Disusun oleh :
1102015145
Pembimbing:
JULI - AGUSTUS
DAFTAR ISI
1
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. U
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 53 tahun
Pekerjaan : Kuli Bangunan
Alamat : Desa Cilawu Kp. Pasanggrahan Tonggoh
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Tanggal Berobat : 12 Agustus 2019
Ruangan : Poli Kulit dan Kelamin RSU dr. Slamet Garut
No. CM : 01187991
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 12 Agustus 2019 di
Poli Kulit dan Kelamin RSUD dr. Slamet Garut.
A. Keluhan Utama
Kulit kering pecah-pecah yang terasa perih di kedua telapak tangan
sejak 5 bulan yang lalu.
2
dengan semen. Keluhan tidak didapatkan pada kedua kaki pasien, tubuh
depan, tubuh belakang, daerah lipatan, dan kepala. Pasien bekerja dalam
satu hari dapat menghabiskan waktu 9 jam dan berkontak dengan semen
dalam satu hari dapat kurang lebih 7 jam. Pasien sudah bekerja di
konstruksi selama kurang lebih 6 bulan, pada bulan pertama pasien sudah
mengeluh keluhan serupa pada minggu keempat dan sembuh 1 minggu
kemudian dengan menggunakan obat berupa obat oral dan topikal dari
puskesmas, lalu 1 minggu kemudian pasien berkontak lagi dengan
semen dan timbul kembali keluhan tersebut pada 1 bulan berikutnya dan
seterusnya sampai obat sudah habis. Pasien setelah bekerja dan pada saat
istirahat untuk makan siang selalu mencuci tangan tanpa menggunakan
sabun. Pasien tidak menggunakan obat dari rumah seperti minyak kayu
putih, minyak tawon, serta pelembab. Pasien selama bekerja
menggunakan sarung tangan panjang berbahan kain dan menggunakan
sepatu boots. Pasien tidak terbiasa mengganti sarungtangan apabila
adukan semen sudah menembus sarungtangan yang dipakai. Semen yang
digunakan dalam pekerjaan pasien berupa semen padang.
Pasien tidak pernah melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci
piring, mencuci baju dan membersihkan lantai. Pasien mandi dengan
menggunakan sabun lifebouy dan shinzui namun keluhan tidak keluar
pada saat pasien menggunakan produk tersebut. Pasien tidak memiliki
riwayat hidung terasa gatal dan bersin-bersin pada pagi hari, tidak
memiliki riwayat mata merah dan berair, tidak memiliki riwayat kaligata
atau kulit meninggi kemerahan, dan riwayat alergi lainnya. Pasien juga
menyangkal adanya riwayat asma.
3
D. Riwayat Penyakit Keluarga
tidak terdapat pada keluarga pasien yang mengeluh kulit kering
disertai rasa perih sebelumnya.
4
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan
kiri pada kedua lapang paru. Nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor pada kedua hemithorax
Auskultasi :
a. Jantung : BJ 1 & 2 reguler, Gallop (-), Murmur (-)
b. Paru : Vesikular breathing sound simetris kanan
dan kiri, ronkhi (-), wheezing (-)
13. Abdomen
Inspeksi : Abdomen cembung
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (-),
hepar dan lien tidak teraba.
Perkusi 3 : Timpani pada seluruh lapang abdomen.
14. Ekstremitas
Superior : Akral hangat, edema (-), sianosis (-)
Inferior : Akral hangat, edema (-), sianosis (-)
15. Kulit
Lihat status dermatologikus
B. Status Dermatologis
1. Distribusi : Regional
Lokasi : Regio palmar bilateral
Jumlah Lesi : Multipel
Konfluens/Diskret : Sebagian konfluens, Sebagian diskret
Bentuk : Tidak Teratur
Ukuran : Plakat
Batas : Tegas
5
Permukaan : sebagian datar, sebagian lebih rendah
Konsistensi : sebagian kering, sebagian basah
Efloresensi : Makula eritem, skuama, erosi, fissura,
hiperkeratosis
2. Distribusi : Regional
Lokasi : Regio digiti bilateral
Jumlah Lesi : Multipel
Konfluens/Diskret : Konfluens
Bentuk : Tidak Teratur
Ukuran : Numular
Batas : Tegas
Permukaan : Datar
Konsistensi : sebagian kering, sebagian basah
Efloresensi : Makula eritem, skuama, erosi, fissura
6
7
8
IV. RESUME
Laki-laki berusia 53 tahun datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSU dr.
Slamet Garut tanggal 12 Agustus dengan keluhan xerosis yang terasa perih di
kedua telapak tangan sejak 5 bulan yang lalu. Keluhan xerosis pertama kali
pada saat sesudah pasien berkontak dengan adukan semen selama 1 bulan
pertama bekerja. Keluhan pasien sembuh 1 minggu kemudian dengan
menggunakan obat berupa obat oral dan topikal dari puskesmas, lalu 1
minggu kemudian pasien berkontak lagi dengan semen dan timbul kembali
keluhan tersebut pada 1 bulan berikutnya dan seterusnya sampai obat sudah
habis. Pasien tidak memiliki riwayat asma dan alergi, begitupun juga dengan
keluarga pasien. Pada status dermatologikus didapatkan hasil, sebagai
berikut.
Status Dermatologis :
1. Distribusi : Regional
Lokasi : Regio palmar bilateral
Jumlah Lesi : Multipel
Konfluens/Diskret : Sebagian konfluens, Sebagian diskret
Bentuk : Tidak Teratur
Ukuran : Plakat
Batas : Tegas
Permukaan : sebagian datar, sebagian lebih rendah
Konsistensi : sebagian kering, sebagian basah
Efloresensi : Makula eritem, skuama, erosi, fissura,
hiperkeratosis
2. Distribusi : Regional
Lokasi : Regio digiti bilateral
Jumlah Lesi : Multipel
Konfluens/Diskret : konfluens
Bentuk : Tidak teratur
9
Ukuran : Numular
Batas : Tegas
Permukaan : Datar
Konsistensi : sebagian kering, sebagian basah
Efloresensi : Makula eritem, skuama, erosi, fissura
V. DIAGNOSIS KERJA
Dermatitis Kontak Iritan Kronik et causa Semen
VI. DIAGNOSIS BANDING
Hiperkeratosis Palmaris
Tinea Palmaris + Tinea Unguium
Trauma Kronik
Keratoderma palmaris
Psoriasis Palmaris
VII. RENCANA DIAGNOSTIK
Pemeriksaan patch test
VIII. PENATALAKSANAAN
a. Terapi Umum
Edukasi
hindari kontak dengan semen,
gunakan APD yang sesuai seperti mengganti sarung tangan yang tidak
tembus dengan semen.
ganti posisi pekerjaan dari pengadukan semen menjadi posisi yang
lain.
b. Terapi Khusus
Topikal
Cream Hidrokortison 2,5 %, 2 kali per hari
Pelembab (vaseline)
10
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia
Quo ad functionam : dubia ad malam
11