.
a. b.
dana pensiun, atau lembaga keuangan lainnya. Pinjaman dari perusahaan nonbank.
c.
2. ModalSendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik secara tertutup
atau terbuka. Tertutup artinya hanya dari kalangan internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan terbuka dengan menjual
saham kepada masyarakat luas.
Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai sesuatu usaha adalah tidak adanya beban bunga seperti modal
pinjaman. Perusahaan hanya berkewajiban membayar deviden.
Investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang
usaha. Jangka waktu investasi biasanya lebih dari satu tahun, terutama digunakan untuk pembelian aktiva tetap.
Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang dijalankan.
Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi : biaya prainvestasi, biaya aktiva tetap, dan biaya operasi.
Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi adalah sebagai berikut : 1. Biayaprainvestasiterdiridari:
a. Aktiva tetap berwujud antara lain : tanah, mesin-mesin, bangunan, perlatan, inventaris kantor dan aktiva
berwujud lainnya.
b. Aktiva tetap tidak berwujud antara lain : goodwill, hak cipta, lisensi, dan merk dagang
D. Arus Kas
Sumber pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan investasi dapat digunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau
kombinasi dari keduanya. Pembiayaan untuk membeli aktiva tetap biasanya bersumber dari pinjaman jangka panjanga, hal
ini disebabkan aktiva tetap digunakan dalam jangka waktu relatif panjang pula, sehingga pengembalian pinjamannya pun
dapat dilakukan secara jangka panjang. Adapun untuk biaya operasional biasanya digunakan pinjaman jangka pendek.
Cash Flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambar
beberapa uang yang masuk ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. cash flow juga menggambarkan berapa uang
yang keluar serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.
Laporan perubahan kas (cash flow statement) disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta
memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaan-
penggunaannya. Pada saat kita menganalisis perkiraan arus kas di masa datang, kita berhadapan dengan ketidakpastian.
Akibatnya, hasil perhitungan diatas kertas itu dapat menyimpang jauh dari kenyataannya. Ketidakpastian itu dapat
menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk development proyek tersebut dalam beroperasi untuk menghasilkan laba
bagi perusahaan.
Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari :
E.
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk menentukan layak tidaknya suatu investasi ditinjau bdari aspek keuangan
perlu dilakukan dapat diukur dengan beberapa kriteria. Setiap penilaian layak diberikan nilai yang standart untuk usaha yang
sejenis dengan cara membandingkan dengan rata-rata industri atau target yang telah ditentukan.
Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatau usaha atau investasi
1.
2.
3.
Initial cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaran pada awal periode untuk investasi
Operasional cash flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi usaha.
Terminal cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir.
a. b. c. d. e. f. g. h.
Premi asuransi
Biaya pemasaran, dan Biaya-biayalainnya.
adalah :