KEWARGANEGARAAN
FUNGSI DAN PERANAN PANCASILA
TAHUN 2013/2014
DISUSUN OLEH:
YENI SURYANI (C12001)
AMALINA CHOIRUN NISA (C12026)
POLITEKNIK INDONUSA
SURAKARTA
JL.KH.SAMANHUDI NO 31
MANGKUYUDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan YME yang mana telah
memberikan rahmat dan kekuatan-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Sebagai generasi bangsa tentulah menjadi ujung tombak kemajuan
negara Indonesia. Oleh karena itu kesadaran akan pancasila dalam
berbagai aspek kehidupan perlu didalami,dimengerti,dan dilaksanakan.
Perlu dimengerti bahwa pancasila bukan sekedar rumus kode etik yang
berisi harapan dan khayalan, melainkan dasar yang harus dilaksanakan
dan diterapkan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
kewarganegaraan, selain itu sebagai referensi dan informasi bagi
generasi bangsa untuk menjadi manusia pancasila. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi sivitas akademika politeknik Indonusa pada
khususnya dan generasi bangsa indonesia pada umumnya.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Drs. Purwanto selaku dosen
pembimbing, semua pihak yang telah membantu baik tenaga, pikiran
dan waktunya. Penulis menyadari masih ada kesalahan dalam makalah
ini, oleh karena itu kritik dan saran demi perbaikan sangat penulis
harapkan.
Penulis
BAB 1
SEJARAH PANCASILA
Sebelum Indonesia merdeka, begitu banyak penjajahan yang terjadi.
Rakyat Indonesia harus bekerja keras, mengikuti perang untuk
melawan sekutu dalam rangka membantu Jepang yang telah
menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia.
Pada tanggal 28 Mei 1945 Jepang membentuk BPUPKI yang
diresmikan keanggotaannya di Gedung Cuo Sangi In Jalan Pejambon
Jakarta , beranggotakan 67 orang ( 60 orang mewakili dari berbagai
wilayah Indonesia dan 7 orang Jepang tanpa hak suara ).
A. Sidang BPUPKI
- Sidang Pertama, 29 Mei - 1 Juni 1945
Dr. Radjiman Wedyodiningrat meminta pandangan pada para anggota
mengenai dasar negara Indonesia merdeka yang akan dibentuk.
Ada 3 Pembicara yaitu Mr. Muh Yamin, Prof.Dr. Soepomo dan Ir.
Soekarno
Muh.Yamin berpidato pada sesi (1) tgl. 29 Mei 1945 :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
BAB II
FUNGSI DAN PERANAN PANCASILA
Era globalisasi yang sedang melanda masyarakat dunia, cenderung
melebur semua identitas menjadi satu, yaitu tatanan dunia baru.
Masyarakat Indonesia ditantang untuk makin memperkokoh
jatidirinya.
Bangsa Indonesia pun dihadapkan pada problem krisis identitas, atau
upaya pengaburan (eliminasi) identitas. Hal ini didukung dengan fakta
sering dijumpai masyarakat Indonesia yang dari segi perilaku sama
sekali tidak menampakkan identitas mereka sebagai masyarakat
Indonesia. Padahal bangsa ini mempunyai identitas yang jelas, yang
berbeda dengan kapitalis dan komunis, yaitu Pancasila.
Bangsa Indonesia menetapkan Pancasila sebagai azas. Maka, seluruh
perilaku, sikap, dan kepribadian adalah pelaksanaan dari nilai-nilai
Pancasila. Perilaku, sikap, dan kepribadian yang tidak sesuai dengan
Pancasila berarti bukan perilaku, sikap, dan kepribadian masyarakat
Indonesia.
PENUTUP
Begitu pentingnya pancasila dalam kehidupan bangsa indonesia.
Namun pada kenyataan di era ini tentulah harus membutuhkan
penekanan agar butir – butir sila dapat dilaksanakan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.