Anda di halaman 1dari 36

metode-metode dalam menentukan gagasan usaha adalah sebagai berikut:

1. Metode ATM (Amati, Tiru & Modifikasi)


Dalam mencari ide khususnya ide untuk mendirikan atau memulai suatu usaha ada
salah satu metode yang cukup tepat dan dapat diterapkan. Metode ini bernama ATM yang
merupakan singkatan dari amati, tiru dan modifikasi. Jika dijelaskan secara ringkas metode ini
berisi perintah untuk mengamati usaha yang sudah ada sebelumnya, meniru usaha tersebut dan
memodifikasinya.
Metode ini tidak sama dengan meniru atau sering disebut dengan plagiat karena di
dalamnya terdapat kegiatan modifikasi yang dengan jelas mencari kelemahan atau kekurangan
yang ada di usaha sebelumnya dan kemudian mengganti atau menambahkan sesuatu sehingga
terbentuklah suatu usaha yang baru. Tahapan- tahapan dalam metode ini yaitu sebagai berikut:
1. Mempelajari usaha yang sudah ada
2. Mengkaji input dan output suatu usaha
3. Menganalisa trenpopulasi dan data demografi
4. Mengkaji trend ekonomi
5. Meniru dan memodifikasi 4P (place, price, product & promotion)
Metode ATM ini telah banyak dilakukan oleh para pengusaha yang tidak perlu terlalu
memaksakan untuk menggagas ide baru yang belum tentu sukses dijalankan nantinya. Sebagai
seorang pengusaha dia tidak perlu repot harus melakukan riset pasar atau menciptakan sebuah
bisnis baru. Cukup tinggal melihat bisnis apa yang paling laris di pasar lalu membuat bisnis
serupa, atau lebih konkret lagi, mereka hanya melihat produk apa yang sukses di pasar lalu
tinggal diamati dan ditiru dengan sedikit modifikasi.
Sebagai pengusaha atau misalkan pemilik produk yang market leader, tentunya tidak
membiarkan hal ini terjadi. Anda akan berpikir keras untuk tetap eksis dan tetap sebagai
pemimpin pasar. Anda harus memiliki strategi atau jurus tertentu untuk menghadapinya
Contohnya adalah seperti yang dilakukan Herman Kosasih pemilik bengkel motor Laris Jaya
Motor (LJM), mempunyai jurus yang bisa dibilang aneh dalam menghadapi persaingan. Dia
memilih berdamai dengan kompetitor. Bila banyak pengusaha justru bersikap berseberangan
atau bertarung dengan kompetitor, namun LJM justru berdamai. Konsep sinergi yang
dikembangkan Herman Kosasih ini ternyata malah mendongkrak bisnisnya.
Metode ini tidak hanya dilakukan oleh perorangan atau kelompok dan dalam bidang
usaha saja. Jepang yang kita kenal sekarang sebagai negara maju juga menerapkan metode
ATM ini. Negara tersebut maju ukan karena menemukan segala sesuatu yang menjadi produk
unggulannya sekarang, namun karena meniru ide, produk dan jasa dari negara lain dan
menjadikannya lebih bagus, ringan, menarik hemat, modis dan lain-lain.
Itulah beberapa contoh pengusaha dan juga negara yang secara nyata berhasil
menerapkan metode ATM ke dalam usahanya. Tidak ada salahnya untuk mencoba metode
yang satu ini.
2. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal
(dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats.
Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang
akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai
pemecah masalah.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
• Strengths (kekuatan)
merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
• Weakness (kelemahan)
merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
• Opportunities (peluang)
merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang
terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri, misalnya
kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
• Threats (ancaman)
merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Grid di atas merangkum beberapa bidang
subjek yang perlu mempertimbangkan baik faktor internal maupun faktor eksternal. Grid ini
dapat digunakan sebagai judul topik bila kita bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
(gagasan yang baik bila kelompokmu lebih besar dari delapan orang).

Tingkatan Produk.
Produk yang ada dipasaran banyak variasinya walaupun mungkin fungsinya sama,
namun demi memenuhi kemudahan dan kebutuhan konsumen yang berbeda-beda,
produk tersebut menjadi berbeda dari yang satu dengan yang lain. Melihat produk
dari segi perencanaannya ada tiga tingkatan yang menjadi perhatian konsumen
yaitu :

 Produk dari segi inti pemanfaatan bagi konsumen. Produk ini lebih mengutamakan
manfaatnya.
 Produk dari sisi aktualnya yang umumnya mempunyai karakteristik tingkat mutu,
sifat, design, nama merk, serta kemasan. Produk ini tidak hanya sekedar berwujud
dari produk intinya saja. Banyak nilai tambahnya
 Produk dari seberapa besar nilai tambahannya baik berupa servis dan manfaatnya
bagi konsumen dari produk inti dan produk aktualnya.
Dengan memperhatikan ketiga tingkatan tersebut, bagi konsumen semua itu menjadi
bagian penting dari suatu produk secara total. Sebagai ilustrasi adalah jika kita
membeli sebuah produk Handycam merk sony, maka sebetulnya kita membeli suatu
camcorder yang bukan hanya bisa merekam saja tapi juga memiliki garansi suku
cadang, jasa reparasi, pelajaran penggunaan, pelayanan perbaikan yang cepat,
telpon bebas pulsa untuk menghubungi jika ada masalah.

Bagi konsumen itu semua menjadi bagian penting dari produk total. Namun produk
yang seperti itu pasti akan lebih mahal. Untuk produk yang Anda jual pastikan juga
ada pilihan produk inti untuk konsumen yang butuh hanya manfaatnya saja yang
tentunya harganya bisa lebih murah.

Klasifikasi Produk.
Dalam pengembangan strategi pemasaran untuk produk dan jasa, produk dibagi
menjadi dua kelas besar berdasarkan pada jenis konsumen yang menggunakannya
yaitu produk konsumen dan produk industri. Sebetulnya Anda ingin bergerak
dibidang usaha kelas mana ?.
A. Produk Konsumen.
Adalah produk yang dibeli oleh konsumen akhir dan biasanya untuk konsumsi
pribadi. Cara konsumen membeli produk ini bisa dibagi menjadi :

Produk sehari-hari, konsumen dalam membeli produk ini hanya sedikit ( minimal ),
namun sering sehingga sedikit membanding-bandingkan, atau seketika ( sulit
ditunda). Biasanya harga produk ini rendah dan keuntungannya kecil, dan
penjualannya tersebar luas dan bersaing ketat. Produk sehari-hari inipun bisa
digolongkan menjadi :
 Produk kebutuhan pokok, produk ini dibeli secara teratur misalnya Kecap, gula,
sembako.
 Produk impuls, produk yang dibeli konsumen dengan perencanaan atau usaha untuk
mencari. Seperti permen, majalah. Makanya seringkali produk ini ditaruh dekat
kasir.
 Produk dalam keadaan darurat, konsomen membeli produk ini jika segera
membutuhkannya. Seperti lilin pada saat mati lampu, payung pada saat musim
hujan.
Produk Shoping, produk Konsumen yang lebih jarang dibeli. Konsumen
membandingkannya dengan cermat, mutu, harga, dan gayanya, sehingga
konsumen membutuhkan waktu untuk membelinya. Produk in dibagi menjadi :
 Produk homogen, konsumen suka membanding-bandingkan harga, jadi arus terjadi
tawar menawar.
 Produk heterogen, konsumen lebih memilih sifat produk ketimbang harga, sehingga
penjual harus menyediakan banyak pilihan dan harus ada wiraniaga yang trampil
untuk memberikan saran dan informasi.
Produk Khusus, produk yang mempunyai karakteristik khusus, unik, merk tertentu.
Konsumen rela melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkannya. Sehingga lokasi
usaha Anda tidak memerlukan tempat yang nyaman, namun Anda harus memberi
petunjuk lokasi. Misal peralatan fotografi yang mahal, pakaian yang dibuat khusus,
atau kendaraan Roll-Royce atau mobil yang unik.
Produk yang tidak dicari, suatu produk yang keberadaannya tidak diketahui
konsumen, atau kalaupun diketahui tidak terpikir untuk membelinya. Untuk itu
penjual harus gencar membuat iklan, penjualan door to door, dan dengan usaha
pemasaran lainnya. Misalnya produk asuransi. Obat dan vitamin.
B. Produk Industri.
Pemakai produk ini adalah bukan konsumen langsung, tapi kantor, pabrik, bengkel,
perusahaan…
Produk industri adalah produk yang dibeli konsumen untuk diproses lebih lanjut atau
untuk dipergunakan dalam menjalankan bisnis.
Pemakai produk ini adalah home industri, kantor, pabrik, bengkel, perusahaan.
Kelompok produk industri
Produk berupa Barang modal, produk bahan dan suku cadang,
Produk Perlengkapan dan jasa.
Produk Bahan baku misalnya bahan tepung, minyak. Bahan mentah jadi semen,
besi. Suku cadang ban, bagian mesin.
Produk modal … membangun pabrik, truk, mesin, peralatan kantor.
Produk Perlengkapan dan jasa .. Pelumas, kertas komputer, pensil, ATK dll Jasa…
Cleaning service, perbaikan komputer, hukum, konsultan management, iklan dll…
C. Produk dilihat dari Merk dan Label.
1. Seleksi Nama Merk.
Pengalaman, banyak konsumen dalam memilih produk tergantung pada suatu merk.
Anda harus cari informasi untuk suatu produk mengenai merek apa yang dicari
konsumen. Merek terkenal (besar) belum tentu jaminan. Ada satu merek (dari sekian
merek terkenal) untuk satu produk yang diminati konsumen, untuk produk jenis lain
tentu merknya bisa lain lagi.
Baca artikel terkait Pentingnya Produk dan Merek
2. Produk standar SNI
Lembaga konsumen Indonesia sedang giat memberikan penyuluhan kepada
masyarakat agar dalam memilih produk utamakan produk yang berlabel SNI. Produk
yang berlabel SNI adalah barang yang resmi boleh beredar. Tentunya pelanggan
kitapun yang sudah tahu penyuluhan itu pasti akan mencari produk yang berlabel
SNI.

3. Produk Berlabel Halal.


Jika usaha Anda adalah berjenis makanan atau sebagian produk berjenis makanan.
Perhatikan, Jika konsumen Anda mayoritas orang muslim, produk berlabel Halal
akan lebih dicari oleh konsumen Anda.

D. Variasi dari Produk sejenis.


Jika Anda membuka usaha disuatu pemukiman, tentu Anda harus bisa memenuhi
hampir semua keinginan dan kebutuhan konsumen setempat. Untuk itu variasi
produk untuk yang sejenis perlu dipertimbangkan. Untuk produk yang sejenis harus
ada beberapa pilihan, harga yang murah atau yang mahal, merek yang terkenal dan
tanpa merk, yang sederhana dan yang canggih, yang lokal atau import dll. Hal ini
tentu memerlukan penempatan produk yang lebih besar. Contoh menjual onderdil
kendaraan bermotor, ada toko hanya menjual suku cadang asli saja, tapi ada juga
yang menjual suku cadang buatan lokal dan import, ada suku cadang yang asli dan
imitasi.

E. Pelayanan Pendukung Produk.


Konsumen minta petunjuk bagaimana cara menggunakan produk yang Anda jual.
Dari pengalaman tidak sedikit produk butuh pentunjuk untuk memakainya, jika
petunjuk tidak ada dalam kemasan atau kurang lengkap petunjuknya, akan banyak
pertanyaan dari konsumen. Dengan banyak variasi produk yang Anda jual, siapkah
Anda membantu pelanggan ?.
Wiraniaga harus tahu sedikit merakit produk yang belum siap pakai, dari
pengalaman menjual alat-alat listrik, waktu untuk melayani konsumen, waktunya
hampir habis untuk melayani keingin tahuan konsumen dan membantu merakit alat
agar siap dipakai, ini hanya tambahan pelayanan dan tanpa ada biaya tambahan.
Bagaimana kalau wiraniaga tidak tahu merakit alat tersebut ?

After sales. Termasuk hal yang harus diperhatikan, konsumen selalu minta jaminan
garansi bila produk yang dibeli mengalami kerusakan, jadi usahakan produk yang
Anda jual mendapat jaminan garansi dari pabrik.

Produk atau Jasa adalah pilihan konsumen, bukan


Anda.
Akhir kata dengan adanya panduan diatas, mengenai pengertian produk, tingkatan
produk, klasifikasi produk, seleksi nama merk produk, produk berlabel serta
pelayanan pendukung yang dibutuhkan pelanggan, setidak-tidaknya Anda bisa
memastikan lebih baik dan lebih tepat produk mana yang layak untuk harus dijual
sehingga usaha Anda lebih dekat dengan keinginan dan kebutuhan konsumen yang
akan menjadi target pasar Anda.

Namun untuk bisa mencapai sasaran yang lebih tepat, hasil survey pasar Anda yang
real tetap menjadi pedoman Anda dalam memilih produk yang laku untuk dijual.
Sedangkan tulisan diatas menjadi pedoman Anda untuk lebih kenal dengan baik
produk mana yang jadi pilihan usaha. Dan tentunya bertambahnya pengetahuan
Anda tentang sifat produk dan klasifikasinya akan lebih mudah mengenal akan
kebutuhan dan keinginan konsumen atas suatu produk. Pahamnya Anda mengenai
seluk beluk produk tentunya membuat konsumen akan datang kembali dan senang
berdiskusi dengan Anda, itu pengalaman saya.

Agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, perencanaan bisnis harus dapat
menyajikan informasi yang efektif dan efisien sesuai dengan tujuan utamanya,
dimana berisikan semua aspek internal maupun eksternal bisnis. Adapun materi
atau isinya busines plan minimal harus dapat menjelaskan atau memuat informasi
mengenai tiga aspek manajemen perusahaan, yaitu pemasaran, prouksi atau
operasional dan aspek keuangan.
Berikut ini contoh sistematika penyusunan dan penjelasan business plan.
A. COVER
Cover minimal berisi judul yang mempunyai nilai jual, misalnya “lezatnya toping
rupiah martabak mini”, dan memuat gambar-gambar yang menarik dan
menggambarkan kelebihan usaha yang sedang dirintis.
B. EXECUTIVE SUMARRY
Ringkasan eksekutif (executive summary) adalah bagian dari rencana bisnis yang
biasanya ditempatkan di depan yang secara ringkas menjelaskan komponen utama
yang akan dirinci pada bagian selanjutnya. Pada dasarnya ringkasan eksekutif harus
menjelaskan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana rencana bisnis,
latar belakang bisnis, visi dan misi.
Pada bagian ini juga bisa ditampilan analisa SWOT (kekuatan, kelemahan,
kesempatan dan ancaman).
C. MARKETING PLAN
Pada aspek manajemen pemasaran ini, ada dua hal penting yang harus dibahas,
yaitu mengenai; Gambaran umum pasar yang bisa dianalisa dengan pendekatan
STP, yaitu Segmen pasar merupakan gambaran umum dari konsumen usaha anda,
Target pasarmerupakan sasaran khusus bagi konsumen potensial dari usaha anda
dan Positioningadalah bagaimana kita menempatkan usaha kita diantara pesaing
usaha yang sejenis.
Strategi pemasaran yang bisa digunakan dengan pendekatan marketing mix atau
bauran pemasaran, sekurang-kurangnya 4P atau lengkap dengan analisa 7P, yaitu;
Product, strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati
konsumen untuk membelinya. Produk usaha kita dapat dibedakan berdasarkan mutu
/ kualitas, ukuran, desain, kemasan, dan kegunaan lebih dibandingkan pesaing.
Price, strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi
harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk
dengan harga yang lebih murah. Selainnya itu dari segi harga, kita dapat
membedakan produk kita berdasarkan harga satuan dan harga grosir, syarat
pembayaran, diskon/potongan harga.
Promotion, strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen
melalui cara advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Public Relation dan lain-
lain.
Placement, Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke
tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan dapat secara langsung ke
konsumen atau melalui pedagang perantara seperti wholesaler (pedagang besar)
atau retailer (pedagang kecil).
People, Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat
meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak
langsung.
Process, Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk
membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun
proses pelayanan terhadap konsumen.
Physical Evidence, Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam
menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Seperti tempat yang
menarik dan bersih untuk restoran.
PRODUCTION PLAN
Untuk business plan sederhana pembahasan aspek production plan di satukan
dengan pembahasan operation plan dan organization and management plan, yang
membuat sekurang-kurang ;
Proses produksi (produk) atau prosedur pelayanan (jasa) dari awal proses sampai
produk diterima atau pelayan akhir diperoleh oleh kosumen dan dilengkapi dengan
proses purna jual jika ada.
Faktor produksi, adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses
produksi barang dan jasa. Ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu
tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources),
kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information
resources). Untuk business plan sederhana diperlukan pembahasan minimal
mengenai
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak
langsung menjalankan kegiatan produksi, dimana dibahas mengenai berapa banyak
diperlukan tenaga kerja biasa (pelaksana) dan jika ada tenaga kerja ahli (supervisor,
manager).
Modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan
proses produksi, dimana pada bagian ini dirinci berdasarkan “barang-barang
investasi” (barang-barang yang tidak habis pada proses produksi), seperti misalnya
gedung, kendaraan, mesin, peralatan dan lain-lain, dan barang-barang modal kerja
(yang habis terpakai pada saat proses produksi), seperti misalnya bahan baku dan
bahan penolong.
FINANCIAL PROJECTION
Pada bagian proyeksi keuangan ini dijelaskan kebutuhan permodalan/keuangan,
jumlah modal yang dibutuhkan dan penjelasan secara singkat penggunaan modal
anda. Sebenarnya bagian ini merupakan rekapitulasi dari marketing plan dan
production plan yang dituangkan dalam bentuk biaya (jumlah uang yang
dikeluarkan).
Selain hal tersebut diatas, untuk business plan yang kompleks, diperlukan analisa
”Rencana Penjualan & Aliran Kas” serta Analisa Risiko Bisnis Analisa Kelayakan
Usaha (analisa, Paybak Period, Net Present Value, Profitability Index Internal Rate
of Return, dan analisa keuntungan, misalnya Break even Point analysis).
Namun untuk business plan yang sederhana analisa kelayakan usaha yang
diperlukan sekurang-kurangnya Payback Period atau periode pengembalian modal.
BUSINESS PLAN CONCLUSION
Pada bagian ini, anda membuat konklusi dengan acuan pada pertanyaan mengapa
bisnis anda harus tetap dijalankan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Konklusi kuantitatif merupakan penjabaran dari hasil analisa kelayakan pada bagian
financial projection, sedangkan kualitatifnya adalah lebih banyak dari keyakinan
anda terdahap strategi pemasaran yang anda akan terapkan.

A. Pengertian Profil Usaha


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Profil adalah gambaran, grafik atau
ikhtisar[3]. sedangkan usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau
badan untuk mencapai suatu maksud[4]. Jadi pemakalah dapat menyimpulkan bahwa makna
profil usaha adalah gambaran kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan
untuk mencapai suatu maksud.

B. Pengembangan Wawasan Jadi Bidang Usaha


Untuk mengemgangkan wawasan jadi bidang usaha bergantung beberapa hal,
diantaranya:
1. Minat seseorang, misalnya berminat dalam bidang industri atau kerajinan.
2. Modal, apakah sudah tersia modal awal atau belum, atau apa saja yang sudah dimiliki.
3. Relasi, apakah ada keluarga, teman, yang sudah menekuni usaha sama atau usaha yang akan
dikerjakan ada relevansi/saling menujang dengan usaha tersebut.
4. Dan berbagai peluang lainnya[5].
Lembaga manajemen FE UI pada tahun 1987 melakukan penelitian dan berhasil
merumuskan beberapa permasalah utama yang dihadapi SME (Small Medium Enterprises) :
1. Sebuah imvestas imasalah permodalan: kemudahan usaha (lokasi dan perizinan).
2. Pengenalan usaha: pemasaran, permodalan, hubungan usaha.
3. Meningkatkan usaha: pengadaan barang/bahan.
4. Usaha menurun karna: kurang modal,kurang mampu memasarkan, kurng keterampilan
teknis, dan administrasi.
5. Mengharapkan bantuan pemerintah berupa modal, pemasaran, dan pengadaan barang.
6. 60% mengunakan tekniknologi tradisional.
7. 70% menggunakan pemasaran langsung ke konsumen.
8. Untuk memperoleh bantuan perbankan, dokumen-dokumen yang harus
disiapkan dipandang terlalu rumit[6].

C. Rintisan Usaha Baru


Kita harus mengetahui bahwa bentuk usaha dikelompokkan dalam dua kelompok
yaitu swasta dan pemerintah, adapun kegiatan usaha di Indonesia terdiri dari:
1. Perorangan
2. Pesekutuan
3. Perseroan
4. Negara dan Daerah
5. Koperasi[7].
Setiap orang mempunyai impian, namun tidak semua orang berani mewujudkannya.
Hanya orang-orang tangguh yang berani mewujudkan apa yang diimpi-impinya. Sungguh
perbedaan orang besar dan orang kecil adalah terkait mimpinya. Ingat, orang-orang sukses
dalam sejarah adalah orang kecil, orang yang pernah merasakan kemiskinan, dan orang-orang
yang pernah menikmati keterbatasan dibawah hidup mereka. Keadaan telah mendorong
mereka untuk berpikir keras, besar,dan selalu mencari solusi[8].
Pilihan usaha yang akan dikembangkan tergantung pada minat, pengetahuan, dan
fasilitas yang ada pada masing-masing kelompok. Jadi, kalau dikaji lebih lanjut, bagi orang-
orang kreatif banyak terbuka lapangan untuk berwirauhasa, sebelum sampai kepenetapan
pilihan usaha apa yang harus dibuka, maka calon usahawan, harus melakukan survey,
observasi lapangan, dan banyak bertanya-tanya bagaimana seluk-beluk usaha bisnis dalam
bidang tertentu. Kita harus tetap berhati-hati jangan sampai mendapat teman palsu yang
pura-pura mau menjadi patner baik tetapi malah menjerumuskan. Perlu diingat bahwa di
dalam masyarakat, kita akan menemukan orang-orang yang berprilaku negatif, tidak sebaik
kita duga, atau tidak sama baiknya dengan kita. Bolehlah kita berasumsi bahwa tidak semua
orang itu baik. Asumsi ini akan membuat kita lebih waspada terjun kelapangan bisnis. Akan
tetapi, jangan kehati-hatian ini membuat kita takun, ragu, dan batal membuka bisnis[9].
PROSES DAN KARAKTERITIS ORANG YANG BERPOTENSI MENJADI KAYA

D. Perdagangan Besar (Grosir)


Perdagang besar ialah segala aktivitas marketing yang menggerakan barang-barang
dari produsen ke pedagang eceran atau kelembaga-lembaga marketing lainya. Jadi kita lihat
dari proses marketing yang meliputi kosentrasi, equasi, dan distribusi, seperti pedagang
grosir. Maka proses pengumpulan dan pengembangan konsentrasi dan squasi dilakukan oleh
pedagang besar sebagai berikut:
p k
Konsentrasi equasi disribusi
Perdagangan besar besar
Perdagang
Eceran
Kecil
Untuk meneliti apakah kegiatan distribusi itu merupakan kegiatan perdagangan besar
atau bukan, ada tiga sifat yang bisa diperhatikan:
1. Motif pembelinya
Ini memiliki tujuan bahwa barang bukan untuk dikonsumsi tetapi untuk dijualkembali dengan
memperoleh keuntungan.
2. Jumlah pembeli
Kita mengetahui beberapa kategori konsumen
- Comerscial consumers
- industrial consumers
- governmental consumers.
3. Cara-cara usaha dari perusahaan
- Perdagangan besar mempunyai usaha yang diskriminatif, hanya melayani perdagangan
eceran, tidak melayani semua konsumen.
- Transaksi perdagangan besar adalah besar, artinya lebih besar dari kebutuhan sehari-hari.
- Harga-harga dapat berubah sesuai situasi[10].

Fungsi-fungsi Usaha Besar


- Pengumpulan dan penyebaran
Inilah fungsi utama, mereka berusaha mengumpulkan barang dari berbagai produsen
kemudian menyebarkannya kepada pedagang kecil.
- Pembelian dan penjualan
Kegiatan pembelian sangat menentukan kelancaran untuk mengembangkan tugas dan
tanggung jawab menyampaikan barang dan jasa kekonsumen.
- Pemilihan barang
Ini tidak dapat dipisahkan dari pembelian dan penjualan barang. Sebab dialah yang
melakukan pemilihan terutama berdasarkan jenis, mutu, dan harga barang pilihannya.
- Pemberian kredit
- Penyimpanan.
- Pengangkutan

E. Perdagangan Kecil (Eceran)


1. Pengertian Pedagang Eceran
Suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir. Perdagang eceran
adalah mata rantai terakhir dalam penyaluran barang dari produsen sampai kepada
konsumen. Sedangkan pedagang adalah orang-orang atau toko yang kerja utamanya
mengecerkan barang.
1. Keuntungan dan Kelemahan Perdagangan Eceran
a. Keuntungan
- Modal yang diperlukan adalah kecil dan rentabilitasnya besar.
- Pedagang-pedagang eceran kecil bahwa pendapatannya dari usaha itu merupakan
pendapatan tambahan atau kadang-kadang hanya iseng atau mengisi waktu lowong
terupama pada daerah musiman.
- Tempatnya strategis
- Hubungan antara pedagang dan konsumen adalah kuat.
b. Kelemahanya
- Keahlian kurang
- Administrasi dalam arti pembukuan tidak diperhatikan, sehingga kadang-kadang habis
dimakan.
- Tidak mengadakan sales promatiom.

2. Pedagang Kaki Lima


Pedagang kaki lima ialah orang (pedagang-pedagang) golongan ekonomi lemah, yang
berjualan barang kebutuhan sehari-hari. Istilah kaki lima diambil dari pengertian tempat di
tepi jalan yang lebar lima kaki[11].
Ciri-ciri pedagang kaki lima.
 Kegiatan usaha, tidak terorganisir secara baik.
 Tidak memiliki surat izin usaha.
 Tidak teratur dalam kegiatan usah, baik ditinjau dari tempat usaha maupun jam kerja.
 Bergerombol di trotoir, atau di tepi-tepi jalan protokol, di pusat-pusat di mana banyak orang
ramai.
 Menjajarkan barang dagangannya sambil berteriak, kadang-kadang berlari mendekati
konsumen.

3. Franchising (Waralaba)
Waralaba adalah sabagai pelimpahan dari pabrik atau distributor suatu produk atau
jasa yang diberikan kepada agen-agen lokal atau pengecer dengan membayar sejumlah
royalti[12]. Adapun defenisi lain adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan
perusahaan cabang/ penyalur[13].
Keuntungan
- produk yang ditawarkan telah memasuki pasaran yang luas dan diterima oleh umum
- tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk memperkenalkan kredibilitas perusahaan
induknya.
- Keahlian manajemen karena pengalaman sudah lama.
- Kelengkapan modal ini mencakup fasilitas perlengkapan, tata letak, kontrol persediaan dan
sebagainya.
- Pengetahuan tentang pasar.

Kekuatan dan Kelemahan Usaha Kecil


Kekuatan.
- Memiliki kebebasan untuk bertindak.
- Fleksibel. Dapat menyesuikan dengan tempat, tenaga kerja.
- Tidak mudah goncang.
Kelemahan.
- Struktural adalah kelemahan usaha dalam manajemen, organisasi, teknologi, sumber daya,
o Manajemen teknologi
o Kesulitan mencari modal
o Pengedalian modal, dan mutu
o Terbatasnya akses pesan
o Tenaga kerja
- Kultural adalah kelemahan dalam upaya perusahan yang kurang mencerminkan perusahan,
dan kurang imformasi[14].

Market Share Adalah


Daftar isi
Sebenarnya, apa itu market share atau pangsa pasar? Pengertian market share
adalah bagian dari seluruh permintaan atas suatu barang yang mencerminkan golongan
konsumen berdasarkan ciri khasnya (market segment). Penggolongan konsumen dapat
dikelompokkan berdasarkan tingkat penghasilan, usia, jenis kelamin, pendidikan, dan
status sosial.

Pangsa pasar atau market share adalah bagian dari pasar yang dikuasai oleh suatu
perusahaan dan seluruh potensi jual, umumnya dinyatakan dalam persentase. Market
share atau pangsa pasar adalah persentase total penjualan suatu perusahaan dari seluruh
sumber dengan total penjualan produk (barang dan jasa) dalam suatu industri tertentu.

Mengukur Keberhasilah Perusahaan Dalam Market


Share
Pangsa pasar adalah persentase penjualan yang dibukukan oleh suatu perusahaan dari
keseluruhan penjualan para pesaing gabungan di industri tertentu. Artinya, market share
adalah salah satu indikator yang digunakan suatu perusahaan dalam mengukur
keberhasilan mereka dibanding kompetitornya.

Sebagai contoh, suatu perusahaan pada tahun 2008 memiliki target market share
sebanyak 10% dari keseluruhan pasar. Untuk mencapai target pasar tersebut,
dibutuhkan biaya promosi sebesar Rp40 juta.

Jika ternyata pangsa pasar yang didapatkan lebih dari 10% (misalnya 12%), itu artinya
kinerja perusahaan berjalan baik. Sebaliknya, jika di tahun tersebut pangsa pasar yang
didapatkan hanya 9% maka itu menunjukkan kinerja pemasaran kurang baik dan
perusahaan akan menghadapi masalah efisiensi & efektifitas.

Adapun beberapa faktor yang perlu ditelusuri dalam mengkaji masalah perusahaan yang
tidak mampu mencapai pangsa pasar adalah:

 Besarnya pangsa pasar yang terlalu tinggi


 Pesaing baru semakin banyak di industri yang sama
 Terjadi penurunan daya saing perusahaan
 Promosi yang tidak dapat mencapai target market atau tidak tepat sasaran.
Baca juga: Pengertian Segmentasi Pasar

Cara Mengetahui Ukuran Pasar


Untuk mengetahui dan menetapkan ukuran pasar dan market share-nya, diperlukan riset
pasar yang cukup mendalam. Oleh karena itu, pengusaha harus dapat mendefinisikan
pasar yang akan dibidik sehingga dapat melihat potensi pasar tersebut.

Selanjutnya, setelah mengetahui ukuran pasar dan mengetahui segmen pasar yang
dibidik, maka langkah berikutnya adalah mempelajari siapa pesaing di pasar tersebut
dan berapa banyak pasar yang telah dikuasai oleh mereka.

Perusahaan yang membuat perencanaan strategi harus mengembangkan strategi bauran


pemasaran, dan mempersempit segmentasi produk sehingga promosi tepat sasaran.

Sebagai contoh, suatu perusahaan yang berada di industri minuman. Tidak cukup hanya
menjelaskan bisnisnya adalah minuman, tapi harus lebih fokus. Misalnya minuman kopi,
teh, rasa buah, dan lain sebagainya.

Cara Meningkatkan Market Share


Memahami pengertian pangsa pasar atau market share merupakan hal yang penting.
Alasannya, dengan mengetahui pangsa pasar yang dibidik maka suatu perusahaan dapat
memahami kekuatan dan kelemahannya serta dapat mengantisipasi pasar.

Memahami kelebihan dan kekurangan suatu perusahaan dapat dilakukan


dengan analisis SWOT. Dengan begitu maka suatu perusahaan dapat melakukan
berbagai hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas, misalnya mengubah
harga, mengubah layanan, meningkatkan promosi pemasaran, mengubah
cara distribusi, dan sebagainya.

Lalu bagaimana cara meningkatkan pangsa pasar saat suatu perusahaan memulai bisnis
perdagangan. Berikut ini tips singkatnya:

1. Memilih bisnis yang masih tergolong baru dan belum banyak dijalankan perusahaan
lain.
2. Memiliki keyakinan bahwa perusahaan tersebut akan berhasil di bisnis yang
dijalankan.
3. Menentukan visi dan misi perusahaan mengenai target bisnis di masa depan.
4. Memperhitungkan kekuatan para kompetitor di industri yang sama.
5. Memperhatikan pergerakan harga di industri yang dibidik dan menentukan harga
yang paling sesuai.
6. Menciptakan dan membangun jaringan pasar sehingga bisnis menjadi lebih besar.

STRATEGI PEMASARAN

Strategi pemasaran adalah himpunan asas yang secara tepat, konsisten dan layak
dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai sasaran pasar yang dituju (target market) dalam
jangka panjang dan tujuan perusahan jangka panjang (objectives), dalam situasi persaingan
tertentu.
Dalam strategi pemasaran ini terdapat strategi acuan/bauran pemasaran (marketing
mix), yang menetapkan komposisi terbaik dari keempat variable pemasaran, untuk dapat
mencapai sasaran pasar yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

Keempat variable strategi acuan/baur pemasaran tersebut adalah:


A. Strategi produk
B. Strategi harga
C. Strategi penyaluran/distribusi
D. Strategi promosi

A. Strategi Produk
Setiap perusahaan di dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan dan share
pasarnya, perlu mengadakan usaha penyempurnaan dan perubahan produk yang dihasilkan ke
arah yang lebih baik, sehingga dapat memberikan daya guna dan daya pemuas serta daya tarik
yang lebih besar. Strateginya adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang tepat bagi
pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat
meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang, melalui peningkatan penjualan
dan peningkatan share pasar. Dalam strategi marketing mix, strategi produk merupakan unsure
yang paling penting karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lain. Strategi produk yang
dapat dilakukan mencakup keputusan tentang acuan/bauran produk (Product Mix), merk
dagang (Brand), cara pembungkusan atau kemasan produk (Product Packaging), tigkat
mutu/kualitas dari produk dan pelayanan (services) yang diberikan. Tujuan utama strategi
produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan
kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.
Pada hakikatnya, seseorang membeli produk bukan karena fisik produk itu semata-mata tapi
karena manfaat yang ditimbulkan dari produk yang dibelinya. Pada dasarnya, produk yang
dibeli konsumen itu dapat dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu:
1. Produk inti (Core Product), merupakan inti yang sesungguhnya dari produk yang ingin
diperoleh oleh seorang pembeli (konsumen) dari produk tersebut.
2. Produk formal (Formal Product), merupakan bentuk, model, kualitas/mutu, merek dan
kemasan yang menyertai produk tersebut.
3. Produk tambahan (ougemented product), merupakan tambahan produk formal dengan
berbagai jasa yang menyertainya, seperti pemasangan (instalasi), pelayanan, pemeliharaan
dan pengangkutan secara cuma-cuma.
B. Strategi Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan
penjualan. Dalam penentuan baik untuk harga jual atau harga beli pihak bank harus berhati-
hati. Sebab, kesalahan dalam penentuan harga akan menyebabkan kerugian bagi bank. Dalam
menentukan harga harus dipertimbangkan berbagai hal, misalnya tujuan penentuan harga
tersebut, hal ini disebabkan dengan diketahuinya tujuan penentuan harga tersebut menjadi
mudah. Sedangkan tujuan penentuan harga secara umum adalah sebagai berikut:

1) Untuk bertahan hidup.


2) Untuk memaksimalkan laba.
3) Untuk memperbesar market share.
4) Mutu produk.
5) Karena pesaing.

Factor-faktor yang mempengaruhi harga:


1) Kebutuhan dana
2) Persaingan
3) Kebijaksanaan pemerintah
4) Target laba yang diinginkan
5) Jangka waktu
6) Kualitas jaminan
7) Reputasi perusahaan
8) Produk yang kompetitif
9) Hubungan baik

C. Strategi Penyaluran (Distribusi)


Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dibidang pemasaran, setiap
perusahaan melakukan kegiatan penyaluran. Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian
produk ke tangan konsumen atau si pemakai pada waktu yang tepat. Yang dimaksud dengan
saluran distribusi adalah lembaga-lembaga yang memasarkan produk berupa barang atau jasa
dari produsen sampai ke konsumen. Bentuk pola saluran distribusi dapat dibedakan menjadi:
1) Saluran langsung: Produsen → konsumen
2) Saluran tidak langsung:
- Produsen → Pengecer → Konsumen
- Produsen → Pedagang besar / menengah → Pengecer → Konsumen
- Produsen → Pedagang besar → Pedagang menengah → Pengecer → Konsumen

D. Strategi Promosi
Promosi merupakan salah satu konsep dari Marketing Mix, promosi lebih kepada
menawarkan access/channel kepada pembeli. Bagaimana pembeli/nasabah bisa mendapatkan
informasi yang lebih baik, bagaimana bank mengedukasi calon nasabah, maka promosi adalah
salah satu medium yang tepat! Kegiatan promosi yang dilakukan suatu perusahaan
menggunakan konsep MIX PROMOTION, yang terdiri dari:
1. Advertensi, yaitu suatu bentuk penyajian dan promosi dan gagasan, barang,
atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifatmassif dan
nonpersonal.
2. Personal Selling, yaitu penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan
dengan seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat terealisasinya
penjualan.
3. Promosi Penjualan, yaitu segala kegiatan pemasaran selain personal selling,
advertising and publicity. Yang merajuk konsumen untuk membeli seperti exhibition,
roadshow, and all things about selling yang tidak dilakukan secara teratur atau
continue.
4. Publicity, yaitu usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara
massif seperti layanan masyarakat, berderma dan kegiatan sosial lainnya yang
menyangkut nama baik perusahaan dan diliput oleh pers!
Karena sifatnya yang accessible, maka Promosi memerlukan Channel untuk mempromosikan
produk suatu bank. Saat ini misalnya, dengan adanya internet,
channel begitu mudah diciptakan. Seperti bank muamalat yang menerbitkan kartu shar-e,
yang bisa diakses lewat www.share.com. Secara konservatif, bank bisa menyalurkan
promosinya melalui agent individu (personal channel) maupun saluran nonpersonal
(nonpersonal channel).

ANALISIS PESAING
A. Pengertian Pesaing
Analisis pesaing merupakan suatu perbuatan menganalisa atau mengidentifikasi apa-
apa saja yang dilakukan oleh pihak pesaing atau perusahaan yang menghasilkan barang atau
jasa yang mirip dengan produk kita.
Adapun hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
a) Identifikasi pesaing
b) Menentukan sasaran pesaing
c) Identifikasi strategi pesaing
d) Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
e) Identifikasi reaksi pesaing
f) Strategi menghadapi pesaing.
B. Identifikasi pesaing
Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan yang mereka
miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yan lengkap. Pambuatan peta persaingan
yang dugunakan untuk melakukan analisis pesaing memerlukan langkah-langkah yang tepat.
Langkah-langkah ini perlu dilakukan agar analisisi pesaing tepat sasaran dan tidak salalh arah.
Langkah pertama yang perlu dilakukan perusahaan adalah dengan identifikasi seluruh pesaing
yang ada. Langkah ini perlu dilakukan agar kita mengetahui secara utuh kondisi pesaing kita.
Dengan demikian, memudahkan kita untuk menetapkan langkah selanjutnya.
Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Jenis produk yang ditawarkan
Kadang-kadang sebuah perusahaan tertentu memiliki produk yang beragam. Tugas perusahaan
adalah mengidentifikasikan secara lengkap dan benar produk apa saja yang dimilki oleh
pesaing-pesaingnya. Identifikasikan siapa pesaing utama yang terdekat serta pesaing lainya
yang juga berpotensi mengancam perusahaan kita sekarang dan di masa yang akan datang.

2. Melihat besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing


Untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui segmen pasar
yang akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi besarnya pasar dan market
share masing-masing pesaing. Market share yang harus diketahui adalah untuk masa sekarang
dan di masa yang akan datang, baik yang dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan.
3. Identifikasi peluang dan ancaman
Dengan mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang yang ada serta ancaman
yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan datang. Setiap peluang harus dimasuki
dan diusahakan untuk menciptakan peluang baru yang sebesar-besarnya. Kemungkinan
ancaman atau masalah yang timbul pun harus segera diantisipasi sehingga tidak menimbulkan
masalah.
4. Identifikasi keunggulan dan kelemahan
Identifikasi kelamahan dan keunggulan berarti memetakan atau mencari tahu keunggulan dan
kelemahan yang dimilki pesaing. Identifikasikan kelemahan dan keunggulan pesaing dalam
berbagai bidang, misalnya dalam hal kelengkapan produk, mutu, kemasan, harga, distribusi,
lokasi, serta promosi.

C. Sasaran Pesaing
Sebagaimana dijelaskan diawal bahwa pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing dekat dan
pesaing jauh. Pesaing dekat adalah perusahaan yang memproduksi barang yang hampir sejenis,
seperti bank umum, BPR, bank syariah, atau bank asing. Pesaing jauh adalah perusahaan yang
memiliki produk yang mirip. Contohnya pesaing untuk bank adalahlembaga keuangan yang
kegiatanya memilki kesamaan daengan bank seperti asuransi, pos giro, pegadaian, koperasi
simpan pinjam, leasing, money changer, atau dana pensiun.
Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang dikuasai, kita perlu mengetahui
sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran pesaing antara
lain memaksimalkan laba, memperbesar market share, meningkatkan mutu produk, atau
mungkin juga mematikan atau menghambat pesaing lainnya.
Jika sasaran mereka memaksimalkan laba, perusahaan perlu mengetahui laba jangka
pendek atau laba jangka panjang dan apa tindakan yang akan mereka ambil. Sasaran untuk
memaksimalkan laba ini dapat dilakukan melalui peningkatan kepuasan konsumen dengan
berbagai cara, misalnya melalui pelayan atau harga yang relatif murah.
Jika sasarannya untuk memperbesar, maka perusahaaan perlu mengetahui apakah
pertumbuhan market share yang dimiliki cukup besar. Biasanya, meningkatkan market share
dapat dilakukan dengan promosi yang cukup gencar dengan diimbangi pembukaan cabang baru
yang gencar pula. Sebagai contoh perusahaan 3 atau axis yang begitu gencar dalam
mempromosikan produknya dengan diimbangi keunggulan dari masing-masing produk itu
sehingga cepat menarik konsumen. Peningkatan merker share juga dapat dilakukan dengan
cara penurunan harga mengingat mereka memiliki biaya operasional yang relatif lebih rendah.
Hal yang juga perlu diselidiki adalah bahwa peningkatan market share dapat pula dilakukan
dengan cara mengambil market share pesaing lainya.
Peningkatan mutu produk bertujuan untuk menggaet pelanggan milik pesaing.
Peningkatan mutu produk ini dapat dilakukan dengan memberikan berbagai kelebihan, baik
pelayanan atau kelebihan lainnya. Misalnya, produk plus, bunga yang kompetitif, frekuensi
penarikan, jumlah jaringan, atau teknologi yang dimiliki.

D. Identifikasi strategi pesaing


Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha atau bisnis adalah untuk memenangkan
persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan
lawannya. Semakin ketat persaingan, maka semakin canggih strategi yang dijalankan. Strategi
untuk mematikan atau memperlemah lawan selalu dilakukan. Siapa yang lengah, akan terkena
dampakanya. Bukan tidak mungkin setiap strategi yang dijalankan memiliki kemiripan. Oleh
karena itu, perusahaan harus pandai memulai dan mengakhiri.
Perusahaan harus memantau strategi pesaingnya secara kontinyu, karena pesaing yang
cerdik akan merevisi strategi mereka dari waktu ke waktu. Jelaslah, bahwa perusahaan juga
harus mewaspadai perubahan-perubahan yang diinginkan pelanggan dan bagaimana para
pesaing merevisi strategi mereka untuk memenuhi hasrat yang diinginkan oleh para pelanggan
tersebut.

Analisa SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunities, Threats)


Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan
eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita.
Kekuatan dan Kelemahan
Untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu event, kita harus mencermati isu-isu
dalam organisasi yang mempengaruhi kemampuan kita menjual event ke pasar dan sponsor.
Yang menjadi patokan suatu event bias dijadikan kekuatan atau kelemahannya, kita perlu
menggali persepsi dari si EO itu sendiri terhadap suatu event. Jika EO kita memandang event
tersebut sebagai perioritas dan peluang untuk meningkatkan profil EO, maka event tersebut
menjadi sebuah kekuatan. Namun jika kita memandang event tersebut sebagai pemborosan
sumber daya,maka event tersebut menjadi kelemahan.
Peluang dan Ancaman
Langkah yang perlu dilakukana adalah menganalisa semua faktor di luar organisasi yang
mungkin mempengarhi event kita. Analisa eksternal ini akan membantu kita mengidentifikasi
peluang dan ancaman yang terkait dengan event. Segera setelah menentukan ancaman-
ancaman atas event kita, kita bisa menaksir ulang situasi dan menganalisa bagaimana cara
mengubah ancaman itu menjadi peluang.
Penting sekali memusatkan perhatian pada masing-masing ancaman atas sebuah event saat kita
menjalankan perencanaan, untuk memastikan keberhasilan event tersebut. Pengkategorisasian
suatu ancaman akan menentukan cara kita merespon ancaman untuk meminimalkan efeknya.
1. Monitor
Ancaman yang kita putuskan untuk “sekedar dimonitor” adalah jenis ancaman yang tidak atau
sedikit dapat di kontrol, tetapi tidak berdampak besar pada event. Kita hanya ingin tahu apa
yang akan terjadi.
2. Monitor dan Analisa
Ancaman yang kita putuskan untuk “di monitor dan di analisa” merupakan ancaman yang bisa
sedikit dikontrol, tetapi kita perlu memastikan bagaimana ancaman tersebut dapat
mempengaruhi event kita.
3. Strategi-strategi Kontingensi
Ancaman yang kita putuskan untuk “di respon dengan suatu startegi kontingensi”, adalah
semua ancaman yang dapat kita kurangi pengaruhnya dengan perencanaan. Sebagai contoh
jika cuaca buruk adalah ancaman bagi event di luar ruangan, kita bisa menetapkan bagaimana
kita akan menanganinya, menunda event, pindah ke indoor, pawang hujan atau sedikit merubah
konsep.
4. Analisa in-depth dan Strategi Pengembangan
Ancaman yang kita putuskan untuk “di respon dangan analisa in-depth dan strategi
pengembangan” adalah semua ancaman yang memiliki kemungkinan paling besar untuk
mempengaruhi event kita. faktor-faktor teknologi, pesaing dan legislatif adalah contoh-contoh
ancaman yang mungkin memerlukan analisa dan strategi pengembangan lebih detil lagi
Setelah semua telah kita analisa dengan baik, barulah kita dapat menentukan langkah
selanjutnya untuk menjalankan event yang telah direncanakan, dan alangkah baiknya apabila
kita juga dapat melakukan analisa pesaing dan strategi pemasaran terhadap event tersebut.

E. Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing


Setelah kita tahu siapa saja pesaing kita, tentukan kekuatan mereka dan cari tahu
kerentanan mereka. Mengapa nasabah membeli dari mereka? Apakah karena harga? nilai?
pelayanan? kenyamanan? reputasi? Fokuskan terutama pada kekuatan dan kelemahan yang
“dirasakan” seperti yang kita lakukan terhadap perusahaan sesungguhnya. Ini karena persepsi
nasabah ternyata bisa lebih penting dari kenyataan.
Ada baiknya kita lakukan analisis kekuatan dan kelemahan dalam bentuk tabel.
Tuliskan nama masing-masing pesaing. Kemudian susun kolom-kolom yang memuat semua
kategori penting bagi bidang usaha kita (harga, nilai, pelayanan, lokasi, reputasi, keahlian,
kenyamanan, personalia, pemasangan iklan/pemasaran, atau apa saja yang sesuai dengan jenis
perusahaan). Begitu tabel siap, peringkatlah semua pesaing, dan cantumkan komentar mengapa
peringkat tersebut diberikan. Bahkan bisa juga kita beri tanda merah untuk kekuatan dan biru
untuk kelemahan, sehingga secara sekilas kita dapat mengetahui kedudukan setiap pesaing.
Michael Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan, dan lima kekuatan tersebut adalah
para pesaing industri, calon pendatang, substitusi, pembeli dan pemasok. Adapun lima
ancaman yang ditimbulkan kekuatan tersebut adalah ancaman persaingan segmen yang ketat,
ancaman pendatang baru, ancaman produk substitusi, ancaman peningkatan
kemampuan/kekuatan posisi tawar pemasok.
1). Ancaman persaingan segmen yang ketat
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika ia telah memiliki pesaing yang banyak, kuat, atau
agresif.
2). Ancaman pendatang baru
Daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk dan keluarnya.
3). Ancaman produk substitusi
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk yang aktual atau
potensial.
4). Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar
(bargaining power) yang kuat atau semakin meningkat.
5). Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu menaikkan
harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok.
Sebuah perusahaan perlu mengumpulkan informasi tentang kekuatan dan kelemahan
masing pesaing.

Menurut perusahaan konsultan Arthur D.Little, sebuah perusahaan akan menempati satu
di antara enam posisi kompetitif di dalam pasar sasaran berikut ini:
1. Dominan.
Perusahaan ini mengendalikan perilaku pesaing yang lain dan memiliki pilihan strategis yang
luas.
2. Kuat
Perusahaan ini bisa mengambil tindakan mandiri tanpamembahayakan posisi jangka
panjangnya dan dapat mempertahankan posisi jangka panjangnya apa pun tindakan yang
dilakukan oleh pesaing.
3. Cukup baik
Perusahaan ini memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan dan peluang yang ada diatas rata-
rata untuk meningkatkan posisinya.
4. Cukup
Perusahaan ini memiliki kinerja pada tingkat yang cukupuntuk mencapai hasil memuaskan ya
ng bisa terus mempertahankan dalam bisnis. Namun, perusahaan ini ada karena dibiarkan
oleh perusahaan yang dominan dan memiliki peluang dibawah rata-rata untuk meningkatkan
posisinya.
5. Lemah
Perusahaan ini memiliki kenerja yang tidak memuaskan, tetapi ada peluang untuk
memperbaiki. Perusahaan ini harus berubah atau kalau tidak keluar dari pasar.
6. Tidak berpeluang.
Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan dan tak ada peluang untuk
memperbaiki.

Salah satu langkah yang penting sebelum memulai bisnis adalah melakukan analisa
persaingan usaha / analisa kompetitor. Kita sebaiknya mereview literatur dari kompetitor ,
untuk melihat bagaimana mereka merepresentasikan usaha mereka dan seperti apa public
image yang dibangun. Sering kali literatur bisnis memuat mission statement dan juga
mengidentifikasi produk dan jasa spesifik mereka. James W. Hart, seorang pakar marketing,
memberikan tips analisa persaingan usaha yang meliputi langkah- langkah seperti berikut :
1. Berperanlah sebagai pelanggan kaya uang.
Telponlah pesaing di dekat daerah kita dan berbicaralah dengan representative dari
perusahaan tersebut seperti layaknya kita adalah prospek potensial yang sedang mencari
informasi. Kita dapat menanyakan dengan rumus 5WH (Who, What, When, Where, Why and
How) untuk memberi pertanyaan yang cerdas dan mendapat jawaban tentang kekuatan dan
kelemahan pesaing. Salah satu hal terpenting yang harus berhasil dilakukan adalah membuat
mereka mengirimkan sales dan information package mereka pada kita, dimana dalam
package tersebut akan dijelaskan mengenai produk dan jasa mereka. Literatur bisnis
kompetitor kita akan menceritakan secara detil mengenai public image mereka , dan
disamping itu kita dapat mempelajari kekuatan dan kelemahan produk dan jasa yang mereka
tawarkan secara detil. Pastikan juga mempelajari bagaimana mereka menghandle telepon dari
pelanggan, memproses permintaan informasi, dan berapa lama permintaan informasi tersebut
akhirnya sampai ke tangan kita.Dapatkah kita menawarkan sistim komunikasi yang lebih
baik ? Bagaimana tampilan dari business card mereka ? Hal-hal yang kecil seperti ini dapat
memberikan gambaran mengenai kekuatan dan kelemahan kita sendiri, sehingga dapat
ditentukan apakah kita dapat bersaing dengan mereka atau tidak. Apakah kita akan bersaing
dalam hal harga atau service yang lebih baik ?
2. Telponlah kompetitor di luar daerah.
Selanjutnya kita dapat menelpon perusahaan yang sejenis (atau yg sedang direncanakan) di
luar daerah, dimana kita tidak dianggap sebagai saingan mereka. Dengan demikian, mereka
tidak merasa terancam saat kita memberikan pertanyaan. Sangatlah berguna bila kita dapat
berbicara dengan personel kunci dari perusahaan sejenis, misalkan di lain propinsi. Saat kita
berbicara dengan kompetitor yang jauh jaraknya seperti ini, pendekatannya haruslah
lebih“straight-forward”. Kita dapat katakan pada pemilik ataupun managernya, bahwa kita
sedang berpikir untuk membuka usaha sejenis dan berharap mendapat masukkan/input dari
mereka. Sering kali mereka dengan senang hati akan memberikan input tentang industri
mereka, bisnis secara keseluruhan dan banyak lagi informasi gratis. Meskipun demikian, kita
perlu berhati-hati agar tidak menghabiskan waktu terlalu banyak dalam bertanya, batasi
percakapan telpon anda 10 sampai 15 menit maksimum. Cara terbaik adalah memikirkan
pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu, dan menuliskannya di atas kertas, sehingga dapat
menanyakannya dengan lancar. Dengan demikian akan tampak seperti seorang professional,
dan jika suatu saat perlu menelpon lagi, mereka akan menerimanya. Jika kita terdengar
seperti seorang bodoh saat berbicara di telpon, mereka mungkin tidak akan menerima telpon
anda lagi. Kuncinya adalah tidak menghamburkan waktu.
3. Terakhir lakukan “in-field competition analysis” dengan melakukan telemarketing pada
prospek dan menanyakan apakah mereka mengenal kompetitor kita, pernah menjalin
hubungan bisnis dengan mereka, dan lain-lain. Dengan melakukan ini, kita juga melakukan
prekualifikasi terhadap prospek potensial yang belum pernah menjalin bisnis dengan
kompetitor kita, dan membuka peluang terjadinya penjualan. Sebagai tambahan, di saat kita
berada di luar melakukan sales call, kita dapat melakukan cara yang sama saat berbicara
dengan prospek dan dapat mengetahui apa yang mereka suka dan apa yang tidak mereka suka
dari kompetitor kita. Kita dapat membuka peluang terjadinya penjualan dengan
mengidentifikasi poin-poin differensiasi kita terhadap kompetitor.

F. Identifikasi reaksi pesaing


Reaksi Pesaing maksudnya bagaimana pola dan strategi pesaing dalam merebut segmen
pasar yang ada, dan bagaimana perusahaan mampu melakukan terobosan- terobosan baru
dalam rangka mengungguli Pesaing yang ada.
Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan dan menghancurkan
pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif, dimana strategi kompetitif dilakukan
dengan melihat posisi keberadaan kita sebelum melakukan penyerangan.
Beberapa reaksi pesaing bila diserang:
- Apabila kita menurunkan harga, akan diikuti pesaing dengan menurunkan harga pula, bahkan
mungkin lebih rendah dari kita.
- Apabila kita memberikan hadiah, akan dibalas juga dengan hadiah yang lebih baik.
- Apabila kita memberikan diskon dalam jumlah tertentu kepada pelanggan, pesaing juga
member diskon yang lebih menarik.
- Apabila kita membebaskan biaya seperti administrasi, pasti akan diikuti pesaing dengan jumlah
biaya yang lebih murah.
- Apabila kita membuka cabang di suatu lokasi, akan dibalas oleh pesaing dengan membuka
cabang di lokasi perusahaan kita.

G. Strategi menghadapi pesaing


Strategi dalam menghadapi pesaing dalam pemasaran antara lain:
1. Strategi produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti : warna, bungkus,
prestise perusahaan serta pelayanan perusahan yang dibeli konsumen untuk dapat memberikan
pemuas kebutuhannya.
Usaha perusahan untuk menciptakan produk yang bisa memberikan kepuasan kepada
konsumen, kepuasan ini dapat diciptakan dengan berbagai strategi yang telah diputuskan
perusahan sebagai usaha untuk mempertahankan kelangsungan operasionalnya dalam jangka
panjang. Usaha-usaha tersebut antara lain :
- Perencanaan produk, mencakup semua kegiatan produsen dan penyalur untuk menentukan
susunan product line, sehingga konsumen akan visa membedakan produk yang satu dengan
lainnya. Maksudnya perusahaan akan selalu mengikuti perkembangan pasar, barang yang
ditawarkan harus disempurnakan sebelum mengadakan perubahan barang, informasi ini perlu
dikumpulkan melalui riset pasar.
- Pengembangan barang, mencakup kegiatan teknis tentang penelitian, pembuatan dan
perencanaan bentuk produk. Kegiatan ini dapat dilakukan setelah menganalisis kebutuhan dan
keinginan pasar. Jika permasalahan ini sudah bisa diatasi, maka perusahaan akan melebih
mudah uin tuk menentukan harga, distribusi dan promosi.
- Perdagangan, mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen dan penyalur untuk
menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar.
- Perencanaan produk, mencakup semua kegiatan produsen dan penyalur untuk menentukan
susunanproduct line, sehingga konsumen akan bisa membedakan produk yang satu dengan lain
nya. Maksudnya perusahaan akan selalu bisa mengikuti perkembangan pasar, barang yang
ditawarkan harus disempurnakan sebelum mengadakan perubahan barang, informasi ini perk
dikumpulkan melalui riset pasar.
- Pengembangan barang, mencakup kegiatan teknis tentang penelitian, pembuatan dan
perencanaan bentuk produk. Kegiatan ini dapat dilakukan setelah menganalisis kebutuhan dan
keinginan pasar. Jika permasalahan ini sudah dapat diatasi, maka perusahaan akan lebih mudah
menentukan harga, distribusi dan promosi.
- Perdagangan, mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen dan penyalur untuk
menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar.
2. Strategi Moving, Caring dan Inovating
Persaingan tentunya tidak hanya pada ke dua contoh tersebut namun hampir pada semua bidang usaha
kecuali monopoli. Untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat tersebut, harus dilakukan perubahan landasan
pola pikir yang bertumpu pada tiga kata kunci : moving, caring, dan inovating.
Moving adalah kemampuan perusahaan untuk mengadaptasikan antara harapan konsumen terhadap suatu
produk dan kemampuan untuk memenuhinya. Misalnya adanya airbag untuk mobil untuk menambah keamanan
dalam berkendara. Contoh lain misalnya lahirnya TV handphone dari Hisense yang sebelumnya masih
menggunakan jaringan 3G dan lain - lain. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan konsumen yang
akan menang dalam persaingan.
Dalam mewujudkan semua keiginan konsumen ini, agar berhasil baik, moving harus disertai dengan
caring dan inovating.Yang dimaksud dengan caring kepedulian kepada konsumen. Dalam tahap caring ini
perusahaan berusaha memahami sebaik mungkin apa yang dibutuhkan konsumen.
Untuk mewujudkan keinginan konsumen tersebut, hanya dapat ditempuh melalui inovasi disemua aspek
perusahaan meliputi bidang strategi, manajerial maupun produk/jasa. Inovasi di bidang strategi dan manajerial
merupakan proses untuk menghantarkan nilai tambah bagi konsumen. Inovasi bidang strategi dan manajerial ini
ditempuh dengan penggunaan strategi ataupun manajemen baru dalam perusahaan.
Inovasi dalam bidang produk meliputi kelengkapan produk dan juga teknologi terbaru. Inovasi ini
tentunya hanya akan berhasil dipasaran apabila proses caring berjalan bagus. Inovasi produk sesuai dengan
harapan konsumen ataupun inovasi baru yang mempunyai nilai guna lebih bagi konsumen.
Apabila moving, caring, inovating ini dapat berjalan dan terintegrasi dengan baik, maka kepuasan
pelanggan akan menghasilkan kepercayaan dan hubungan jangka panjang yang berkelanjutan, atau dengan kata
lain terciptalah loyalitas pelanggan.
Dengan adanya loyalitas ini persaingan usaha menjadi tidak begitu berat, tinggal bagaimana kita menjaga
pelangan.
3. Memaknai Kompetisi Sebagai Sebuah Pusaran Sinergi

Dewasa ini kata KOMPETISI banyak ditafsirkan sebagai sebuah drama yang selalu melahirkan "Pemenang"
sekaligus mencetak sekumpulan "Orang Kalah". Sebagai konsekuensinya, "Pemenang" akan ditafsirkan sebagai
sosok yang menjulang di puncak kejayaan, yang akan dipandang dengan wajah menengadah oleh kaum
"terkalahkan".
Sekejam itukah makna KOMPETISI? Apalagi bila panggung kompetisi ini sudah menapak, sudah
mengejawantah di kehidupan riil sehari-hari. Sungguh kejam bila alam semesta ini pada akhirnya dikotak-
kotakkan sebagai winner-looser, sebagai leader-follower, sebagai champion-mediocre, sebagai developing-
under developed, atau sebagai central-marginal. Sedangkal itukah Hukum Alam yang harus dijalani oleh
manusia?
Tentu tidak! Tuhan Sang Pemangku semesta alam ini sudah menyerukan untuk "Berlomba-lomba di dalam
kebaikan". Ini artinya, hakikat sejati dari KOMPETISI akan jauh lebih dalam dari sekedar menang-kalah. Ada
energi positif yang sangat besar, yang mengandung berjuta manfaat, yang dikandung oleh drama bernama
KOMPETISI ini.
Sebagai contoh, kesuksesan Tim Olimpiade Fisika Indonesia sebagai the rising star, telah memacu ratusan
SMA unggulan di seantero negeri untuk menempatkan wakil-wakilnya. Walaupun akhirnya tim terpilih hanya
terdiri dari "hitungan jari", tidak berarti ribuan siswa yang telah ikut berkompetisi lantas menjadi sia-sia.
Tengoklah, berapa banyak SMA yang saat ini dengan bangga memasang papan nama "Mitra Olimpiade Fisika"
dihalaman muka sekolahnya? Berapa banyak siswa SMA yang mendadak "jatuh cinta" pada mata pelajaran
yang dulunya biasa dianggap monster? Semua pencapaian itu adalah hasil SINERGI dari ribuan siswa yang
(menjadi) antusias, hasil SINERGI dari ratusan guru yang (menjadi) kompeten. Dan semua aktifitas ini
berpusaran dengan KOMPETISI (Olimpiade Fisika) sebagai pusat orbitnya.
Jadi apa hakikat sejati dari KOMPETISI itu? Untuk menjawabnya, kita mengacu pada sebuah Hukum Alam,
yaitu bahwa segala sesuatunya di alam semesta ini selalu bergerak memutar. Semua mahluk Tuhan tanpa
kecuali, selalu bergerak memutar.
Tengoklah, sekumpulan tatasurya akan mengorbit membentuk galaksi. Sekumpulan galaksi mengorbit
membentuk super cluster. Sekumpulan elektron akan mengorbit membentuk molekul. Metabolisme manusia
juga merupakan pusaran, sirkulasi dari energi kimia (makanan) menjadi energi tubuh (bio energi) dengan
perantaraan sirkulasi darah dimana jantung merupakan pusat orbitnya. Contoh-contoh di atas menegaskan
bahwa segala sesuatu di alam semesta ini selalu berpusaran pada "sesuatu" yang lebih besar dari dirinya.
KOMPETISI adalah sebuah bentuk pusaran. Sang "pemenang" adalah pusat orbitnya, sementara "peserta
lainnya" akan berputar mengelilinginya. Tidak ada istilah "kalah-menang" di sini, karena kewajiban sang
"pemenang" adalah membagi ilmunya, membagi pengalamannya, menebar energi positifnya, kepada siapa saja
yang mengorbit di sekelilingnya. Sedangkan kewajiban "peserta lainnya" adalah membuka diri untuk menyerap
energi, menyerap ilmu, menyerap pengalaman dari sang pusat orbit, sang "pemenang". Inilah sebuah bentuk
SINERGI..
Meskipun sama-sama mengorbit, tapi ada perbedaan mendasar antara manusia dengan mahluk Tuhan lainnya
dalam melakukan SINERGI nya. Seperti "bumi-matahari", sampai kapan pun bumi selalu mengitari matahari
dan tak mungkin terjadi hal sebaliknya. Tapi manusia sama sekali berbeda.
Manusia, mahluk Tuhan yang telah di "inisiasi" sebagai penguasa bumi dan isinya, telah dianugerahi
kemampuan yang tak terbatas. Setiap orang memang akan selalu "mengorbit" pada seseorang yang lebih sukses
dari dirinya. Seorang karyawan mengorbit pada perusahaan tempat ia bekerja. Seorang pengusaha akan
mengorbit pada segmen konsumen tertentu dan juga mengorbit pada pengusaha senior lainnya
(baca: networking). Seorang trainer akan mengorbit pada seorang guru yang lebih diakui kesahihannya. Tapi
pada satu titik, setelah ia sukses menyerap energinya, menyerap pengalamannya, ia akan lepas, dan menjelma
sebagai pusat orbit yang baru.
Kini ia akan beralih tugas, dari "menyerap" berubah menjadi "membagi". Dan di sekelilingnya PASTI akan
mengorbit rekannya, muridnya, koleganya, bawahannya atau pengagumnya yang dengan hati terbuka bersedia
menyerap ilmu dan pengalamannya. Terjadilah sebuah SINERGI yang menjadi mata rantai tak terputuskan.
Saling memberi dan menerima. Inilah hakikat yang terdalam dari sebuah KOMPETISI, yang jauh lebih
bermakna dari sekedar kalah-menang.
Tahun 2008 sudah kita masuki, marilah kita jalani peran kita masing-masing dengan sebaik-baiknya, agar terjadi
SINERGI, yang memang merupakan kehendak Tuhan bagi setiap manusia. Anda yang sedang jadi "pemenang"
, sedang menjadi atasan, sedang menjadi idola, bagilah pengalaman dan energi Anda. Sedangkan Anda yang
sedang mengorbit, bukalah hati Anda agar dapat maksimal dalam "menyerap".
Suatu saat, atasan-bawahan, idola-pengagum, junior-senior, market leader-follower, pasti akan bertukar
peran. Dan itu PASTI terjadi karena memang sudah menjadi ketentuan alam.

4. Kemitraan dan Pengecualian


Dilatar-belakangi oleh kesempatan untuk menumbuhkembangkan regional airlines pada The European
Community Commission (ECC) yang telah dijelaskan di bab Pendahuluan, maka muncul permasalahan apakah
akan dikembangkan suatu iklim persaingan atau kemitraan antara airlines tersebut. Dengan harapan bahwa
peranan maskapai penerbangan adalah untuk menggalang persatuan negara-negara Eropa Barat ke dalam Uni
Eropa yang bersatu, maka jelas bahwa mereka memilih sistem kemitraan dari pada persaingan. Hal ini juga seperti
dikatakan oleh Jacques Naveau: "Jelas, bahwa konsep awal suatu kebijakan transpor udara di Eropa telah dilandasi
oleh suatu visi politik dari sebuah sistem Eropa yang menyatu, serta mengutamakan pada kemitraan dalam
mewujudkan visi tersebut".
Dipilihnya sistem kemitraan tersebut, karena mereka tampaknya menyadari bahwa sistem persaingan
akan menjadi kendala bahkan mungkin juga akan mengakibatkan disintegrasi yang jelas akan menggagalkan
segenap upaya yang telah disepakati itu.
Jaringan rute penerbangan di Uni Eropa dirajut menggunakan pola dasar yang dikenal sebagai pola Hub-
and-Spoke, yang mereka pelajari dari AS. Bedanya antara jaringan rute penerbangan di AS, merupakan
perkembangan sebagai konsekuensi dari kebijakan deregulasi, terhadap jaringan penerbangan yang sudah ada
sebelumnya. Sedang pola jaringan rute penerbangan di Uni Eropa ditandai dengan berfungsinya Ibukota negara-
negara yang tergabung ke dalam Uni Eropa sebagai hub dari masing-masing regional airlines-nya. Dengan pola
ini maka sektor-sektor yang menghubungkan setiap ibukota tersebut akan hanya dilayani oleh dua regional
airlines. Disebut juga sebagai sektor duopoly.
Sedang sektor-sektor yang menghubungkan suatu hub dengan spoke (cities) yang masih terletak di
dalam batas-batas wilayah suatu negara, merupakan sektor monopoli dari regional airline-nya. Beberapa negara
seperti Swiss misalnya memiliki dua kota sebagai hub, maka sektor yang menghubunginya dengan sendirinya
merupakan suatu sektor monopoli. Jaringan pola di atas mulai diatur sejak 1987 dan berakhir pada tahun 1997
setelah dicanangkannya kebijakan CompleteLiberalisation, yang memungkinkan sebuah pesawat untuk terbang
dari hub-nya (Ibukota dalam negara masing-masing) ke spoke (city/kota-kota dalam negara masing-masing) dari
negara lain.
Para policy-makers dari Eropa melihat atau menilai Amerika Serikat telah berhasil membentuk sebuah
pasar homogen, yang ditujukan sebagai suatu defence system dalam menghadapi persaingan global barang dan
jasa dengan tingkat harga yang sangat kompetitif di masa mendatang. Terbentuknya Uni Eropa dan uni-uni
lainnya seperti Uni Afrika yang merupakan 'regionalisasi' dari negara-negara di Afrika, kemudian uni yang terdiri
dari negara-negara Arab di Timur-Tengah, dan tak ketinggalan pula regionalisasi Asean, tampaknya sudah
menjadi condition yang tidak bisa dihindari lagi pewujudannya. Dengan kata lain, persaingan global di masa
mendatang akan merupakan persaingan antara uni-uni atau regional-regional tersebut, yang harus dihadapi oleh
kesatuan 'pasar tunggalnya' masing-masing uni atau regional.
Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa visi politik dari sebuah sistem Eropa yang menyatu,
mengutamakan pada kemitraan atau kerja sama dalam mewujudkan visi tersebut. Di bidang penerbangan,
kemitraan dilangsungkan dengan mengadakan aliansi-aliansi sesuai kebutuhan dan dilandasi oleh win-win
solution, bilateral maupun multilateral agreements seperti pooling agreements, code-sharing dan on-line, sampai
ke mergers. Bila kemitraan tersebut dikaitkan dengan undang-undang dan ketentuan-ketentuan anti monopoli
atau anti trust law, maka jelas bahwa kesesuaiannya itu dapat diklasifikasi sebagai pelanggaran atau
pengecualian.
Namun, mengingat bahwa kemitraan seperti di atas merupakan faktor yang menentukan dan diperlukan
guna menggalang suatu 'European Air Transport Single Market' yang homogen, maka kemitraan semacam itu
dikecualikan dari undang-undang anti trust atau anti monopoli. Dengan kata lain, selama kemitraan semacam itu
bertujuan atau digunakan untuk kepentingan yang lebih besar atau luas seperti guna meningkatkan kesejahteraan
UKM dalam suatu demensi atau wilayah yang sangat luas seperti dalam sebuah uni Eropa misalnya, maka bentuk
kemitraan apapun dapat dikecualikan dari UU Anti Monopoli. Dengan ketentuan, selama itu tidak menghambat
atau menjadi kendala pada kelancaran 'berjalannya' Uni Eropa atau bila itu akan merugikan suatu kelompok,
golongan atau individu terutama para konsumennya, maka kesemuanya itu dapat dikecualikan dari UU Anti
Monopoli. Terdapat kesan bahwa segala jenis usaha transportasi di Uni Eropa, semuanya dikecualikan dari
ketentuan-ketentuan UU Anti monopoli.
Sudah menjadi jelas bahwa kemitraan yang berlangsung untuk tujuan-tujuan yang lebih luas seperti demi
kesejahteraan bagi masyarakat yang lebih luas, sangat berbeda dengan kemitraan-kemitraan yang bertujuan untuk
kepentingan suatu kelompok atau golongan dan atau individu tertentu yang hanya ingin menang sendiri. Seperti
dibentuknya monopoli-monopoli yang dapat merugikan kepentingan orang banyak, maka kemitraan semacam
terakhir itu harus ditindak tegas dengan menegakkan hukum UU Anti Monopoli tersebut.
Perlu dicermati bahwa dengan diliberalisasikan kemitraan yang lebih bebas, tidak berarti tidak
diperlukan peraturan perundangan yang mengatur aturan mainnya. Malah sebaliknya, dalam iklim usaha yang
lebih liberal justru diperlukan peraturan perundangan yang lebih jelas dan tegas dalam mengatur aturan main agar
industrinya dapat dicegah atau agar tidak mengalami kebablasan yang pada ujung-ujungnya hanya akan
merugikan kepentingan orang banyak atau masyarakat luas.
Industri penerbangan Indonesia sebaiknya mampu atau lebih penting lagi, mau mencermati dan
memahami perkembangan maupun perubahan-perubahan yang terjadi baik pada industri penerbangan di AS
maupun di UE. Bila UE telah berhasil membentuk suatu European Air transport Single Market homogen yang
mengacu pada hasil-hasil yang telah dipelajarinya dari AS, maka tidak ada salahnya bila kita juga mau belajar
terutama perkembangan industri penerbangan di UE.

Aspek Keungan

Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis (usaha)n sudah barang tentu memerlukan sejumlah modal (uang),di
samping keahlian lainnya. Modal yang digunakan untuk membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya prainvestasi, biaya
investasi dalam aktiva tetap, hingga modal kerja.

Untuk memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada. Sumber dana yang dicari
dapat dipilih, apakah dengan cara menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman (modal asing). Penggunaan masing-
masing modal tergantung dengan tujuan penggunaan modal, jangka waktu serta jumlah yang diinginkan perusahaan.
Masing-masing modal memiliki keuntungan dan kerugian. Hal ini dapat dilihat dari segi biaya, waktu, persyaratan untuk
memperolehnya, dan jumlah yang dapat dipenuhi.

Masalah yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan perolehan modal adalah masa pengembalian modal dalam
jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini tergantung dari perjanjian dan estimasinkeuntungan yang diperoleh dari
masa-masa mendatang. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu.
Besar kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu, perlu dibuatkan estimasi
pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan. Semua itu tentunya menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnyaa
akan dituangkan dalam aliran kas (cash flow) perusahaan selama periode usaha.

Dengan dibuatnya aliran khas perusahaan, kemudian dinilai kelayakan investasi tersebut melalui kriteria kelayakan investasi.
Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi ini layak atau tidak dijalankan dilihat dari aspek keuangan. Alat ukur untuk
menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan payback Periode (PP),
Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV), Iternal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), dan Break
Event Point.

Khusus bagi perusahaan yang sudah ada sebelumnya dan hendak melakukan ekspansi atau perluasan usaha, penilaian dapat
pula dilakukan dari laporan keuangan yang dimilikinya. Laporan keungan yang dinilai biasanya adalah neraca dan laporan
laba/rugi untuk beberapa periode. Metode penilaian yang digunakan adalah dengan meggunakan rasio-rasio keuangan
tertentu seperti rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio rentabilitas, serta rasio keuangan lainnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya, bahkan ada beberapa pengusaha
menganggap justru aspek inilah yang paling utama untuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang
berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti
kelayakannya.

Secara keseluruhann penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti:

1. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.


2. Kebutuhan biaya investasi.
3. Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis-jenis dan jumlah

biaya yang dikeluarkan selama umur investasi.

4. Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode kedepan.


5. Kriteria penilaian investasi.
6. Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan.

B. Sumber-Sumber Dana

Untuk mendanai suatu kegiatan investasi, maka biasanya diperlukan dan ayang relatif cukup besar. Perolehan dana dapat
dicarin dari berbagai sumber dana yang ada seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. Pilihan
apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau modal gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal
yang dibutuhkan dan kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika menggunakan salah
saatu modal atau dengan modal gabungan.

hingga modal kerja.

Untuk memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada. Sumber dana yang dicari
dapat dipilih, apakah dengan cara menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman (modal asing). Penggunaan masing-
masing modal tergantung dengan tujuan penggunaan modal, jangka waktu serta jumlah yang diinginkan perusahaan.
Masing-masing modal memiliki keuntungan dan kerugian. Hal ini dapat dilihat dari segi biaya, waktu, persyaratan untuk
memperolehnya, dan jumlah yang dapat dipenuhi.

Masalah yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan perolehan modal adalah masa pengembalian modal dalam
jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini tergantung dari perjanjian dan estimasinkeuntungan yang diperoleh dari
masa-masa mendatang. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu.
Besar kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu, perlu dibuatkan estimasi
pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan. Semua itu tentunya menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnyaa
akan dituangkan dalam aliran kas (cash flow) perusahaan selama periode usaha.

Dengan dibuatnya aliran khas perusahaan, kemudian dinilai kelayakan investasi tersebut melalui kriteria kelayakan investasi.
Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi ini layak atau tidak dijalankan dilihat dari aspek keuangan. Alat ukur untuk
menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan payback Periode (PP),
Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV), Iternal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), dan Break
Event Point.

Khusus bagi perusahaan yang sudah ada sebelumnya dan hendak melakukan ekspansi atau perluasan usaha, penilaian dapat
pula dilakukan dari laporan keuangan yang dimilikinya. Laporan keungan yang dinilai biasanya adalah neraca dan laporan
laba/rugi untuk beberapa periode. Metode penilaian yang digunakan adalah dengan meggunakan rasio-rasio keuangan
tertentu seperti rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio rentabilitas, serta rasio keuangan lainnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya, bahkan ada beberapa pengusaha
menganggap justru aspek inilah yang paling utama untuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang
berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti
kelayakannya.

Secara keseluruhann penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti:

1. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.


2. Kebutuhan biaya investasi.
3. Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis-jenis dan jumlah

biaya yang dikeluarkan selama umur investasi.

4. Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode kedepan.


5. Kriteria penilaian investasi.
6. Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan.

Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, selanjutnya yang perlu ditentukan adalah

dalam bentuk apa dana tersebut didapat, yang jelas, yang akan dipilih adalah sumber dana yang mempunyai biaya paling
rendah dan tidak menimbulkan masalah bagi perusahaan.

Penggunaan kedua jenis modal baik untuk modal investasi maupun untuk modal kerja jelas berbeda. Dilihat dari segi sumber
asalnya, modal dibagi dua macam, yaitu :
1. Modal Asing (Modal Pinjaman)

Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh
secara pinjaman. Menggunakan pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan terkena beban biaya, yaitu biaya administrasi,
provisi, dan komisi, serta bunga yang besarnya relatif. Kemudian adanya kewajiban untuk mengembalikan pinjaman setelah
jangka waktu tertentu sesuai perjanjian sebelumnya. Perolehan modal asing juga relatif sulit karena diperlukan syarat- syarat
tertentu sesuai dengan kebijakan pemilik dana.

Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relatif tidak terbatas, artinya tersedia dalam jumlah banyak. Disamping
itu dengan mengguynakan modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk sungguh-sungguh
mengejakan usaha yang dijalankan.

Sumber dana modal asing dapat diperoleh antara lain dari :

a. b.

Pinjaman dari dunia perbankan.


Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, asuransi, leasing,

dana pensiun, atau lembaga keuangan lainnya. Pinjaman dari perusahaan nonbank.

c.
2. ModalSendiri

Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik secara tertutup
atau terbuka. Tertutup artinya hanya dari kalangan internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan terbuka dengan menjual
saham kepada masyarakat luas.

Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai sesuatu usaha adalah tidak adanya beban bunga seperti modal
pinjaman. Perusahaan hanya berkewajiban membayar deviden.

Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari :

1. Setoran dari pemegang saham.


2. Dari cadangan laba ;atau
3. Dari laba yang belum dibagi.

C. Biaya Kebutuhan Investasi

Investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang
usaha. Jangka waktu investasi biasanya lebih dari satu tahun, terutama digunakan untuk pembelian aktiva tetap.

Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang dijalankan.
Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi : biaya prainvestasi, biaya aktiva tetap, dan biaya operasi.

Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi adalah sebagai berikut : 1. Biayaprainvestasiterdiridari:

1. Biaya pembuatan studi


2. Biaya pengurusan izin-izin

2. Biaya pembelian aktiva tetap seperti :

a. Aktiva tetap berwujud antara lain : tanah, mesin-mesin, bangunan, perlatan, inventaris kantor dan aktiva
berwujud lainnya.

b. Aktiva tetap tidak berwujud antara lain : goodwill, hak cipta, lisensi, dan merk dagang

3. Biaya operasional yang terdiri dari:

D. Arus Kas
Sumber pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan investasi dapat digunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau
kombinasi dari keduanya. Pembiayaan untuk membeli aktiva tetap biasanya bersumber dari pinjaman jangka panjanga, hal
ini disebabkan aktiva tetap digunakan dalam jangka waktu relatif panjang pula, sehingga pengembalian pinjamannya pun
dapat dilakukan secara jangka panjang. Adapun untuk biaya operasional biasanya digunakan pinjaman jangka pendek.

Arus Kas (Cash Flow)

Cash Flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambar
beberapa uang yang masuk ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. cash flow juga menggambarkan berapa uang
yang keluar serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.

Laporan perubahan kas (cash flow statement) disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta
memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaan-
penggunaannya. Pada saat kita menganalisis perkiraan arus kas di masa datang, kita berhadapan dengan ketidakpastian.
Akibatnya, hasil perhitungan diatas kertas itu dapat menyimpang jauh dari kenyataannya. Ketidakpastian itu dapat
menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk development proyek tersebut dalam beroperasi untuk menghasilkan laba
bagi perusahaan.

Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari :

E.

Kriteria Penilaian Investasi

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk menentukan layak tidaknya suatu investasi ditinjau bdari aspek keuangan
perlu dilakukan dapat diukur dengan beberapa kriteria. Setiap penilaian layak diberikan nilai yang standart untuk usaha yang
sejenis dengan cara membandingkan dengan rata-rata industri atau target yang telah ditentukan.

Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatau usaha atau investasi

1.

2.

3.

Initial cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaran pada awal periode untuk investasi

Operasional cash flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi usaha.

Terminal cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir.

a. b. c. d. e. f. g. h.

Upah dan gaji karyawan Biayalistrik


Biaya telepon dan air Niayapemeliharaan Pajak

Premi asuransi
Biaya pemasaran, dan Biaya-biayalainnya.

adalah :

1. Payback Period (PP)


2. Average Rate of Return (ARR)
3. Net Present Value (NPV)
4. Iternal Rate of Return (IRR)
5. Profitability Index (PI)
6. Serta berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profibilitas. Penggunaan rasio ini
sebaiknya digunakan atas pemberian pinjaman kepada usaha yang sudah pernah berjalan sebelumnya atau sedang
berjalan.
7. Definisi Presentasi
Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin
atau salah satu bentuk komunikasi. presentasi merupakan kegiatan
pengajuan suatu topik, pendapat atau informasi kepada orang lain.
Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi
dan acara politik, presentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis.
Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk membujuk
(biasanya dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi informasi
(biasanya oleh seorang pakar), atau untuk meyakinkan (biasanya
dibawakan oleh seseorang yang ingin membantah pendapat tertentu).
Agar bisa pandai berpresentasi, orang sering kali belajar pada para
pakar presentasi. Juga, ada banyak pembicara terkenal yang sering kali
diamati oleh orang-orang yang ingin pandai berbicara di hadapan
umum. Para pembicara terkenal di Indonesia antara lain KH Abdullah
Gymnastiar, Ary Ginanjar Agustian, Andrie Wongso, dan masih
banyak lagi.
Keahlian berbicara di hadapan hadirin merupakan hal yang sangat
penting bagi siapa pun yang ingin maju. Banyak presiden, manajer,
wiraniaga, dan pengajar yang menjadi sukses dan terkenal lewat
keahlian berpresentasi.
II.4.ii. Unsur-Unsur Presentasi
Adapun unsur pokok dalam presentasi adalah sebagai berikut:
a. Presenter, adalah pihak yg melakukan presentasi
b. Audience, adalah peserta presentasi
c. Tools, adalah media atau alat presentasi
II.4.iii. Mempersiapkan Presentasi
“Persiapan yang Sempurna dapat mencegah penampilan yang buruk”,
demikian yang dikatakan oleh Peter Urs Bender (1994) dalam bukunya
Secret of Power Presentations. Memiliki sikap yang supel, mudah
berkomunikasi, memiliki pengalaman kerja yang banyak dan
berpengetahuan yang luas belum menjamin seseorang dapat
melakukan presentasi bisnis dengan baik. persiapan yang matang
menjadi landasan utama dalam melakukan hal tersebut. Berikut
langkah-langkah dalam mempersiapkan presentasi :
a. Sesuaikan topik bahasan dan tentukan sasaran presentasi yang jelas
dan spesifik
Pada saat Anda diundang untuk melakukan suatu presentasi, maka
persiapkanlah topik yang sesuai. Buatlah sasaran presentasi yang jelas
dan spesifik. Tanyakan pada diri Anda mengapa presentasi ini
dilakukan? Apa yang diharapkan dari Anda sebagai penyaji? Dan apa
yang ingin dihasilkan dari presentasi ini?
Biasanya suatu sasaran presentasi yang baik mencakup alasan mengapa
presentasi itu dilakukan. Apakah Anda diminta untuk memberikan
suatu informasi, menjelaskan metode baru, mendemonstrasikan alat
baru, memberikan penjelasan atau menjual suatu gagasan baru. Di
samping itu sasaran perlu juga mencantumkan hasil yang diharapkan
dari presentasi tersebut.
b. Kenalilah pendengar (audiences) Anda
Presentasi bisnis yang dilakukan harus serealistis mungkin dari sisi
pendengar. Analisis pendengar perlu dilakukan sehingga Anda dapat
mengetahui siapa pendengar Anda, seberapa besar minat mereka
terhadap presentasi ini, seberapa besar pengetahuan mereka tentang
topik presentasi ini. Dan apa yang mereka harapkan dari Anda selaku
penyaji.
c. Kumpulkan informasi dan materi presentasi
Pengumpulan informasi dan materi presentasi berarti menentukan apa
dan seberapa besar materi yang akan dipresentasikan. Pengumpulan
dan pemilihan informasi harus disesuaikan dengan sasaran presentasi
dan pendengar Anda.
Ada tiga pertanyaan yang menjadi pertimbangan dalam
mengumpulkan informasi :
a. Sehubungan dengan sasaran dan topik presentasi, informasi apa
yang Anda butuhkan?
b. Di mana informasi itu bisa didapatkan?
c. Sehubungan dengan pendengar Anda, informasi apa yang dapat
digunakan dalam presentasi?
Setelah pertanyaan tersebut dapat terjawab, maka pengumpulan
informasi dan materi presentasi dapat Anda lakukan. Ada beberapa
sumber informasi yang dapat digunakan, yaitu pengetahuan Anda
sendiri berdasarkan pengalaman, pengamatan atau penelitian;
pengetahuan dari bahan bacaan seperti koran, majalah, jurnal,
peraturan pemerintah dan perusahaan, dan dokumen lain.
Pilihlah informasi yang dapat mendukung sasaran Anda. Ada lima hal
yang perlu Anda pertimbangakan dalam memilih informasi informasi
yang relevan, akurat, menarik, bervariasi, dan sesuai dengan kebutuhan
pendengar.
d. Mengorganisasi bahan presentasi
Setiap presentasi terdiri dari tiga bagian besar yaitu introduksi, inti dan
kesimpulan. Masing-masing dari bagian ini harus secara matang
disiapkan sebagai satu kesatuan.
Introduksi yang baik dari suatu presentasi harus dapat menjawab empat
pertanyaan pendengar, yaitu:
a. Mengapa saya harus mendengarkan presentasi ini?
b. Mengapa saya harus berkeinginan untuk mempelajari topik yang
disajikan?
c. Apa yang akan saya dengarkan?
d. Apa yang akan saya dapatkan dan manfaatkan dari presentasi ini?
Dengan kata lain, dalam introduksi, Anda diharapkan dapat
menghubungkan antara penyaji, topik dan pendengar. Sebagai
tambahan di dalam introduksi, Anda diharapkan dapat memberikan
sekilas ulasan sebagai pengantar untuk masuk ke dalam inti topik.
Ada beberapa teknik dalam memulai suatu presentasi (dan hal ini perlu
Anda catat dalam persiapan presentasi) yaitu : menghubungkan
langsung antara sasaran dengan topik yang Anda akan bicarakan,
menggunakan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari atau yang
sesuai dengan pendengar, memulai dengan humor, kutipan atau suatu
anekdot.
Inti topik, berisikan informasi dan materi utama yang akan
disampaikan kepada pendengar. Buatlah inti topik Anda sistematik,
singkat, menarik dan selengkap mungkin. Gunakanlah informasi yang
Anda dapatkan seoptimum mungkin. Untuk membantu kelancaran
presentasi Anda dapat merancang suatu kerangka presentasi yang
berisikan topik dan sub-sub topik serta gambar, tabel atau pun kutipan
yang Anda akan gunakan.
Kesimpulan, seperti pada introduksi yang merupakan kesan awal
pendengar, maka kesimpulan merupakan kesan akhir dari pendengar.
Suatu kesimpulan yang terencana dengan matang harus dapat
memberikan kesan akhir yang baik dan dapat menciptakan suasana
puas pada pendengar. Dalam kesimpulan sebaiknya Anda membuat
suatu ikhtisar dari keseluruhan presentasi, meninjau kembali sasaran
presentasi dan dapat mengundang pendengar untuk mengambil
tindakan lebih lanjut.
Ada tiga pertanyaan pendengar yang harus bisa terjawab dengan
kesimpulan tersebut:
a. Apa topik utama yang sudah dibahas penyaji?
b. Apa alasan utama penyaji melakukan presentasi?
c. Apa yang harus saya lakukan atau apa yang saya rasakan sebagai
hasil dari presentasi ini?
e. Siapkan alat bantu audio visual yang sesuai
Alat bantu audio visual merupakan faktor penunjang dalam presentasi
Anda. Siapkan sejak awal. Penggunaan alat bantu yang efektif akan
memiliki pengaruh positif atas presentasi dan Anda lebih mudah
berinteraksi dengan pendengar.
f. Persiapkan lingkungan presentasi
Tempat dan kondisi di mana Anda akan melakukan presentasi sangat
berpengaruh atas keberhasilan presentasi. Anda perlu mengenali
lingkungan presentasi : ruang presentasi yang akan digunakan, tata
letak ruangan, kebersihan, fasilitas yang tersedia, dan sebagainya.
Sesuaikan lokasi dan tata letak ruang dengan sasaran presentasi Anda.
g. Berlatih sesering mungkin
Anda diharapkan untuk berlatih sesering mungkin. Latihlah suara
Anda dengan mengatur intonasi, volume dan kecepatan suara.
Perhatikan sikap dan bahasa tubuh Anda. Kembangkan teknik
presentasi yang efektif. Dengan semakin banyak berlatih Anda
diharapkan akan lebih santai dan penuh keyakinan diri pada saat
melakukan presentasi.
h. Perhatikan penampilan Anda
Sebagai penyaji, Anda akan menjadi pusat perhatian selama presentasi
berlangsung. Perhatikan penampilan Anda . Berpakaian rapih,
berpenampilan bersih dan bersikap wajar tetapi sopan akan membuat
pendengar semakin berminat untuk mendegarkan presentasi Anda.
II.4.iv. Melaksanakan Presentasi
Banyak para pendapat ahli menyatakan bahwa presentasi merupakan
kegiatan pembicaraan dengan diikuti oleh para pendengar yang
jumlahnya besar, yang sering dikenal dengan istilah Public Speaking
(berbicara di depan umum). Dalam arti bahwa presentasi merupakan
sebagai suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang
dengan cara menjelaskan, memaparkan dan menyampaikan suatu
maksud tertentu kepada orang lain atau kelompok orang secara formal.
Sedangkan demonstrasi pada bidang bisnis dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan komunikasi dengan cara memperagakan sesuatu kepada
orang lain, yang bertujuan untuk lebih memahami proses informasi
yang telah disampaikan melalui lisan.
Seorang pembicara dalam menyampaikan informasi kepada pendengar
mempunyai maksud dan tujuan presentasi masing-masing yang ingin
dicapai, baik itu bagi perusahaan tempat pembicara bekerja maupun
bagi kepentingan dirinya sendiri.
Setiap pembicaraan yang dilakukan oleh presenter/pembicara secara
umum terdiri dari:
i. Menyampaikan informasi,
ii. Meyakinkan pendengar,
iii. Menghibur pendengar,
iv. Memotivasi pendengar untuk melakukan suatu tindakan,
v. Melakukan penjualan,
vi. Membuat suatu ide atau gagasan,
vii. Menyentuh emosi pendengar,
viii. Memperkenalkan diri.
Ketika seseorang berbicara di depan umum dan sekaligus
memperagakan sesuatu memiliki jenisnya. Dimana setiap jenis
presentasi memiliki kelebihan dan kelemahannya, walaupun demikian
setiap pembicara dapat memilih jenis presentasi sesuai yang
diinginkan. Adapun jenis presentasi yang biasa dilakukan sebagai
berikut:
i. Presentasi Dadakan (Impromptu)
ii. Presentasi Naskah (Manuscript)
iii. Presentasi Hafalan (Memoriter)
iv. Presentasi Ekstempore
Tak ada pembicara yang sempurna dalam menyampaikan
informasinya, kadang masih ada yang menjadi hambatan sehingga
menjadi kegagalan presentasi. Namun kegagalan tersebut dapat
dicegah sedini mungkin, dalam arti pembicara sebelum menyampaikan
presentasinya perlu adanya persiapan. Biasanya persiapan presentasi
terdiri dari :
i. Emosi
ii. Sasaran penyajian
iii. Topik/materi
iv. Menganalisis audien
v. Urutan/sistematika penyajian
vi. Alat bantu peraga
vii. Tempat
viii. Waktu
ix. Penampilan
Setiap presentasi yang dilakukan oleh pembicara terdiri dari beberapa
bagian diantaranya :
i. Pembuka
ii. Isi
iii. Penutup
Teknik berbicara dalam presentasi menyangkut cara kemampuan
seseorang dalam mengutarakan pendapat, pikiran dan perasaan kepada
pendengar. Kemampuan tersebut perlu dimiliki oleh seseorang yang
akan melaksanakan presentasi. Hal ini bertujuan supaya pendengar
tertarik apa yang dibicarakan dan disampaikan ketika
mempresentasikan suatu hal. Adapun teknik presentasi yang biasa
digunakan yaitu dengan menggunakan prinsip-prinsipnya yaitu:
i. Prinsip Motivasi
ii. Prinsip Perhatian
iii. Prinsip Kegunaan
iv. Prinsip Keindraan
v. Prinsip Ulangan
vi. Prinsip Pengertian

Umumnya, waktu untuk presentasi business plan adalah sekitar 30


menit sampai satu jam. Hal ini berkaitan dengan skala dana yang ingin
diakses. Semakin besar, semakin lama. Untuk konteks start-up,
biasanya alokasi waktunya adalah 30 menit dengan waktu presentasi
sekitar 10-15 menit dan sisanya untuk tanya jawab. Standar yang
berlaku sekarang adalah presentasi dengan alat bantu komputer dan
proyektor. Biasanya presenter akan menyiapkan dokumen paparan
(powerpoint slides) yang merupakan ringkasan dari isi business plan.
Tips pertama, perkuat motivasi atau latar belakang munculnya ide Anda
dengan foto. Dalam presentasi, plot yang sejauh ini dipandang cukup efektif
untuk berbagai konteks adalah motivasi, rasional, dan kesimpulan yang kuat.
Motivasi adalah pembukaan awal yang menjelaskan garis besar
atau outlinepresentasi serta latar belakang munculnya ide.
Pada bagian latar belakang ide ini sebaiknya mulai disisipkan foto-foto yang
dapat menarik perhatian audiens dan memprovokasi rasa ingin tahu mereka.
Foto-foto bisa yang menggambarkan gunungan sampah di tempat
pembuangan sementara yang pada umumnya berada di tengah kota atau di
sekitar area tempat tinggal masyarakat. Besar kemungkinan foto ini akan bisa
mulai mencuri perhatian audiens karena benar-benar menunjukkan gunungan
sampah, dan bukan tumpukan sampah biasa.
Tip kedua, perkuat pesan bahwa ide atau konsep anda sangat rasional maka
perlu didukung. Setelah pembukaan presentasi, hal berikutnya adalah
menjabarkan isi business plan. Tujuan dari bagian inti presentasi ini adalah
untuk meyakinkan audiens bahwa rancangan dan rencana kita bersifat
inovatif, rasional, dan layak diimplementasikan. Jadi, selain menjelaskan ide,
konsep, dan rangkaian rencana kita, perlu juga menyajikan data-data atau
informasi yang menunjukkan bahwa ide, konsep, dan rangkaian rencana kita
itu masuk akal.
Tip ketiga, pertanyaan dan ilustrasi untuk mendukung sebuah penutup yang
kuat. Untuk meninggalkan kesan yang bertahan cukup lama di benak
audiens, bagian penutup perlu diisi dengan pesan yang kuat. Pertanyaan-
pertanyaan yang bersifat validatif dan ilustrasi dapat membantu kita untuk
meninggalkan pesan yang kuat itu.
Trik pertama, jika SE Anda menghasilkan produk atau layanan yang dapat
didemonstrasikan maka demonstrasikanlah secara menarik.
Terkadang, untuk meyakinkan investor atau tim juri, bukan hanya isi
presentasi kita yang penting. Bagaimana membawakannya juga penting.
Investor sesungguhnya bukan berinvestasi pada ide Anda, melainkan
berinvestasi pada Anda. Oleh karena itu, elemen karakter atau kepribadian
Anda perlu dimunculkan. Salah satu caranya adalah dengan
mendemonstrasikan produk atau layanan yang sudah dirancang.
Mendemonstrasikan produk atau layanan biasanya berhasil mencairkan
suasana. Kita yang berpresentasi juga menjadi lebih rileks sehingga gaya
atau karakter diri yang paling natural dapat muncul dengan sendirinya.
Tunjukkan bahwa Anda punya orientasi untuk tumbuh. Salah satu kriteria
minimum SE adalah sustainability atau keberlanjutan. Namun, bagi SE yang
memerlukan penanaman modal dari investor, sekadar bisa berkelanjutan
tidak akan cukup meyakinkan investor. Anda harus berorientasi tumbuh. Nah,
untuk mendukung target berkelanjutan dan tumbuh, sebuah organisasi
termasuk SE harus mulai memikirkan badan hukumnya.
Jika kegiatan selalu dikelola dalam bentuk proyek sehingga timnya hanya
bersifat ad hoc seperti sebuah kepanitiaan, otomatis kesan bahwa Anda
sudah punya orientasi tumbuh menjadi sirna. Suatu kegiatan yang
organisasinya tidak memiliki status badan hukum yang jelas akan sulit untuk
tumbuh besar. Tanpa badan hukum, sebuah organisasi tidak akan bisa
mengelola dana besar atau mendapatkan pekerjaan/pesanan dari
perusahaan besar karena berbadan hukum umumnya merupakan salah satu
persyaratan.
Jadi, penting bagi Anda mempelajari bentuk badan hukum yang sesuai untuk
memayungi kegiatan bisnis dan pemberdayaan sosial Anda. Untuk konteks
Indonesia, hanya tiga bentuk badan hukum yang umum digunakan untuk
memayungi kegiatan usaha, yaitu perseroan terbatas, koperasi, dan yayasan.
Jadi, tentukan bentuk badan hukum yang sesuai, lalu tunjukkan dalam
presentasi anda pada tahun ke berapa kelembagaan pengelolaan kegiatan
Anda akan berubah dari informal menjadi formal.
Jika Anda sudah punya seorang mentor yang juga merupakan sosok
terkemuka, tampilkan. Sekali lagi ditekankan, investor itu sebenarnya
berinvestasi pada manusia-manusia yang menginisiasi dan akan turut
mengelola suatu proyek atau organisasi, jadi bukan pada proyek atau
organisasi itu sendiri. Organisasi tidak bisa mengambil keputusan, orang-
orang di dalamnyalah yang mengambil keputusan atas nama organisasi.
Jadi, jika benar Anda punya penasihat atau mentor atau coach yang
merupakan prominent figure atau sosok yang dihormati (tidak perlu terkenal),
sajikan saja informasi tentang hal tersebut di presentasi Anda, khususnya di
bagian slide yang menjelaskan soal tim. Hal ini biasanya berhasil
meningkatkan keyakinan investor bahwa dalam perjalanannya anda tidak
akan melenceng terlalu jauh karena ada sosok berintegritas yang turut
mendampingi dan mengawasi perkembangan anda.
Selain tips dan trik untuk presentasi ide maupun rencana bisnis yang sudah
dijabarkan di atas, sesungguhnya masih ada satu tips lagi yang akan sangat
bermanfaat bagi Anda. Tips itu adalah: giatlah belajar bahasa Inggris!
Mengapa? Tujuan utama kita mempresentasikan ide dan rencana bisnis
adalah untuk menggalang dukungan, khususnya dukungan dana, bukan?
Nah, sampai saat ini, dukungan dana baik yang sifatnya hibah atau
penanaman modal lebih banyak yang berasal dari lembaga internasional
yang menuntut kita untuk menyusun rencana bisnis atau proposal dalam
bahasa Inggris.
Lembaga-lembaga internasional yang bisa memberi dukungan dana dalam
jumlah besar seperti DBS Foundation, Skoll Foundation, Bill and Melinda
Gates Foundation, Ashoka, dan sebagainya, menuntut business plan dalam
bahasa Inggris.
Selain itu,contoh-contoh kasus yang sudah ditulis atau divideokan, dan
dipublikasikan secara gratis kepada masyarakat luas juga banyak yang
berbahasa Inggris. Pendeknya, bahasa Inggris memperluas cakrawala kita
dan memperluas pintu-pintu dukungan yang dapat kita akses.

Anda mungkin juga menyukai