Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN INDIVIDUAL

KKN TAHUN 2018

PENERAPAN KAMPUNG SABILULUNGAN BERSIH SEBAGAI SOLUSI


PERMASALAHAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL EKONOMI
MASYARAKAT

Oleh:
Ilham Ramadhan
Nim. 1158030089

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Individu Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan basis Pemberdayaan
Masyarakat (Sisdamas) di Desa Patengan Kecamatan Rancabali Kabupaten
Bandung dengan judul “Penerapan Kampung Sabilulungan Bersih Sebagai Solusi
Permasalahan Lingkungan dan Sosial Ekonomi Masyarakat ” telah diperiksa dan
disahkan pada tangggal 15 September 2018.

Dosen Pembimbing Kepala Pusat Pengabdian kepada


Lapangan Masyarakat-LP2M UIN SGD Bandung

Yadi Mardiansyah, M.Ag. Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag.,M.Si


NIP.198203042011011009 NIP. 197210302001121002

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’aalamiin, rasa puji serta syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT. atas Rahmat dan Hidayah-Nya, dengan segala kemudahan
yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan program Kuliah Kerja
Nyata Sisdamas tahun 2018 di Desa Pategan Kecamatan Rancabali Kabupaten
Bandung dapat terlaksanakan dan terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam
semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya, sahabatnya, sampai kepada seluruh umatnya.

Laporan KKN ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban tertulis saya
selama pelaksanaan KKN yang dimulai pada tanggal 31 Juli hingga 31 Agustus
2018.

Dalam pelaksanaan program-program ini penulis telah mendapatkan bantuan


dari pihak-pihak yang berhubungan dengan laporan ini secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada yang
terhormat:

1. Abi dan Umi yang telah memberikan dukungan moril, do’a, materil, serta
motivasi dan bantuan kepada penulis sehingga penulis dapat
melaksanakan program dan menyusun laporan ini.
2. Bapak prof. Dr. H. Mahmud, M.Si. selaku rektor UIN SGD Bandung.
3. Bapak Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag., M.Si. selaku Kepala Pusat
Pengabdian kepada Masyarakat-LP2M UIN SGD Bandung.
4. Bapak Yadi Mardiansyah, M.Ag., selaku dosen pembimbing lapangan.
5. Bapak Camat
6. Kepala Desa, perangkat desa, serta tokoh-tokoh dan masyarakat Desa
Patengan yang begitu banyak membantu penulis dalam memperoleh data
dan memberikan penejelasan mengenai demografi Desa Patengan.
7. Bapak Kepala Sekolah serta staf pengajar SDN Patengan.
8. Teman-teman peserta KKN SISDAMAS 2018 terkhusus kelompok KKN
418 dan KKN Desa Patengan.
9. Semua pihak yang telah memberi dukungan, motivasi, informasi, serta
opini yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan laporan
ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis dibalas berkali lipat
oleh Allah SWT, Aamiin. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini
masih banyak kesalahan dan kekurangan, yang dikarenakan keterbatasan
kemampuan yang penulis miliki.

ii
Oleh karena itu, penulis meminta kritik serta saran yang bersifat membangun
demi perbaikan penulisan karya ilmiah penulis selanjutnya. Semoga karya ilmiah
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bandung, September 2018

Ilham Ramadhan
1158030089

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ...............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................vi
ABSTRAK ..........................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Permasalahan ............................................................................1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................2
C. Tujuan dan Manfaat ................................................................................2
D. Metode Pengabdian .................................................................................2
E. Kerangka Pemecahan Masalah ...............................................................4

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN


A. Monografi Desa.......................................................................................5
B. Kondisi Komunitas Sasaran ....................................................................12

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN PENGABDIAN


A. Tahapan Pengabdian Kepada Masyarakat ..............................................13
B. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat ....................................................14
C. Faktor Pendukung dan Penghambat ........................................................14

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................16
B. Rekomendasi ...........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Potensi wilayah ..................................................................................5


Tabel 2. 2 Luas wilayah ......................................................................................5
Tabel 2. 3 Luas Wilayah Desa Patengan .............................................................6
Tabel 2. 4 Jumlah penduduk ...............................................................................6
Tabel 2. 5 Tingkat Pendidikan Masyarakat ........................................................7
Tabel 2. 6 Jumlah Penduduk Menurut Sensus ....................................................7
Tabel 2. 7 Usia penduduk....................................................................................8
Tabel 2. 8 Tingkat Pendidikan penduduk ...........................................................8
Tabel 2. 9 Jenis mata Pencaharian ......................................................................8
Tabel 2. 10 Kelembagaan dan Organisasi Kemasyarakatan ...............................9
Tabel 2. 11 Sarana Pendidikan ............................................................................10
Tabel 2. 12 Sarana Keagamaan ...........................................................................10
Tabel 2. 13 Sarana Olahraga ...............................................................................10
Tabel 2. 14 Jenis Kesenian dan Budaya ..............................................................11
Tabel 2. 15 Sarana Kesehatan .............................................................................11
Tabel 4. 1 Data Identifikasi .................................................................................17

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Pemetaan SDM Tahap 1 .................................................................19
Gambar 4.2 Survei 13 RW Desa Patengan .........................................................19
Gambar 4.3 Pemetaan SDM Tahap 2 dan Perencanaan Program ......................19
Gambar 4.4 Klasifikasi Masalah ........................................................................19
Gambar 4.5 Photo Bersama Kader dan Fasilitator Kampung Sabilulungan Bersih
.............................................................................................................................20

Gambar 4.6 Studi Banding Pelaksanaan Program dan Pengkajian Mekanisme


Program di Desa Indagiri ....................................................................................20
Gambar 4.7 Mekanisme Pelaksanaan Kawasan Percontohan Kampung
Sabilulungan Bersih ............................................................................................20
Gambar 4.8 Rencana Tindak Lanjut Program ....................................................21

Gambar 4.9 Koordinasi Dengan LPM Desa Patengan Perihal Permasalahan Sosial
Ekonomi. .............................................................................................................21

Gambar 4.10 Peta Komunikasi Tokoh Masyarakat dalam Tahap Pelaksanaan


Program. ..............................................................................................................21

vi
ABSTRAK
Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (yang selanjutnya disingkat dengan KKN
SISDAMAS) UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan kegiatan akademik
mahasiswa yang berlangsung dengan pengabdian dan pengembangan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat merupakan tujuan akhir dari dharma pengabdian kepada
masyarakat. Oleh karena itu, KKN mahasiswa dengan basis pemberdayaan
masyarakat (sisdamas) merupakan upaya untuk melatih para mahasiswa bersama
masyarakat menyusun agenda perubahan yang disusun dari masyarakat, oleh
masyarakat, dan untuk masyarakat dengan mahasiswa sebagai fasilitator
pemberdayaan dan dosen selaku pembimbing lapangan.

Kegiatan program KKN ini dilaksanakan di Desa Patengan Kecamatan


Rancabali Kabupaten Bandung, tepatnya di RW 09 Pasanggrahan dilihat daripada
kondisi lingkungan yang cukup padat menyebabkan di sekitar pemukiman
berserakan sampah karena minimnya tempat pembuangan sampah yang tersedia di
tempat tersebut. Kesadaran akan menjaga lingkungan masih perlu dibangun dan
dibina secara berkelanjutan. Selain daripada itu, permasalahan yang sedang
dihadapi adalah masalah sosial ekonomi yang disebabkan oleh turunnya produksi
PTPN VIII Rancabali, sehingga upah petani teh ikut menurun sejalan dengan hasil
produksi yang menurun pula.
Sejalan dengan permasalahan diatas, penerapan Kampung Sabilulungan
Bersih (SABER) di RW Pasanggrahan perlu dilakukan, untuk menjaga kestabilan
lingkungan serta menopang sosial ekonomi masyarakat dengan mengolah sampah
non-organik menjadi hasil produksi yang bernilai ekonomis, sehingga pertahanan
ekonomi masyarakat bisa terbantu.

vii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Analisis Permasalahan
Desa Patengan merupakan wilayah yang terletak di Kecamatan Rancabali, Kabupaten
Bandung, Jawa Barat. Desa Patengan terbagi dari 2 (Dua) Dusun, 13 RW dan 38 RT, adapun
pembagian Wilayah Dusun I terdiri dari 11 Rukun Warga dan 30 Rukun Tetangga, sedangkan
untuk Wilayah Dusun II terdiri dari 2 Rukun Warga dan 8 Rukun Tetangga. Letak Geografis
Desa Patengan memiliki potensi besar di sumber daya alam terutama dibidang pertanian,
sehingga mayoritas warga desa patengan bekerja sebagai buruh pabrik teh yang berada
dilingkungan desa patengan.

Sumber daya alam yang kaya adalah ciri untuk desa patengan ini, mulai dari lahan teh
yang luas, hingga lahan perhutani yang masih terjaga. Meski secara sumber daya alam subur,
masyarakat tetap mengalami permasalahan dalam lingkungan tempat tinggalnya, terkhusus di
RW 09 Pasanggrahan. Dari 13 rukun warga yang terdapat di Desa Patengan, RW 09
Pasanggrahan secara kependudukan cukup padat dibandingkan dengan RW yang lain.

Padatnya pemukiman di RW Pasanggrahan, menyebabkan penumpukan sampah yang


tidak tertata, karena tidak adanya tempat pembuangan akhir sampah dan adanya kebijakan dari
pihak PTPN yaitu tidak boleh membakar sampah di areal pemukiman yang dekat dengan
perkebunan teh, membuat masyarakat kebingungan dalam mengelola sampah yang kian hari
kian menumpuk. Selain daripada permasalahan lingkungan hidup yang dihadapi, masyarakat
dihadapkan dengan permasalahan sosial ekonomi yang disebabkan oleh menurunnya produksi
teh dan turunnya daya saing kualitas teh di dunia.

Hasil analis karakteristik masyarakat khususnya di RW Pasanggrahan, kurangnya


kesadaran atas pentingnya menjaga lingkungan hidup dan kurangnya pengarahan dari pihak
pemerintahan setempat menjadi kendala sekaligus penyebab permasalahan tidak kunjung
selesai.

Maka dari hasil analisis tersebut, penulis mencoba mempetakan permasalahan menjadi
solusi untuk masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat, dan mencoba
mengkoordinasikan dengan pihak pemerintah terkait dengan masalah yang sedang dihadapi.
Penyadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, pengelolaan berkelanjutan dan pemanfaatan
yang menghasilkan pendapatan yang dapat menopang perekonomian masyarakat yang sedang
dihadapkan dengan masalah.

B. Identifikasi Masalah
Tingkat pemakaian barang yang berbahan plastik semakin hari semakin meningkat sejalan
dengan kebutuhan yang dikonsumsi dan dipakai oleh masyarakat sekitar. Tidak adanya
pengelolaan yang efisien dan tempat penampungan sampah yang strategis membuat sampah
berserakan di areal pemukiman, adanya kebijakan perkebunan yang melarang untuk membakar
sampah membuat masyarakat semakin kebingungan untuk mengelola sampah yang berserakan

1
disana. Selain itu, tingkat kebutuhan primer yang semakin melonjak menjadi keluhan
masyarakat secara sosial ekonomi yang sedang dialami.

Berdasarkan analisis masalah dan uraian mengenai kondisi yang sedang dihadapi, maka
identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah.


2. Kurangnya arahan dari pihak pemerintah desa dalam membangun inovasi untuk
pengelolaan sampah.
3. Tidak adanya UEP (usaha ekonomi produktif) untuk menopang perekonomian
masyarakat.
C. Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari program ini
adalah:

1. Penyadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan yang kaya potensi.


2. Memberdayakan seluruh unsur masyarakat dari aparatur pemerintah desa hingga
masyarakat bawah dalam menjaga dan merawat lingkungan.
3. Membangun pertahanan ekonomi dengan usaha ekonomi produktif, yang berfungsi
sebagai penopang ekonomi masyarakat.

Adapun manfaat daripada program ini, yaitu membantu penyadaran masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan dan membantu masyarakat dalam membangun pertahanan ekonomi
dengan memanfaatkan sampah non-organik. Adapun tujuan dari program adalah membentuk
karakteristik masyarakat yang mandiri dalam menghadapi permasalahan yang sedang atau
yang akan dihadapi di kemudian hari.

D. Metode Pengabdian
Dari uraian permasalahan di atas, pemecahan dan perencanaan untuk program ada beberapa
metode dan mekanisme yang dilaksanakan untuk sinergitas program dengan masyarakat
sebagai subjek pengabdian. Adapun mekanismenya:
1. Analisis Masalah
Tahapan ini dilaksanakan untuk melihat dan mengkaji lebih mendalam dari
permasalahan yang disampaikan masyarakat. Mengingat penyampaian dari masyarakat
sebagai hipotesis awal permasalahan, maka langkah analisis lebih mendalam diperlukan
untuk mempetakan common goal program yang akan dilaksanakan oleh masyarakat. Selain
daripada common goal dari program, tahapan ini dilaksanakan untuk mengadaptasikan pola
pelaksanaan yang akan dilalui kedepannya.
2. Analisis Kecenderungan
Analisis kecenderungan adalah metode untuk menggali pemahaman masyarakat lokal dalam
menganalisa perubahan-perubahan di lingkungannya. Pergeseran fisik alam, populasi manusia
dan perubahan-perubahan karakter masyarakat menjadi bahan kajian dari tahun ke tahun.
Dengan demikian masyarakat dapat mendeteksi perubahan masa lalu, saat ini dan memprediksi

2
kejadian yang akan datang. Selanjutnya masyarakat memiliki kesadaran yang utuh untuk
mengendalikan keadaan dimasa yang akan datang ke arah yang lebih baik.
3. Pemberdayaan Tokoh Masyarakat

Dalam pemberdayaan dan pembentukan karakter masyarakat, dorongan dari tokoh


masyarakat dan aparatur pemerintahan desa diperlukan. Untuk tahapan awal dalam program,
pola yang digunakan adalah pola Top-Down. Yaitu pola penyadaran dari tokoh masyarakat
sebagai aseet dalam tataran masyarakat yang bergerak menyadarkan kepada tataran masyarakat
lainnya. Adapun mekanisme pemeberdayaan tokoh masyarakat tersebut dengan cara
mempetakan permasalahan dan terjun langsung dalam pelaksanaan, dan aparatur pemerintahan
desa sebagai instrumen kontroling perkembangan dari program.
4. Bina Suasana

Bina suasana adalah teknik pembelajaran untuk mengsinergiskan berbagai latar belakang
karakter masyarakat kedalam suasana yang ringan, cair, dan bersahabat, namun tetap fokus
pada tujuan awal. Bina suasana juga mengantarkan masyarakat pada rambu-rambu,
metodologi, target, dan aturan main pembelajaran yang memperimbangkan masukan dari
masyarakat sebagai warga belajar orang dewasa.

Tahapan ini secara teori pemberdayaan dan pengabdian, selain dari metode PAR
(partisipation action riset) metode ABCD (asset basic community development) juga dipakai
dalam perencanaan, pemetaan dan pelaksanaan program penerapan kampung Sabilulungan
Bersih ini. Maka common goal dari program bisa tercapai secara optimal dan komprehensif.

E. Kerangka Pemecahan Masalah

Pemberdayaan
Analisis Analisis
Tokoh Bina Suasana
Masalah Kecenderungan
Masyarakat

Kerangka diatas merupakan mekanisme awal penyadaran masyarakat akan permasalahan


yang mereka hadapi sekaligus pemetaan sinergitas program yang akan dilaksanakan.
Mengingat daripada permasalahan yang sedang dihadapi selain permasalahan lingkungan
berupa sampah yang tidak terkelola. Masalah ekonomi yang mereka hadapi, perlu juga
ditopang, maka dari itu mekanisme awal yang dilaksanakan harus komprehensif secara konsep
dan strata yang akan menjadi penopang dalam pemecahan masalah.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

A. Monografi Desa
Desa Patengan secara Kewilayahan sebagai berikut:

1. Letak geografis
Desa Patengan berada antara 7,11’, 0”– 7,15’, 0” BT dan 107,15’, 0”– 107,2’, 2”
2. Topografi Desa
Desa patengan secara keseluruhan berada pada ketinggian antara 1400 s/d 1700 dpl
dengan topografi berpariasi dari landai berbukit dan curam.
3. Iklim
Berdasarkan klasifikasi iklim dari Schmit ferquson termasuk kedalam tata iklim
dengan curah hujan Rata-rata 1200 mm/Th curah hujan terbesar antara bulan
September s/d Januari dan terkecil antara bulan Maret s/d Juli.
4. Hidrologi
Keadaan sumber air yang masuk kedalam Desa Patengan masih baik dan cukup
bahkan aliran air dari situ dapat di manfaatkan oleh daerah dibawahnya namun yang
menjadi permasalahan saat ini adalah adanya sedimentasi di beberapa bagian sisi situ
terutama didaerah Kubang.
5. Potensi Kawasan Flora
Di kawasan wilayah desa Patengan yang Merupakan hutan Alam dengan type hutan
hujan pegunungan jelas paling banyak didominasi oleh tumbuhan ilalang dan
pepohonan jenis Puspa Scima waliechi, Saninten Castanopsis argéntea, Pasang
Cuercus sp.
6. Fauna
Dari hasil inventarisasai dan studi yang diadakan oleh Yayasan KONUS dikawasan
patenggang ada jenis Primata yang menjadi khas kebanggaan Jawa Barat dan
diyakini populasinya sudah Diambang kepunahan terdapat satu-satunya di kawasan
cagar Alam Patenggang Yaitu Surili Presbytis comata ada sekitar 3 3-4 Ekor.
Permasalahanya masih adanya sebagian masyarakat yang suka memburu
Adapun Kondisi Geografis dan Kondisi Umum adalah sebagai berikut :
Tabel 2. 1 Potensi wilayah

Batas Desa / kelurahan Kecamatan

Sebelah utara Indragiri Rancabali

Sebelah selatan Sugihmukti Pasirjambu

Sebelah timur Patengan Rancabali

Sebelah barat Indragiri Rancabali

4
Tabel 2. 2 Luas wilayah

Luas permukiman 197,014 ℎ𝑎/𝑚2

Luas persawahan ℎ𝑎/𝑚2

Luas perkebunan 1688,086 ℎ𝑎/𝑚2

Luas kuburan 5 ℎ𝑎/𝑚2

Luas perkarangan 10 ℎ𝑎/𝑚2

Luas taman 1 ℎ𝑎/𝑚2

Perkantoran 15 ℎ𝑎/𝑚2

Luas prasarana lainya / hutan 696,005 ℎ𝑎/𝑚2

Total Luas 2613,500 ℎ𝑎/𝑚2

Tabel 2. 3 Luas Wilayah Desa Patengan

NO JENIS LUAS KET


1 Perkebunan Tanamah teh 1688,086 ℎ𝑎/𝑚2 PTP Nusantara VIII
2 Objek Wisata 187 ha Pengelola Objek
3 Pekarangan 10 ℎ𝑎/𝑚2 Masyarakat
4 Hutan Negara 696,005 ℎ𝑎/𝑚2 BKSDA dan Perhutani
5 Pertanian Masyarakat 23ha Masyarakat

Tabel 2. 4 Jumlah penduduk

Jenis kelamin
Jumlah Jumlah total
Laki – laki Perempuan

Jumlah penduduk tahun ini 2599 orang 2619 orang 5218 orang

Jumlah penduduk tahun lalu 2618 orang 2640 orang 5287 0rang

Pengangguran

Jumlah angkatan kerja ( penduduk usia – 56 tahun ) 3675 Orang

Jumlah penduduk usia 18 – 56 tahun yang masih sekolah dan tidak 98 orang
bekerja

Jumlah penduduk usia 18 – 56 tahun yang menjadi ibu rumah 613 orang
tangga

Jumlah penduduk usia 18 – 56 tahun yang bekerja penuh 2516 orang

Jumlah penduduk usia 18 – 56 tahun yang bekerja yang tidak tentu 644 orang

5
Jumlah penduduk usia 18 – 56 tahun yang cacat dan tdk bekerja 24 orang

Kesejahteraan keluarga

Jumlah keluarga prasejahtera 644 Keluarga

Jumlah keluarga sejahtera 1 232 Keluarga

Jumlah keluarga sejahtera 2 198 Keluarga

Jumlah keluarga sejahtera 3 176 Keluarga

Jumlah keluarga sejahtera 3 plus 75 Keluarga

Total jumlah kepala keluarga 1325 Keluarga

Tabel 2. 5 Tingkat Pendidikan Masyarakat

Tingkat pendidikan masyarakat

% penduduk buta huruf (1) jumlah penduduk X 100% ..... %

% penduduk tamat SLTP/Sederajat (2) Jumlah Penduduk X 100% 8 %

% penduduk tamat SLTP/Sederajat (2) Jumlah Penduduk X 100% 5 %

Tabel 2. 6 Jumlah Penduduk Menurut Sensus

Jenis
NO NAMA RW JUMLAH
L P
1 Cimanggu / Walini 225 210 435

2 Sindangreret 111 117 228

3 Rancabali 145 131 276

4 Pamagersaren 118 113 231

5 Bayongbong 183 181 364

6 Rengganis 104 84 188

7 Rancasuni 203 209 412

8 Rancasuni 136 141 277

9 Pasanggrahan 136 152 288

6
Jenis
NO NAMA RW JUMLAH
L P
10 Cipanganten 107 86 193

11 Rahayu 133 143 276

12 Patengan Baru 114 100 214

13 Sindangreret 177 180 357

JUMLAH 1892 1847 3739

Tabel 2. 7 Usia penduduk

NO USIA JUMLAH PROSENTASE


1 0,2 TAHUN 174
2 3-4 TAHUN 207
3 4-6 TAHUN 218
4 7-12 TAHUN 605
5 13-15 TAHUN 248
6 16-19 TAHUN 352
7 20-30 TAHUN 1161
8 31-45 TAHUN 1036
9 46-60 TAHUN 799
10 61-70 TAHUN 163
11 71 956

Tabel 2. 8 Tingkat Pendidikan penduduk

TINGKAT
NO PENDIDIKAN JUMLAH PROSENTASE
PENDUDUK
1 Tidak tamat SD 38
2 Tamat SD 3239
3 Tamat SLTP 671
4 Tamat SLTA 459
5 D1 26
6 D2 34
7 D3 22
8 S1 31
9 S2 -

Tabel 2. 9 Jenis mata Pencaharian

7
JENIS MATA
NO JUMLAH KETERANGAN
PENCAHARIAN
1 PNS Umum 11
2 PNS guru 14
3 Guru Honor 13
4 TNI -
5 Polri -
6 Pensiunan PNS -
7 Pensiunan BUMN 42
8 Karyawan swasta -
9 Buruh pabrik 3055
10 Tukang 10
11 Wiraswasta/Pengrajin 10
12 Pedagang Kios 263
13 Pedagang Wisata 464
14 Petani 57
15 Tukang Ojeg 40
16 Supir Angkot 5
17 Guide 12
18 Mahasiswa 26
19 Dukun beranak 11
20 Mantri kesehatan 3
21 Dokter -
22 TKI 4
23 Tidak bekerja 274
24 Tukang Perahu 86
25 Jasa Wisata Umum 6
26 Perawat/Bidan 1
27 Ustad 11

Bidang Sumber daya kelembagaan


Tabel 2. 10 Kelembagaan dan Organisasi Kemasyarakatan

JENIS JUMLAH
NO LOKASI
ORGANISASI/KEMASYARAKATAN ANGGOTA/LEMBAGA
1 BPD 11
2 LPM 10
3 MUD
4 PKK 15
5 LINMAS 20
6 KARANG TARUNA 65
7 BUMDES 4
8 Posyandu 8
9 Polindes
10 Koperasi 1
11 Kelompok Tani 8 Kelompok

8
JENIS JUMLAH
NO LOKASI
ORGANISASI/KEMASYARAKATAN ANGGOTA/LEMBAGA
12 LMDH 1
13 LSM
14 DKM 13
15 Organisasi Olahraga 13
16 RW 13
17 RT 38
18 Partai Politik 8
19 Kelompok Senam 2
20 Kelompok Jasa Wisata 2

Bidang Sumber daya Sarana Prasaran


Tabel 2. 11 Sarana Pendidikan

NO JENIS SARANA PENDIDIKAN JUMLAH KETERANGAN


1 TK 2 Unit
2 PAUD 2
3 TPA 7 Unit
4 SD NEGERI 6 Unit
5 SLTP 1 Unit
6 SLTA -
7 PAKET A 1
8 PAKET B 1
9 PAKET C 1
10 Pesantren -
11 Lainnya -

Tabel 2. 12 Sarana Keagamaan

NO JENIS SARANA KEAGAMAAN JUMLAH KETERANGAN


1 Mesjid Jami 13
2 Mushola 11
3 Pondok Pesantren -
4 Gereja -
5 Vihara -

Tabel 2. 13 Sarana Olahraga

NO JENIS SUMBER FINANSIAL JUMLAH KETERANGAN


1 Lapang sepak Bola 1
2 Lapang Bola Voli 8
3 Lapang Bulutangkis 3

9
4 Lapang tenis 1
5 Lapang Tenis Meja 2
6 Lapang Futsal -
7 Kolam renang 2
8 Olahraga lainnya

Bidang Sumber daya lainnya


Tabel 2. 14 Jenis Kesenian dan Budaya

NO JENIS SENI DAN BUDAYA JUMLAH KETERANGAN


1 Calung 3
2 Lengser 1
3 Sisingaan 1
4 Pencak Silat 2
5 Jaipongan 1
6 Qasidah 13
7 Degung 1
8 Reog 1
9 Wayang Golek -
10 Musik Kontenforer 1
11 Elektun 1

Tabel 2. 15 Sarana Kesehatan

NO JENIS SARANA KESEHATAN JUMLAH KETERANGAN


1 Klinik Umum 1
2 Puskesmas 1
3 Posyandu 8

B. Kondisi Komunitas Sasaran


Sebagian besar tanah di Desa Patengan ini adalah milik Perkebunan PTPN VIII, sehingga
warga maupun pihak desa tidak dapat begitu saja menggunakan lahan yang ada, sebagian besar
warganya pun bekerja sebagai buruh di PT tersebut. Dengan mayoritas warga yang bekerja
sebagai buruh tersebut, sehingga dari pagi sampai sore hari jarang terlihat warga yang
bersosialisasi atau hanya sekedar bercengkrama. Hal tersebut pun menjadikan acara-acara
kemasyarakatan hanya dapat dimulai sejak sore hingga malam hari.

Pada umumnya jenis sarana sosial ekonomi masyarakat Desa Patengan berbagai jenis
usaha yang dilakukan namun ada beberapa kegiatan usaha ekonomi yang menjadi Usaha utama
tulang punggung keluarga masyarakat Desa patengan adalah sebagai Pekerja Buruh/karyawan
Perkebunan PTP Nusantara VIII Rancabali hampir 70% dan sebagai Usaha Jasa Wisata
dibeberapa Objek Wisata sebagai Pedagang,Tukang Perahu,Guide,Penjaga Loket Dll hampir
27% dan sisanya berusaha di berbagai bidang jasa dan PNS.

10
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN PENGABDIAN


A. Tahapan Pengabdian kepada Masyarakat
Seperti yang telah diketahui bersama, bahwa KKN tahun 2017 ini berbasis pemberdayaan
masyarakat (Sisdamas). Tahapan KKN Sidsamas ini meliputi Sosialisasi Awal dan Remug
Warga yang dilakukan pada 3 Agustus 2018, Refleksi Sosial, Pemetaan Sosial,
Pengorganisasian Masyarakat, Perencanaan Partisipat, Sinergi Program, Monitoring Evaluasi.

Dalam sosialisasi awal peserta KKN memperkenalkan kepada masyarakat bahwa peserta
KKN berasal dari berbagai disiplin Ilmu yang berbeda. Penulis dalam hal ini yang memiliki
latar belakang keilmuan di bidang Sosiologi memperkenalkan kepada masyarakat secara
umum. Tidak hanya kepada masyarakat secara umum, kepada aparatur pemerintahan desa,
tokoh masyarakat, tokoh agama, sebagai asset di dalam tatanan masyarakat, sosialisasi juga
dilakukan kepada lembaga pendidikan formal maupun non-formal seperti Sekolah
Dasar,Taman Pendidikan Al;Quran dan Di niyah Takmiliyah Awaliyah pada Tanggal 6
Agustus 2018 .

Metode yang dipakai adalah metode ABCD (asset basic community development) yaitu
memberdayakan potensi dari masyarakat secara sumber daya manusia, setelah rembug warga
dilaksanakanlah analisis masalah, analisis sosial, analisis kecenderungan, identifikasi masalah,
klasifikasi masalah dan perencanaan tindakan yang akan dilakukan, hal itu dilaksanakan secara
berkala. Berikut adalah tahapan mekanisme yang dilaksanakan`:

1. Analisis Masalah
Hasil dari rembug warga, secara data masih bersifat hipotesis. Maka dari itu, analisis
secara mendalam perlu dilakukan dengan cara mensurvei setiap dusun yang ada di desa
patengan (deep surveilance). Hal ini dilakukan untuk menggali lebih jauh permasalahan-
permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Hasil analisis data ditinjau
daripada:
a. Hasil wawancara dengan ketua RW setempat
b. Hasil wawancara dengan pihak desa
c. Hasil pengamatan lingkungan masyarakat sekitar
2. Klasifikasi Masalah
Permasalahan yang disampaikan masyarakat cukup banyak dan tidak memungkinkan
untuk menyelsaikan hal itu satu per satu, klasifikasi masalah adalah pengelompokan
butir-butir masalah, dihitung daripada rata-rata permasalahan yang sedang terjadi.
Adapun hasil dari pengklasifikasian masalah sebagai berikut:
a. Masalah sumber daya manusia (SDM)
b. Masalah pendidikan
c. Masalah pembangunan
d. Masalah lingkungan
3. Perencanaan Tindakan
Ditinjau dari klasifkasi masalah, maka tahap perencanaan tindakan yang akan
dilakukan untuk menyelsaikan permasalahan yang sedang dihadapi mulai dilakukan,

11
adapun mekanismenya:
a. Komunikasi dan koodinasi dengan aparatur pemerintahan desa
b. Koordinasi dengan tokoh masyarakat
c. Pemetaan tahapan pelaksanaan
d. Pemetaan sumber daya manusia untuk SDGs (sustainable developing goals) dari
program
4. Monitoring dan Evaluasi
Selama pelaksanaan berjalan monitoring dilakukan untuk melihat sejauh mana
pemetaan dan arahan dari tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri dalam
menindaklanjuti dari program yang telah dirancang. Dan pengevaluasian jika terdapat
kendala yang menghambat berjalannya program.
B. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
Hasil dari pengabdian kepada masyarakat sasaran berupa perencanaan program Kampung
Sabilulungan Bersih (SABER) untuk Desa Patengan. Adapun sifat daripada program ini belum
mencapai pelaksanaan secara keseluruhan, akan tetapi, untuk target dan common goal dari
program sudah selesai di dipetakan.
Pihak desa belum mengetahui tentang program Sabilulungan Bersih yang secara teknis
berfokus pada pelestarian lingkungan atau yang lebih populer dikenal adalah eco village.
Setelah didiskusikan program ini bukan hanya terfokus pada pelestarian lingkungan saja, akan
tetapi, pemanfaatan dari sampah menjadi nilai ekonomis diajarkan oleh fasilitator dari dinas
lingkungan hidup.
Adapun respon dari pihak pemerintah desa untuk membantu dalam pelaksanaan program
sangat baik dan di apresiasi, karena dengan program ini, BUMDES terbantu dalam penanganan
permasalahan sosial ekonomi dengan produk hasil olahan sampah non-organik jika program
ini berjalan secara berkelanjutan. Dan permasalahan mobilisasi sampah bisa ditangani oleh
program itu, masyarakat sangat mengapresiasi program tersebut dan siap ikut serta dalam
pelaksanaannya.
C. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung dari program ini adalah apresiasi yang sangat tinggi dari pihak desa dan
masyarakat, tidak terlepas dari hambatan yang dihadapi baik dalam perencanaan ataupun dalam
pelaksanaan. Hambatan yang dialami adalah ketergantungan masyarakat terhadap pihak terkait
atau stake holder dalam program, sehingga dalam pelaksanaan, penulis tidak bisa maksimal
dalam sosialisasi pengenalan kepada masyarakat, hanya sampai pada koordinasi dengan aparat
desa dan tokoh masyarakat setempat.
Selain itu, hambatan penulis dalam program yaitu waktu yang terlalu pendek dan program
ini dibuat benar-benar dari titik nol. Waktu yang optimal untuk sampai pada tahapan bina
suasana yaitu 2 bulan, karena pada tahap pemberdayaan masyarakat dan membangun
kesadaran perlu dilaksanakan dengan cara sosialisasi dan penyuluhan ke dusun-dusun yang ada
di desa Patengan. Mengingat hal itu, kinerja sangat terhambat meski pemetaan dalam
penyelsaian masalah sudah selesai di sampaikan kepada tokoh masyarakat dan pihak
pemerintah desa.

12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) SISDAMAS 2018 UIN Sunan Gunung Djati Bandung
dilaksanakan pada tanggal 31 Juli – 31 Agustus 2018 yang bertempat di Desa Patengan
Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung. Penulis berfokus pada bidang Sosial, dan
permasalahan yang ditangani adalah masalah Lingkungan dan Sosial Ekonomi masyarakat.
Dalam pelaksanaan program dari 13 Rukun Warga yang ada di Desa Patengan tidak semuanya
dilaksanakan, akan tetapi, penulis memilih salah satu Rukun Warga yang akan dijadikan
kawasan percontohan terlebih dahulu. Hal itu untuk memberikan gambaran kepada masyarakat
Desa Patengan secara luas, mengingat dari kendala yang dihadapi adalah jarak dan waktu yang
singkat.
Kawasan percontohan adalah inovasi untuk membentuk karakteristik masyarakat yang
mandiri, dan pihak desa mendukung hal tersebut dengan kesiapan koordinasi ke dinas
lingkungan hidup untuk menindaklanjuti proses pelaksanaan program untuk menangani
permasalahan masyarakat khususnya dalam bidang lingkungan dan sosial ekonomi.
B. Rekomendasi
Semoga program kerja yang telah dipaparkan diatas dapat ditindak lanjuti dan menjadi
masukan bagi kampus sebagai lembaga pendidikan yang turut serta menentukan perkembangan
dan perubahan masyarakat. Dan bisa menjadi acuan rekan-rekan mahasiswa dikemudian hari,
jika lokasi KKN SISDAMAS dilaksanakan kembali di Desa Patengan.
Pelaksanaan KKN SISDAMAS 2018 ini masih ada kekurangan, hendaknya untuk setiap
kegiatan yang akan dilaksanakan harus lebih di rencanakan dengan baik, jalin komunikasi
yang lebih baik lagi antara peserta KKN kelompok dengan LP2M selaku pelaksanan serta
dalam serta menjalin silaturahmi juga dengan kelompok yang lainnya. Kemudian saran yang
membangun turut serta penulis sampaikan untuk dijadikan bahan masukan sebagai evaluasi
KKN kedepan, yaitu :
1. Tindak lanjuti mengenai koordinasi dengan pihak dinas lingkungan hidup yang
berfungsi sebagai fasilitator dalam pengembangan potensi masyarakat.
2. Lakukan kembali refleksi dan sosialisasi mengenai program Sabilulungan Bersih.
3. Fokuskan pada titik yang akan dijadikan kawasan percobaan Sabilulungan Bersih,
supaya tidak terlalu memakan waktu yang terlalu lama.
4. Lebih masifkan evaluasi dalam pelaksanaan program.
5. Monitor setiap perkembangan masyarakat baik dalam perekonomian atau dalam
kesadaran menjaga lingkungan.
6. Sinergiskan teknis dan sumber daya manusia agar kinerja dalam pelaksanaan optimal
dan sesuai dengan parimeter keberhasilan program.

Demikian laporan KKN ini penulis buat, sebagai salah satu bentuk bagian dari kegiatan
dan pertanggung jawaban selama KKN. Mudah-mudahan laporan ini dapat memberikan
pengetahuan dan pengalaman baru bagi mahasiswa. Serta apa saja yang sudah penulis lakukan
selama KKN ini dapat bermanfaat bagi lingkungan kegiatan KKN dan khususnya bagi penulis
selaku peserta agar bisa lebih memahami kondisi lingkungan dan sosial masyarakat sekitar.

13
14
DAFTAR PUSTAKA
Panduan Umum Sekolah Lapangan, Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018.
Ulber, Silalahi. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.

15
LAMPIRAN
PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH DI DESA PATENGAN KECAMATAN
RANCABALI
Mengidentifikasi Diantaranya :

 Rw. 01, Kp. Cimanggu  Rw. 08, Kp. Rancasuni


 Rw. 02, Kp. Sindangreret  Rw. 09, Kp. Pasanggrahan
 Rw. 03, Kp. Rancabali  Rw. 10, Kp. Cipangnten
 Rw. 04, Kp. Pamagersaren  Rw. 11, Kp. Rahayu
 Rw. 05, Kp. Bayongbong  Rw. 12, Kp. Walini
 Rw. 06, Kp. Rengganis  Rw. 13, Kp. Patengan Baru
 Rw. 07, Kp. Ramcasuni

Tabel 4.1
DATA IDENTIFIKASI

No Kebutuhan/ Masalah Vol Satuan Lokasi

1 MCK Rusak 2 Unit Cimanggu


2 Pendidikan - - Cimanggu
3 Tempat Pembuangan Sampah 1 Unit Cimanggu
4 MCK Rusak 2 Unit Walini
5 Sarana Olahraga 1 Unit Walini
6 Renovasi Posyandu 1 Unit Sindangreret
7 Tempat Pembuangan Sampah 1 Unit Sindangreret
8 Sarana Olahraga 1 Unit Sindangreret
9 Renovasi Bak Penampung Air 1 Unit Rahayu
10 Tempat Pembuangan Sampah 1 Unit Rahayu
11 Lampu penerangan jalan belum 5 Unit Rahayu
ada
12 Renovasi Masjid 1 Unit Cipanganten
13 Posyandu 1 Unit Cipanganten
14 Renovasi Jalan ke Makam - - Cipanganten
15 Tempat Pembuangan Sampah 1 Unit Cipanganten
16 MCK 2 Unit Cipanganten
17 Posyandu 1 Unit Rancasuni 07
18 Air Bersih/Penampungan air - - Rancasuni 07
19 Akses Jalan Tidak Memadai - - Rancasuni 07
20 Lampu Penerangan Jalan 5 Unit Rancasuni 07
21 Bak Sampah 5 Unit Rancasuni 07
22 Jembatan Rusak - - Rancasuni 07
23 Posyandu 1 Unit Rancasuni 08
24 TK 1 Unit Rancasuni 08
25 Lampu Penerangan Jalan 5 Unit Rancasuni 08
26 Akses Jalan Tidak Memadai - - Rancasuni 08
27 SD 1 Unit Rancasuni 08
28 Ekonomi - - Rancasuni 08
29 Air Bersih - - Bayongbong
30 Akses Jalan Rusak - - Bayongbong
31 Lampu Penerangan Jalan - - Bayongbong

16
32 Bak Sampah - - Bayongbong
33 Kantor RW - - Bayongbong
34 Air Bersih - - Rancabali
35 Akses Jalan Tidak Memadai - - Rancabali
36 Lampu Penerangan Jalan - - Rancabali
37 Bak Sampah - Per-rumah Rancabali
38 Jembatan Rusak - - Rancabali
39 Jalan yang belum merata Pamagersaren
40 Bantuan yang blom merata - - Pamagersaren
41 Pendidikan yang tidak di - Pamagersaren
-
manfaatkan
42 Ekonomi yang kian mengurang - Pamagersaren
-
karena efek teh
43 Bangunan madrasah yang blom - - Pamagersaren
di buat
44 Pos Ronda 1 Unit Pasanggrahan
45 Bak Sampah 1 Unit Pasanggrahan
46 Tempat Pembuangan Akhir 1 Unit Pasanggrahan
47 Pos Ronda 1 Unit Rengganis
48 Bak Sampah 1 Unit Rengganis
49 Tempat Pembuangan Akhir 1 Unit Rengganis
50 Pipanisasi - - Patengan Baru
51 Air Bersih - - Patengan Baru
52 Tempat Pembuangan Akhir 1 Unit Patengan Baru
53 Transportasi Pengangkut Sampah 1 Unit Patengan Baru
54 Dana Bergulir - - Patengan Baru

Data yang kami peroleh adalah hasil dari identifikasi dari setiap rw yang ada di desa Patengan
kecamatan Rancabali.

17
LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 4.1
Pemetaan SDM Tahap 1
Gambar 4.3
Pemetaan SDM Tahap 2 dan
Perencanaan Program

Gambar 4.2
Survei 13 RW Desa Patengan
Gambar 4.4
Klasifikasi Masalah

18
Gambar 4.5
Photo Bersama Kader dan Fasilitator
Kampung Sabilulungan Bersih

Gambar 4.6
Studi Banding Pelaksanaan Program
dan Pengkajian Mekanisme Program
di Desa Indagiri

Gambar 4.7
Mekanisme Pelaksanaan Kawasan
Percontohan Kampung Sabilulungan
Bersih

19
Gambar 4.8
Rencana Tindak Lanjut Program

Gambar 4.9
Koordinasi Dengan LPM Desa
Patengan Perihal Permasalahan
Sosial Ekonomi.

Gambar 4.10
Peta Komunikasi Tokoh Masyarakat
dalam Tahap Pelaksanaan Program.

20
BIODATA PENULIS
Ilham Ramadhan, lahir pada tanggal 18 Januari 1996 di
Cianjur Provinsi Jawa Barat, menempuh pendidikan formal
Madrasah Ibtidaiyah di MIN Karangtengah (2003-2009)
dan SMP Plus Al-Ittihad (2009-2012), SMA Plus Al-Ittihad
(2012-2015) dan pesantren di Pondok Pesantren Al-Ittihad
(2009-2015) Cianjur. Dan melanjutkan pendidikan formal
Strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
Djati Bandung, mengambil program studi Sosiologi (2015).
Penulis juga aktif dalam organisasi IPNU (Ikatan Pelajar
Nahdhotul Ulama) Cianjur, dan beberapa organisasi intra
dan ekstra di kampus UIN.
Dengan dorongan yang tinggi, penulis dapat menyelsaikan laporan individu yang
berjudul “Penerapan Kampung Sabilulungan Bersih Sebagai Solusi
Permasalahan Lingkungan dan Sosial Ekonomi Masyarakat”. Dimana laporan
ini adalah bentuk pertanggungjawaban selama pengabdian dan pemberdayaan
masyarakat di Desa Patengan.
Dorongan penulis dalam menyelsaikan seluruh yang direncanakan hingga tahap
pelaksanaan adalah kesadaran dan keyakinan bahwa saya ini manusia, hidup di
masyarakat dimana saya hidup. Karena dulu, sekarang dan di masa depan saya dan
keluarga saya adalah bagian terpadu dari masyarakat. Dan sebagai bentuk rasa
syukur kepada sang pencipta atas keindahan alam yang penulis nikmati selama
massa pengabdian dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai