Etiologi :
1. Perdarahan perdarahan operatif,
trauma, perdarahan gastrointestinal
dll.
2. Non perdarahan diare, diabetes
insipidus, diabetes ketoasidosis,
pemberian diuretik dll.
Derajat syok hipovolemik
( berdasarkan BB 70 kg )
Patofisiologi syok hipovolemik
MANAJEMEN:
1. Hentikan perdarahan
2. Pemasangan kateter intravena dilanjutkan
resusitasi cairan ( Kristaloid dengan
perbandingan 3:1, koloid 1:1, darah dengan
pemberian wb) tolak ukur adalah TD, nadi,
CVP, uop
3. Fluid challenge test
4. Pemberian oksigen 100%.
5. Vasopressor pada hipotensi berat yang tidak
respon dengan pemberian cairan.
2. Syok kardiogenik
Penurunan
kontraktilitas,
Peningkatan tekanan
pengisian ventrikel
kiri ,Penurunan kerja
pemompaan ventrikel
kiri, Penurunan Curah
jantung, Kompensasi
dengan peningkatan
tahanan vaskuler
sistemik
Gejala awal : takikardi, hipotensi
Pemeriksaan fisik : takipneu, kulit pucat, basah dan
dingin, capillary refill time menurun, gelisah, penurunan
perfusi ginjal dan penurunan uop, peningkatan tekanan
di paru dll
Patofisiologi syok kardiogenik
MANAJEMEN :
1. Pemberian oksigen 100%.
2. Meningkatkan cardiac output dan tekanan darah
3. Hindari obat-obatan yang dapat meningkatkan PVR
4. Cegah terjadinya hipoperfusi organ
Bolus Infusion Rate iv
Dobutamine No 2 – 20 µ/kg/min (β + )