Anda di halaman 1dari 40

MEMBUAT

MODEL BISNIS
Lia Kamila Kulsum, S.Kom, M.Kom
Aspek Model bisnis harus dapat memenuhi
beberapa pertanyaan berikut ini :
Dasar • Apa permasalahan yang akan
Model dipecahkan?

Bisnis • Siapa yang membutuhkan pemecahan


masalah tersebut?
• Apa segmen pasar yang akan dikejar?
• Bagaimana Anda memecahkan
permasalahan ini dengan lebiih baik,
lebih murah, atau berbeda dari tawaran
yang lainnya?
• Apa value proporsition yang akan Anda
terapkan dalam bisnis Anda?
Aspek • Dimana penawaran bisnis
menempatkan Anda dalam bisnis?
Dasar • Bagaimana strategi persaingan Anda?
Model • Bagaimana Anda mempertahankan
Bisnis keunggulan kompetitif dari bisnis Anda?
• Menentukan partner dan produk
pelengkap yang akan Anda gunakan.
• Menentukan efek jaringan yang dapat
dimanfaatkan.
Value • Value Proposition adalah tentang nilai
apa yang akan diberikan oleh pelaku
Proposition bisnis kepada segmen pasar yang
dilayani. Value proposition menentukan
customer segment yang dipilih atau
malah sebaliknya, menentukan
Channels, Customer Relationship dan
membangun trust customer terhadap
pelayanan maupun produk perusahaan.
Value Untuk menentukan value proposition
menurut Michael Skok memiliki 4 langkah
Proposition utama yaitu define (memetakan), evaluate
(mengevaluasi), measure (mengukur), build
(eksekusi).
1. DEFINE the problem set to help vet
whether it’s a problem worth solving
Menentukan problem yang akan dieksekusi
apakah problem itu layak untuk dipecahkan.
Menurut Charles Kettering, sering kali pelaku
bisnis dalam menentukan problem yang akan
diangkat merupakan problem setengah
solved dan mereka sudah memberikan solusi
sebelum benar benar mengerti akan
permasalahan yang dihadapi oleh customer.
Charles Kettering membagi 4 langkah jitu
dalam memetakan problem pasar (4Us)
Value
Proposition
– Is the problem Unworkable?
Apakah solusi yang ditawarkan dapat memperbaiki proses bisnis yang rusak, Akankah seseorang akan dipecat jika
permasalah tersebut tidak dipecahkan? If the answer is yes – then that person will likely be your internal champion

– Is the problem Urgent?


Apakah problem tersebut merupakan satu dari prioritas utama perusahaan? Dalam memberikan solusi ke
perusahaan, akan merasa kesulitan untuk mendapatkan antusias dari problem owner dan akses ke sana. If the answer
is yes – then you know you’ll have the attention of the c-suite

– Is the problem Underserved?


Apakah ada tawaran solusi terbaik untuk permasalahan yang akan dipecahkan? Fokus terhadap whitespace market
atau segmen. If the answer is yes – then you know the market is primed for the solution.

– Qualify the Problem: Is it “Blac and White”?


Apakah problem itu termasuk dalam matriks BLAC (Blatant, Latent, Aspirational, Critical)? Dan apakah terdapat
whitespace dalam market yang nantinya dapat dijadikan opportunity untuk menjalankan bisnis?
Perlu diketahui bahwa pelaku bisnis ingin memberikan solusi untuk problem yang terdapat pada kuadran blatant dan
critical. Kuadran ini merupakan kuadran yang sangat riskan dan berpotensi besar untuk mengembangkan bisnis.
Meskipun begitu, banyak perusahaan yang berhasil mengeksplor problem pada matriks latent dan aspirational
sehingga menciptakan peluang bisnis yang menjanjikan dibandingkanpada kuadran blatant dan critical. Contoh
nyatanya adalah facebook dan evernote.
Value Proposition
• EVALUATE whether your breakthrough is unique and compelling.
Setelah memetakan problem yang akan dipecahkan dan memvalidasi
tingkat kritikalnya, pertanyaannya adalah apakah breakthrough
(terobosan) yang ditawarkan unik dan menarik untuk customer? Cara
yang mujarab untuk menjawabnya dengan 3Ds, Discontinuous
Innovation, Defensible Technology, dan Disruptive Business Model.
– What unique combination of (D)iscontinuous innovation, (D)efensible
technology, and (D)isruptive business model are you bringing to bear
and what makes it truly compelling — not just to you and your
colleagues, but to your most skeptical customer?
– Discontinuous innovation – menawarkan solusi yang transformatif dilihat
dari sisi yang berbeda dalam memecahkan masalah
– Defensible Technology – menawarkan intelektual properti untuk
menciptakan batas pada kompetitor sehingga dapat mengurangi
kompetisi yang tidak sehat.
– Disruptive Business Model – memberikan value dan manfaat pada
perusahaan untuk menjadi katalis dalam pengembangan bisnis
perusahaan.
• MEASURE potential customer adoption using the Gain/Pain Ratio
Sebagian besar pelaku bisnis melupakan hal ini. Mereka terlalu fokus
terhadap fitur yang dikembangkan untuk customer dan
mengesampingkan apakah customer merasa kesulitan dengan fitur fitur
yang mereka buat. Jika pelaku bisnis tidak dapat mendeliver 10x gain /
pain customer, niscaya customer akan meninggalkan mereka karena
customer merasa dipersulit dengan fitur fiturnya.
• BUILD the Value Proposition
Langkah terakhir adalah menciptakan value proposition untuk customer.
Berikut merupakan poin poin penting dalam menciptakan value
proposition.
– For (target customers)
– Who are dissatisfied with (the current alternative)
– Our product is a (new product)
– That provides (key problem-solving capability)
– Unlike (product alternative)
Revenue • Revenue Model adalah bagaimana
Model suatu bisnis, baik yang dijalankan oleh
perusahaan atau perorangan,
memperoleh pendapatan dari proses
transaksi, penjualan barang atau pun
jasa.
• advertising revenue model. business model jenis ini adalah pemilik situs e-commerce atau
pelaku e-business akan mendapatkan revenue dari pemasangan iklan di situs web oleh
client-clientnya. contoh situs ini antara lain Yahoo.com
• Subscription revenue model. dalam hal ini, revenue didapatkan dari biaya keanggotaan atau
subscription untuk suatu service, misalnya layanan berita, informasi, atau premium email.
Contoh situs ini adalah Nationalgeographic.com, email dari Yahoo Platinum service.
• Transaction fee revenue model. Business model jenis ini banyak yang menerapkan. Pada
business model ini, pelaku bisnis akan mendapatkan fee dari setiap transaksi yang dilakukan.
contoh business model jenis ini adalah e-banking, atau electronic brokerage, electronis stock
exchange, electronic travel agent, online auction system. contoh situs ini adalah e-bay.com,
e-trade.com
• Sales revenue model. Business model jenis ini mengandalkan proses jual beli menggunakan
teknologi web, oleh karenannya business model ini paling banyak diterapkan. contohnya
adalah online web store. contoh situs ini adalah Amazon.com Selengkapnya :
http://www.kompasiana.com/nano.techno/revenue-model_5500e649a333114f755120d0
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/nano.techno/revenue-
model_5500e649a333114f755120d0

• Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/nano.techno/revenue-
model_5500e649a333114f755120d0
Basic 1. Manufacturer (pabrikan)

Business 2. Distributor (penyalur)

Models
3. Retailer (pengecer)
4. Franchise (waralaba)
Manufacturer A manufacturer takes raw materials and
creates a product, or assembles pre-made
components into a product
(E.g car manufacturers). A manufacturer
may sell its products directly to its
customers, or it can outsource sales to
another company
Distributor A distributor is any business that
purchases products directly from a
manufacturer for resale either to retail
outlets, or directly to the public.
For example, a car dealership would
purchase vehicles directly from the
manufacturer and sell them to the general
public.
Retailer A retailer purchases product from a
distributor or wholesaler, and then sells
those products to the public. A retailer
usually has a physical location, but may
also be an online retailer such as Amazon
or Kalahari.
Franchise A franchise can be a manufacturer,
distributor or retailer, depending on what
type of franchise you purchase. Here the
franchisee adopts the business model of
that franchise.
Types of 1. Razor And Blades :

Business Gilette, HP Printers

Models
1. Inverted Razor And Blades :
Apple iPod & iTunes
1. Cheap Chic : IKEA
2. Bricks And Clicks :
Jakarta Notebook
1. Multilevel Marketing :
Amway
1. Franchise :
McDonald’s
7. Anticipated Upsell : Homebuilders
8. Loss Leader : Transmart
9. Subscription Model : Celfit
10. Collective : Ace Hardware
11. Productization of Services : IT Consultant
12. Servitization of Products : Roll Royce
13. Long Tail : Music Industry
14. Direct Sales : Gorengan, Outlet mall
15. Cut Out The Middle Man :
16. Freemium Business Model : Angry Birds
17. Online Auctions : eBay
18. Hotel California Model : Dunia fantasi
19. Network Effect : Socmed
20. Crowdsourcing : YouTube
21. Users as Experts : LEGO
22. Premium : Roll Royce
23. Nickel and Dime : Airlines
24. Flat Free : Airlines
Keunggulan Kompetitif &
Diferensiasi

• Lakukan perbedaan
– Contoh : Tesla (Elon Musk), makes only high performance electric
automobiles
• Menciptakan model yang sulit ditiru
– Contoh : Toyota’s lean manufacturing process
Starting a Business
vs.
Buying One
• Buying an Existing Business
• Buying a Franchise
• Buying a Business Opportunity
Buying an • Kelebihan :

Existing
– Perusahaan yang sudah sukses dapat
terus sukses
Business – Perusahaan yang sudah ada mungkin
sudah ada di lokasi terbaik
– Karyawan dan pemasok sudah ada
– Peralatan terlah terpasang dan
kapasitas produksi telah diketahui
– Persediaan sudah ada dan fasilitas kredit
sudah tersedia
– Pembiayaan lebih mudah
– Harga perusahaan lebih murah
Buying an • Kekurangan :

Existing
– Pemilik lama mungkin meninggalakan
citra yang buruk

Business – Karyawan yang diwariskan mungkin


tidak sesuai
– Lokasi perusahaan yang mungkin sudah
tidak sesuai lagi
– Peralatan dan fasilitas yang mungkin
sudah usang dan tidak efisien
– Peruabahan dan inovasi sulit diterapkan
– Persediaan mungkin sudah kadaluarsa
dan ketinggalan zaman
– Piutang usaha nilainya mungkin lebih
rendah daripada yang tertulis
– Harga perusahaan mungkin terlalu
mahal
Buying an • Tahapan dalam membeli perusahaan
yang sudah ada
Existing 1. Menganalisa keahlian, kemampuan,
Business dan minat anda untuk menentukan
jenis perusahaan yang anda
pertimbangkan
2. Siapkan daftar kandidat perusahaan
yang potensial
3. Menginvestigasi dan mengevaluasi
kandidat-kandidat yang telah dipilih
(due diligence)
4. Menelaah keuangan kandidat
perusahaan yang dipilih
5. Memastikan proses peralihan dari
pemilik lama ke pemilik baru berjalan
dengan baik
Buying an Menginvestigasi dan mengevaluasi
kandidat-kandidat yang telah dipilih (due
Existing diligence)

Business – Mengapa perusahaan ini dijual?


– Bagaimana kondisi fisik perusahaan
tersebut?
– Apa potensi barang dan jasa perusahaan
tersebut?
– Karakteristik dan komposisi pelanggan
– Analisis para pesaing
Buying an Aspek Hukum
• Gadai
Existing klaim kreditor terhadap suatu aset
Business • Serah terima
melindungi pembeli dari klaim para kreditor
atas aset perusahaan yang telah dibelinya
• Pengalihan kontrak
Ketentuan kontrak pinjaman yang melarang
penjual mengalihkan ketentuan pinjaman
tersebut kepada pembeli (pembeli wajib
membayar sisa pinjaman & bunga hutang
yang sedang berlaku)
• Perjanjian untuk tidak saling bersaing
perjanjian antar pembeli dan penjual dimana
penjual setuju untuk tidak bersaing dengan
pembeli dalam jangka waktu dan di daerah
geografis tertentu
Buying an Kesehatan Perusahaan

Existing • Laporan laba-rugi & neraca dalam 3-5


tahun terakhir
Business • Pengembalian PPh dalam 3-5 tahuan
terakhir
• Kompensasi Pemilik
• ·Arus Kas
Buying an 1. Metode Untuk Menentukan Nilai
Perusahaan
Existing 1. Teknik Neraca : Kekayaan bersih =
Business asset – kewajiban
– Teknik Neraca merupakan salah satu
metode yang paling umum digunakan
untuk menilai perusahaan
– Teknik Neraca yang disesuaikan adalah
metode yang digunakan untuk menilai
perusahaan berdasarkan harga pasar
dari kekayaan bersih perusahaan
Buying an 2. Metode Untuk Menentukan Nilai
Perusahaan
Existing 2. Pendekatan Laba

Business 1. Metode Laba Lebih


metode yang menggabungkan nilai dari asset yang
ada dan memperkirakan laba yang akan datang
untuk menentukan harga jual

2. Pendekatan Laba Terkapitalisasi


metode penilaian suatu perusahaan yang
membagi perkiraan laba bersih dengan tingkat
pengembalian yang bias didapatkan oleh pembeli
pada investasi dengan tingkat resiko hampir sama

3. Pendekatan Laba Masa Depan


Terdiskonto
metode penilaian suatu perusahaan yang
memperkirakan laba perusahaan selama bertahun
tahun dimasa depan dan kemudian
mendiskontokannya dengan nilai perusahaan
sekarang
Buying an 3. Metode Untuk Menentukan Nilai
Perusahaan
Existing Pendekatan Pasar
Business – Perlu Membandingkan Perusahaan
Publik dengan yang dimiliki secara
perseorangan
– Perkiraan Laba kurang mewakili
– Mendapatkan perusahaan sejenis
sebagai pembanding
– Menerapkan pendapatan setelah pajak
pada perusahaan perseorangan untuk
menentukan nilai perusahaan
Buying a • Franchise atau waralaba adalah sebuah
metode dalam sistem distribusi barang
Franchise atau jasa. Metode ini membentuk suatu
model hubungan kerjasama bisnis antara
franchisor (pemilik usaha) dengan
franchisee (pemilik modal/investor).
• Franchisor (Pewaralaba), yaitu pihak yang
menjual atau meminjamkan hak
dagangnya, atau merk dagangnya serta
sebuah sistem bisnis untuk menjalankan
bisnis tersebut.
• Franchisee (Terwaralaba), yaitu pihak
yang membayar royalti dan biaya lainnnya
yang dipersyaratkan oleh franchisor untuk
dapat menggunakan merk dagangnya
serta sistem bisnis yang dirancang oleh
franchisor.
Buying a • Merupakan bentuk duplikasi bisnis yang telah
sukses dan mempunyai brand yang sudah

Franchise
dikenal.
• Franchisee yang ingin membeli franchise tidak
harus menajalankan bisnis dari nol.
• Nama produk, jenis produk, produksi, dan
pemasaran akan dihandle oleh franchisor.
• Franchisee hanya menjalankan sistem yang
telah berjalan dengan baik dan telah teruji
keberhasilannya.
• Kegiatan franchise adalah cara untuk
mengembangkan dan melebarkan sayap usaha
dengan bekerja sama dengan berbagai pihak
yang mempunyai modal dan ingin membuka
usaha tetapi tidak memiliki brand yang bagus
dan terkenal.
• Perusahaan yang membuka franchise biasanya
adalah perusahaan terkenal dan sudah
terjamin dari segi kualitas produk, pelayanan
dan cara memasarkan produknya.
Buying a • Tahapan membeli waralaba :

Franchise
1. Memahami konsep franchise secara
utuh
2. Melakukan penelitian terhadapa
peluang bisnis franchise dan potensi
pasarnya
3. Mencari sumber pembiayaan
4. Mempersiapkan lokasi dan Tempat
Usaha
5. Mengikuti Pelatihan
Buying a • Aspek keuangan :

Franchise
1. Royalti Fee
2. Modal Usaha
3. Tempat Usaha
4. Arus Kas Usaha
Buying a Membeli Peluang Bisnis

Business Peluang bisnis adalah paket investasi


usaha yang memperbolehkan Anda
Opportunity memulai usaha Anda sendiri
Technically, waralaba merupakan salah
satu peluang bisnis. Akan tetapi tidak
semua peluang bisnis merupakan
waralaba.
Buying a Perbedaan Franchise dan Business
Opportunity
Business 1. Merek Dagang dan Sistem Operasi
Opportunity 2. Dukungan yang Berkelanjutan
3. Biaya yang Berkelanjutan
4. Ketentuan Hukum
• Materi diambil dari berbagai sumber informasi

Anda mungkin juga menyukai