Kelompok Kontrol
X = 2-2 X 100%
2
= 0%
Mo = 3-1 X 100%
= 10%
Me = 2-2 X 100%
= 0%
S = 1-1 X 100%
1
= 0%
Km = -1- -1 X 100%
-1
= 0%
Tabel 4.12 Hasil kenaikan Pre-test dan Post-test Kelompok Eksperimen dan
Kelompok control
61
Tabel 4.13 Perbedaan Pre-test dan Post-Test kelompok eksperimen
No Kelompok Eksperimen Beda
Pre Test (T) Post Test (PT) (Post-test Pre-test)
1 3 8 0,5
2 2 5 0,3
3 6 8 0,2
4 5 6 0,1
5 5 7 0,2
6 4 6 0,2
7 3 8 0,5
8 1 4 0,3
9 5 6 0,1
10 4 5 0,1
11 3 6 0,3
12 4 5 0,1
13 6 8 0,2
14 2 8 0,6
15 7 6 0,1
16 4 5 0,1
17 7 7 0,1
18 6 8 0,2
19 6 8 0,2
20 6 8 0,2
Jumlah 90 130 4,8
(Sumber, Hasil Penelitian, 2014)
62
Tabel 4.14 Perbedaan Pre-test dan Post-test kelompok Kontrol
Dari beda data kedua tabel di atas untuk melihat perbedaan hasil pre-test
dan Post-test antara kelompok eksperimen sebanyak 19 siswa dan kelompok
control sebanyak 19 siswa, dapat dirumuskan sebagai berikut:
PT
Kelompok Eksperimen
X= 130-90 x 100%
90
= 45%
63
1. Kelompok Kontrol
X= 46 - 35 x 100%
35
= 13%
4.2 Pembahasan
64
Yaitu tepatnya otot lengan atas sehingga dapat melakukan servis panjang dengan
tepat dan akurat untuk mendapatkan hasil yang maksimal, hal tersebut dapat
dilihat dari tabel berikut ini:
65
Sedangkan, hasil tes awal (pre-test) kelompok kontrol mencapai sepakan servis 4
kali dan terendah 1 kali dan sedangkan hasil test akhir (post-test) kelompok
kontrol servis terbanyak 4 kali dan terendah 1 kali penurunan perubahan pre-test
dan post-test ini dikarenakan tidak adaya perlakuan terhadap kelompok kontrol
yaitu tidak diberi latihan push up dengan rata-rata saat pre-test 2 kali setelah 4
minggu melakukan post-test berubah tetap 1 kali. Dan Median 2 kali tetap
menjadi 2 kali, dan Modus 1 kali menjadi 3 serta Kemiringan datanya -1 tetap
menjadi-1 dari data di atas dapat dilihat perubahan penurunan yang significant
dari nilai pre-test dan post-test kelompok kontrol.
66
Dari penjelasan dab tabel hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa
kelompok ekperimen mengalami kenaikan 75%, yaitu kenaikan yang signifikan
karena kelompok eksperimen diberi pelatihan selama 4 minggu, yaitu latihan push
up yang mempengaruhi otot kelompok eksperimen lebih memiliki power dan
kekuatan untuk melakukan servis panjang hal ini karena variable yang sama
antara servis panjang dan latihan push up.
Setelah data pre-test dan post-test di dapat, dilakukan uji normalitas dan
homogenitas sebagai syarat Analisa data. Setelah di uji ternyata dan pre-test dan
post-test berdistribusi normal dan homogen, digunakan uji Bartlett menggunakan
statistic chi kuadrat. Syarat sampel dinyatakan homogenitas apabila X2 hitung <
67
X2tabel Dengan taraf kepercayaan α = 0,05 diperoleh X2 tabel = 1,73 dan
X2hitung= -26 hingga dapat ditulis: -26 < 1,73 Syarat Homogen: X2 hitung <
X2tabel Kesimpulan yang dapat diambil bahwa data sampel penelitian ini adalah
Homogenitas dengan syarat X2 hitung < X2tabel -26 , 1,73.
68
BAB V
5.1 Kesimpulan
69
4) Dari uji hipotesis yang ditunjukkan denga thitung = 3 dan ttabel = 1,73.
Dengan demikian thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima secara
significant artinya terdapat Pengaruh Latihan push up terhadap hasil servis
panjang dalam permainan bulutangkis pada siswa putra kelas VII Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Palembang. Jika dikonsultasikan
dalam persen, maka persentasi peningkatan rata-rata kelompok eksperimen
sebesar 45% dan penurunan rata-rata kelompok kontrol 10%.
5.2 Saran
70