Bisnis
E-commerce
Chapter 2 Bisnis Digital
Learning Objective
E-tailer • Menjual produk fisik secara langsung kepada konsumen atau usaha perorangan. Contoh: Amazon
Community
• Menyediakan tempat pertemuan online dengan orang yang memiliki minat yang sama. Pengguna dapat saling
provider (social
berkomunikasi dan bertukar mengenai informasi berguna. Contoh: Facebook, Twitter. Tiktok, Instagram
network)
• Menciptakan pendapatan dengan menyediakan konten digital, seperti berita, music, foto, atau video melalui website.
Content provider
Contoh: Spotify, Netflix, HBO Go, etc
Portal • Menyediakan akses awal masuk ke website bersama dengan konten khusus dan jasa lainnya. Contoh: Yahoo, Google.
• Menghemat uang dan waktu pengguna dengan pengolahan transaksi penjualan secara online dan menghasilkan biaya
Transaction broker
setiap kali transaksi terjadi. Contoh: ETrade.com
• Menyediakan lingkungan digital dimana pembeli dan penjual dapat bertemu, mencari produk, memasang produk,
Market creator
dan menetapkan harga untuk produk tersebut. Contoh: eBay, Lazada, Blibli
• Menyediakan aplikasi seperti berbagi foto, berbagi video, dan sikronikasi konten sebagai layanan; menyediakan
Service provider
layanan lain seperti penyimpanan data online dan backup. Contoh: Google Apps, Dropbox.
B2C Models: E-Tailer
• Online version of traditional retailer
• Revenue model: Sales
• Variations:
– Virtual merchant
– Bricks-and-clicks
– Catalog merchant
– Manufacturer-direct
• Low barriers to entry
B2C Models: Community
Provider
• Menyediakan lingkungan online (jaringan sosial)
untuk orang-orang dengan minat yang sama
dapat bertransaksi, berbagi konten, dan
berkomunikasi
– Contoh: Facebook, LinkedIn, Twitter, Pinterest
• Revenue models:
– Typically hybrid, combining
advertising,subscriptions, sales, transaction
fees, and so on
B2C Models: Content
Provider
• Value proposition
• Valuable, convenient, time-
saving, low-cost
alternatives to traditional
service providers
• Revenue models:
• Sales of services, subscription fees,
advertising, sales of marketing data
Model B2B yang
Utama
• Net marketplaces
– E-distributor
– E-procurement
– Exchange
– Industry consortium
• Private industrial network
B2B Models: E-distributor
• Version of retail and wholesale store, MRO goods,
and indirect goods
• Owned by one company seeking to serve
many customers
• Revenue model: Sales of goods
• Example: Grainger
B2B Models: E-procurement
• Creates digital markets where participants
transact for indirect goods
• B2B service providers, SaaS and PaaS
providers
• Scale economies
• Revenue model:
• Service fees, supply-chain management,
fulfillment services
• Example: Ariba
B2B Models: Exchanges
• Independently owned vertical digital
marketplace for direct inputs
• Revenue model: Transaction, commission fees
• Create powerful competition between suppliers
• Tend to force suppliers into powerful price
competition; number of exchanges has dropped
dramatically
• Example: Go2Paper
B2B Models:
Industry Consortia
• Industry-owned vertical digital
marketplace open to select
suppliers
• More successful than exchanges
• Sponsored by powerful
industry players
• Strengthen traditional
purchasing behavior
• Revenue model: Transaction,
commission fees
• Example: SupplyOn
B2B Models: Private Industrial
Networks
• Digital network used to coordinate among firms
engaged in business together
• Typically evolve out of large company’s
internal enterprise system
• – Key, trusted, long-term suppliers invited to
network
• Example: Walmart’s network for suppliers
E-commerce mengubah Bisnis:
Strategi Bisnis, Struktur Industri
dan Proses Bisnis Perusahaan
Fenomena E-commerce
• Internet memungkinkan semua pemain dalam bisnis
untuk masuk dalam marketplace dan menawarkan
produk subtitusi maupun channel pengiriman.
• Internet meningkatkan intensitas kompetisi dengan
menyediakan informasi bagi setiap orang, misalnya
tentang penyedia jasa/produk dengan harga yang
paling murah (contoh: Shopee, Trivago)
• Di samping itu, internet juga menyediakan peluang
untuk meningkatkan nilai untuk produk-produk
tertentu, produk dengan harga premium maupun
mengembangkan bisnis yang sudah ada secara fisik.
Fenomena E-
commerce: Mengubah
Struktur Industri
• Struktur Industri mengacu pada sifat
pemain dalam suatu industry dan
bargaining power relative mereka.
• Struktur industry dipengaruhi oleh 5
kekuatan yaitu: pesaing, konsumen,
supplier, produk substitusi, dan hambatan
bagi pemain baru masuk ke dalam
industri.
• E-commerce memiliki potensi untuk
mengubah kekuatan relative dari 5
kekuatan kompetitif tersebut.
How E-commerce Change
Business: Strategy, Structure, and
Process
E-commerce mengubah struktur industri dengan
mengubah:
– Pesaing di antara competitor yang sudah ada
– Hambatan untuk masuk
– Ancaman bagi produk subtitusi
– Kekuatan pemasok
–Bargaining power dari pembeli
• Industry structural analysis
Rantai Nilai Industri
• Serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh
pemasok, produsen, pengangkut, distributor, dan
pengecer yang mengubah input bahan baku
menjadi produk dan layanan akhir