Anda di halaman 1dari 9

ANGINA PECTORIS

1. DEFINISI
Angina pectoris berasal dari bahasa yunani yang berati “cekikan di dada” yaitu
gangguan yang sering terjadi karena atherosclerotic heart disease.Terjadinya serangan
angina menunjukkan adanya iskemia. Iskemia yang terjadi pada angina terbatas pada
durasi serangan dan tidak menyebabkan pada kerusakan permanen jaringan miokard
(Udjianti,65:2010). Angina Pektoris merupakan sindroma klinis dimana terjadi ischemic
temporer arteria coronaria menyebabkan tidak seimbangan oksigen antara suplay dengan
kebutuhan (Saudarta,46:2013). Angina pectoris adalah nyeri hebat berasal dari jantung
dan terjadi sebagai respon terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel
miokardium. Nyeri bisa menyebar dilengan kiri ke punggung, ke rahang atau ke daerah
abdomen (Corwin, 2009 dalam sukut,2014).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan angina pectoris adalah nyeri hebat
yang menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke rahang, atau ke daerah abdomen dan
terjadi sebagai akibat suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miokardium.
2. PENYABAB
Menurut DiGiulio, Mary (2014) Penyempitan pembuluh darah ke arteri jantung, akibat
penyempitan pembuluh nadi, mengakibatkan darah yang mengalir melalui pembuluh
darah otot jantung tidak cukup. Terjadinya angina biasanya dipercepat oleh aktivitas
fisik, kegembiraan, atau tekanan emosional. Ada tiga kategori angin.
a. Stable angina, sakit berhenti dengan istirahat atau nitrat dan gejala konsisten
b. Unstable angina, Rasa sakit terjadi saat istirahat; adalah serangan awal yang baru;
yaitu meningkatnya intensitas, kekuatan, atau durasi; tidak sembuh dengan istirahat;
dan lambat merespon niroglicerin.
c. Prinzmetal’s atau vasopastic angina- biasanya terjadi pada posisi istirahat atau
dengan olahraga ringan; sering terjadi pada amalam hari
Penyakit jantung atherosclerotic terjadi ketika ada plak di dalam arteri koroner. Angina
sering menjadi gejala pertama bahwa ada penyakit jantung. Ketika permintaan oksigen
oleh otot jantung melebihi persediaan, dada menjadi sakit. Penyebab gangguan jantung
lainnya yaitu:
- Ateriosklerosis
- Spasme arteri koroner
- Anemia berat
- Arthritis
- Aorta Insufisiensi
3. TANDA GEJALA CIRI KHAS ANGINA PECTORIS
Menurut DiGiulio, Mary (2014), sebagai berikut :
a. Dada sakit selama 3 sampai 5 menit- tidak semua pasien megalami sakit substernal;
dapat digambarkan sebagai tekanan, rasa berat, himpitan, atau kesesakan. Gunakan
istilah yang dipakai pasien
b. Dapat terjadi setelah istirahat atau setelah kehabisan tenaga, gembira luar biasa,
atau terpapar dingin- karena naiknya permintaan oksigen atau vasospasm
c. Biasanya berhenti dengan istirahat- kesempatan ntuk membangun kembali
kebutuhan oksigen.
d. Sakit dapat menyebar ke bagian tubuh lain seperti rahang, punggung, atau lengan-
sakit angina tidak selalu terasa di dada. Tanyakan apakah pasien mengalami sakit
yang sama di masa lalu.
e. Berkeringat (diaphoresis)-peningkatan kerja tubuh untuk memenuhi kebutuhan
fisiologi dasar ; kecemasan
f. Takikardia, jantung memompa lebih cepat, berusaha memenuhi kebutuhan oksigen
ketika kecemasan meningkat
g. Kesulitan bernapas, napas pendek (dyspnea), denyut jantung naik meningkatkan
laju pernapasan dan meningkatkan oksigenasi
h. Kecemasan, tidak mendapatkan cukup oksigen untuk otot jantung, pasien menjadi
cemas.

4. INTERPRETASI HASIL TES ANGINA PECTORIS


Menurut DiGiulio, Mary (2014) sebagi berikut :
a. Elektrokardiogram (gram0gram debar jantung) sela episode:
- T-wave yang membalik dengan ischemia dini, yang mengurangi aliran darah
karena pembuluh darah tersumbat, biasanya tanda pertama
- Perubahan ST-segment terjadi dengan cedera pada myocardium (otot jantung)
- Q-waves abnormal karena infraktus jaringan otot jantung.
b. LAB : troponin, CK-MB, yaitu suatu enzim dilepaskan karena kerusakan jaringan
jantung 2 sampai 6 jam setelah infarktus, elektrolit.
c. Foto rontgen dada untuk menentukan tanda-tanda gagal jantung.
d. Holter monitoring: potable EKG yang dipakai pasien selama 24 sampai 48 jam,
memberikan monitoring jantung secara kontinue.
e. Coronary arteriography untuk menentukan terbentuknya plak di pembuluh nadi
jantung.
f. Cardiac PET (positron emission tomography), untuk menentukan terbentukanya
plak di pembuluh nadi jantung.
g. Uji tekanan/ stress untuk menentukan gejala-gejala ketika olahraga tau dibawah
tekanan pengobatan
h. Echocardiogram atau stres-echo untuk menentukan adanya abnormalitas wall
motion karena ischemia.
i. Nonemergent LAB : Complete Blood Count (CBC) untuk menentukan status
kesehatan umum dari pasien, Chemistry (memberikan informasi tentang status
elektrolit, ginjal, keseimbangan asam/basa, gula darah, dan kadar kalsium),
prothrombin Time (PT/INR), Activated Partial Thromboplastin Time (PTT)
(membantu mendekteksi dan mendiagnosis gangguan perdarahan efektivitas
antikoagulan), pro BNP (BNP) untuk mengukur adanya dan tingkat keparahan
gagal jantung
j. Kolesterol panel untuk mengevaluasi risiko.
Meningkatnya risiko penyakit arteri koroner dengan naiknya total kolesterol ,
naiknya low-density lipoprotein (LDL), naiknya trigliserida dan turunnya high-
density lipoprotein (HDL).
Contoh Gambaran hasil EKG Angina Pectoris
5. PENATALAKSANAAN
Menurut DiGiulio, Mary (2014), sebagai berikut :
a. Farmakologis
Tujuan tindakan/perawatan adalah mengirim oksigen cukup ke otot jantung
untuk memenuhi kebutuhannya. Ketika sakit dada muncul, selalu berikan oksigen
sebagai pertahanan pertama. Pengobatan diguanakan pada awalnya untuk
mengatasi gejala dan meningkatkan aliran darah ke otot jantung. Pengobatan
digunakan untuk kendali gejala dan manajemen kolesterol dalam jangka panjang.
Intervensi kardiovaskuler digunakan untuk menjaga darah yang mengalir di
pembuluh nadi jantung.
1. 2 sampai 4 liter oksigen
2. Memberikan beta-adrenergic blocker, kelompok ini punya efek
cardioprotective, menurunkan beban kerja jantung dan kemungkinan aritmia
Obat-obat seperti propranolol, Nadolol, antenolol, metoprolol
3. Memberikan nitrat, membantu mendapatkan oksigenisasi darah ke otot
jantung.
- Nitroglycerin, sublingual tablet atau semprot; timed-release tablet
- Topical nitroglycerin, paste or timed-released patch
4. Aspirin untuk efek antiplatelet
5. Analgesik, umumnya morfin melalui urat nadi selama sakit akut.
Obat bertindak sangat cepat jika diberikan dengan cara ini dan akan
menurunkan permintaan oksigen otot jantung dan mengurangi sakit.
Hal-hal berikut harus diperhatikan secara terpisah
- Percutaneous transluminal coronary angioplasty. Merupakan prosedur
non bedah dimana suatu tabung panjang dengan balon kecil diletakkan
melalui pembuluh darah ke dalam pembuluh nadi yang menyempit.
Balon yang terpompa, menyebabkan pembuluh nadi melebar.
- Coronary artery stent. Adalah tabung baja tahan karat ukuran kecil
yang ditaruh didalam pembuluh nadi jantung agar arteri koroner tetap
terbuka.
- Coronary artery bypass graph (CABG). Merupakan prosedur bedah
dimana suatu urat dari kaki atau suatu pembuluh nadi dari lengan atau
dada diambil dan ditaruh di pembuluh nadi jantung. Mengangkat
penyumbatan dan memperbaikki aliran darah bebas ke otot jantung.
- Diet rendah kolesterol, rendah garam, dan rendah lemak.

b. Intervensi Keperawatan (hal-hal yang dievaluasi setiap tindakan apa dan


kapan )
a) Monitor tanda-tanda vital,cairan perubahan pada BP, P, R ; denyut jantung
yang tidak teratur; denyut jantung yang kurang; ketika ketidaksesuaian
ditemukan antara laju atrial dan laju radial, ketika diukur secara simultan;
oksimetri denyut.
b) Temui dokter jika tekanan darah sistolik kurang dari 90 mmHg. Nitrat
memperbesar arteri ke jantung dan meningkatkan aliran darah. Anda
mungkin diminta untuk menahan nitrat jika SBP <90 mmHg untuk
mengurangi resiko pasien meninggal karena kekurangan aliran darah
menuju otak.
c) Temui dokter jika denyut jantung kurang dari 60 per menit. Beta adrenergic
blocker memeperlambat konduksi melalui nodus AV dan mengurangi
denyut jantung dan kontraktilitas . Anda mungkin diminta tidak memberikan
beta blocker jka denyut jantung dibawah 60; anda harus terus-menerus
memonitor denyut jantung pasien.
d) Perhatikan sakit dada setiap kali pasien melaporkannya.
- Ingat PQRST (akronim untuk metode pengukuran rasa sakit).

Tentukan place/tempat, quality/kualitas ( gambarkan sakitnya seperti menusu-


nusuk, menekan, dsb), radiation/radiasi (apakah sakit menjalar ke bagian lain?,
severity/keparahan ( pada skala 1-10), dan Timing/ waktu (kapan mulai dari
berapa lama sampai sakit itu berhenti dan apa yang mendahuluinya).

- Monitor status jantung menggunakan Elektrokardiogram (EKG) 12-lead


ketika pasien mengalami serangan angina. Setiap kali pasien sakit, EKG
12-lead dilakukan untuk menilai perubahan, bahkan jika telah dilakukan
pada hari itu.
- Catat asupan dan pengeluaran cairan. Perhatikan fungsi ginjal
- Tempatkan pasien pada posisi semi-fowler (semi-duduk dengan lutut
ditekuk).

Menjelaskan kepada pasien:


- Istirahat ketika sakit mulai menurunkan kebutuhan oksigen.
- Ambil nitrogliserin jika sakit lain mulai terjadi, membantu pembesaran
arteri jantung dan mendapatkan lebih banyak oksigen ke otot jantung.
- Hindari stres dan aktivitas yang menimbulkan serangan pada angina.
- Telpon 911(hubungi dokter) jika sakit berlanjut selama lebih dari 10 menit
atau ketika pasien mengambil dosis ketiga untuk nitrogloserin (1 dosis
sublingual setiap 5 menit, jika tekanan darah memungkinkan, untuk
maksimal 3 dosis).
- Berhenti merokok! Merokok dikaitkan dengan sakit jantung
- Lakukan diet terkontrol dan olahraga terencana. Kurangi kolesterol dan
lemak untuk menurunkan pembentukan plak, dan kurangi garam untuk
membantu mengontrol tekanan darah. Secara perlahan tingkatkan
olahraga untuk membentuk toleransi terhadap aktivitas. Olahraga dapat
memulihkan jantung.
- Bagaimana mengenali gejala-gejala infraktus otot jantung: perhatikan
sakit didada dan perubahan pola sakit dan respons pada perawatan.
- Sadari perubahan pada pola pernapasan, meningkatnya napas pendek,
bengkak, dan perasaan –perasaan tidak enak badan.

ALGORITMA TERAPI ANGINA PECTORIS TIDAK STABIL

Angina Pektoris
Tidak stabil

Rawat di ruang intensif obat-obat :

- Aspirin/Ticlodipine/clopidogrel
- Heparin/LMWH
- Fondaparinux
- Nitrat
- Penyekat beta
- Antagonis kalsium

Stabil dan bebas sakit Tidak stabil dan sakit


dada menetap> 48 jam
Stop heparin, mobilisasi, Angina Pectoris
tentukan fungsi Vki Tidak stabil

Disfungsi Vki sedang-berat

Angiografi AK BPK
Tidak YA koroner

ULJB
Resiko Tinggi

Resiko rendah

Pulangkan, terapi aspirin, anti angina, statin


trimetazidine, CoQ10 dan evaluasi berkala.

6. KOMPLIKASI

Komplikasi pada pasien angina pectoris menurut Murwani (65:2009) diantaranya


yaitu :
1. Infark Miokard Acut (IMA)
Adalah kematian jaringan otot jantung (miocard) yang disebabkan oleh insufisiensi
suplai/banyaknya darah baik secara relatif maupun secara absolut. (muwarni,65:2009)
2. Cardiac arrest
Adalah hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba dan mendadak, bisa terjadi pada
seseorang yang memang didiagnosa dengan penyakit jantung ataupun tidak.Waktu
kejadiannya tidak bisa diperkirakan, terjadi dengan sangat cepat begitu gejala dan
tanda tampak(American Heart Association,2010 dalam Majid,2007).
3. Mati mendadak
Kematian jantung mendadak adalah karena masalah “listrik” dalam jantung.Ini terjadi
ketika sinyal-sinyal listrik yang mengendalikan kemampuan jantung memompa,
mengalami hubungan arus pendek.Secara tiba-tiba, jantung bisa berdetak dengan
sangat cepat, menyebabkan ventrikel jantung bergetar atau berdebar, dan bukannya
memompa darah secara terkoordinasi. Gangguan irama itu disebut fibrilasi ventrikel,
“terjadi sebagai respons terhadap kondisi jantung yang menyebabkan gangguan
tersebut, yang mungkin sudah atau belum terdeteksi (Lawless, 2009 dalam
Majid,2009)
4. Decompensasi cordis
Keadaan abnormal dimana terdapat ganguan fungsi jantung yang mengakibatkan
ketidakmampuan jantung dalam memompa darah keluar untuk memenuhi kebutuhan
metabolik tubuh sewaktu istirahat maupun aktivitas abnormal (Muwarni,66:2009).
5. Syok cardiogenik
Shock kardiogenik adalah suatu kondisi dimana jantung tiba-tiba tidak dapat
memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh.Shock kardiogenik paling
sering disebabkan oleh serangan jantung yang parah. (Adelia, 2011 dalam Nadi,2014).
6. Thromboemboli (sumbatan pada trombosit)
Tromboemboli vena (venous thromboembolism/VTE) merupakan penyakit vaskular
yang umum dengan gajala samar sehingga biasanya tidak disadari. Tromboemboli
vena ditandai dengan adanya bekuan darah (thrombus) maupun adanya bekuan darah
yang melayang-layang dan ikut aliran darah (embolus) di pembuluh vena dan
mengakibatkan sumbatan aliran darah.(Enny, 2009 dalam Nadi 2014).
7. FOCUS PENGKAJIAN
Focus pengkajian menurut udjianti (74:2010) adalah sebagai berikut:
1. Keluhan nyeri dada di anterior, precordial, sub sternal yang menjalar ke lengan kiri,
leher, rahang, punggung dan epigastrium.
2. Gambaran nyeri dapat merupakan gejal yang baru timbul atau sering hilang timbul.
3. Pekerjaan: perlu di catat tentang jenis pekerjaan klien serta adanya stress fisik dan
psikis yang dapat meningkatkan beban kerja jantung.
4. Hobi: menunjukkan gaya hidup klien, cara mengatasi ketegangan, dan pengurangan
aktivitas yang mendadak.
5. Kaji factor resiko penyakit jantung, seperti berikut ini:
6. Riwayat penyakit klien seperti DM, hipertensi, dan lain-lain
7. Riwayat kesehatan: peningkatan kadar kolestrol, trigliserida, kebiasaan merokok,
konsumsi alcohol, asupan makanan tinggi gula.
8. Obat-obatan: toleransi terhadap obat-obatan dan terapi yang dapat saat timbul serangan
9. Riwayat gangguan saluran pencernaan seperti dyspepsia, astritis, dan penyakit lain
yang menimbulkan keluhan nyeri epigastrium.
10. Riwayat kesehatan keluarga: riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah( arteria
coroner) dalam keluarga merupakan factor resiko bagi klien.

Anda mungkin juga menyukai