Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS

DERMATITIS KONTAK IRITAN KRONIK

Disusun oleh :

Muhammad Fahmi Syah Putra

1102015145

Pembimbing:

dr. Yanto Widiantoro, Sp.KK

KEPANITRAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

RSU DR. SLAMET GARUT

JULI - AGUSTUS
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 1

LAPORAN KASUS ............................................................................................... 2

I. IDENTITAS PASIEN ................................................................................ 2

II. ANAMNESIS ........................................................................................... 2

III. PEMERIKSAAN FISIK ........................................................................... 4

IV. RESUME .................................................................................................. 9

V. DIAGNOSIS KERJA ............................................................................. 10

VI. DIAGNOSIS BANDING ....................................................................... 10

VII. RENCANA DIAGNOSTIK ................................................................... 10

VIII. PENATALAKSANAAN ....................................................................... 10

IX. PROGNOSIS .......................................................................................... 11

1
LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. U
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 53 tahun
Pekerjaan : Kuli Bangunan
Alamat : Desa Cilawu Kp. Pasanggrahan Tonggoh
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Tanggal Berobat : 12 Agustus 2019
Ruangan : Poli Kulit dan Kelamin RSU dr. Slamet Garut
No. CM : 01187991

II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 12 Agustus 2019 di
Poli Kulit dan Kelamin RSUD dr. Slamet Garut.

A. Keluhan Utama
Kulit kering pecah-pecah yang terasa perih di kedua telapak tangan
sejak 5 bulan yang lalu.

B. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSU dr. Slamet Garut
dengan keluhan kulit kering pecah-pecah yang terasa perih di kedua
telapak tangan sejak 5 bulan lalu. Kulit kering tidak disertai dengan rasa
panas, kulit kering juga tidak disertai dengan warna kegelapan. Kulit
kering dan rasa perih tidak dipengaruhi oleh suhu dan perih dirasakan
secara terus-terusan. Keluhan kulit kering dan perih terjadi pertama kali
sesudah pasien berkontak dengan adukan semen selama 1 bulan pertama
bekerja dan keluhan-keluhan tersebut tidak timbul selain berkontak

2
dengan semen. Keluhan tidak didapatkan pada kedua kaki pasien, tubuh
depan, tubuh belakang, daerah lipatan, dan kepala. Pasien bekerja dalam
satu hari dapat menghabiskan waktu 9 jam dan berkontak dengan semen
dalam satu hari dapat kurang lebih 7 jam. Pasien sudah bekerja di
konstruksi selama kurang lebih 6 bulan, pada bulan pertama pasien sudah
mengeluh keluhan serupa pada minggu keempat dan sembuh 1 minggu
kemudian dengan menggunakan obat berupa obat oral dan topikal dari
puskesmas, lalu 1 minggu kemudian pasien berkontak lagi dengan
semen dan timbul kembali keluhan tersebut pada 1 bulan berikutnya dan
seterusnya sampai obat sudah habis. Pasien setelah bekerja dan pada saat
istirahat untuk makan siang selalu mencuci tangan tanpa menggunakan
sabun. Pasien tidak menggunakan obat dari rumah seperti minyak kayu
putih, minyak tawon, serta pelembab. Pasien selama bekerja
menggunakan sarung tangan panjang berbahan kain dan menggunakan
sepatu boots. Pasien tidak terbiasa mengganti sarungtangan apabila
adukan semen sudah menembus sarungtangan yang dipakai. Semen yang
digunakan dalam pekerjaan pasien berupa semen padang.
Pasien tidak pernah melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci
piring, mencuci baju dan membersihkan lantai. Pasien mandi dengan
menggunakan sabun lifebouy dan shinzui namun keluhan tidak keluar
pada saat pasien menggunakan produk tersebut. Pasien tidak memiliki
riwayat hidung terasa gatal dan bersin-bersin pada pagi hari, tidak
memiliki riwayat mata merah dan berair, tidak memiliki riwayat kaligata
atau kulit meninggi kemerahan, dan riwayat alergi lainnya. Pasien juga
menyangkal adanya riwayat asma.

C. Riwayat Penyakit Sebelumnya


 Pasien tidak pernah mengalami keluhan kulit kering disertai rasa
perih sebelumnya.

3
D. Riwayat Penyakit Keluarga
 tidak terdapat pada keluarga pasien yang mengeluh kulit kering
disertai rasa perih sebelumnya.

III. PEMERIKSAAN FISIK


A. Status Generalis
1. Berat Badan : 50 kg
2. Tinggi Badan : 165 cm
3. Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan
4. Kesadaran : Composmentis E4 M6 V5 (GCS: 15)
5. Tanda Vital
Tekanan Darah : 140/90 mm k, fHg
Heart Rate : 82 x/menit
Respiration Rate : 20 x/menit
Suhu : 36,4 °C
6. Kepala : Normochepal, rambut tidak mudah dicabut
7. Mata : Konjungtiva anemis (-/-),
Sklera ikterik (-/-)
8. Telinga : Tidak ditemukan kelainan bentuk dan tidak
ada sekret yang keluar dari liang telinga
(discharge -)
9. Hidung : Tidak ditemukan kelainan bentuk pada
hidung, Discharge (-), Epistaksis (-)
10. Mulut : Bibir kering (-), lesi (-)
11. Leher : Tidak ada pembesaran KGB maupun tiroid
12. Thorax
 Inspeksi : Normochest, dada simetris normal kanan
kiri pada gerakan statis dan dinamis.

4
 Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan
kiri pada kedua lapang paru. Nyeri tekan (-)
 Perkusi : Sonor pada kedua hemithorax
 Auskultasi :
a. Jantung : BJ 1 & 2 reguler, Gallop (-), Murmur (-)
b. Paru : Vesikular breathing sound simetris kanan
dan kiri, ronkhi (-), wheezing (-)

13. Abdomen
 Inspeksi : Abdomen cembung
 Auskultasi : Bising usus (+) normal
 Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (-),
hepar dan lien tidak teraba.
 Perkusi 3 : Timpani pada seluruh lapang abdomen.

14. Ekstremitas
 Superior : Akral hangat, edema (-), sianosis (-)
Inferior : Akral hangat, edema (-), sianosis (-)

15. Kulit
 Lihat status dermatologikus

B. Status Dermatologis
1. Distribusi : Regional
Lokasi : Regio palmar bilateral
Jumlah Lesi : Multipel
Konfluens/Diskret : Sebagian konfluens, Sebagian diskret
Bentuk : Tidak Teratur
Ukuran : Plakat
Batas : Tegas

5
Permukaan : sebagian datar, sebagian lebih rendah
Konsistensi : sebagian kering, sebagian basah
Efloresensi : Makula eritem, skuama, erosi, fissura,
hiperkeratosis

2. Distribusi : Regional
Lokasi : Regio digiti bilateral
Jumlah Lesi : Multipel
Konfluens/Diskret : Konfluens
Bentuk : Tidak Teratur
Ukuran : Numular
Batas : Tegas
Permukaan : Datar
Konsistensi : sebagian kering, sebagian basah
Efloresensi : Makula eritem, skuama, erosi, fissura

6
7
8
IV. RESUME
Laki-laki berusia 53 tahun datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSU dr.
Slamet Garut tanggal 12 Agustus dengan keluhan xerosis yang terasa perih di
kedua telapak tangan sejak 5 bulan yang lalu. Keluhan xerosis pertama kali
pada saat sesudah pasien berkontak dengan adukan semen selama 1 bulan
pertama bekerja. Keluhan pasien sembuh 1 minggu kemudian dengan
menggunakan obat berupa obat oral dan topikal dari puskesmas, lalu 1
minggu kemudian pasien berkontak lagi dengan semen dan timbul kembali
keluhan tersebut pada 1 bulan berikutnya dan seterusnya sampai obat sudah
habis. Pasien tidak memiliki riwayat asma dan alergi, begitupun juga dengan
keluarga pasien. Pada status dermatologikus didapatkan hasil, sebagai
berikut.
Status Dermatologis :
1. Distribusi : Regional
Lokasi : Regio palmar bilateral
Jumlah Lesi : Multipel
Konfluens/Diskret : Sebagian konfluens, Sebagian diskret
Bentuk : Tidak Teratur
Ukuran : Plakat
Batas : Tegas
Permukaan : sebagian datar, sebagian lebih rendah
Konsistensi : sebagian kering, sebagian basah
Efloresensi : Makula eritem, skuama, erosi, fissura,
hiperkeratosis
2. Distribusi : Regional
Lokasi : Regio digiti bilateral
Jumlah Lesi : Multipel
Konfluens/Diskret : konfluens
Bentuk : Tidak teratur

9
Ukuran : Numular
Batas : Tegas
Permukaan : Datar
Konsistensi : sebagian kering, sebagian basah
Efloresensi : Makula eritem, skuama, erosi, fissura

V. DIAGNOSIS KERJA
 Dermatitis Kontak Iritan Kronik et causa Semen
VI. DIAGNOSIS BANDING
 Hiperkeratosis Palmaris
 Tinea Palmaris + Tinea Unguium
 Trauma Kronik
 Keratoderma palmaris
 Psoriasis Palmaris
VII. RENCANA DIAGNOSTIK
 Pemeriksaan patch test
VIII. PENATALAKSANAAN
a. Terapi Umum
 Edukasi
 hindari kontak dengan semen,
 gunakan APD yang sesuai seperti mengganti sarung tangan yang tidak
tembus dengan semen.
 ganti posisi pekerjaan dari pengadukan semen menjadi posisi yang
lain.
b. Terapi Khusus
 Topikal
 Cream Hidrokortison 2,5 %, 2 kali per hari
 Pelembab (vaseline)

10
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia
Quo ad functionam : dubia ad malam

11

Anda mungkin juga menyukai