Anda di halaman 1dari 5

 Penghapusan piutang tak tertagih

Ada dua metode penghapusan piiutang tak tertagih, yaitu ; (a) metode penghapusan
lansung ( direct write –off),dan (b) metode cadangan (allowance for uncollectible
method).
Metode penghapusan Langsung
Metode ini merupakan metode yang sangat sederhana, dan lebih di dasarkan
pada suatu kenyataan dari pada suatu taksiran. Pencatatan terhadap piutang tidak
tertagih dilakukan pada tercapainya konsep penandingan (matching concept), yaitu
kerugian piutang yang terjadi pada suatu periode akuntansi, diakui dalam periode
akuntansi berikutnya (saat piutang tersebut diketauhi tidak tertagih).
Sebagai ilustrai, pada tahun 1991, PT kombar melakukan transaksi penjualan
kredit, dengan perusahaan-perusahaan berikut: PT RP, PT EFG, dan PT ALG masing-
masing nilai penjualan sebesar RP50.000, RP80.000, dan RP100.000. jurnal untuk
mencatat transaksi penjualan tersebut adalah :

Piutang PT RP Rp 50.000,
Piutang PT EFG 75.000
Piutang ALG 100.000
Pendapatan penjualan RP225.000
(mencatat penjualan kredit)

Dalam tahun 1992, PT RP melunasi RP40.000 ,PT EFG dan PT ALG melunasi seluruh
utangnya kepada PT Kombar. Transaksi ini dicatat oleh PT Kombar, sebagi berikut:

Kas RP215,000
Piutang PT RP Rp400.000
Piutang PT EFG 75.000
Piutang PT ALG 100.000
(mencatat pelunasann piutang oleh debitur)

Pada akhir tahun 1992, diketahui PT RP bangkrut, sehingga utangnya sebesar Rp10.000
tidak dapat dilunasi. Setelah kebenaran informasi tersebut PT Kombar memutuskan
jumlah piutangya Rp10,000 kepada PT RP dinytakan tidak dapat ditagih. Jurnal yang
dibuat oleh PT Kombar adalah:

Kerugian piutang Rp10.000


Piutang dagang RP10.000
(mencatat piutang yang tidak dapat ditagih)
Penghapusan piutang berpengaruh pada penyajian informasi mengenai pendapatan
penjualan dalam statemen rugi-laba, dan penyajian piutang dagang dalam neraca,seperti
ditunjukan berikut:

Statemen rugi-laba 1991 1992

Pendapatan:

Pendapatan penjualan RP225.000 RP-0-

Biaya :

Kerugian piutang -0- RP10.000

Neraca 1991 1992

Aktiva:

Piutang dagang RP225.000 RP40.000

Penggunaan metode penghapusan langsung akan memberikan kemungkinan terjadinya


kesalahan sangat kecil, sebab pencatatan piutang yang tidak tertagih dilakukan jika piutang
tersebut benar benar tidak dapat tertagih. Metode ini digunakan jika jumlah kerugian sebagai
akibat tidak terkumpulnya piutang tidak material, atau jika perusahaan tidak mampu menaksir
secara tepat nilai piutang yang tidak tertagih. Rekening kerugian piutang akan dilaporkan dalam
statemen rugi-laba sebagai biaya dalam periode terjadinya.

Metode tak langsung

Berdasarkan metode ini, taksiran piutang tidak tertagih ditentukan setiap akhir periode
akuntasi. Metode ini mencatat pengumpulan kerugian-kerugian yang didasarakan pada taksiran
tertentu atas jumlah piutang tidak tertagih. Manajemen mengetahui bahwa tidak semua
piutang dapat dikumpulkan. Agar tujuan penandingan antara biaya dan pendapatan tercapai,
kerugian piutang tidak tertagih harus ditentuka secara periodik. Selain itu adanya kesulitan
untuk menentukan piutang kepada debitur yang mana yang tidak dapat dikumpulkan, maka
jumlah piutang tidak tertagih ditentukan dengan dasar taksiran, sebagai berikut:
Tahun 1991
Piutang PT RP RP50.000
Piutang PT EFG 75.000
Piutang PT ALG 100.000
Pendapatan penjualan Rp225.000
(mencatat transaksi penjualan kredit)

Berdasarkan pengalam pada periode yang lalu, ditaksir piutang yang tidak tertagih untuk
tahun 1991 sebesar Rp12.000,- maka taksiran piutang tidak tertagih dicacat dengan
mendebit rekening kerugian piutang dan kredit rekening cadangan piutang tidak
tertagih, sebagai berikut:

Kerugian piutang Rp12.000


Taksiran piutang
Tidak tertagih Rp12.000
(mencatat taksiran piutang tidak tertagih)

1992:
Kas Rp215.000
Piutang PT RP RP40.000
Piutang PT EFG 75.000
Piutang ALG 100.000
(mencatat pelunasan piutang oleh PT RP, PT EFG, PT ALG)

Pada tahun 1992 piutang dagang kepada PT RP sebesar RP10.000,- dinyatakan


sebagagai piutang yang tidak tertagih. Berkaitan dengan kejadian tersebut,jurnal yang
dibuat oleh PT kombar, sebagai berikut:

Taksiran piutang tidak tertagih Rp10.000


Piutang PT RP RP10.000
(mencatat penghapusan piutang kepada PT RP)

Berdasarkan metode cadangan, pencatatan diatas pempengaruhi pendapatan


penjualan dalam statemen rugi-laba, dan piutang dagang dalam neraca pada akhir
tahun 1991 dan 1992, sebagai berikut;
Statemen rugi-laba:
Pendapatan: 1991 1992
Pendapatann penjualan Rp225.000 -0-
Biaya :
Kerugian piutang Rp10.000 -0-

Neraca : 1991 1992


Aktiva lancer:
Piutang dagang RP225.000 Rp50.000
(-) Taksiran piutang tidak tertagih 10.000 5.000
Piutang dagang bersih RP215.000 RP45.000

Dalam statemen keuangan, piutang dagang harus dilaporkan sebesar nilai yang dapat
direalisasikan. Ketidakmampuam debitur untuk melunasi utangnya dapat terjadi karena
keuangan perusahaan tidak mencukupi atau perusahaan debitur menjadi bangkrut,
sehingga tidak mampu melunasi hutangnya. Karena piutang menyangkut resiko yang
mungkin timbul pada masa yang akan datang, dan prinsif konservatif yanmg dianut
akuntansi, maka kemungkinan risiko tidak tertagihnya piutang pada masa yyang akan
datang perlu diantisipasi saat terjadinya piutang, dengan cara menyajikan kemungkinan
risiko tersebut sejumlah taksiran tertentu. Taksiran tersebut dicatat dengan mendebit
kerugian piutang (D), dan taksiran piutang tidak tertagih (K). Rekening kerugian piutang
dibebankan sebagai biaya pada periode taksiran, sedangkan rekening taksiran piutang
tidak tertagih merupakan rekening merupakan penilain terhadap rekening piutang
dagang. Dalam neraca piutang dagang dilaporkan sebesar taksiran piutang yang di
realisasikan, dengan cara mengurangi rekening cadangan kerugian piutang dari saldo
piutang.

PENERIMAAN KEMBALI PIUTANG YANG TELAH DIHAPUS


Penghapusan piutang tidak menyebabkan tuntutan kepada pihak debitur
menjadi hilang. Hak tersebut masih tetap ada dan melekat pada aktiva debitur. Oleh
karna itu, debitur masih memiliki kewajiban untuk melunasi utangnya.sehingga ada
kemungknan piutang yang telah dihapus diterima kembali. Jika informasi bahwa piutang
yang telah dihapus akan diterima kembali, maka pencatatan yang disiapkan tergantung
dua hal yaitu;
(a) Metode penghapusan piutang, (b) waktu pemberitahuan akan melunasi dari debitur
diketahui.
Jika penghapusan piutang dagang dilakukan dengan metode langsung (direct write
off), dann diketahui dalam periode yang sama dengan periode penghapusan
piutang, maka pencatatan penerimaan kembali piutang yang telah dihapus oleh PT
kombar dilakukan sebagai berikut:

Piutang dagang RP10.000


Kerugian piutang RP10.000
(mencatat pengakuan kembali piutang yang teah dihapus)

Pada saat piutang tersebut dilunasi, jurnal yang perlu disiapkan oleh PT kombar
adalah:

Kas RP10.000
Piutang dagang RP10.000
(mencatat pelunasan piutang oleh debitur)

Jika informasi daari debitur diperoleh dalam periode yang berbeda dengan periode
terjadinya penghapusan piutang ,maka jurnal yang disiapkan oleh PT Kombar,
sebagai berikut:

Kas RP10.000

Piutang dagang RP10.000

(mencatat pelunasan piutang)

Anda mungkin juga menyukai