Gejala Klinis
A. Sifilis Dini
1) Stadium I
- Masa inkubasi 2-4 minggu ke selaput lendir/kulit dengan mikrolesi, berhubungan seksual dan
penyebaran limfogen/hematogen
- Lesi kulit : papul lentikular, permukaannnya menjadi erosi, kemudian menjadi ulkus
Ulkus : bulat, soliter, dasarnya jaringan granulasi warna merah dan bersih, diatasnya
tampak serum (cairan bening), dindingnya lembek, indolen dan teraba indurasi (ulkus
durum)
Berlokasi di genitalia eksterna. Pria sulkus koronarius, wanita labia minor dan
mayor, di ekstragenital (lidah, tonsil, anus)
Afek akan sembuh sendiri (10 minggu), setelah itu terdapat pembesaran KGB regional di
inguinalis medialis yg disebut kompleks primer
Kelenjar : soliter, indolen, tidak lunak, lentikular, tidak supuratif dan periadenitis
Sifilis d’emblee : kuman masuk ke jaringan dalam karena transfusi
2) Stadium III
- Timbul 6-8 minggu sejak SI dan disertai gejala konstitusi. Gejala umum : weight loss, anoreksia,
malaise, nyeri kepala, subfebrile, artralgia
- Lesi kulit menyerupai berbagai penyakit kulit ‘the great imitator’, bisa mengenai mukosa, mata,
hepar, tulang dan saraf juga
- Lesi kulit eksudatif (kondilomata lata dan plaque muqueses) sangat menular dibandingkan
dengan kering. Tidak gatal, limfadenitis generalisata, dan terjadi juga pada telapak tangan dan
kaki.
SII dini lesi kulit generalisata, simetrik, cepat hilang
SII lanjut tidak generalisata, setempat saja, tidak simetrik, lama bertahan
- Bentuk lesi
a. Roseola
Eritema macular, berbintik/berbercak, merah tembaga, bentuk bulat/lonjong
Disebut roseola sifilitika efluoresensi SII dini dan disebut juga eksantema karena
menyeluruh dan timbul cepat
Hilang dalam beberapa minggu, dapat anular/bergelombong, umumnya tanpa bekas
atau hipopigmentasi (leukoderma sifilitikum)
b. Papul
Sering terlihat, bulat, dapat berskuama di pinggir (kolerat) papulo-skuamosa. Skuama
dapat menutupi permukaan papul mirip psoriasis (psoriasiformis)
Hilang akan menimbulkan bercak hipopigmentasi collar of Venus (leukoderma koli)
Papul bisa dalam bentuk lentikular, likenoid, folikular, ditembus dan simetrik. Kalau
lanjut bersifat setempat, tersusun secara tertentu, arsinar, sirsinar, polisiklik,
korimbiformis
Dapat di sudut mulut, ketiak, bawah mamma, genital
c. Pustule
Terlihat pada kulit berwarna, disertai demam intermiten, penderita tampak sakit
sifilis variseliformis
d. Bentuk lain
Papul, pustule dan krusta berkonfluensi mirip dengan impetigo sifilis impetigenosa
Ulkus ditutupi oleh krusta ektima sifilitikum
Krusta tebal rupia sifilitika
Ulkus meluas ke perifer seperti kulit kerang sifilis ostrasea
Terdapat dikulit, disertai demam dan KU buruk sifilis maligna dan menyebabkan
kematian
- Pada mukosa timbul bersamaan dengan eksantema pada kulit (enantem), berupa macula
eritromatosa membentuk eritema difus, batas tegas (sifilitika eritematosa). Keluhan nyeri
tenggorokan, menelan, suara parau, eritema kadang berbentuk bercak putih keabuan dapat
erosive dan nyeri
- Pada rambut kerontokan rambut, difus, tidak khas (alopecia difusa). Alopesia areolaris
bercak yg ditumbuhi oleh rambut tipis yg disebabkan roseola/papul dan dirusak oleh kuman
- Pada kuku menjadi putih, kabur, rapuh, alur transversal dan longitudinal, hiperkeratotik dan
kuku terangkat (onikia sifilitika). Paronikia kuku rusak kadang terlepas
- Bisa pada KGB, mata (koridoretinitis), hepar, tulang, saraf
3) Stadium III
- Tidak ada gejala klinis, alat-alat dalam, tes serologic (+), tes CSF (-)
- Stadium rekuren sifilis tidak diobati dan tidak adekuat pengobatannya
B. Sifilis Lanjut
- Tidak menular dan bertahan beberapa tahun dan lesi harus dikonfimasi apakah ada sikatriks
bekas SI, leukoderma pada leher pada SII dan banyak kulit hipotrofi lentikular pada badan bekas
papul SII
1) Stadium III
- Lesi pertama terlihat 3-10 tahun, lesi khas yaitu guma (infiltrate sirkumskrip, kronis, melunak,
dan destruktif)
Ukuran lentikular-telur ayam
Lesi mulai melunak setelah beberapa bulan, dimulai dari tengah, tanda radang mulai
nampak, kulit eritematosa, livid melekat, terjadi perforasi dan ada cairan
seropurulen/sanguinolen
Ulkus lonjong/bulat, dindingnya curam, pinggirnya polisiklik
Guma soliter, multiple juga bisa, asimetrik dan disertai demam
Nodus yg bermula dikutan kemudian epidermis, beberapa minggu/bulan, meninggalkan
sikatriks hipotrofi mengalami nekrosis menjadi sklerotik dan lebih superficial, dan
lebih kecil (miliar-lentikular), lebih banyak, bergerombol, tersebar, merah kecoklatan
- Pada mukosa mulut, tenggorok, septum nasi yg akan melunak dan membentuk ulkus,
destruktif dapat merusak tulang rawan, septum nasi, palatum mole-perforasi
- Pada tulang tibia, tengkorak, bahu, femur, fibula, humerus. Nyeri malam hari
2) Sifilis kardiovaskular
- Usia 40-50 tahun, terjadi infiltrasi perivaskular yg enarteritis menyebabkan iskemia dan lapisan
intima dan media dirusak sehingga ada pelebaran aorta yg menyebabkan aneurisma
- Aortitis mengenai aorta asendens, karena katup mengalami kerusakan hingga darah mengalir
kembali ke ventrikel kiri. Arteria koronaria menyebabkan iskemia miokardium
- Angina pectoris karena stenosis muara arteria koronaria dan kematian mendadak
- Aneurisma aorta abdominalis karena arteriosklerotik
- Aneurisma arkus aorta menyebabkan stridor, menekan bronkus kiri dan menyebabkan kolaps
paru, dan bisa menekan N.laringeal menyebabkan suara parau
- Kematian rupture trakea, pleura, pericardium, mediastinum
3) Neurosifilis
a. Neurosifilis asimptomatik
b. Sifilis meningovaskular pembuluh darah di otak dan medulla spinalis mengalami
endarteritis proiliferatif dan infiltrasi perivaskular. Adanya pembentukan jaringan fibrotic,
fibrosis, dan mengecilnya lumen. Bisa terjadi thrombosis akibat nekrosis jaringan. Terjadi
bulan-5 tahun sejak SI
Gejala : nyeri kepala, konvulsi fokal/umum, papil nervus optikum sembab, gangguan
mental, meningitis basalis dg kelumpuhan saraf otak, dsb, gangguan miksi, defekasi,
stupor atau koma
c. Sifilis parenkim
Tabel dorsalis 8-12 tahun. Lerisalam radiks posterior dan funikulus dorsalis. Gejala klinis
berupa gangguan sensibilitas, ataksia, arefleksia, gang. Visus, gang. Rasa nyeri pada kulit,
dan jar dalam, retensi dan inkontinensia urin
Demensia paralitika 8-10 tahun, usia 30-50 tahun. Gejala berangsur dan progresif, adanya
kemunduran intelektual, kehilangan decorum, apatis, euphoria, waham megaloman,
depresif atau maniak.
d. Guma perluasan tulang tengkorak, membesar, dan menekan parenkim otak. Dapat
soliter atau multiple pada dasar otak (vertex). Gejala berupa nyeri kepala, mual, muntah,
konvulsi dan gang.visus
C. Sifilis congenital
1) Dini
- Lesi : bula bergerombol, simetris pada telapak tangan dnan kaki, cairan mengandung banyak
kuman treponema, bayi tampak sakit pemfigus sifilitika
- Bayi umur beberapa minggu dan lesi mirip erupsi bentuk papul atau papulo-skuamosa
simetris/generalisata. Dapat tersusun anular, mengalami erusi (kondilomata lata)
- Ragades : kelainan pd sudut mulut, lubang hidung, anus, dan memancar
- Wajah bayi berubah spt orang tua akibat turun BB dan kulit keriput, alopesia pada sisi belakang
kepala, kuku terlapas akibat papul dibawahnya
- Selaput lendir mulut dan tenggorokan ada plaque muqueuses. Sering terdapat di
mukoperiosteum dalam kavum nasi menyebabkan rhinitis syphilitic snuffles, ada secret
muko/seropurulen yg sangat menular
- Hepar dan lien membesar sehingga fibrosis difus. Ada edema dan sedikit ikterik
- Tulang : osteokondritis pada usia 6 bulan dan terasa nyeri pada ujung tulang dan tidak dapat
digerakkan (seolah paralisis disebut pseudo-paralisis parot)
2) Lanjut
- Terjadi umur 7-15 tahun
- Menyerang kulit, khasnya pada hidung dan mulut, bisa menyebabkan kolaps hidung dan
deformitasnya. Perforasi pada palatum
- Keratitis interstitial, pada umur 3-30 tahun dan menyebabkan kebutaan, dirusaknya N.VIII
menjadi tuli bilateral
- Clutton;s joint : pembengkakan lutut, nyeri, efusi
- Paralisis generalisata atau table dorsalis
Stigmata
1) Lesi dini
- Fasies rhinitis terus menerus menyebabkan gangguan pertumbuhan septum nasi dan tulang
lain pada kabum nasi. Ada saddle nose. Maksila tumbuh abnormal lebih kecil dari mandibula
disebut bulldog jaw
- Gigi Hutchinson (gigi insisi permanen), lebih kecil dari normal, sisi gigi konveks, daerah utk
mengigit konkaf. Gigi molar pertama pada bawah disebut Moon’s molar karena permukaan
tuberkula, mirip murbai disebut mulberry molar
- Ragades sudut mulut, hidung, anus. Bentuk papul berkonfluensi yg mengakibatkan
pergerakan mulut tjd fisur dan mengalami infeksi sekunder
- Jaringan parut keroid fundus okuli
- Kuku onikia merusak dasar kuku
2) Lesi lanjut
- Kornea keratitis dengan kekeruhan pada lapisan dalam kornea
- Sikatriks gumatosa sikatriks hiportofi seperti kertas perkamen. Palatum dan septum nasi
meninggalkan perforasi
- Tulang osteoporosis gumatosa ada deformasi disebut sabre tibia. Nodus periosteal
meninggalkan lesi prominent abnormal dan pelebaran disebut frontal bossing. Digabung
menjadi buffdong facies
- Atrofi optikus atrofi optikus primer
- Trias Hutchinson keratitis interstisialis, gigi Hutchinson, kerusakan N VIII
KANKER KULIT
ETIOPATOGENESIS
- Muncul pada kulit yg sering terpapar sinar UV, parut luka bakar, kontak dengan arsenic
- Pengaruh UV merusak DNA kemampuan repair berkurang mutasi berlebihan prone
to cancer
- Berasal dari sel pluropotensial di epidermis
GAMBARAN KLINIS
- Umum : papul atau nodus, mengkilap permukaannya, seperti lilin, pigmen atau kemerahan, dan
talengiektasis.
- Lanjut :
a. Nodulo-ulseratif : nodus menimbul, permukaan tidak rata, menjadi ulkus (tepi berbentuk papul,
mengkilat seperti mutiara, kerusakan sampai dalam)
b. Nodulo-ulseratif pigmen : pengaruh genetic dan sering terpapar sinar matahari
c. Superficial : plak dengan tepi batas tegas dan bisa pearly border tersusun linier yg menimbul spt
benang. Permukaan lesi bisa eritema, erosi, ulkus, skuama, krusta
d. Morfea : macula atau plak padat (krn fibrosis), batas tdk tegas, permukaan licin, warna
kekuningan, dan jaringan parut (kadang)
e. Fibroepiteiloma : nodus bertangkai, kemerahan
- 3 sindrom dengan gejala utama yg multiple :
1. Nevoid basal sel karsinoma sindrom dominan autosomal, muncul pubertas-35 tahun
2. Linear unilateral basal sel nevus sejak lahir
3. Sindrom bazex dominan, muncul remaja dan dewasa muda
DIAGNOSIS
TATA LAKSANA
ETIOPATOGENESIS
- Selain sinar matahari, yaitu sinar radiasi panas kronik, granuloma kronik; lupus vulgaris, lupus
eritematos, sifilis, ulkus, dan radang kronik dengan sinus dari osteomielitis, hidradenitis
supurativa, parut luka bakar, dan imunosupresi
- Karsinogen : hidrokarbon polisiklik aromatic, arsen, HPV tipe 16 dan 18
- Mula pertumbuhan sel atipik di epidermis insitu menembus basal membrane dermis
metastasis ke KGB dan alat dalam
GAMBARAN KLINIS
- Plak atau tumor teraba, dapat verukosa, berbenjol-benjol, dan ulkus. Tepi tdk jelas
- Lokasi tersering yg terpapar matahari, wajah, lengan bawah
- Karsinogen cerobong asap tumor skrotum
- Luka dan jaringan parut dari trauma kronik tungkai
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Massa sel tumor tumbuh ke dermis, terdiri atas sel skuamosa normal dan atipik.
- Sel atipik Nucleus hiperplasi, hiperkromasi, intraselular bridge menghilang, keratinisasi sel
individual dan mitosis atipik
TATALAKSANA
3) MELANOMA
- Tumor berasal dari sel melanosit ada sel nevus dan bermestastasis mudah
- Orang kulit putih
ETIOPATOGENESIS
- Orang yg sering terpapar matahari pada org dg hobi ke laut, berenang, berlayar
- Riwayat nevus melanositik, lentigines, rambut pirang/kemerahan, mata biru/hijau, kulit terang
dan mudah terbakar
GAMBARAN KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TATALAKSANA
- Bedah scalpel dg irisan 1-2 cm diluar batas tumor, tergantung besar dan tebalnya
- Kemoterapi, imunoterapi, radiologi utk melanoma stadium lanjut dan metastasis