Anda di halaman 1dari 1

PEMERIKSAAN RADIOLOGI CRANIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


806/SPO/RAD/AND/II/2017 00 1/1
Tanggal Ditetapkan Ditetapkan,
Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 7 Februari 2017

( dr. Widayanto, M.Kes )


PENGERTIAN Prosedur pemeriksaan dengan menggunakan sinar-X pada
Tulang cranium. Sehingga menghasilkan gambaran tulang
cranium pada selembar film rontgen.
TUJUAN Sebagai pedomman dalam pemeriksaan radiologi cranium,
sehingga terhindar dari kesalahan prosedur.
KEBIJAKAN Rumah Sakit menetapkan pelayanan radiologi dan diagnostic
imaging dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan
semua pelayanan harus memenuhi standar nasional,
perundang-undangan dan peraturan yang berlaku seperti
tercantum dalam KMK No. 1014/Menkes/SK/XII/2008
tentang Standar Pelayanan Radiologi.
PROSEDUR 1. Lepaskan benda-benda yang dapat mengganggu hasil
radiograf cranium.
2. Siapkan marker dan kaset ukuran 24 x 30 cm
3. Grid atau non grid
4. Pemotretan proyeksi Antero Posterior (AP)
a. Posisi pasien : supine, berbaring telentang di atas meja
pemerisaan
b. Posisi obyek : MSP kepala pada pertengahan kaset dan
OML tegak lurus kaset, tidak ada rotasi pada kepala
c. Arah sinar tegak lurus kaset, CP pada glabela
d. FFD : 100 cm
e. Faktor eksposi : 68 kV, 16 mAs
f. Kolimasi seluas ukuran kaset atau seluruh tulang
cranium tercover.
5. Pemotretan proyeksi Lateral
a. Posisi pasien : semi prone, tengkurab di atas meja
pemeriksaan
b. Posisi obyek : kepala true lateral, miring, MSP kepala
sejajar dengan kaset.
c. Arah sinar tegak lurus kaset, CP pada 5 cm di atas MAE
d. FFD : 100 cm
e. Faktor eksposi : 64 kV, 16 mAs
f. Kolimasi seluas ukuran kaset atau seluruh tulang
cranium tercover.
UNIT TERKAIT Instalasi Radiologi, IGD, IRJA, IRNA

Anda mungkin juga menyukai