2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan RahmatNya sehingga penulis dapat menyelaesaikan tugas mata kuliah Disain Dan
Produksi Perangkat Penilaian Pembelajaran Fisika ini yang berjudul “Riview Journal”.
Penulis berterima kasih kepada Bapak dosen yang bersangkutan yang sudah
memberikan bimbingannya.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………........................................ ii
BAB I PENGANTAR…….……………………………………………..………….. 4
Originalitas Temuan.….…...................………...………………………... 7
BAB V IMPLIKASI………………………..……………........……………………… 8
Teori……………………………………………….…..............…...……………. 8
BAB VI PENUTUP……………….………..……………........……………………… 9
Kesimpulan…………………............................................…...……………... 9
Saran……………………………...........................................…...……………... 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………. 10
iii
BAB I
PENGANTAR
Dalam bidang pendidikan dan pengajaran terdapat tiga komponen yang dianggap sama
penting, yaitu: tujuan, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi. Ketiga komponen itu disebut dengan
tiga mata jangkar (three anchor points) yang merupakan perpaduan atau kesatuan. Di antara ketiga
komponen tersebut terdapat konsistensi internal, artinya ada hubungan yang konsisten.
Oleh karena itu, informasi hasil asesmen kelas harus digunakan sebagai pemantauan proses
dan hasil belajar. Untuk itu, diperlukan informasi hasil asesmen dengan segera. Namun, informasi
hasil asesmen kelas dari dosen tidak segera diperoleh, sehingga mahasiswa tidak dapat mengetahui
kesulitannya dalam memahami materi fisika.
4
BAB II
Pengembangan ADM & ATS diawali dengan proses kajian teoritik, hasil penelitian yang
relevan, dilanjutkan dengan observasi terhadap praktik pembelajaran fisika di lapangan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh digunakan untuk membuat draft pengebangan asesmen.
Merumuskan dan merancang draft instrumen ADM & ATS kompetensi kognitif yang dirumuskan
melalui learning continuum materi getaran gelombang. Dasar perumusan learning continuum
adalah indikator-indikator yang telah disepakati bersama pada kegiatan FGD. Kegiatan pada tahap
pengembangan menghasilkan prototipe 1, sedangkan kegiatan tahap validasi secara umum
merupakan kegiatan uji coba. Uji coba terbatas, uji coba diperluas, analisis dan revisi,
menghasilkan model tentatif. Untuk melihat konstruk, keefektifan dan keterpakaian ADM & ATS,
dilakukan secara empiris di dalam pembelajaran fisika
Konstruk ADM & ATS dibentuk oleh tiga dimensi yaitu kognitif afektif dan psikomotor.
Hasil uji kecocokan model ADM & ATS menunjukkan bahwa model fit, karena nilai GFI sebesar
0,994, dan nilai SRMR sebesar 0,062. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa konstruk
teoritik yang dikembangkan didukung oleh data empirik 2
Karakteristik ADM & ATS, proses asesmennya terintegrasi dalam proses pembelajaran
dan bersifat on going, sebagai pelengkap asesmen formatif. Instrumen ADM & ATS hasilnya telah
memenuhi syarat sebagai instrumen yang baik, yaitu valid secara konten, tingkat kesulitan kategori
sedang, daya prmbeda ketegorinya sangat tinggi, reliabel serta valid secara konstruk.
Hasil analisis deskriptif ketercapaian dan ketuntasan menunjukkan bahwa kelompok ADM
& ATS ketercapaian dan ketuntasan cukup baik. Profil ketuntasan individu pada kelompok ADM
& ATS lebih baik dari pada kelompok non ADM & ATS. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
ADM & ATS cukup efektif bila digunakan sebagai pelengkap asesmen formatif, khususnya dalam
pembelajaran fisika.
Hasil analisis deskriptif dan refleksi ADM dan ATS menunjukkan bahwa keterpakaian
ADM dan ATS sangat bermanfaat. Informasi hasil belajar yang diperoleh secara langsung setelah
melakukan tes, sangat mendukung karena dapat digunakan untuk memantau proses pembelajaran,
kemajuan belajar serta perbaikan hasil belajar mahasiswa secara kontinyu.
5
BAB III
KEUNGGULAN PENELITIAN
Dari jurnal yang kami bahas memiliki dasar elemen yang benar adanya dan memiliki beberapa
teori yang memang dapat dibenarkan adanya karna jurnal tersebut mengambil data sesuai fakta
dari berbagai lembaga sekolah perguruan tinggi.Jurnal tersebut saling berkesinambungan dengan
elemen lainnya sehingga terciptalah asesmen yang baik berupa instrumen
2. Originalitas Temuan
Temuan-temuan yang terdapat dalam instrumen asesmen ini khusunya dalam mengkritisi jurnal
ini dapat kita lihat dalam menemukan sumber jurnal ini.Demikian halnya dengan penemuan
konsistensi instrumen asesmen dengan berbagai medium yang membandingan berbagai lembaga
pendidikan dalam penerapan terhadap lembaga pendidikan tersebut.
3. Kemutakhiran Masalah
Masalah-masalah yang dipaparkan pada jurnal ini salah satunya percobaan Pengembangan
Instrumen Asesmen Diri Dan Teman Sejawat Kompetensi Bidang Studi Pada Mahasiswa. Yang
mana pengembangan instrumen asesmen sangat berperan dalam dunia pendidikan salah satunya
memberikan evaluasi kepada pesrta didik.Masalah yang dihadirkan dalam jurnal ini ialah
pengaplikasian instrumen asesmen pada mahasiswa
Kohesi adalah hubungan antar unsur dalam wacana secara semantik. Hubungan kohesi yang
diciptakan atas dasar aspek leksikal dengan pilihan kata yang serasi dengan begitu dalam jurnal
ini merupakan jurnal yang memiliki hubungan dengan penerapan pengembangan instrumen
asesmen pada teman sejawat. Koherensi adalah pengaturan gagasan fakta dan ide menjadi suatu
untaian yang logis sehingga mudah memahami pesan yang ada didalamnya. Jadi, koherensi disini
mempunyai hubungan dimana jurnal yang dibuat ini memang memiliki fakta yang benar adanya
dan mempunyai gagasan ide seperti menerapkan pengembangan instrumen asesmen pada teman
sejawat.
6
BAB IV
KELEMAHAN ARTIKEL
Dari elemen yang ada kita bisa menemukan elemen yang dipaparkan terlalu banyak dan rumit
untuk dipahami.
2. Originalitas Temuan
Pada segi temuan kita dapat menemukan kelemahannya yaitu penjelasan yang dipaparkan hanya
mengandalkan dari beberapa perguruan tinggi yang ada pada kota tersebut saja dan tidak
membandingkan kota kota lain dalam pengembangan instrumen asesmen.
3. Kemutakhiran Masalah
Dari kekurangan masalah yang ada pada jurnal tersebut ialah masalah perbandingan antara
berbagai lembaga pendidikan dalam menerapkan atau mempelajari asesmen. Semakin tinggi
pendidikan tersebut maka semakin baik calon guru untuk mengevaluasi para peserta didik.Namun
selain itu permasalahan selanjutnya ialah percobaan pengembangan instrumen asesmen dengan
teman sejawat dalam percobaan ini dapat kita lihat bahwa penulis memaparkan hasil percobaannya
dan menunjukkan solusi dari pemecahan percobaan tersebut.
dari keterkaitan hubungan dan penjelasan gagasan yang ada juga teori yang ada pada jurnal
tersebut hanya sedikit saja kekurangannya seperti kurangnya penjelasan secara rinci.
7
BAB V
IMPLIKASI TERHADAP
1. Teori
Dari segi teori yang ada pada jurnal yang kami bahas merupakan teori yang benar adanya dan
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya karena dasar dasar dalam mengevaluasi peserta didik
harus memahami apa itu asesmen
Dari beberapa penjelasan dalam jurnal tersebut sangat membantu dalam menambah wawasan
dalam mempelajari instrumen asesmen di perguruan tinggi dalam mengembangkan pengetahuan
mereka dan menjadi calon guru yang kompeten.
Konstruk ADM & ATS dibentuk oleh tiga dimensi yaitu kognitif afektif dan psikomotor. Hasil uji
kecocokan model ADM & ATS menunjukkan bahwa model fit, karena nilai GFI sebesar 0,994,
dan nilai SRMR sebesar 0,062. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa konstruk teoritik yang
dikembangkan didukung oleh data empirik. Karakteristik ADM & ATS, proses asesmennya
terintegrasi dalam proses pembelajaran dan bersifat on going, sebagai pelengkap asesmen formatif.
Instrumen ADM & ATS hasilnya telah memenuhi syarat sebagai instrumen yang baik, yaitu valid
secara konten, tingkat kesulitan kategori sedang, daya prmbeda ketegorinya sangat tinggi, reliabel
serta valid secara konstruk. Hasil analisis deskriptif dan refleksi ADM dan ATS menunjukkan
bahwa keterpakaian ADM dan ATS sangat bermanfaat. Informasi hasil belajar yang diperoleh
secara langsung setelah melakukan tes, sangat mendukung karena dapat digunakan untuk
memantau proses pembelajaran, kemajuan belajar serta perbaikan hasil belajar mahasiswa secara
kontinyu
8
BAB VI
PENUTUP
KESIMPULAN
Model ADM & ATS beserta instrumen pendukungnya telah dikembangkan, sehingga dapat
digunakan sebagai pelengkap asesmen formatif dalam pembelajaran fisika pada materi gelombang
dan bunyi. Penggunaan ADM & ATS akan membantu mahasiswa belajar mengenali kekuatan dan
kelemahannya di dalam memahami materi fisika. Selain itu, melalui ADM & ATS dapat
mendorong mahasiswa menjadi lebih reflektif dan memiliki kritik diri secara berkelanjutan.
Meningkatkan rasa tanggung jawab mahasiswa dan secara aktif terlibat dalam proses
pembelajaran. Model asesmen ini sangat diperlukan dalam pembelajaran yang berpusat pada
mahasiswa
SARAN
Lebih diperbaiki lagi penulisan nya agar dapat dipahami terhadap pembaca
9
DAFTAR PUSTAKA
10